Korelasi antara nilai Skala BORG dengan laju denyut jantung adalah
dengan menggunakan nilai Skala BORG, laju denyut jantung dapat diketahui
dengan cara mengalikan nilai ordinal dari Skala BORG dengan nilai 10, seperti
contoh jika nilai seorang pekerja terhadap kelelahan yang dirasa (Skala BORG)
adalah 12, lalu untuk menghitung laju denyut jantung adalah 12 x 10 = 120;
sehingga laju denyut jantung harus kira-kira 120 denyut per menit. Namun,
perhitungan seperti yang telah dijelaskan, merupakan suatu perkiraan awal saja,
pada faktanya laju denyut jantung seseorang akan berbeda tergantung pada usia
dan kondisi badan.
Prinsip dasar penggunaan atau pengisian data Skala BORG adalah pada
saat melakukan pekerjaan, peneliti akan menanyakan presepsi tingkat keluhan
yang dirasakan operator pada otot yang bekerja atau otot yang diteliti. Presepsi
tingkat keluhan dapat mencerminkan seberapa besar beban kerja yang dirasakan,
karena semakin besar beban kerja maka semakin maksimal otot akan
berkontraksi. Persepsi tingkat keluhan dilakukan secara terfokus pada otot yang
diteliti, karena pada saat pekerjaan berlangsung banyak otot yang bekerja ataupun
perasaan sakit yang bukan berasal dari otot yang akan diteliti. Penilaian tingkat
keluhan dilakukan secara jujur, tanpa berfikir untuk menjadi yang terbaik antara
individu lain atau menyamakan nilainya dengan individu lain. Perhatikan presepsi
tingkat keluhan yang dirasa kemudian diubah menjadi satuan nilai.
SCALE SEVERITY
Tidak ada Sesak napas sama
0
sekali
Sangat Sangat Sedikit (Hanya
0.5
Terlihat)
1 sangat Sedikit
2 sedikit Sesak napas
3 sedang
4 agak berat
5 Sesak napas parah
6
7 Sesak napas sangat parah
8
Sangat Sangat parah (Hampir
9
Maksimum)
10 Maximum
(Sumber:Borg.BORG RPE-Scale, 1998)
Nilai 0 merupakan nilai terendah yang dapat diberikan, nilai ini memiliki
arti tidak dirasakan sakit sama sekali. Nilai ini menunjukkan bahwa otot operator
tidak merasakan sakit sama sekali. Biasanya nilai ini merupakan nilai awal
sebelum melakukan pekerjaan ataupun baru melakukan pekerjaan. Nilai 1
memiliki arti rasa sakit yang sangat lemah sekali. Nilai ini diperuntukkan bagi
operator yang baru melakukan kerja dalam beberapa menit. Nilai 3 memiliki arti
sakit yang dirasakan adalah sedang. Dalam hal ini operator menilai bahwa rasa
sakit pada ototnya kadang terasa kadang tidak. Biasanya perasaan ini timbul pada
waktu 5-7 menit setelah memulai pekerjaan. Nilai 4, operator sudah merasakan
rasa sakit pada ototnya. Hal ini dapat terjadi apabila operator sudah melakukan
pekerjaan yang cukup lama. Nilai 7 merupakan nilai kritis, karena rasa sakit yang
dirasakan sudah mulai mengganggu kinerja otot pada khususnya dan mengganggu
pekerjaan pada umumnya. Pekerjaan dapat diteruskan apabila operator terus
bersemangat dalam bekerja.