Hepar adalah kelenjar terbesar dalam tubuh yang memiliki berat berkisar 1200 1600 gr.
Berat pada laki-laki 1400 1600 gr dan pada perempuan 1200 1400 gr (1). Berat hepar
tergantung pada berat masing-masing tubuh, yaitu 1,8 % 3,1 % dari total berat tubuh, pada
infant memiliki berat yang agak lebih yaitu kira-kira 5% sampai 6 % dari total berat tubuh.
Ukuran tranversal dari hepar berkisar 20 cm- 22,5 cm, dan ukuran vertikal berkisar 15 cm
17,5 cm, dengan diameter anteroposterior terbesar berkisar 10 cm12,5 cm. Hepar
mempunyai konsistensi kenyal, berwarna coklat kemerahan. Bentuk hepar adalah piramid ,
yang puncaknya dibentuk oleh bagian pada lobus sinistra, sedangkan basisnya pada sisi
lateral kanan yang lokasi pada dinding thorax kanan. Hepar dibungkus peritoneum viseralis
kecuali gallbladder bed, porta hepatis dan di posterior pada daerah yang disebut bare area dari
hepar di kanan dari vena cava inferior. Di bawah peritoneum terdapat kapsula Glisson, yang
meliputi seluruh permukaan organ; kapsula ini pada hilus atau porta hepatis di permukaan
inferior, melanjutkan diri ke dalam massa hati, membentuk rangka untuk cabang-cabang vena
porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Duplikasi peritoneum yang meluas dari dinding
abdomen anterior dan diafragma ke hepar membentuk ligamentum yang mempertahankan
organ hepar pada tempatnya. Duplikasi horizontal peritoneum membentuk lig.coronary yang
nampak jika menarik hepar ke bawah. Tepi kanan yang bebas dari lig.coronary membentuk
lig.triangular kanan dan ujung kiri membentuk lig.triangular kiri yang melekat pada apeks
lobus kiri dan mencapai procesus fibrous hepar yang melekat pada diafragma. Dari
pertengahan lig.coronary muncul lig.falciform yang meluas ke anterior sebagai membrana
tipis menghubungkan permukaan hepar ke diafragma, dinding abdomen dan umbilikus.
Lig.teres (obliterasi vena umbilikalis) yang berjalan ditepi inferior lig.falciform dari
umbilikus sampai fisura umbilkalis. Fisura umbilikalis berada pada permukaan inferior hepar
sinistra dan terdapat triad portal kiri. Lig.falciform, sebagai penanda permukaan yang jelas,
yang secara historis digunakan untuk pembagian lobus hepar kiri dan lobus hepar kanan
Hepar dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus kanan yang besar dan lobus kiri yang lebih
kecil. Walaupun ligamentum falciform sering digunakan untuk membagi hepar menjadi lobus
kanan dan kiri, true / surgical Couinauds segmental anatomy dari hepar yang paling banyak
digunakan oleh ahli bedah sebagai deskripsi secara anatomi fungsional atau anatomi modern.
Sedangkan deskripsi secara klasik atau tradisional anatomi, hepar di bagi menjadi empat
lobus yaitu lobus kanan, lobus kiri, kaudatus, dan quadratus. Bagaimanapun juga deskripsi
lobus secara tradisional ini yang berdasarkan pada anatomi permukaan tidak menggambarkan
true segmental anatomy dari hepar seperti pada couinaud. Klasifikasi Couinaud membagi
hepar kedalam 4 sektor didasarkan pada jalannya tiga vena hepatika utama. Masing-masing
sektor menerima suplai darah dari pedikel portal secara terpisah. Dalam scissura utama
terdapat vena hepatika media yang berjalan dari sisi kiri vena cava suprahepatika ke bagian
tengah fossa kandung empedu. Secara fungsional scissura utama membagi hepar menjadi
lobus kanan dan lobus kiri yang tidak bergantung pada aliran portal dan arsitektur biliaris.
