Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasional
Pendidikan SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan, dijelaskan bahwa SMK dan MAK
merupakan unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Pendidikan dan ujung tombak pembangunan pendidikan.
Berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia
(SDM) Indonesia, SMK didorong untuk segera melaksanakan revitalisasi. Instruksi
Presiden tersebut dikeluarkan agar terwujud sinergi antar pemangku kepentingan seperti
Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, BUMN, dan kementerian lainnya
dalam merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya
manusia Indonesia. Peluang tersebut dapat diwujudkan dengan cara membuka
kesempatan sebesar-besarnya bagi SMK untuk bekerja sama yang utuh dan bermakna
dengan Dunia Kerja, antara lain kurikulum disusun berstandar Dunia Usaha Dunia
Industri (DUDI), pembelajaran berbasis project riil dari DUDI sejak awal, jumlah dan
peran guru/dosen dari industri expert dari DUDI ditingkatkan secara signifikan,
magang/Praktek Kerja Industri (prakerin) minimal 1 semester, sertifikasi kompetensi
yang sesuai standar dan kebutuhan DUDI, guru/pengajar secara rutin mendapatkan
update teknologi dan training dari DUDI untuk pengajar, riset terapan yang bermula dari
kasus atau kebutuhan nyata di DUDI dan masyarakat, komitmen serapan lulusan oleh
DUDI, dan beasiswa atau ikatan dinas dari DUDI untuk peserta didik serta donasi dari
DUDI dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya, bagi pendidikan
vokasi.
Peningkatan kualitas dan daya saing tersebut diperkuat dengan adanya
Permendikbud Nomor 34 tahun 2018 lampiran 7 yang berisi bahwa SMK yang memiliki
spesifikasi teknis di bidang layanan umum dan memenuhi persyaratan yang ditentukan
diberikan fleksibilitas sesuai perundang-undangan dalam pengelolaan keuangannya untuk
ditetapkan menjadi BLUD, sehingga penerimaan dari Teaching Factory dan hasil
layanan pendidikan dapat digunakan langsung untuk mengembangkan kemandirian
sekolah, khususnya peningkatan kualitas kompetensi peserta didik.
Peningkatan kualitas kompetensi peserta didik dilaksanakan dengan cara
menyesuaikan program keahlian dengan kebutuhan lapangan kerja sesuai dengan
kelompok bidang industri/usaha/profesi dan menerapkan kurikulum sesuai standar Dunia
Kerja.
SMK dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan rencana yang jelas
sesuai dengan visi pembangunan pendidikan pemerintah pusat dan daerah. Arah dan
rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan monitoring
dan evaluasi dan jika perlu dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan
situasi dan kebijakan.
Penyusunan rencana strategis SMK dalam rangka penerapan BLUD, dilaksanakan
oleh tim perencanaan tingkat SMK yang ditunjuk oleh kepala sekolah melalui SK Kepala
SMK.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis SMK mengacu
kepada Rencana Strategis Renstra Dinas Pendidikan dan menyesuaikan dengan sumber
daya, lingkungan, kebutuhan masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja SMK.

B. Pengertian Rencana Strategis


Berdasarkan Pasal 41 Permendagri Nomor 79 tahun 2018, Renstra pada BLUD
adalah perencanaan 5 (lima) tahunan yang disusun untuk menjelaskan strategi
pengelolaan BLUD dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja dengan
menggunakan teknik analisis bisnis.

Rencana Strategis Renstra SMK memuat antara lain:


1. Rencana pengembangan layanan
2. Strategi dan arah kebijakan
3. Rencana program dan kegiatan
4. Rencana keuangan

C. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Renstra


Tujuan dari Renstra adalah:
1. Mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya sekolah untuk pencapaian visi dan
misi SMK.
2. Sarana pengendalian sekolah terhadap pemanfaatan sumber daya SMK.
3. Mempersatukan langkah dan komitmen warga sekolah, serta meningkatkan kinerja
sesuai standar manajemen dan standar mutu layanan yang telah ditargetkan dalam
dokumen perencanaan.

D. Dasar Hukum Renstra


Adapun dasar hukum disusunnya Renstra SMK tahun 20X1-20X5 adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 9 Tahun 2015
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2019
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
12. Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Nomor …. Tahun …. Tentang
….
13. Peraturan Gubernur tentang Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Pendidikan Nomor …. Tahun …. Tentang ….
14. Peraturan Gubernur tentang Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas dan Badan
Nomor …. Tahun …. Tentang ….
15. Peraturan Gubernur … Nomor … Tahun … tentang Rencana Strategis Perangkat
Daerah Tahun ... (Contoh: Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2019
tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2019-2024)
16. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan terkait Renstra Dinas Pendidikan Nomor
…. Tahun …. Tentang ….
17. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Gubernur tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit
Pelaksana Teknis Daerah SMK Nomor …. Tahun …. Tentang ….
18. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana
Teknis Daerah SMK Nomor …. Tahun …. Tentang ….

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan dokumen Renstra sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pengertian Renstra
C. Tujuan Penyusunan Renstra
D. Dasar Hukum Renstra
E. Sistematika Penulisan
BAB II: GAMBARAN PELAYANAN SMK
A. Gambaran Umum SMK
B. Gambaran Organisasi SMK
C. Kinerja Pelayanan SMK
Bab III: PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS SMK
A. Identifikasi Masalah Layanan Sekolah terhadap Masyarakat
B. Isu Strategis
C. Rencana Pengembangan Layanan
Bab IV: VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. Visi SMK
B. Misi SMK
C. Tujuan (Rencana Pengembangan Layanan)
D. Sasaran (Sasaran Pengembangan Layanan)
E. Strategi dan Arah Kebijakan
Bab V: PROGRAM, KEGIATAN, SUB-KEGIATAN DAN
KERANGKA PENDANAAN
Bab VI: PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
SMK

A. Gambaran Umum SMK


1. Lokasi
UPTD SMK … merupakan sekolah kejuruan … milik Pemerintah Daerah yang
berada di wilayah …. dan merupakan tempat pelayanan pendidikan berdasar
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Surat Keputusan … Nomor … tahun … tentang penetapan SMK dengan
ijin operasional SMK Nomor ….
UPTD SMK … dituntut untuk memberikan pelayanan pendidikan kejuruan
terbaik dan bermutu dengan kaidah pelayanan yang cepat, tepat, nyaman dan mudah.
Secara geografis, UPTD SMK ... berada di Provinsi/Daerah Khusus/Daerah
Istimewa … Kabupaten/Kota…. Kecamatan …., terletak di daerah (koordinat ……
LS,.........................................................), dengan luas lahan … m2
Jarak SMK ke Ibukota Provinsi …. adalah … km, jarak ke Ibukota
Kabupaten/Kota…. terdekat adalah …km, jarak ke Kecamatan…… terdekat adalah
… km. UPTD SMK .... sendiri berlokasi di Jl. .... No. …., Kec. ....
Kabupaten/Kota ...., Provinsi….
UPTD SMK ... sesuai dengan Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan SMK/Madrasah Aliyah Kejuruan mempunyai tujuan
pendidikan kejuruan yaitu menghasilkan tenaga kerja terampil yang memiliki
kemampuan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia usaha/industri, serta mampu
mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Tahun … UPTD SMK ... meraih sertifikasi ….. dan sertifikat akreditasi SMK
pada tahun …. dengan predikat …dan prestasi-prestasi lainnya sebagai berikut …….
2. Pelayanan SMK
Jenis-jenis produk pelayanan SMK … berdasarkan prioritas pengembangan
dibedakan ke dalam:
a. Pelayanan pendidikan kejuruan
b. Produk (Barang dan Jasa) Layanan
1. Teknologi dan Rekayasa;
2. Teknik Informasi dan Komunikasi;
3. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial;
4. Agribisnis dan Agroteknologi;
5. Kemaritiman;
6. Bisnis dan Manajemen;
7. Pariwisata;
8. Energi dan Pertambangan;
9. Seni dan Industri Kreatif;
10. Dst.
c. Layanan Penunjang
1) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
1. Pelatihan kompetensi bisnis daring bagi masyarakat
2. Pelatihan kompetensi pemesinan bagi masyarakat
3. dst
2) Pemanfaatan Aset
1. Penyewaan Aula
2. Penyewaan Kantin
3. Penyewaan kapal (wisata bahari)
4. Penyewaan lahan
5. Dst

d. Lain-lain
1) Hibah terikat
2) dst

B. Gambaran Organisasi SMK


1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi.
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tata hubungan kerja antar
bagian dan garis kewenangan, tanggungjawab dan komunikasi dalam
menyelenggarakan pelayanan dan penunjang pelayanan. Untuk menjalankan tugas
dan fungsi BLUD SMK dengan baik.
Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD ditetapkan
berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat. Kompetensi
merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh calon pejabat pengelola
BLUD SMK berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas selama jabatannya. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat,
merupakan kepentingan BLUD SMK untuk meningkatkan kinerja keuangan dan
nonkeuangan berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik.
Struktur Organisasi, Pembina dan Pengawas serta Uraian Tugas Setelah
Penerapan BLUD adalah sebagai berikut:

a. Struktur Organisasi
Dalam rangka penerapan BLUD, organisasi SMK perlu disesuaikan berdasarkan
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang BLUD. Susunan organisasi dalam
penerapan pola pengelolaan keuangan, Pejabat Pengelola BLUD terdiri dari:
1) Pemimpin BLUD SMK (Kepala Sekolah)
2) Pejabat Keuangan (Kepala Sub Bagian Tata Usaha)
3) Pejabat Teknis (Wakil Kepala Sekolah/Pejabat yang setingkat)

Pejabat Pengelola BLUD SMK diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur.


Pemimpin BLUD SMK bertanggung jawab terhadap Gubernur,
sedangkan Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis bertanggung jawab kepada
Pemimpin BLUD SMK.

STRUKTUR ORGANISASI UPTD SMK BLUD.....

Kepala Sekolah selaku


Pemimpin BLUD

Subbagian/
Fungsional Tata
Usaha selaku
Pejabat Keuangan

Bendahara
Penerimaan BLUD

Bendahara
Pengeluaran BLUD

Pengurus Barang
Aset & Persedian

WAKA AKADEMIK WAKA SARPRAS selaku WAKA HUMAS selaku WAKA KESISWAAN selaku
selaku PEJABAT TEKNIS PEJABAT TEKNIS PEJABAT TEKNIS
PEJABAT TEKNIS

Kelompok Jabatan Fungsional


(guru dan Pustakawan)

Bagan Struktur Organisasi UPTD SMK BLUD

b. Uraian Tugas Pejabat Pengelola BLUD


Dari bagan tersebut terlihat bahwa struktur organisasi BLUD UPT SMK
Provinsi terdiri dari:
(1) Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala UPTD SMK
(2) Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha
(3) Pejabat Teknis dijabat oleh para wakil kepala sekolah yang terdiri dari:
Wakil Kepala Sekolah Akademik; Wakil Kepala Sekolah Sarana dan
Prasarana; Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat; dan Wakil Kepala
Sekolah Kesiswaan yang dibantu oleh Kelompok Jabatan Fungsional (guru
atau pustakawan) pada masing-masing Wakil Kepala Sekolah.

Perubahan lainnya dari struktur organisasi UPTD SMK yang perlu disesuaikan
dengan ketentuan dalam penerapan BLUD adalah sebagai berikut:
(1) Penyebutan Pejabat Pengelola BLUD disesuaikan dengan nomenklatur
pemerintah daerah setempat, sebagai berikut:
a. Kepala UPTD SMK sebagai Pemimpin BLUD;
b. Pejabat Keuangan direpresentasikan dengan jabatan Kepala Subbagian
Tata Usaha atau fungsional Tata Usaha; dan
c. Pejabat Teknis direpresentasikan dengan jabatan wakil kepala sekolah
atau yang setara.
(2) Pemimpin BLUD dapat membentuk (SPI) dalam rangka meningkatkan
sistem pengawasan dan pengendalian internal SMK terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan praktik bisnis yang sehat. Satuan Pengawas Internal dapat
direpresentasikan dengan Tim Manajemen Mutu SMK.
(3) Adanya penambahan fungsi dalam penatausahaan keuangan BLUD yaitu
fungsi akuntansi, verifikasi, dan pelaporan.
(4) Pembina dan pengawas terdiri dari:
a. Pembina Teknis dan Pembina Keuangan
Pembina teknis BLUD SMK adalah Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi…, sedangkan pembina keuangan adalah Kepala Badan
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).
b. Satuan Pengawas Internal
Satuan Pengawas Internal berkedudukan langsung di bawah pemimpin
BLUD.
c. Dewan Pengawas
Pembentukan Dewan Pengawas dilakukan apabila SMK telah memenuhi
persyaratan tentang Dewan Pengawas yaitu:
1) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang
apabila:
a) Realisasi pendapatan menurut Laporan Realisasi Anggaran 2
(dua) tahun terakhir sebesar Rp.30.000.000.000,- (Tiga Puluh
Miliar) sampai dengan Rp.100.000.000.000,- (Seratus Miliar);
atau
b) Nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir sebesar
Rp.150.000.000.000,- (Seratus Lima Puluh Miliar) sampai
dengan Rp.500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar)
2) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 5 (lima) orang
apabila:
a) Realisasi pendapatan menurut Laporan Realisasi anggaran
2 (dua) tahun terakhir, lebih besar dari Rp.100.000.000.000,-
(Seratus Miliar); atau
b) Nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir lebih besar dari
Rp.500,000,000,000,- (Lima Ratus Miliar)

c. Tata Laksana
(1) Dewan Pengawas
Dewan Pengawas BLUD adalah satuan fungsional yang bertugas melakukan
pembinaan, pengawasan, dan pengendalian internal terhadap pengelolaan
BLUD yang dilakukan oleh pejabat pengelola BLUD SMK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dewan Pengawas dibentuk dengan keputusan Pimpinan Daerah.
a. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas
1) Keanggotaan Dewan Pengawas
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlah 3 (tiga) orang dapat
terdiri dari unsur-unsur:
a) 1 (satu) orang pejabat Dinas Pendidikan Provinsi yang
membidangi SMK;
b) (1 (satu) orang pejabat Pendapatan, Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah;
c) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan
BLUD SMK.
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlah 5 (lima) orang dapat
terdiri dari unsur-unsur:
a) 2 (dua) orang pejabat Dinas Pendidikan Provinsi yang
membidangi SMK;
b) 2 (dua) orang pejabat Pendapatan, Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah;
c) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan
BLUD SMK.
2) Tenaga ahli dapat berasal dari tenaga profesional atau perguruan
tinggi yang memahami tugas, fungsi, kegiatan, dan layanan BLUD
SMK.
3) Anggota Dewan Pengawas dapat diangkat menjadi anggota
Dewan Pengawas pada 3 (tiga) atau lebih BLUD SMK.
4) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas dilakukan setelah
pengangkatan Pejabat Pengelola BLUD SMK.
5) Syarat untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan
Pengawas, yaitu:
a) Sehat jasmani dan rohani;
b) Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur,
perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan
dan mengembangkan BLUD;
c) Memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d) Memiliki pengetahuan yang memadai tugas dan fungsi BLUD;
e) Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;
f) Berijazah paling rendah S-1;
g) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
h) Tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas, atau
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan badan usaha
yang dipimpinnya dinyatakan pailit;
i) Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
j) Tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala
daerah atau calon wakil kepala daerah, dan/atau calon anggota
legislatif.

6) Masa Jabatan Dewan Pengawas


a) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan selama 5
(lima) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa
jabatan berikutnya apabila belum berusia paling tinggi 60 (enam
puluh) tahun.
b) Dalam hal batas usia anggota Dewan Pengawas sudah berusia
paling tinggi 60 (enam puluh) tahun, Dewan Pengawas dari
unsur tenaga ahli dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan berikutnya.
c) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh Gubernur
... karena:
i. Meninggal dunia;
ii. Masa jabatan berakhir;
iii. Diberhentikan sewaktu-waktu.
d) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c, karena:
i. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
ii. tidak melaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
iii. terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD SMK;
iv. Dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
v. Mengundurkan diri;
vi. Terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian pada BLUD SMK, pemerintah pusat dan/atau
pemerintah daerah.
7) Sekretaris Dewan Pengawas
a) Gubernur ... dapat mengangkat Sekretaris Dewan Pengawas
untuk mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas.
b) Sekretaris Dewan Pengawas bukan merupakan anggota Dewan
Pengawas.
8) Biaya Dewan Pengawas
Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Dewan
Pengawas termasuk honorarium Anggota dan Sekretaris Dewan
Pengawas dibebankan pada BLUD SMK dan dimuat dalam RBA.
9) Pelaksanaan Tugas Dewan Pengawas
Dewan Pengawas memiliki tugas:
a) Memantau perkembangan kegiatan BLUD SMK;
b) Menilai kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan
BLUD SMK dan memberikan rekomendasi atas hasil
penilaian untuk ditindaklanjuti oleh Pejabat Pengelola BLUD
SMK;
c) Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja
dari hasil laporan audit pemeriksa eksternal pemerintah;
d) Memberikan nasehat kepada Pejabat Pengelola dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya;
e) Memberikan pendapat dan saran kepada Gubernur mengenai:
i. RBA yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola BLUD
SMK;
ii. Permasalahan yang menjadi kendala dalam pengelolaan
BLUD SMK; dan
iii. Kinerja BLUD SMK.
f) Penilaian kinerja keuangan diukur paling sedikit meliputi:
i. Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari
layanan yang diberikan (rentabilitas);
ii. Memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas);
iii. Memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas); dan
iv. Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk
membiayai pengeluaran.
g) Penilaian kinerja non keuangan diukur paling sedikit
berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal pelayanan,
pembelajaran, dan pertumbuhan;
h) Dewan Pengawas melaporkan tugasnya kepada Pimpinan
Daerah secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu
tahun atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

1.1 MANAJEMEN KEPEGAWAIAN


Pejabat pengelola dan pegawai BLUD SMK dapat terdiri dari pegawai
negeri sipil dan/atau tenaga profesional non-PNS sesuai dengan kebutuhan
BLUD SMK. Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
pegawai BLUD SMK yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Pejabat pengelola dan pegawai BLUD SMK yang berasal dari non- PNS
dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan BLUD SMK. Pengangkatan dan pemberhentian
pegawai BLUD SMK yang berasal dari non-PNS dilakukan berdasarkan pada
prinsip efisiensi, ekonomis, dan produktif dalam meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat.
Pemimpin BLUD SMK merupakan pejabat kuasa pengguna
anggaran/barang daerah pada SKPD induknya. Pemimpin BLUD SMK dalam
hal ini dapat berasal dari non-PNS, Kepala Bagian Tata Usaha
BLUD SMK wajib berasal dari PNS menjadi pejabat kuasa pengguna
anggaran/barang daerah.
Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berasal dari non-PNS, diatur lebih lanjut dengan keputusan gubernur.

a. Pemimpin BLUD SMK


Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 sebagaimana
yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 dan
Pasal 6 ayat (2) Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 mengatur bahwa
Kepala SMK .... bertindak sebagai Pemimpin BLUD SMK.
1) Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD SMK
i. Pemimpin BLUD SMK diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Daerah;
ii. Pemimpin BLUD SMK bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah ;
iii. Pemimpin BLUD SMK diangkat dari pegawai negeri sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
iv. BLUD SMK dapat mengangkat pemimpin BLUD dari
profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan, profesionalitas,
kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi,
ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
v. Pemimpin BLUD SMK yang berasal dari tenaga profesional
lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau tetap.
vi. Pemimpin BLUD SMK dari tenaga profesional lainnya diangkat
untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan
berikutnya jika paling tinggi berusia 60 (enam puluh) tahun.
vii. Standar Kompetensi Pemimpin BLUD SMK
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1) dibidang
Pendidikan.
c. Sehat jasmani dan rohani.
d. Mampu memimpin, membina, mengkoordinasikan dan
mengawasi kegiatan SMK dengan seksama.
e. Mampu melakukan pengendalian terhadap tugas dan
kegiatan SMK sedemikian rupa sehingga dapat berjalan
secara lancar, efektif, efisien dan berkelanjutan.
f. Cakap menyusun kebijakan strategis SMK dalam
meningkatkan pelayanan Pendidikan kepada masyarakat.
g. Mampu merumuskan visi, misi, dan program SMK yang
jelas dan dapat diterapkan, diantaranya meliputi:
1. Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia insan
SMK.
2. Penciptaan suasana SMK yang asri, aman, dan indah.
3. Peningkatan kualitas tenaga medis, paramedis dan non
medis SMK.
4. Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas
program.

2) Fungsi Pemimpin BLUD


Sesuai dengan Pasal 8 ayat (2) Permendagri Nomor 79 tahun 2018,
Pemimpin BLUD mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum
operasional dan keuangan di BLUD SMK. Pemimpin BLUD bertindak
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kuasa Pengguna Barang
(KPB) SMK. Dalam hal pemimpin BLUD tidak berasal dari PNS maka
pejabat keuangan ditunjuk sebagai KPA/KPB sebagaimana tertuang
pada Permendagri Nomor 79 tahun 2018 Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2).

3) Tugas Pemimpin BLUD


a) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan
dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD agar lebih
efisien dan produktivitas;
b) Merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD serta kewajiban
lainnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan Kepala
Daerah;
c) Menyusun Renstra;
d) Menyiapkan RBA dan DBA;
e) Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis kepada
Pimpinan daerah sesuai dengan ketentuan;
f) Menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan BLUD
selain pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan;
g) Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang dilakukan
oleh pejabat keuangan dan pejabat teknis, mengendalikan tugas
pengawasan internal, serta menyampaikan dan
mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada Pimpinan daerah;
h) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh Pimpinan daerah sesuai
kewenangannya.
b. Pejabat Keuangan
Pejabat keuangan yang dimaksud pada Pasal 10 Permendagri Nomor 79
Tahun 2018 adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang memiliki fungsi
sebagai penanggung jawab keuangan SMK yang meliputi fungsi
berbendaharaan, fungsi akuntansi, fungsi verifikasi dan pelaporan.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan
a) Pejabat Keuangan BLUD SMK diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala Daerah;
b) Pejabat Keuangan bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD
SMK;
c) Pejabat Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran BLUD SMK;
d) Pejabat Keuangan, Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran harus dijabat oleh PNS;
e) Standar Kompetensi:
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2) Berijazah setidak-tidaknya S1/D4;
3) Sehat jasmani dan rohani;
4) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi jabatan sesuai dengan peraturan perundang- undangan;
5) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
kepegawaian;
6) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
perkantoran;
7) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi barang;
8) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi sekolah;
dan
9) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
penyusunan program dan laporan.

2. Tugas Pejabat Keuangan BLUD


Selain melaksanakan tugas sebagai Pimpinan Sub Bagian Tata Usaha,
Pejabat Keuangan BLUD SMK memiliki tugas sebagai berikut:
a) Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b) Mengkoordinasikan penyusunan RBA dan DBA;
c) Menyiapkan RKA dan DPA;
d) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e) Menyelenggarakan pengelolaan kas;
f) Melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
g) Menyusun kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang
berada di bawah penguasaannya;
h) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan;
dan
i) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan/atau
pemimpin BLUD sesuai dengan kewenangannya.

c. Pejabat Teknis.
Pejabat teknis yang dimaksud pada Pasal 11 Permendagri Nomor 79 Tahun
2018, adalah Wakil Kepala Sekolah yang memiliki fungsi sebagai
penanggung jawab teknis operasional dan pelayanan di bidangnya.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
a. Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan
Daerah;
b. Pejabat Teknis bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD;
c. Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari PNS dan/atau pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan;
d. BLUD SMK dapat mengangkat Pejabat Teknis BLUD dari
profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan, profesionalitas,
kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis
dan produktif dalam meningkatkan pelayanan;
e. Pejabat Teknis BLUD SMK yang berasal dari tenaga profesional
lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau tetap;
f. Pejabat Teknis BLUD SMK dari tenaga profesional lainnya
diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali untk 1 (satu) kali periode masa jabatan
berikutnya jika paling tinggi berusia 60 (enam puluh) tahun;
g. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BLUD yang
berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan perundangan-
undangan di bidang kepegawaian; dan
h. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat Teknis
BLUD ditetapkan berdasarkan kompetensi dan kebutuhan praktik
bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan kemampuan dan
keahlian yang dimiliki oleh Pejabat Teknis BLUD berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik bisnis yang sehat
merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan
kualifikasi dengan kemampuan keuangan BLUD.

2. Standar Kompetensi:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Berijazah setidak-tidaknya D4/S1;
c. Sehat jasmani dan rohani;
d. Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
jabatan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang
berlaku;
e. Menguasai secara umum tentang segala fasilitas dan pelayanan
UPTD SMK;
f. Menguasai pedoman pelayanan, prosedur pelayanan dan standar
pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya; dan
g. Memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan mutu
pelayanan SMK.

3. Tugas Pejabat Teknis


Pejabat Teknis BLUD SMK mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di unit kerjanya;
b. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan
berdasarkan RBA dan DBA;
c. Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di unit kerjanya; dan
d. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh Pimpinan daerah
dan/atau pemimpin BLUD sesuai dengan kewenangannya.

d. Satuan Pengawasan Internal (SPI)


Pemimpin BLUD SMK dapat membentuk SPI yang merupakan aparat
internal SMK untuk pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan Praktek Bisnis Yang Sehat.
Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh seorang ketua yang bertanggung
jawab secara langsung di bawah Pemimpin BLUD SMK, dengan
mempertimbangkan:
1. Keseimbangan antara manfaat dan beban;
2. Kompleksitas manajemen; dan
3. Volume dan/atau jangkauan pelayanan.

SPI terdiri dari tim audit bidang administrasi dan keuangan, tim audit
bidang pelayanan pendidikan (akademis, sarana prasarana, dan kesiswaan),
serta tim audit bidang Pendidikan hubungan masyarakat termasuk dunia
usaha sesuai dengan kebutuhan SMK.
Satuan Pengawasan Internal melaksanakan audit secara rutin terhadap
seluruh unit kerja di lingkungan SMK meliputi bidang administrasi dan
keuangan, dan bidang pelayanan pendidikan.
1. Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi SPI:
a) Sehat jasmani dan rohani;
b) Memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang
baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD;
c) Memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d) Memahami tugas dan fungsi BLUD;
e) Memiliki pengalaman teknis pada BLUD;
f) Berijazah paling rendah D3;
g) Pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
h) Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55
(lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali;
i) Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara atau keuangan daerah;
j) Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k) Mempunyai sikap independen dan obyektif.

2. Fungsi SPI
a) Membantu Pemimpin BLUD SMK dalam melakukan
pengawasan internal SMK;
b) Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran SMK
secara ekonomis, efisien, dan efektif;
c) Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di SMK; dan
d) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi terjadinya
KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) yang menimbulkan
kerugian SMK sama dengan unit kerja terkait.

3. Tugas SPI
Tugas SPI adalah membantu manajemen SMK untuk:
a) Pengamanan harta kekayaan;
b) Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c) Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam
penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat.

4. Kewenangan Satuan Pengawas Internal


a) Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap unit-
unit kerja SMK, aktivitas, catatan-catatan, dokumen, personel, aset
SMK, serta informasi relevan lainnya sesuai dengan tugas yang
ditetapkan oleh Pemimpin BLUD SMK;
b) Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknik- teknik
audit yang diperlukan untuk mencapai efektivitas sistem
pengendalian internal;
c) Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel
unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja yang diaudit;
d) Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat Pengelola
SMK, tanggapan terhadap laporan, dan langkah- langkah perbaikan;
e) Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk
keperluan pelaksanaan tugasnya; dan
f) Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam maupun luar
SMK, sepanjang hal tersebut diperlukan dalam pelaksanaan
tugasnya;

e. Pegawai BLUD
1. Pegawai BLUD menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja
BLUD;
2. Pegawai BLUD berasal dari PNS dan/atau pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. Pegawai BLUD dapat diangkat dari tenaga profesional lainnya sesuai
dengan kebutuhan profesionalitas, kemampuan keuangan dan
berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
meningkatkan pelayanan; dan
4. Pegawai BLUD dari tenaga profesional lainnya dapat dipekerjakan
secara kontrak atau tetap dan dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan
komposisi yang telah disetujui BPPKAD.
5. Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD berdasarkan kompetensi
yaitu pengetahuan, keahlian, ketrampilan, integritas, kepemimpinan,
pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan Praktek Bisnis Yang
Sehat.

2. Sumber Daya Manusia


Berikut ini adalah profil ketenagaan di UPTD SMK ….:
Tabel 30 Contoh Profil Ketenagaan di UPTD SMK
Perhitungan
Standar Analisis
NO Jenis Tenaga Jumlah Status Kekurangan
Kebutuhan Beban
Kerja
8 PNS
1 Guru Otomotif 10 20 20 10
2 THL
Administrasi
2 1 1 PNS 1 1 0
Kepegawaian
3 Bendahara 0 0 3 3 3
Pengadministrasi
4 2 2 PNS 2 2 0
Umum
Sistem Informasi
5 1 1 honorer 2 2 1
Pendidikan
Pengurus Barang
6 1 1 PNS 1 1 0
Pembantu
Pengelola
7 Program dan 1 1 PNS 1 1 0
Pelaporan
8 Kasir 1 1 Honorer 1 1 0
9 Kebersihan 2 2 Honorer 4 4 2

10 Penjaga malam 4 4 THL 5 5 1

11 dst
13 PNS,
JUMLAH 23 6 THL, 4 30 30 7
Honorer

3. Sumber Daya Keuangan


Sumber daya keuangan UPTD SMK ….................... berasal dari
…...................., …...................., …....................
Berikut ini realisasi keuangan UPTD SMK ...dari berbagai sumber dana:

Tabel 31 Realisasi Keuangan UPTD SMK


Realisasi Tahun Realisasi Tahun Realisasi
No Sumber Dana
2018 2019 Tahun 2020
Operasional
1 1.874.680.000 1.944.000.000 2.010.960.000
APBD
Sumbangan Rutin
2 3.664.760.000 3.884.120.000 3.902.750.000
Pendidikan
Dana Partisipasi
3 3.409.150.000 3.502.050.000 3.775.690.000
Masyarakat
Pemanfaatan
4 50.000.000 65.000.000 75.000.000
Aset SMK
5 dst
6 JUMLAH 8.998.590.000 9.395.170.000 9.764.400.000
(disesuaikan dengan sumber pendapatan sekolah)

4. Sumber Daya Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana UPTD SMK … cukup lengkap dengan kondisi gedung yang
baru dibangun pada tahun … Berikut disajikan daftar sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh UPTD SMK ...

Tabel 32 Contoh Daftar Sarana dan Prasarana UPTD SMK


Jumlah Total Jumlah berdasarkan Kondisi
Ruang/Area Kerja Ruang / Luas
Rusak Rusak
Kecukupan (m2) Baik
Sedang Berat
Asrama 1 123,38 1
Bengkel Alat Berat 1 306,25 1
Bengkel Batu Dan
1 144 1
Beton
Bengkel Chasis
1 200 1
Otomotif
Bengkel Cnc 2 150 1 1
Bengkel Instalasi Listrik 1 120 1
Bengkel Kelistrikan Dan
1 65 1
Otomotif
Bengkel Kerja Bangku 1 180 1
Bengkel Kerja Mesin 1 552 1
Bengkel Konstruksi
1 171 1
Bangunan
Bengkel Las Tempa 1 152,75 1
Bengkel M.R 1 162,5 1
Bengkel Mr1 1 107,5 1
Bengkel Otomasi 3 60 1 2
dst
C. Kinerja Pelayanan SMK
a. Tingkat capaian kinerja SMK …. berdasarkan sasaran/ target Renstra SMK …. periode tahun 2017–2021 dituangkan
dalam tabel berikut :

Tabel 33 Pencapaian Kinerja Pelayanan SMK … Tahun 2017-2021 Provinsi ….


KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 PROGRAM 0 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 0,025 % FUNGSIONAL


Persentase Peningkatan
PENUNJANG BLUD
Pendapatan Unit
URUSAN
Produksi dan Jasa
PEMERINTAH
DAERAH (BLUD)

1.1 Administrasi Jumlah dokumen 0 1 1 1 1 1 5 dokumen FUNGSIONAL


Kepegawaian ketatausahaan dan BLUD
Perangkat Daerah kepegawaian

1.1.1 Pengadaan Pakaian Dinas 0 1 1 1 1 1 5 paket FUNGSIONAL


Jumlah pengadaaan BLUD
Beserta Atribut
pakaian dinas
Kelengkapannya

2.1 Administrasi Umum Jumlah Laporan 0 12 12 12 12 12 60 laporan FUNGSIONAL


Perangkat Daerah dan/ Penyediaan Barang dan BLUD
atau BLUD Jasa

2.1.1 Penyediaan Peralatan dan 0 1 1 1 1 1 5 paket FUNGSIONAL


Jumlah paket
Perlengkapan Kantor BLUD
pengadaan

21
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

3.1 Pengadaan Barang Milik 0 2 2 2 2 2 10 laporan FUNGSIONAL


Jumlah Laporan
Daerah Penunjang Urusan BLUD
Pengadaan Sarana dan
Pemerintah Daerah
Prasarana

3.1.1 Pengadaan Peralatan Jumlah peralatan dan 0 1 1 1 1 1 5 paket FUNGSIONAL


dan Mesin Lainnya mesin lainnya BLUD

2 PROGRAM 85 85 85 86 86 86 86 % APBD
PENUNJANG
Persentase Indikator
URUSAN
Program yang Tercapai
PEMERINTAH
DAERAH (APBD)

Persentase realisasi 85 85 85 86 86 86 86 % APBD


anggaran

Indeks profesionalitas 80 80 80 81 81 81 81 % APBD


ASN

2.1 Perencanaan, Jumlah Dokumen 0 4 4 4 4 4 20 dokumen APBD


Penganggaran, dan Perencanaan dan
Evaluasi Kinerja Anggaran Perangkat
Perangkat Daerah Daerah

2.1.1 Koordinasi dan 0 1 1 1 1 1 5 dokumen APBD


Penyusunan Dokumen Jumlah dokumen RKA
RKA-SKPD

2.1.2 Koordinasi dan 0 1 1 1 1 1 5 dokumen APBD


Jumlah dokumen RKA
Penyusunan Dokumen
Perubahan
Perubahan RKA-SKPD

22
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

2.1.3 Koordinasi dan 0 1 1 1 1 1 5 dokumen APBD


Penyusunan DPA- Jumlah dokumen DPA
SKPD

2.1.4 Koordinasi dan 0 1 1 1 1 1 5 dokumen APBD


Jumlah dokumen DPA
Penyusunan Perubahan
Perubahan
DPA-SKPD

2.1.5 Evaluasi Kinerja Jumlah dokumen 0 1 1 1 1 1 5 dokumen APBD


Perangkat Daerah evaluasi kinerja

2.2 Jumlah laporan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Administrasi Keuangan
pertanggungjawaban
Perangkat Daerah
keuangan

2.2.1 Penyediaan Administrasi Jumlah laporan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Pelaksanaan Tugas Administrasi Pelaksanaan
ASN Tugas
ASN

2.2.2 Pelaksanaan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Jumlah laporan
Penatausahaan dan
verifikasi penatausahaan
Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD

2.2.3 Koordinasi dan Jumlah Laporan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Pelaksanaan Akuntansi akuntansi perangkat
SKPD daerah

23
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

2.2.4 0 2 2 2 2 2 10 dokumen APBD


Koordinasi dan
Penyusunan Laporan Jumlah dokumen
Keuangan Akhir Tahun keuangan SKPD
SKPD

2.2.5 Koordinasi dan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Penyusunan Laporan
Jumlah laporan
Keuangan Bulanan/
keuangan
Triwulanan/ Semesteran
SKPD

2.2.6 Penyusunan Pelaporan 0 1 1 1 1 1 5 laporan APBD


Jumlah laporan
dan Analisis Prognosis
prognosis
Realisasi Anggaran

2.3 Administrasi Barang Jumlah Laporan 0 12 12 12 12 12 60 Laporan APBD


Milik Daerah pada Pengelolaan Barang Milik
Perangkat Daerah Daerah

2.3.1 Rekonsiliasi dan 0 12 12 12 12 12 60 Laporan APBD


Penyusunan Laporan Jumlah Kegiatan dan
Barang Milik Daerah Laporan
pada SKPD

2.4 Administrasi Jumlah dokumen 0 12 12 12 12 12 60 Laporan APBD


Kepegawaian ketatausahaan dan
Perangkat Daerah kepegawaian

2.4.1 Koordinasi dan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Jumlah laporan data
Pelaksanaan Sistem
pegawai
Informasi Kepegawaian

24
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

2.4.2 Monitoring, Evaluasi, dan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Jumlah laporan SKP
Penilaian Kinerja Pegawai
yang tepat waktu

2.5 Jumlah Laporan 0 3 3 3 3 3 15 laporan APBD


Administrasi Umum
Penyediaan Barang dan
Perangkat Daerah
Jasa

2.5.1 Fasilitasi Kunjungan jumlah paket 0 10 10 10 10 10 50 kali APBD


Tamu pengadaan

2.5.2 Penyelenggaraan Rapat 0 1 1 1 1 1 5 laporan APBD


Koordinasi dan Jumlah Laporan
Konsultasi SKPD

2.5.3 Jumlah daftar arsip aktif, 0 3 3 3 3 3 15 dokumen APBD


Penatausahaan Arsip
arsip inaktif, arsip vital
Dinamis pada SKPD

2.6 Jumlah Laporan 0 2 2 2 2 2 10 laporan APBD


Pengadaan Barang Milik
Pengadaan Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah

2.6.1 Pengadaan Mebel Jumlah mebel 0 1 1 1 1 1 5 set APBD

2.6.2 Pengadaan Peralatan Jumlah peralatan dan 0 1 1 1 1 1 5 paket APBD


dan Mesin Lainnya mesin lainnya

2.7 Penyediaan Jasa Jumlah laporan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Penunjang Urusan Penyediaan Jasa
Pemerintahan Daerah Penunjang Urusan

25
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

Pemerintahan Daerah

2.7.1 Jumlah penyediaan 0 12 12 12 12 12 60 bulan APBD


Penyediaan Jasa
Jasa Komunikasi,
Komunikasi, Sumber
Sumber Daya Air dan
Daya Air dan Listrik
Listrik

2.8 Jumlah laporan 0 12 12 12 12 12 60 laporan APBD


Pemeliharaan Barang
Pemeliharaan Barang
Milik Daerah Penunjang
Milik Daerah Penunjang
Urusan Pemerintahan
Urusan Pemerintahan
Daerah
Daerah

2.8.1 Pemeliharaan Peralatan Jumlah peralatan dan 0 6 6 6 6 6 30 paket APBD


dan Mesin Lainnya mesin lainnya yang
dipelihara

3 PROGRAM 100 100 100 100 100 100 100 % FUNGSIONAL


Persentase Kelulusan
PENGELOLAAN BLUD
Peserta Didik
PENDIDIKAN
(BLUD)
3.1 Jumlah lulusan yang 350 385 392 399 406 413 2.345 orang FUNGSIONAL
Pengelolaan
terserap di dunia kerja dan BLUD
Pendidikan SMK
berwirausaha

3.1.1 Jumlah MOU dengan 1 1 1 1 1 1 5 paket FUNGSIONAL


dunia kerja BLUD
Link and Match dengan
dunia kerja Jumlah lulusan yang 350 385 392 399 406 413 2.345 orang
terserap di dunia kerja

3.2 Peningkatan Pelayanan Persentase 0% 5 5 5 5 5 5% % FUNGSIONAL

26
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

BLUD Peningkatan Sales BLUD


Growth

3.2.1 Pelayanan TeFa Jumlah program 10 20 30 40 50 60 60 % FUNGSIONAL


Teknologi dan keahlian yang BLUD
Rekayasa melaksanakan TeFa

4 PROGRAM 100 100 100 100 100 100 100 % APBD


Persentase Kelulusan
PENGELOLAAN
Peserta Didik
PENDIDIKAN (APBD)

4.1 Jumlah lulusan yang 350 385 392 399 406 413 2.345 orang APBD
terserap di dunia kerja dan
berwirausaha
Pengelolaan
Pendidikan SMK Jumlah peserta didik 6 8 10 12 14 16 60 peserta APBD
yang mengikuti lomba didik

Jumlah guru yang 2 3 4 5 6 7 25 orang APBD


mendapatkan pelatihan

4.1.1 Jumlah kegiatan 10 11 12 13 14 15 65 Kali APBD


Pembinaan Minat, Bakat
pembinaan Minat Bakat
dan Kreativitas peserta
dan Kreativitas peserta
didik
didik

4.1.2 Penyelenggaraan Proses 2.380 2.381 2.382 2.383 2.384 2.385 11.915 peserta APBD
Jumlah peserta didik yg
Belajar dan didik
mengikuti proses
Ujian bagi Peserta
belajar
Didik

27
KETER
TARGET
INDIKATOR CAPAIAN
PROGRAM/
PROGRAM
NO KEGIATAN/ SATUAN SUMBER DANA
/KEGIATAN/ KONDISI
SUB KEGIATAN
SUB KEGIATAN 2016 2017 2018 2019 2020 2021 AKHIR
(/TOTAL)

4.1.3 Pengadaan Alat Praktik 0 1 2 3 4 5 15 unit APBD


Jumlah alat praktek dan
dan Peraga Peserta Didik
peraga peserta didik

4.1.4 Pengembangan Karir 2 3 4 5 6 7 25 orang APBD


Jumlah Guru dan Tenaga
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang
Kependidikan Pada
mengikuti
Satuan Pendidikan SMK
pengembangan karir

Keterangan:
Kolom 1: diisi dengan nomor program/kegiatan/sub-kegiatan.
Kolom 2: diisi dengan nama program/kegiatan/sub-kegiatan
Kolom 3: diisi dengan indikator program/kegiatan/sub-
kegiatan Kolom 4: diisi dengan ketercapaian pada tahun
berjalan Kolom 5 s.d. 9: diisi dengan target 5 tahun
mendatang
Kolom 10: diisi dengan kondisi akhir (total) target 5 tahun mendatang
Kolom 11: diisi dengan satuan ketercapaian dan target
Kolom 12: diisi dengan sumber pendanaan

28
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS SMK

A. Identifikasi Masalah Layanan Sekolah terhadap Masyarakat


Berdasarkan analisis gambaran umum pelayanan SMK … periode sebelumnya,
terdapat berbagai indikator yang telah memenuhi target, namun di sisi lain terdapat pula
berbagai permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dan perlu ditangani secara
terencana, sinergis, dan berkelanjutan.

