Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN

PETA
PENYUSUNAN

JALAN
PENGEMBANG
AN SMK

DIREKTORAT SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN VOKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
Page|2

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2016 tentang


Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan
Kualitas dan Sumber Daya Manusia Indonesia, Presiden
menginstruksikan Kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyusun Peta Jalan Pengembangan SMK. Hal tersebut menjadi salah
satu acuan bagi Direktorat SMK dalam merealisasikan Inpres tersebut
menerbitkan Pedoman Penyusunan Peta Jalan Pengembangan SMK yang
dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi acuan yang fleksibel, efektif
dan efisien bagi SMK dalam menyusun rancangan peningkatan dan
pengembangan sekolah.

Pedoman Penyusunan Peta Jalan Pengembangan SMK dirumuskan


dengan berlandaskan dasar hukum, dinamika program dan kebijakan
pemerintah dalam pengembangan pendidikan vokasi, khususnya
pendidikan menengah kejuruan, serta aspek–aspek wilayah yang
mempengaruhi kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaannya.

Keterlibatan, komitmen, dan kontribusi dari seluruh pihak terkait dalam


penyusunan dan pelaksanaan peta jalan secara konsisten menjadi kunci
keberhasilan pengembangan SMK.

Atas kerjasama dan dukungannya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Agustus 2021


Plt. Direktur Sekolah Menengah Kejuruan,

Dr. Wartanto
NIP. 196310091989031001
Page|3

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
…………………………………………………………….
DAFTAR ISI ii
………………………………………………………………………
BAB I. Pendahuluan 1
…………………………………………………………
A. Latar Belakang 2
…………………………………………………..
B. Dasar Hukum
…………………………………………………….
BAB II. Tujuan …….. 3
……………………………………………………………
BAB III. Konsep Peta Jalan Pengembangan SMK...... 4
…………………..
A. Pengertia Umum ……. 4
………………………………………… 5
B. Peta Jalan Pengembangan 6
SMK……………………………..
C. Rencana Pelaksanaan Program ……………………..
BAB IV. Langkah Penyusunan Peta Jalan Pengembangan 7
SMK ……
BAB V. Bentuk Peta Jalan Pengembangan SMK 10
……………………….
BAB VI. Penutup ………………………. 12
………………………………………
Lampiran
………………………………………………………………………..
Page|4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pembangunan pemerintah saat ini mencakup semua bidang dan


sektor, baik ekonomi, pendidikan, maupun infrastruktur dan lainnya,
dilakukan secara cepat, bersifat progresif, dan menyesuaikan dengan
perkembangan global. Sejalan dengan kondisi tersebut, pengadaan tenaga
kerja yang dibutuhkan sebagai pendukung pelaksanaan dan mensukseskan
program pembangunan nasional dan daerah, perlu dipersiapkan secara
cepat dan berkualitas sesuai kebutuhan prioritas pembangunan nasional.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)


periode 2020- 2024 terdapat rencana untuk meningkatan kualitas dan daya
saing sumber daya manusia Indonesia, melalui pendidikan dan pelatihan
vokasi berbasis kerjasama industri, antara lain: (a) Peningkatan peran dan
kerjasama industri dalam pendidikan dan pelatihan vokasi; (b) Reformasi
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi;
(c) Peningkatan kualitas dan kompetensi pendidik/instruktur vokasi; (d)
Penguatan sistem sertifikasi kompetensi vokasi; dan (e) peningkatan tata
kelola pendidikan dan
pelatihan vokasi.

Kementerian Tenaga Kerja memprediksi bahwa peta kebutuhan tenaga


kerja lulusan SMK terindikasi adanya kenaikan pada tenaga perawat,
programmer, pemeliharaan dan instalasi, analis data, manajer sistem
informasi, sedangkan yang akan mengalami penurunan antara lain tenaga
administrasi, mekanik, pekerja pabrik, operator, komunikasi dan radio,
resepsionis, tukang kayu, desain tiga dimensi, pengolah semikonduktor, juru
masak fast-food, dan operator mesin.