Secara singkat, penanda yang dari kandung empedu sampai sisi kiri vena cava inferior (di
kenal dengan fisura portal atau Cantlie,s line) membagi hepar menjadi lobus kanan dan kiri .
Lobus kanan lebih lanjut dibagi menjadi segmen anterior dan segmen posterior. Lobus kiri
dibagi menjadi segmen medial (yang dikenal lobus quadratus) yang menempati sisi kanan
ligamentum falciform dan fisura umbilikalis dan segmen lateral menempati sisi kirinya.
Sistim yang di kenal seperti ini cukup untuk tindakan mobilisasi hepar dan tindakan hepar
yang sederhana, tetapi tidak dapat menggambarkan lebih banyak kerumitan dan anatomi
fungsional yang di perlukan bagi ahli bedah hepar. Hepar selanjutnya dibagi atas 8 segmen
yang masing-masing disuplai oleh pedikel yang terdiri dari vena portal, arteri hepatika dan
duktus biliaris. Segmen-segmen ini lebih lanjut di bagi kedalam 4 sektor yang dipisahkan
oleh scissura yang mengandung tiga vena hepatika utama. Sistim ini mula-mula digambarkan
pada tahun 1957 oleh Goldsmith dan Woodburney sebagaimana juga oleh Couinaud, yang
mengambarkan anatomi hepar , dimana itu paling berkaitan dengan pembedahan hepar
Scissura utama terdapat vena hepatika media yang berada pada arah anteroposterior dari fosa
kandung empedu sampai ke sisi kiri vena cava inferior dan membagi hepar menjadi hemiliver
kiri dan kanan. Garis dari scissura yang di kenal juga sebagai Cantlie,s line. Hepar kanan
dibagi menjadi sektor anterior (segmen V dan segmen VIII) dan sektor posterior (segmen VI
dan segmen VII) oleh scissura kanan yang mana terdapat vena hepatika kanan. Pedikel portal
kanan yang terdiri atas arteri hepatika kanan, vena porta kanan dan duktus biliaris kanan yang
kemudian menjadi pedikel anterior kanan dan pedikel posterior kanan yang mensuplai sektor
anterior dan posterior. Hepar kiri memiliki fisura yang nampak berada di sepanjang
permukaan inferior yang di sebut fisura umbilikalis. Ligamentum teres (sisa vena umbilikalis)
berada pada fisura ini. Ligamentum falciform berhubungan dengan fisura umbilikalis dan
ligamentum teres . Fisura umbilikalis bukan merupakan scissura, tidak mengandung vena
hepatika dan pada kenyataannya mengandung vena portal kiri (triad yang terdiri atas vena
portal kiri,arteri hepatika kiri dan duktus biliaris kiri) yang berada pada fisura ini,bercabang
untuk memberi makan hepar kiri. Scissura kiri berada di posterior ligamentum teres dan
terdapat vena hepatika kiri. Hepar kiri dibagi menjadi sektor anterior (segmen III dan IV) dan
sektor posterior (segmen II- sektor yang hanya terdiri dari satu segmen ) oleh scisura kiri.
Sedangkan lobus kaudatus (segmen I) merupakan bagian posterior hepar. Pada hilus
hepar,triad portal kanan merupakan pedikel extrahepatika yang pendek kira-kira 1 1,5 cm
sebelum memasuki jaringan hepar dan bercabang atau mensuplai ke sektor anterior dan
posterior dari hepar kanan. Bentuk percabangan vena-vena portal sektor ini kedalam sub
bagian hepar kanan menjadi 4 segmen yaitu segmen V (anterior dan inferior) dan segmen
VIII( anterior dan superior) membentuk sektor anterior dan segmen VI (posterior dan
inferior) dan VII ( posterior dan superior) membentuk sektor posterior. Sebaliknya , untuk
triad portal kiri memiliki panjang saluran extrahepatika 4 cm berada di bagian inferior lobus
quadratus (segmen IV B) yang berjalan secara tranversal di bungkus dalam peritoneal
sheath yang berada pada ujung atas omentum minus.
