Anda di halaman 1dari 26

CHAPTER 10

UNDERSTANDING WORK TEAMS

Tim semakin menjadi sarana utama untuk mengatur pekerjaan di perusahaan


bisnis kontemporer. Sebenarnya, ada beberapa penghinaan yang lebih merusak dari
pada "bukan pemain tim".

MENGAPA TIM MENJADI BEGITU POPULER ?


Seiring dengan berjalannya sebuah organisasi telah merestrukturisasi diri
mereka untuk bersaing secara lebih efektif dan efisien, mereka telah beralih ke tim
sebagai cara yang lebih baik untuk menggunakan bakat karyawan. Tim lebih fleksibel
dan responsif terhadap perubahan acara daripada departemen tradisional atau bentuk
pengelompokan permanen lainnya. Mereka dapat dengan cepat mengumpulkan,
menyebarkan, memfokuskan kembali, dan membubarkan. Tapi jangan sampai
mengabaikan sifat motivasional dalam tim. Tim memfasilitasi partisipasi karyawan
dalam keputusan operasi. Jadi penjelasan lain untuk popularitas mereka adalah bahwa
cara efektif bagi manajemen untuk mendemokratisasikan organisasi dan meningkatkan
motivasi kerja karyawan. Fakta bahwa organisasi telah beralih ke tim tidak berarti
mereka selalu efektif. Pengambil keputusan, sebagai manusia, bisa terombang-ambing
oleh mode dan mentalitas kawanan.

PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK KERJA DAN TIM


Kelompok kerja dan tim bukanlah sesuatu hal yang sama. Kelompok kerja
adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat
keputusan untuk membantu setiap anggota tampil di dalam wilayah tanggung jawabnya.
Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan atau kesempatan untuk terlibat dalam
pekerjaan kolektif yang membutuhkan usaha bersama. Jadi penampilan mereka
hanyalah penjumlahan kontribusi masing-masing anggota kelompok. Tidak ada sinergi
positif yang akan menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang mana lebih besar
daripada jumlah input.
Tim kerja, di sisi lain, menghasilkan sinergi positif melalui upaya terkoordinasi.
Upaya individu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah input

1
individual tersebut. Definisi ini membantu menjelaskan mengapa begitu banyak
organisasi yang baru saja merestrukturisasi proses kerja di sekitar tim. Manajemen
mencari sinergi positif yang akan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan
kinerjanya. Penggunaan ekstensif tim menciptakan potensi bagi sebuah organisasi untuk
menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan input. Bagaimanapun, bahwa
kita mengatakan potensi. Tidak ada yang secara inheren ajaib yang menjamin
tercapainya sinergi positif dalam penciptaan tim. Hanya dengan memanggil tim, sebuah
tim tidak secara otomatis memperbaiki kinerjanya.

JENIS-JENIS TIM
Tim dapat membuat produk, memberikan layanan, menegosiasikan kesepakatan,
mengkoordinasikan proyek, menawarkan saran, dan membuat keputusan. Pada bagian
ini, menjelaskan empat jenis tim yang paling umum dalam sebuah organisasi: tim
pemecahan masalah, tim kerja yang dikelola sendiri, tim lintas fungsi, dan tim virtual.

Problem- Solving Teams (Tim Pemecahan Masalah)


Tim biasanya terdiri dari 5 sampai 12 pegawai per jam dari departemen yang
sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara
meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan masalah ini
jarang memiliki wewenang untuk secara sepihak menerapkan saran mereka. Merrill
Lynch menciptakan tim pemecahan masalah untuk mengetahui cara mengurangi jumlah
hari yang dibutuhkan untuk membuka rekening pengelolaan kas baru. Dengan
menyarankan pemotongan jumlah langkah dari 46 menjadi 36, tim mengurangi jumlah
rata-rata hari dari 15 menjadi 8.

2
Self-Managed Work Teams (Tim Kerja yang dikelola Sendiri)
Tim pemecahan masalah hanya membuat rekomendasi. Beberapa organisasi
memiliki keinginan yang berbeda dan melangkah lebih jauh dan menciptakan tim yang
tidak hanya memecahkan masalah tapi juga menerapkan solusi dan bertanggung jawab
atas hasil.
Tim kerja yang dikelola sendiri adalah kelompok karyawan (biasanya berjumlah
10 sampai 15 orang) yang melakukan pekerjaan yang sangat terkait atau saling
bergantung dan menerima banyak tanggung jawab mantan atasan mereka. Biasanya,
tugas-tugas ini merencanakan dan menjadwalkan pekerjaan, menugaskan tugas kepada
anggota, membuat keputusan operasional, mengambil tindakan atas masalah, dan
bekerja dengan pemasok dan pelanggan. Tim kerja yang sepenuhnya dikelola sendiri
bahkan memilih anggota mereka sendiri dan mengevaluasi kinerja masing-masing.
Posisi pengawas mengalami penurunan kepentingan dan terkadang bahkan dieliminasi.
Namun penelitian tentang efektivitas tim kerja yang dikelola sendiri belum
secara seragam positif, tim yang dikelola sendiri biasanya tidak mengelola konflik
dengan baik. Ketika perselisihan timbul, anggota berhenti bekerja sama dan perebutan
kekuasaan terjadi, yang mengarah pada kinerja kelompok yang lebih rendah. Apalagi,
meski perorangan tim ini melaporkan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi daripada
individu lainnya kadang juga memiliki tingkat absensi dan turnover yang lebih tinggi.
Satu skala besar studi tentang produktivitas tenaga kerja di perusahaan Inggris
menemukan bahwa walaupun menggunakan tim pada umumnya memperbaiki
produktivitas tenaga kerja, tidak ada bukti yang mendukung dan mengklaim bahwa tim
yang dikelola sendiri tampil lebih baik daripada tim tradisional dengan lebih sedikit
otoritas pengambilan keputusan.

Cross-Fungsional Teams (Tim Lintas Fungsi)


Starbucks menciptakan tim individu dari produksi, PR global, komunikasi
global, dan pemasaran A.S. untuk mengembangkan merek Via kopi instan. Itu saran tim
menghasilkan produk yang hemat biaya untuk diproduksi dan didistribusikan dan
dipasarkan melalui strategi multifaset yang terintegrasi. Contoh ini menggambarkan
penggunaan tim lintas fungsi, terdiri dari karyawan dari tingkat hierarki yang sama,

3
namun area kerja yang berbeda, yang datang bersama untuk menyelesaikan sebuah
tugas.
Banyak organisasi telah menggunakan kelompok pembentang batas horisontal
dan horisontal selama beberapa dekade. Pada tahun 1960an, IBM menciptakan sebuah
satuan tugas besar dari para karyawan dari seluruh departemen untuk mengembangkan
Sistem 360 yang sangat sukses. Saat ini, tim lintas fungsional begitu banyak digunakan
sehingga sulit membayangkan sebuah organisasi besar yang tidak diikutinya. Semua
produsen mobil besar-Toyota, Honda, Nissan, BMW, GM, Ford, dan Chrysler saat ini
menggunakan bentuk tim ini untuk mengkoordinasikan proyek-proyek kompleks. Cisco
mengandalkan tim lintas fungsional tertentu untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan
tren baru di beberapa area pasar perangkat lunak. Tim setara dengan kelompok jejaring
sosial yang berkolaborasi secara real time untuk mengidentifikasi peluang bisnis baru di
lapangan dan kemudian menerapkannya dari bawah ke atas.
Tim lintas fungsional adalah cara yang efektif untuk memungkinkan orang-
orang dari berbagai wilayah di dalam atau bahkan antar organisasi untuk bertukar
informasi, mengembangkan ide baru, memecahkan masalah, dan mengkoordinasikan
proyek yang kompleks. Tentu saja, tim lintas fungsi tidak piknik untuk dikelola. Tahap
awal perkembangannya seringkali panjang, karena anggota belajar bekerja dengan
keragaman dan kompleksitas. Butuh waktu untuk membangun kepercayaan dan kerja
tim, terutama di antara orang-orang dari berbagai latar belakang dengan pengalaman
dan perspektif yang berbeda.

Virtual Teams (Tim Virtual)


Tim yang dijelaskan di bagian sebelumnya melakukan pekerjaan mereka secara
langsung. Virtual tim menggunakan teknologi komputer untuk menyatukan anggota
yang tersebar secara fisik dan mencapai tujuan bersama. Mereka berkolaborasi secara
online menggunakan tautan komunikasi seperti jaringan area luas, konferensi video,
atau e-mail apakah mereka terpisah atau terpisah dari kamar. Tim virtual sangat luas,
dan teknologi telah berkembang sejauh ini, mungkin sedikit keliru menyebut mereka
"virtual." Hampir semua tim saat ini melakukan setidaknya beberapa pekerjaan mereka
dari jarak jauh.

4
Meskipun ada di mana-mana, tim virtual menghadapi tantangan khusus. Mereka
mungkin menderita karena kurang ada hubungan sosial dan interaksi langsung antar
anggotanya. Bukti dari 94 penelitian yang melibatkan lebih dari 5.000 kelompok
menemukan bahwa tim virtual lebih baik dalam berbagi informasi unik (informasi yang
dipegang oleh anggota individu tetapi bukan keseluruhan kelompok), namun mereka
cenderung kurang banyak informasi secara keseluruhan. Akibatnya, tingkat virtualitas
yang rendah dalam tim menghasilkan tingkat berbagi informasi yang lebih tinggi,
namun tingkat virtualitas yang tinggi menghalanginya. Agar tim virtual efektif,
manajemen harus memastikan bahwa (1) kepercayaan terbentuk di antara anggota (satu
pernyataan peradangan dalam e-mail dapat sangat merusak kepercayaan tim), (2)
kemajuan tim dipantau secara ketat (sehingga tim tidak Kehilangan tujuannya dan tidak
ada anggota tim yang "lenyap"), dan (3) usaha dan produk tim dipublikasikan ke seluruh
organisasi (sehingga tim menjadi tidak terlihat).

MENCIPTAKAN TIM YANG EFEKTIF


Pertama, tim berbeda dalam bentuk dan struktur. Model ini mencoba untuk
menggeneralisasi semua jenis tim, namun menghindari menerapkan prediksi secara
ketat ke semua tim. Kedua, model mengasumsikan kerja sama tim lebih baik daripada
pekerjaan individual. Menciptakan tim "efektif" ketika individu dapat melakukan
pekerjaan dengan lebih baik adalah seperti memecahkan masalah yang salah dengan
sempurna. Kita dapat mengatur komponen kunci dari tim yang efektif ke dalam tiga
kategori umum. Pertama adalah sumber daya dan pengaruh kontekstual lainnya yang
membuat tim efektif. Yang kedua berkaitan dengan komposisi tim. Akhirnya, variabel
proses adalah peristiwa dalam tim yang mempengaruhi efektivitas. Apa arti tim
efektivitas dalam model ini? Biasanya, ini mencakup langkah-langkah yang obyektif

5
dari produktivitas tim, penilaian manajer terhadap kinerja tim, dan ukuran agregat
kepuasan anggota.

Context: What Factors Determine Whether Teams Are Successful (faktor apa yang
Menentukan Tim Berhasil)
Keempat faktor kontekstual yang paling signifikan berhubungan dengan kinerja
tim adalah: Sumber daya yang memadai, kepemimpinan yang efektif, iklim
kepercayaan, dan kinerja sistem evaluasi dan penghargaan yang mencerminkan
kontribusi tim.
Adequate Resources. Tim Sumber Daya yang Adil merupakan bagian dari
sistem organisasi yang lebih besar, setiap tim kerja mengandalkan sumber daya di luar
kelompok untuk mempertahankannya. Kelangkaan sumber daya secara langsung
mengurangi kemampuan tim untuk melakukan tugasnya secara efektif dan mencapai
tujuannya. Ketika sebuah studi menyimpulkan, setelah melihat 13 faktor yang terkait
dengan kinerja kelompok, "mungkin salah satu karakteristik terpenting dari kelompok
kerja yang efektif adalah dukungan yang diterima kelompok dari organisasi." Dukungan
ini mencakup informasi yang tepat waktu, peralatan yang tepat, staf yang memadai ,
Dorongan, dan bantuan administrasi.
Leadership and Structure. Tim Kepemimpinan dan Struktur tidak dapat
berfungsi jika mereka tidak dapat menyetujui siapa yang harus melakukan apa dan
memastikan semua anggota berbagi beban kerja. Menyetujui spesifikasi pekerjaan dan
bagaimana mereka menyesuaikan diri untuk mengintegrasikan keterampilan individual

