Anda di halaman 1dari 2

Tugas Tambahan Post Ujian Journal Reading

Elvia Rahmi Marga Putri / G99152069


Penguji : Septian Adi Permana, dr., Sp.An., M.Kes

1. Berdasarkan sifat reseptornya, neurotransmitter otak dibagi menjadi 2, yaitu :


A. Eksitatorik
Mekanisme aktivasi reseptor eksitatorik :
1. Membukanya kanal Na+ sehingga ion bermuatan positif masuk ke bagian depan sel
post sinaps. Hal ini menyebabkan peningkatan kepositifan membran intraseluler ke
hingga mencapai titik ambang eksitasi.
2. Depresi konduksi melalui kanal Cl- atau K+, atau keduanya. Hal ini menurunkan
difusi negatif ion klorida ke dalam sel atau menurunkan difusi ion positif dari K+
keluar. Sehingga, hal tersebut membuat potensial membran internal menjadi lebih
positif, sehingga memunculkan eksitasi.
3. Perubahan yang bervariasi pada internal metabolisme dari saraf postsinaptik untuk
mengeksitasi aktivitas sel bisa terjadi, untuk meningkatkan reseptor membran
eksitatorik, atau untuk menurunkan respon membran reseptor inhibitatorik.
Neurotransmitter yang termasuk dalam kategori eksitatorik, antara lain :
Asetil kolin, disekresikan di banyak area sistem saraf, terutama pada 1) terminal sel
piramidal besar di korteks motorik, 2) beberapa sel saraf di basal ganglia, 3) saraf
motorik yang menginervasi otot skelet, 4) serabut preganglioner dari sistem saraf
otonom, dan 5) serabut postganglionik parasimpatis. Di banyak lokasi, asetil kolin
memiliki efek eksitatorik, namun juga miliki sifat inhibitorik pada beberapa akhiran
saraf parasimpatik perifer, seperti pada jantung yang diinervasi oleh nervus nagus.
Norepinefrin, disekresikan oleh saraf-saraf terminal yang memiliki badan sel di
batang otak dan hipothalamus. Secara spesifik, lokasi diproduksinya norepinefrin
adalah di lobus ceruleus pons, yang mengirimkan serabut saraf ke seluruh area otak
untuk mengontrol secara keseluruhan aktivitas dan perasaan/mood. Dari sebagian
besar area di otak, norepinefrin lebih banyak mengaktivasi eksitatorik reseptor,
namun dibeberapa titik juga dapat mengaktifkan reseptor inhibitorik. Norepinefrin
juga disekresikan hampir sebagian besar saraf postganglionik nervus simpatis yang
mengeksitasi beberapa organ dan menginhibisi organ yang lain.
Glutamat, disekresikan oleh ujung presinaps dibanyak jalur sensorik yang
memasuki CNS, dan tersebar pula di kortex cerebri.

B. Inhibitorik
Mekanisme munculnya respon inhibitorik :
1. Terbukanya kanal ion chlorida melalui membran serabut postsinaptik. Hal ini membuat
proses difusi cepat ion chlorida dari luar ke dalam serabut post sinaps, dan membuat
kenegatifan di dalam sel meningkat, sehingga terjadi proses inhibitorik.
2. Meningkatkan konduktansi kalium, sehingga membuat kalium keluar dari sel saraf. Hal
ini membuat ion positif berdifusi keluar, yang menyebabkan peningkatan negativitas
dalam sel saraf. Ini yang disebut inhibitorik.
3. Aktivasi enzim inhibitor yang menghambat fungsi metabolisme seluler sehingga
menyebabkan peningkatan sinaptik reseptor inhibitorik dan penurunan sinaptik reseptor
eksitatorik.
Neurotransmitter yang termasuk dalam kategori inhibitorik antara lain :
GABA, disekresikan di nervus terminalis chorda spinalis, cerebellum, basal ganglia,
dan banyak area di korteks.
Dopamin, disekresikan oleh neuron yang berada di substansia nigra. Bagian akhir dari
neurotransmitter ini utamanya di area striata basal ganglia
Glisin, disekresikan terutama di chorda spinalis
Serotonin, disekresikan oleh nukleus yang berasal dari raphe medius batang otak dan
berproyeksi utamanya di medula dan cerebri , terutama pada cornu medula spinalis dan
hipotalamus. Serotonin berperan sebagai penghambat rasa nyeri melalui jalur spinalis,
dan membantu kontrol emosi seseorang.
Referensi : Guyton and Hall, Textbook of Physiology, 12th edition pp.546-551
2. Kadar MAC gas anestesi

Gas Anestesi MAC % Blood : Gas Partial


Coefficient
Isoflurane 1.2 1.4
Desflurane 6.0 0.42
Sevoflurane 2.0 0.65
N2O 105 0.47
Halotan 0.75 2.4

Referensi :
Morgan and Mikhails Clinical Anesthesiology 5th edition, McGrawHill, 2013
http://med.stanford.edu/ether/ca1/text08/g.pdf

Anda mungkin juga menyukai