Hamid Muhammad
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
DAFTAR BAGAN......................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
BAB 2 ARAH REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI NASIONAL ..................................................... 2
A. Empat Tantangan Pendidikan ......................................................................................... 2
B. Revitalisasi Pendidikan Vokasi Indonesia ....................................................................... 3
BAB 3 PETA JALAN REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI DI PROVINSI ........................................ 6
A. Ruang Lingkup dan Tujuan .............................................................................................. 6
B. Mekanisme Penyusunan Peta Jalan................................................................................ 7
C. Outline Penyusunan Peta Jalan ....................................................................................... 8
REFERENSI .................................................................................................................................. 1
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 2
ii | P a n d u a n P e n y u s u n a n P e t a J a l a n R e v i t a l i s a s i
DAFTAR BAGAN
iii | P a n d u a n P e n y u s u n a n P e t a J a l a n R e v i t a l i s a s i
BAB 1
PENDAHULUAN
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, maka
revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu dilakukan. Untuk itu telah diterbitkan
Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 kepada para Menteri Kabinet Kerja, Kepala Badan
Nasional Sertifikasi Profesi, dan para Gubernur untuk (a) mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia dan (b) menyusun peta
kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing
dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK.
Khusus kepada para Gubernur, diinstruksikan untuk : (a) Memberikan kemudahan kepada
masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan SMK yang bermutu sesuai dengan potensi
wilayahnya masing-masing; (b) Menyediakan pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana SMK yang memadai dan berkualitas; (c) Melakukan penataan kelembagaan SMK
yang meliputi program kejuruan yang dibuka dan lokasi SMK; dan (d) Mengembangkan SMK
unggulan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.
Momentum Inpres untuk melakukan revitalisasi SMK sangat tepat karena bersamaan dengan
implementasi Undang Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah yang mulai
diimplementasikan pada Januari 2017. Pendidikan menengah (SMA dan SMK) dan pendidikan
khusus menjadi urusan Pemerintah Provinsi, yang meliputi pengelolaan, penetapan kurikulum
muatan lokal pendidikan menengah dan pendidikan khusus, pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan lintas daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi, penerbitan ijin pendidikan
menengah dan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh masyarakat, serta pembinaan
bahasa dan sastra yang penuturnya lintas daerah Kabupaten/ Kota dalam 1 (satu) daerah
provinsi.
Pemerintah Daerah Provinsi perlu menyiapkan rencana dan implementasi Inpres Nomor
9/2016 dan amanah UU Nomor 23/2014. Karena itu Peta Jalan revitalisasi pendidikan vokasi
perlu segera dibuat. Istilah “pendidikan vokasi” digunakan, karena tidak hanya menyangkut
SMK namun juga SMA-Luar Biasa dan Lembaga Kursus yang juga menyiapkan tenaga kerja
terampil. Di samping itu, adanya integrasi/kerja sama penyelenggaraan SMK dengan SMA-LB
dan Lembaga Kursus yang mempunyai program kejuruan sejenis akan meningkatkan efisiensi,
efektivitas dan mutu lulusan.
Secara umum, revitalisasi pendidikan vokasi diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan daya
saing sumber daya manusia Indonesia. Paling sedikit ada empat tantangan yang perlu
diperhatikan untuk selanjutnya digunakan untuk merumuskan kecakapan yang perlu
dibekalkan kepada sumber daya manusia Indonesia masa depan.
Pertama, adalah Revolusi Industri keempat yang baru saja hadir. Sekarang kita memasuki
Revolusi Industri ke-4 yang bertumpu pada cyber physical system yang akan mengubah secara
radikal cara manusia berkehidupan, bekerja dan berkomunikasi. Pekerjaan yang semula
dilakukan manual dan hanya mengandalkan kognitif semata sudah mulai digantikan oleh
mesin/robot dan teknologi informasi. Diperkirakan 35% keterampilan dasar akan hilang pada
tahun 2020, digantikan oleh jenis-jenis pekerjaan baru yang belum bisa kita bayangkan. Kalau
demikian, keterampilan seperti apa yang perlu dibekalkan pada siswa agar dapat beradaptasi
dengan jenis pekerjaan masa depan?
Kedua, adalah globalisasi. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai akhir tahun
2015, misalnya, akan memungkinkan peningkatan mobilitas dan persaingan tenaga kerja
secara bebas antar sesama negara anggota ASEAN. Pada tahun 2025 mobilitas tenaga kerja
antar negara anggota ASEAN diperkirakan sekitar 14,2 juta orang. Sementara itu daya saing
tenaga kerja Indonesia masih menduduki peringkat ke 6 di ASEAN. Globalisasi tidak saja
menghadirkan lalu-lalang manusia, namun juga budaya dan peradaban dari berbagai penjuru
dunia. Di sinilah sering terjadi benturan karena adanya perbedaan budaya dan peradaban
(class of civilization) antar suku, ras dan bangsa. Bagaimana menyiapkan tenaga kerja yang
tidak hanya bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, namun juga bisa go global ?
Ketiga, adalah pemenuhan kebutuhan melahirkan generasi emas 2045 dengan memanfaatkan
momentum bonus demografi. Generasi baru yang mampu merawat persatuan dalam
kebhinekaan Indonesia dengan kokoh dan sekaligus menciptakan keadilan sosial dan
kemakmuran bangsa. Generasi yang mampu menjadikan anugerah kekayaan keragaman alam
dan budaya sebagai motor daya saing yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan
kekuatan ekonomi nomor 5 dunia pada tahun 2045. Struktur tenaga kerja sekarang yang 64%
berpendidikan maksimal SMP harus diubah menjadi didominasi oleh lulusan SMK/SMA. Untuk
itu bagaimana menyiapkan generasi yang memiliki keterampilan untuk mengubah keunggulan
komparatif Indonesia menjadi keunggulan kompetitif dan mereka bangga dan cinta sebagai
warga negara Indonesia?
Keempat, adalah hadirnya generasi millenial Indonesia. Mereka adalah generasi yang cerdas,
pembelajar cepat, dan pengguna aktif sosial media, mendambakan fleksibilitas dan kebebasan
untuk bekerja di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Mereka adalah generasi yang
sangat suka melakukan eksplorasi. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mendidik mereka
Sosok lulusan pendidikan vokasi perlu memiliki kecakapan abad 21 yang ditunjukkan dengan
paling sedikit lima ciri: (1) Punya multi-kecakapan (multi-skills) abad 21 yang bersertifikat; (2)
Elastis (lentur beradaptasi dengan jenis keterampilan baru) dan pembelajar sepanjang hayat;
(3) Punya karakter kuat dan literat; (4) Inovatif dan enterprenur; (5) Global citizenship (mampu
menjadi warga global tanpa kehilangan jati dirinya sebagai orang Indonesia).
Untuk itu, sesuai dengan Inpres No 9/2016 maka 5 area revitalisasi di sisi hulu yang perlu
dilakukan adalah:
Sasaran adalah kondisi yang ingin dicapai pada setiap bidang revitalisasi pada akhir tahun 2025.
Strategi adalah serangkaian tahapan kegiatan (aktivitas) yang akan dilakukan hingga 2025 pada
untuk mencapai setiap sasaran yang ditetapkan. Penetapan sasaran dan strategi sebaiknya
bersifat realistis sesuai kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, sehingga dapat dicapai
(achievable) pada waktu yang ditentukan (timely), dan dapat diukur (measurable)
keberhasilannya.
Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi Provinsi menjadi rujukan bagi Pemerintah Provinsi
untuk penyusunan perencanaan kebijakan, program/kegiatan dan sumber daya tahunan. Di
samping itu, bagi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait, dokumen Peta Jalan juga
menjadi acuan dalam mensinergikan pengembangan pendidikan vokasi. Beberapa SKPD
terkait adalah, antara lain:
(a) Dinas Pendidikan Provinsi: Sebagai acuan dalam menyusun penataan dan pengembangan
pendidikan vokasi di tingkat Provinsi yang menyangkut peningkatan akses, mutu,
relevansi, dan tata kelolanya.
(b) Dinas Perindustrian, KADIN, DUDI di Provinsi: Sebagai acuan dalam menyusun rencana
pengembangan industri ke depan, khususnya yang terkait dengan ketersediaan dan
kesesuaian tenaga kerja yang dibutuhkan. Dokumen ini juga dapat digunakan sebagai
panduan penguatan kerjasama antara DUDI dengan SMK, SMALB dan lembaga kursus.
(c) Dinas Tenaga Kerja Provinsi: Sebagai acuan dalam menyusun peta permintaan dan
penawaran (suply-demand) tenaga kerja dalam jangka menengah di tingkat Provinsi.
(d) SMK, SMALB, lembaga kursus di Provinsi: Sebagai acuan dalam implementasi penguatan
kapasitas SMK, SMALB dan lembaga kursus sesuai dengan sasaran dan strategi yang
ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi.
(e) Dinas-dinas dari kementerian lainnya sebagai acuan dalam menyusun program kegiatan
untuk memberikan dukungan kepada SMK sebagai langkah implementasi atas terbitnya
Inpres 9/2016.
Karena bersifat multi sektor, penyusunan Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi di Provinsi
perlu dilakukan oleh Tim Kerja yang dikoordinasikan oleh Bappeda Provinsi. Anggota Tim Kerja
berasal dari wakil-wakil Dinas terkait (Perindustrian, Tenaga Kerja, Pendidikan, dan Dinas
lainnya yang diperlukan), Kadin, Dunia Usaha/Industri, serta Perguruan Tinggi.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB 1. ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH
A. Potret Perkembangan Ekonomi Serta Kinerja Sektor Industri Pendukungnya
Dalam 3 Tahun Terakhir.
B. Peluang Dan Tantangan Pengembangan Industri Ke Depan.
C. Arah Pembangunan Industri Provinsi Sampai 2025,
D. Peta Pengembangan Industri Strategis (Prioritas) yang Akan Dibangun Berdasar
Potensi Sumber Daya Lokal.
LAMPIRAN
10 | P a n d u a n P e n y u s u n a n P e t a J a l a n R e v i t a l i s a s i
REFERENSI
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SPEKTRUM KEAHLIAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
1. Teknologi dan 1.1 Teknologi 1.1.1 Konstruksi V
Rekayasa Konstruksi dan Gedung, Sanitasi 001 V
Properti dan Perawatan
1.1.2 Konstruksi V
Jalan, Irigasi 002 V
dan Jembatan
1.1.3 Bisnis V
Konstruksi dan 003 V
Properti
1.1.4 Desain V
Pemodelan dan 004 V
Informasi
Bangunan
1.2 Teknik 1.2.1 Teknik V
005 V
Geomatika dan Geomatika
Geospasial 1.2.2 Informasi V
006 V
Geospasial
1.3 Teknik 1.3.1 Teknik
Ketenagalis- Pembangkit 007 V
trikan Tenaga Listrik
1.3.2 Teknik Jaringan 008 V
Tenaga Listrik
1.3.3 Teknik Instalasi V
009 V
Tenaga Listrik
1.3.4 Teknik Otomasi V
010 V
Industri
1.3.5 Teknik V
Pendinginan dan 011 V
Tata Udara
1.3.6 Teknik Tenaga 012 V
Listrik
1.4 Teknik Mesin 1.4.1 Teknik V
013 V
Pemesinan
1.4.2 Teknik 014 V
Pengelasan
1.4.3 Teknik
Pengecoran 015 V
Logam
1.4.4 Teknik Mekanik 016 V
Industri
1.4.5 Teknik
Perancangan 017 V
dan Gambar
Mesin
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
1.4.6 Teknik Fabrikasi
Logam dan 018 V
Manufaktur
1.5 Teknologi 1.5.1 Airframe Power 019 V
Pesawat Udara Plant
1.5.2 Aircraft 020 V
Machining
1.5.3 Aircraft Sheet 021 V
Metal Forming
1.5.4 Airframe 022 V
Mechanic
1.5.5 Aircraft Electricity 023 V
1.5.6 Aviation 024 V
Electronics
1.5.7 Electrical 025 V
Avionics
1.6 Teknik Grafika 1.6.1 Desain Grafika 026 V
1.6.2 Produksi Grafika 027 V
1.7 Teknik 1.7.1 Teknik
Instrumentasi Instrumentasi 028 V
Industri Logam
1.7.2 Instrumentasi
dan Otomatisasi 029 V
Proses
1.8 Teknik Industri 1.8.1 Teknik
Pengendalian 030 V
Produksi
1.8.2 Teknik Tata 031 V
Kelola Logistik
1.9 Teknologi 1.9.1 Teknik V
Tekstil Pemintalan Serat 032 V
Buatan
1.9.2 Teknik V
Pembuatan 033 V
Benang
1.9.3 Teknik V
034 V
Pembuatan Kain
1.9.4 Teknik V
Penyempurnaan 035 V
Tekstil
1.10 Teknik Kimia 1.10.1 Analisis
Pengujian 036 V
Laboratorium
1.10.2 Kimia Industri 037 V
1.10.3 Kimia Analisis V 038 V
1.10.4 Kimia Tekstil 039 V
1.11 Teknik 1.11.1 Teknik V
Otomotif Kendaraan 040 V
Ringan
Otomotif
1.11.2 Teknik dan
Bisnis Sepeda 041 V
Motor
1.11.3 Teknik Alat 042 V
Berat
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
1.11.4 Teknik Bodi 043 V
Otomotif
1.11.5 Teknik 044 V
Ototronik
1.11.6 Teknik dan
Manajemen 045 V
Perawatan
Otomotif
1.11.7 Otomotif Daya
dan Konversi 046 V
Energi
1.12 Teknik 1.12.1 Konstruksi 047 V
Perkapalan Kapal Baja
1.12.2 Konstruksi
Kapal Non 048 V
Baja
1.12.3 Teknik
Pemesinan 049 V
Kapal
1.12.4 Teknik
Pengelasan 050 V
Kapal
1.12.5 Teknik
Kelistrikan 051 V
Kapal
1.12.6 Desain dan
Rancang 052 V
Bangun Kapal
1.12.7 Interior Kapal 053 V
1.13 Teknik 1.13.1 Teknik Audio V
054 V
Elektronika Video
1.13.2 Teknik V
Elektronika 055 V
Industri
1.13.3 Teknik 056 V
Mekatronika
1.13.4 Teknik V
Elektronika 057 V
Daya dan
Komunikasi
1.13.5 Instrumentasi 058 V
Medik
2. Energi dan 2.1 Teknik 2.1.1 Teknik Produksi
Pertambangan Perminyakan 059 V
Minyak dan Gas
2.1.2 Teknik
Pemboran 060 V
Minyak dan Gas
2.1.3 Teknik
Pengolahan 061 V
Minyak, Gas dan
Petrokimia
2.2 Geologi 2.2.1 Geologi 062 V
Pertambangan Pertambangan
2.3 Teknik Energi 2.3.1 Teknik Energi
Terbarukan Surya, Hidro, 063 V
dan Angin
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
2.3.2 Teknik Energi 064 V
Biomassa
3. Teknologi 3.1 Teknik 3.1.1 Rekayasa V
Informasi dan Komputer dan Perangkat 065 V
Komunikasi Informatika Lunak
3.1.2 Teknik V
Komputer dan 066 V
Jaringan
3.1.3 Multimedia V 067 V
3.1.4 Sistem
Informatika, 068 V
Jaringan dan
Aplikasi
3.2 Teknik 3.2.1 Teknik
Telekomunikasi Transmisi 069 V
Telekomunikasi
3.2.2 Teknik Jaringan
Akses 070 V
Telekomunikasi
4. Kesehatan dan 4.1 Keperawatan 4.1.1 Asisten V
071 V
Pekerjaan Keperawatan
Sosial 4.2 Kesehatan Gigi 4.2.1 Dental Asisten V 072 V
4.3 Teknologi 4.3.1 Teknologi V
Laboratorium Laboratorium 073 V
Medik Medik
4.4 Farmasi 4.4.1 Farmasi Klinis V
074 V
dan Komunitas
4.4.2 Farmasi Industri V 075 V
4.5 Pekerjaan 4.5.1 Social Care
Sosial (Keperawatan 076 V
Sosial)
4.5.2 Caregiver 077 V
5. Agribisnis dan 5.1 Agribisnis 5.1.1 Agribisnis V
Agroteknologi Tanaman Tanaman 078 V
Pangan dan
Hortikultura
5.1.2 Agribisnis Draft
Tanaman 079 V
Perkebunan
5.1.3 Pemuliaan dan
Perbenihan 080 V
Tanaman
5.1.4 Lanskap dan 081 V
Pertamanan
5.1.5 Produksi dan
Pengelolaan 082 V
Perkebunan
5.1.6 Agribisnis 083 V
Organik Ekologi
5.2 Agribisnis 5.2.1 Agribisnis V
Ternak Ternak 084 V
Ruminansia
5.2.2 Agribisnis V
085 V
Ternak Unggas
5.2.3 Industri 086 V
Peternakan
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
5.3 Kesehatan 5.3.1 Keperawatan 087 V
Hewan Hewan
5.3.2 Kesehatan dan
Reproduksi 088 V
Hewan
5.4 Agribisnis 5.4.1 Agribisnis V
Pengolahan Pengolahan 089 V
Hasil Pertanian Hasil Pertanian
5.4.2 Pengawasan V
Mutu Hasil 090 V
Pertanian
5.4.3 Agroindustri 091 V
5.5 Teknik 5.5.1 Alat Mesin
092 V
Pertanian Pertanian
5.5.2 Otomatisasi
093 V
Pertanian
5.6 Kehutanan 5.6.1 Teknik V
Inventarisasi
094 V
dan Pemetaan
Hutan
5.6.2 Teknik V
Konservasi
095 V
Sumber Daya
Alam
5.6.3 Teknik V
Rehabilitasi dan 096 V
Reklamasi
Hutan
5.6.4 Teknologi V
Produksi Hasil 097 V
Hutan
6. Kemaritiman 6.1 Pelayaran Kapal 6.1.1 Nautika Kapal 098 V
Penangkap Ikan Penangkap Ikan
6.1.2 Teknika Kapal 099 V
Penangkap Ikan
6.2 Pelayaran Kapal 6.2.1 Nautika Kapal 100 V
Niaga Niaga
6.2.2 Teknika Kapal 101 V
Niaga
6.3 Perikanan 6.3.1 Agribisnis
Perikanan Air 102 V
Tawar
6.3.2 Agribisnis
Perikanan Air 103 V
Payau dan Laut
6.3.3 Agribisnis Ikan 104 V
Hias
6.3.4 Agribisnis 105 V
Rumput Laut
6.3.5 Industri 106 V
Perikanan Laut
6.4 Pengolahan 6.4.1 Agribisnis V
Hasil Perikanan Pengolahan 107 V
Hasil
Perikanan
7. Bisnis dan 7.1 Bisnis dan 7.1.1 Bisnis Daring V
108 V
Manajemen Pemasaran dan Pemasaran
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
7.2 Manajemen 7.2.1 Otomatisasi dan V
Perkantoran Tata Kelola 109 V
Perkantoran
7.3 Akuntansi dan 7.3.1 Akuntansi dan V
Keuangan Keuangan 110 V
Lembaga
7.3.2 Perbankan dan 111 V
Keuangan Mikro
7.3.3 Perbankan 112 V
Syariah
8. Pariwisata 8.1 Perhotelan dan 8.1.1 Usaha
Jasa Pariwisata Perjalanan 113 V
Wisata
8.1.2 Perhotelan V 114 V
8.1.3 Wisata Bahari 115 V
dan Ekowisata
8.2 Kuliner 8.2.1 Tata Boga V 116 V
8.3 Tata 8.3.1 Tata Kecantikan V
Kecantikan Kulit dan 117 V
Rambut
8.3.2 Spa dan Beauty 118 V
Therapy
8.4 Tata Busana 8.4.1 Tata Busana V 119 V
8.4.2 Desain Fesyen 120 V
9. Seni dan 9.1 Seni Rupa 9.1.1 Seni Lukis 121 V
Industri 9.1.2 Seni Patung 122 V
Kreatif 9.1.3 Desain
Komunikasi 123 V
Visual
9.1.4 Desain Interior V
dan Teknik 124 V
Furnitur
9.1.5 Animasi 125 V
9.2 Desain dan 9.2.1 Kriya Kreatif
Produk Kreatif Batik dan 126 V
Kriya Tekstil
9.2.2 Kriya Kreatif
127 V
Kulit dan Imitasi
9.2.3 Kriya Kreatif
128 V
Keramik
9.2.4 Kriya Kreatif
Logam dan 129 V
Perhiasan
9.2.5 Kriya Kreatif
130 V
Kayu dan Rotan
9.3 Seni Musik 9.3.1 Seni Musik
131 V
Klasik
9.3.2 Seni Musik
132 V
Populer
9.4 Seni Tari 9.4.1 Seni Tari 134 V
9.4.2 Penataan Tari 133 V
9.5 Seni Karawitan 9.5.1 Seni Karawitan 135 V
9.5.2 Penataan
136 V
Karawitan
Program
BIDANG PROGRAM KOMPETENSI NOMOR Pendidikan
NO.
KEAHLIAN KEAHLIAN KEAHLIAN KODE 3 4
Tahun Tahun
9.6 Seni
9.6.1 Seni Pedalangan 137 V
Pedalangan
9.7 Seni Teater 9.7.1 Pemeranan 138 V
9.7.2 Tata Artistik
139 V
Teater
9.8 Seni 9.8.1 Produksi dan
Broadcasting Siaran Program 140 V
dan Film Radio
9.8.2 Produksi dan
Siaran Program 141 V
Televisi
9.8.3 Produksi Film
dan Program 142 V
Televisi