Anda di halaman 1dari 12

Zuhud Zinedine Pangindra

161021129
 Tumor merupakan sekelompok sel-
sel abnormal yang terbentuk hasil
proses pembelahan sel yang
berlebihan dan tak terkoordinasi,
atau dikenal dengan istilah
neoplasia. (Neo : baru, Plasia :
pertumbuhan/pembelahan)
 Tipe tumor berdasarkan
pertumbuhannya dapat dibedakan
menjadi tumor ganas (malignant
tumor) dan tumor jinak (benign
tumor).
Pembagian-pembagian tumor paru,
yang secara garis besar dibagi atas :
1. Tumor maligna
Antara lain Karsinoma (small cell
carcinoma, karsinoma sel skuamosa,
adenokarsinoma, dan large cell
carcinoma), tumor karsinoid,
karsinoma sistik adenoid, tumor
mukoepidermoid, dan lain-lain
2. Tumor jinak
Antara lain hamartoma, kista paru,
angioma, dan lain-lain
3. Tumor metastasis
Keganasan di tempat lain dapat
bermetastasis ke paru-paru, baik
secara hematogen, ataupun limfogen
 Mesotelioma adalah tumor primer
yang berasal dari pleura.
 Penyebab yaitu rokok dan bahan2
karsinogen di tempat kerja,
contohnya : asbes, radon, arsenik,
krom, silika, berilium, nikel,
kadmium dan hasil pembakaran
disel.
 Tapi penyebab utama yaitu asbes
International Agency for Research
on Cancer (IARC)
 Mesothelioma dibagi menjadi 2
yaitu : benigna mesothelioma dan
maligna mesothelioma difus
(MGD)
 Dikenal 2 kelompok produk bahan
asbes yaitu : asbes putih
atau chrysotile dan asbes biru atau
kelompok amphibole.
 Asbes kelompok amphibole sudah
terbukti bersifat karsinogen baik untuk
kasus kanker paru maupun
mesotelioma.
 Sampai saat ini yang masih menjadi
perdebatan di dunia adalah keamanan
dan karsinogenisiti chrysotile.
 Asbes putih saat ini digunakan luas oleh
industri dan produknya di masyarakat.
 Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
asbes putih (chrysotile) mempunyai
serat yang lebih pendek dan diretensi
dalam waktu relatif singkat.
 Chrysotile dikatakan relatif aman dan
kurang berisiko karsinogen terutama
pada kejadian mesotelioma.
 Tapi tetap dengan pajanan dosis besar
dan waktu yang lama tetap memiliki
resiko karsinogen yang besar
 Paling banyak kasus mesotelioma
ditemukan pada daerah-daerah
industri dengan tingkat paparan
asbestos yang tinggi.
 Insiden mesotelioma paling tinggi
di daerah Pasifik dan negara-
negara Mid-Atlantik dan
kemungkinan berhubungan
dengan lokasi industri seperti
galangan kapal
Mesotelioma benigna
 Asimptomatis pada 50% pasien
 Batuk, demam, dispnoe, nyeri dada (pada
massa yang lebih besar)
 Jari tabuh + osteoartropati hipertrofi
pulmonary
 Efusi pleura
 Hipoglikemi berulang (jarang)
Mesoteloma maligna
 Massa lobuler ireguler dengan dasar yang
luas pada pleura / penebalan pleura
 Efusi pleura yang eksudatif / hemoragik tanpa
mediastinal shift (difiksasi oleh jaringan
pleura yang mengalami keganasan) pada 80 –
100% kasus mengandung asam hialuronat
 Disertai dengan plak pleura
 Bentuk melingkar = mengenai seluruh
permukaan pleura (mediastinum,
pericardium, fissura pada tahap lanjut).
 Geala yang paling umum yaitu : nafas pendek
yang muncul (31%) dan memburuk (30%)
dengan cepat, dan nyeri dada. Gejala lain
seperti batuk (35%), berat badan turun (23%),
kelemahan (18%), dan peningkatan produksi
sputum (18%).
 Sementara dari pemeriksaan fisis (79%)
ditandai dengan efusi pleura (mis: perkusi
bunyi tumpul, suara pernapasan melemah)
Diperoleh dari pemeriksaan :
 Radiografi , thorak sebagai
pemeriksaan awal
a. Temuan yang paling sering yaitu
penebalan pleura unilateral,
konsentris, seperti plak, atau
noduler.
b. Efusi pleura
 CT-scan (Computerized
Tomography), lebih diarahkan
untuk menentukan stadium tumor
 MRI (Magnetic Resonance
Imaging), dipakai sebagai
pembanding CT. Memberikan
gambaran batas-batas jaringan
lunak yang lebih baik
 PET (Positron Emission
Tomography = tomografi dengan
emisi positif) dapat berguna dalam
memberi batas-batas perluasan
tumor atau
Gambaran Patologi
Anatomi
Secara histologis, tumor berasal
dari sel mesenkial submesotelial,
dibentuk oleh lapisan sel mesotelial :
 Jaringan fibrosa yang relatif
aseluler
 Kumpulan sel-sel tebal berbentuk
kumparan melingkar
 Membentuk hemangioperisitoma
paru
 Secara patologi kasar ditemukan
permukaan pleura ditumbuhi
bercak oleh sel-sel mesotelioma
maligna
 Terapi pembedahan, tapi
sebelumnya dilakukan
thoracotomy untuk menentukan
dilakukan pengangkatan dengan
pembedahan
 Radioaktif, sebagai alternatif
terhadap pasien yang tidak dapat
di sembuhkan dengan
pembedahan secara medis.
 Kemoterapi, obat yang paling
efektif adalah cyclophosphamide,
doxorubicin (adriamycin),
vincristine, methotrexate, ccnu,
procarbazine, dan
epipodophyllotoxin. Obat tunggal
yang paling efektif adalah
cyclophosphamide
 Mesotelioma maligna biasanya
fatal.
 Kematian biaasnya terjadi dalam
jangka waktu 18 bulan setelah
timbulnya gejala.
 Tumor jinak pleura dapat diangkat,
sedangkan tumor yang ganas
prognosisnya kurang baik; jarang
yang dapat hidup lebih dari dua
tahun.
 Tanpa perawatan, mesotelioma
akan berakibat fatal dalam 4 – 8
bulan.
 Dengan
perawatan trimodality sebagian
pasien telah bertahan 16 – 19
bulan

Anda mungkin juga menyukai