Modul 3 - Uji Hipotesis Chi Kuadrat
Modul 3 - Uji Hipotesis Chi Kuadrat
MODUL III
UJI HIPOTESIS DENGAN CHI-KUADRAT
TUJUAN
1. Memahami pengertian Uji Kebaikan Suai (goodness of fit test) dan Uji Kebebasan
(Independensi)
2. Mampu menyelesaikan kasus Uji Kebaikan Suai (goodness of fit test) dan Uji Kebebasan
(Independensi) dengan perhitungan manual
3. Mampu menyelesaikan kasus Uji Kebaikan Suai (goodness of fit test) dan Uji Kebebasan
(Independensi) dengan menggunakan SPSS
4. Mampu memberikan analisis dan membandingkan hasil perhitungan manual dengan
SPSS
LANDASAN TEORI
Chi-Kuadrat atau disebut juga dengan Chi-Square adalah salah satu jenis uji
komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua
variabel adalah nominal. Chi- Kuadrat adalah suatu teknik statistika yang memungkinkan
peneliti menilai perbedaan frekuensi yang nyata di observasi, dengan frekuensi yang
diharapkan dalam kategori-kategori tertentu sebagai akibat dari kesalahan sampling. Sebagai
bagian dari statistika inferensial Chi- Kuadrat juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis,
yakni untuk menguji apakah perbedaan frekuensi yang diperoleh dari dua sampel (atau lebih)
merupakan perbedaan frekuensi yang hanya disebabkan oleh kesalahan sampling, ataukah
merupakan perbedaan yang signifikan.
Secara umum, rumus perhitungan dalam uji chi-square adalah sebagai berikut :
k
(oi ei ) 2
2
i 1 ei
Keterangan :
k : banyaknya kategori/sel, 1,2 ... k
Halaman | 1
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Berikut ini merupakan grafik yang digunakan pada uji hipotesis dengan Chi-Kuadrat :
0 = ,()()
Pada tahun 1900, Karl Pearson adalah orang pertama yang memperkenalkan uji chi-
kuadrat. Chi-Kuadrat adalah salah satu alat analisis yang paling sering digunakan pada
statistik, dengan tujuan untuk Uji Kebaikan Suai (Goodness of fit), Uji Kebebasan
(Independensi), dan Uji Homogenitas (Santoso, 2014). Pada umumnya terdapat 4 jenis uji
hipotesis dengan Chi-Kuadrat yang sering digunakan, yaitu :
1. Uji Kebaikan Suai (Goodness of fit test)
2. Uji Kebebasan (Independensi)
3. Uji Homogenitas
4. Uji beberapa Proporsi
Halaman | 2
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Keterangan :
k : banyaknya kategori/sel, 1,2 ... k
Halaman | 3
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
5) Membuat keputusan
Keputusan :
Apabila 0 maka H0 diterima (hipotesis diterima)
Halaman | 4
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Variabel 1
Variabel 2 Jumlah
K1 ... Km
B1 O11 (E11) ... O1m (E1m) nB1
... ... ... ... ...
Bn Ob1 (Eb1) ... Onm (Enm) nBn
Jumlah nK1 ... nKm N
Keterangan :
Oij = Frekuensi Obyek dengan sifat Bi dan Kj atau (Bi Kj)
Eij = Frekuensi Harapan obyek dengan sifat Bi dan Kj atau (Bi Kj)
Halaman | 5
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Untuk menguji hipotesis diperlukan mencari nilai chi-square dengan rumus perhitunga
sebagai berikut.
2
( )2
=
=1
5) Membuat Keputusan
Keputusan :
Apabila 0 maka H0 diterima (hipotesis diterima)
Apabila > maka H0 ditolak (hipotesis ditolak)
Halaman | 6
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
3. UJI HOMOGENITAS
3.1 Konsep
Uji hipotesis yang ditujukan untuk mengetahui apakah dua sampel atau lebih bersifat
homogen disebut uji homogenitas. Sama dengan uji independensi, data sampel dalam uji
homogenitas disajikan dalam suatu tabel kontingensi. Berbeda dengan uji independensi, ujii
homogenitas dapt dilakukan bila jumlah baris atau kolom pada tabel kontingensi ditentukan
terlebih dahulu.