Innervasi Hepar
Hepar mendapat innervasi dari :
1. Nn. Splancnici
Bersifat simpatis untuk pembuluh darah didalam hepar. Nervus vagus dextra et sinistra.
Bersifat parasimpatis dan berasal dari chordae anterior dan posterior nn. Vagus. Keduanya
masuk ke dalam ligamentum hepatodoudenale. Menuju portae hepatis.
2. Nn.Phrenicus dextra
Setelah masuk kedalam cavum abdominis akan menuju ke pleksus coeleacus untuk kemudian
mengikuti ligamentum hepatoduodenale sampai ke porta hepatis. Nervus ini bersifat viscera
afferent untuk ligamentum falciforme hepatis, ligamentum coronaria hepatis, ligamentum
triangulare hepatis serta capsula Glissoni.
VASKULARISASI HEPAR
Vascularisasi Hepar
Sirkulasi darah pada hepar dibentuk oleh arteri hepatica, vena porta, dan vena hepatica,
disebut sirkulasi portal. Arteri celiakus yang bercabang berasal dari aorta muncul dari hiatus
diafragma, yang secara karakteristik sangat pendek dan bercabang menjadi arteri gastrika
kiri, arteri lienalis dan arteri hepatika komunis.
Komponen struktural dasar hepar adalah hepatosit atau sel hepar. Unit fungsional dasar hepar
adalah lobulus hepar yang pada manusia ada beberapa juta jumlahnya. Pada beberapa daerah,
lobulus di batasi oleh jaringan penghubung yang mengandung duktus biliaris, limfatik, saraf
dan pembuluh-pembuluh darah. Daerah-daerah ini berlokasi pada sudut lobulus dan ditempati
oleh portal triad disebut portal spaces. Terdapat 3-6 portal triad perlobulus, masing-masing
mengandung venula (cabang vena portal); arteriol (cabang arteri hepatika), duktus (bagian
dari sistim biliaris) dan pembuluh limfatik. Hepatosit-hepatosit disusun seperti jeruji roda
pada tiap lobule, membentuk sebuah lapisan dan terdiri dari 1 atau 2 sel tebalnya. Lempengan
seluler ini arahnya dari perifer ke pusat lobulus. Ruang antara lempengan sel ini mengandung
kapiler yang dikenal sebagai sinusoid hepar. Sinusoid ini adalah pembuluh yang berdilatasi
yang mengandung sel-sel endotelial yang berpori. Sel endotelial dipisahkan dari hepatosit
sebelahnya oleh ruang subendotelial yang dikenal dengan ruang dari Disse, dimana proyeksi
hepatosit seperti serabut retikuler dan mikrovili dapat ditemukan. Permukaan hepatosit dalam
hubungan yang erat/ rapat dengan dinding endotelial, dimana mudah bagi makromolekul
untuk pertukaran dari lumen sinusoid ke sel hepar. Tipe-tipe lain sel yang dapat ditemukan
pada lobulus hepar adalah makrofag dan fat-storing cell. Sel kupffer merupakan fagosit
mononuklear dan ditemukan pada permukaan luminal sel endotelial. Fat- storing cell disebut
sebagai Ito cell dan berada di ruang Disse.
ANATOMI EMPEDU
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu
(cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung empedu
memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot.
Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam
sebuah fundus, badan dan leher.
1.Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung emepeduyang paling akhir setelah korpus
vesikafelea.
2.Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisis getah empedu.
Getah emepedu adalah suatu cairan yang disekeresi setiap hari oleh sel hati yang dihasilkan
setiap hari 500-1000 cc, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi meningkat
sewaktu mencerna lemak.
3.Leher kandung kemih. Merypakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama
masuknya getah empedu ke badan kandung emepedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam
kandung emepedu.
4.Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 cm. berjalan dari leher kandung emepedu dan
bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
5.Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6.Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum.