Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Untuk Pembuatan Nata de Coco - 0 PDF
Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Untuk Pembuatan Nata de Coco - 0 PDF
Oleh:
PENDAHULUAN
Sari kelapa merupakan pencuci mulut yang telah lama popular di Philipina dengan nama
"nata de coco", Sari kelapa berwarna putih atau krem, mempunyai rasa seperti kolang kaling
yang dapat dimakan dengan sirup atau dicampur dengan es cream,yoghurt dan minuman lain. Di
samping itu sari kelapa dapat digolongkan sebagai "dietary fiber", yang memberikan andil cukup
nenas dikenal dengan "nata de pina".Sari kelapa yang dibuat dengan menggunakan bahan baku
air kelapa dianggap lebih penting karena selain dapat mengatasi timbulnya pencemaran dari
limbah air kelapajuga dapat dijadikan produk home industri bagi suatu daerah penghasil kopra.
Pembuatan sari kelapa (nata de coco) sangat sederhana tidak memerlukan peralatan
khusus dan tidak memerlukan waktu yang lama.Di Indonesia percobaan pembuatan sari kelapa
mulai dilakukan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian tahun
197311974 dan dimasyarakatkan melalui seminar teknologi pangan II pada awal tahun 1975
Beberapa hal yang harus diperhatikan demi berhasilnya pembuatan sari kelapa antara lain
kondisi fermentasi dan ketelitian perlakuan atau pencegahan terhadap terjadinya kontaminai
(tercemar oleh mikroba lain). Kondisi fermentasi ini meliputi :nutrisi,suhu dan keasaman
2.1. Nutrisi
Dalam pembuatan sari kelapa,penambahan gula pasir ke dalam air kelapa dimaksudkan
sebagai sumber nutrisi dan sumber tenaga bagi aktivitas hidup bakteri Acetobacter xylinum
dalam menghasilkan nata. Sebagai sumber nitrogen tambahan, kedalam cairan fermentasi
dapat ditambahkan ammonium sulfat dan ekstrak yeast,tetapi kedua sumber nitrogen ini
tidak mutlak diperlukan atau ditambahkan,karena nitrogen dapat diasimilasi dari protein
yang terkandung dalam air kelaPa.
2.2. Suhu
Suhu yang optimum untuk pertumbuhan bakteri A.xylinum yang berfungsi dalam
pembentukan sari kelapa ataunatade coco berkisar antara 280C sampais}aC (Atih,1979).
2.3. Keasaman
A.xylinum dapat tumbuh dan membentuk lapisan nata lebih awal dan tebal pada keasaman
media sekitar 3,5 - 4. Pada pH 7 (netral) akan terbentuk lapisan nata yang tipis dan baru
muncul pada permukaan cairan fermentasi setelah mencapai hari ke 10 dan untuk mencapai
pH+ 4 dari mediatersebut dapat diatur dengan jalan menambahkan asam cuka pekat ((&-
99,5o/o)sehanyak 8 - 22mI untuk setiap liter air kelapa,tergantung dari konsentrasi asam
cuka yang akan digunakan (Sunarso,1983 dan Anonim,1984). Penambahan asam cuka ini
selain untuk memenuhi keperluan optimal pertumbuhan A.xylinum juga berfungsi untuk
mencegah terjadinya kontaminasi karena keasaman yang sangat rendah ini menyebabkan
mikroba lain tidak dapat tumbuh dengan leluasa dalam cairan fermentasi
BAHAN,PERALATAN DAN CARA KERJA bio.unsoed.ac.id
Bahan ; A.xylinum,air kelapa,galapasir,Asam asetat glasial (asam asetat
pekat 97 * 99,5o6),sPiritus
Cara Kerja
Persiapan alat-alat yang bersih dan steril
Dalam pembuatan sari kelapa perlu diperhatikan bahwa semua peralatan yang digunakan
hendaknya betul-betul bersih. Penyediaan peralatan yang bersih ini dapat dilakukan dengan jalan
mencuci dengan sabun dan dibilas dengan air bersih serta membilasnya lagi dengan
menggunakan air panas.Untuk lebih menjamin keadaan peralatan yang steril dapat pula
dilakukan dengan cara membasahi permukaan alat-alat dengan spiritus dan menyalakannya
dengan korek api.
Sterilisasi dengan cara ini hanya dapat diterapkan pada alat-alat yang terbuat dari gelas atau
logam,sedangkan alat-alat dari bahan plastik cukup dituangi dengan air mendidih untuk
mendapatkan keadaan yang bersih dan steril.Perlu diperhatikan disini adalah bahwa dalam
pembuatan sari kelapa ini tidak digunakan peralatan yang terbuat dari logam.
dalam keadaan tertutup dan baru ditambah asam asetat pekat sebanyak 5 ml sambil diaduk
supaya merata.
a) Lapisan sari kelapa yang terbentuk diambil dengan menggunakan alat yang bersih
(garpu atau pinset).
b) Selaput yang menempel pada bagian bawah sari kelapa terlebih dahulu
dibersihkan dengan dikerok menggunakan pisau yang bersih.Kemudian bentuklah
dengan cara dipotong-potong dengan bentuk kubus atau bentuk lain serta dicuci
c) Sari kelapa yang telah dicuci ditiriskan dan direndam dalam air bersih selama2 -
3 hari untuk menghilangkan rasa asam (setiap hari air perendam diganti dengan
yang baru).Jika pada hari ketiga produk sari kelapa masih berasa asam, maka prlu
dimasukkan ke dalam botol atau kantong plastik dan ditutup rapat atau
diikat.kemudian direbus dalam air mendidih selama + 30 menit.Selanjutnya
diangkat dan didinginkan dengan posisi tutup terletak di bagian bawah untuk
mengetahui ada tidaknya kebocoran pada tutup botol tersebut.
d) Di samping sari kelapa dihidangkan sebagai sirop sari kelapa ,dapat pula
dihidangkan dalam brentuk makanan atau minuman penyegar seperti:
kolak,youghurt sari kelapa,es campur dan sebagainya, bahkan diharapkan disini
dapat diperleh berbagai pengolahan cara pengolahan yang lebih baik dalam
penganekaragaman teknik pengolahan sari kelapa agar
PENUTUP
bio.unsoed.ac.id
Melihat hasil susunan kimia dan kandungan nutrisi sebenamya tidak sebanding dengan
harganya,tetapi karena kelezatannya menyebabkan sari kelapa sangat digemari meskipun mahal
harganya.Kecuali itu sari kelapa mempunyai fungsi yang sangat penting dalam tubuh, dengan
merangsang kontraksi usus sehingga proses defekasi lancar.Hal ini berarti mencegah terjadinya
konstipasi atau sembelit.
DAFAR PUSTAKA
Anonim,l983.Profil Industri "Nata de Coco".Proyek Bimbingan dan pengembangan Industri
kecil Depertemen Perindustrian Jakarta.
Atih Surjati Herman,l9T9.Pengolahan Air Kelapa. Buletin Perhimpunan Ahli teknologi Pangan
Indonesia IV :9 -17
Meyer,K.H.1962. Natural and Synthetic High Polymer Interscience Publisher Inc., New York
bio.unsoed.ac.id