Identifikasi permasalahan yang dihadapi SMK … disajikan dalam tabel berikut :


Tabel 34 Pemetaan Permasalahan Pelayanan SMK …
Masalah
No Masalah Akar Masalah
Pokok
1. Belum ada regulasi/payung hukum
untuk memasarkan produk hasil
Produk belum terserap ke masyarakat belajar peserta didik
1 TeFa secara optimal (optimalisasi keterserapan 2. Belum ada regulasi ijin produksi dan
produk ke masyarakat) pemasaran
3. Mindset marketing produk (barang
dan jasa) SMK
Jumlah guru produktif (produktivitas Belum ada kolaborasi dengan pihak
2 SDM
guru) eksternal
1. Belum ada pemetaan tarif
3 Aset Optimalisasi pemanfaatan aset layanan setempat
2. Mindset marketing aset SMK

B. Isu Strategis
Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan
fungsi ini adalah:
1. Regulasi/payung hukum untuk memasarkan produk hasil belajar peserta didik.
Contoh: informasi Peraturan-peraturan dan Kebijakan Pusat dan Daerah tentang
pemasaran produk sekolah atau pemanfaatan aset sekolah, informasi provinsi yang
telah melaksanakan BLUD SMK, dsb
2. Regulasi ijin produksi dan pemasaran.
Contoh: BPOM, sertifikat halal, IPRT, HKI
3. Pemasaran produk (barang dan jasa) SMK
4. Kolaborasi dengan pihak eksternal
5. Peta tarif layanan setempat
6. Potensi aset SMK

1) Analisis isu-isu strategis yang bersumber dari internal


a) Pengajaran berdasarkan Teaching Factory (TeFa)
Isu strategis terkait TeFa yaitu terkait regulasi pengaturannya dimana peraturan
di daerah belum terlalu mendukung pelaksanaan pembelajaran di SMK yang
menggunakan TeFa. Hal ini juga berpengaruh pada pengaturan regulasi lokal di
SMK sendiri.

29
b) SDM
Ada beberapa isu strategis terkait SDM yaitu:
i) Keterbatasan jumlah guru, bendahara, sistem informasi pendidikan,
petugas kebersihan dan penjaga malam dibanding beban kerjanya
ii) Kurangnya jenis peningkatan kapasitas (pelatihan) petugas yang sudah
terpenuhi
iii) Rendahnya gaji/insentif pegawai non PNS
c) Aset
Adanya keterbatasan anggaran pemeliharaan sarana prasarana (gedung, peralatan
bengkel, kendaraan operasional, IPAL, dan lain-lain)
d) Operasional SMK
Adanya keterbatasan anggaran operasional (listrik, air, internet, kebersihan, dan
lain-lain) sehingga perlu tambahan pendapatan melalui layanan nyata SMK
terhadap masyarakat yang bisa digunakan untuk operasional layanan SMK
melalui penerapan BLUD

2) Isu-isu strategis yang berasal dari analisis eksternal


Memasuki tahun anggaran 20XX secara nasional maupun lokal, kita masih
dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan di bidang pendidikan, diantaranya:
a) Pengajaran berdasarkan Teaching Factory (TeFa)
Kebijakan pelayanan pendidikan kejuruan yang berubah-ubah dan tidak
menguntungkan
b) SDM
Sulitnya mencari tenaga pendidik dan tenaga Pendidikan yang berkualitas untuk
ditempatkan di SMK
c) Kompetitor
Tingginya jumlah SMK kompetitor baik negeri maupun swasta dan jarak yang
terlalu dekat antar SMK tersebut
d) Lingkungan sekitar SMK
Kesadaran masyarakat tentang hukum, budaya dan agama yang bervariasi karena
posisi dan lokasi SMK yang berada di kota besar dan padat penduduk dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi cukup pesat

C. Rencana Pengembangan Layanan


Isu strategis berdasarkan analisis internal dan eksternal di SMK ... adalah
sebagai berikut:
1. Related Diversification (keanekaragaman)
Diversifikasi pada SMK ... dapat dilihat dari berbagai macam jenis produk dan
layanan yang sudah dikembangkan. Setiap layanan didukung oleh SDM mulai dari
guru, montir, pegawai kafe dan resto, tenaga administrasi, bendahara, kasir,
kebersihan, penjaga malam, sarana prasarana, dan kolaborasi dengan Dunia Kerja.
Keanekaragaman layanan SMK berupa layanan otomotif berupa servis berkala
(ringan) kendaraan roda empat dan roda dua, penjualan dan

30
penggantian suku cadang dan pemasangan asessoris kendaraan roda empat dan roda
dua, cuci kendaraan roda empat dan roda dua selama 24 jam. Selain itu jugat
terdapat layanan ATM, kafe dan resto beserta layanan WIFI.
Semua keanekaragaman layanan di atas dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu masyarakat akan layanan otomotif yang lengkap.

2. Market Development (pengembangan pasar)


Pengembangan dan peningkatan konsumen serta pemasaran yang dilakukan
oleh SMK ... dengan memperluas jangkauan konsumen tingkat lokal, nasional, dan
internasional secara konvensional dan marketplace.
Akses terhadap SMK yang mudah merupakan alasan tersendiri bagi
masyarakat untuk memilih SMK ... sebagai tempat mendapatkan layanan dapat
dijangkau melalui kemudahan transportasi dan jaringan komunikasi.
Kelengkapan fasilitas, kelengkapan aset, kelengkapan alat praktek tefa,
profesionalitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, kejelasan prosedur dan
kelengkapan alat praktik menjadi salah satu alasan masyarakat memilih SMK ....
Perkembangan bisnis dan kawasan industri yang masih terus berjalan disekitar
lokasi SMK memberikan berpotensi besar bagi SMK untuk meningkatkan
pengembangan pasar.
3. Product Development (pengembangan produk)
Pengembangan produk layanan yang dilaksanakan oleh SMK ...
dengan memperhatikan kebutuhan konsumen melalui hasil identifikasi kebutuhan
dan umpan balik masyarakat. Beberapa produk layanan yang menjadi unggulan
antara lain:
a. Perbaikan bodi kendaraan roda empat dan roda dua;
b. Pembuatan spare part (fast moving);
c. Injector cleaner;
d. Scan dan diagnose fuel injection;
e. Engine Performance Setting (Dino Test);
f. Dst.
Selain mengembangkan produk unggulan yang sesuai dengan kompetensi
keahlian, SMK …juga dapat mengembangkan produk-produk lainnya di luar
kompetensi keahlian, misalnya pemanfaatan limbah, kapal penangkap ikan
dikembangkan menjadi kapal wisata, layanan pom bensin mini.
4. Platform Collaboration (Kolaborasi)
Pengembangan pelayanan melalui strategi kolaborasi dilaksanakan dengan
meningkatkan koordinasi dengan Dunia Kerja, masyarakat, media, lembaga terkait
melalui koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan,

31
pengawasan, pemasaran, bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan akuntabilitas
pelayanan publik.

5. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Pengembangan pelayanan melalui strategi integrasi vertikal dilaksanakan
dengan meningkatkan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi... melalui
koordinasi perencanaan anggaran, pembinaan dan pengawasan serta integrasi
kegiatan yang menjadi prioritas di Provinsi...
Laju pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan pemukiman apabila
diikuti dengan perilaku pencarian layanan perbaikan dan perawatan otomotif yang
baik maka SMK …. akan menjadi salah satu pilihan yang akan dimanfaatkan oleh
masyarakat.
Lokasi SMK …. yang strategis merupakan kondisi yang menguntungkan
untuk mengembangkan keanekaragaman perbaikan dan perawatan otomotif karena
memiliki pangsa pasar yang juga beraneka ragam.
Rencana pengembangan program pelayanan pendidikan kejuruan di SMK ...
sampai dengan tahun … yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
publik bidang pendidikan sehingga rencana pengembangan program pelayanan
pendidikan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
6. Pengembangan Jenis Pelayanan
Peningkatan jumlah siswa dan layanan bengkel otomotif SMK ... setiap tahun
mengharuskan SMK ... untuk mencari inovasi agar lebih efisien dalam
memberikan pelayanan pada siswa dan konsumen. Database prestasi siswa yang
bagus dan pengurangan waktu tunggu di bengkel merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efisiensi pelayanan sehingga kepuasan konsumen lebih meningkat.
Oleh karena itu, SMK... akan mengembangkan penerapan teknologi digital untuk
database siswa dan pendaftaran konsumen.

Berdasarkan latar belakang di atas, jenis pelayanan yang akan dikembangkan


di SMK... yaitu:
a. E-student record
b. E-registration workshop
c. E-non cash transaction
7. Peningkatan Sarana Prasarana Layanan
Kebutuhan sarana dan prasarana TeFa dan aset di SMK perlu ditingkatkan
sesuai dengan layanan prima terhadap masyarakat.
Beberapa rencana terkait penambahan, revitalisasi, perawatan dan kalibrasi
sarana dan prasarana antara lain:
a. Pemutakhiran alat praktik
b. Penerapan teknologi digital

32
c. Pembenahan laboratorium dan bengkel
d. Penerapan 5S dan K3L serta ECP (Ergonomic Check Point)
e. Dst

8. Peningkatan Mutu SDM


Seiring dengan meningkatnya tuntutan kualitas layanan terhadap pelanggan,
maka SMK ... perlu melakukan rencana pengembangan SDM meliputi:
a. Pelatihan guru dan tenaga kependidikan
b. Sertifikasi guru dan tenaga kependidikan
c. Magang guru dan tenaga kependidikan
d. Studi lanjut guru dan tenaga kependidikan
e. Dst

33
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN

A. Visi SMK (contoh)


Visi SMK adalah visi sekolah yang sudah ada, jika belum sesuai dengan visi dan
misi Pemerintah Daerah dapat disempurnakan dengan menyesuaikan gambaran arah
pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun. Visi SMK disusun berdasarkan visi Pemerintah Provinsi pada dokumen
RPJMD .... Tahun 20…. -20….. Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Provinsi maka
visi SMK juga akan dilakukan revisi sesuai dengan perubahan tersebut.
Visi Pemerintah Provinsi.... tahun 20…. -20….. adalah ”Terwujudnya
Masyarakat ….. yang Adil, Sejahtera, Unggul dan Berakhlak dengan Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik melaluiSemangat Gotong Royong”. Visi
tersebut diturunkan pada beberapa misi dimana pada Misi ke-2 Pemerintah Provinsi....:
Misi ke-2 berbunyi “Terciptanya Kesejahteraan yang Berkeadilan Sosial,
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan,
Penyediaan Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan”
dimana misi ini dapat digunakan untuk menentukan visi SMK …. Sebagai berikut:

(contoh:) “Mewujudkan lulusan yang beriman, bertaqwa, mandiri, dan


berdaya saing”

Visi SMK ... sejalan dengan cita-cita Pemerintah Provinsi mewujudkan


kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan pendidikan. Selain melalui
pemerataan, layanan pendidikan harus lebih bermutu sehingga masyarakat (peserta didik)
menerima pelayanan pendidikan yang berkualitas. Kehidupan masyarakat lebih baik dan
terdorong untuk berperan aktif dan mandiri serta berdaya saing.
Pemerintah Provinsi berupaya mewujudkan masyarakat yang aktif, mandiri
serta berdaya saing tinggi melalui pelayanan SMK… yang dapat memfasilitasi
masyarakat sehingga menyadari kebutuhan akan pendidikan, mau dan mampu serta
terampil dalam kompetensinya.