Sebagai contoh, misalnya, bahwa sebelumnya diputuskan mengambil 200 pemilih
dari partai Demokrat, 150 dari Republik, dan 150 dari Independent di negara bagian North
Carolina dan ingin diselidiki apakah mereka setuju, menentang, atau tak punya pendapat
(tanpendapat) mengenai usul undang-undang pengguguran kandungan. Berikut hasil
pengamatan yang didapatkan.
Afiliasi Politik
U.U Pengguguran Jumlah
Demokrat Republik Independent
Setuju 82 70 62 214
Menentang 93 62 67 222
Tanpendapat 25 18 21 64
Jumlah 200 150 150 500
Dari contoh di atass diuji hipotesis bahwa proporsi populasi di tiap baris sama. Yakni,
diuji hipotesis bahwa proporsi Demokrat, Republik, dan Independent yang setuju undang-
undang pengguguran kandungan sama; proporsi dari setiap afiliasi atau keanggotaan partai
yang menentang undang-undang tadi sama; dan proporsi dari setiap keanggotaan politik yang
tanpendapat sama. Pada dasarnya ingin ditentukan apakah ketiga kelompok pemilih adalah
homogen terhadap pendapatnya mengenai usul undang-undang pengguguran. Uji seperti ini
disebut uji kehomogenan
Halaman | 7
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Variabel 1
Variabel 2 Jumlah
K1 ... Km
B1 O11 (E11) ... O1m (E1m) nB1
... ... ... ... ...
Bn Ob1 (Eb1) ... Onm (Enm) nBn
Jumlah nK1 ... nKm N
Keterangan :
Oij = Frekuensi Obyek dengan sifat Bi dan Kj atau (Bi Kj)
Eij = Frekuensi Harapan obyek dengan sifat Bi dan Kj atau (Bi Kj)
Untuk menguji hipotesis diperlukan mencari nilai chi-square dengan rumus perhitungan
sebagai berikut.
2
( )2
=
=1
Halaman | 8
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
5) Membuat Keputusan
Keputusan :
Apabila 0 maka H0 diterima (hipotesis diterima)
Apabila > maka H0 ditolak (hipotesis ditolak)
Halaman | 9
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Sampel
1 2 ... k
Sukses X1 X2 ... Xk
Gagal n1 - X1 n2 - X2 ... nk - Xk
Menghitung nilai Chi-Kuadrat hitung dari data yang telah didapatkan dengan rumusan
sebagai berikut :
Halaman | 10
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
( )2
2 =
=1
= (2 1)( 1) = ( 1)
Keterangan :
k : banyaknya kategori/sel, 1,2 ... k
oi : frekuensi observasi untuk kategori ke-i
ei : frekuensi ekspektasi (harapan) untuk kategori ke-i
X2 : ukuran perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi
5) Membuat keputusan
Keputusan :
Apabila 0 maka H0 diterima (hipotesis diterima)
Apabila > maka H0 ditolak (hipotesis ditolak)
Halaman | 11
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
STUDI KASUS
Solusi :
1) Membuat bentuk uji hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan antara dugaan manajer perusahaan dengan tanggapan responden
H1 : Ada perbedaan antara dugaan manajer perusahaan dengan tanggapan responden
Halaman | 12
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2
(16 10)2 (9 10)2 (5 10)2
= + +
10 10 10
2 = 6,2
Halaman | 13
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
5) Membuat Keputusan
Keputusan :
Karena 2 hitung = 6,2 > 5,991, maka H0 ditolak, berarti ada perbedaan antara dugaan
manajer pemasaran dengan kenyataannya yang menganggap konsumen sama-sama
menyukai tiga warna sabun mandi.
Proses SPSS
a) Isi data pada Variable view :
Halaman | 14
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
d) Klik Analyze > Nonparametric Tests > Legacy Dialogs > Chi-square, sehingga
muncul jendela chi-square test.
Pengisian :
- TEST VARIABLE LIST atau nama variabel yang akan diuji. Sesuai kasus, masukkan
variabel warna_pilihan
- EXPECTED RANGE. Di sini karena data sudah di input, maka pilihan tetap pada GET
FROM DATA
- EXPECTED VALUES. Jika dilihat pada kasus, Manajer menganggap kesenangan
terhadap warna adalah sama, yang berarti semua warna seharusnya dipilih secara merata
(sepertiga memilih warna putih, sepertiga memilih warna hijau, dan sepertiga memilih
warna kuning). Dengan demikian, tetap pada pilihan ALL CATEGORIES EQUAL
Halaman | 15
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Halaman | 16
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Karena nilai signifikansi = 0,045 0,05, maka H0 ditolak, berarti ada perbedaan
antara dugaan manajer pemasaran dengan kenyataannya yang menganggap
konsumen sama-sama menyukai tiga warna sabun mandi.
7) Kesimpulan
Ada perbedaan antara dugaan manajer pemasaran dengan kenyataannya yang menganggap
konsumen sama-sama menyukai tiga warna sabun mandi.
Halaman | 17
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Halaman | 18
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Solusi :
1) Membuat bentuk uji hipotesis
H0 : Semua proporsi kadar penggunaan narkoba terhadap efek narkoba adalah sama
(homogen) atau Tidak terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap efek
narkoba (independen)
H1 : Tidak semua proporsi kadar penggunaan narkoba terhadap efek narkoba adalah sama
(tidak homogen) atau Terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap efek
narkoba (dependen)
Kadar Penggunaan
Efek Narkoba Jumlah
Berat Sedang Ringan
Sulit Tidur 9 1 4 14
Pemarah 2 10 1 13
Daya Ingat Turun 2 3 3 8
Tak Ada Efek 4 4 7 15
Jumlah 17 18 15 50
Halaman | 19
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Halaman | 20
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2
(9 4,76)2 (1 5,04)2 (4 4,2)2 (2 4,42)2 (10 4,68)2
= + + + + +
4,76 5,04 4,2 4,42 4,68
(1 3,9)2 (2 2,72)2 (3 2,88)2 (3 2,4)2 (4 5,1)2
+ + + + +
3,9 2,72 2,88 2,4 5,1
(4 5,4)2 (7 4,5)2
+
5,4 4,5
2 = 18,888
2
- Chi-square tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 2, maka (0,05;6) = 12,592
- Karena 2 hitung = 18,888 > 12,592, maka H0 ditolak, berarti tidak semua proporsi
kadar penggunaan narkoba terhadap efek narkoba adalah sama (tidak homogen)
terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap efek narkoba (dependen)
Proses SPSS
a) Isi data pada Variable view :
Halaman | 21
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
e) Klik Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs, sehingga muncul jendela crosstabs
Halaman | 22
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Pengisian :
- Masukkan variabel Efek ke dalam Row(s) dan variabel Kadar ke dalam Column(s)
- Pada pilihan STATISTICS centang pilihan CHI-SQUARE lalu klik Continue
- Pada pilihan CELL centang pilihan OBSERVED dan EXPECTED lalu klik Continue
Halaman | 23
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Halaman | 24
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
7) Kesimpulan
Dengan demikian, pendapat seorang dokter yang menyatakan bahwa kadar penggunaan
narkoba tidak berpengaruh pada perilaku konsumennya adalah salah dikarenakan hasil
pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh kadar penggunaan narkoba terhadap
efek narkoba (dependen) dan pada data tersebut tidak semua proporsi kadar penggunaan
narkoba terhadap efek narkoba adalah sama (tidak homogen).
Halaman | 25
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
Halaman | 26