Pada DM tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu
resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin (Smeltzer dan Bare, 2001). Resistensi insulin
jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati (Mansjoer et al., 2000).
Cara mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus
dilakukan dengan meningkatkan jumlah insulin yang disekresikan. Resistensi insulin pada
DM tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel sehingga insulin menjadi tidak efektif
untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan (Smeltzer dan Bare, 2001). Gangguan
sekresi insulin yang dikarenakan kegagalan relatif sel membuat sel tidak mampu
Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa
maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Hal ini
berarti sel pankreas mengalami desentisasi terhadap glukosa (Mansjoer et al., 2000).
Akibat intoleransi glukosa yang berlangsung lambat dan progresif, maka awitan DM
tipe 2 dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya dialami pasien, gejala tersebut sering
bersifat ringan seperti kelelahan, iritabilitas, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang lama
sembuh, infeksi vagina, dan pandangan kabur (jika kadar glukosanya tinggi). Salah satu
panjang yang mungkin sudah terjadi sebelum diagnosis ditegakkan (Smeltzer dan Bare,
2001).
Pengaturan kadar gula darah
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia)
merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel-sel targetnya untuk
mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika
konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pankreas akan merespons dengan cara
mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Patofisiologi
Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh
adanya kekurangan insulin secara relatif maupun absolut.
Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan, yaitu :
a. Rusaknya sel
- sel pankreas karena pengaruh dari luar (virus, zat kimia
tertentu, dll).
b. Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa pada kelenjar
pankreas.
c. Desensitasi/kerusakan reseptor insulin (down regulation) di
jaringan perifer (Manaf, 2009).