MASTER - Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun 2017 PDF
MASTER - Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun 2017 PDF
KATA PENGANTAR
Pembukaan dan penyelenggaraan jenis program pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) didasarkan atas Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Saat ini, spektrum keahlian yang digunakan di
lapangan adalah Spektrum Keahlian PMK Tahun 2013 yang diberlakukan berdasarkan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Lahirnya Permendikbud Nomor 160 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013 yang isinya antara lain memerintahkan penyempurnaan
Kurikulum 2013, memberi ruang seiring dilakukan penyempurnaan Kurikulum 2013 SMK
maka sekaligus dilakukan Penataan Spektrum Keahlian PMK secara menyeluruh, mulai
dari penataan ulang jenis-jenis program pendidikan, penataan struktur kurikulum, hingga
penataan ulang seluruh kompetensi dasar untuk seluruh jenis program pendidikan di
SMK/MAK. Atas dasar itulah, sejak pertengahan tahun 2015 Direktorat Pembinaan SMK
secara intensif terus melakukan penyempurnaan dimaksud, dan pada saat ini Spektrum
Keahlian PMK yang baru telah ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor 4678/D/KEP/MK/2016. Adapun Struktur Kurikulum SMK/MAK
untuk 142 Kompetensi Keahlian (sesuai dengan Spektrum Keahlian PMK yang baru) telah
pula ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Selanjutnya, segera akan diselesaikan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar (KI-KD) dari seluruh Mata Pelajaran yang terdapat pada masing-masing
Struktur Kurikulum Kompetensi Keahlian. Hasil penyempurnaan Kurikulum 2013 SMK
tersebut akan diterapkan secara serentak dan bertahap mulai kelas X di seluruh SMK
Pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2017/2018 yang akan datang.
Buku Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian dan Kompetensi Dasar Pendidikan
Menengah Kejuruan Edisi 2017 ini sudah mengalami berbagai penyesuaian dengan
perubahan kebijakan yang terus berkembang dan tahapan penyelesaian pekerjaan.
Harapannya semoga dapat dijadikan acuan sekaligus petunjuk teknis bagi semua pihak
yang terlibat dalam penyempurnaan Spektrum Keahlian PMK dan Kurikulum SMK, khusus
bagi para penyusun yang berasal dari berbagai lembaga dengan latar belakang yang
beragam. Pedoman ini juga, menjadi acuan bagi Direktorat Pembinaan SMK, dalam hal ini
Subdirektorat Kurikulum, dalam mengelola pelaksanaan penyempurnaan Spektrum
Keahlian PMK dan Kurikulum SMK tahun 2017 ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup Pedoman...................................................... 4
D. Hasil yang Diharapkan.......................................................... 4
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN SPEKTRUM KEAHLIAN PMK
A. Pengertian........................................................................... 5
B. Fungsi................................................................................. 5
C. Hakikat Spektrum Keahlian PMK........................................... 5
BAB III KONDISI SEKARANG
A. Spektrum Keahlian PMK ....................................................... 8
B. Struktur Kurikulum SMK/MAK ............................................... 10
BAB IV PELAKSANAAN PENATAAN ULANG
A. Penataan Ulang Spektrum ................................................... 12
B. Penataan Ulang Kompetensi Dasar........................................ 16
C. Penataan Ulang Struktur Kurikulum ...................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Nomor 7013/D/KP/2013 Tanggal 4 Desember 2013 tentang
Spektrum Keahlian PMK .................................................... 30
Lampiran 2. Salinan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tanggal 2 September
2016 tentang Spektrum Keahlian PMK 37
Lampiran 3. Format Penulisan KI-KD Mapel Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti (PA-BP) dan PPKn .................................................. 46
Lampiran 4. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan Selain PA-BP
dan PPKn Program Pendidikan 3 Tahun . 50
Lampiran 5. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan Selain PA-BP
dan PPKn Program Pendidikan 4 Tahun . 53
Lampiran 6. Format Penulisan KI-KD Mapel Kejuruan Program Pendidikan 3
Tahun .............................................................................. 56
Lampiran 7. Format Penulisan KI-KD Mapel Kejuruan Program Pendidikan 4
Tahun .............................................................................. 61
ooO0Ooo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profil manusia Indonesia yang ingin dihasilkan melalui jenjang pendidikan dasar dan
menengah (Dikdasmen), dijabarkan dalam bentuk Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang pada awalnya dimuat dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, kemudian diubah menjadi Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan diubah terakhir
menjadi Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016. Namun Lampiran Permendikbud
Nomor 20 Tahun 2016 tersebut tidak memuat SKL untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), sementara proses pendidikan di SMK/MAK
terus berlangsung. Oleh karena itu, unit kerja terkait dalam hal ini Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) dan Direktorat Pembinaan SMK--memandang perlu segera
menyusun SKL untuk SMK/MAK, agar dapat digunakan sebagai pegangan dalam
proses selanjutnya. Perumusan SKL merupakan tahap awal dalam penyusunan
kurikulum, yang selanjutnya perlu diikuti dengan penyusunan Standar Isi (SI), Standar
Proses (SP), dan Standar Penilaian Pendidikan (SPP). Proses penyusunan standar-
standar tersebut secara prosedural telah selesai dilaksanakan, dan saat ini telah
diajukan untuk ditetapkan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Di sisi lain terdapat surat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Nomor B.14/MENKO/PMK/I/2015 tanggal 27 Januari 2015 perihal Hasil
Rakor Tingkat Menteri tentang Link and Match Pendidikan Kejuruan dengan
Pembangunan Ekonomi, yang di antara sekian banyak kesepakatannya untuk
ditindaklanjuti adalah: (1) Melakukan review terhadap Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan dan Politeknik dan (2) Melakukan Penataan Program Keahlian di
SMK melalui Program Reengineering.
Dua kenyataan di atas menjadi alasan bagi Direktorat Pembinaan SMK untuk segera
melakukan penataan ulang Spektrum Keahlian PMK yang ada, agar lebih memenuhi
tuntutan kebutuhan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
B. Tujuan
Penataan ulang Spektrum Keahlian, Struktur Kurikulum, dan Kompetensi Dasar PMK
bertujuan untuk:
1. Menata kembali berbagai ketentuan dan aturan yang terkait dan terkandung pada
Spektrum Keahlian PMK dan Kompetensi Dasar Kejuruan pada SMK/MAK, sehingga
aturan-aturan tersebut jelas hirarchinya, selaras satu sama lain, dan tidak
berpotensi menimbulkan konflik pada implementasinya.
4. Merumuskan dan menata kembali KI-KD untuk setiap Kompetensi Keahlian yang
telah ditetapkan pada spektrum dengan mempertimbangkan keluasan dan
kedalaman yang implementable, dibedakan atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar
Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian, serta memenuhi kaidah-kaidah
penulisannya.
C. Ruang LingkupPedoman
Ruang lingkup pedoman ini berisi pedoman tentang penataan ulang Spektrum
Keahlian PMK, Struktur Kurikulum,dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan
Menengah Kejuruan.
BAB II
KONSEP PENATAAN SPEKTRUM KEAHLIAN PMK
A. Pengertian
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 80 ayat (3) bahwa
satuan program pendidikan di SMK/MAK disebut Kompetensi Keahlian, makadalam
penataan spektrumini istilah Paket Keahlian yang digunakan untuk menyebut satuan
program pendidikan pada Spektrum Keahlian PMK sebelumnya, diubah menjadi
Kompetensi Keahlian.
B. Fungsi
3. Menjadi acuan dalam menentukan tingkat efektivitas dan relevansi pendidikan dan
pelatihan pada SMK/MAK, dan
BAB III
KONDISI SEKARANG
2. Suatu keahlian atau jabatan pekerjaan yang ada dapat berupa hasil pemfusian dari
sejumlah disiplin keilmuan.
Tabel 1
REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/PAKETKEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN 2013
PROGRAM PAKET
BIDANG KEAHLIAN
KEAHLIAN KEAHLIAN
1. Teknologi dan Rekayasa 18 62
2. Teknik Informasi dan Komunikasi 3 7
3. Kesehatan 2 6
4. Agribisnis dan Agroteknologi 6 16
5. Perikanan dan Kelautan 3 8
6. Bisnis dan Manajemen 3 5
7. Pariwisata 4 7
8. Seni Rupa dan Kriya 2 10
9. Seni Pertunjukan 5 7
JUMLAH 46 128
7. Diperlukan kajian lebih mendalam tentang kelayakan setiap paket keahlian untuk
durasi pembelajaran pada pendidikan menengah 3 dan atau 4 tahun.
8. Masih perlu penggalian program keahlian yang berorientasi pada keunggulan lokal
yang belum terwadahi.
9. Sangat diperlukan ada kajian program keahlian yang memiliki nilai jual
internasional sebagai pendukung program sekolah unggulan/rujukan.
10. Masih perlu pendalaman tentang keterkaitan program/paket keahlian yang dibuka
dengan KKNI (terutama kaitannya dengan levelling) dan Standar Kompetensi Kerja
yang berlaku dalam rangka skema pengujian dan sertifikasi.
11. Ruang lingkup kompetensi dan cara merumuskan Kompetensi Dasar untuk
kejuruan/keahlian masih sangat bervariasi dan belum terstandar.
B. Struktur Kurikulum
Tabel 2
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah JP Kelompok A dan B per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mapel Peminatan Akademik (SMA) 18 20 20
Mapel Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK) 24 24 24
Jumlah JP per Minggu (SMA) 42 44 44
Jumlah JP per Minggu (SMK) 48 48 48
BAB IV
PELAKSANAAN PENATAAN ULANG
Sebagai suatu sistem satuan pendidikan, SMK/MAK memiliki Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan pada bagian
(subsistem) kompetensi kejuruannya yang dalam Kurikulum 2013 disebut kelompok
program peminatan dinyatakan mengacu pada standar kompetensi yang berlaku di dunia
kerja bersangkutan.Subsistem program peminatan setiap kompetensi keahlian diisi
dengan kompetensi kejuruanyang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi kerja
yang berlaku di dunia kerja, misalnya Standar Internasional/Regional, SKKNI, Standar
Industri, Standar Asosiasi/Komunitas.
Kompetensi kejuruan yang diadopsi dari standar kompetensi kerja yang berlaku perlu
diadaptasi menjadi rumusan kompetensi yang memenuhi standar rumusan proses dan
hasil belajar, ditata berdasarkan taksonomi dan hirarkhi pembelajaran kompetensi, serta
dilengkapi dengan kemampuan prasyarat dan kemampuan pendukung yang diperlukan.
Pengembangan program pendidikan dan pelatihan kejuruan pada SMK hendaknya sejak
awal taat asas terhadap ciri utama Pendidikan Kejuruan, antara lain:
e. Penilaian taat asas terhadap kesuksesan peserta didik pada hands on atau
performa dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan di dunia kerja.
f. Hubungan erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan.
Penataan spektrum diawali dengan analisis Kompetensi Keahlian yang ada terkait
dengan hal-hal berikut.
Beberapa nama Kompetensi Keahlian yang ada saat ini dianggap kurang menjual
(unmarketable), bahkan ada yang dinilai merendahkan martabat lulusan dan
sama sekali tidak menumbuhkan kebanggaan. Karena itu perlu ada pengkajian
ulang tentang nama-nama Kompetensi Keahlian yang ada dengan
mempertimbangkan:
a. kajian empiris; terutama terkait dengan pengakuan dunia kerja dalam rangka
pemasaran lulusan, image masyarakat, serta mewakili kompetensi kejuruan
yang terkandung di dalamnya dan mudah dikenali.
Jika hasil analisis keberadaan suatu Kompetensi Keahlian pada suatu Program
Keahlian dan atau Bidang Keahlian dinilai tidak tepat, dapat diusulkan untuk
pindah tempat, tentu dengan alasan-alasan secara akademis dan empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Tabel 3
Penamaan Penamaan
Jabatan/ Materi
No Tugas Kompetensi Kompetensi Program
Pekerjaan Pokok
Keahlian Keahlian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Keterangan:
Kolom 1 : diisi dengan nomor urut.
Kolom 2 : diisi dengan jenis jabatan/pekerjaan di dunia kerja (DU/DI) sesuai
keahlian.
Kolom 3 : diisi dengan tugas-tugas pokok terkait dengan jabatan.
Kolom 4 : diisi dengan kemampuan yang dipersyaratkan untuk menyelesaikan
tugas.
Kolom 5 : diisi dengan materi pokok berdasarkan kompetensi.
Kolom 6 : diisi dengan nama Kompetensi Keahlian.
Kolom 7 : diisi dengan nama Program Keahlian.
Secara resmi, saat ini proses penataan spektrum keahlian telah dinyatakan selesai dan
tidak lagi dilakukan analisis. Hasil penataan tersebut sudah ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan. Daftar program pendidikan sesuai spektrum dimaksud
sepenuhnya dapat dilihat pada Lampiran 2, dengan rekapitulasi sebagaimana pada
Tabel 4 berikut.
Tabel 4
REKAPITULASI BIDANG/PROGRAM/KOMPETENSI KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Tahun 2016
JUMLAH 48 108 34
1. Merumuskan KD
Beberapa kaidah yang harus diacu dalam merumuskan Kompetensi Dasar (KD)
antara lain sebagai berikut.
b. KD Sikap (sikap Religius sebagai turunan dari KI-1 dan sikap Sosialsebagai
turunan dari KI-2) hanya berlaku untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti (PA-BP) serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
c. KD untuk Mapel selain PA-BP dan PPKn terdiri atas KD Pengetahuan (KD dari
KI-3) dan KD Keterampilan (KD dari KI-4) saja; jumlah KD dari KI-3
diusahakan linear dengan jumlah KD dari KI-4. Format untuk penyusunan KD
Mapel Kelompok A dan B selain PA-BP dan PPKn adalah sebagaimana pada
Lampiran 4 dan Lampiran 5.
k. Setiap KD pengetahuan (KD dari KI-3) dan KD keterampilan (KD dari KI-4)
harus layak untuk diajarkan minimal dalam 2 jam pelajaran @ 45 menit. Jam
pembelajaran minimal adalah 2 (dua) jam pelajaran @ 45 menit untuk 1 (satu)
kali pertemuan.
Tabel 5
Keterangan
Kolom 1 : diisi dengan nomor urut KD.
Kolom 2 : diisi dengan ruang lingkup kompetensi hasil konsultasi dengan industri.
Kolom 3 : diisi dengan rumusan KD.
Kolom 4 : diisi dengan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap KD.
Kolom 5 : diisi dengan hasil pengelompokan KD.
Kolom 6 : diisi dengan nama mata pelajaran berdasarkan pengelompokan KD.
a. Bandingkan antara jumlah dan jenis KD suatu mata pelajaran dengan SKKNI
yang relevan atau standar lainnya; masih adakah KD yang diperlukan dan
belum termuat, atau adakah KD yang sebetulnya tidak diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan tugas lulusan pada lapangan kerja yang dituju.
Kompetensi
Kemampuan Prasyarat Kemampuan Penunjang
pada SKKNI
Membuat saus Memilih bahan (jenis, kriteria dan Sifat fisik dan kimia bahan
fungsi bahan untuk saus). makanan untuk saus, perubahan
Memilih alat (jenis, fungsi dan bahan saat pembuatan, reaksi
cara menggunakan alat). kimia, oksidasi reduksi saat
pembuatan.
Membuat saus sesuai prosedur:
prosedur pembuatan, teknik Unsur dan sifat-sifat kimia serta
pengolahan, kesehatan dan fisika bahan yang digunakan, sifat
keselamatan kerja, hygienedan bahan baku dan peralatan.
sanitasi makanan, proses/ Campuran dan senyawa terkait
pelaksanaan pengolahan, kriteria dengan sifat-sifat bahan yang
hasil. digunakan.
Menyajikan saus sesuai dengan Emulsi (bentuk saus setelah
teknik penyajian:teknik penyajian, pembuatan).
sanitasi dan hygiene makanan,
standar porsi.
Penjelasan:
Kemampuan prasyarat terdapat pada mata pelajaran Dasar Program Keahlian
(C2), sedangkan kemampuan penunjang terdapat pada mata Pelajaran Dasar
Bidang Keahlian (C1).
c. Lulusan SMK diutamakan untuk memasuki lapangan kerja, namun mereka juga
harus dibekali dengan kemampuan untuk mengembangkan diri pada
bidangnya, baik melalui pendidikan lebih lanjut maupun melalui pengalaman
kerja. Oleh karena itu, perlu juga dikaji apakah KD yang tersedia pada
kelompok Muatan Nasional (A)dan kelompok Muatan Kewilayahan (B) serta
kelompok Muatan Dasar Bidang Keahlian (C1) sudah cukup memadai untuk
mendukungnya.
b. Beban belajar mata pelajaran minimal dalam satu tahun; tidak diharapkan
dalam jumlah semester ganjil.
b. Nama mata pelajaran dirumuskan dalam bentuk kata benda atau kata kerja
yang dibendakan.
c. Total waktu belajar seluruh mata pelajaran dalam 1 minggu adalah48 jam
pelajaran.
Amanat konstitusi di atas memberikan arah bahwa program pendidikan pada SMK
merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan Nasional yang membentuk
sistem tersendiri. Artinya, sebagai subsistem dari sistem pendidikan Nasional
program pendidikan pada SMK/MAK harus taat asas terhadap ketentuan sistem
pendidikan nasional, tetapi memiliki fungsi dan tujuan tersendiri yaitu
mempersiapkan lulusannya untuk bekerja pada bidang tertentu, maka program
pendidikan pada SMK seharusnya dirancang dan dikembangkan secara tersendiri
(unik) sebagai satu kesatuan yang utuh untuk menghasilkan lulusan yang benar-
benar memenuhi harapan dunia kerja pemakainya.
b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang ditekuninya.
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan baik melalui pengalaman
kerja maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan
keahliannya.
Struktur Kurikulum SMK yang merupakan satuan program pendidikan utuh untuk
masing-masing kompetensi keahlian, hendaknya dirancang dan dikembangkan
sebagai kesatuan tatanan program pendidikan yang tersendiri (unik) dan utuh
(holistik). Bukan merupakan penggalan-penggalan dari berbagai program
pendidikan dan pelatihan yang disatukan menjadi satu satuan program
pendidikan. Atas dasar pertimbangan itu, maka Struktur Kurikulum SMK diusulkan
untuk ditata-ulang dengan penjelasan sebagai berikut.
b. Kelompok Muatan Nasional (A) yang semula disebut kelompok Mata Pelajaran
Wajib A, jumlah dan jenis mata pelajaran tetap sama, tetapi ada perubahan
jumlah dan distribusi jam pelajaran, dan khusus untuk Mapel Bahasa Inggris
ditambahkan Bahasa Asing Lainnya serta penambahan jumlah jam pelajaran.
Penjelasannya sebagai berikut.
3) Bahasa Indonesia
Semula 4 jp/minggu x 6 semester, menjadi 4 jp/minggu x 2 semester (1
dan 2,) dan 3 jp/minggu x 4 semester (3, 4, 5 dan 6).
Alasan:
Mapel Bahasa Indonesia di Dikmen pada dasarnya merupakan
pengembangan dan peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia yang
4) Matematika
Tidak mengalami perubahan waktu, tetap 4 jp/mg x 6 semester.
5) Sejarah Indonesia
Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 2 semester (1
dan 2).
Alasan:
Mapel Sejarah Indonesia di SMK dititikberatkan pada penanaman nilai-
nilai kejuangan, pemahaman sejarah perjuangan bangsa, dan
kemampuan mewujudkan karakter pribadi yang cinta bangsa dan
negara. Tidak terpaku pada pembelajaran episode kesejarahan.
6) Bahasa Inggris
Alasan:
Mata Pelajaran Bahasa Inggris sangat mendukung pengembangan
penguasaan kompetensi kejuruan yang berwawasan global.
7) Seni Budaya
Semula 2 jp/minggu x 6 semester, menjadi 3 jp/minggu x 2 semester (1
dan 2).
Alasan:
Mapel Seni Budaya pada SMK diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan mengapresiasi seni dan budaya secara aktif-positif
dalam kerangka pengembangan hidup berkualitas. Bukan
penguasaan kompetensi seni dan budaya.
8) Kewirausahaan
Mapel ini dipindahkan ke kelompok Muatan Peminatan Kejuruan menjadi
Mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK).
Alasan:
Di SMK sudah tidak bersifat prakarya, tapi sudah benar-benar
berkarya.
Kewirausahaan bukan sebagai teori, tapi sudah menyatu dalam
proses berkarya sesuai Kompetensi Keahliannya; mulai dari tahap
perencanaan produksi sesuai permintaan atau kebutuhan pasar/
konsumen, proses produksi sesuai SOP, pengemasan, hingga
memasarkan.
Menjadi wahana pengembangan naluri dan kepekaan berwirausaha
untuk menjadikan kompetensi keahlian yang dikuasai dan produk
yang dihasilkannya (barang maupun jasa) bernilai bisnis.
Alasan:
Mapel PJOK berfungsi mengembangkan kemampuan dan kebiasaan
peserta didik dalam memelihara dan mengembangkan hidup sehat
dan berkualitas.
2) Pada semester 3 dan 4 (kelas XI) beban belajar Mapel Kelompok Muatan
Umum adalah 17 jp/minggu, sedangkan beban belajar Mapel Kelompok
Muatan Kejuruan adalah 29jp/minggu;
3) Pada semester 5 dan 6 (kelas XII) beban belajar Mapel Kelompok Muatan
Umum adalah 16 jp/minggu, sedangkan beban belajar Mapel Kelompok
Kejuruan adalah 30jp/minggu.
Dengan demikian, keseluruhan beban belajar peserta didik pada SMK berubah
menjadi 46 jp/minggu.
2) Dasar Bidang Keahlian (C1) adalah dasar untuk Bidang Keahlian tertentu;
misalnya Mapel Fisika untuk Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa tidak
berlaku untuk Bidang Keahlian yang lainnya, karena itu Kompetensi Dasar
dan lingkup materi serta beban belajarnya harus dirancang yang benar-
benar dibutuhkan untuk mendukung keahlian yang bersangkutan. Tidak
relevan menggunakan KD dan lingkup materi dari Bidang Keahlian lainnya,
lebih tidak relevan jika disamakan dengan SMA.
Tabel 6
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
HASIL TATA ULANG
(Generik 3/4 Tahun)
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII XIII
1 2 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 - -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 - -
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3 - -
4. Matematika 4 4 4 4 4 4 - -
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4 4 4
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 3 3 - - - - - -
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - - - -
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16 4 4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1.Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - - - -
10. - - - - - -
11. - - - - - -
C2.Dasar Program Keahlian
12. - - - - - -
13. - - - - - -
14. - - - - - -
C3.Kompetensi Keahlian
15. - -
16. - -
17. - -
18. - -
19. - -
20. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C1, C2, dan C3 22 22 29 29 30 30
TOTAL 46 46 46 46 46 46 46 46
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) Pendidikan Menengah
Kejuruan (PMK), khususnya untuk Kelompok Muatan Kejuruan dirancang tidak
berdasarkan tingkat kelas dan pembagian semester, tetapi lebih dititikberatkan
pada tahapan pembelajaran kompetensi yang mengacu pada skema uji dan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIDANG NOMOR
NO. PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN
KEAHLIAN KODE
1.7.5 Kelistrikan Pesawat Udara
023
(Aircraft Electricity)
1.7.6 Elektronika Pesawat
Udara (Aviation 024
Electronic)
1.7.7 Pemeliharaan dan
Perbaikan Instrumen
025
Elektronika Pesawat
Udara (Electrical Avionics)
1.8 Teknik Grafika 1.8.1 Persiapan Grafika 026
1.8.2 Produksi Grafika 027
1.9 Teknik 1.9.1 Teknik Instrumentasi
028
Instrumentasi Logam
Industri 1.9.2 Kontrol Proses 029
1.9.3 Kontrol Mekanik 030
1.10 Teknik Industri 1.10.1 Teknik Pelayanan
031
Produksi
1.10.2 Teknik Pergudangan 032
1.11 Teknologi Tekstil 1.11.1 Teknik Pemintalan Serat
033
Buatan
1.11.2 Teknik Pembuatan
034
Benang
1.11.3 Teknik Pembuatan Kain 035
1.11.4 Teknik Penyempurnaan
036
Tekstil
1.12 Teknik 1.12.1 Teknik Produksi Minyak
037
Perminyakan dan Gas
1.12.2 Teknik Pemboran
038
Minyak dan Gas
1.12.3 Teknik Pengolahan
Minyak, Gas dan 039
Petrokimia
1.13 Geologi 1.13.1 Geologi Pertambangan
040
Pertambangan
1.14 Teknik Kimia 1.14.1 Kimia Analisis 041
1.14.2 Kimia Industri 042
1.15 Teknik Otomotif 1.15.1 Teknik Kendaraan
043
Ringan
1.15.2 Teknik Sepeda Motor 044
1.15.3 Teknik Alat Berat 045
1.15.4 Teknik Perbaikan Bodi
046
Otomotif
1.16 Teknik Perkapalan 1.16.1 Teknik Konstruksi Kapal
047
Baja
1.16.2 Teknik Konstruksi Kapal
048
Kayu
1.16.3 Teknik Konstruksi Kapal
049
Fiberglass
1.16.4 Teknik Instalasi
050
Pemesinan Kapal
1.16.5 Teknik Pengelasan Kapal 051
1.16.6 Kelistrikan Kapal 052
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 31
Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)
BIDANG NOMOR
NO. PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN
KEAHLIAN KODE
1.16.7 Teknik Gambar Rancang
053
Bangun Kapal
1.16.8 Interior Kapal 054
1.17 Teknik Elektronika 1.17.1 Teknik Audio Video 055
1.17.2 Teknik Elektronika
056
Industri
1.17.3 Teknik Elektronika
057
Komunikasi
1.17.4 Teknik Mekatronika 058
1.17.5 Teknik Ototronik 059
1.18 Teknik Energi 1.18.1 Teknik Energi Hidro 060
Terbarukan 1.18.2 Teknik Energi Surya dan
061
Angin
1.18.3 Teknik Energi Biomassa 062
2. Teknologi 2.1 Teknik Komputer 2.1.1 Rekayasa Perangkat
063
Informasi dan dan Informatika Lunak
Komunikasi 2.1.2 Teknik Komputer dan
064
Jaringan
2.1.3 Multimedia 065
2.2 Teknik 2.2.1 Teknik Transmisi
066
Telekomunikasi Telekomunikasi
2.2.2 Teknik Suitsing 067
2.2.3 Teknik Jaringan Akses 068
2.3 Teknik 2.3.1 Teknik Produksi dan
Broadcasting Penyiaran Program 069
Radio dan Pertelevisian
3. Kesehatan 3.1 Kesehatan 3.1.1 Keperawatan 070
3.1.2 Keperawatan Gigi 071
3.1.3 Analisis Kesehatan 072
3.1.4 Farmasi 073
3.1.5 Farmasi Industri 074
3.2 Perawatan Sosial 3.2.1 Perawatan Sosial 075
4. Agribisnis dan 4.1 Agribisnis Produksi 4.1.1 Agribisnis Tanaman
076
Agroteknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura
4.1.2 Agribisnis Tanaman
077
Perkebunan
4.1.3 Agribisnis Perbenihan
dan Kultur Jaringan 078
Tanaman
4.2 Agribisnis Produksi 4.2.1 Agribisnis Ternak
079
Ternak Ruminansia
4.2.2 Agribisnis Ternak
080
Unggas
4.2.3 Agribisnis Aneka Ternak 081
4.3 Kesehatan Hewan 4.3.1 Kesehatan Hewan 082
4.4 Agribisnis 4.4.1 Teknologi Pengolahan
083
Pengolahan Hasil Hasil Pertanian
Pertanian dan 4.4.2 Teknologi Pengolahan
084
Perikanan Hasil Perikanan
4.4.3 Pengawasan Mutu Hasil
085
Pertanian dan Perikanan
4.5 Mekanisasi 4.5.1 Alat Mesin Pertanian 086
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 32
Pedoman Penataan Ulang Spektrum Keahlian PMK (Edisi 2017)
BIDANG NOMOR
NO. PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN
KEAHLIAN KODE
Pertanian 4.5.2 Teknik Tanah dan Air 087
4.6 Kehutanan 4.6.1 Teknik Inventarisasi dan
088
Pemetaan Hutan
4.6.2 Teknik Konservasi
089
Sumberdaya Hutan
4.6.3 Teknik Rehabilitasi dan
090
Reklamasi Hutan
4.6.4 Teknik Produksi Hasil
091
Hutan
5. Perikanan dan 5.1 Teknologi 5.1.1 Nautika Kapal
092
Kelautan Penangkapan Ikan Penangkap Ikan
5.1.2 Teknika Kapal
093
Penangkap Ikan
5.2 Teknologi dan 5.2.1 Budidaya Perikanan 094
Produksi Perikanan 5.2.2 Budidaya Krustasea 095
Budidaya 5.2.3 Budidaya Kekerangan 096
5.2.4 Budidaya Rumput Laut 097
5.3 Pelayaran 5.3.1 Nautika Kapal Niaga 098
5.3.2 Teknika Kapal Niaga 099
6. Bisnis dan 6.1.1 Administrasi
6.1 Administrasi 100
Manajemen Perkantoran
6.2 Keuangan 6.2.1 Akuntansi 101
6.2.2 Perbankan 102
6.2.3 Perbankan Syariah 103
6.3 Tata Niaga 6.3.1 Pemasaran 104
7. Pariwisata 7.1 Kepariwisataan 7.1.1 Usaha Perjalanan Wisata 105
7.1.2 Akomodasi Perhotelan 106
7.2 Tata Boga 7.2.1 Jasa Boga 107
7.2.2 Patiseri 108
7.3 Tata Kecantikan 7.3.1 Tata Kecantikan Rambut 109
7.3.2 Tata Kecantikan Kulit 110
7.4 Tata Busana 7.4.1 Tata Busana 111
8. Seni Rupa dan 8.1 Seni Rupa 8.1.1 Seni Lukis 112
Kriya 8.1.2 Seni Patung 113
8.1.3 Desain Komunikasi
114
Visual
8.1.4 Desain Interior 115
8.1.5 Animasi 116
8.2 Desain dan 8.2.1 Desain dan Produksi
117
Produksi Kriya Kriya Tekstil
8.2.2 Desain dan Produksi
118
Kriya Kulit
8.2.3 Desain dan Produksi
119
Kriya Keramik
8.2.4 Desain dan Produksi
120
Kriya Logam
8.2.5 Desain dan Produksi
121
Kriya Kayu
9. Seni Pertunjukan 9.1 Seni Musik 9.1.1 Seni Musik Klasik 122
9.1.2 Seni Musik Non Klasik 123
9.2 Seni Tari 9.2.1 Seni Tari 124
9.3 Seni Karawitan 9.3.1 Seni Karawitan 125
9.4 Seni Pedalangan 9.4.1 Seni Pedalangan 126
9.5 Seni Teater 9.5.1 Pemeranan 127
9.5.2 Tata Artistik 128
Ttd.
Lampiran 3. Format Penulisan KI-KD Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PA-BP)
dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
1.1 2.1
1.2 2.2
1.3 2.3
1.4 2.4
1.5 2.5
1.6 2.6
1.7 2.7
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.36 4.36
3.37 4.37
3.38 4.38
3.39 4.39
3.40 4.40
3.41 4.41
3.42 4.42
3.43 4.43
3.44 4.44
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
Lampiran 4. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan B selain PA-BP dan PPKn
untuk Program Pendidikan 3 Tahun`
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
Jumlah
Lampiran 5. Format Penulisan KI-KD Mapel Kelompok A dan B selain PA-BP dan PPKn
untuk Program Pendidikan 4 Tahun`
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.1 4.1
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR WAKTU
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 dst. 4.35 dst.
Jumlah
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.30 4.30
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
3.2 4.2
3.3 4.3
3.4 4.4
3.5 4.5
3.6 4.6
3.7 4.7
3.8 4.8
3.9 4.9
3.10 4.10
3.11 4.11
3.12 4.12
3.13 4.13
3.14 4.14
3.15 4.15
3.16 4.16
3.17 4.17
3.18 4.18
3.19 4.19
3.20 4.20
3.21 4.21
3.22 4.22
3.23 4.23
3.24 4.24
3.25 4.25
3.26 4.26
3.27 4.27
3.28 4.28
3.29 4.29
3.31 4.31
3.32 4.32
3.33 4.33
3.34 4.34
3.35 4.35
MATERI PELATIHAN:
STRATEGI LITERASI DALAM
PEMBELAJARAN
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
KATA PENGANTAR
Gerakan Literasi Sekolah telah dicanangkan sejak akhir tahun 2014. Berbagai upaya
dilakukan untuk menggerakkan ekosistem sekolah dalam melakukan kegiatan berliterasi
dan mengembangkan sikap. Upaya sistematis dan berkesinambungan perlu dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Saat ini, program Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) untuk menumbuhkan minat baca dan kecakapan literasi telah
dicanangkan di sebagian sekolah dalam berbagai kegiatan, antara lain 15 menit
membaca sebelum pembelajaran, sebagaimana diamanatkan oleh Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2015.
Dalam Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah maupun Buku Panduan Gerakan Literasi
Sekolah telah dijelaskan bahwa tahapan GLS meliputi pembiasaan, pengembangan dan
pembelajaran. Seiring dengan maraknya kegiatan literasi sekolah, telah memperlihatkan
kepedulian masyarakat sekolah terhadap bahan dan kegiatan literasi, namun kegiatan
literasi di sekolah masih belum terlalu menyentuh aspek pembelajaran di ruang kelas.
Gerakan ini perlu disempurnakan dengan panduan teknis dan pelatihan-pelatihan untuk
memampukan guru melaksanakan pembelajaran berbasis literasi, yang disusun dalam
Materi Penyegaran bagi Instruktur Kurikulum 2013.
Materi Penyegaran bagi Instruktur Kurikulum 2013 ini sekaligus menjadi materi
pendampingan bagi guru sasaran yang disusun sebagai upaya memberikan inspirasi
kepada guru dalam mengimplementasikan literasi di kelas melalui strategi literasi dalam
pembelajaran. Dengan strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan performa
literasi peserta didik SMK, khususnya dan peserta didik Indonesia pada umumnya.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan Penyusunan ...................................................................... 4
C. Masalah ....................................................................................... 4
D. Solusi .......................................................................................... 5
BAB II IMPLEMENTASI KEGIATAN LITERASI .......................................... 6
A. Persiapan ..................................................................................... 6
1. Rapat Koordinasi ...................................................................... 6
2. Pembentukan Tim Literasi di Sekolah (TLS) ................................ 7
3. Sosialisasi ................................................................................ 7
4. Persiapan Sarana Prasarana ...................................................... 7
B. Pelaksanaan ................................................................................. 8
1. Tiga Tahapan Pelaksanaan ....................................................... 8
2. Strategi Membangun Budaya Literasi ......................................... 8
3. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut .................................. 9
BAB III STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN ............................10
A. Tujuan ........................................................................................10
B. Kecakapan Literasi .......................................................................10
C. Peta Konsep Strategi Literasi dalam Pembelajaran..........................13
D. Indikator Literasi dalam Pembelajaran...........................................14
E. Alat Bantu ...................................................................................16
BAB IV PENUTUP ................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN .......................... 19
Lampiran 1.2 KEGIATAN PADA STARTEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN . 20
Lampiran 1.3 INDIKATOR LITERASI DALAM PEMBELAJARAN ........................ 21
Lampiran 2.1 Contoh RPP Untuk Mapel Matematika ..................................... 24
Lampiran 2.2 Contoh RPP Untuk Mapel Tata Kecantikan ............................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana peserta didik
dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku
sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di
lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia. Literasi, di awal,
dimaknai keberaksaraan dan selanjutnya dimaknai melek atau keterpahaman. Pada
langkah awal, melek baca dan tulis ditekankan karena kedua keterampilan berbahasa
ini merupakan dasar bagi pengembangan melek dalam berbagai hal atau disebut
multiliterasi.
Agar mampu bertahan di abad 21, masyarakat harus menguasai enam literasi dasar,
yaitu literasi baca-tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan
komunikasi, literasi keuangan serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Tiga literasi
lainnya yang perlu dikuasai adalah literasi kesehatan, literasi keselamatan (jalan,
mitigasi bencana), dan literasi kriminal (bagi siswa SD disebut sekolah aman)
(Wiedarti, Mei 2011). Literasi gestur juga perlu dipelajari untuk mendukung
keterpahaman makna teks dan konteks dalam masyarakat multikultural dan konteks
khusus para disabelitas.
Berdasarkan uraian tersebut, istilah literasi merupakan sesuatu yang terus berkembang
atau terus berproses, yang pada intinya adalah pemahaman terhadap teks dan
konteksnya sebab manusia berurusan dengan teks sejak dilahirkan, masa kehidupan,
hingga kematian. Keterpahaman terhadap beragam teks akan membantu
keterpahaman kehidupan dan berbagai aspeknya karena teks itu representasi dari
kehidupan individu dan masyarakat dalam budaya masing-masing.
Pada sisi lain, hasil beberapa tes yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.
Data ini selaras dengan temuan UNESCO (2012) terkait kebiasaan membaca
masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa hanya satu dari 1.000 orang Indonesia
yang membaca. Kondisi demikian ini jelas memprihatinkan karena kemampuan dan
keterampilan membaca merupakan dasar bagi pemerolehan pengetahuan,
keterampilan, dan pembentukan sikap peserta didik. Oleh sebab itu, dibentuklah
Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai salah satu alternatif untuk
menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat (Wiedarti dan
Kisyani-L. ed., 2016).
Saat ini, GLS perlu disempurnakan dengan panduan Bimbingan Teknis dan Pelatihan
atau Penyegaran untuk memampukan guru melaksanakan strategi literasi dalam
pembelajaran. Salah satu pelatihan tersebut adalah Pelatihan dan/atau Bimbingan
Teknis Penyegaran Instruktur Kurikulum 2013. Materi yang disajikan terutama
menekankan pada peningkatan keterampilan mengelola pembelajaran dengan strategi
literasi untuk meningkatkan kecakapan literasi siswa, membentuk karakter, dan
mengembangkan keterampilan abad ke-21 (keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
4Cs). Keterampilan berpikir tingkat tinggi (keterampilan abad ke-21) merupakan salah
satu kompetensi capaian implementasi Kurikulum 2013.
Materi penyegaran Kurikulum 2013 ini terwujud dalam bentuk modul, materi
presentasi, dan alat bantu berwujud pengatur grafis yang memandu aktivitas peserta
untuk mendalami dan mengimplementasi strategi literasi dalam pembelajaran. Semua
perangkat ini diharapkan dapat memandu instruktur dan pemangku kepentingan di
jenjang nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah dalam pelaksanaan,
pengembangan, dan penguatan strategi literasi dalam pembelajaran.
B. Tujuan Penyusunan
C. Masalah
Masalah 1
Masalah 2
D. Solusi
BAB II
IMPLEMENTASI KEGIATAN LITERASI
Penumbuhan literasi di sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan rutin dan kegiatan
insidental. Kegiatan tersebut dilakukan dalam tiga tahapan literasi yaitu tahap
pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Agar dapat melaksanakan tiga
tahapan literasi tersebut diperlukan kegiatan persiapan, sebagai berikut.
A. Persiapan
1. Rapat Koordinasi
Kepala sekolah membentuk TLS melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah yang
menyertakan tugas pokok dan fungsi TLS (menyusun program kerja, penyiapan
sarana dan sarana, mengimplementasikan, dan menyiapkan monev
internal/eksternal GLS). Susunan anggota TLS disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah masing-masing.
3. Sosialisasi
B. Pelaksanaan
Pada dasarnya ada tiga tahapan pelaksanaan GLS di sekolah, dimulai dari
Tahap Pembiasan, Tahap Pengembangan, sampai pada tahap Pembelajaran.
Berikut adalah gambaran tiga tahapan itu.
Secara lebih rinci, ihwal ketiga tahapan pelaksanaan GLS dapat dipelajari dalam
Desain Induk GLS dan Buku Panduan GLS di SMK.
Penjelasan lebih lengkap mengenai hal ini dapat dicermati dalam buku Desain Induk
GLS.
Kegiatan ini pada prinsipnya merupakan salah satu siklus agar implementasi GLS
dapat maju berkelanjutan. Pemantauan dapat dilakukan setiap saat, namun
disarankan dilaksanakan tiap bulan sekali. Sementara itu, evaluasi dapat
dilaksanakan tiap satu semester ataupun satu tahun pelajaran. Berdasarkan
pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara terprogram, permasalahan
implementasi GLS dapat diketahui kekurangan dan keunggulan gerakan tersebut.
Hal ini akan memudahkan untuk melakukan rencana tindak lanjut pada tahun
pelajaran berikutnya ataupun pada rencana strategis jangka menengah
berikutnya.
BAB III
STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
A. Tujuan
Konten dalam pembelajaran adalah apa yang diajarkan, adapun literasi adalah
bagaimana mengajarkan konten tersebut. Oleh sebab itu, bidang-bidang yang telah
disebutkan dan lintas bidang memerlukan strategi literasi dalam pembelajarannya.
Strategi literasi dalam pembelajaran akan membentuk karakteristik siswa dan
mengembangkan keterampilan abad ke-21 (keterampilan berpikir tingkat tinggi).
B. Kecakapan Literasi
Dalam bentuk peta konsep, strategi literasi dalam pembelajaran dapat digambarkan
sebagai berikut.
Membuat ringkasan
Mengevaluasi teks
Pengatur grafis
PENGGUNAAN ALAT BANTU
Daftar cek, dll.
(8) Pengatur grafis (graphic organizers)1 adalah berbagai bentuk tabel atau
grafik untuk membantu pemahaman dengan cara mengorganisasikan
ide/pikiran/gagasan.
(9) Pemahaman makna kata-kata sulit dalam teks dapat menggunakan
petunjuk dalam teks (konteks).
E. Alat Bantu
1Pusat
Bahasa,
2005.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK
16
Materi Strategi Literasi dalam Pembelajaran di SMK
10
Tabel
Kata
ABC
Curah
pendapat
dan
identifikasi
informasi
penting
dalam
teks.
16 Tabel Fakta dan Opini Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks nonfiksi.
19
Peta
Gagasan
Utama
dan
Mengidentifikasi
gagasan
utama
dan
gagasan
penjelas
Penjelas
dalam
teks.
BAB IV
PENUTUP
Para guru hendaknya memahami bahwa konten dalam pembelajaran adalah apa yang
diajarkan, sehingga literasi adalah bagaimana mengajarkan konten tersebut. Oleh
sebab itu, bidang-bidang yang telah disebutkan dan lintas bidang memerlukan strategi
literasi dalam pembelajarannya. Strategi literasi dalam pembelajaran akan membentuk
karakteristik siswa dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang antara lain
adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Dengan Materi Peyegaran dan pendampingan bagi Instruktur Kurikulum 2013 ini
semakin menginspirasi dan mendorong para guru untuk menggunakan berbagai teks
dalam mengembangkan sikap literat para guru dan peserta didik. Dengan demikian
akan tercipta generasi yang mampu mengakses, memahami dan menggunakan
informasi secara cerdas, serta pembelajar sepanjang hayat.
DAFTAR PUSTAKA
Beers, C. S., Beers, J. W., & Smith, J. O. (2009). A Principals Guide to Literacy
Instruction. New York: Guilford Press.
Robb, L. 2003. Teaching Reading in Social Studies, Science, and Math: Practical Ways
to Weave Comprehension Strategies Into Your Content Area Teaching. New
York: Scholastic Professional Books.
Wiedarti, Pangesti dan Kisyani-Laksono (ed.). 2016. Desain Induk Gerakan Literasi
Sekolah. Jakarta: Dikdasmen, Kemdikbud.
Wiedarti, Pangesti. Literasi Kriminal dalam Gerakan Literasi Sekolah. Kompas, 11 Mei
2016.
Wilson, A.A. and Chavez, K.J. 2014. Reading and Representing Across the Content
Areas: A Clasroom Guide. New York: Teachers College Press, Columbia
University.
Lampiran 1.1
STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN
Membuat prediksi
1. SEBELUM MEMBACA Mengidentifikasi tujuan
membaca
Mengidentifikasi informasi
yang relevan
STRATEGI PEMAHAMAN 2. KETIKA MEMBACA
Memvisualisasi
WACANA/TEKS
Membuat inferensi
Membuat ringkasan
Mengevaluasi teks
3. SETELAH MEMBACA
Mengkonfirmasi, merevisi, atau
menolak prediksi
STRATEGI LITERASI
Menggunakan fitur khusus untuk merepresentasikan
DALAM PEMBELAJARAN
claim, inferensi, atau prediksi.
Lampiran
1.2
KEGIATAN
PADA
STARTEGI
LITERASI
DALAM
PEMBELAJARAN
Lampiran 1.3
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
NO DESKRIPSI ADA BELUM CATATAN
ADA
A Strategi Literasi dalam Pembelajaran
1. Sebelum "membaca"
a. mengidentifikasi tujuan membaca
b. membuat prediksi
2. Ketika "membaca"
a. mengidentifikasi informasi yang relevan
b. mengidentifikasi kosakata baru, kata
kunci, dan/atau kata sulit dalam teks
c. Mengidentifikasi bagian teks yang sulit
(jika ada) dan/atau membaca kembali
bagian itu
d. memvisualisasi dan/atau think aloud
e. membuat inferensi
f. membuat pertanyaan tentang isi teks dan
hal-hal yang terkait dengan topik tersebut
(dapat menggunakan sumber di luar teks
atau buku pengayaan)
g. membuat keterkaitan antarteks
3. Setelah "membaca"
a. membuat ringkasan
b. mengevaluasi teks
c. mengubah dari satu moda ke moda yang
lain
d. memilih, mengombinasikan, dan/atau
menghasilkan teks multimoda untuk
mengomunikasikan konsep tertentu
e. mengonfirmasi, merevisi, atau menolak
prediksi
B Penggunaan Alat bantu
3. Pengatur Grafis
4. Daftar Cek dll.
(cf.
Wilson
and
Chavez,
2014;
Robb,
2003)
130217
KP
(9) Pengatur grafis (graphic organizers)2 adalah berbagai bentuk tabel atau
grafik untuk membantu pemahaman dengan cara mengorganisasikan
ide/pikiran/gagasan.
(10) Pemahaman makna kata-kata sulit dalam teks dapat menggunakan
petunjuk dalam teks (konteks).
2
Pusat
Bahasa,
2005.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK
23
Materi Strategi Literasi dalam Pembelajaran di SMK
Lampiran 2.1:
Contoh RPP
Untuk Mapel Matematika
Kompetensi Dasar : 3.1 Memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma
sesuai dengan karakteristik permasalahan yang akan
diselesaikan dan memeriksa kebenaran langkah-
langkahnya
Kegiatan Awal (Pre 1. Guru meminta peserta didik untuk mengamati bahan tayangan
Reading) tentang beberapa permasalahan yang berkaitan dengan
aritmatika sosial, peluruhan kimia, perkembangan bakteri, dan
1. Stimulasi/pemberian lain-lain.
rangsangan 2. Peserta didik diminta memperhatikan permasalahan-
permasalahan yang diberikan, dan mencermati objek-objek
yang diberikan dalam permasalahan tersebut.
3. Guru mengajak peserta didik untuk memberikan beberapa
alternatif penyelesaian dengan melakukan kegiatan tanya
jawab (mengidentifikasi tujuan membaca)
4. Guru mengajak peserta didik untuk menebak materi apa yang
akan dipelajari (membuat prediksi)
Kegiatan Inti (While 1. Guru memberikan selembar kertas dan lembar aktivitas
Reading) kepada masing-masing peserta didik.
Berikut disampaikan lembar aktifitas peserta didik yang berbasis penemuan. Lembar
aktifitas ini akan menuntun peserta didik untuk menemukan sendiri sifat-sifat bilangan
berpangkat. Kegiatan ini akan membangun kemampuan membaca yang baik dan
tingkat pemahaman yang terukur dari masing-masing peserta didik.
Lampiran 1
LEMBAR AKTIFITAS PESERTA DIDIK
Pengertian Eksponen
Masalah
Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. Lipatlah kertas tersebut di tengah-
tengah sehingga garis lipatan membagi dua bidang kertas menjadi dua bagian yang sama.
Temukanlah pola yang menyatakan hubungan banyak lipatan dengan banyak bidang
kertas yang terbentuk.
Alternatif Penyelesaian
Tabel keterkaitan antara banyak garis lipatan
dengan banyak bidang kertas yang terbentuk
1 2 2
2 4
3 8
4 .... ....
10 .... ....
100 - . . . .
n - . . . .
Sifat-Sifat Eksponen
Sifat-1
2.
=
3.
Sifat-2
Isilah titik-titik pada pernyataan, berikut ini:
1.
2.
3.
Dengan demikian, kita peroleh sifat eksponen 2.
Dari sifat-2 di atas, terkait n dan m adalah bilangan bulat positif. Ada 3 kemungkinan,
yaitu:
a) n > m
b) n = m
c) n < m
Jika m dan n bilangan bulat positif dan n > m, maka n - m > 0 dengan demikian
Sifat-3
b). Kasus n = m
jika n = m, maka:
.1)
..2)
1) . (gunakan sifat-2)
2)
3) . (gunakan sifat-2)
4)
5) . (gunakan sifat-2)
6)
Dengan memperhatikan (a), (b), dan (c) ada keteraturan, maka secara umum
dapat disimpulkan:
.sifat-3
@2017, Direktorat Pembinaan SMK
29
Materi Strategi Literasi dalam Pembelajaran di SMK
1. Sifat-4
2. Sifat-5
3. Sifat-6
Lampiran 2.2:
Contoh RPP
Untuk Mapel Tata Kecantikan
Skenario mapel pemangkasan dan penataan rambut ini disajikan dengan model
pembelajaran Discovery Learning, berikut ini adalah tahapannya :
TAHAP
KEGIATAN PEMELAJARAN
PEMBELAJARAN
3. Data collection Peserta didik mengidentifikasi terkait : alat dan kosmetik, desain
(pengumpulan dan teknik serta prosedur kerja pemangkasan rambut desain teknik
data) razor .
Peserta didik mengumpulkan data-data tentang berbagai
teknik pemangkasan rambut dengan razor, meliputi
bahan, alat dan prosedur dalam teknik pemangkasannya.
Peserta didik memilih salah satu teknik pemangkasan
rambut desain misalnya teknik layer/shaggy/Bob
4. Data processing Guru memberikan tugas individu kepada peserta didik
(pengolahanData) untuk melakukan simulasi/eksperimen pemangkasan
rambut desain teknik razor pada model
Peserta didik memilih dan menentukan satu desain (pola
pemangkasan) teknik razor untuk dipraktikkan pada
model
Guru membimbing peserta didik melakukan simulasi
pemangkasan rambut sesuai dengan teknik dan desain
yang telah dipilih.
Peserta didik menuliskan hasil pengamatan dari proses
dan hasil simulasinya (perlu LKS untuk memandu kegiatan
peserta didik).
5. Verification Peserta didik melakukan menyusun (mengasosiasikan)
(pembuktian) data yang diperoleh dengan teknik dan desain
pemangkasan yang telah dipilihnya.
Berikut disampaikan lembar aktifitas peserta didik yang berbasis penemuan. Lembar
aktifitas ini akan menuntun peserta didik untuk menemukan sendiri desain dan
prosedur kerja (langkah kerja) pemangkasan rambut teknik razor. Kegiatan ini akan
membangun kemampuan pengetahuan dan ketrampilan yang baik dan tingkat
pemahaman yang terukur dari masing-masing peserta didik.
Lampiran 1 :
Masalah/Tugas :
Diberikan tugas secara individu pada setiap peserta didik untuk memilih/menentukan
salah satu desain dan teknik pemangkasan rambut pada model wanita dewasa.
Tugas 1 :
Pengertian :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Tujuan :
1. ......................................................................................................................................................
2. ......................................................................................................................................................
3. ......................................................................................................................................................
Keselamatan Kerja :
1. .....................................................................................................................................................
2. ......................................................................................................................................................
3. ......................................................................................................................................................
4. .....................................................................................................................................................
Alat, B a h a n d a n K o s m e t i k a :
Persiapan :
I Alat :
1, Gunting pangkas
2,
II Bahan
1,
2,
3.
III Kosmetika
1,
2,
Pelaksanaan :
1.
2.
3.
Hasil Akhir :
Siswa :
Guru :
Tugas 2 :
Gambar
1.
Langkah-langkah
Prosedur
Pemangkasan
Rambut
desain
teknik
razor
Gambar/Grafik
Hasil
Karya
Kelompok
Tugas
3
:
LEMBAR
DATA
DAN
PENGAMATAN
Data
dan
Pengamatan
Buatlah
kesimpulan
dari
hasil
pengamatan
pada
gambar/foto
desain
pemangkasan
rambut
teknik
razor,
dan
tuliskan
data
tersebut
pada
tabel
berikut
:
Tabel
1
:
Hasil
Pengamatan
gambar/foto
desain
pemangkasan
rambut
teknik
razor
:
Aspek
Yang
dinilai
Produk
/
hasil
Bagaimana
teknik
pemangkasannya/pengguntingannya
Analisis :
Kesimpulan :
MATERI:
ANALISIS DOKUMEN SKL, KI-KD
A. Konsep
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK)
adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup dimensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja,yang diharapkan dapat dicapai setelah peserta didik menyelesaikan masa
belajar. SKL dijabarkan dalam standar isi danmerupakan acuan utama dalam
pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
2. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat program pendidikan (SMK
3 tahun atau 4 tahun) yang menjadi dasar pengembangan KD.KI mencakup: sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai SKL.
3. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai
Kompetensi Inti yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran.
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan
pembelajaran serta perkembangan belajar berdasarkan pada Kompetensi Inti yang
dikembangkan berdasarkan taksonomi hasil belajar.
4. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan
kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam
ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian ranah perilaku belajar
dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang selama proses
pembelajaran sampai pada pencapaian hasil belajar, dirumuskan dalam perilaku
(behaviour) dan terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.
B. Deskripsi
1. SKL adalah profil kompetensi lulusan yang akan dicapai oleh peserta didik setelah
mempelajari semua mata pelajaran pada jenjang pendidikan tertentu yang
mencakup dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan menjadi 2 (dua) Tingkat
Kompetensi, yang diartikan sebagai kriteria capaian Kompetensi yang bersifat
generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap program pendidikan
dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
3. Pencapaian tingkat kompetensi lulusanPendidikan Menengah Kejuruan
dilaksanakan melalui program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun. Masing-masing
tingkat kompetensi merupakan satuan program pendidikan yang harus dicapai
secara utuholehpesertadidikpada setiap program pendidikandalam rangka
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.
5. Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan,
kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan
penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.
Gambar 1. Skema Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian dan Hasil Belajar
Tingkat Tingkatan
No Taksonomi Uraian Taksonomi Uraian
Simpson Dave
4. Menjadi Menjadi gerakan alami Artikulasi Keterampilan
gerakan alami yang diciptakan sendiri berkembang dengan
(adaptation) atas dasar gerakan yang baik sehingga
sudah dikuasai seseorang dapat
sebelumnya. mengubah pola
gerakan sesuai
dengan persyaratan
khusus untuk dapat
digunakan mengatasi
situasi problem yang
tidak sesuai SOP.
5. Menjadi Menjadi gerakan baru Naturalisasi Melakukan unjuk kerja
tindakan yang orisinal dan sukar level tinggi secara
orisinal ditiru oleh orang lain dan alamiah, tanpa perlu
(origination) menjadi ciri khasnya. berpikir lama dengan
mengkreasi langkah
kerja baru.
7. Kompetensi Inti sikap religius dan sosial memberi arah tentang tingkat kompetensi
sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk secara tidak langsung melalui
pembelajaran KI-3 dan KI-4.
8. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah
tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus
dicapai peserta didik.
9. KD memuat tingkatan kompetensi berdasarkan KI dan materi yang dikembangkan
dari lingkup materi pada SI
Tabel 2.1. Prosedur Perumusan KD dan Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013
Sesuai
sasaran
KI 1 KI 2 KI 3 KI 4
(jenjang
Spritual Sosial Pengetahuan Keterampilan
pendidikan
3 / 4 Thn)
Mengingat,
memahami, Taxono
menerapkan, mi/
Mengamati,
Menerima, menganalisis, karakte
menanya,
merespon/menja mengevaluasi, ristik
Subyek SI (../.) mencoba,
lankan, menghargai, mencipta
Keilmu Kompetensi dan Ruang menalar,
menghayati, (Bloom-Anderson)
an Lingkup Materi menyaji,
mengamalkan pengetahuan
mencipta
(Krathwohl) faktual,
(Dyers)
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif
materi
KD KD KD KD
Kompetensi
Unit
Kompe materi
KD KD KD KD
tensi Kompetensi
materi
KD KD KD KD
Kompetensi Krk Dsr &
materi MATA Struk tur
KD KD KD KD
Kompetensi PELAJAR Kur13
Pekerj Unit
materi AN (../....)
aan/ Kompe KD KD KD KD
Occupa Kompetensi
tensi
si materi
KD KD KD KD
(SKKNI) Kompetensi
materi (Rasional,
Unit KD KD KD KD
Kompetensi Landasan,
Kompe
materi KI, MP,
tensi KD KD KD KD
Kompetensi Struktur,
KD KD KD KD MATA Beban
UK belajar,
KD KD KD KD PELAJARA
KD KD KD KD N KI-KD)
UK
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
UNIT SKEMA
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
WAKTU KOMPETE SERTIFIKA
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
NSI SI
3.1 Memahami pola 4.1 Memilih pola tata
14
tata letak. letak.
3.2 Memahami fasilitas 4.2 Mencoba fasilitas
aplikasi perangkat aplikasi perangkat
16
lunak berbasis lunak berbasis
vektor dan bitmap vektor dan bitmap
3.3 Menganalisis 4.3 Menunjukan
fasilitas yang fasilitas yang
terdapat dalam terdapat dalam 30
Desk Top Publising Desk Top Publising
(DTP) (DTP)
3.4 Menerapkan proses 4.4 Melakukan proses
tata latak isi tata letak isi
22
majalah, koran dan majalah, koran dan
isi buku isi buku
3.5 Menerapkan 4.5 Menggunakan alat
pengggunaan alat dan bahan untuk
dan bahan untuk pengembangan film
22
pengembangan film dan pembuatan foto
dan pembuatan reproduksi.
foto reproduksi
3.6 Menerapkan 4.6 Menggunakan alat
penggunaan alat dan bahan untuk
dan bahan untuk montase /imposisi
22
pekerjaan film 1 warna.
montase/imposisi
film 1 warna.
3.7 Menerapkan proses 4.7 Melakukan proses
pembuatan acuan pembuatan acuan
22
cetak offset dan cetak offset dan
cetak saring. cetak saring.
3.8 Menjelaskan 4.8 Mempraktikan
transportasi kertas transportasi kertas
dan cetak 1 (satu) dan cetak 1 (satu) 18
warna pada cetak warna pada cetak
offset. offset.
3.9 Menerapkan proses 4.9 Melakukan
pekerjaan cetak pekerjaan cetak 22
saring (sablon) saring (sablon) 1
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 15
Analisis Dokumen SKL, KI-KD
UNIT SKEMA
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
WAKTU KOMPETE SERTIFIKA
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
NSI SI
warna.
3.10 Menerapkan proses 4.10 Melakukan proses
cetak tinggi cetak tinggi
(pon/ril/garit/perfor (pon/ril/garit/perfor 22
asi/emboss/foil/no asi/emboss/foil/nom
merator, dll). erator, dll).
3.11 Menerapkan proses 4.11 Melakukan proses
cetak media cetak media
22
promosi dengan promosi dengan
cetak digital. mesin cetak digital.
3.12 Mengevaluasi hasil 4.12 Mengadaptasi hasil
pekerjaan pekerjaan
penyelesaian penyelesaian grafika
36
grafika (melipat, (melipat, menjilid,
menjilid, memotong).
memotong)..
3.13 Menerapkan proses 4.13 Melakukan proses
keselamatan kerja keselamatan kerja
20
pada pekerjaan pada pekerjaan
grafika. grafika.
JUMLAH JAM 288
C. Contoh
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis
pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari hasil analisis itu akan
diperoleh jabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan
dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan.
Tabel 11 berikut adalah contoh analisis dimaksud
MATERI:
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
B. Deskripsi
Materi pembelajaran dikembangkan dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3 (Pengetahuan) dan KD dari KI-4 (Keterampilan),
disesuaikan dengan silabus.
Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru,
sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari
lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler,
pengayaan, dan remedial (Permendikbud )
Selain berdasarkan IPK, pengembangan materi pembelajaran juga
mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta
didik.
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan.
e. Berbagai sumber belajar (referensi yang relevan dan termutakhir)
f. Alokasi waktu.
Pengembangan materi pembelajaran dapat berupa content knowledge (isi
pengetahuan) dan paedagogical knowledge (dimensi pengetahuan).Kegiatan
pengembangan materi pembelajaran dilakukan untuk menghasilkan ruang lingkup
materi pembelajaran. Ruang lingkup materi mata pelajaran disusun dengan tujuan
untuk memberi pengalaman kongkret dan abstrak kepada peserta pelatihan.
Salah satu pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digitaldiarahkan untuk membentuk
kemampuan peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pengetahuan kongkret dan
abstrak, menyelesaikan permasalahan abstrak terkait, dan latihan berpikir rasional,
kritis dan kreatif.Ruang lingkup mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
meliputi:
a. Komunikasi dalam jaringan (daring/online);
b. Kelas maya;
c. Presentasi video;
d. Presentasi video untuk branding dan marketing;
e. Simulasi visual;
f. Aplikasi pengolah simulasi visual tahap produksi dan pascaproduksi, dan
g. Buku digital.
tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada perumusan
tujuan pembelajaran.
c. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi menggunakan dimensi proses
kognitif (dari memahami sampai dengan mengevaluasidan dimungkinkan
sampai kreasi untuk kelas XII jika ketercapaian hasil belajar siswa di atas rata-
rata) dan dimensi bentuk pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif) yang sesuai dengan KD, namun tidak menutup kemungkinan
perumusan indikator dimulai dari serendah-rendahnyaC2sampai setara
dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.
d. IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4 berdasarkan gradasinya
dan tuntutan KI;
2) tentukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural,
metakognitif);
3) tentukan bentuk keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau
keterampilan konkret;
4) untukketerampilan kongkret pada kelas X cenderung menggunakan kata
kerja operasional sampai tingkat membiasakan/manipulasi. Sedangkan
untuk kelas XI minimai sampai pada tingkat mahir/presisi. Selanjutnya
untuk kelas XII minimal sampai pada tingkat menjadi gerakan
mahir/presisihingga alami/artikulasi serta kelas XIII orisinal/naturalisasi
pada taksonomi psikomotor Simpson atau Dave, dan
5) rumusanIPK pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4 minimal
memiliki 2 (dua) indikator.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah rumusan hasil belajar (tingkah laku-behavior) yang
harus dicapai oleh peserta didik sesuai dengan KD yang dipelajarinya.Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai tolak ukur tercapainya setiap sintak atau
langkah model pembelajaran pada kegiatan inti setiap kegiatan
pembelajaran.Rumusan tujuan pembelajaran merupakan jabaran lebih rinci dari
indikator (IPK).Setelah membuat IPK dari setiap KD dilanjutkan dengan membuat
rumusan tujuan pembelajaran.
C. Contoh
Tabel 1berikut merupakan contoh penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran dan Materi Pembelajaran yang
dikutipdari Permendikbud .).
Tabel 1. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),
Tujuan Pembelajaran dan Materi Pembelajaran
(Permendikbud .)
Mata Pelajaran: Simulasi dan Komunikasi Digital
Kurikulum 2013 mengharuskan adanya analisis dan integrasi Muatan Lokal dan
Ekstrakurikuler Kepramukaan pada setiap mata pelajaran. Integrasi Muatan Lokal
pada mata pelajaran Simulasi Digital dimaknai sebagai materi yang kontekstual sesuai
lingkungan sekitar dan atau topik kekinian. Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh
bagaimana integrasi Muatan Lokal ke dalam mata pelajaran simulasi digital.
D. Latihan/Tugas
MATERI:
ANALISIS PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN
A. Konsep
1. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik
dan pendidik, dan antara peserta dan sumber belajar lainnya pada suatu
lingkungan belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat
membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.Selaras dengan itu pembelajaran merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan
hingga penilaianuntuk mencapai perubahan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman.
Konsep pembelajaran abad 21 yakni model relasi sain dan rekayasa yang
dikembangkan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009; disadur dari Putu
Sudira). Pada konsep ini sain lebih menekankan pada metoda penyelidikan dan
penemuan untuk menjelaskan gejala-gejala alam, sedangkan rekayasa dan
teknologi menggunakan strategi perancangan dan penemuan solusi atas
problematika kehidupan.
2. Konsep Saintifik
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep,
prosedur, hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan
mencapai tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi
dan sistem pendukung (Joice&Wells). Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
mengatakan model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas.
B. Deskripsi
1. Prinsi-prinsip pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi PMK meliputi:
Prinsip umum(1) Pembelajaran sepanjang hayat;(2) Menerapkan pendekatan
ilmiah; (3) Menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarsa sung
tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (4)
Menerapkan pembelajaran secara terpadu dan tuntas (mastery learning); (5)
Memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills; (6) Menggunakan
berbagai sumber belajar; (7) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi;
(8) Menerapkan metode pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan serta mempertimbangkan karakteristik peserta
didik; dan (9) Menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi, dan model-
model belajar inkuiri, discovery learning, pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis proyek.
Sintak model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie
Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
Mengidentifikasi masalah;
Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan;
Pemilihan suatu model belajar sangat ditentukan oleh isi rumusan Kompetensi
Dasar/materi pembelajaran.Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan
untuk materi pembelajaran tertentu. Sebaliknya materi pembelajaran tertentu akan
dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu pula.
Guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada
pembelajaran penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran
hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning).
Tabel 1
PENENTUAN MODEL PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran: Simulasi dan Komunikasi Digital
Model
No. Kompetensi Dasar Analisis KD Pembelajar
an
KD.3.2
. Menerapkan KD-3.2 menitikberatkan Model
pengetahuan pengelolaan pada pembentukan Pembelajaran
informasi digital melalui pengetahuan konseptual Discovery
pemanfaatan komunikasi dan prosedural Learning
daring (online).
KD.4.2 Melakukan KD 4.2 Pernyataan pada
pengelolaan informasi taksonomi keterampilan
digital melalui komunikasi kongkret pada gradasi
daring (online). membiasakan gerakan atau
manipulasi.
C. Contoh
Langkah sinkronisasi proses berpikir ilmiah (saintifik) dengan model pembelajaran
yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakan matrik perancah sebagai
pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Pemaduan atau
sinkronisasi antara langkah-langkah proses berpikir ilmiah (saintifik) dan sintaks
(tahapan/langkah kerja) model pembelajaran dilakukan sebagai berikut.
a. Pilih pasangan KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai hasil analisis
keterkaitan KI-KD dengan silabus dan buku teks siswa terkait.
b. Rumuskan IPK dari KD di KI-3 dan KD di KI-4 sesuai dengan dimensi proses
atau level pengetahuan dan dimensi kategori pengetahuan serta keterampilan
yang terkandung di masing-masing KD. Setiap KD minimal memiliki 2 (dua)
indikator.
c. Petakan pemilihan model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan
rambu-rambu pemilihan model pembelajaran.
d. Pilih model pembelajaran sesuai KD dengan mempertimbangkan rambu-rambu
pemilihan model pembelajaran.
e. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-
langkah (sintaks) model pembelajaran yang dipilih, kemudian sinkronkan
dengan proses berpikir ilmiah (saintifik) sampai mencapai IPK.
MATERI:
ANALISIS PENILAIAN
HASIL BELAJAR
A. Konsep
3. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
4. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/ bukti
tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap spiritual dan sikap
sosial, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
7. Jenis ujian pada Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK/MAK) terdiri atas ulangan,
ujian sekolah/madrasah, ujian nasional, Ujian Unit Kompetensi (UUK), dan Ujian
Kompetensi Keahlian (UKK)
8. Ulangan adalah proses yang dilakukan oleh pendidik untuk memantau kemajuan
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkelanjutan.
10. Ujian Nasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik.
11. Ujian Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UUK adalah penilaian terhadap
pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk 1 (satu)
Skema Sertifikasi Profesi yang dilaksanakan setiap tahun oleh satuan pendidikan
terakreditasi. Unit Kompetensi terdiri atas beberapa Kompetensi Dasar (KD) untuk
mencapai kemampuan melaksanakan satu bidang pekerjaan spesifik.
12. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah penilaian
terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI yang
dilaksanakan di akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama
(LSP-P1) atau satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI dengan
memperhatikan paspor keterampilan (Skills Passport)
13. Skills Passport adalah salah satu laporan evaluasi hasil belajar peserta didik, yang
berisi tentang kompetensi dasar-kompetensi dasar yang sudah dipelajari dan
diujikan serta keterangan lain yang diperlukan.
14. Skills passport berfungsi sebagai dokumen pendukung pada saat peserta didik
mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi
(LSP). Kompetensi dasar yang sudah dinyatakan lulus dalam dokumen ini
diharapkan menjadi Recognition Prior Learning (RPL) dan Recognition Current
Competency (RCC) pada pelaksanaan uji kompetensi
15. Skema sertifikasi profesi merupakan persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan
dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar dan
aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama. Dalam bahasa sehari-sehari
merupakan jenis- jenis produk sertifikasi profesi
16. Teknik penilaian yang digunakan meliputi observasi, tes tertulis, tes lisan,
penugasan, kinerja, proyek, dan portofolio.
17. Pinsip penilaian hasil belajar adalah sahih, obyektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel dan
andal.
18. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dn penggunaan
informasi tentang hasil belajar siswa, dengan menerapkan prinsip-prinsip
penilaian,pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten
sebagai akuntabilitas publik.
19. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
20. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan
perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada
sikap/perilaku dan keterampilan.
21. Penilaian berbasis HOTs adalah penilaian yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
22. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan oleh satuan
pendidikan dan mata pelajaran muatan kejuruan ditentukan oleh satuan
pendidikan bersama dengan DUDI dan/atau lembaga terkait.
B. Deskripsi
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi,
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria. Acuan kriteria
merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian
indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Bagi yang belum
berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial yang
dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian baik secara individual, kelompok, maupun
kelas. Bagi peserta didik yang berhasil dapat diberikan program pengayaan sesuai
dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelompok. Program
pengayaan merupakan pendalaman atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 3
Analisis Analisis Penilaian Hasil Belajar
3. Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah pengetahuan dan ranah keterampilan
menggunakan skala penilaian 0 - 100, sedangkan skala penilaian untuk ranah sikap
menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), dan Kurang (K).Penilaian
ranah sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan oleh wali kelas, guru BK, guru
Pendidikan Agama dan Budi pekerti serta guru PPKn. Sedangkan penilaian sikap
spiritual dan sosial oleh guru mata pelajaran lainnya,merupakan bahan masukan bagi
wali kelas untuk menentukan deskripsi akhir.
Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter peserta didik
(attitude)terkait dengan pengembangan karaker bangsa, yang dilaksanakan selama
kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui
observasi yang dicatat dalam buku jurnal, mencakup catatan anekdot (anecdotal
record), catatan kejadian tertentu (incidental record) dan informasi lain yang valid dan
relevan. Catatan jurnal hanya diberikan kepada siswa yang memperlihatkan sikap
sangat baik dankurang baik, bagi siswa yang tidak tercatat dalam jurnal, berarti
sikapnya baik.
Penilaian sikap oleh guru mata pelajaran (Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan
PPKn) diperkuat dengan penilaian diri dan penilaian antar teman.Penilaian diri dan
penilaian antar teman yang dilakukan oleh siswa sebagai penunjang yang sifatnya
untuk konfirmasi terhadap penilaian guru mata pelajaran.Hasil penilaian sikap oleh
guru mata pelajaran, guru BK dan atau penilaian diri dan antar teman diserahkan ke
wali kelas, yang selanjutnya diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan dalam
raport.
7. Ketuntasan
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti kegiatan
remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan
bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar dan memiliki kecepatan
belajar di atas rata-rata yang telah ditetapkan dapat diberikan pengayaan dan
pendalaman materi.
2) Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian, pilihan, dan
pengamatan menggunakan daftar centang (checklist).
3) Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian sikap dan kinerja
melalui pengamatan dengan menggunakan pedoman dan/atau rubrik.
6) Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui uji coba untuk
mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.
b. Pinsip Penilaian otentik(Griffin, 2012)
3) Bahasa
a) Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasaIndonesia.
3) Bahasa
a) Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif
b) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku
c) Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian
d) Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan
e) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku daerah tertentu atau bahasa tabu
Kisi-kisi adalah suatu format berupa matriks yang memuat informasi/kriteria yang dapat
dijadikan pedoman untuk menulis/merakit soal. Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman dalam
penulisan soal hingga menghasilkan soal yang siap digunakan sesuai dengan tujuan tes.
Melalui kisi-kisi dapat diketahui arah dan tujuan setiap soal. Kisi-kisi yang baik akan dapat
menghasilkan perangkat soal yang baik pula
Syarat Kisi-Kisi Soaladalah :
Dapat mewakili isi kurikulum secara tepat
Komponen-komponennyarinci, jelas dan mudah dipahami
Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan
2)Kelompok Matriks
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Materi yang akan dijadikan soal
Indikator Soal
Bentuk Soal
Jumlah soal
Nomor urut soal (jika diperlukan)
kelas
merupakan materi yang memiliki nilai terapan dalam kehidupan sehari-hari
Indikator merupakan rumusan tingkah laku yang dapat diamati sebagai pertanda
atau indikasi tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) sudah dikuasai oleh siswa.
Rumusan indikator harus dapat diukur dan menggambarkan tingkat kemampuan
siswa dari suatu topik bahasan. Indikator dikembangkan sesuai dg karakteristik
siswa, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dg
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
dapat menjelaskan .
Bila soal tidak terdapat stimulus, maka rumusan indikatornya: Siswa dapat
membedakan .
5. Tiara bekerja sebagai seketaris pada PT EKA JAYA yang bergerak dalam bidang
elektronik dan berkedudukan di Bandung. Ir. Zulkarnaen sebagai pimpinan perusahaan
ingin mengetahui kondisi salah satu anak perusahaan yang dibinanya yaitu CV. Agung
Jaya yang berkedudukan di Malang. Dia meminta Tiara untuk mendapatkan data dan
informasi. Data yang diminta adalah jenis data yang ada di tempat/lingkungan kerja
perusahaan yang menjadi binaanya. Selain itu, diminta mengagendakan
kunjungan/perjalanan dinas dan mencari informasi tentang waktu, pesawat dan
penginapan untuk melakukan pertemuan dengan perusahaan tersebut. Untuk
mengerjakan semua permintaan tersebut, Tiara mencarinya lewat internet melalui
aplikasi web browser.
Dari data yang diperoleh, buat rincian agenda perjalanan pimpinandansalin ke dalam
bentuk pengolah kata untuk dilaporkan kepada pimpinannya.
Soal Keterampilan :
Carilah informasi tiket pesawat dan hotel untuk keperluan perjalanan dinas pimpinan ke
Surabaya selama 3 hari, pada tanggal 28-31 Maret 2017. Selain pimpinan, yang
berangkatadalah manager pemasaran dan manajer produksi. Untuk keperluan
pemberangkatan pimpinan beserta 2 orang stafnya, alokasi biaya yang digunakan sebesar
Rp. 18.000.000.000.,-. Susunlah informasi dari internet tersebut kedalam aplikasi
pengolah kata.
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan Penggunaan alat dan bahan sesuai
91 - 100
bahan prosedur
Penggunaan alat dan bahan kurang
80 - 90
sesuai prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak
70 - 79
sesuai prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup
80 - 90
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil
Kerja
a. Kemampuan Kemampuan menggunakan
91 - 100
menggunakan komputer tinggi
komputer Kemampuan menggunakan
80 - 90
komputer cukup
Kemampuan menggunakan
70 - 79
komputer kurang
b. Kemampuan Kemampuan menggunakan search
91 - 100
menggunakan search engine tinggi
engine Kemampuan menggunakan search
80 - 90
engine cukup
Kemampuan menggunakan search
70 - 79
engine kurang
c. Kelengkapan informasi Informasi yang dicari lengkap 91 - 100
Informasi yang dicari cukup lengkap 80 - 90
Informasi yang dicari kurang
70 - 79
lengkap
d. Ketepatan informasi Infomasi yang dicari tepat 91 - 100
Infomasi yang dicari cukup tepat 80 - 90
Infomasi yang dicari kurang tepat 70 - 79
e. Hasil pencarian Hasil pencarian informasi disusun
91 - 100
informasi rapih
Hasil pencarian informasi disusun
80 - 90
cukup rapih
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 25
Analisis Analisis Penilaian Hasil Belajar
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
Hasil pencarian informasi disusun
70 - 79
kurang rapih
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian.
Total bobot untuk komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimal
Berdasarkan data di atas, jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Desember
2016 adalah
Kunci Jawaban C
Soal :
Soal :
1. Berdasarkan table kecepatan pemotongan mesin frais, dan bahan alumunium
dengan pisau frais HSS dengan diameter 10 mm, hitunglah putaran pisau
untuk pengasaran dan penyelesaian ?
3. Buatlah program pembuatan benda kerja pada gambar di bawah ini dengan
ukuran absolut pada mesin CNC TU 3A menggunakan pisau diameter 10 mm.
CONTOH 4.
Seorang teknisi ingin mendiagnosis beberapa sensor yang digunakan pada kendaraan
ringan karena terdapat keluhan dari client mengenai kondisi gas mobil yang putus
sambung sehingga tidak stabil. Sensor yang harus dilakukan pengecekan terdapat pada
pilihan nomor .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
Kunci: E
Pengecoh A terkecoh pada jenis sensor temperatur udara dan temperature air.
Pengecoh B terkecoh pada jenis sensor temperature udara.
Pengecoh C terkecoh pada jenis sensor temperature air.
Pengecoh D terkecoh pada jenis sensor temperature air.
Kunci E sesuai dengan kebutuhan sensor yang harus di diagnosis
CONTOH 5.
Kompetensi: Menjelaskan konsep motor bakar
Kemampuan yang diuji: Mengurutkan langkah (stroke) mesin bensin 4 tak sesuai firing
order
Di sebuh bengkel motor seorang teknisi telah memperbaiki mesin 4 tak dan mengambil
data dari mesin dengan kondisi sebagai berikut:
Kunci: D
Pengecoh A karena karburator yang menghasilkan kabut campuran bahan bakar
dan udara, bukan tekanan piston.
Pengecoh B karena fungsi tekanan udara tidak menstabilkan tetapi meningkatkan
temperatur ruangan.
Pengecoh C karena pergerakan piston secara bolak-balik disebabkan ledakan
bukan karena klep inklet yang tertutup
Kunci D karena ledakan hasil pembakaran dapat mendorong piston
Pengecoh E karena piston digerakkan oleh kruk as bukan noken as
CONTOH 6.
POHON MANGGA
Pak Sadi memiliki lahan yang luas di halaman belakang rumahnya. Dia ingin memanfaatkan
lahan tersebut untuk menanam pohon mangga. Di halaman rumah Pak Sadi sudah ada satu
pohon mangga. Menurut Pak Sadi pohon mangga tersebut bersifat unggul. Oleh karena itu,
Pak Sadi ingin memperbanyak pohon mangga tersebut dengan mencangkoknya dan menanam
bibit-bibit mangga itu di lahan belakang rumahnya. Pak Sadi mulai menyiapkan pembibitan
pohon tersebut.
Setelah bibit-bibit mangga siap ditanam, Pak Sadi menyiapkan lahannya untuk
penanaman bibit. Lahan itu dibersihkan dari rumput-rumput liar dan digemburkan dengan cara
dicangkul. Lubang-lubang penanaman dibuat sesuai kebutuhan dengan kedalaman sekitar
setengah meter. Ke dalam dasar lubang diberikan pupuk kandang dan ditutup kembali
lubangnya selama tiga hari. Ketika bibit akan ditanam, lubang itu digali lagi dan bibit
cangkokan dipindahkan ke dalamnya dengan terlebih dahulu menaburkan furudan. Lubang
ditutup kembali dengan tidak terlalu padat. Bibit pohon mangga tersebut disiram setiap pagi
dan sore.
A. sitokinin
B. giberelin
C. etilen
D. auksin
E. asam absisat
Kunci: A
2. Pak Sadi menggunakan pohon mangga yang tumbuh di halaman rumahnya menjadi pohon
induk.
Jelaskan tiga syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan pohon induk!
Pedoman penskoran:
Kunci: C
Kompetensi: Memupuk bibit tanaman.
Kemampuan yang diuji: Menjelaskan alasan perlakuan tertentu pada tahap
pemupukan.
Bentuk soal: PG
4. Pak Sadi membuat bibit pohon mangga dari satu pohon mangga dengan cara
mencangkok.
Apakah kondisi berikut menunjukkan hasil dari perbanyakan yang dilakukan oleh Pak
Sadi?
Lingkari Ya atau Tidak untuk setiap pernyataan!
Pernyataan Ya atau Tidak?
Jumlah tanaman yang dihasilkan terbatas Ya / Tidak
Tanaman yang dihasilkan lebih tahan terhadap penyakit Ya / Tidak
Batang tanaman kokoh sehingga tahan terhadap tiupan Ya / Tidak
angin
Buah yang dihasilkan bersifat sama dengan induknya Ya / Tidak
Kebutuhan air perlu diperhatikan pada musim kemarau Ya / Tidak
CONTOH 7
Pedoman penskoran
2. Konservasi tanah dapat dilakukan dengan beberapa metode. Pada metode vegetatif
dapat dilakukan pertanaman lorong dengan menanam tanaman perdu leguminosa
secara rapat sebagai tanaman pagar. Mengapa pada metode ini digunakan tanaman
perlu leguminosa?
A. Dapat mengikat nitrogen bebas dan meningkatkan kesuburan tanah.
B. Menghasilkan daun yang rindang sehingga dapat melindungi tanah dari terpaan air
hujan.
C. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik yang menyuburkan
tanah.
D. Buahnya dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak yang bergizi tinggi.
E. Akarnya sangat kuat mengikat tanah sehingga mengurangi erosi.
Kunci: A
3. Konservasi tanah selalu dihubungkan dengan konservasi air. Alasannya adalah ....
Kunci: B
4. Sebutkan dan jelaskan tiga metode yang dilakukan pada konservasi tanah dan air!
Jelaskan juga masing-masing tujuannya!
Pedoman penskoran:
CONTOH 8.
Kompetensi :Melaksanakan pekerjaan dasar undercarriage
Kemampuan yang diuji: Menentukan fungsi komponen Track & Carrier (Roller)
Daritabel di atas, alat berat yang masih dapat difungsikan dengan baik adalah .
A. undercarriages 1
B. undercarriages 2
C. undercarriages 3
D. undercarriages 4
E. undercarriages 5
Kunci: B
Karena undercarriages tetap bisa berjalan meskipun roller top dan bottom macet
CONTOH 9
Kompetensi Memahami proses sablon dg cara transfer paper light
Kompetensi yang diuji Menentukan langkah langkah pada proses sablon
dengan cara Tranfer Paper Light
1. Langkah kedua pada proses sablon dengan cara transfer paper light adalah
A. disetrika pada bahan katun
B. ditekan dengan alat tekan panas
C. dicetak pada kertas transfer
D. digitalisasi pembuatan desainnya
E. disetrika pada bahan rayon
Kunci : C
2. Bahan serat apa yang tepat digunakan untuk proses sablon dengan cara tranfer
paper light?
3. Apa yang akan terjadi apabila langkah ketiga pembuatan sablon dilakukan tetapi tidak
menggunakan alat tekan yang panas?
A. Sablon merekat dengan baik pada katun/rayon.
B. Sablon akan merekat secara meliuk-liuk pada katun/rayon.
C. Sablon menempel pada katun/rayon kemudian hancur.
D. Sablon merubah warna katun/rayon menjadi lebih gelap.
E. Sablon merekat pada katun/rayon kemudian lepas kembali.
Kunci : E
KUNCI SKOR
Sablon tidak akan jadi, karena dari digital tidak mungkin langsung 1
disetrika dan di press
CONTOH 10
Pada acara HUT Proklamasi tahun 2016 lalu di komplek perumahan Vancouver,
Kota Wisata telah diundang kelompok reog Ponorogo yang dipimpin oleh bapak
Sugeng HS yang sangat simpatik. Dengan lenggak-lenggok yg gemulai
kelompok reog tersebut mempertunjukan kebolehannya seirama dengan musik
pengiringnya. Kaki yang kuat juga digunakan sebagai penyangga untuk
menahan beban kepala barongan atau caplokan yang disangganya. Penampilan
reog yang menarik ini dilakukan di tanah lapang yang berada di perumahan
Vancouver, Kota Wisata.
Kunci : D
2. Apa yang akan terjadi apabila gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh kelompok reog
ini tidak seirama dengan music pengiringnya?
A. Gerakan akan terlihat lebih lincah.
B. Gerakan akan menjadi lebih gemulai.
C. Gerakan akan terlihat lebih kaku daripada musik.
D. Gerakan akan menjadi lebih kaku dan tidak enak dilihat.
E. Gerakan akan menjadi lebih enak dilihat oleh penonton.
3. Tulislah 3 alasan mengapa penampilan reog Ponorogo ini dilakukan di tanah lapang?
Segelas air yang telah mencapai titikdidih dibiarkan dingin . Suhu air dicatat setiap
lima menit, dan grafik berikut menunjukkan hubungan suhu dengan waktu.
Berapa menit yang diperlukan untuk turunnya suhu dari 100C menjadi 80C?
A. 3
B. 8
C. 37
D. 50
Waktu (menit)
Di suatu sekolah akan melakukan pembelian susu coklat dan susu putih untuk
dibagikan kepada seluruh siswa sesuai selera siswanya. Seorang siswa diberi tugas
untuk mengestimasi jumlah susu coklat dan susu putih yang akan dibeli.
Contoh 12 :
Contoh 13 :
CONTOH 14
TES PRAKTEK
Buatlah benda kerja yang ada pada gambar kerja berikut, yang meliputi:
Benda kerja untuk proses pemesinan di mesin bubut konvensional, mesin frais vertikal
konvensional, mesin bor, dan mesin gerinda.
Benda kerja yang dibuat adalah moveble jaw, piviot button, bolt, lock stud, dan pin.
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen
Ya
Tidak
Skor: 0 Kurang Cukup Baik
Skor: 1 Skor: 2 Skor: 3
1 2 3 4 5 6
I Persiapan Kerja
1.1. Pembuatan langkah kerja
1.2. Penyiapan alat
Skor Komponen :
Skor maksimum: 6
II Proses (Sistematika & Cara Kerja)
2.1. Pemasangan benda kerja
2.2. Pemasangan pisau
2.3. Pengaturan putaran mesin
2.4. Membubut rata
2.5. Membubut bertingkat
2.6. Membubut alur
2.7. Mengulir
2.8. Men-chamfer
2.9. Mengebor senter
2.10. Mengefrais bidang rata
2.11. Mengefrais bidang miring
2.12. Men-chamfer bidang rata
2.13. Mengebor
Skor Komponen :
Skor maksimum: 39
III Hasil Kerja
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 51
Analisis Analisis Penilaian Hasil Belajar
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen
Ya
Tidak
Skor: 0 Kurang Cukup Baik
Skor: 1 Skor: 2 Skor: 3
1 2 3 4 5 6
Mengefrais
Moveble Jaw
3.1. Mengefrais panjang 60 mm
3.2. Mengefrais lebar 35 mm
3.3. Mengefrais tinggi 35 mm
3.4. Mengefrais alur dengan lebar 40
mm dan tinggi 8 mm
3.5. Mengefrais bidang miring 37o
Bolt
3.6. Mengefrais segienam pada
kepala baut menggunakan deviding
head dengan jarak 15 mm
Lock Stud
3.7. Mengefrais sisi 15 mm
3.8. Mengefrais chamfer 3x45o
Mesin Bubut (Lathe)
Piviot Button
3.9. Membubut 20 mm
3.10. Men-chamfer 3x45o
3.11. Membubut muka
3.12. Memotong benda kerja menjadi
7 mm
Bolt
3.13. Membubut sepanjang 35 mm
3.14. Men-chamfer 1,5x45o
Lock Stud
3.15. Membubut 14 mm
Pin
3.16. Membubut 8 mm
3.17. Men-chamfer 1x45o
Mesin Bor
Moveble Jaw
3.18. Mengebor 11 mm
Pivitot Button
3.19. Mengebor 12 mm
Lock Stud
3.20. Mengebor 8 mm
3.21. Mengebor 10 mm
Pekerjaan khusus
3.22. Mengulir M10x1,5
Kekasaran
3.23. Kehalusan permukaan bidang
(facing, rata, alur dan champer) N7
Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen
Ya
Tidak
Skor: 0 Kurang Cukup Baik
Skor: 1 Skor: 2 Skor: 3
1 2 3 4 5 6
Nilai Praktik(NP)
Persentase Bobot Komponen Penilaian
Sikap
Persiapan Proses Hasil Waktu NK
Kerja
1 2 3 4 5 6
Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot
NK
Keterangan:
Analisis Kualitatif adalah analisis butir soal (tes tertulis, perbuatan, sikap) sebelum
soal tersebut digunakan/diujikan. Aspek yang diukur dalam analsisi kualitatif adalah
:
1. Materi
2. Konstruksi
3. Bahasa/Budaya
Untuk mempermudah proses pelaksanaan analisis kualitatif, bisa menggunakan kartu
telaah soal, seperti contoh pada format 3.
Ting. sukaran
Siswa Jawab benar
N
b. Daya Pembeda.
Untuk mengukur daya pembeda bisa menggunakan rumus sebagai berikut :
BA BB
Daya Beda
2N
1
Keterangan :
BA : Batas Atas
BB : Batas Bawah
N : Jumlah Ssiswa
Untuk mengukur tingkar reliabilitas soal, dapat digunakan cara sebagai berikut :
Xb Xs
rpbis pq
SD
Keterangan :
q : 1-p
SD : Simp Baku
Rumus lain yang bisa digunakan adalah rumus realibilitas dari Spearmen Brown, Alfa
Cronbach atau KuderRichadson (KR20)
1 A B B C D 45
2 B B A D C 43 27% KA
3 C A C B B 41
33 P A A B A 27
27% KB
34 Q C D E E 26
35 R D E E E 25
KUNCI B B D D
1 KA 0 10 0 0 0 0 B 0,85 0,30
KB 1 7 1 1 0 0
2 KA 0 5 5 0 0 0 B 0,40 0,20
KB 2 3 3 1 1 0
3 KA 0 1 9 0 0 0 D 0,15 -0,30
KB 0 2 3 3 2 0
50 KA 1 2 3 3 1 0 D 0,25 0,10
KB 1 2 3 2 2 0
Keterangan :
A 19 N 17
B 18 O 16
C 18 P 15
D 16 Q 14
E 16 R 14
F 16 S 12
G 15 T 12
H 13 U 12
I 13 V 12
J 13 W 12
K 12 X 11
L 12 Y 11
M 11 Z 10
AA 9
AB 8
AC 8
AD 7
Meanb - Means
Rpbis = ------------------- pq
Keterangan:
q = 1-p
Meanb = 192:13=14,7692
14,7692 11,7647
3,0954
= (0,9706338) (0,4955355)
= 0,4809835 = 0,48
atau BAIK.
Soal 1 Soal 2
NO. SISWA
(Skor maks 6) (Skor maks 5)
1 A 6 5
2 B 5 4
3 C 3 2
4 D 3 2
5 E 2 1
Jumlah 19 14
Rata-rata 3,80 2,80
TK 0,63 0,56
DP 0,47 0,56
Format 1:
KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL
Format 2:
INSTRUMEN TELAAH KISI-KISI SOAL
Hasil
No Aspek yang Diamati Telaah Catatan
Ya Tidak
1 KD 3.1 sesuai silabus/kurikulum
KD 4.1 memenuhi kriteria
2 IPK KD 3.1 memenuhi kriteria
IPK KD 4.1 memenuhi kriteria
3 Materi memenuhi kriteria
4 Indikator soal memenuhi kriteria
5 Bentuk Tes memenuhi kriteria
6 Butir soal memenuhi kriteria
Catatan :
, .
Observer
( )
Format 3:
Bahasa
15 Rumusan soal menggunakan bahasa
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 61
Analisis Analisis Penilaian Hasil Belajar
sederhana/ komunikatif
16 Butir soal menggunakan bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa pada mata
pelajarannya
17 Rumusan soal menggunakan kata-
kata/kalimat yang tidak menimbulkan
penafsiran ganda atau salah penafsiran
18 Rumusan soal tidak mengandung kata-
kata yang dapat menyinggung perasaan
peserta ujian/ulangan
19 Rumusan soal menggunakan Bahasa
denotatif/ bukan konotatif
Rekomendasi Diterima/Revisi/Ditolak *)
Catatan :
, .
Observer
( .. )
Latihan
Tugas 1
a. Buat rancangan penilaian berupa kisi-kisi dari KD-KD yang telah disediakan (peserta
dapat memilih KD sendiri)
Gunakan gunakan format 1 untuk menyusun kisi-kisi soal
b. Presentasi hasil kerja kelompok.
Tugas 2
a. Buat rancangan penilaian berupa soal dan kelengkapannya dari KD-KD yang telah
disediakan (peserta dapat memilih KD sendiri), meliputi:
- Butir soal,
- Kunci jawaban,
- Kriteria dan rubrik penilaian.
- Penentuan skor
Tugas 3
a. Lakukan analisis kualitatif dari soal pilhan ganda yang telah Anda buat pada latihan
sebelumnya dengan menggunakan format 3
b. Buat analisis kuantitatif dari data yang telah disediakan baik secara manual atau
mengunakan aplikasi/program.
MATERI:
PERANCANGAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERANCANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Konsep
Setiap guru di setiap satuan pendidikan wajib menyusun RPP untuk kelas di
mana guru tersebut mengajar. Hal ini sangat penting, karena RPP merupakan rencana
tindakan yang akan dilakukan oleh guru ketika ia mengajar, sedemikian rupa sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Milkova (www.crlt.umich.edu,
20/03/2017), bahwa rencana pembelajaran merupakan peta perjalanan kegiatan
mengajar yang memuat tentang apa-apa yang perlu dipelajari oleh para siswa dan
bagaimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan sehingga kegiatan pembelajaran
dapat berjalan secara efektif.
Penyusunan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran
dimulai dan perlu diperbarui sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
B. Deskripsi
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
Secara singkat format RPP dapat dilihat pada skema berikut ini:
FORMAT RPP
A. Kompetensi Inti *)
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
B. Kompetensi Dasar *)
1. KD pada KI pengetahuan
2. KD pada KI keterampilan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Indikator KD pada KI pengetahuan
2. Indikator KD pada KI keterampilan
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
(Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran)
F. Model dan Metode
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( menit)
@ 2017, Direktorat Pembinaan SMK 4
Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
NIP NIP
*) KI dan KD Sikap Spritual dan Sikap Sosial ditambahkan untuk mata pelajaran
Pendididkan Agama dan PPKn.
**) Semua sintaksis/langkah model pembelajaran dapat lengkap pada setiap pertemuan,
atau dapat lengkap pada beberapa pertemuan.
KD 4.1
KD 3.3
KD 4.3
Contoh:
KD Media/Alat , Bahan, dan
Sumber Belajar
KD 3.2 menerapkan Media:
pengetahuan LCD Projector
pengelolaan
informasi digital Alat/bahan:
melalui komunikasi Fasilitas komunikasi daring
C. Tugas/Latihan
1. Kompetensi:
Mampu memvalidasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan
Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah
2. Tujuan:
Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu menganalisis RPP yang menerapkan
pendekatan sainitifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP.
3. Petunjuk Kerja:
a. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Kelompok pada tugas ini sama dengan
kelompok penyusun RPP.
b. Siapkan RPP dari kelompok lain yang akan ditelaah.
4. Langkah Kerja:
a. Pelajari format telaah RPP. Cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
b. Cermati RPP hasil kelompok lain yang akan ditelaah.
c. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
d. Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek
pada RPP.
e. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP
pada kolom yang tersedia.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru :.............................................
Mata pelajaran :.............................................
Topik/Subtopik :.............................................
@ 2017, Direktorat Pembinaan SMK 11
Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1 Kompetensi Inti
2 Kompetensi Dasar
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
Kesesuaian dan ketepatan
penggunaan kata kerja operasional
1.
aspek pengetahuan dengan
Kompetensi Dasar
Kecukupan jumlah indikator aspek
2.
pengetahuan
Kesesuaian dan ketepatan
penggunaan kata kerja operasional
3.
aspek keterampilan dengan
Kompetensi Dasar.
Kecukupan jumlah indikator aspek
4
keterampilan
Perumusan Tujuan Tidak Sesuai Sesuai
D.
Pembelajaran Sesuai Sebagian Seluruhnya
Menggambarkan lingkup materi
1 dalam KD pengetahuan dan KD
keterampilan
Rumusan tujuan pembelajaran
menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan
2
atau diukur, mencakup ranah sikap,
ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan
Rumusan tujuan pembelajaran
3 mengandung komponen Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree
Jumlah Skor
Peringkat Nilai
MATERI:
PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) PEMBELAJARAN
A. Konsep
Best Practice atau praktik baik digunakan untuk mendeskripsikan/
menguraikan pengalaman terbaik mengenai keberhasilan seseorang atau kelompok
dalam melaksanakan tugas profesinya. Praktik baik bagi seorang guru terutama
adalah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah berdasarkan pada
penguasaan substansi dan pedagogik yang teraplikasi pada kegiatan pembelajaran di
kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Hal lain yang
tidak kalah penting adalah penguasaan guru terhadap karakteristik peserta didik
sehingga guru dapat memberikan pelayanan maksimal bagi setiap individu sesuai
gaya belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, seorang guru perlu melakukan
pencatatan proses mengajarnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran untuk dapat digunakan sebagai bahan refleksi guna dilakukan perbaikan
terus menerus. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan praktik baik dalam pelaksanaan
kegiatan mengajarnya dan lebih lanjut dapat digunakan sebagai rujukan bagi guru
muda dalam mengembangkan kemampuan mengajar.
3. Kegiatan Penutup; pada kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik
secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan diatas merupakan prinsip secara umum,
berlaku untuk semua mata pelajaran.
Langkah Kegiatan
Praktik Baik Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
Diskusi dan Mengamati Video Mempraktikkan Melakukan
mempresentasi Pembelajaran dan pembelajaran refleksi
hasil diskusi melakukan berdasarkan RPP terhadap
format dan pengamatan serta yang telah pelaksanaan
mempersiapkan mereviu hasil disusun sesuai praktik
pelaksanaan pengamatan dengan kaidah pembelajaran.
praktik baik video dengan berpikir tingkat
pembelajaran memberikan tinggi dan
sesuai dengan penilaian sesuai menggunakan
kaidah berpikir dengan rubrik teaching factory
tingkat tinggi. penilaian sebagai wahana
pembelajaran. praktik.
C. Latihan/Tugas
1. Lakukan pengamatan video pembelajaran dan lakukan penilaian menggunakan
rubrik penilaian proses pembelajaran yang sesuai dengan ketrampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTS).
2. Lakukan praktik pembelajaran (peer teaching) dari mata pelajaran yang Saudara
ampu berdasarkan RPP yang telah direview dan dinilai rancangan
pembelajarannya.
2. Tujuan
Menerapkan kegiatan praktik baik dalam pembelajaran sesuai dengan kaidah
berpikir tingkat tinggi melalui sintaks pembelajaran yang dipilih dari model
pembelajaran problem based learning, project based learning, dan atau teaching
factory.
3. Petunjuk Kerja
a. Anda perlu menyiapkan format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Terbaik
dalam bentuk cetak (hard copy) atau file (softcopy) sebanyak tampilan praktik
baik dalam pembelajaran sesuai kaidah berpikir tinggi dan menggunakan
teaching factory sebagai wahana praktik dalam pembelajaran;
b. Bila format yang akan digunakan berbentuk cetak, penyiapan format
dikoordinasikan dengan Narasumber/Fasilitator/Panitia; dan
c. Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran yang telah diisi dikumpulkan
kepada Narasumber/Fasilitator.
4. Langkah Kerja
a. Pelajari format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran praktik baik dalam
pembelajaran sesuai kaidah berpikir tinggi dan menggunakan teaching factory
sebagai wahana praktik dalam pembelajaran. Cermati maksud dari setiap
aspek dalam format;
b. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model;
c. Amatilah secara seksama proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model;
d. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian
Anda terhadap penyajian pembelajaran; dan
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
1. Menanyakan kondisi peserta didik
baik fisik maupun psikis dan
memberi salam.
2. Menyampaikan rencana kegiatan
baik, individual, kerja kelompok, dan
melakukan observasi.
3. Memberi pesan moral tentang
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena diberi kesehatan dan
kesempatan menuntut ilmu untuk
masa depan.
2. Motivasi
1. Mengajukan pertanyaan yang
menantang terkait dengan materi
yang akan dipelajari untuk
memotivasi.
2. Menyampaikan manfaat materi
pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.
3. Apersepsi
1. Menyampaikan kompetensi dan
lingkup materi yang akan dicapai
peserta didik.
2. Mengaitkan materi dengan materi
pembelajaran sebelumnya
3. Menyampaikan strategi
pembelajaran yang akan digunakan
NILAI PERINGKAT
90<AB100 Amat Baik (AB)
70 Kurang (K)
(RPP)
A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menerapkan pembuatan blus
4.2 Membuat blus sesuai rancangan (Job sheet)
B. INDIKATOR
3.2 Menerapkan pembuatan blus
1. Menerapkan pembuatan blus dengan menganalisis model blus berdasarkan letak dan titik
tubuh yang sesuai.
2. Menerapkan pembuatan blus dengan menganalisis pecah pola yang sesuai dengan desain,
letak dan titik tubuh serta ukuran
3. Menerapkan pembuatan blus dengan menganalisis prosedur dan teknik memotong yang
sesuai dengan model, jenis bahan yang digunakan dengan memperhatikan arah serat,
efisiensi bahan dan menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
4. Menerapkan pembuatan blus dengan menganalisis prosedur dan teknik menjahit yang tepat
sesuai dengan desain dengan menerapkan standar kualitas hasil jahitan serta menerapkan
kesehatan dan keselamatan kerja
5. Menerapkan perhitungan harga produk
1
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu membuat rancangan blus sesuai dengan desain, pecah pola yang sesuai,
teknik menjahit dan teknik penyelesaian yang tepat
2. Peserta didik mampu membuat pola sesuai dengan desain dan ukuran
3. Peserta didik mampu memotong bahan untuk blus dengan tepat dan memperhatikan K3
4. Peserta didik mampu menjahit blus sesuai prosedur dengan menerapkan standar kualitas dan
kesehatan dan keselamatan kerja
5. Peserta didik mampu mengbuat perhitungan harga jual
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Menganalisis desain dan membuat desain produksi
b. Membuat pola terdiri dari:
Cara mengambil ukuran
Pembuatan pola dasar
Pecah pola
Arah serat dan tanda pola
Kelengkapan pola
c. Memotong terdiri dari:
Persiapan alat dan bahan
Penataan layout pola
Efektifitas penggunaan bahan
Kesesuaian motif dengan desain
Ketepatan teknik memotong
Hasil potongan
Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dalam memotong
d. Menjahit terdiri dari:
Persiapan alat dan bahan
Hasil menjahit blus
Jahitan bagian depan dan lapisan
Kerah
Lengan
Sambungan sisi, bahu dan kupnat
e. Finishing terdiri dari:
Penyelesaian kelim lengan, kelim bawah
Pemasangan kancing
Pemasangan lubang kancing
f. Pressing terdiri dari:
Pressing awal (pressing lapisan)
Pressing proses (pressing kampuh, kupnat dan sambungan jahitan)
Pressing akhir produk secara keseluruhan
g. Menghitung harga jual
2
E. MODEL/METODE PEMBELAJARAN
a. Pendekatan pembelajaran : Pendekatan saintifik
b. Model pembelajaran : Production Based Training
c. Metode pembelajaran :
a) Ceramah
b) Diskusi
c) Praktik
d) Penugasan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Kegiatan Pendahuluan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar yaitu kerapian dan
kebersihan ruang kelas
1. Guru menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru menyampaikan rancangan penilaian
7. Guru menyampaikan rubrik penilaian
8. Guru memberikan pretest untuk mengetahui sejauhmana peserta didik memahami konsep
pembuatan blus
Kegiatan Inti
9. Guru membentuk kelompok diskusi
10. Guru menampilkan gambar desain blus / sample busana yang akan dipraktekkan
11. Guru meminta siswa membuat perencanaan pembuatan produk yang akan dipraktekkan
12. Guru menugaskan siswa untuk mencari literatur pada buku dan internet
13. Guru memberikan lembar informasi / modul proses membuat blus untuk dipelajari sebagai
bahan peserta didik melakukan analisis
14. Peserta didik mengidentifikasi dan menganalisa model, bahan yang digunakan, kebutuhan
bahan, teknik penyelesaian busana yang disajikan oleh guru.
15. Peserta didik mempersiapkan pecah pola sesuai dengan model
16. Peserta didik membuat rancangan kebutuhan bahan
17. Peserta didik membuat rancangan biaya produksi
18. Peserta didik menganalisis teknik jahit yang tepat yang dapat diterapkan pada proses pembuatan
blus sesuai model
19. Peserta didik membuat rancangan tahapan produksi
20. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan perencaaan produksinya.
3
Evaluasi
21. Peserta didik yang lain diminta untuk menilai dan mengkomentari apakah rencana produksi
yang dipaparkan sesuai dan dapat dilanjutkan untuk proses produksi
22. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil perencanaan produk yang dibuat oleh peserta didik.
Kegiatan Penutup
23. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru
memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi yang sudah
dipelajari.
24. Guru membimbing dan memotivasi peserta didik dalam membuat kesimpulan.
25. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan memberikan penguatan terhadap respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
26. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyiapkan kebutuhan alat dan bahan yang harus
disiapkan untuk pertemuan mendatang.
27. Guru meminta peserta didik membersihkan lab dan merapikan alat-alat sebelum pelajaran
diakhiri.
28. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pertemuan ke-2
Kegiatan Pendahuluan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar yaitu kerapian dan
kebersihan ruang kelas
1. Guru menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
mengaitkan materi sebelumnya
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan proses produksi mulai dari menyiapkan pola
kemudian memotong bahan
7. Guru memberikan bimbingan terbatas pada peserta didik tertentu yang membutuhkan
8. Guru melakukan pendampingan pada proses memotong untuk memastikan kualitas mutu
produk
9. Peserta didik Mengambil ukuran pelanggan disesuaikan dengan kebutuhan, desain dan
karakteriksik bentuk tubuh pelanggan
10. Membuat pecah pola sesuai prosedur dengan memperhatikan analisis desain, ukuran tubuh,
jatuhnya pola pada badan disesuaikan dengan desain yang ditentukan dengan menerapkan
standar kualitas mutu pola serta kesehatan dan keselamatan kerja.
11. Memotong bahan sesuai prosedur Kerja dengan memperhatikan :
Penataan pola pada bahan sesuai arah serat
4
Efektifitas penggunaan bahan
Kesesuaian motif dengan desain
Memotong bahan pada meja potong dan menggunakan alat pemotong yang tajam
Memotong bahan sesuai garis kampuh dengan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja
12. Peserta didik memeriksa hasil kualitas mutu potongan sesuai standar
13. Memindahkan tanda pola sesuai dengan garis
Evaluasi
14. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan membuat pola dan memotong bahan yang
dilakukan peserta didik, apabila ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan standar kualitas
mutu, siswa diminta untuk melakukan perbaikan.
15. Guru melakukan penilaian unjuk kerja membuat pola dan memotong bahan
Kegiatan Penutup
16. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru
memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi yang sudah
dipelajari.
17. Guru membimbing dan memotivasi peserta didik dalam membuat kesimpulan.
18. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan memberikan penguatan terhadap respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
19. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyiapkan kebutuhan alat dan bahan yang harus
disiapkan untuk pertemuan mendatang.
20. Guru meminta peserta didik membersihkan lab dan merapikan alat-alat sebelum pelajaran
diakhiri.
21. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pertemuan ke-3
Kegiatan Pendahuluan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar yaitu kerapian dan
kebersihan ruang kelas
1. Guru menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
mengaitkan materi sebelumnya
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Guru menayangkan video menjahit blus untuk mengulas kembali mengenai tahapan proses
menjahit
7. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan proses menjahit blus
5
8. Peserta didik Menjahit blus sesuai prosedur kerja dengan memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja serta menerapkan standar kualitas mutu jahitan
9. Peserta didik menyiapkan alat jahit
10. Peserta didik melakukan pressing awal
11. Peserta didik menjahit bagian-bagian busana sesuai prosedur:
Menjahit kupnat
Menjahit lapisan bagian depan
Menyambung bahu
Menjahit kerah
Menjahit sisi
12. Guru memberikan bimbingan terbatas pada peserta didik tertentu yang membutuhkan
13. Guru melakukan pendampingan pada proses menjahit untuk memastikan kualitas mutu produk
14. Peserta didik melakukan pressing proses
15. Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja dalam setiap proses menjahit
Evaluasi
16. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan menjahit yang dilakukan peserta didik,
apabila ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan standar kualitas mutu, siswa diminta untuk
melakukan perbaikan
17. Guru melakukan penilaian unjuk kerja proses menjahit blus dan pressing yang sedang
dilakukan
Kegiatan Penutup
18. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru
memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi yang sudah
dipelajari.
19. Guru membimbing dan memotivasi peserta didik dalam membuat kesimpulan.
20. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan memberikan penguatan terhadap respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
21. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyiapkan kebutuhan alat dan bahan yang harus
disiapkan untuk pertemuan mendatang.
22. Guru meminta peserta didik membersihkan lab dan merapikan alat-alat sebelum pelajaran
diakhiri.
23. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pertemuan ke-4
Kegiatan Pendahuluan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar yaitu kerapian dan
kebersihan ruang kelas
1. Guru menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran.
6
4. Guru menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
mengaitkan materi sebelumnya
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Guru mengarahkan peserta didik untuk melanjutkan proses menjahit sesuai lanjutan proses
sebelumnya
7. Guru memberikan bimbingan terbatas pada peserta didik tertentu yang membutuhkan
8. Guru melakukan pendampingan pada proses menjahit dan finishing untuk memastikan kualitas
mutu produk
9. Peserta didik melanjutkan menjahit dan memasang lengan
10. Peserta didik melakukan proses finishing blus
11. Peserta didik menyelesaikan blus dengan teknik penyelesaian yang sesuai dengan menerapkan
standar kualitas mutu
12. Peserta didik membuat lubang kancing sesuai dengan ukuran dan letak yang tepat
13. Pemasangan kancing dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian jenis kancing dengan
produk, serta ketepatan teknik pemasangan dan letak kancing
14. Peserta didik melakukan pressing akhir
15. Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja dalam setiap proses kerja
Evaluasi
16. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan menjahit, finishing dan pressing yang
dilakukan peserta didik, apabila ditemukan hasil yang tidak sesuai dengan standar kualitas
mutu, siswa diminta untuk melakukan perbaikan.
17. Guru melakukan penilaian unjuk kerja proses menjahit, finishing dan pressing
Kegiatan Penutup
18. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru
memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi yang sudah
dipelajari.
19. Guru membimbing dan memotivasi peserta didik dalam membuat kesimpulan.
20. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan memberikan penguatan terhadap respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
21. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyiapkan kebutuhan alat dan bahan yang harus
disiapkan untuk pertemuan mendatang.
22. Guru meminta peserta didik membersihkan lab dan merapikan alat-alat sebelum pelajaran
diakhiri.
23. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
Pertemuan ke-5
Kegiatan Pendahuluan
Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar yaitu kerapian dan
kebersihan ruang kelas
1. Guru menyampaikan salam dan selanjutnya peserta didik menjawab.
7
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kesiapan dalam mengikuti
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan informasi cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
mengaitkan materi sebelumnya
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan presentasi hasil produk yang telah dibuat
didepan kelas
7. Guru beserta peserta didik yang lain melakukan evaluasi bersama
8. Guru memberikan arahan pada produk tertentu yang dinilai belum sesuai dengan standar
kualitas mutu produk dengan membandingkannya dengan produk yang sudah sesuai standar
mutu
Evaluasi
9. Guru melakukan evaluasi terhadap keseluruhan hasil produk blus
10. Guru melakukan penilaian hasil keseluruhan produk yang ditampilkan siswa, apabila ditemukan
ada produk yang belum memenuhi kriteria, peserta didik diminta untuk melakukan perbaikan.
Kegiatan Penutup
11. Guru melakukan refleksi dengan menanyakan materi yang telah dipelajari. Selanjutnya guru
memotivasi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman terhadap materi yang sudah
dipelajari.
12. Guru membimbing dan memotivasi peserta didik dalam membuat kesimpulan.
13. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan
dengan memberikan penguatan terhadap respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
14. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyiapkan kebutuhan alat dan bahan yang harus
disiapkan untuk pertemuan mendatang.
15. Guru meminta peserta didik membersihkan lab dan merapikan alat-alat sebelum pelajaran
diakhiri.
16. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
A. Alat/Media/Sumber
a. Alat Pembelajaran : LCD Proyektor dan komputer, mesin dan alat jahit, mesin obras, alat
memotong bahan, alat pressing, paspop
b. Media Pembelajaran : video pembelajaran, PPT, Sample produk
c. Sumber Pembelajaran : Bina Busana, Pelajaran Menjahit Pakaian Wanita, Muhammad
Hamzah Wancik, Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 1992, Majalah mode, Buku-buku model
busana
8
2. Rancangan Penilaian :
9
3. Tugas :
a. Tugas Terstruktur :
Tugas Pembuatan blus wanita dengan kriteria:
Model blus wanita dengan panjang sampai penggul
Menggunakan kerah berdiri
Lengan suai
Bagian depan menggunakan list dan kancing depan
b. Tugas Non Terstruktur : Survei pasar ( survei di toko pakaian, butik, mall atau
searching di internet ) mengenai :
1. Pecah pola blus
2. Harga jual blus sejenis
3. Kemasan busana
C. Instrumen Penilaian
10
1
Kisi-Kisi Penilaian
Kisi-Kisi Penilaian Ketrampilan
Ketrampilan
NamaSekolah
Nama Sekolah :: SMK
SMK Negeri
Negeri 11 Kendal
Kendal
Kelas/Semester
Kelas/Semester :: 11/Gasal
11/Gasal
Tahunpelajaran
Tahun pelajaran :: 2016/2017
2016/2017
MataPelajaran
Mata Pelajaran :: Pembuatan
Pembuatan Busana
Busana Costume
Costume
MadeKompetensi
Made Kompetensi Dasar
Dasar :: Membuat
Membuat Blus
Blus
Kompetensi
Kompetensi Teknik
No
No Indikator Pencapaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Soal
Soal
Dasar
Dasar Penilaian
..
Membuatblus
Membuat blus Buatlah sebuah
Buatlah sebuah blus sesuai Penilaian
4.2
4.2 1. Membuat
1. Membuat rancangan
rancangan blus
blus
sesuai rancangan
sesuai rancangan dengan model,
dengan model, dengan unjuk kerja
2. Mengambil
2. Mengambil ukuran
ukuran pelanggan
pelanggan
(Jobsheet)
(Job sheet) tahapan ::
tahapan &
disesuaikan dengan
disesuaikan dengan kebutuhan,
kebutuhan, desain
desain
Penilaian
3. dan
3. dan karakteriksik
karakteriksik
Membuat
Membuat pecah bentuk
bentuk
pecah pola
pola tubuh
tubuh
sesuai
sesuai prosedur
prosedur a. Membuat
a. Membuat
tampilan
pelanggan
pelanggan
dengan
dengan memperhatikan analisis
memperhatikan analisis desain,
desain, perencanaan
perencanaan
hasil produk
ukuran tubuh,
ukuran tubuh, jatuhnya
jatuhnya pola
pola pada
pada badan
badan pembuatan blus
pembuatan
secara
disesuaikan dengan
disesuaikan dengan desain
desain yang
yang dikemas dalam
dikemas
keseluruhan
ditentukan dengan
ditentukan dengan menerapkan
menerapkan standar
standar sebuah proposal
sebuah
serta
kualitas mutu
kualitas mutu pola
pola serta
serta kesehatan
kesehatan dan
dan b. Membuat
b. Membuat blus
penilaian
keselamatan kerja.
keselamatan kerja. dengan tahapan :
dengan
sikap kerja
c. Mengambil
c. Mengambil ukuran,
4. Memotong
4. Memotong bahan
bahan sesuai
sesuai prosedur
prosedur Kerja
Kerja
Memotong,
Memotong,
dengan memperhatikan
dengan memperhatikan ::
menjahit,
menjahit,
Penataan pola
Penataan
pola pada
pada bahan
bahan sesuai
sesuai
menyelesaikan blus
menyelesaikan
arah serat
arah serat
dengan Menerapkan
dengan
Efektifitas penggunaan
Efektifitas
penggunaan bahan
bahan
teknik jahit dan
teknik
Kesesuaian motif
Kesesuaian
motif dengan
dengan desain
desain
penyelesaian busana
penyelesaian
Memotong bahan
Memotong
bahan pada
pada meja
meja potong
potong
dan menggunakan
menggunakan alat
alat pemotong
pemotong yang tepat
yang
dan
d. Menerapkan
d. Menerapkan
yang sesuai
yang sesuai
kesehatan dan
kesehatan
Memotong bahan
Memotong
bahan sesuai
sesuai garis
garis
keselamatan kerja
keselamatan
kampuh dengan
kampuh dengan memperhatikan
memperhatikan
dalam bekerja
dalam
keselamatan dan
keselamatan dan kesehatan
kesehatan kerja
kerja
e. Menghitung
e. Menghitung harga
Mengawasi hasil
Mengawasi
hasil kualitas
kualitas mutu
mutu
jual blus
jual
potongan
potongan
5. Menjahit
5. Menjahit blus sesuai
blussesuai standar
sesuaistandar
prosedur kerja
prosedur kerja
dengan memperhatikan
dengan memperhatikan keselamatan
keselamatan dan
dan
Model Blus:
Model
kesehatan kerja
kesehatan kerja serta
serta menerapkan
menerapkan
standar kualitas
standar kualitas mutu
mutu jahitan
jahitan
6. Menyajikan
6. Menyajikan hasil
hasil produk
produk blus
blus sesuai
sesuai
dengan desain
dengan desain dan
dan standar
standar kualitas
kualitas mutu
mutu
produk
produk
7. Menentukan
7. Menentukan harga
harga jual
jual
22
Nama::
Nama
Kelas::
Kelas
TES TULIS
TES TULIS
MataPelajaran
Mata Pelajaran ::Pembuatan
Pembuatan Busana
Busana Costume
Costume Made
Made
Kelas/Semester
Kelas/Semester ::11
11//gasal
gasal
TahunPelajaran
Tahun Pelajaran ::2016
2016// 2017
2017
No
No Soal essay
Soal essay
11 Amati gambar
Amati gambarberikut
berikut ini
ini dan
dan buatlah
buatlah analisa
analisa mengenai
mengenai
modeltiap
model tiapbagian-bagian
bagian-bagian busana!
busana!
22 Buatlahdaftar
Buatlah daftarukuran
ukuran yang
yang harus
harus disiapkan
disiapkan untuk
untuk membuat
membuat blus
blus dengan model
diatas!
diatas!
33 Menurutanda
Menurut andabagaimanakah
bagaimanakah cara cara menentukan
menentukan pola
pola kerah
kerah dan
dan bagian
bagian depan agar
didapatkanhasil
didapatkan hasilseperti
seperti pada
pada gambar?
gambar?
44 Jelaskancara
Jelaskan carapenataan
penataan pola
pola pada
pada bahan
bahan dengan
dengan mempertimbangkan
mempertimbangkan efektifitas, dan
arahmotif
arah motifseperti
seperti pada
pada gambar!
gambar!
55 Jelaskantahapan
Jelaskan tahapanmemotong
memotong bahanbahan pada
pada model
model blus
blus diatas!
diatas!
66 Menurutanda
Menurut andaapa
apateknik
teknik jahit
jahit yang
yang harus
harus diterapkan
diterapkan untuk
untuk menjahit
menjahit bagian list
depandan
depan dankerah
kerah agar
agar tampak
tampak rapi?
rapi?
77 Jelaskanprosedur
Jelaskan prosedurtahapan
tahapan menjahit
menjahit blus
blus sesuai
sesuai dengan
dengan model
model diatas!
diatas!
88 Kebutuhanpembuatan
Kebutuhan pembuatan sebuah
sebuah blus
blus adalah
adalah sebagai
sebagai berikut
berikut ::
Bahanutama
Bahan utama22meter
meter @@ Rp.40.000
Rp.40.000
Bahanpelengkap
Bahan pelengkapRp
Rp 8.000
8.000
Ongkostenaga
Ongkos tenagakerja
kerja Rp
Rp 30.000
30.000
Penyusutan55%
Penyusutan %dari
dari biaya
biaya produksi
produksi
Laba10
Laba 10% %
Hitunglahharga
Hitunglah hargajualnya!
jualnya!
JAWABAN::
JAWABAN
33
Kunci jawaban dan pedoman penskoran penilaian pengetahuan :
No Kunci Jawaban Skor
1 Model blus kerja, panjang blus sepanggul, kerah setali berdiri, lengan suai, bagian 10
bawah diselesaikan dengan rompok, bagian depan terdapat kombinasi list
4
LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN Sketsa Model
Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran
Kelas/Semester
Nama Siswa
Materi
Jenis Produk
A. PENILAIAN PERENCANAAN
SKOR
ANALISIS
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
> 70 70 - 79 80 - 89 90 -100 PENCAPAIAN
PERENCANAAN
1 Menerapkan desain
Kesesuain Pecah pola dengan
2
desain
Kesesuaian teknik jahit dengan
3
desain
Kesesuaian rancangan bahan
4
dengan kebutuhuan riil
Kesesuaian rancangan biaya
5 dengan kebutuhan bahan pokok
dan bahan tambahan lainnya
rata-rata skor =
B. PENILAIAN PROSES
SKOR
ANALISIS
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
> 70 70 - 79 80 - 89 90 -100 PENCAPAIAN
PEMBUATAN POLA
1 Ukuran
2 Pembuatan pola dasar
3 Pecah pola
4 Arah serat dan tanda pola
5 Kelengkapan pola
rata-rata skor =
MEMOTONG BAHAN
1 Persiapan alat dan bahan
2 Penataan layout pola
3 Efektifitas penggunaan bahan
4 Hasil potongan
rata-rata skor =
PROSES MENJAHIT
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Menjahit kupnat dan sisi
3 Menjahit bagian depan
4 Memasang kerah
5 Menyelesaikan lengan
rata-rata skor =
FINISHING
1 Penyelesaian kelim
Pemasangan kancing & lubang
2
kancing
5
3 Trimming
rata-rata skor =
PRESSING
1 Pressing awal
2 Pressing proses
3 Pressing Akhir
rata-rata skor =
SKOR
ANALISIS
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
> 70 70 - 79 80 - 89 90 -100 PENCAPAIAN
SKOR
ANALISIS
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
> 70 70 - 79 80 - 89 90 -100 PENCAPAIAN
SKOR
ANALISIS
NO ASPEK PENILAIAN KETERANGAN
> 70 70 - 79 80 - 89 90 -100 PENCAPAIAN
1 Disiplin
Tanggung Jawab Menyelesaikan
2
tugas
3 Mengikuti prosedur kerja
Menyelesaikan pekerjaan tepat
4
waktu
5 Menerapkan K3
6
REKAP PEROLEHAN NILAI
7
30 11679 TRI PRIHARTININGRUM
31 11680 ULUL HIDAYAH
YASINTA UZUNI
11681
32 FAQIHATUN
33 11682 YUNI ARIVA LINA
34 11683 ZULFA ADIBA
Ceklist Obsevasi
Penilaian Presentasi Perencanaan
PERENCANAAN
1 Ketepatan Analisis bagian-bagian busana sesuai desain
2 Kesesuain Pecah pola dengan desain
3 Kesesuaian teknik jahit dengan desain
4 Kesesuaian rancangan bahan dengan kebutuhuan riil
Kesesuaian rancangan biaya dengan kebutuhan bahan
5
pokok dan bahan tambahan lainnya
6 Kesesuaian rancangan dengan kebutuhan produksi
Catatan hasil pengamatan:
Penilai,
8
Ceklist Obsevasi
Penilaian Presentasi Hasil Produk
PERENCANAAN
1 Kesesuaian tema, desain awal dengan hasil
2 Tampilan keseluruhan
3 Kualitas Hasil Produk
Catatan hasil pengamatan:
Penilai,
Rubrik Penilaian :
Perencanaan
Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
1 Menerapkan desain Analisis desain Analisis kurang Analisis lengkap, Analisis lengkap dan
desain tidak sesuai lengkap, dan ada tetapi ada beberapa Tepat pada setiap
beberapa yang kurang yang kurang tepat bagian-bangian
tepat dalam dalam menentukan busana
menentukan analisis analisis desain
desain
2 Kesesuain Pecah Pecah pola Ada beberapa poin yang Butuh sedikit Pecah pola pada
pola dengan desain kurang sesuai harus disesuaikan pada penyesuaian pada setiap bagian dibuat
Pecah pola yang dibuat Pecah pola yang sesuai dengan desain
sesuai dengan desain dibuat sesuai
dengan desain
3 Kesesuaian teknik Teknik jahit Ada beberapa poin yang Butuh sedikit Analisis teknik jahit
jahit dengan desain kurang sesuai harus disesuaikan pada penyesuaian pada tepat sesuai dengan
teknik jahit sesuai teknik jahit sesuai desain
dengan desain dengan desain
4 Kesesuaian Rancangan Ada beberapa poin yang Butuh sedikit Rancangan bahan
rancangan bahan bahan tidak harus disesuaikan pada penyesuaian pada dibuat tepat sesuai
dengan sesuai dengan Rancangan bahan Rancangan bahan dengan kebutuhan
kebutuhuan riil kebutuhan disesuaikan dengan disesuaikan dengan bahan secara riil
kebutuhan bahan kebutuhan bahan
secara riil secara riil
5 Kesesuaian Rancangan Kebutuhan bahan Kebutuhan bahan Kebutuhan bahan
rancangan biaya biaya tidak pokok, bahan tambahan pokok, bahan pokok, bahan
dengan kebutuhan sesuai dengan kurang rinci, ada tambahan kurang tambahan dirinci
bahan pokok dan kebutuhan beberapa poin yang rinci, butuh sedikit sesuai dengan
bahan tambahan harus disesuaikan penyesuaian dengan keseluruhan
lainnya dengan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
9
Proses Membuat Pola
Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
1 Ukuran Pengambilan Pengambilan ukuran Pengambilan Pengambilan ukuran
ukuran tidak masih kurang tepat, ukuran ada tepat, dan sesuai
tepat, dan dan ada beberapa tidak beberapa kurang dengan kebutuhan
tidak sesuai sesuai dengan tepat, dan sesuai
dengan kebutuhan dengan kebutuhan
kebutuhan
2 Pembuatan pola Pembuatan Pembuatan pola dasar Pembuatan pola Pembuatan pola
dasar pola dasar kurang sesuai dengan dasar ada beberapa dasar tepat sesuai
tidak tepat dan ukuran kurang tepat tetapi dengan ukuran
tidak sesuai sesuai dengan
dengan ukuran ukuran
3 Pecah pola Pecah pola Pecah pola kurang Pecah pola ada Pecah pola tepat
tidak tepat dan sesuai dengan desain beberapa kurang sesuai dengan desain
tidak sesuai tepat tetapi sesuai
dengan desain dengan desain
4 Arah serat dan Arah serat dan Arah serat dan tanda Arah serat dan Arah serat dan tanda
tanda pola tanda pola pola dibuat kurang tepat tanda pola sesuai pola dibuat tepat dan
tidak tepat dan dan sesuai dengan dengan aturan dan sesuai dengan aturan
tidak sesuai aturan dan desain desain dan desain
dengan aturan
dan desain
5 Kelengkapan pola Pola tidak Pola dibuat kurang Pola dibuat , pola Pola dibuat lengkap,
lengkap, pola lengkap, pola utama, utama, lapisan, pola utama, lapisan,
utama, lapisan, lapisan, saku dan saku dan saku dan
saku dan keseluruhan bagian keseluruhan bagian keseluruhan bagian
keseluruhan yang dibutuhkan yang dibutuhkan yang dibutuhkan
bagian yang
dibutuhkan
Proses Memotong
Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
1 Persiapan alat dan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan bahan Alat dan bahan
bahan disiapkankurang disiapkancukup disiapkan lengkap disiapkansangat
lengkap tetapi lengkap dan sesuai dan sesuai lengkap dan sesuai
sesuai kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
2 Penataan layout Jumlah pola kurang Jumlah pola sesuai Jumlah pola sesuai Jumlah pola sesuai
pola sesuai dengan dengan model, penataan model, penataan model, penataan
model, penataan layout kurang tepat, layout cukup tepat, layout tepat, arah
layout kurang arah serat tidak sesuai arah serat sesuai serat sesuai
tepat, arah serat
tidak sesuai
3 Efektifitas Penggunaan bahan Penggunaan bahan Penggunaan bahan Penggunaan bahan
penggunaan bahan kurang efektif cukup efektif efektif sangat efektif
4 Hasil potongan Hasil potongan Hasil potongan kurang Hasil potongan rapi, Hasil potongan
kurang rapi, dan rapi, tetapi sesuai sesuai dengan garis rapi, sesuai
tidak sesuai dengan garis kampuh kampuh dengan garis
dengan garis kampuh
kampuh
Proses Menjahit
Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang Alat dan bahan yang Alat dan bahan
Menyiapkan alat
1 disiapkan tidak disiapkan cukup disiapkan lengkap yang disiapkan
dan bahan
lengkap lengkap sangat lengkap
Jahitan kupnat dan Jahitan tepat tetapi Jahitan tepat cukup Jahitan kupnat
Menjahit kupnat sisi tidak pada kurang rapi rapi dan sisi tepat
2
dan sisi tempatnya jahitan sangat
rapi
10
Lis bagian depan Lis bagian depan cukup lis bagian depan Jahitan lis
Menjahit bagian tampak bagus, ukuran list tidak bagus, list lurus tampak rapi dan
3
depan bergelombang, posisi lurus lurus
tidak lurus
Kerah tidak rapi dan Kerah cukup rapi , Kerah rapi ukuran Kerah rapi,
tidak pada tetapi ukuran kerah sama, posisi kurang ukuran sama,
4 Memasang kerah
posisinya, ukuran masih ada yang tidak tepat posisi tepat
tidak sama sama
Pemasangan lengan Pemasangan lengan Pemasangan lengan Pemasangan
Menyelesaikan tidak pada cukup tepat, tetapi tepat dan rata lengan tepat,
5
lengan tempatnya, masih bergelombang rapi dan rata
bergelombang
Proses Finishing
Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
Penyelesaian Penyelesaian kelim Penyelesaian kelim Penyelesaian kelim
kelim kurang cukup rapi, hasil rata cukup rapi, hasil sangat rapi, hasil
1 Penyelesaian kelim rapi, hasil tetapi kurang plat rata dan plat rata dan plat
bergelombang
dan tidak plat
Pemasangan Pemasangan kancing Pemasangan Pemasangan kancing
kancing cukup tepat, lubang kancing tepat, tepat, lubang
Pemasangan
kurang tepat, kancing cukup sesuai lubang kancing kancing sesuai dan
2 kancing & lubang
lubang kancing dan rapi cukup sesuai dan rapi
kancing
kurang sesuai rapi
dan rapi
Trimming Trimming cukup bersih Trimming bersih Trimming sangat
3 Trimming
kurang bersih bersih
Rubrik Penilaian
Tampilan Keseluruhan
Aspek Rubrik Penilaian
No
penilaian < 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
Hasil tampilan Hasil tampilan produk Hasil tampilan Hasil tampilan produk
produk tidak kurang baik, sesuai produk baik, sesuai sangat sesuai dengan
sesuai dengan dengan tema, desain dengan tema, desain tema, desain dan
Kesesuaian
tema, desain dan kurang memenuhi dan sesuai standar sesuai standar
tema, desain
1 dan tidak sesuai standar kualitas kualitas yang kualitas yang
awal dengan
memenuhi yang diinginkan diinginkan diinginkan
hasil
sesuai standar
kualitas yang
diinginkan
Tampilan Tampilan pressing Tampilan pressing Tampilan pressing
Tampilan pressing kurang baik , jatuhya baik , jatuhya blus amat baik tidak
2
keseluruhan bergelombangg, blus dan lengan di di badan baik, bergelombangg,
jatuhya blus di badan kurang baik,, jatuhnya lengan di jatuhya blus dan
11
badan kurang kerah sesuai standar badan baik, bentuk lengan di badan baik,
baik, bentuk kualitas, penyelesaian lengan, kerah dan bentuk lengan, , kerah
lengan, kerah furing kurang baik kelim bawah sesuai dan kelim bawah rata,
tidak sesuai standar kualitas, penyelesaian furing
standar penyelesaian furing rata dan sangat sesuai
kualitas rata standar kualitas
Kualitas hasil Kualitas hasil produk Kualitas hasil Kualitas hasil produk
produk tidak cukup memenuhi produk baik, dan sangat baik, dan
Kualitas Hasil
3 memenuhi standar kualitas memenuhi standar memenuhi standar
Produk
standar kualitas kualitas
kualitas
Sikap
Rubrik Penilaian
No Aspek penilaian
< 70 70 - 79 80 - 89 90 - 100
Kurang disiplin
Cukup disiplin Sangat Disiplin
dalam Disiplin dalam
1 Disiplin dalam mengerjakan dalam mengerjakan
mengerjakan tugas mengerjakan tugas
tugas tugas
kurang
bertanggung jawab cukup bertanggung Sangat bertanggung
Bertanggung jawab
Tanggung Jawab atas keseluruhan jawab atas jawab atas
atas keseluruhan
2 Menyelesaikan tugas yang keseluruhan tugas keseluruhan tugas
tugas yang
tugas diberikan oleh yang diberikan oleh yang diberikan oleh
diberikan oleh guru
guru guru guru
Prosedur kerja
Cukup baik Prosedur kerja
Mengikuti prosedur tidak diikuti Prosedur kerja
3 mengikuti Prosedur diikuti dengan
kerja dengan baik diikuti dengan baik
kerja sangat baik
Dapat
Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan Menyelesaikan menyelesaikan
4 pekerjaan tepat pekerjaan terlalu pekerjaan cukup pekerjaan tepat pekerjaan sebelum
waktu lama waktu waktu waktu yang
ditentukan
Tidak menerapkan Sangat baik dalam
Cukup menerapkan Baik dalam
K3 pada setiap menerapkan K3
K3 pada setiap menerapkan K3
5 Menerapkan K3 kegiatan pada setiap
kegiatan pada setiap kegiatan
kegiatan
12
13
Praktik (Best Practice) Penilaian Pembelajaran
MATERI:
PRAKTIK (BEST PRACTICE) PENILAIAN
PEMBELAJARAN
A. Konsep
1. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencaaian hasil belajar peserta Didik (PP Nomor 13 tahun 2015).
2. Ada tiga macam penilaian, yaitu penilaian oleh pendidik, penilaian oleh
satuan pendidikan dan penilaian oleh pemerintah.
3. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian belajar peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis untuk memantau proses, kemajuan belajar dan perbaikan hasil
belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar.
4. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian belajar peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.
5. Penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan
hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
6. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan:
a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi.
b. Menetapkan tingkat penguasaan kompetensi.
c. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi.
d. Perbaikan proses belajar.
7. Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.
8. Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran.
9. Penilaian autentik adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa, dengan menerapkan
prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik,
akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
B. Tahapan Penilaian.
1. Tahap persiapan, meliputi:
a. Mengkaji kompetensi dan silabus sebagi acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian.
Kegiatan penting pada proses ini adalah mencermati dimensi
kompetensi dan materi yang termuat dalam pada kompetensi dasar.
Yang perlu diperhatikan, KD tersebut termasuk ranah pengetahuan,
ranah keterampilan, atau ranah sikap. Apabila KD tersebut termasuk
ranah pengetahuan, level kompetensi seperti apa yang dituntut, apakah
level memahami, menerapkan, menganalisis atau mengevaluasi.
Apabila kompetensi yang terkandung dalam KD tersebut ranah
keterampilan, perlu diidentifikasi apakah keterampilan konkret tingkat
imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi atau naturalisasi atau abstrak
tingkat mengolah, menalar, atau menyajikan.
Hal lain yang perlu dicermati saat melakukan kajian KD adalah adalah
keluasan dan kedalaman materi yang harus dikuasai peserta didik serta
tipe pengetahuan yang akan diujikan.
b. Mengembangkan indikator
Dari hasil kajian akan diketahui dimensi kompetensi yang harus dicapai,
serta ruang lingkup dan kedalaman materi yang harus dikuasai oleh
peserta didik. Hasil kajian kemudian digunakan untuk menyusun
indikator pencapaian kompetensi (IPK). IPK adalah perilaku yang dapat
diukur dan atau diamati untuk menunjukkan ketercapain KD tertentu
yang menjadi acuan penilaian. Oleh karena itu IPK harus selaras
dengan KD. Satu KD bisa diturunkan menjadi beberapa IPK.
c. Membuat rancangan dan kriteria penilaian.
Bentuk penilaian dipilih berdasarkan KD dan IPK. Pada tahapan ini akan
ditentukan bentuk penilaian seperti ulangan, pengamatan, penugasan,
portofolio, dan bentuk-bentuk penilaian lainnya. Instrumen penilaian
dikembangkan berdasarkan IPK dan bentuk penilaian yang dipilih.
Rancangan dan kriteria penilaian dibuatkan dalam bentuk kisi-kisi, yang
memuat komponen KD, IPK, materi, indikator, bentuk penilaian, dan
soal atau tugas.
Semua rancangan tersebut dicantumkan dalam RPP, sebagai sebuah
kesatuan dengan rancangan pembelajaran.
2. Tahap pelaksanaan.
Pelaksanaan penilaian sangat tergantung dari tujuan penilaian, bentuk
penilaian, serta dimensi atau ranah yang akan dinilai.
Proses penilaian untuk perbaikan proses pembelajaran pelaksanaannya
sedikit berbeda dengan penilaian untuk mengukur sejauh mana
penguasaan peserta didik pada kompetensi tertentu. Demikian pula halnya,
proses penilaian pada ranah sikap berbeda dengan proses penilaian ranah
pengetahuan atau ranah keterampilan. Oleh sebab itu proses penilaian bisa
dilaksanakan sebelum, selama, atau sesudah kegiatan pembelajaran.
D. Tugas
1. Tugas 1
a. Amati video pembelajaran beserta RPP yang telah disediakan. Gunakan
Format 1 untuk mengamati/menelaah rancangan penilaian dalam RPP
dan Format 2 untuk mengamati/menelaah tayangan video.
b. Identifikasi kelebihan dan kekurangan proses penilaian yang ada dalam
tayangan dan RPP tersebut. Apabila menurut saudara masih ada
kekurangan, berikan solusinya.
2. Tugas 2
a. Buat rancangan penilaian berupa kisi-kisi dari KD yang disediakan
(peserta dapat memilih KD sendiri).
Gunakan format 3 untuk menyusun kisi-kisi penilaian.
b. Presentasi.
2. Tugas 3
a. Buat instrumen penilaian berupa soal dan kelengkapannya dari KD-KD
yang telah disediakan (peserta dapat memilih KD sendiri), meliputi:
- menyusun kisi-kisi soal,
- merumuskan butir soal,
- kunci jawaban,
- kriteria dan rubrik penilaian (bila diperlukan).
- penentuan skor
Gunakan Format 4 untuk menyusun kisi-kisi soal dan gunakan
instrumen atau format 5 untuk menelaah kisi-kisi tersebut.
Gunakan Format 6, 7, atau 8 untuk mengamati atau menelaah soal
dan kelengkapannya sesuai dengan jenis soal.
b. Presentasi hasil kerja kelompok
Lampiran 1
FORMAT 1
INSTRUMEN TELAAH RANCANGAN PENILAIAN
Nama Guru :
Nama Sekolah :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
KD :
Berilah tanda cek ( V) pada kolom hasil telaah pada kolom YA dan TIDAK sesuai sesuai
dengan Berikan catatan atau saran untuk perbaikan sesuai penilaian Anda.
Hasil Telaah
No Aspek Yang ditelaah Catatan
Ya Tidak
1. Rancangan penilaian tercantum dalam
RPP.
2. Bentuk penilaian sesuai dengan
kompetensi yang diuji.
3 Instrumen penilaian disertai pedoman
penskoran dan/atau rubrik yang jelas.
4 Penilaian menggunakan acuan kriteria
, ..
Observer
( .. )
Lampiran 2:
FORMAT 2:
INSTRUMEN PENGAMATAN VIDEO PENILAIAN PEMBELAJARAN
Nama :
Sekolah :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
KD :
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor YA dan TIDAK sesuai dengan pengamatan
saudara pada setiap aspek. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan sesuai penilaian
Anda.
Hasil
Penelahaan
No. Aspek yang diamati Catatan
Ya Tidak
A Persiapan
1 Merancang penilaian bersamaan
dengan membuat rancangan
pembelajaran.
2 Menelaah Kompetesi dasar.
3 Menetapkan indikator pencapaian
kompetensi.
4 Menetapkan bentuk penilaian.
5 Mengembangkan instrumen sesuai
dengan kurikulum (KD)
6 Melakukan moderasi rancangan
penilaian bersama dengan guru lain.
7 Mengomunikasikan rancangan
penilaian kepada peserta didik (KKM,
teknik penilaian, rubrik)
8 Menggunakan teknik penilaian
ontentik (kuis, pertanyaan lisan,
pemberian tugas, dsb) untuk
memantau kemajuan belajar peserta
didik
9 Menggunakan berbagai strategi,
metode dan teknik sesuai dengan
karakteristik pembelajaran dan
kompetensi.
10 Melibatkan peserta didik dalam
penilaian
11 Melakukan analisis dan mengolah
hasil penilaian
12 Menyampaikan hasil penalian kepada
peserta didik disertai dengan balika
Hasil
Penelahaan
No. Aspek yang diamati Catatan
Ya Tidak
yang positif.
13 Merencanakan program tindak lanjut
(remedial dan pengayaan)
14 Membuat catatan sebagai bahan
evaluasi dalam rangka
penyempurnaan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran.
Jumlah Skor
Skor Maksimum : 14
Kekuatan:
Kelemahan:
.., .........
Observer
( .. )
PERINGKAT NILAI
Penjelasan:
1. Merancang penilaian bersamaan dengan membuat rancangan pembelajaran.
Penilaian adalah bagian yang tak terpisahkan dengan proses pembelajaran. Oleh
karena itu rancangan penilaian menjadi satu kesatuan dalam rancangan
pembelajaran, yang dibuktikan dengan mencantumkannya dalam RPP.
2. Menelaah Kompetesi Dasar.
KD adalah deskripsi mengenai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran. Di dalam KD ada dua komponen, yaitu
dimensi kompetensi dan konten atau materi.
Yang perlu diperhatikan dari KD tersebut termasuk ranah pengetahuan, ranah
keterampilan, atau ranah sikap. Apabila KD tersebut termasuk ranah pengetahuan,
level kompetensi seperti apa yang dituntut, apakah level memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluas, dan mencipta.
Apabila kompetensi yang terkandung dalam KD tersebut termasuk ranah
keterampilan, perlu diidentifikasi apakah keterampilan tingkat rendah atau
keterampilan tingkat tinggi.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat melakukan kajian KD adalah adalah keluasan dan
kedalaman materi yang harus dikuasai peserta didik serta tipe pengetahuan yang
akan diujikan.
3. Menetapkan indikator pencapaian kompetensi.
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) adalah perilaku yang dapat diukur dan atau
diamati untuk menunjukkan ketercapain KD tertentu yang menjadi acuan penilaian.
Oleh karena itu IPK harus selaras dengan KD dan satu KD bisa diturunkan menjadi
beberapa IPK.
Sebagai contoh bentuk keselarasan adalah mencermati KD ranah pengetahuan. Bila
KD tersebut menggambarkan dimensi kognitif C3 maka IPK-nya juga harus C3
(menerapkan). Bila satu KD diturunkan lebih dari satu IPK, maka harus ada IPK yang
C3, dan bisa didahului dengan IPK pada level yang lebih rendah, minimal C2.
4. Bentuk penilaian dipilih berdasarkan IPK dan kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi. Pada tahapan ini akan ditentukan bentuk penilaian seperti
ulangan, pengamatan, penugasan, portofolio, dan bentuk-bentuk penilaian lainnya.
5. Mengembangkan instrumen sesuai dengan kurikulum.
Instrumen penilaian dikembangkan berdasarkan bentuk penilaian, KD, dan IPK.
Pengembangan instrumen dimulai dengan menyusun kisi-kisi sampai penyusunan alat
penilaian.
6. Melakukan moderasi rancangan penilaian bersama dengan guru lain.
Proses moderasi adalah mendiskusikan rancangan penilaian dengan guru atau pihak
lain yang dianggap kompeten untuk memastikan ketepatan instrumen yang
dikembangkan dan mendapatkan masukan untuk perbaikan bila diperlukan.
7. Mengomunikasikan rancangan penilaian kepada peserta didik (KKM, bentuk penilaian,
rubrik).
Telah jelas.
8. Menggunakan teknik penilaian ontentik (kuis, pertanyaan lisan, pemberian tugas, dsb)
untuk memantau kemajuan belajar peserta didik.
Telah jelas
9. Menggunakan berbagai strategi, metode dan teknik sesuai dengan karakteristik
pembelajaran dan kompetensi.
Telah jelas.
10. Melibatkan peserta didik dalam penilaian.
Telah jelas.
11. Melakukan analisis dan mengolah hasil penilaian.
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 9
Praktik (Best Practice) Penilaian Pembelajaran
Telah jelas.
12. Menyampaikan hasil penilaian kepada peserta didik disertai dengan balikan yang
positif.
Telah jelas.
13. Merencanakan program tindak lanjut (remedial dan pengayaan).
Telah jelas.
14. Membuat catatan sebagai bahan evaluasi dalam rangka penyempurnaan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran.
Telah jelas.
Lampiran 6
FORMAT 5
INSTRUMEN TELAAH KISI-KISI SOAL
Hasil Telaah
No Aspek yang Diamati Catatan
Ya Tidak
1 KD 3 (pengetahuan) sesuai
dengan silabus/kurikulum
2 KD 4 (keterampilan) sesuai
dengan silabus/kurikulum
3 KD 3 (pengetahuan) sesuai
dengan kriteria
4 KD 4 (keterampilan) sesuai
dengan kriteria
5 IPK KD 3 (pengetahuan)
memenuhi kriteria
6 IPK KD 4 (keterampilan)
memenuhi kriteria
7 Materi memenuhi kriteria
Catatan :
, .........
Observer
( .. )
Lampiran 7
FORMAT 6
Hasil Telaah
Catatan
No. Aspek yang Diamati Tidak
Ya Tidak
bukan mengulang benar semua atau
salah semua
13 Penggunaan angka dan waktu
berurutan
14 Bukan soal berangkai antar nomor
C Bahasa
15 Rumusan soal menggunakan bahasa
sederhana/ komunikatif
16 Butir soal menggunakan bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa pada
mata pelajarannya
17 Rumusan soal menggunakan kata-
kata/kalimat yang tidak
menimbulkan penafsiran ganda atau
salah penafsiran
18 Rumusan soal tidak mengandung
kata-kata yang dapat menyinggung
perasaan peserta ujian/ulangan
19 Rumusan soal menggunakan bahasa
denotatif/ bukan konotatif
Rekomendasi Diterima/Revisi/Ditolak *)
Catatan :
, .........
Observer
( .. )
Lampiran 8
FORMAT 7
INSTRUMEN TELAAH SOAL URAIAN
Sekolah :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
KD :
Berilah tanda cek( V) pada kolom YA dan TIDAK sesuai pengamatan saudara.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan sesuai penilaian Anda.
Hasil Telaah
Aspek yang Diamati Tidak Catatan
No.
Ya Tidak
Catatan :
, .........
Observer
( .. )
Lampiran 9
FORMAT 8
Sekolah :
Kompetensi Keahlian :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
KD :
Berilah tanda cek( V) pada kolom YA dan TIDAK sesuai pengamatan saudara.
Berikan catatan atau saran untuk perbaikan sesuai penilaian Anda.
Hasil Telaah
Aspek yang Diamati Tidak Catatan
No.
Ya Tidak
Catatan :
, .........
Observer
( .. )
MATERI:
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN
HASIL BELAJAR
A. Konsep
1. Pengolahan hasil belajaradalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik dengan caramenghitung
perolehan nilai akhir, baik kompetensi sikap, pengetahuan, maupun
keterampilan pada setiap mata pelajaran,yang selanjutya digunakan untuk
membuat laporan hasil belajar untuk disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
2. Pelaporan hasil belajar adalah bentuk laporan hasil pengolahan nilai proses dan
hasil belajar siswa pada kurun waktu tertentu yang dilakukan oleh pendidik,
yang selanjutnya digunakan oleh satuan pendidikan untuk mengisi rapor.Rapor
adalah laporan capaian hasil belajar siswa dalam bentuk angka dan deskripsi.
3. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
ijazah.
5. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk
Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
10. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang
dimiliki peserta didik.
11. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh
satuan pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau
sertifikat kompetensi(teaching factory atau technopark).
B. Deskripsi
1. Nilai Sikap
a. Hasil penilaian sikap dalam bentuk deskripsi.
b. Predikat untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A= sangat
baik, B= baik, dan D= kurang.
c. Deskripsi sikap terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang
diinginkan dan sikap yang belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan
pembimbingan. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan
refleksi.
Berikut ini contoh deskripsi dari hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial untuk
mengisi buku rapor.
Maudhita:
Maudhita:
Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam
pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.
Contoh Deskripsi Sikap Sosial
Berdasarkan nilai sikap yang dilakukan guru PPKn, guru Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, guru BK dan wali kelas yang didasarkan masukan guru Mapel,
selanjutnya dilakukan rekapitulasi penilaian sikap oleh wali kelas dengan contoh
format seperti berikut.
2. Nilai Pengetahuan
a. Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu semester,
penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester
Penjelasan Tabel 2.
Nilai akhir per KD diperoleh dari nilai penugasan, penugasan harian dengan bobot
masing-masing 1 : 3.
Nilai harian adalah nilai rata-rata dari nilai per KD.
Nilai akhir dari seluruh KD pengetahuan diperoleh dari nilai harian, nilai UTS dan nilai
UAS dengan bobot masing-masing 4 : 2 : 2.
Nilai akhir Aliansyah pada rapor adalah
(72,82x4) + (72x2) + (80x2) = 74,1
8
c. Nilai akhir pengetahuan pada rapor ditulis dalam bentuk angka skala 0 100 dan
predikatdilengkapi dengandeskripsi singkat kompetensi yang menonjol/tertinggi dan
terendah berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.Jika nilai lebih kecil dari
70 (<70), predikatnya Kurang/Belum Tuntas; Nilai(70-85), peredikatnya Baik,
dan (86-100) predikatnya Sangat Baik. Dengan demikian nilai Aliasyah =74,1
termasuk kategori BAIK
Contoh Deskripsi
Sangat menonjol pada pemahaman teknologi web server, perlu
peningkatan pemahanan pada struktur pengendali program.
3. Nilai Keterampilan
Penilaian per KD yang dilakukan satu kali tes dan mengunakan satu bentuk tes, maka
nilai KD adalah nilai dari tes tersebut.
Hasil penilaian pada setiap KD keterampilan adalah nilai optimal jika penilaian
dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama.
Penilaian per KD yang dilakukan dengan dua teknik penilaian yang berbeda misalnya
proyek dan produk atau praktik dan produk, maka nilai KD tersebut dapat dirata-
rata atau dapat juga dilakukan pembobotan.
Nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD
keterampilan atau KD dari KI-4 dalam satu semester.
Keterangan :
Nilai Akhir KD
Nilai KD 4.1 adalah 86, karena hanya satu kali tes
Nilai KD 4.2 adalah 82, karena dilkukan dua kali tes dalam bentuk tes yang sama
yaitu praktik (74 dan 82)
Nilai KD 4.4 adalah 80, karena dilakukan dua kali tes dalam bentuktes produk (78)
dan tes proyek (82)
Nilai akhir keterampilan mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD.
Penjelasan Tabel 4.
Nilai per KD keterampilan diambil dari nilai proses, produk dan proyek dengan bobot
nilai 1 : 1 : 2. Untuk KD yang hanya menggunakan 2 (dua) teknik penilaian maka nilai
per KD disesuaikan dengan teknik dan bobot penilaian yang digunakan. Pembobotan
diserahkan ke satuan pendidikan.
Nilai akhir keterampilan pada rapor ditulis dalam bentuk angka skala 0 100 dan
predikat, dilengkapi dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol/tertinggi dan
terendah berdasarkan pencapaian KD selama satu semester.
Contoh Deskripsi
Sangat menonjol pada keterampilan mengolah data melalui pustaka standar, perlu
peningkatan keterampilan menyajikan aplikasi interaktif pada web server dan
mengolah data pada file.
a. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan mengganti
nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai hasil remedial, selanjutnya diolah
dengan rerata nilai seluruh KD.
b. Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimum.
c. Penilaian hasil belajar pengayaan berbentuk portofolio.
5. Kenaikan Kelas
Semester 1 Semester 2
1. Muatan Nasional
PPKn 70 65 70 75 70 75 70 75
Bahasa Indonesia 70 85 70 85 70 85 70 85
Matematika 70 60 70 50 70 70 70 80
Sejarah Indonesia 70 75 70 85 70 85 70 85
b. Bahasa Asing ..
_ _ _ _ 70 75 70 75
2. Muatan Kewilayahan
Seni Budaya 70 80 70 75 70 70 70 75
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan 70 75 70 75 70 75 70 75
Kesehatan
Pemrograman 70 65 70 70 70 70 70 85
Semester 1 Semester 2
1. Muatan Nasioanal
Pendidikan Agama
70 75 80 80 70 80 70 80
dan Budi Pekerti
PPKn 70 85 70 85 70 85 70 80
Bahasa Indonesia 70 80 70 75 70 85 70 75
Matematika 70 75 70 75 70 70 70 70
Sejarah Indonesia 70 80 70 75 70 80 70 75
2. Muatan Kewilayahan
Seni Budaya 70 85 70 75 70 75 70 75
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga, dan 70 80 70 75 70 80 70 80
Kesehatan
....................... 70 70 70 60 70 75 70 75
Pada Tabel 5a terlihat ada 3 mata pelajaran yang belum tuntas atau kompeten yaitu:
1) PPKn: perolehan nilai akhir semester 1 KI-3 sebesar 65 dan KI-4 sebesar 75, karena
@2017, Direktorat Pembinaan SMK 10
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar
aspek pengetahuan belum tuntas maka mata pelajaran PPKn pada semester 1(satu)
dinyatakan belum tuntas.
2) Matematika: perolehan nilai akhir semester 2KI-3sebesar 60 dan KI-4 sebesar 50,
karena aspek pengetahuan dan keterampilan belum tuntas maka mata pelajaran
Matematika pada semester 2 dinyatakan belum tuntas.
3) Pemrograman: perolehan nilai akhir semester 1 KI-3 sebesar 70 dan KI-4 sebesar 60,
karena aspek Keterampilan belum tuntas maka mata pelajaran Pemrograman pada
semester 1 dinyatakan belum tuntas.
Hal ini menggambarkan bahwa ada 3 mata pelajaran baik di semester 1 dan 2 yang
belum tuntas di muatan Nasional (PPKn dan Matematika) dan /atau muatan
peminatan Kejuruan (Dasar Pemograman)
4) Pada tabel 5b terlihat, salah satu mata pelajaran Dasar Program Keahlian perolehan
nilai akhir semester 1 pada KI-3 sebesar 70 dan KI-4 sebesar 60. Karena aspek
keterampilan belum tuntas, maka salah satu mata pelajaran Dasar Program Keahlian
tersebut pada semester 1 dinyatakan belum tuntas.
Latihan
Lakukanlah pengolahan dan pelaporan hasil belajar dari mata pelajaran yang
diampu menggunakan format penilaian sesuai contoh atau mengunakan
aplikasi yang telah disediakan
MATERI PELATIHAN:
SPEKTRUM KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
1. Latar Belakang
a. Bidang Keahlian
b. Program Keahlian
c. Kompetensi Keahlian
B. Tujuan
D. Deskripsi
Dasar dan acuan pengembangan dan peningkatan mutu, relevansi, dan daya
saing lulusan SMK/MAK, baik nasional, regional mauoun internasional.
Spektrum Keahlian PMK yang berlaku saat ini adalah Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor: 4678/D/KEP/MK/2016. Spektrum tersebut terdiri atas 9 (sembilan)
Bidang Keahlian, 48 Program Keahlian, dan 142 Kompetensi Keahlian yang
terbagi atas 108 Kompetensi Keahlian untuk Program Pendidikan 3 tahun
dan 34 Kompetensi Keahlian untuk Program Pendidikan 4 tahun (Table 1) .
KOMPETENSI KEAHLIAN
PROGRAM
BIDANG KEAHLIAN
KEAHLIAN
3 TH 4 TH Total
8. Pariwisata 4 5 3 8
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII XIII
1 2 1 2 1 2 1 2
A. Muatan Umum*
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3 - -
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2 - -
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3 - -
4. Matematika 4 4 4 4 4 4 - -
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - - - -
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6. 3 3 3 3 4 4 4 4
Lainnya
B. Muatan Umum**
1. Seni Budaya 3 3 - - - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. 2 2 2 2 - - - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16 4 4
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Kejuruan
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - - - -
2. - - - - - -
3. - - - - - -
C2. Dasar Keahlian
1. - - - - - -
2. - - - - - -
3. - - - - - -
4.
C3. Kompetensi Keahlian
1. - -
2. - -
3. - -
4. - -
Total 46 46 46 46 46 46 46 46
1 22 18 396
X
2 22 18 396
1 29 18 522
2856
XI
2 29 18 522
1 30 18 540
XII
2 30 16 480
1 42 18 756
XIII 4284
2 42 16
672
E. Latihan/Tugas
Buatlah rancangan usul pembukaan Kompetensi Keahlian di SMK tempat Saudara
bertugas. Jelaskan kompetensi keahlian yang diusulkan untuk dibuka, kemudian
kemukakan tiga alasan mengapa Kompetensi Keahlian tersebut diusulkan untuk
dibuka.
ooO0Ooo