Anda di halaman 1dari 8

2.

Analisa Data

Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1. DS: Faktor instriksik dan Ketidakefektifan
- Pasien mengeluh sesak nafas ekstrinsik bersihan jalan
saat pasien belajar untuk ujian nafas
tugas akhir perkuliahannya Pengaktifan respon imun
- Pasien mengatakan nafasnya (sel mast)
berbunyi ngik ngik dan
terasa susah bernafas Pengaktifan mediator
- Pasien mengatakan sesaknya kimiawi, histamin,
tidak berkurang dengan serotonin, kinin
pemberian obat semprot asma
Terjadi brokospasme ,
DO: edema mukosa, sekresi
- Pasien menjawab pertanyaan mukus, inflamasi
perawat dengan terpatah
patah karena sesak nafas yang Penyempitan jalan nafas
dialaminya
- RR : 42 x/menit Serangan paroksimal
- Wheezing ekspirasi
- Pasien tampak gelisah Dispnea, wheezing,
- Terdapat sekret kental sputum
kekuningan pada hidung
- Pernafasan cuping hidung Ketidakefektifan bersihan
- Pernafasan cepat jalan nafas
2. DS: Penyakit asma Gangguan
- Pasien mengeluh sesak nafas pertukaran gas
saat pasien belajar untuk ujian Tekanan intratorakal
tugas akhir perkuliahannya meningkat

DO: Lumen tertekan dan
- RR: 42x/menit semakin sempit
- Nadi : 126x/menit
- Sianosis pada mukosa bibir Ekspirasi terhalang
dan telinga
- Saturasi oksigen: 92% Udara terperangkap dalam
- Pernafasan cepat rongga paru
- Diaphoresis
- BGA: Tekanan gas intrapleural
Pa CO2 = 56 mmHg dan alveolar semakin
Pa O2 = 78 mmHg meningkat
Sa O2 = 87%
PH = 7,05 Penurunan perfusi alveoli

H CO3- = 20 Meq/l paru



Merangsang pusat
pernafasan di medula
oblongata

Hiperventilasi

Retensi CO2

Pa CO2 meningkat

pH menurun

Asidosis respiratorik

Hipoksia

Gangguan Pertukaran
Gas
3. DS: Faktor instriksik dan Ketidakefektifan
- Pasien mengeluh sesak nafas ekstrinsik pola nafas
saat pasien belajar untuk ujian
tugas akhir perkuliahannya Pengaktifan respon imun
(sel mast)
DO:
- Nadi : 126x/menit
- Sianosis pada mukosa bibir Pengaktifan mediator
dan telinga kimiawi, histamin,
- Terdapat pernafasan cuping serotonin, kinin
hidung
- Ekspirasi lebih panjang Terjadi brokospasme ,
daripada inspirasi edema mukosa, sekresi
- Pernafasan cepat mukus, inflamasi
- Retraksi intercostae dan
supraklavikula Penyempitan jalan nafas
- Diameter antero posterior 1 : 2
Pola nafas tidak efektif

3. Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal Teratasi

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 16 Oktober 2017 18 Oktober 2017

2. Gangguan pertukaran gas 16 Oktober 2017 18 Oktober 2017

3. Ketidakefektifan pola nafas 16 Oktober 2017 18 Oktober 2017


4. Rencana Asuhan Keperawatan
No. 1
Diagnosa
Nama Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan jalan
nafas pasien kembali paten
Indikator
NOC: Status Pernafasan: Kepatenan Jalan Nafas
Skala
Keterangan
NO Indikator Saat
Target skala target
pengkajian

1. Frekuensi pernafasan 3 5 1: sangat berat


2: berat
Kemampuan untuk
2 2 5 3: cukup
mengeluarkan sekret
4: Ringan
5: Tidak ada
3 ansietas 4 5
deviasi dari
4 Suara nafas tambahan 2 5 kisaran normal

Dispnea dengan aktivitas


5 2 5
ringan

6 Akumulasi sputum 2 5

7 Cuping hidung 2 5

Intervensi NIC: Manajemen Jalan Nafas


1) Buka jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust
2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3) Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada
dan adanya suara nafas tambahan
4) Lakukan nebulizer yang diperlukan
5) Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Implementasi NIC: Manajemen Jalan Nafas
1) Membuka jalan nafas pasien dengan teknik chin lift untuk memperlancar
pernafasan
2) Memposisikan pasien semi fowler untuk membantu mengurangi sesak nafas
3) Mengauskultasi adanya suara nafas tambahan pada pasien
4) Melakukan nebulizer untuk mengurangi sesak nafas dan mengencerkan
sekret agar dapat keluar. Pemberian nebulizer dengan ventolin : salbutamol :
NS dengan perbandingan 1 : 1 : 2
5) Memonitor status pernafasan dan oksigenasi untuk mengetahui adanya
perubahan pada pasien serta untuk menentukan intervensi lebih lanjut

No. 2
Diagnosa
Nama Gangguan pertukaran gas
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
pertukaran gas pasien normal

Indikator
NOC: Status Pernafasan : Pertukaran Gas
Skala
Keterangan
NO Indikator Saat
Target skala target
pengkajian

1. Pa CO2 2 5 1: sangat
berat
2 Pa O2 2 5
2: berat
3: cukup
3 pH arteri 3 5
4: Ringan
4 Saturasi Oksigen 3 5 5: Tidak ada
deviasi dari
5 Hasil rontgen dada 3 5
kisaran

Dipsnea dengan aktivitas normal


6 4 5
ringan
7 Sianosis 3 5

Intervensi NIC: Manajemen Asam Basa: Asidosis Respiratorik


1) Pertahankan kepatenan jalan nafas
2) Pertahankan bersihan jalan nafas
3) Jaga kepatenan akses IV
4) Dapatkan order spesimen untuk analisis laboratorium keseimbangan asam
basa (misalnya: ABG)
5) Monitor tanda dan gejala kelebihan asam karbonat dan asidosis respiratorik
(misalnya: level pH kurang dari 7,35, level PaCO2 lebih besar dari 45 mmHg)
6) Berikan terapi oksigen yang sesuai
7) Monitor level ABG terhadap penurunan level pH dengan tepat
8) Monitor tanda tanda gagal nafas (misalnya: penurunan Pa O2, peningkatan
Pa CO2, kelelahan otot pernafasan)
9) Monitor kerja pernafasan (misalnya: RR, penggunaan otot otot pernafasan,
diaporesis)

Implementasi NIC: Manajemen Asam Basa: Asidosis Respiratorik


1) Mempertahankan kepatenan jalan nafas pasien
2) Mempertahankan bersihan jalan nafas pasien
3) Menjaga kepatenan akses IV pada pasien dengan pemberian metilpredisolon
260 mg dan NS 20 tmp
4) Melakukan pengambilan spesimen untuk analisis laboratorium
keseimbangan asam basa pada pasien (misalnya: ABG)
5) Memonitor tanda dan gejala kelebihan asam karbonat dan asidosis
respiratorik pada pasien (misalnya: level pH kurang dari 7,35, level PaCO2
lebih besar dari 45 mmHg)
6) Memberikan terapi oksigen yang sesuai pada pasien
7) Memonitor level ABG terhadap penurunan level pH pada pasien
8) Memonitor tanda tanda gagal nafas pada pasien (misalnya: penurunan Pa
O2, peningkatan Pa CO2, kelelahan otot pernafasan)
9) Memonitor kerja pernafasan pada pasien (misalnya: RR, penggunaan otot
otot pernafasan, diaporesis)
No. 3
Diagnosa
Nama Ketidakefektifan pola nafas
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
pola nafas pasien normal
Indikator
NOC: Status Pernafasan: ventilasi
Skala
Keterangan
NO Indikator Saat
Target skala target
pengkajian

1. Kedalaman inspirasi 2 5 1: sangat berat


2: berat
Penggunaan otot bantu
2 2 5 3: cukup
nafas
4: Ringan
5: Tidak ada
3 Retraksi dinding dada 2 5
deviasi dari
4 Gangguan ekspirasi 2 5 kisaran normal

Gangguan suara saat


5 3 5
auskultasi

Intervensi NIC: Terapi Oksigen


1) Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi trakea dengan tepat
2) Siapkan peralatan oksigen dan berikan melalui sistem humidifier
3) Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
4) Monitor aliran oksigen
5) Monitor efektivitas terapi oksigen dengan tepat
6) Sediakan oksigen ketika pasien dibawa atau dipindahkan
7) Rubah kepada pilihan peralatan pemberian oksigen lainnya untuk
meningkatkan kenyamanan dengan tepat

Implementasi NIC: Terapi Oksigen


1) Membersihkan mulut, hidung, dan sekresi trakea pada pasien
2) Menyiapkan peralatan oksigen dan memberikan melalui sistem
humidifier pada pasien
3) Memberikan oksigen tambahan pada pasien seperti yang diperintahkan
4) Memonitor aliran oksigen pasien
5) Memonitor efektivitas terapi oksigen pada pasien
6) Menyediakan oksigen ketika pasien dibawa atau dipindahkan
7) Memberikan perubahan terhadap pilihan peralatan pemberian oksigen
lainnya untuk meningkatkan kenyamanan pasien

Anda mungkin juga menyukai