SMK sebagai pemasok utama semua jenis tenaga kerja seperti uraian di atas
harus mampu mengimbangi dan mengantisipasi cepatnya dinamika
perubahan dan perkembangan ketenagakerjaan yang terjadi, dengan selalu
responsif berupaya mengembangkan dan menyesuaikan kapasitas dan
kinerja sekolahnya, sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, perlu disusun peta jalan secara


strategis, sistematis, progresif, fleksibel, sehingga mudah dilaksanakan dan
disesuaikan. Peta jalan berisi antara lain: visi, misi, tujuan, analisis potensi
internal dan eksternal, strategi, serta rencana pelaksanaan kegiatan.
Page|5

Penyusunan peta jalan yang baik perlu di dukung sebuah pedoman. Pedoman ini
menjelaskan esensi dan prinsip penyusunan “Peta Jalan Pengembangan SMK”,
dilengkapi dengan format serta tata cara pengisiannya.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 2010 tentang Pengelolaan
Tahun Penyelenggaraan Pendidikan, dan telah
sebagaimanaNomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Pemerintah diubah Atas
dalamPeraturan
Peraturan
Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2020, tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021, tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2019 Tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Tujuan

Tujuan Pedoman Penyusuan Peta Jalan Pengembangan SMK sebagai berikut:

8. Untuk SMK:
a. Memiliki pemahaman yang sama terkait pola dan prinsip penyusunan Peta Jalan
Pengembangan SMK;

b. Memiliki acuan dalam penyusunan peta jalan mencakup


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program Pengembangan SMK;

9. Untuk pihak yang berkepentingan (Stakeholder):

Memiliki acuan dalam melakukan fasilitasi terhadap SMK yang sedang merealisasikan
pengembangan dan pelaksanaan Peta Jalan Pengembangan SMK.
Page|6

BAB II
KONSEP PETA JALAN PENGEMBANGAN SMK

A. Pengertian Umum
Peta Jalan atau “road maps” pada umumnya diartikan sebagai rute jalan transportasi
untuk menuju ke suatu tempat tujuan tertentu, namun banyak juga yang
menggunakannya sebagai uraian kegiatan dari suatu perencanaan untuk memandu,
menuntun atau mengarahkan agar mencapai hasil akhir sesuai yang diinginkan.

Rencana pengembangan pada lingkup SMK, sudah sejak lama dikenal dengan berbagai
istilah, seperti Renstra Sekolah (Rencana Strategis Sekolah), RIPS/S (Rencana Induk
Pengembangan Sekolah/Seutuhnya), atau RPS/S (Rencana Pengembangan
Sekolah/Seutuhnya), sedangkan melalui program Kerjasama Bilateral dan Lembaga
Donor dalam pengembangan pendidikan kejuruan dikenal dengan istilah SBP (School
Business Plan, versi ADB INVEST) dan SDP (School Development Plan, versi SEDTVET
Jerman) dan istilah lainnya.

B. Peta Jalan Pengembangan SMK


Peta Jalan Pengembangan SMK adalah model perencanaan di lingkungan Pendidikan
Menengah Kejuruan. Peta Jalan mencakup pembaharuan dan simplifikasi dari struktur,
sistematika penyusunan, yang bersifat progresif, fleksibel, sehingga dapat disesuaikan
atau disempurnakan dengan mudah setiap saat.

Ciri utama Peta Jalan Pengembangan SMK:


1. Bersifat progresif dan fleksibel yang dapat disesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan selama pelaksanaan atau realisasaikegiatan;

2. Berisi rencana pengembangan dan pembenahan secara menyeluruh untuk semua


program keahlian termasuk semua komponen atau disebut prinsip revitalisasi;

3. Jangka waktu pelaksanaan dan penyelesaian program dirancang selama 4


(empat) tahun.
C. Langkah Penyusunan Peta Jalan Pengembangan SMK
Langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan Peta Jalan Pengembangan SMK
antara lain:
Page|7

1. Pembentukan tim pengembangan sekolah/pokja terdiri dari


Wakil Kepala Sekolah, Kepala Program Keahlian, dan pihak lain
yang relevan.

2. Penyusunan draft Peta Jalan Pengembangan SMK dengan


menggunakan format yang ditentukan oleh Direktorat SMK.

3. Pengayaan Draft Peta Jalan Pengembangan SMK melalui FGD


dengan mengundang narasumber atau pihak lain yang
relevan;

4. Penyempurnaan draft Peta Jalan Pengembangan SMK


berdasarkan masukan dari hasil FGD;

5. Penetapan Peta Jalan Pengembangan SMK oleh kepala sekolah


dan pengesahan oleh pihak terkait;

6. Sosialisasi Peta Jalan Pengembangan SMK kepada warga


sekolah, instansi vertikal, dunia kerja, masyarakat, dan pihak
terkait.
Page|8

BAB III
PETA JALAN PENGEMBANGAN SMK

Peta Jalan Pengembangan SMK dibuat sebagai upaya memudahkan dalam


menyusun rencana pengembangan SMK. Direktorat SMK telah menyiapkan format
standar sebagai acuan, dengan sistematika yang ringkas, mewadahi semua hal yang
menjadi inti dari sebuah perencanaan pengembangan SMK, yaitu:

1. Format Peta Jalan Pengembangan SMK


Format Peta Jalan Pengembangan SMK dapat dilihat pada lampiran Pedoman ini.

2. Struktur Peta Jalan Pengembangan SMK

Sistematika Peta Jalan Pengembangan SMK sebagai berikut:


Sampul Identitas Sekolah
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Kata Pengantar BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup
BAB II Gambaran
Umum Kondisi
Sekolah
A. Visi, Misi, dan
Tujuan
Sekolah
B. Profil Sekolah
BAB III Penyusunan
Peta Jalan SMK
C. Analisis SWOT
D. Rumusan Peta
Jalan SMK
E. Rencana
Pelaksanaan
Program
BAB IV Penutup
Lampiran

3. Pengisian Format
Peta Jalan
Pengembangan SMK
Page|9

BAB VI
PENUTUP

Pedoman Penyusunan Peta Jalan Pengembangan SMK digunakan


sebagai panduan dan acuan dalam menyusun Peta Jalan
Pengembangan SMK. Peta Jalan Pengembangan SMK yang disusun
sesuai pedoman, diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan sekolah.

Demikian pedoman ini disusun untuk digunakan sebagai mana


semestinya.
P a g e | 10

Lampiran Format Peta Jalan SMK Cover


depan
P a g e | 11

Logo Logo
Pemd/Dina Sekola
s h

PETA JALAN
PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(TAHUN ........ s.d.......... )

Nama : SMK……………………....
: …………………………….
NSPN : …………………………….
Alam
at

PEMERINTAH PROVINSI/DAERAH …………….


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN/ …………..

(tanggal/bulan/tahun)
P a g e | 12

IDENTITAS SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : ……………………………………………………………….

NPSN : ……………………………………………………………….

SK PENDIRIAN SEKOLAH :

………………………………………………………………. ALAMAT SEKOLAH :

……………………………………………………………….

………………………………………………………………..

TELEPON/FAX : ………………………………………………………………..
…………………………. /……….………………………….

Web/E-mail : ………………………… /………..………………………….

……………, ………………….2021
Kepala Sekolah

cap sekolah
tanda tangan

(……………………………….)

NIP……………………………
P a g e | 13

LEMBAR PENGESAHAN

Peta Jalan Pengembangan SMK ……. dibuat dan dirancang sesuai


dengan hasil analisis
potensi sekolah dan telah disetujui serta disahkan untuk dilaksanakan.

……………., …………………….2021

Menyetujui Kepala Sekolah


Pengawas Pembina …..

cap

(…………………………………….) (……………………………………….)
NIP………………………………….. NIP……………………………………

Mengesahkan

Kepala Dinas/ Cabang Dinas Pendidikan Wilayah …

cap dinas

(…………………………………….)
NIP…………………………………..
P a g e | 14

DAFTAR ISI

Identitas Sekolah
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I
Pendahuluan
A. Latar
Belak
ang
B. Dasar
BAB II Huku Umum Kondisi Sekolah
Gambaran
m
A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
C. Tujua
B. Profil
n
Sekolah
BAB III Penyusunan
D. Ruan Peta Jalan SMK
g
A. Analisis SWOT
Lingk
B. Rumusan
up Peta Jalan SMK
C. Rencana Pelaksanaan Program
BAB IV Penutup

Lampiran
P a g e | 15

KATA PENGANTAR

Dirumuskan oleh sekolah yang bersangkutan secara jelas, ringkas


yang berisi gambaran umum peta jalan dan hal-hal lain yang
dibutuhkan.

…………,

………….. 20..

Kepala Sekolah
…………………
…………. 1
cap

(………………………….)
NIP……………………

1 Nama Sekolahnya
P a g e | 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinarasikan meliputi aspek–aspek di bawah ini :

1. Kondisi ideal Pendidikan Menengah Kejuruaan saat ini termasuk


kebijakan pengembangan SMK
2. Kondisi nyata SMK
3. Potensi daerah
4. Pentingnya penyusunan pengembangan peta jalan

B. Dasar Hukum

Perundang-undangan dan peraturan yang relevan

C. Tujuan

Menjelaskan tujuan disusunnya Peta Jalan pengembangan SMK

D. Ruang Lingkup

Menjelaskan secara singkat aspek link and match (8+i) dan aspek
pendukung lainnya (1 lembar) meliputi antara lain:

1. Link and Match


1) Kurikulum
2) Pembelajaran
3) Guru Tamu
4) Magang atau Praktek Kerja Industri
5) Sertifikasi Kompetensi
6) Pembaharuan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7) Teaching Factory/Teaching Industry
8) Komitmen Serapan
9) Beasiswa atau Ikatan Dinas

2. Aspek Lainnya
10)Sarana Prasarana
11)Tata Kelola

Setiap aspek pengembangan link and match tersebut melibatkan dunia kerja.
P a g e | 17

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI SEKOLAH

A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


Rumusan visi, misi, dan tujuan sekolah

1.Visi
Visi merupakan gambaran masa depan yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik
bagi organisasi, sebuah masa depan yang lebih baik, lebih berhasil, atau lebih
diinginkan dibanding dengan kondisi sekarang, serta cara pandang jauh kedepan
kemana sekolah harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif dalam
mencapai SMK.
Visi dapat menggunakan visi yang telah ada, apabila visi tersebut sudah sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai dari SMK, tetapi apabila belum sesuai, misi tersebut dapat
diperbaharui.

2.Misi
Sesuatu yang harus dilaksanakan oleh SMK Pusat Keunggulan agar visi sekolahnya
dapat tercapai dan berhasil dengan baik.
Misi dapat menggunakan misi yang telah ada, apabila misi tersebut sudah sesuai
dengan visi SMK , tetapi apabila belum sesuai, misi tersebut dapat diperbaharui.

3.Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari misi. Satu misi dapat terdiri dari beberapa tujuan
dengan menggunakan kata kerja aktif. Tujuan menunjukkan kondisi yang ingin dicapai
di masa mendatang, mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan, serta menjawab kesenjangan antara tingkat pelayanan pada saat ini dengan
tingkat pelayanan yang ingin dicapai di masa depan.
Tujuan dapat menggunakan tujuan yang telah ada, apabila tujuan tersebut sudah
sesuai dengan misi SMK, tetapi apabila tujuan belum sesuai, maka tujuan tersebut
dapat diperbaharui.

B. Profil Sekolah
Informasi data sekolah sesuai DAPODIK:
1. data identitas sekolah;
2. data peserta didik;
3. data pendidik dan tenaga kependidikan;
P a g e | 18

4. data sarpras dan fasilitas sekolah;


5. data kemitraan, Dunia Kerja dan instansi lain seperti puskesmas,
disnakertrnas, dll;
6. data keterserapan lulusan (berwirausaha, bekerja, dan
melanjutkan); dan
7. data prestasi sekolah (Institusi, Kepala sekolah, pendidik,
tenaga kependidikan, peserta didik)
P a g e | 19

BAB III
PENYUSUNAN PETA JALAN SMK

A. Analisis SWOT

Analisis tentang kekuatan (strengths) dan kelemahan


(weaknessess) internal, serta peluang (opportunities) dan ancaman
(threats) eksternal, dilakukan terhadap masing masing Aspek Link and
Match (8+i) dan Aspek Pendukungnya. Masing-masing Aspek dianalisis
menggunakan format dibawah ini, selanjutnya merumuskan
strategi/program untuk mengatasi kelemahan dan ancaman dengan
mengoptimalkan kekuatan dan peluang.

Tabel 1. Matriks Analisis SWOT


STRENGTHS WEAKNESSES
INTERNAL(Untuk Susun
Setiap Aspek Link and Match/8+i
daftar Susun dan
daftarAspek
kekuatan 1. kelemahan 1.
…………… Pendukung) ………………………
EKSTERNAL ……… ….
……. 2.
2. …….…………………
…………….…………… …
3. 3.
…………………………. …………………
4. dst ……
….
4. dst
Strategi SO Strategi WO
OPPORTUNITIES Pakai kekuatan untuk Tanggulangi kelemahan
Susun daftar memanfaatkan peluang dengan memanfaatkan
peluang 1. 1. peluang
…………… ……………………… 1.
…….… …. ………………………….
…… 2. 2.
2. …………….……… ………………….………
………………….……… …… 3.
3. 3. ………………………….
…………………………. …………………… 4. dst
4. dst …….
4. dst
Strategi ST Strategi WT
THREA Pakai kekuatan Perkecil kelemahan dan
TS untuk menghindari hindari ancaman
Susun daftar ancaman 1.
1.
ancaman 1. ………………
…………… …………………………. 2.
………
……… ………….………………
….
……. 3.
2.
2. ………………………….
………. 4. dst
………………….……… ………………… 3.
3. ……………………
…………………………. …….
4. dst 4. dst

Hasil rumusan strategi pada masing-masing aspek sesuai Tabel 1 di atas,


selanjutnya dituangkan pada tabel 2 kolom strategi tentang rumusan peta jalan.
B. Rumusan peta jalan P a g e | 20

Menguraikan esensi program peta jalan selama 4 tahun dalam bentuk matrik meliputi
aspek link and match (8+i) dan aspek pendukung lainnya:

1. Kurikulum

Kurikulum disusun bersama dan mengikuti standar Dunia Kerja (penguatan aspek
softskill, dan karakter keberkerjaan untuk melengkapi aspek hardskill yang sesuai
kebutuhan dunia kerja).

2. Pembelajaran

Pembelajaran berbasis projek nyata (Project Based Real) dari Dunia Kerja
(memastikan hardskill disertai softskill dan karakter kesiapan kerja yang kuat).

3. Guru Tamu
Peningkatan signifikan. Peran dan jumlah ahli dari dunia kerja
4. Magang atau Praktek Kerja Industri

Peningkatan Proses Pemagangan atau Prakerin di dunia kerja secara signifikan, minimal
dalam 1 (satu) semester.

5. Sertifikasi Kompetensi

Peningkatan sertifikasi bagi Guru dan Peserta Didik oleh Lembaga Sertifikasi sesuai standar
Dunia Kerja.

6. Pendidik dan tenaga kependidikan secara rutin mendapatkan pembaharuan


kompetensi dari Dunia kerja.

7. Teaching Factory/Teaching Industry

Peningkatan Teaching Factory berkolaborasi dengan Dunia Kerja.

8. Komitmen Serapan

Peningkatan Komitmen Serapan Tamatan oleh dunia kerja.

