Anda di halaman 1dari 9

Journal Reading

Patient Perceptions and


Preferences for
Osteoporosis Treatment
Disusun oleh :
Zuhud Zinedine Pangindra – 2010221047
Pembimbing :
Dr. dr. Basuki Supartono, SpOT, FICS, MARS

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
PERIODE 26 OKTOBER 2020 – 22 NOVEMBER 2020
01 03
PENDAHULUAN HASIL

02 04
METODE DISKUSI
PENDAHULUAN
 Osteoporosis mempengaruhi lebih dari 10.2 juta orang dewasa di atas usia 50 tahun,tetapi jarang
terdeteksi sampai pasien mengalami patah tulang

 Selama ini resiko menderita patah tulang osteoporosis adalah 40% untuk wanita dan 30% untuk pria

 Jika tidak diobati, pasien lebih mungkin terkena fraktur dalam 5 tahun pertama karena fragility
fracture dengan angka kematian 8,9 per 100 orang-tahun pada wanita dan 14,5 pada pria,
kemungkinan disebabkan kelemahan medis pada populasi pasien usia dewasa.

 Beban ekonomi dari patah tulang terkait osteoporosis sangat besar dan diperkirakan meningkat dari $
16,9 miliar pada tahun 2005 menjadi $ 25,3 miliar pada 2025

 Terdapat pelaksanaan pedoman dan rekomendasi terapeutik yang buruk pada pelayanan medis

 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk lebih memahami persepsi pasien tentang evaluasi dan
pengelolaan osteoporosis dan mengeksplorasi preferensi pengobatan pasien serta mengidentifikasi
hambatan potensial dalam pengobatan osteoporosis.
METODE
 Mensurvei pasien diatas 50 tahun yang menunjukan keluhan apapun di daerah tangan
dan ekstremitas atas pada pusat trauma tingkat 1 klinik ortopedi

 Survei tersebut membahas riwayat fragility fracture pasien dan pengobatan


osteoporosis, preferensi pemberian obat, dan kesediaan untuk memulai pengobatan
baru untuk mengelola kepadatan tulang yang rendah (LBD)

 Tanggapan pasien disusun dan dinilai pada setiap bagian survei

 Analisis varians dilakukan untuk membandingkan tanggapan survei antara fraktur


(saat ini vs riwayat historis, fragility vs nonfragility) dan kepadatan tulang (normal
vs osteopenia / osteoporosis) yang ditentukan oleh review rekam medis.

 Rekam medis peserta survei ditinjau untuk menentukan riwayat patah tulang, dan
hasil absorptiometri dari Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DEXA) berdasarkan
pedoman dari World Health Organization (WHO) dan Yayasan Osteoporosis
Nasional

 Fragility fractures didefinisikan sebagai radius distal, humerus proksimal, pinggul,


atau fraktur kompresi vertebra akibat jatuh dari permukaan tanah.
Riwayat
osteoporosis,
preferensi, dan
survei persepsi.
HASIL

50,8% telah Respon rata-rata pada skala 0


mengonsumsi sampai 10 adalah 7,3 ± 3,2
suplemen atau dimana tidak ada perbedaan
obat untuk LBD. yang signifikan antara fraktur
dengan kepadatan tulang

Hambatan dalam penggunaan


325 pasien yang
obat LBD: 85,7% mengatakan
melaksanakan survei
tidak ada fasilitas medis yang
dengan 63,1%
meresepkannya (14,0%
perempuan, 36,9%
menyatakan sudah mengambil
laki-laki) dengan rata-
terlalu banyak obat, 10,4%
rata usia 64,1 tahun.
takut akan potensi efek
samping; 4,3% memiliki
konflik
rekomendasi penyedia) dan
1,8% menyatakan masalah
keuangan.
DISKUSI

Ada beberapa masalah yang menghalangi Dukungan kelembagaan untuk dokter spesialis
manajemen osteoporosis yang memadai setelah rawat inap dan rawat jalan yang berdedikasi
patah tulang, termasuk kepatuhan yang buruk dalam manajemen osteoporosis dan osteopenia
terhadap pedoman klinis dan terapeutik, pada pasien fragility fractures telah terbukti
komunikasi dokter-pasien yang tidak memadai, meningkatkan atau memperbaiki tingkat
dan kepatuhan pasien pengobatan

Ketika ditanya apakah mereka bersedia untuk Terdapat kesenjangan yang cukup besar antara praktik saat ini
memulai pengobatan baru untuk mengobati atau dan pendidikan osteoporosis yang optimal dan
mencegah LBD jika diindikasikan secara medis, manajemennya .
respons rata-rata adalah 7,3 ± 3.2 pada skala 0 Dalam studi . Melalui perbaikan komunikasi dokter-pasien,
sampai 10 komunikasi dokter-dokter, dan kepatuhan dokter terhadap LBD
yang telah ditetapkan protokol, masalah pengobatan dan
manajemen kesehatan masyarakat ini dapat ditingkatkan.
KESIMPULAN

Pasien memiliki pendapat Hasilnya, 85,7% dari semua Terdapat kesenjangan yang
yang baik tentang pasien melaporkan bahwa cukup besar antara praktik
penggunaan obat LBD jika tidak ada penyedia medis saat ini dan pendidikan
diresepkan yang meresepkan obat LBD osteoporosis yang optimal
dan manajemennya.
DANK JE WEL!
Does anyone have any questions?

zuhudpangindra03@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai