B. Inhibitorik
Mekanisme munculnya respon inhibitorik :
1. Terbukanya kanal ion chlorida melalui membran serabut postsinaptik. Hal ini membuat
proses difusi cepat ion chlorida dari luar ke dalam serabut post sinaps, dan membuat
kenegatifan di dalam sel meningkat, sehingga terjadi proses inhibitorik.
2. Meningkatkan konduktansi kalium, sehingga membuat kalium keluar dari sel saraf. Hal
ini membuat ion positif berdifusi keluar, yang menyebabkan peningkatan negativitas
dalam sel saraf. Ini yang disebut inhibitorik.
3. Aktivasi enzim inhibitor yang menghambat fungsi metabolisme seluler sehingga
menyebabkan peningkatan sinaptik reseptor inhibitorik dan penurunan sinaptik reseptor
eksitatorik.
Neurotransmitter yang termasuk dalam kategori inhibitorik antara lain :
GABA, disekresikan di nervus terminalis chorda spinalis, cerebellum, basal ganglia,
dan banyak area di korteks.
Dopamin, disekresikan oleh neuron yang berada di substansia nigra. Bagian akhir dari
neurotransmitter ini utamanya di area striata basal ganglia
Glisin, disekresikan terutama di chorda spinalis
Serotonin, disekresikan oleh nukleus yang berasal dari raphe medius batang otak dan
berproyeksi utamanya di medula dan cerebri , terutama pada cornu medula spinalis dan
hipotalamus. Serotonin berperan sebagai penghambat rasa nyeri melalui jalur spinalis,
dan membantu kontrol emosi seseorang.
Referensi : Guyton and Hall, Textbook of Physiology, 12th edition pp.546-551
2. Kadar MAC gas anestesi
Referensi :
Morgan and Mikhails Clinical Anesthesiology 5th edition, McGrawHill, 2013
http://med.stanford.edu/ether/ca1/text08/g.pdf