Stenosis pulmonal
Overriding aorta
Etiologi
Faktor penyebab tetralogy of fallot pada
dasarnya tidak diketahui, sebagian besar
diperkirakan merupakan interaksi kompleks antara
genetic dan faktor lingkungan (Wongs, 2009).
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen
dan eksogen dapat menyebabkan penyakit jantung
bawaan
Faktor endogen
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom (misalnya down
syndrome)
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan
d. Kehamilan dengan infeksi virus (misalnya rubella, influenza dan chicken
pox)
e. Konsumsi obat-obatan atau alkohol saat hamil
Faktor eksogen
a. Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,
minum obat-obatan tanpa resep dokter (thalidmide, dextroamphetamine,
aminopterin, amethopterin, jamu)
b. Pajanan terhadap sinar X
Epidemiologi
ToF merupakan jenis penyakit jantung bawaan tersering. Sekitar 3-
5% bayi yang lahir dengan penyakit jantung bawaan menderita
jenis ToF.
Sedikit lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Sebanyak 25-30% penderita penyakit jantung bawaan yang
memperlihatkan gejala pada masa neonatus meninggal pada bulan
pertama usianya jika tanpa penanganan yang baik
Sekitar 25% pasien ToF yang tidak diterapi akan meninggal dalam
1 tahun pertama kehidupan
40% meninggal sampai usia 4 tahun, 70% meninggal sampai usia
10 tahun, dan 95% meninggal sampai usia 40 tahun.
Gejala Klinik
Hypercyanotic (hipoksia, "blue spell" atau "tet" spell)
Hiperpnea
Pertumbuhan dan perkembangan bayi atau anak terhambat
Hipoksemia yang terjadi pada pasien dengan TOF
yang belum dilakukan treatment, menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak
akibat kurangnya suplai oksigen ke berbagai organ
tubuh
Clubbing finger
Kompensasi kapiler tubuh dengan dilatasi kapiler
Polisitemia
Hb meningkat, merupakan reaksi tubuh terhadap kebutuhan o2, nilai
hematokritnya juga tinggi
Px Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin (Hb) dan
hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada
umumnya hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan
hematokrit antara 50-65 %. Nilai analisa gas darah
menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida
(PCO2), penurunan tekanan parsial oksigen (PO2) dan
penurunan pH. Pasien dengan Hb dan Ht normal atau rendah
mungkin menderita defisiensi besi.
b. Radiologis Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan
aliran darah pulmonal, tidak ada pembesaran jantung .
gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat
sehingga seperti sepatu.
c. Elektrokardiogram
Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula
hipertrofi ventrikel kanan.
d. Ekokardiografi
Memperlihatkan adanya VSD, obstruksi dan penurunan aliran darah
pulmonal, overiding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan serta
penurunan ukuran arteri pulmonalis.
e. Kateterisasi
Dilakukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui
mengidentifikasi secara lengkap lokasi struktur anatomi dan
kelainannya. Mendeteksi adanya penurunan saturasi oksigen,
peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan pulmonalis
normal atau rendah
Tatalaksana
Tujuan utama pembedahan adalah untuk mengembalikan
aliran darah ke paru-paru sehingga dapat menurunkan
hipoksia. Operasi direkomendasikan pada usia 1 tahun
keatas guna mencegah komplikasi kembali saat dewasa
nantinya
1) Blalock-Taussig (BT procedure), yaitu menghubungkan
arteri subklavia ke arteri pulmonal dengan shunt. Teknik
ini memungkinkan aliran darah dari arteri subklavia ke
arteri pulmonal yang dapat meningkatkan aliran darah
total ke pulmonal sehingga meningkatkan saturasi
oksigen.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada anak dengan
tetralogy of fallot adalah:
a. Infeksi pulmonal
b. Gagal jantung
c. Emboli serebri
d. Subacute bacterial endocarditis
e. Abses serebri
f. Kerusakan otak akibat hypoxia