Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

BAB II
PEMBAHASAN

ANTROPOSFER adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara


sfera-ftera. Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis
sering disebut antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes,
geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di
wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.
Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya
gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa
geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah
termasuk aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis
penyebarannya, perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

A. LEDAKAN JUMLAH PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk dunia sangat pesat tahun 1999 jumlahnya mencapai 6


milyar dan pada tahun 2005 mencapai 9 milyar. Pertumbuhan yang melesat ini dikenal
sebagai ledakan jumlah penduduk.

1. Dampak Peledakan Penduduk

A. Persaingan Lapangan Pekerjaan, semakin tinggi pertumbuhan penduduk


semakin banyak orang memperebutkan lapangan pekerjaan.
B. Persaingan untuk mendapat permukiman, kondisi ini biasanya terjadi di
kota-kota besar, mereka yang tidak mendapatkan pemukiman yang
terjangkau biasanya tinggal di kawasan kumuh.
C. Kesempatan pendidikan, pertambahan penduduk yang tinggi tidak diimbangi
dengan pembangunan sarana dan prasarana mengakibatkan tidak semua
penduduk memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.

1
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

2. Pengendalian Peledakan Penduduk


A. Insentif dan sanksi. Insentif merupakan tunjangan biaya yang diberikan oleh
pemerintah berwenang. Sanksi merupakan pembatasan tujangan yang
diberikan pemerintah berwenang.
B. Pendidikan tentang keluarga berencana.

B. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN

1. Menghitung Jumlah Penduduk

a. Sensus penduduk
Sensus penduduk dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de facto dan de
jure. Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang
dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada dalam
wilayah sensus. Sementara sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenakan
pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut.

b. Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian dan
segala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan, perceraian, pengangkatan anak
dan perpindahan penduduk.

c. Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh
daerah.

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria


tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi
penduduk lak-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat
dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun,
dan dua puluh lima tahun.

2
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam
bentuk tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis
kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida disebut piramida penduduk.
Piramida penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida
penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.

a. Piramida penduduk muda menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut


sedang mengalmai pertumbuhan.
b. Piramida penduduk Stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara
tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa
jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
c. Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara
tersebut berada pada kelompok usia tua.

C. MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara


kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu
kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor pertumbuhan penduduk, kelahiran dan
kematian disebut faktor alami, sedang migrasi disebut faktor nonalami. Kelahiran
bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk. Faktor
migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat
menambah disebut migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi
disebut migrasi keluar (emigrasi)

3
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

1. Mengukur Pertumbuhan Penduduk


a. Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian.
T = (L M)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah
8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan alaminya ?
T = ( 8.000 3.000 )
= 5.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000 jiwa
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan
emigrasi), dengan rumus sebagai berikut.
T = (L M) + (I E)
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000
jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Jumlah Imigrasi 2.000 jiwa dan emigrasi 1.000
jiwa. Berapakah pertumbuhan totalnya ?
T = ( 8.000 3.000 ) + ( 2.000 1.000 ) jiwa
= 5.000 + 1.000
= 6.000 jiwa
Pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 = 6.000 jiwa

2. Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikan
mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat penting.
Pn = Po (1 + r)n

4
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

3. Kelahiran (natalitas)
a. Faktor-faktor pronatalitas
(1) Kawin usia muda
(2) Tingkat kesehatan
(3) Anggapan banyak anak banyak rezeki

b. Faktor-faktor antinatalitas
(1) Pembatasan umur menikah
(2) Program Keluarga Berencana
(3) Pembatasan tunjangan anak
(4) Anak merupakan beban

Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa cara ;


(1) Angka Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat CBR) menunjukkan jumlah
kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
CBR = B x k
P
(2) Angka Kelahiran Menurut Umur
Cara pengukuran kelahiran metode CBR seringkali kurang memuaskan karena
tidak memperhatikan pembagian menurut jenis kelamin dan menurut golongan umur.
ASBR = Bx x k
Px

4. Kematian (mortalitas)
a. Faktor-faktor antimortalitas
(a) tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
(b) lingkungan yang bersih dan teratur,
(c) adanya ajaran agama yang melarang bunur diri, dan
(d) tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak
mudah terserang penyakit.

5
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

b. Faktor-faktor promortalitas
(a) kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
(b) fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumah
sakit, peralatan kesehatan, dan obat-obatan,
(c) seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
(d) adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,
(e) terjadinya peperangan.

Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara.


1. Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar (crude death rate / CDR) adalah angka yang menunjukkan
jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut.
CDR =D x k
P

2. Angka Kematian Menurut Umur


Angka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate / ASDR) adalah angka
yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1.000
penduduk dalam kelompok umur yang sama.
ASDR = Dx x k
Px

A. PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK


Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiaptiap
daerah atau negara adalah sebagai berikut.

a. Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief
baik, cukup air, dan daerahnya aman.

b. Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-beda karena
adanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka perkawinan.

6
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi


Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan
pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah
yang terbelakang.

Kepadatan penduduk dapat dibedakan atas dua macam.


1) Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2.

Kepadatan Penduduk Aritmatik = Luas wilayah (km)


Jumlah penduduk ( jiwa)
2) Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap tahun
luas lahan pertanian.

Kepadatan Penduduk Agraris = Jumlah penduduk petani


Luas lahan pertanian (km)

7
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

B. KUALITAS PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN, KESEHATAN, MATA


PENCAHARIAN, DAN PENDAPATAN

a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi
penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf. Beberapa hal yang menyebabkan
rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
2. Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan
sekolah karena tidak mempunyai biaya.
3. Kurang dan tidak meratanya sarana pendidikan.

Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia


mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai berikut.

1. Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah


yang kurang jumlah sekolahnya.
2. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat pratikum, laboratorium,
perpustakaan dan buku-buku pelajaran.
3. Menambah dan meningkatkan kualitas guru.
4. Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh.
5. Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi.
6. Menjalankan Undang-Undang Dasar.

b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan


Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat
kesehatannya juga tinggi. Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan masyarakat,
langkah-langkah :
1) Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas, dll.
2) Menambah jumlah serta menaikan kualitas tenaga medis.
3) Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan.
4) Mengadakan imunisasi massal secara murah atau gratis.
5) Mengadakan Posyandu.

8
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

c. Kualitas penduduk menurut mata pencaharian penduduk


Dengan meningkatnya tingkat pendidikan, maka kualitas tenaga kerja pun
menjadi meningkat, sehingga lapangan kerja yang ada dapat terisi oleh tenaga
kerja yang berkualitas baik.
d. Kualitas penduduk menurut Pendapatan (Penghasilan)
Besarnya penghasilan dapat mempengaruhi taraf hidup seseorang. Makin tinggi
penghasilan makin tinggi pula tarap hidupnya. Pendapatan per kapita itu
dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun
yang disebut GNP (Gross National Product) dan perkembangan jumlah
penduduk.

Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah suatu angka yang menunjukkan


besar beban tanggungan atau besar angka ketergantungan dari kelompok usia
produktif terhadap kelompok tidak produktif.
DR = Jumlah penduduk usia muda + Jumlah penduduk usia tua x 100
Jumlah penduduk usia produktif

Sedangkan Sex Ratio adalah suatu angka yang menunjukkan jumlah penduduk
laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan di suatu wilayah.
SR = Jumlah penduduk laki laki x100
Jumlah penduduk perempuan

C. MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


1. Jumlah penduduknya banyak
2. Pertumbuhan penduduknya cepat
3. Persebaran penduduknya yang tidak merata
4. Komposisi penduduk kurang menguntungkan
5. Arus urbanisasi tinggi.

9
MAKALAH DASAR-DASAR GEOGRAFI: ANTROPOSFER 2011

Beberapa usaha untuk mengatasi permasalahan kependudukan dan lingkungan


hidup.

1) Perencanaan, pengaturan, dan pembatasan usia minimal pernikahan.


2) Perencanaan, pengaturan dan pembatasan kelahiran
3) Meratakan persebaran penduduk
4) Memperluas kesempatan kerja
5) Menyelenggarakan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup
6) Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
7) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
8) Perluasan industrialisasi
9) Penggunaan tanah untuk pertanian, perindustrian.

10

Anda mungkin juga menyukai