9. Beasiswa atau Ikatan Dinas

Peningkatan Beasiswa atau ikatan dinas dari dunia kerja.

Untuk mendukung aspek link and match di atas, dibutuhkan pula pemetaan dari
aspek berikut ini:

10. Sarana dan Prasarana

11. Tata Kelola


P a g e | 21

Tabel 2. Rumusan Peta Jalan

No. Strategi Program Tahun


1 2 3 4
20.. 20.. 20.. 20..
1) Kurikulum
1
2
3 dst
2) Pembelajaran
1
2
3 dst
3) Guru Tamu
1
2
3 dst
4) Pemagangan/Praktek Kerja Industri
1
2
3 dst
5) Sertifikasi Kompetensi
1
2
3 dst
6) Pembaharuan kompetensi dari Dunia kerja bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
1
2
3 dst

7) Pengembangan Teaching Factory/Teaching Industri


1

2
3 dst
8) Komitmen Serapan
1
2
P a g e | 22

3 dst
9) Beasiswa/Ikatan Dinas
1
2
3 dst
10) Sarana Prasarana
1
2
3 dst
11) Tata Kelola
1
2
3 dst

Keterangan:
Kolom 1: Nomor Urut
Kolom 2: diisi dengan strategi hasil Analisis SWOT sesuai
Tabel 1 Kolom 3: diisi program-program untuk mencapai
strategi yang telah ditetapkan
Kolom 4: diisi dengan tanda centang (√) sesuai dengan
target program yang akan dicapai setiap tahunnya

C. Rencana Pelaksanaan Program

Menguraikan secara rinci setiap program peta jalan dalam bentuk kegiatan,
indikator keberhasilan, waktu pelaksanaan, sumber dana dan
penanggungjawab kegiatan dalam bentuk matrik seperti pada lampiran
(penjelasan pengisian sistematika peta jalan)
Tabel 3. Rencana Pelaksaaan Program
No Strategi Program Indikator Waktu Sumber Penanggung
Ketercapaian Dana Jawab

1 2 3 4 5 6 7

1) Kurikulum

3 dst

2) Pembelajaran
P a g e | 23

3 dst

3) Guru Tamu

3 dst

4) Pemagangan/Praktek Kerja Industri

3 dst

5) Sertifikasi Kompetensi

3 dst

6) Pembaharuan kompetensi dari Dunia kerja bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

3 dst

7) Pengembangan Teaching Factory/Teaching Industri

3 dst

8) Komitmen Serapan

3 dst
P a g e | 24

9) Beasiswa/Ikatan Dinas

3 dst

10) Sarana Prasarana

3 dst

11) Tata Kelola

3 dst

Keterangan:
Kolom 1 : nomor urut
Kolom 2 : diisi dengan strategi hasil Analisis SWOT sesuai Tabel 1
Kolom 3 : diisi program-program untuk mencapai strategi yang telah ditetapkan
Kolom 4 : diisi dengan indikator ketercapaian untuk setiap program
Kolom 5 : diisi dengan rentang waktu untuk menyelesaikan suatu program diisi
Kolom 6 : dengan sumber dana untuk mendukung tercapainya
sebuah program
Kolom 7 : diisi dengan penanggung Jawab dari setiap program
P a g e | 25

BAB IV
PENUTUP

Penyampaian Agar Pelaksanaan peta jalan SMK dapat di


harapan realisasikan dengan baik.
P a g e | 26

Lampiran:
1.SK Tim Pengembang Sekolah
2. Data Mitra Dunia Kerja
3. Data mitra dengan instansi lain misal perguruan tinggi vokasi,
lembaga kursus (LPK), Puskesmas, disnakertrans, inkubator
bisnis (start up), dll
4. Data Keterserapan Lulusan 2 Tahun Terakhir
5. Data Sertifikasi Gur Sertifikasi Asesor, Sertifikasi Produktif;
Kompetensi, dan Sertifikat Magang Industri.
6. dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai