Anda di halaman 1dari 2

SURAT PERJANJIAN TUKAR MENUKAR SEPEDA MOTOR

Pada hari ini Minggu tanggal duapuluh tiga bulan Agustus tahun dua ribu limabelas, telah diadakan
perjanjian tukar menukar yang ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian, antara:

1. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomer KTP :
Telepon :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama sendiri yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.

2. Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomer KTP :
Telepon :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak
Para Pihak terlebih dahulu menerangkan:

- Bahwa Pihak Pertama memiliki Sepeda Motor dengan spesifikasi sebagai berikut:
Merek : YAMAHA NEW VIXION
No Mesin :
No Rangka :
No Polisi :
Tahun : 2013
No BPKB :

- Bahwa Pihak Kedua memiliki memiliki Sepeda Motor dengan spesifikasi sebagai berikut:
Merek : HONDA CB 150 R
No Mesin :
No Rangka :
No Polisi :
Tahun : 2013
No BPKB :

Para pihak telah bersepakat untuk saling menukarkan kedua barang tersebut di atas dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

Pihak Pertama bersedia menukarkan sepeda motor New Vixion + Rp. 500.000
dengan sepeda motor CB 150 . Kepada Pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua bersedia
ditukarkan CB 150 dengan New Vixion + Rp 500.000 dari Pihak Pertama.

Pasal 2
Para Pihak sepakat menyerahkan sepeda motor New Vixion + Rp. 500.000 dengan
sepeda motor CB 150 setelah perjanjian ini ditandatangani

Pasal 3

1. Pihak Pertama menjamin bahwa sepeda motor New Vixion tersebut adalah hak
milik Pihak Pertama sekaligus sebagai pemilik satu-satunya yang sah atas penguasaannya.
2. Apabila suatu saat Pihak Kedua di gugat dalam bentuk apapun mengenai
kepemilikannya oleh Pihak Ketiga, maka pihak Pertama wajib menyelesaikannya atas biaya
sendiri.
3. Ketentuan sebagaimana tersebut pada Pasal 3 ayat 1 dan 2 berlaku sebaliknya bagi
Pihak Kedua.

Pasal 4
Biaya-biaya yang terdapat pada sepeda motor New Vixion dan sepeda motor CB 150
sebelum diadakannya perjanjian ini menjadi tanggungan masing-masing pemilik barang.

Pasal 5

Apabila terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak berkaitan dengan perjanjian
ini, para pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah untuk mufakat.
Bila cara musyawarah tidak menyelesaikan perselisihan, para pihak sepakat untuk
menyelesaikannya secara hukum

Pasal 6

Berkaitan dengan penyelesaian hukum bila terjadi perselisihan, para pihak telah
memilih domisili yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Karawang.

Demikian akta perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sehat jasmani dan rohani tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : KARAWANG
Tanggal : 23 AGUSTUS 2015

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(...) (..)

Anda mungkin juga menyukai