6
memerlukan kepemimpinan dan struktur, baik dari manajemen maupun dari anggota tim
sendiri. Memang benar dalam tim yang dikelola sendiri, anggota tim banyak menyerap
tugas biasanya diasumsikan oleh manajer. Namun, tugas seorang manajer kemudian
menjadi mengelola tim luar (bukan di dalam) tim. Kepemimpinan sangat penting dalam
sistem multiteam, di mana tim yang berbeda mengkoordinasikan usaha mereka untuk
menghasilkan hasil yang diinginkan. Di sini, para pemimpin perlu memberdayakan tim
dengan mendelegasikan tanggung jawab kepada mereka, dan mereka memainkan peran
fasilitator, memastikan tim bekerja sama dan bukan saling melawan. Tim yang
membentuk kepemimpinan bersama dengan mendelegasikannya secara efektif lebih
efektif daripada tim dengan struktur pemimpin tunggal tradisional.
Climate of Trust. Iklim Kepercayaan Anggota tim yang efektif saling percaya
satu sama lain. Mereka juga menunjukkan kepercayaan pada pemimpin mereka.
Kepercayaan interpersonal antar anggota tim memfasilitasi kerja sama, mengurangi
kebutuhan untuk memantau perilaku masing-masing, dan anggota obligasi di sekitar
keyakinan bahwa orang lain dalam tim tidak akan memanfaatkannya. Anggota tim lebih
cenderung mengambil risiko dan mengekspos kerentanan saat mereka yakin bisa
mempercayai orang lain di tim mereka. Hal ini memungkinkan sebuah tim untuk
menerima dan berkomitmen terhadap tujuan dan keputusan pemimpinnya.
Performance Evaluation and Reward Systems. Bagaimana Anda mendapatkan
anggota tim yang bertanggung jawab secara individu dan bersama? Evaluasi kinerja
individu dan insentif dapat mengganggu perkembangan tim berkinerja tinggi. Jadi,
selain mengevaluasi dan memberi penghargaan kepada karyawan atas kontribusi
individual mereka, manajemen harus memodifikasi sistem penilaian dan penghargaan
tradisional yang berorientasi individual untuk mencerminkan kinerja tim dan fokus pada
sistem hibrida yang mengenali anggota individu untuk kepentingan mereka yang luar
biasa. Kelompok-penilaian berbasis, pembagian keuntungan, kenaikan gaji, insentif
kelompok kecil, dan lainnya modifikasi sistem dapat memperkuat usaha dan komitmen
tim.
Team Composition (Komposisi Tim)
Kategori komposisi tim mencakup variabel yang berhubungan dengan
bagaimana tim harus mengelola kemampuan dan kepribadian anggota tim, alokasi peran
dan keragaman, ukuran tim, dan preferensi anggota untuk kerja sama tim.

7
Abilities of Members. Bagian dari kinerja tim tergantung pada pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan masing-masing anggota. Memang benar kita kadang-
kadang membaca tentang tim atletik pemain biasa-biasa saja, karena pembinaan, tekad,
dan kerja sama tim yang hebat, mengalahkan kelompok yang jauh lebih berbakat. Tapi
kasus semacam itu membuat berita justru karena mereka tidak biasa. Kinerja tim bukan
hanya penjumlahan kemampuan masing-masing anggota. Namun, kemampuan ini
membatasi apa yang dapat dilakukan anggota dan seberapa efektif kinerjanya dalam
tim. Penelitian mengungkapkan beberapa wawasan tentang komposisi dan kinerja tim.
Pertama, ketika tugas tersebut memerlukan pemikiran yang cukup besar (memecahkan
masalah yang kompleks Seperti reengineering jalur perakitan), tim dengan kemampuan
tinggi yang terdiri dari sebagian besar anggota cerdas lebih baik daripada tim dengan
kemampuan lebih rendah, terutama bila beban kerja didistribusikan secara merata.
Dengan begitu, kinerja tim tidak tergantung pada link terlemah. Tim dengan
kemampuan tinggi juga lebih mudah beradaptasi mengubah situasi, mereka bisa lebih
efektif menerapkan pengetahuan yang ada baru masalah. Akhirnya, kemampuan
pemimpin tim juga penting. Pemimpin tim yang cerdas membantu anggota tim yang
kurang cerdas saat mereka berjuang dengan sebuah tugas.
Personality of Members. Secara khusus, tim yang menilai tingkat kesadaran
dan keterbukaan yang lebih tinggi pada tingkat pengalaman cenderung tampil lebih
baik, dan tingkat minimum kesetiaan anggota tim juga penting: tim melakukan yang
lebih buruk ketika mereka memiliki satu atau lebih anggota yang sangat tidak
menyenangkan. Mungkin satu apel yang buruk bisa merusak keseluruhannya. Penelitian
juga memberi kami gagasan bagus tentang mengapa orang tersebut-Sifat ality penting
bagi tim. Orang yang teliti sangat mendukung Up anggota tim lain, dan mereka juga
pandai dalam merasakan kapan dukungan mereka benar-benar dibutuhkan. Satu studi
menemukan bahwa kecenderungan perilaku spesifik seperti organisasi pribadi, penataan
kognitif, orientasi berprestasi, dan daya dukung semua berhubungan dengan tingkat
kinerja tim yang lebih tinggi. Tim pembela anggota berkomunikasi lebih baik satu sama
lain dan membuang lebih banyak gagasan, yang membuat tim terdiri dari orang yang
terbuka lebih kreatif dan inovatif.
Allocation of Rules. Tim memiliki kebutuhan yang berbeda, dan anggota harus
dipilih untuk memastikan semua peran terisi. Sebuah studi terhadap 778 tim bisbol liga

8
utama selama periode 21 tahun menyoroti pentingnya menetapkan peran secara tepat.
Seperti yang diduga, tim dengan anggota yang lebih berpengalaman dan terampil tampil
lebih baik. Namun, pengalaman dan keterampilan mereka dalam peran inti yang
menangani lebih banyak alur kerja tim, dan yang penting bagi semua proses kerja
(dalam kasus ini, peluru dan penangkap), sangat penting. Dengan kata lain, letakkan
pekerja kita yang paling mampu, berpengalaman, dan teliti dalam peran paling sentral
dalam sebuah tim. Tim kerja yang sukses telah memilih orang untuk memainkan semua
peran ini berdasarkan keahlian dan preferensi mereka. (Pada banyak tim, individu akan
memainkan banyak peran.) Untuk meningkatkan kemungkinan anggota tim akan
bekerja sama dengan baik, para manajer perlu memahami kekuatan masing-masing
individu yang bisa dibawa ke tim, pilih anggota dengan kekuatan mereka, dan
alokasikan tugas kerja yang sesuai dengan gaya pilihan anggota.
Diversity of Members. Bagaimana keragaman tim mempengaruhi kinerja tim?
Tingkat dimana anggota unit kerja (kelompok, tim, atau departemen) memiliki atribut
demografis yang sama, seperti usia, jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, atau lama
pelayanan dalam organisasi, adalah subjek organisasi demografi. Demografi organisasi
menunjukkan bahwa atribut seperti usia atau tanggal bergabung bisa membantu kita
memprediksi omzet. Logika berjalan seperti ini: omset akan menjadi lebih besar di
antara mereka dengan pengalaman yang berbeda karena komunikasi lebih sulit dan
konflik lebih mungkin terjadi. Meningkatnya konflik membuat keanggotaan kurang
atraktif, sehingga karyawan lebih cenderung berhenti. Demikian pula, pecundang dalam
perebutan kekuasaan lebih cenderung ditinggalkan secara sukarela atau dipaksa keluar.

