Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang :

BlackBerry Limited, sebelumnya dikenal dengan nama Research In Motion Limited,


adalah sebuah perusahaan perangkat telekomunikasi dan nirkabel asal Kanada yang dikenal
sebagai pengembang produk telepon pintar dan tabletBlackBerry. Perusahaan ini berkantor pusat
di Waterloo,Ontario, Kanada. Perusahaan ini didirikan oleh Mike Lazaridis, yang menjabat
sebagai co-CEO bersama Jim Balsillie sampai 22 Januari 2012. CEO-nya sekarang
adalah Thorsten Heins.

Kejatuhan

Bulan Juni 2011, RIM memprediksi labanya pada Q1 2011 akan jatuh untuk pertama
kalinya dalam sembilan tahun dan mengungkapkan rencana pemutusan hubungan kerjanya. Nilai
saham RIM jatuh ke titik terendahnya sejak 2006. Sejak Juni 2008 hingga Juni 2011, pemegang
saham RIM kerugian $70 miliar, atau 82 persen, setelah kapitalisasi pasarnya turun dari
$83 miliar ke $13,6 miliar, terbesar di kalangan perusahaan perangkat telekomunikasi.

Pada Juli 2011, perusahaan ini memberhentikan 2.000 karyawannya dalam musim PHK
terbesar sepanjang sejarahnya. PHK ini mengurangi jumlah karyawan perusahaan sebesar 11%
dari 19.000 orang menjadi 17.000.

RIM kehilangan pangsa pasarnya di seluruh dunia karena


popularitas produk iPhone dari Apple Inc. dan telepon cerdas bersistem operasi Android,
sehingga laba dan nilai sahamnya turun. Pada tanggal 16 Desember 2011, nilai saham RIM jatuh
ke harga terendah sejak Januari 2004 dan jatuh 77 persen pada tahun 2011. Pada Maret 2012,
sahamnya bernilai kurang dari $14, jauh berbeda dibandingkan $140 pada tahun
2008. BlackBerry PlayBook yang diluncurkan tahun 2011 sebagai alternatif iPad Apple untuk
perusahaan hanya mendulang sedikit kesuksesan di pasar komersial. Sementara itu, CEO
Thorsten Heins merombak fokus bisnis RIM dan menjelaskan bahwa fitur-fitur konsumen seperti
aplikasi hiburan tidak penting bagi para pengguna utama produk ini.

Pada kuartal keempat yang berakhir tanggal 3 Maret 2012, RIM berhasil menjual 11,1
juta perangkat BlackBerry, 21 persen lebih sedikit dibandingkan kuartal sebelumnya dan
merupakan penurunan pertama dalam kuartal Natal sejak 2006. Pada kuartal keempatnya, RIM
menyatakan rugi bersih $125 juta (kerugian sebelumnya terjadi pada kuartal keempat 2005).
RIM adalah salah satu perusahaan dengan kerugian pangsa pasar dunia terbesar pada tahun 2011
akibat meledaknya popularitas Samsung dan HTC dengan Android OS, sementara pangsa RIM
di pasar Amerika Serikat turun 3 persen dari 9 persen pada tahun sebelumnya.

RIM berencana menyederhanakan operasinya dan menghemat $1 miliar pada tahun fiskal
dengan memecat 2.000 karyawannya di seluruh dunia pada 1 Juni 2012. Mereka juga
mempertimbangkan memecat 6.000 orang lainnya pada periode selanjutnya. Saat itu, RIM
memiliki 16.000 karyawan di seluruh dunia.

Setelah Morgan Stanley menurunkan nilai RIM tanggal 25 Juni 2012, saham RIM
kembali mencapai titik terendah pada $9,01, meski ditutup pada level $9,11 dan ini berarti 94
persen nilai puncaknya pada tahun 2008 hilang.

Tanggal 28 Juni 2012, RIM melaporkan rugi bersih sebesar $581 juta pada Q1,
penundaan peluncuran OS BlackBerry 10 hingga Q1 2013, dan pemutusan hubungan kerja 5.000
karyawannya. Akibatnya, saham RIM jatuh 19% hingga $7,39, terendah dalam 9 tahun terakhir.

Harga sahamnya kembali jatuh pada 16 Juli senilai $7,09 di Bursa Saham Toronto,
terendah sejak 8 September 2003, setelah pengadilan California memutuskan RIM harus
membayar $147,2 akibat pelanggaran paten untuk sistem pengelolaan perangkat BlackBerry
karyawan dari jarak jauh yang dimiliki Mformation dari Delaware.

Pada Agustus 2012, RIM berencana mengembalikan fokus telepon genggam BlackBerry
mereka ke masa-masa yang membuat mereka sukses, yaitu mengkhususkan BlackBerry kepada
para profesional bisnis. Thorsten Heins juga akan meluncurkan OS baru, BB10, yang ia rasa
mampu mengembalikan masa kejayaan RIM. Sayangnya, usaha ini tetap gagal memuaskan para
pemegang saham, karena setelah berbicara tentang rencana masa depan BlackBerry, harga
sahamnya kembali anjlok 5 persen
Sebab Kegagalan :

1. Peluncuran BlackBerry 10 Yang Tertunda

Blackberry 10 merupakan ponsel Blackberry saat ini yang cukup laris dipasaran, tapi
semua itu tidak mengubah keadaan ekonomi Blackberry. Kalau saja ponsel ini diluncurkan lebih
awal, pastinya semua akan berubah. Ya, memang salah satu penyebab terpuruknya Blackberry
karena tertundanya peluncuran BB10. Karena tertunda inilah Blackberry diselip oleh Samsung,
Nokia, Apple dan bahkan Sony Erricson dengan Xperia Z.

Peluncuran BB10 mengalami berkali-kali penundaan waktu rilis selama berbulan-bulan,


sebelum akhirnya benar-benar diluncurkan pada awal tahun 2013. Dalam masa tersebut,
BlackBerry memecat ribuan orang dan meminta para penggemarnya untuk terus bersabar.
Sayangnya, tidak semua orang bisa bersabar dan tidak heran banyak yang berpindah ke platform
lain. Ya, BlackBerry tampak kehilangan momentum penting.

2. Sedikitnya Aplikasi pada BB10

Ponsel BB10 boleh mempunyai spesifikasi canggih dan model menawan. Tapi satu
kekurangan fatal Blackberry 10 tidak terlalu diminati banyak orang adalah karena aplikasinya
yang sangat sedikit. Sejak peluncurannya 7 bulan lalu, Blackberry 10 tidak dibekali dengan
aplikasi terkenal yang sudah sering digunakan masyarakat seperti Instagram, Path, dan Google
Maps. Hal ini tentu saja membuat minat masyarakat jauh berkurang akan ponsel ini.

Sistem operasi baru BlackBerry 10 memang terlihat cukup menawan, dengan adanya
navigasi berdasarkan gerakan dan pusat notifikasi yang bagus, tapi apa gunanya jika tidak ada
aplikasi populer didalamnya? Sebelumnya BlackBerry membuat janji pada saat peluncuran untuk
meningkatkan aplikasi, tetapi 7 bulan sesudahnya, BlackBerry World masih tampak "sepi". Lagi-
lagi terlambat menjadi penyebab utama mereka terpuruk.

3. Hardware dan Spesifikasi

Rata-rata ponsel Blackberry mempunyai spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Strom,
Bellagio, z10, Q10 dan bahkan Q5. 3 ponsel yang saat ini dinilai paling laris Z10, Q10 dan Q5
memang mempunyai spesifikasi yang canggih, tapi tidak sebanding dengan harganya yang
sangat jauh. Meskipun ketiganya tampak menjanjikan, perangkat- perangkat ini masih belum
terlalu laku di pasaran. Penjualannya tidak terlalu baik, bahkan kalah dari produk Nokia Lumia
yang berbasiskan Windows Phone 8.
Lagi-lagi Blackberry hanya mengandalkan fitur BBM disetiap ponsel miliknya. Jika saja
hardware dan spesifikasi ponsel Blackberry 10 dibanderol dengan harga yang murah dibawah
Rp. 5 juta pastinya bukan tidak mungkin ponsel ini menjadi ponsel yang laris bahkan di
Indonesia sekalipun.

4. PlayBook

Salah satu kesalahan terbesar BlackBerry adalah bergabung ke pasaran tablet. Pada saat
peluncurannya, perangkat ini memiliki spesifikasi hardware yang menawan dan sistem operasi
yang bagus. Sayangnya, produk ini memiliki banderol harga yang terlalu tinggi dan bahkan tidak
dilengkapi fitur e-mail.

Perangkat ini pun akhirnya gagal total. Segala cara sudah dilakukan oleh BlackBerry
untuk menyelamatkan perangkat ini, seperti potongan harga besar-besaran. Sayangnya, strategi
ini juga gagal. BlackBerry sendiri sudah menjanjikan adanya update BlackBerry 10. Namun,
spesifikasi hardware yang tidak terlalu tinggi membuat BlackBerry membatalkan niat tersebut.

5. Enterprise
Pasaran enterprise yang dulu pernah "memuja-muja" BlackBerry, bahkan ponsel ini pun
sampai digunakan oleh instansi pemerintahan. Tapi seiring waktu berjalan, semua beralih ke
platform lain, seperti iPhone untuk urusan perusahaan. Perangkat lain, seperti iPhone, mampu
menawarkan performa bisnis yang baik, sekaligus menawarkan fitur entertainment , satu fitur
yang tidak dimiliki platform BlackBerry.

Mulai banyak orang yang beranggapan bahwa BlackBerry membosankan. Saat iPhone
dirilis, diikuti dengan Android, BlackBerry berusaha keras untuk mengikuti, dan sayangnya tidak
bisa cepat menyesuaikan diri dengan perubahan keinginan konsumen. Akhirnya Blackberry tidak
mempunyai sebuah fitur baru malahan menyebar fitur BBMnya disemua platform

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai