1. Mengupas buah semangka yang telah masak, kemudian memotong-motong dan
memblendernya.
2. Menyaring buah yang telah dihaluskan tersebut, sehingga diperoleh sari buah sebanyak
1000 ml, kemudian melakukan langkah sebagai berikut.
c. ekstrak kecambah kacang hijau (merebus 100 g kecambah bersama 250 ml air, kemudian
menyaringnya)
Keterangan:
Ekstrak kecambah kacang hijau merupakan pengganti dari 0,5 g K2HPO4; 0,02 g MgSO4; dan
0,06 g (NH4)2SO4.
- Mendidihkan larutan tersebut selama 15 menit kemudian mematikan api kompor dan
menambahkan 25 ml asam cuka keras.
- Memasukkan ke dalam loyang datar kemudian menutupnya dengan kertas coklat bersih dan
membiarkannya sampai dingin.
3. Setelah larutan menjadi dingin, menambahkan larutan induk dengan perbandingan
larutan induk : larutan sari buah semangka = 1 : 5.
4.
Menyimpan di tempat gelap selama ±15 hari dan mengusahakan agar larutan tidak
terguncang selama masa penyimpanan ini.
5.
Bila lapisan berwarna putih pada permukaan larutan telah terbentuk, maka lapisan nata
dapat diolah lebih lanjut.
Lapisan nata yang telah terbentuk masih memerlukan langkah-langkah pengolahan
sebagai berikut.
1. Mengambil lapisan nata dengan hati-hati kemudian dibilas sampai bersih.
2. Merendam nata selama 3 hari dalam air bersih. Mengganti air rendaman dengan air
bersih setiap hari selama 3 hari.
3. Meniriskan lapisan nata kemudian memotong lapisan nata menjadi bentukan-bentukan
kubus, kemudian merebusnya sampai lunak.
4. Mematikan api kompor dan membiarkan potongan-potongan nata terendam dalam
lapisan gula selama beberapa jam agar rasa manis benar-benar meresap.
6. Mengemas nata ke dalam kemasan gelas plastik dan plastik berukuran ½ kg.
Sari buah semangka setelah pengambilan lapisan nata, masih dapat menghasilkan
lapisan nata lagi apabila masih dalam keadaan baik. Sisa sari buah semangka ini dapat
digunakan untuk membuat larutan induk yang baru. Larutan induk sebaiknya diperbarui
secara teratur agar mutu nata yang dihasilkan tetap baik.
Tempat penyimpanan larutan induk hendaknya selalu diusahakan agar tetap bersih.
Serangga-serangga (misalnya semut, kecoa, dan sebagainya) dapat menyebarkan spora-spora
jamur atau bakteri kontaminan sehingga menyebabkan kerusakan pada larutan induk. Oleh
sebab itu perlu diupayakan agar tidak ada serangga pada tempat penyimpanan larutan induk.
Pembotolan
Gula yang putih bersih dilarutkan ke dalam air (setiap 2 kg gula dilarutkan ke dalam 4 liter
air bersih), kemudian ditambahkan vanili (secukupnya) dan esense (1 g untuk setiap liter
larutan gula). Larutan sirup ini direbus sampai mendidih selama 30 menit.
b. Pengemasan
Nata yang masih panas segar dimasukkan ke dalam sirup, kemudian didinginkan sampai
suam-suam kuku. Setelah itu nata dikemas ke dalam gelas plastik, dan dikemas dan ditutup
dengan rapat (kantong plastik diikat dengan karet, dan gelas plastik di-seal) kemudian diberi
segel dan siap untuk dipasarkan.
Dalam pelaksaan program ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang diperlukan dalam satu
kali produksi antara lain:
Bahan:
Alat
Kompor
Panci
Pisau atau gunting
Pengaduk
Botol selai
Gelas ukur 100 ml
Benang wol
Timbangan
Dandang
Cara kerja
1. Tahap awal sterilisasi botol selai dengan cara mengukusnya dalam dandang selama
kurang lebih 2 jam.
2. membuat ekstrak kecambah dengan cara merebus kecambah sambil ditekan-tekan
dengan menggunakan pengaduk pada air yang mendidih.
4. merebus I/2 L air limbah tahu dan ½ L air kelapa serta ekstrak kecambah sampai
mendidih selama 15 menit, kemudian matikan kompor.