ISI JURNAL
1.1 Artikel 1
1.1.1 Judul Artikel 1
The effect of early mobilization protocols on postoperative outcomes
following abdominal and thoracic surgery: A systematic review
1.1.2 Penulis atau Peneliti 1
Tanya Castelino, MD, Julio F. Fiore, Jr, PhD, Petru Niculiseanu, MD, Tara
Landry, MLIS, Berson Augustin, BSc, and Liane S. Feldman, MD, M
1.1.3 Nama Jurnal 1
Surgery
1.1.4 Ringkasan Jurnal 1
Metode Penelitian
Kriteria inklusi dan eksklusi. Studi masuk dalam review jika mereka memenuhi
hal berikut Kriteria: (1) melibatkan pasien dewasa yang menjalani operasi perut
atau toraks, (2) protokol khusus untuk mobilisasi dini di rumah sakit digunakan
sebagai sebuah intervensi (dengan kegiatan di luar tempat tidur dimulai selambat-
lambatnya hari 1 pasca operasi), (3) kelompok kontrol yang diizinkan untuk
mobilisasi. Studi dikecualikan jika (1) Mereka melibatkan pasien yang menjalani
penyakit jantung atau prosedur ortopedi, (2) protokol mobilisasi dini awal tidak
dijelaskan oleh penulis, dan (3) protokol mobilisasi dini tidak diuji. Penulis juga
mengecualikan penelitian yang menggunakan tambahan strategi mobilisasi rawat
jalan (tanpa melaporkan hasil di rumah sakit).
Ada total 508 peserta disertakan dalam penelitian, 225 pasien bedah
abdomen dan 283 pasien bedah toraks. Studi pada operasi perut termasuk pasien
yang menjalani berbagai prosedur GI, reseksi usus besar untuk kanker, atau
histerektomi untuk penyakit jinak dan ganas. Mayoritas penelitian ini termasuk
pasien yang menjalani keduanya dan operasi laparoskopi. Semua penelitian dalam
operasi toraks termasuk pasien yang menjalani reseksi paru-paru untuk kanker,
dengan mayoritas termasuk operasi terbuka dan operasi thoracoscopic yang
dibantu video.
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan
BAB 4, PEMBAHASAN
4.2.1 Problem
4.2.2 Intervention
Ada variasi yang cukup banyak dalam protokol mobilisasi dini yang
diterima oleh pasien. Pada operasi perut melibatkan protokol mobilisasi dini yang
diawasi oleh seorang profesional kesehatan. Protokol yang terlibat duduk dan
berjalan dan disertakan latihan yang lebih kompleks (peregangan, pelurusan, dan
keseimbangan). Dalam semua penelitian yang melibatkan operasi abdomen dan
toraks, intervensi yang dilakukan terhadap protokol mobilisasi dini yang diawasi
oleh profesional kesehatan diantaranya adalah duduk dan berjalan, termasuk juga
aktivitas aerobik (berjalan kaki atau bersepeda) apabila mampu dan latihan
penguatan otot. Protokol mobilisasi pada operasi perut dibandingkan dengan
kelompok kontrol dimana pasien tidak menerima intervensi mobilisasi dini yang
spesifik, sedangkan semua penelitian di operasi toraks, kelompok kontrol
menerima beberapa bentuk mobilisasi dini yang kurang intensif yang sudah
menjadi standar perawatan institusi.
4.2.3 Comparison
Durasi tinggal ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol, meski memiliki ukuran sampel kecil
dari yang diantisipasi karena terminasi dini, sehingga menimbulkan bias yang
besar. Hasil ini mungkin menjadi sugestif dari penurunan durasi tinggal pada
pasien yang ambulasi dini setelah operasi. Meskipun beberapa penelitian lain
menunjukkan kecenderungan durasi tinggal yang lebih pendek dalam kelompok
intervensi.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian dari Eko, D., Ismonah dkk dalam
jurnalnya yang berjudul Pengaruh Mobilisasi Dini ROM Pasif terhadap
Pemulihan Peristaltik Usus pada Pasien Paska Pembedahan dengan Anestesi
Umum di SMC RS Telogorejo mengatakan bahwa Upaya untuk membantu
memulihkan peristaltik usus dapat dilakukan tindakan mobilisasi dini ROM pasif.
Mobilisasi dini merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien
paska operasi dimulai dari bangun dan duduk disisi tempat tidur sampai pasien
turun dari tempat tidur, berdiri, dan mulai belajar berjalan. Bentuk latihan paska
operasi yaitu latihan pernafasan diafragma, spirometri stimulatif, batuk,
perpindahan posisi, dan latihan kaki. Ke lima latihan tersebut bertujuan agar
ekspansi paru meningkat dan membantu mengeluarkan gas anestesi yang tersisa di
jalan nafas, membantu mengeluarkan lendir yang tertahan pada jalan nafas dan
meningkatkan aliran darah ke ekstremitas sehingga statis berkurang. Selain itu
kontraksi otot kaki bagian bawah akan meningkatkan aliran balik vena sehingga
mempersulit terbentuknya bekuan darah. Dengan menggerakkan semua sendi baik
secara pasif maupun aktif akan membantu mencegah timbulnya atropi otot,
mencegah dekubitus, meningkatkan tonus otot saluran pencernaan, merangsang
peristaltik usus, meningkatkan laju metabolik, memperlancar sirkulasi
kardiovaskuler dan paru-paru. Sehingga akan mencegah timbulnya komplikasi
paska pembedahan dan mempercepat proses pemulihan.
4.2.4 Outcome