9
Kepemimpinan yang tepat juga dapat meningkatkan kinerja tim yang beragam.
Ketika pemimpin memberikan tujuan bersama yang inspirasional kepada anggota
dengan berbagai jenis pendidikan dan pengetahuan, tim sangat kreatif. Ketika pemimpin
tidak memberikan tujuan seperti itu, tim yang beragam gagal memanfaatkan keahlian
unik mereka dan sebenarnya kurang kreatif daripada tim dengan keterampilan yang
homogen. Bahkan tim dengan nilai yang beragam dapat tampil efektif, namun, jika
pemimpin memberikan fokus pada tugas kerja daripada memimpin berdasarkan
hubungan pribadi.
Keanekaragaman budaya tampaknya menjadi aset untuk tugas yang
membutuhkan berbagai sudut pandang. Tapi tim budaya heterogen memiliki lebih
banyak kesulitan untuk belajar saling bekerja dan memecahkan masalah. Kabar baiknya
adalah bahwa kesulitan ini nampak mereda seiring berjalannya waktu. Meskipun tim
yang beragam secara budaya berbeda dengan tim gen homo yang baru dibentuk,
perbedaannya akan hilang setelah sekitar 3 bulan. Untungnya, beberapa strategi
peningkatan kinerja tim tampaknya berjalan dengan baik di banyak kebudayaan.
Size of Teams. Kebanyakan ahli setuju, menjaga tim tetap kecil merupakan
kunci untuk meningkatkan efektifitas kelompok. Secara umum, tim yang paling efektif
memiliki lima sampai sembilan anggota. Dan para ahli menyarankan untuk
menggunakan jumlah terkecil orang yang dapat melakukan tugas itu. Sayangnya,
manajer sering berbuat salah dengan membuat tim terlalu besar. Ini mungkin
memerlukan hanya empat atau lima anggota untuk mengembangkan keragaman
pandangan dan keterampilan, sementara masalah koordinasi dapat meningkat secara
eksponensial saat anggota tim ditambahkan. Ketika tim memiliki kelebihan anggota,
kekompakan dan pertanggungjawaban bersama menurun, tumpahan sosial meningkat,
dan lebih banyak orang berkomunikasi sedikit. Anggota tim besar mengalami kesulitan
berkoordinasi satu sama lain, terutama di bawah tekanan waktu. Jika unit kerja alami
lebih besar dan Anda menginginkan usaha tim, pertimbangkan untuk memecahkan
kelompok menjadi beberapa tim.
Member Preferences. Tidak semua karyawan adalah pemain tim. Dengan
pilihan tersebut, banyak karyawan akan memilih diri mereka sendiri dari partisipasi tim.
Bila orang yang lebih suka bekerja sendiri diharuskan bergabung, ada ancaman
langsung terhadap moral tim dan kepuasan anggota secara individu. Hasil ini

10
menunjukkan bahwa, ketika memilih anggota tim, manajer harus mempertimbangkan
preferensi individu bersamaan dengan kemampuan, kepribadian, dan keterampilan. Tim
berkinerja tinggi cenderung terdiri dari orang-orang yang lebih suka bekerja sebagai
bagian dari kelompok.

Team Processes (Tim Proses)


Tujuan Umum. Tim yang efektif mempunyai tujuan umum dan berarti yang
memberikan pengarahan, momentum, dan komitmen untuk para anggotanya. Tujuan ini
adalah sebuah visi, dan lebih luas daripada tujuan-tujuan khusus. Para anggota dari tim
yang berhasil memberikan waktu dan usaha yang luar biasa untuk berdiskusi,
membentuk dan menyetujui sebuah tim yang menjadi milik mereka, baik secara kolektif
maupun individual.
Tujuan Khusus. Tim yang berhasil adalah tim yang mengubah tujuan umum
mereka menjadi kinerja yang realistis, bisa diukur dan khusus. Selain itu, konsistensi
dengan penelitian mengenai tujuan individual, tujuan tim harus menantang. Tujuan-
tujuan yang sulit diketahui dapat meningkatkan kinerja tim diatas kriteria-kriteria yang
ditentukan.
Efektivitas Tim. Tim yang efektif memilikirasa percaya diri dalam diri mereka.
Mereka yakin bisa berhasil. Kita menyebit hal ini sebagai efektivitas tim. Keberhasilan
menghasilkan keberhasilan. Tim yang berhasil saat ini memiliki keyakinan lebih bahwa
esok mereka akan lebih berhasil, sehingga memotivasi mereka untuk berusaha lebih
giat. Dua pilihan yang mungkin untuk meningkatkan efektivitas adalah membantu tim
untuk mencapai keberhasilan-keberhasilan kecil dan memberikan pelatihan
keterampilan.
Tingkat Konflik. Konflik dalam sebuah tim tidak selalu buruk. Tim yang sama
sekali tidak memiliki konflik kemungkinan besar menjadi aatis dan stagnan. Konflik-
konflik tigas menstimulun diskusi, mendorong penilaian kritis untuk berbagai masalah
dan pilihan, dan bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik. Jadi, tim-tim efektif akan
digolongkan menurut tingkat konflik yang sesuai.
Kemalasan Sosial. Tim yang efektif mengurangi kecenderungan dalam hal
kemalasan sosial dengan cara membuat diri mereka sendiri bertanggung jawab dalam
tingkat individual dan tingkat tim. Tim yang berhasil mampu membuat para anggota

11
bertanggung jawab secara individual dan secara bersama-sama atas tujuan, sasaran, dan
pendekatan tim.

MENGUBAH INDIVIDU MENJADI TIM PLAYER


Tantangan terbesar dalam membentuk pemain tim adalah ketika (1) kultur
nasional sangat individualistis dan (2) tim diperkenalkan ke sebuah organisasi yang
kokoh dan dari dulu menghargai pencapaian individual. Disisi lain, tantangan untuk
manajemen tidaklah terlalu besar ketika tim diperkenalkan kepada karyawan yang
memiliki nilai kolektif yang kuat-seperti di Jepang dan Meksiko-atau diorganisasi-
organisasi baru yang menggunakan tim sebagai bentuk awal mereka menyusun
pekerjaan.

Membentuk Pemain Tim


Seleksi. ketika mempekerjakan anggota tim, selain keterampilan teknis yang
dibutuhkan untuk mengisi pekerjaan tersebut kita juga harus memastikan bahwa calon
karyawan bisa memenuhi peran-peran tim mereka, begitu pula dengan berbagai
persyaratan teknis
Pelatihan : Membuat Pemain Tim. para ahli pelatihan mengadakan berbagai
pelatihan yang memungkinkan karyawan memperoleh kepuasan yang didapat dari kerja
sama tim. Mereka biasanya memberikan lokakarya (workshop) untuk membantu
karyawan meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah komunikasi, negoisasi,
manajemen konflik dan pelatihan.
Penghargaan. sistem penghargaan harus diolah kembali untuk mendorong
usaha-usaha kooperatif dibandingkan usaha-usaha kompetitif. Promosi, kenaikan gaji
dan berbagai bentuk penghargan lainnya harus diberikan kepada individu keefektifan
mereka sebagai tim kolaboratif.

Hati-Hati! Tim Tidak Selalu Merupakan Jawabannya


Kerjasama tim membuthkan lebih banyak waktu dan sering kali lebih banyak sumber
daripada kerja secara individual. Jadi keuntungan dari adanya tim harus melebihi biaya
yang dikeluarkan. Namun, hal ini tidak selalu demikian. Ada tiga tes yang dapat
dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tim sesuai dengan situasi yang ada. pertama,

12
bisakah pekerjaan yang akan dilakukan memperoleh hasil yang lebih baik bila
dikerjakan oleh lebih dari satu orang?. Kedua, apakah pekerjaan yang akan dilakukan
menciptakan maksud dan serangkaian tujuan umum yang lebih dari sejumlah tujuan
individual bagi orang-orang dalam kelompok?. Terakhir, apakah anggota kelompoknya
saling bergantung?

KESIMPULAN
Tim yang efektif memiliki kesamaan dalam karakteristik. Mereka memiliki adequate
resource, kepemimpinan yang efektif, a climate to trust, dan performance evaluation
beserta insentif untuk individu berprestasi pada sebuah tim. Dalam Tim yang efektif
terdapat atau lebih cendrung sedikit, dalam tim yang efektif cendrung berisi tidak lebih
dari 10 individu. Kesepuluh ini memilki keahlian yang mengisi role atau peran dalam
masing-masing pekerjaan.

13
CHAPTER 11
COMMUNICATION

Istilah komunikasi mengandung makna bersama-sama (common, commoness:


Inggris), berasal dari bahasa latin, communication yang berarti pemberitahuan,
pemberian bagian (dalam sesuatu), pertukaran, dimana si pembicara mengharapkan
pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya. Kata sifatnya adalah communis, yang
artinya bersifat umum atau bersama- sama. Kata kerjanya, adalah communicare, artinya
berdialog, berunding atau bermusyawarah (Arifin, 1998; 19). Komunikasi merupakan
proses yang secara umum digunakan manusia dalam melakukan interaksi sosialnya.
Pada dasarnya komunikasi memiliki pengertian yang begitu luas, baik sebagai suatu
ilmu yang tersendiri maupun sebagai suatu proses. Terdapat beberapa definisi mengenai
komunikasi, Carl I. Hovland mengemukakannya sebagai berikut, the process by which
an individual/communicator transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the
behaviour of other individuals/communicatees (komunikasi adalah proses dimana
seseorang/komunikator menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-
lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain/komunikan)
(Effendy, 1993; 24). Kemudian Melvin L. DeFleur (1988, 535) menyatakan komunikasi
sebagai, the achievement of very similar (paralel) meanings in the person initiating a
message and those receiving it. Sementara itu, Shimp (1993; 8) menyatakan bahwa,
Communiation can be thought of the process of establishing a commonness or oneness
of thought between a sender and receiver (Komunikasi adalah proses untuk
menciptakan atau menimbulkan kesamaan pemikiran antara yang memberikan tanda
dengan yang menerima tanda). Definisi Shimp lebih menekankan pada proses
komunikasi yang bertujuan pada terciptanya suatu persamaan pemikiran atau pendapat
pada interaksi yang terjadi.
Ditinjau dari bentuknya, komunikasi meliputi: a. komunikasi persona: intrapersona,
anterpersona, b. komunikasi kelompok: small group, large group, c. komunikasi massa,
d. komunikasi medio. Kemudian dilihat sifatnya, komunikasi meliputi: a. tatap muka, b.
bermedia, c. verbal: lisan, tulisan, d. nonverbal: kial/gestural, bergambar/pictorial.
Dilihat dari tekniknya, komunikasi meliputi: informatif, persuasif, koersif/instruktif,
human relations. Dari tujuan komunikasi: attitude change, opinion change, behavior

14
change, social change. Dari fungsi komunikasi: to inform, to educate, to entertain, to
influence.

PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi dapat dilihat dari unsur-unsur yang terdapat, berkaitan
dengan siapa pengirimnya (komunikator), apa yang dikatakan atau dikirimkan (pesan),
saluran kommunikasi apa yang digunakan (media), ditujukan untuk siapa (komunikan),
dan apa akibat yang akan ditimbulkannya (efek).
Dalam proses komunikasi, kewajiban seorang pengirim atau komunikator adalah
mengusahakan agar pesan-pesannya dapat diterima oleh penerima (komunikan) sesuai
dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi secara umum dapat memberikan
gambaran kepada pengelola organisasi, bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap
anggota/ stakeholder-nya melalui desain dan implementasi komunikasi. Dalam hal ini
pengirim atau sumber pesan bisa merupakan individu atau berupa suatu organisasi
sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar 1 sebagai berikut.

Berdasarkan pada apa yang dipetakan dalam Gambar diatas tersebut, suatu pesan,
sebelum dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-simbol yang
dapat menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengirim.
Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan utama dari pengirim adalah menyediakan
pesan dengan suatu cara yang dapat memaksimalkan kemungkinan bahwa penerima
dapat menginterpretasikan maksud yang diinginkan oleh pengirim dalam suatu cara
yang tepat.
Pesan dari komunikator akan dikirimkan kepada penerima melaui suatu saluran
atau media tertentu. Pesan yang diterima oleh penerima melalui simbol-simbol,

15
selanjutnya akan ditransformasikan kembali (decoding) menjadi bahasa yang dimengerti
sesuai dengan pikiran penerima sehingga menjadi pesan yang diharapkan (perceived
message).

ARAH KOMUNIKASI
1. Downward Communication

Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir


dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah.
Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para
pegawai, namun, dalam organisasi kebanyakan, hubungan ada pada kelompok
manajemen (Davis dalam Pace, 1988:184). Kebanyakan komunikasi ke bawah
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan
pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan,
disiplin, perintah, pertanyaan, dan kebijaksanaan umum.

2. Upward Communication

Komunikasi ke atas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari
tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi. Semua anggota
dalam sebuah organisasi, kecuali mereka yang menduduki posisi puncak, mungkin
berkomunikasi ke atas, yakni setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau
meminta informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih tinggi daripada dia. Suatu
permohonan atau komentar yang diarahkan kepada individu yang otoritasnya lebih
besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi ke atas.

3. Lateral Communication

Komunikasi dalam organisasi, juga berlangsung diantara anggota-anggota


organisasi yang menduduki posisi-posisi yang sama tingkat otoritasnya, komunikasi
jenis ini dinamakan komunikasi horizontal. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam
organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-
tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian
konflik dan saling memberikan informasi.

16
Bentuk komunikasi horizontal yang paling umum mencakup semua jenis kontak
antar persona. Bahkan bentuk komunikasi horizontal tertulis. Komunikasi horizontal
paling sering terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat,
obrolan di telepon, memo dan catatan kegiatan sosial dan kelompok mutu. Komunikasi
horizontal sangat penting untuk koordinasi pekerjaan antara bagian-bagian dalam
organisasi. Akan tetapi bagian-bagian itu sendiri mungkin menghalangi komunikasi
horizontal. Struktur organisasi yang mempunyai lebih banyak bagian-bagian dan setiap
individu makin mempunyai spesialisasi tertentu, kebutuhan akan koordinasi bagian-
bagian menambah komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal bertambah karena
kekuasaan atas otoritas sentralisasi menjadi berkurang.

INTERPERSONAL COMMUNICATION
Dalam komunikasi interpersonal yang anggota grup lakukan, mereka
mengandalkan Oral Communication, Written Communication, and Nonverbal
Communication.
Komunikasi Oral / Lisan.
Sarana untuk penyampaian pesan, seperti pidato resmi pada suatu kelompok
Diskusi, rumor diskusi atau lainnya merukan bentuk popular dari Oral
Communication. Keuntungan dari Oral Communication adalah kecepatan dan umpan
balik. Kita dapat menyampaikan pesan verbal dan menerima respon dalam waktu yang
singkat, jika penerima tidak yakin dengan pesan tersebut umpan balik yang cepat dapat
memungkinkan pengirim untuk dengan cepat mendeteksi dan memperbaikinya.
Kelemahan utama dalam Oral Communication adalah setiap kali pesan yang dikirim
harus melewati sejumlah orang. Dalam sebuah organisasi dimana sebuah keputusan
dam komunikasi lain secara lisan melewati atas dan ke bawah hierarki kewenangan,
kesempatan besar muncul pesan menjadi terdistorsi.
Komunikasi Tertulis.

a) Komunikasi tertulis meliputi memo, surat-surat, transmisi fax, email, pesan singkat,
organizational periodical, pemberitahuan yang ditempatkan di papan buletin
(termasuk yang elektronik) dan perangkat lain yang mentransmisikan via tertulis
dengan kata kata atau symbol.

17
b) Mengapa pengirim akan memilih Written Communication? Ini sering nyata dan
dapat diverifikasi. Baik pengirim dan penerima memiliki catatan dari komunikasi
tersebut dan pesan dapat disimpan untuk waktu yang tidak terbatas.

c) Jika terbatas ada pertanyaan tentang isinya, pesan secara fisik tersedia untuk
referensi nanti. Fitur ini sangat penting untuk komunikasi yang kompleks dan
panjang.

d) Manfaat akhir dari semua Written Communication berasal dari proses itu sendiri.
biasanya dipaksa untuk berpikir lebih menyeluruh tentang apa yang mereka ingin
sampaikan dalam pesan tertulis daripada dalam satu pembicaraan. Dengan
demikian, komunikasi tertulis lebih mungkin dipikirkan dengan baik, logis, dan
jelas.

e) Written Communication memiliki kelemahan. Kerugian utama lainnya adalah


kurangnya dibangun dalam mekanisme umpan balik. Tapi email memo atau
mengirim pesan instan tidak memberikan jaminan telah diterima atau bahwa
penerima akan menafsirkannya sebagai pengirim dimaksudkan.

Komunikasi Nonverbal

Nonverbal Communication meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang


kita berikan kepada kata kata, ekspresi wajah, dan jarak fisik antara pengirim dan
penerima.
Dua hal yang paling penting yang melekat pada bahasa tubuh adalah
a. Sejauh mana kita menyukai hal hal yang lain dan yang menarik.
b. Status yang dirasakan pengirim dan penerima.
Posisi tubuh atau gerakan dapat mengkomunikasikan sesuatu melalui emosi yang
ada dibalik pesan tetapi ketika dihubungkan dengan bahasa lisan memberikan makna
yang lebih lengkap kepada pengirim pesan. Ekspresi wajah juga dapat menyampaikan
makna, seperti wajah yang menggeram menyampaikan sesuatu yang berbeda dari
sebuah senyuman. Ekspresi wajah bersama dengan intonasi dapat menunjukan arogansi,
agresivitas, rasa takut, rasa malu, dan karakteristik lainnya. Jarak fisik juga dapat
menyampaikan makna, maksudnya apa yang dianggap jarak yang tepat oleh setiap
orang tergantung pada norma norma budaya mereka masing masing.

18
Kita sangat penting untuk berhati hati terhadap aspek aspek Nonverbal
Communication dan mencari isyarat nonverbal serta arti harafiah dari kata kata si
pengirim pesan serta harus menyadari kontradiksi diantara pesan tersebut.

KOMUNIKASI ORGANISASI
Jaringan Kelompok Fomal Kecil
Jaringan organisasi formal bisa sangat rumit, termasuk ratusan orang dan
setengah lusin atau lebih tingkat hierarkis. Jaringan kelompok disederhanakan dalam
tida kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari lima orang, yaitu: chain, wheel, all
channel. Chain atau rantai secara kaku mengikuti perintah rantai formal, dimana
jaringan ini mendekati saluran komunikasi yang mungkin akan temukan di organisasi
tiga tingkat yang kaku. Wheel atau roda bergantung pada tokoh sentral untuk bertindak
sebagai penyalur untuk semua komunikasi kelompok. Jaringan All channel
memungkinkan semua anggota kelompok untuk secara aktif berkomunikasi satu sama
lain. Jaringan ini paling sering dicirikan oleh tim yang dikelola sendiri, di mana semua
anggota kelompok bebas untuk berkontribusi dan tidak ada orang yang mengambil
peran kepemimpinan. Ketiga jaringan tersebut dapat dilihat secara singkat pada gambar
dibawah ini.

19
Grapevine
Grapevine adalah jaringan komunikasi informal dalam kelompok atau
organisasi. Meskipun rumor dan gosip ditularkan melalui grapevine yang mungkin
bersifat informal, namun hal tersebut masih merupakan sumber informasi penting.
Grapevine merupakan bagian penting dari jaringan komunikasi kelompok atau
organisasi dan layak untuk dipahami. Hal ini membuat para manajer merasakan moral
organisasi mereka, mengidentifikasi masalah yang dianggap penting oleh karyawan, dan
membantu karyawan megurangi kecemasan. Grapevine juga dapat menciptakan rasa
kedekatan dan persahabatan berbagi informasi. Manajer tidak dapat menghilangkan
rumor sepenuhnya, manajer hanya bisa meminimalkan konsekuensi negatif dari rumor
dengan membatasi jangkauan dan dampak mereka. Dibawah ini adalah cara untuk
mengurangi konsekuensi negatif dari rumor.

Komunikasi Elektronik
E-mail. E-mail menggunakan internet untuk mengirim dan menerima teks dan
dokumen dari komputer. Pesan e-mail bisa cepat ditulis, diedit, dan disimpan. Pesan
dapat didistribusikan ke satu orang atau ribuan orang dengan satu klik mouse. Dan
biaya pengiriman pesan e-mail formal ke karyawan jauh lebih kecil dari biaya
pencetakan, duplikasi, dan pendistribusian surat atau brosur. Namun e-mail juga tidak
sempurna sehingga ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan dampak negatif dari email.
1. Risiko salah menafsirkan pesan.
2. Kerugian untuk mengkomunikasikan pesan-pesan negatif.
3. Time-consuming nature. Para ahli menyarankan strategi berikut ini untuk
menanggulangi hal tersebut:
a. Jangan memeriksa e-mail di pagi hari.

20
b. Jangan mengecek e-mail secara terus menerus.
c. Berhenti berlangganan.
d. Hentikan mengirim e-mail.
e. Menyatakan kebangkrutan e-mail.
4. Ekspresi yang terbatas dari emosi.
5. Kekhawatiran Privasi.

Instant Messaging dan Pesan Teks. Seperti e-mail, instant messaging (IM) dan
pesan teks (TM) menggunakan media elektronik. Tidak seperti e-mail IM dan TM baik
terjadi secara real time (IM) atau menggunakan perangkat komunikasi portabel (TM).
Meski memiliki kelebihan, IM dan TM tidak akan mengganti e-mail. E-mail masih
menjadi perangkat yang lebih baik untuk menyampaikan pesan panjang yang harus
disimpan. Pada sisi negatifnya, beberapa pengguna IM dan TM menyatakan bahwa
teknologi tersebut mengganggu karena dapat merusak konsentrasi dan fokus.
Jaringan Sosial. Tidak ada komunikasi yang dapat berkembang pesat melebihi
jejaring sosial seperti Facebook, LinkedIn dan Twitter. Dalam beberapa hal, karyawan
menggunakan jejaring sosial untuk tujuan profesional. Penelitian memperkirakan
jejaring sosial akan menggantikan e-mail secepatnya, sebagai bentuk utama dari
komunikasi bisnis dan 20% atau lebih untuk pengguna bisnis.
Blog. Sebuah blog (web log) adalah situs Web tentang satu orang atau
perusahaan. Jutaan pekerja di AS memiliki blog dan tentu saja banyak organisasi dan
pimpinan organisasi memiliki blog yang berbicara untuk organisasi. Twitter adalah
layanan jejaring sosial hybrid yang memungkinkan pengguna untuk mengirim mikro
blog kepada pelanggan mereka tentang topik apa pun, termasuk pekerjaan.
Video Conferencing. Video conferencing memungkinkan karyawan dalam
suatu organisasi untuk melakukan pertemuan real-time dengan orang-orang di lokasi
yang berbeda. Audio dan video gambar secara live dan peserta melihat, mendengar, dan
berbicara satu sama lain tanpa berada dilokasi yang sama. Hal ini merupakan upaya
penghematan waktu dan biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Mengelola Informasi

21
Berurusan dengan Informasi yang overload. Banyak sekali orang yang
terganggu dengan banyaknya e-mail yang masuk. Beberapa cara untuk mengurangi
waktu yang tersita untuk email, berdasarkan Intel adalah dengan mengurangi frekuensi
sambungan pada teknologi. Pekerja harus memiliki jeda dari informasi digital setiap
hari untuk tetap dapat berpikir lebih strategis.
Ancaman terhadap Keamanan Informasi. Keamanan merupakan keprihatinan
besar bagi hampir semua organisasi dengan informasi pribadi atau kepemilikan tentang
klien, pelanggan, dan karyawan. Sebagian besar perusahaan secara aktif memonitor
penggunaan internet karyawan dan catatan e-mail, dan beberapa bahkan menggunakan
video surveillance dan perekam percakapan telepon kabel. Organisasi dapat mengurangi
kekhawatiran karyawan dengan melibatkan mereka dalam penciptaan kebijakan
keamanan informasi dan memberi mereka beberapa kontrol atas bagaimana informasi
pribadi mereka digunakan.

PILIHAN SALURAN KOMUNIKASI


Saluran berbeda dalam kapasitasnya untuk menyampaikan
informasi. Beberapa yang memiliki kesempurnaan dapat:
1. Menangani beberapa isyarat secara bersamaan,
2. Memfasilitasi umpan balik dengan cepat
3. Sangat personal.
Saluran lainnya memiliki nilai rendah pada faktor tersebut. Pada gambar dibawah ini,
terlihat bahwa nilai percakapan tatap muka memiliki kesempurnaan saluran yang
tertinggi karena mentransmisikan hapir semua informasi setiap komunikasi yaitu
beberapa isyarat informasi (kata-kata, postur, ekspresi wajah, gerak tubuh, intonasi),
umpan balik langsung (baik verbal maupun nonverbal), dan sentuhan pribadi yang akan
ditunjukkan.
Media tertulis impersonal seperti laporan formal dan buletin memiliki tingkat
kesempurnaan terendah. Pilihan saluran tergantung pada apakah pesan itu rutin. Pesan
rutin cenderung mudah dan memiliki ambiguitas minimal. Komunikasi non rutin
cenderung menjadi rumit dan memiliki potensi kesalahpahaman. Manajer bisa
mengomunikasikannya secara efektif hanya dengan memilih saluran yang memiliki

22
kesempurnaan tinggi. Dibawah ini adalah beberapa saluran yang memiliki kesempuraan
rendah hingga tinggi.

KOMUNIKASI PERSUASIF
Pengolahan Otomatis dan Terkontrol. Pengolahan otomatis adalah sebuah
pertimbangan yang relatif dangkal mengenai bukti dan informasi dalam mengambil
keputusan. Pengolahan terkontrol adalah penjelasan rinci tentang bukti dan informasi
bergantung pada fakta, figur, dan logika.
Tingkat ketertarikan. Tingkat ketertarikan merupakan prediktor terbaik dalam
menentukan apakah akan menggunakan pengolahan otomatis atau terkontrol. Ketika
seseorang sangan tertarik pada suatu hasil keputusan, mereka akan lebih memproses
informasi dengan hati-hati.
Pengetahuan sebelumnya. Orang-orang yang telah mendapatkan informasi
dengan baik tentang suatu subyek akan lebih mungkin untuk menggunakan strategi
pengolahan terkontrol. Mereka telah memikirkan berbagai macam argumen, sehingga
mereka tidak akan mudah mengubah posisi mereka kecuali mendapatkan alasan yang
sangat baik.
Kepribadian. Kepribadian individu yang paling mungkin untuk dibujuk oleh
bukti dan fakta adalah yang mengambil keputusan secara berhati-hati dengan cara
melihat review terlebih dahulu. Mereka yang membutuhkan pengetahuan lebih rendah
lebih cenderung untuk menggunakan strategi pengolahan otomatis, mengandalkan
intuisi dan emosi untuk memandu evaluasi mereka dari pesan persuasif.

23
Karakteristik pesan. Faktor lain yang mempengaruhi apakah orang-orang
menggunakan strtegi pengolahan otomatis atau terkontrol adalah karakteristik dari
pesan itu sendiri. Pesan yang tersedia selama saluran komunikasi relatif rendah dengan
kesempatan kecil untuk pengguna berinteraksi dengan isi pesan, maka akan cenderung
menggunakan pengolahan otomatis.

HAMBATAN KOMUNIKASI EFEKTIF


Penyaringan. Penyaringan mengacu pada pengirim informasi yang sengaja
dimanipulasi, sehingga penerima informasi akan melihat hal tersebut lebih
menguntungkan. Semakin vertikan sebuah organisasi, semakin besar kesempatan
adanya penyaringan.
Persepsi Selektif. Penerima dalam proses komunikasi secara selektif melihat
dan mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan
karakteristik pribadi lainnya. Penerima juga mempertimbangkan ketertarikan dan
harapan mereka dalam komunikasi seperti mereka menerjemahkannya.
Informasi yang berlebihan. Individu memiliki kapasitas yang terbatas untuk
pengolahan data. Ketika informasi yang kita miliki untuk bekerja dengan melebihi
kapasitas, maka hasil informasinya akan melebihi kapasitas. Ketika individu memiliki
informasi lebih dari yang dapat mereka pilah dan gunakan, mereka cenderung untuk
memilih, mengabaikan, melewati, atau lupa. Atau mereka mungkin menunda proses
lebih lanjut sampai situasi overload berakhir.
Emosi. Pesan dapat ditafsirkan berbeda ketika sedang marah daripada ketika
senang. Individu dalam suasana hati yang positif lebih percaya diri tentang pendapat
mereka setelah membaca pesan persuasif, sehingga argumen yang dikarang memiliki
dampak kuat pada pendapat mereka.
Bahasa. Meskipun ketika kita sedang berkomunikasi dalam bahasa yang sama,
kata-kata dapat diartikan berbeda untuk orang yang berbeda. Umur dan konteks adalah
dua faktor terbesar yang
pengaruh perbedaan tersebut.
Keheningan. Sangat mudah untuk mengabaikan atau kurangnya komunikasi,
justru karena itu didefinisikan oleh tidak adanya informasi. Diam kurang kemungkinan

24
di mana pendapat minoritas diperlakukan dengan hormat, identifikasi workgroup tinggi,
dan keadilan prosedural tinggi berlaku.
Pengartian Komunikasi. Diperkirakan 5 sampai 20 persen dari populasi
menderita penangkapan komunikasi yang lemah, atau kecemasan sosial. Orang-orang
ini mengalami ketegangan yang tidak semestinya dan kecemasan dalam komunikasi
lisan, komunikasi tertulis, atau keduanya. Mereka mungkin merasa sangat sulit untuk
berbicara dengan orang lain tatap muka atau mungkin menjadi sangat cemas ketika
mereka harus menggunakan telepon, mengandalkan memo atau e-mail ketika panggilan
telepon akan lebih cepat dan lebih tepat.
Berbohong. Penghalang terakhir untuk komunikasi yang efektif adalah
kekeliruan yang disengaja dari informasi, atau berbohong. Frekuensi berbohong dan
kesulitan dalam mendeteksi pembohong membuat ini menjadi penghalang yang sangat
kuat untuk komunikasi yang efektif dalam organisasi.

IMPLIKASI GLOBAL
Hambatan budaya. Beberapa penelitian menunjukkan sejumlah masalah terkait
bahasa. Pertama adalah hambatan yang disebabkan oleh semantik. Kata-kata bermakna
hal yang berbeda untuk orang yang berbeda, terutama orang-orang dari budaya nasional
yang berbeda.
Kedua adalah hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata menyiratkan hal yang
berbeda dalam bahasa yang berbeda.
Konteks budaya. Budaya cenderung berbeda dalam sejauh mana konteks
mempengaruhi makna individu memahami komunikasi. Dalam budaya konteks
tinggi seperti Cina, Korea, Jepang, dan Vietnam, orang sangat bergantung pada
situasional nonverbal dan isyarat halus dalam berkomunikasi dengan orang lain, dan
status resmi seseorang, tempat di masyarakat. Sebaliknya, orang-orang dari Eropa dan
Amerika Utara mencerminkan konteks budaya mereka rendah. Mereka mengandalkan
dasarnya kata-kata yang diucapkan dan ditulis untuk menyampaikan maksud; bahasa
tubuh dan jabatan formal merupakan hal yang sekunder.
Sebuah Panduan Budaya. Beberapa hal dibawah ini dapat membantu untuk dapat
mengurangi kesalahpahaman yang memungkinkan untuk timbul karena adanya
perbedaan budaya.

25
1. Asumsikan perbedaan sampai terbukti adanya kesamaan.
2. Tekankan deskripsi bukan interpretasi atau evaluasi.
3. Praktek empati.
4. Perlakukan interpretasi anda sebagai hipotesis kerja.

26

Anda mungkin juga menyukai