B. Misi SMK (contoh)


Misi SMK adalah misi sekolah yang sudah ada, jika belum sesuai dengan misi
Pemerintah Daerah dapat disempurnakan dengan menyesuaikan langkah- langkah dalam
mencapai visi yang akan dilakukan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Contoh: Adapun misi untuk mencapai visi SMK … adalah dengan:
a. Menumbuhkan pemahaman, pengamalan ajaran agama dan budaya serta
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
b. Mengembangkan potensi dan kreatifitas warga sekolah agar mampu berdaya saing
baik di tingkat regional, nasional, dan internasional
c. Membangun layanan prima secara internal dan eksternal yang berkesinambungan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha/dunia industri

34
d. Menjalin hubungan baik dengan mitra kerja yang saling menguntungkan di bidang
perbengkelan otomotif dan bidang terkait lainnya
e. Melaksanakan sistem manajemen berbasis informasi dan teknologi bertaraf
internasional

Agar dapat memberikan pelayanan prima yang berkualitas maka, SMK...


membuat perencanaan peningkatan sarana prasarana dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia melaluai perencanaan tingkat Puskesmas. Monitoring dan evaluasi
kegiatan SMK dilaksanakan melalaui penilaian kinerja SMK.

C. Telaah Renstra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan (Kemendikbud) memiliki tugas dan
fungsi untuk menjalankan amanat mengendalikan pembangunan SDM untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan. Kemendikbud kemudian
menentukan visi kementerian berdasarkan pada capaian kinerja, potensi dan
permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045.
Visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:

“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden


untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global.”

Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung


terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang
dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan
profesionalitas dan integritas. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan
bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai
kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang
berlandaskan gotong royong, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan
pendidikan dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan
kebudayaan sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.

Kemendikbud sesuai tugas dan kewenangannya melaksanakan Misi Presiden


yang dikenal sebagai Nawacita kedua, yaitu menjabarkan misi nomor
(1) Peningkatan kualitas manusia Indonesia; nomor (5) Kemajuan budaya yang
mencerminkan kepribadian bangsa; dan nomor (8) Pengelolaan pemerintahan yang
bersih, efektif, dan terpercaya. Misi yang dituangkan dalam Nawacita kedua tersebut
dilakukan untuk mendukung pencapaian Visi Presiden, Untuk itu, misi Kemendikbud
dalam melaksanakan Nawacita kedua tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan
berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. Mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa dan
sastra.

35
3. Mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.

D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


RTRW Provinsi.... tidak menjelaskan secara khusus peruntukan ruang untuk
pendidikan. Pada dokumen RTRW tersebut, peruntukan ruang untuk kepentingan
pendidikan menjadi bagian dari Kawasan Peruntukan Permukiman. Kawasan peruntukan
permukiman merupakan kawasan yang diperuntukan bagi permukiman penduduk diluar
kawasan lindung yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal masyarakat yang
berada di wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi , dengan kriteria sebagai berikut:
1. Berada di luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana;
2. Memiliki akses menuju pusat kegiatan masyarakat diluar kawasan;
3. Memiliki kelengkapan sarana, prasarana dan utilitas pendukung.

Rencana kawasan permukiman di Provinsi seluas lebih kurang Ha


tersebar di seluruh kabupaten/kota. Secara umum kawasan permukiman di Provinsi
terdiri atas:
1. Kawasan Permukiman Perkotaan
Tujuan dari pengembangan kawasan permukiman kota adalah mengembangkan
kawasan permukiman kota sebagai tempat pemusatan penduduk yang ditunjang oleh
pendidikan, perdagangan dan jasa, perkantoran, fasilitas umum, fasilitas sosial,
fasilitas sosial, Ruang Terbuka Hijau (RTH), instalasi militer, cagar budaya dan
fasilitas penunjang perkotaan yang memadai sesuai dengan fungsi dan hirarkinya.
2. Kawasan Permukiman Pedesaan
Tujuan dari pengembangan kawasan permukiman pedesaan adalah mengembangkan
kawasan permukiman yang terkait dengan kegiatan budidaya pertanian yang terbesar
sesuai dengan potensi pertanian. Kebijakan pengembangan permukiman pedesaan
dilakukan dengan menciptakan sentra-sentra produksi yang prospektif dalam
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan, pengembangan desa-desa pusat
pertumbuhan serta pengembangan permukiman transmigrasi.

Berdasarkan RTRW Provinsi.... di atas, dapat diketahui bahwa penyelenggaraan


pendidikan menghadapi permasalahan berkaitan dengan ketersediaan lahan untuk
pengembangan sekolah khususnya di wilayah perkotaan, sehingga pembangunan sekolah
pendidikan menengah dan sekolah luar biasa pada daerah perkotaan diarahkan pada
pembangunan secara vertikal.

E. Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)


KLHS adalah serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif
untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan atau
program. Selaras dengan pengertian KLHS tersebut, maka tujuan penyelenggaraan
pelaksanaan KLHS ini adalah memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke dalam proses penyusunan dan dokumen RPJMD Provinsi.... Tahun
20…. -20…...

36
Berdasarkan dokumen (KLHS) RPJMD Provinsi...., program yang dilaksanakan
oleh Dinas Pendidikan semuanya tidak memiliki pengaruh dan dampak terhadap
lingkungan.

F. Telaah Renstra Dinas Pendidikan


Mencermati hasil identifikasi masalah, telaah visi misi Gubernur dan Wakil
Gubernur dalam RPJMD Provinsi.... Tahun 20…. -20…..., telaah Renstra Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Tahun 20…. -20…..., telaah RTRW dan KLHS, serta
perumusan isu-isu strategis dengan berpedoman pada Misi 2 Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi.... yakni “Terciptanya Kesejahteraan Yang Berkeadilan Sosial,
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Terutama Kesehatan dan Pendidikan, Penyediaan
Lapangan Kerja dengan Memperhatikan Kelompok Rentan“, maka dapat ditetapkan
Tujuan Dinas Pendidikan adalah “Terwujudnya pemerataan akses yang berkualitas pada
pendidikan menengah dan pendidikan khusus serta peningkatan Profesionalisme SDM
Bidang Pendidikan di Provinsi.... “. Dalam jangka menengah pencapaian tujuan tersebut,
didasarkan pada indikator pengukuran capaiannya dapat ditabulasikan sebagai berikut:

TARGET TIAP TAHUN


TUJUAN INDIKATOR FORMULASI 20x1 20x2 20x3 20x4 20x5 20x6
Terwujudnya
pemerataan akses
yang berkualitas
pada Pendidikan
Menengah dan
Pendidikan Khusus Indeks IHLS + IRLS
0,69 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74
serta peningkatan Pendidikan 2
Profesionalisme
Sumber Daya
Manusia Bidang
Pendidikan di
Provinsi…

Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di bagian sebelumnya,


dirumuskan sasaran jangka menengah Dinas Pendidikan Provinsi sebagai
berikut:
1. Meningkatnya akuntabilitas kinerja Dinas Pendidikan;
2. Terwujudnya ketersediaan layanan pendidikan untuk penduduk usia 25
Tahun;
3. Meningkatnya akses dan kualitas layanan pendidikan menengah;
4. Meningkatnya akses dan kualitas Layanan Pendidikan Khusus;
5. Meningkatnya mutu Guru dan Tenaga Kependidikan Bidang Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Khusus;
6. Meningkatnya kualitas Manajemen pelayanan pendidikan di Cabang Dinas
Pendidikan.

Enam butir sasaran yang dirumuskan guna mencapai tujuan jangka menengah,
pencapaiannya dapat dijadikan tolok ukur kinerja Dinas Pendidikan pada umumnya dan
khususnya masing-masing bidang maupun cabang dinas. Sasaran yang perlu diperhatikan
SMK … adalah sasaran yang ketiga yang mana tanggung jawa utama ada di bidang
pembinaan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pembinaan pendidikan
(SMK). Dalam jangka menengah

37
pencapaian sasaran tersebut, didasarkan pada indikator pengukuran capaiannya dapat
ditabulasikan sebagai berikut:

INDIKATOR TARGET TIAP TAHUN


SASARAN KINERJA UTAMA FORMULASI 20x1 20x2 20x3 20x4 20x5 20x6
(IKU)
Meningkatnya 𝐴𝑃𝑀 𝐷𝐼𝐾𝑀𝐸𝑁 =
akses dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑈𝑠𝑖𝑎
APM Pendidikan
kualitas layanan 16 − 18 𝑡ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Menengah
pendidikan 𝑆𝑀𝐴/𝑆𝑒𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75
(SMA/SMK/MA/Kejar
menengah. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
paket C/ SMALB
𝑈𝑠𝑖𝑎 16 − 18 𝑡ℎ ×
100

G. Tujuan SMK (contoh)


Tujuan SMK merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan setiap
misi SMK yang mengandung makna:
1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun terakhir renstra.
2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi
3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.
4. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan SMK ... adalah sebagai berikut:

Contoh:

Tujuan dari Misi 1:


1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan yang siap kerja dan berakhlak mulia
2. Meningkatkan kesesuaian lingkungan sekolah berlandaskan agama dan budaya
dengan karakter industri

Tujuan dari Misi 2:


1. Meningkatkan layanan kreativitas dan inovasi warga sekolah
2. Meningkatkan kepuasan pelanggan berkaitan dengan layanan sekolah
3. dst

Tujuan dari Misi 3: dan seterusnya

H. Sasaran SMK (contoh)


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal
yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran SMK... berdasarkan tujuan sebagai berikut:

38
Tabel 35 Contoh Sasaran Pengembangan Layanan SMK
No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

1 Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas 1 Meningkatnya angka


dan kuantitas lulusan dan kuantitas lulusan ketersediaan lulusan di DUDI
yang siap kerja dan yang siap kerja dan
berakhlak mulia berakhlak mulia
2 Meningkatkan Meningkatnya 1 Meningkatnya persentase
kesesuaian lingkungan kesesuaian lingkungan kesesuaian lingkungan sekolah
sekolah berlandaskan sekolah berlandaskan berlandaskan agama dan budaya
agama dan budaya agama dan budaya dengan karakter
dengan karakter dengan industri
industri karakter industri 2 Meningkatnya persentase
pemanfaatan lahan
lingkungan sekolah
3 Meningkatkan layanan Meningkatnya layanan 1 Meningkatnya jumlah
kreativitas dan inovasi kreativitas dan inovasi layanan kreatif dan inovatif
warga sekolah warga sekolah 2 Meningkatnya persentase
peserta dan guru kreatif dan
inovatif
4 Dst

I. Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan kebijakan dibentuk untuk mencapai tujuan dan sasaran. Strategi
dirumuskan dengan menentukan langkah pilihan yang tepat melalui analisis metode
SWOT.

Adapun interaksi dan hasil interaksi dapat diikuti pada tabel berikut:
Analisis SWOT untuk mencapai sasaran Meningkatnya kuantitas lulusan
yang siap kerja dan berakhlak mulia

Faktor Internal Kekuatan ( S ) Kelemahan ( W )

1. Adanya Sistem manajemen yang 1. Keterbatasan jumlah guru,


berlaku bendahara, sistem informasi
2. Adanya Komitmen pimpinan pendidikan, petugas kebersihan
3.Adanya peralatan yang mencukupi dan penjaga malam dibanding
untuk beragam jenis layanan beban kerjanya
bengkel, penjualan asesoris dan
pendukung bengkel 2. Kurangnya jenis peningkatan
4. Adanya sarana prasarana yang kapasitas (pelatihan) petugas
memadai (gedung, kendaraan yang sudah terpenuhi
operasional, sarana IPAL) 3. Keterbatasan anggaran
5. Adanya jenis ketenagaan yang operasional (listrik, air, internet,
mencukupi (administrasi kepegawaian, kebersihan, dan lain-lain)
pengadministrasi umum, pengurus 4. Keterbatasan anggaran pemeliharaan
barang pembantu, pengelola program sarana prasarana (gedung, peralatan
dan pelaporan, dan kasir ) bengkel, kendaraan operasional,
6. Lokasi yang strategis dan adanya IPAL, dan lain-lain)
akses yang mudah terjangkau 5. Rendahnya gaji/insentif pegawai
masyarakat non PNS

39
Faktor Eksternal
Peluang ( O ) SO WO
1. Meningkatnya minat 1. Mengoptimalkan mutu pelayanan 1. Mengatasi keterbatasan jumlah
masyarakat terhadap melalui sistem manajemen mutu personel SDM melalui peluang
layanan pendidikan SMK yang baik dan peningkatan strata peningkatan pendapatan SMK
dan layanan bengkel akreditasi sekolah (S1,O1) (W1,O1)
SMK serta layanan 2. Mengatasi keterbatasan anggaran
pendukungnya operasional melalui peluang
2. Mengoptimalkan ketersediaan
peralatan dan jenis layanan yang peningkatan pendapatan SMK
dapat dipenuhi (S3,O1) (W3,O1)
3. Mengoptimalkan kondisi sarana 3. Mengatasi keterbatasan anggaran
prasarana melalui pemeliharaan dan pemeliharaan sarana prasarana
perawatan yang baik (S4, O1) melalui peluang peningkatan
4. Mengoptimalkan tenaga pelayanan pendapatan SMK (W4,O1)
dengan panduan SOP Pelayanan (S5, 4. Mengatasi rendahnya gaji/insentif
O1) pegawai Non PNS melalui peluang
peningkatan pendapatan SMK
(W5,O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya komitmen 1. Mengatasi keterbatasan anggaran
kebijakan daerah pimpinan dengan memanfaatkan adanya operasional melalui perencanaan
tentang pemenuhan dukungan kebijakan daerah melalui sesuai kebijakan daerah (W3,O2)
sarana dan perencanaan dan manajemen yang baik 2. Mengatasi keterbatasan anggaran
operasional SMK (S2,O2) pemeliharaan sarana prasarana
melalui perencanaan sesuai kebijakan
daerah (W4,O2)

3. Adanya Kebijakan 1. Mengoptimalkan ketersediaan 1. Mengatasi keterbatasan jumlah


Pemerintah dan peralatan dan jenis layanan yang tenaga melalui peluang
Pemda terhadap dapat dipenuhi (S3, O3) peningkatan pendapatan SMK
peningkatan kualitas 2. Mengoptimalkan kondisi sarana (W1,O3)
pendidikan vokasi dan prasarana melalui pemeliharaan dan 2. Mengatasi keterbatasan kapasitas
kejuruan perawatan yang baik (S4, O3) personel SDM melaui peluang
3. Mengoptimalkan tenaga pelayanan peningkatan SMK (W2,O3)
dengan panduan SOP Pelayanan (S5, 3. Mengatasi keterbatasan anggaran
O3) operasional melalui peluang
4. Mengoptimalkan informasi peningkatan pendapatan SMk
keberadaan, layanan bengkel dan (W3,O3)
layanan pendukung SMK dan berbagai 4. Mengatasi keterbatasan anggaran
keunggulannya melalui berbagai pemeliharaan melalui peluang
sarana informasi (S6, O3) peningkatan pendapatan SMk
(W4,O3)

40
ST WT
Ancaman ( T )
1.Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan adanya sistem 1.Mengatasi keterbatasan personel
SMK kompetitor baik manajemen mutu akreditasi SMK SDM untuk mengatasi Jarak SMK
negeri maupun swasta (S1,T1) Kompetitor yang terlalu dekat (W1,
dan jarak yang terlalu 2. Mengoptimalkan jenis layanan T1)
dekat antar SMK dan keunggulan SMK (S6, T1) 2. Meningkatkan jangkauan layanan
tersebut warga sekolah terutama di luar
wilayah dengan tekhnologi
komunikasi untuk mengurangi
beban kerja pegawai non PNS
(W5, T1)
2.Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu pelayanan Mengatasi rendahnya gaji/insentif
masyarakat tentang melalui sistem manajemen pegawai Non PNS untuk mengatasi
hukum, budaya dan mutu, masalah kesadaran masyarakat
agama panduan SOP pelayanan dan tentang hukum, budaya dan agama
pelaksanaan akreditasi SMK melalui tekhnologi komunikasi untuk
sebagai dasar hukum kinerja mengurangi beban kerja pegawai non
pelayanan SMK (S1, T2) PNS (W5,T2)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang masalah
perlindungan hukum, budaya
dan agama (S2,T2)
3. Kebijakan pelayanan Mengatasi rendahnya gaji/ insentif
Pendidikan kejuruan 1. Mengoptimalkan mutu pelayanan pegawai non PNS untuk mengatasi
yang berubah-ubah pendidikan kejuruan melalui kebijakan pelayanan yang berubah-
dan tidak sistem manajemen mutu, ubah dan tidak menguntungkan
menguntungkan panduan SOP pelayanan dan tekhnologi komunikasi untuk
pelaksanaan akreditasi SMK mengurangi beban kerja pegawai non
sebagai kebijakan pelayanan PNS (W2.T2)
pendidikan kejuruan di SMK (S1,
T3)
2. Mengoptimalkan komitmen
pimpinan tentang kebijakan
pelayanan pendidikan kejuruan
di SMK (S2,T3)

Selanjutnya dibuat juga Analisis SWOT untuk mencapai sasaran berikutnya


yaitu:
1. Meningkatkan kesesuaian lingkungan sekolah berlandaskan agama
dan budaya dengan karakter industri
2. Meningkatkan layanan kreativitas dan inovasi warga sekolah
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan berkaitan dengan layanan
sekolah
4. Dan seterusnya

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang dapat digunakan dari analisa
SWOT sebelumnya beserta arah kebijakan dari setiap strategi adalah sebagai berikut:

41
Tabel 36 Strategi dan Arah Kebijakan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatkan kualitas Meningkatnya 1. Mengoptimalkan mutu Monitoring dan evaluasi yang


dan kuantitas lulusan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui sistem ketat atas pelaksanaan sisem
yang siap kerja dan lulusan yang siap manajemen mutu yang manajemen mutu yang baik
berakhlak mulia kerja dan berakhlak baik dan peningkatan
mulia strata akreditasi sekolah

2. Mengoptimalkan Meningkatkan kapasitas dan


ketersediaan peralatan kapabilitas, guru, tenaga
dan jenis layanan yang pendidik, dan pengurus barang
dapat dipenuhi pembantu

3. Mengoptimalkan kondisi Meningkatkan kapasitas dan


sarana prasarana melalui kapabilitas, guru, tenaga
pemeliharaan dan pendidik, dan pengurus barang
perawatan yang baik pembantu

4. Mengoptimalkan tenaga Meningkatkan kapasitas dan


pelayanan dengan kapabilitas, guru, tenaga
panduan SOP Pelayanan pendidik, dan pengurus barang
pembantu

5. Mengatasi keterbatasan Menyusun strategi


jumlah personel SDM, pemasaran layanan SMK
keterbatasan anggaran yang baik
operasional, keterbatasan
anggaran pemeliharaan
sarana prasarana, dan
rendahnya gaji/insentif
pegawai Non PNS melalui
perencanaan sesuai
kebijakan daerah serta
peluang peningkatan
pendapatan SMK

6. Mengoptimalkan adanya Identifikasi peluang program-


komitmen pimpinan program pemerintah dan pemda
dengan memanfaatkan yang dapat membantu
adanya dukungan pengembangan SMK
kebijakan daerah melalui
perencanaan dan
manajemen yang baik

7. Mengoptimalkan informasi Meningkatkan promosi


keberadaan, layanan layanan bengkel, layanan
bengkel, layanan pendukung SMK dan
pendukung SMK dan berbagai keunggulannya
berbagai keunggulannya melalui media sosial
melalui berbagai sarana
informasi

Meningkatkan layanan Meningkatnya 1. Penyediaan pendidik 1. Meningkatkan kualifikasi


kreativitas dan inovasi layanan kreativitas dan tenaga kependidikan pendidik dan tenaga

42
warga sekolah dan inovasi warga yang kreatif dan inovatif kependidikan
sekolah
2. Magang pendidik dan
tenaga kependidikan
secara periodik

2. Penyediaan 1. Penerapan Merdeka


pembelajaran untuk belajar
menumbuhkan
2. Pembelajaran Berbasis
kreativitas dan inovasi
Project
peserta didik sesuai
kebutuhan Dunia Kerja
3. dst………. ……………

43
BAB V
PROGRAM, KEGIATAN, SUB-KEGIATAN
DAN KERANGKA PENDANAAN

Renstra yang lengkap juga meliputi Tujuan, Sasaran, Rencana Program dan Kegiatan,
Sub kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Renstra tersebut
dapat terealisasi jika ada pendanaannya yang berasal dari pendapatan SMK. Rencana
pendapatan yang akan dicapai oleh SMK yang akan menerapkan BLUD pada tahun 20X1
sampai dengan 20x5 adalah sebagai berikut:

NO JENIS PENDAPATAN TAHUN 20X1 TAHUN 20X2 TAHUN 20X3 TAHUN 20X4 TAHUN 20X5
1 Jasa Layanan Pendidikan - - - - -
Jasa Layanan Bidang Keahlian
2 Teknologi dan Rekayasa – 21,489,000.00 23,550,000.00 25,450,000.00 29,700,000.00 33,158,000.00
Keahlian Teknik Otomotif
 Jasa Layanan Keahlian Teknik
9,550,000.00 10,800,000.00 11,000,000.00 12,250,000.00 12,800,000.00
Kendaraan Ringan Otomotif
 Jasa Layanan Keahlian Teknik
4,719,000.00 4,950,000.00 5,200,000.00 6,200,000.00 7,250,000.00
dan Bisnis Sepeda Motor
 Jasa Layanan Keahlian Teknik
dan Manajemen Perawatan 3,100,000.00 3,450,000.00 4,000,000.00 5,750,000.00 6,358,000.00
Otomotif
 Jasa Layanan Keahlian
Otomotif Daya dan Konversi 4,120,000.00 4,350,000.00 5,250,000.00 5,500,000.00 6,750,000.00
Energi
3 Pendapatan Hibah 306,550,000.00 313,250,000.00 349,600,000.00 400,000,000.00 480,000,000.00
 Pendapatan Hibah Terikat 125,000,000.00 128,250,000.00 155,000,000.00 175,000,000.00 225,000,000.00
 Pendapatan Hibah Tidak
181,550,000.00 185,000,000.00 194,600,000.00 225,000,000.00 255,000,000.00
Terikat
4 Hasil Kerjasama 127,500,000.00 133,000,000.00 135,500,000.00 144,582,000.00 148,700,000.00
 Kerjasama Pelatihan 25,000,000.00 28,750,000.00 29,000,000.00 35,000,000.00 36,700,000.00
 Kemitraan dengan Pihak
Ketiga - Sewa Peralatan dan 17,500,000.00 18,500,000.00 20,500,000.00 22,000,000.00 23,500,000.00
Mesin
 Kemitraan dengan Pihak Ketiga –
Sewa Gedung dan Bangunan 85,000,000.00 85,750,000.00 86,000,000.00 87,582,000.00 88,500,000.00

5 Operasional APBD 1,230,750,000.00 1,300,250,000.00 1,345,800,000.00 1,385,000,000.00 1,411,525,000.00


6 Bantuan Operasional Sekolah 1,155,000,000.00 1,235,400,000.00 1,290,000,000.00 1,325,000,000.00 1,375,500,000.00
Lain-lain Pendapatan BLUD
7 14,950,000.00 17,101,000.00 18,355,000.00 23,225,000.00 24,000,000.00
yang Sah
 Jasa Giro/Bunga 2,450,000.00 2,627,000.00 2,850,000.00 2,975,000.00 3,000,000.00
 Pengembangan Usaha Kafe 12,500,000.00 14,474,000.00 15,505,000.00 20,250,000.00 21,000,000.00
JUMLAH 2,856,239,000.00 3,022,551,000.00 3,164,705,000.00 3,307,507,000.00 3,472,883,000.00

44
Berdasarkan Rencana Pendapatan SMK dan berdasarkan Tujuan dan Sasaran yang telah
disusun sebelumnya maka selanjutnya dapat disusun rencana program, kegiatan dan sub kegiatan
pada SMK …. Selama … tahun kedepan sesuai periode kepemimpinan Gubernur. Rencana
program, kegiatan dan subkegiatan meliputi berikut ini:

1. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah yang dibiayai dari dana BLUD meliputi
kegiatan dan sub kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
1) Sub kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya
b. Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah dan/ atau BLUD
1) sub kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
c. Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
1) sub kegiatan Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya
2. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah yang dibiayai dari dana APBD meliputi
kegiatan dan sub kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
1) sub kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
2) sub kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Dokumen RKA-SKPD
3) sub kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perubahan RKA-SKPD
4) sub kegiatan Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD
5) sub kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Perubahan DPA-SKPD
6) sub kegiatan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
b. Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
1) sub kegiatan Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN
2) sub kegiatan Pelaksanaan Penatausahaan dan Pengujian/Verifikasi
Keuangan SKPD
3) sub kegiatan Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi SKPD
4) sub kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD
5) sub kegiatan Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan
Bulanan/Triwulanan/Semesteran SKPD
6) sub kegiatan Penyusunan Pelaporan dan Analisis Prognosis Realisasi Anggaran
c. Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah
1) sub kegiatan Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah pada
SKPD
d. Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
1) sub kegiatan Koordinasi dan Pelaksanaan Sistem Informasi Kepegawaian
2) sub kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Penilaian Kinerja Pegawai
e. Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah
1) sub kegiatan Fasilitasi Kunjungan Tamu
2) sub kegiatan Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
3) sub kegiatan Penatausahaan Arsip Dinamis pada SKPD

45
f. Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
1) sub kegiatan Pengadaan Mebel
2) sub kegiatan Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya
g. Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
1) sub kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
h. Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
1) sub kegiatan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya
3. Program Pengelolaan Pendidikan yang dibiayai dari dana BLUD meliputi kegiatan dan
subkegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan SMK
1) sub kegiatan Link and Match dengan DUNIA KERJA
b. Kegiatan Peningkatan Pelayanan BLUD
1) sub kegiatan Pelayanan TeFa Teknologi dan Rekayasa
4. Program Pengelolaan Pendidikan yang dibiayai dari dana APBD meliputi kegiatan dan
sub kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan SMK
1) sub kegiatan Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas peserta didik
2) sub kegiatan Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik
3) sub kegiatan Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik
4) sub kegiatan Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan
Pendidikan SMK

Program, kegiatan dan subkegiatan pada SMK …. berdasarkan tujuan dan sasaran yang
telah ditentukan sebelumnya, secara rinci dapat dilihat dalam Lampiran dokumen Rencana
Strategis BLUD SMK … ini

46
BAB VI
PENUTUP

Renstra Bisnis SMK … merupakan panduan bagi SMK … dalam melaksanakan fungsi
pelayanan kepada masyarakat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Renstra Bisnis SMK … ditujukan untuk menjabarkan Visi, Misi dan Strategi Pemerintah
Provinsi… pada dokumen RPJMD Pemerintah Provinsi… tahun … sampai dengan tahun ….
yang disusun dalam bentuk Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan SMK …
yang dalam pelaksanaannya disusun program, dan kegiatan, dan sub kegiatan. Visi SMK …
adalah ”Menghasilkan tamatan yang berkualitas, berdedikasi, berkarakter dan ber-taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.”, diharapkan menjadi arah pembangunan pendidikan di
wilayah … selama lima tahun ke depan.
b. SMK … memerlukan Penerapan BLUD yang memiliki fleksibilitas pengelolaan keuangan
yang berbeda dengan pengelolaan keuangan daerah pada umummnya untuk mencapai visi
yang telah ditetapkan.
c. Penyusunan Renstra BLUD 20…-20… merupakan salah satu persyaratan administratif yang
harus dipenuhi untuk menjadi sekolah yang dapat menerapkan BLUD.

6.1. Langkah-langkah Implementasi


Langkah-langkah implementasi untuk pelaksanaan Renstra BLUD SMK …
adalah sebagai berikut:
a. Implementasi penerapan BLUD pada SMK … ini memerlukan masa transisi. Selama
masa transisi akan dilaksanakan sosialisasi, penyesuaian terhadap sistem, pelatihan
sumber daya manusia, desain akuntansi, analisis biaya dan tarif serta langkah-
langkah lain yang diperlukan
b. Situasi yang mempengaruhi SMK … akan selalu mengalami perubahan. Oleh
karena itu, sekolah harus melakukan penyesuaian untuk menjamin konsisten strategi,
kebijakan, program, kegiatan, anggaran dan prosedur pelaksanaan.

6.2. Penutup
SMK sebagai pusat pengembangan, pemberdayaan dan pelayanan pendidikan
kejuruan akan lebih aktif mencari terobosan dalam rangka memberikan kepuasan kepada
pelanggannya. Tugas pimpinan baik di Dinas Pendidikan maupun SMK adalah
menciptakan strategi pelayanan prima di SMK dalam rangka meningkatkan ’image’
masyarakat terhadap SMK, yang berorientasi pa da kepuasan masyarakat. Untuk itu,
semua jajaran di Dinas Pendidikan dan SMK … memiliki komitmen yang tinggi untuk
mewujudkan pelayanan prima di sekolah dengan cara mengubah pola pengelolaan
keuangannya dalam bentuk penerapan BLUD.

47
LAMPIRAN
PROGRAM, KEGIATAN, SUB-KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN (contoh)
Tabel 37 Ilustrasi Program dan Kegiatan SMK secara Umum

Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Perencanaan Sumber
Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Meningkatkan Peserta PROGRAM Persentase 0% - 0,025% 140.000 0,025% 170.000 0,025% 175.000 0,025% 178.606 0,025% 187.53 Kepala BLUD
Pelayanan didik, PENUNJANG URUSAN Peningkatan 6 Sekolah
pendidik dan pendidik, PEMERINTAH Pendapatan
tenaga tendik/ DAERAH (BLUD) Unit Produksi
kependidikan, pegawai dan Jasa
Pelayanan
Sarana dan
Prasarana
Administrasi Jumlah 0 - 1 20.000 1 20.500 1 22.000 1 23.100 1 24.255 Kasubag
Kepegawaian dokumen doku dokum doku doku doku dokum TU
Perangkat Daerah ketatausahaan men en men men men en
dan
kepegawaian

Pengadaan Pakaian Jumlah 0 - 1 paket 40.000 1 44.000 1 46.200 1 48.510 1 paket 50.936 Kasubag TU
Dinas Beserta Atribut pengadaaan paket paket paket paket
Kelengkapannya pakaian dinas

Administrasi Umum Jumlah 0 - 12 20.000 12 20.500 12 22.000 12 23.100 12 24.255 Kasubag


Perangkat Daerah dan/ Laporan lapor lapor lapor lapor lapor lapor TU
atau BLUD Penyediaan an an an an an an
Barang dan
Jasa

48
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Penyediaan Peralatan Jumlah paket 0 - 1 20.000 1 20.500 1 22.000 1 23.100 1 24.255 Kasubag TU
dan Perlengkapan pengadaan paket paket paket paket paket paket
Kantor

Pengadaan Barang Jumlah 0 - 2 100.000 2 105.000 2 106.800 2 106.99 2 112.3 Waka


Milik Daerah Laporan lapor lapor lapor lapor lapor 6 lapor 46 Sarpras
Penunjang Urusan Pengadaan an an an an an an
Pemerintah Daerah Sarana dan
Prasarana

Pengadaan Peralatan Jumlah 0 - 1 paket 100.000 1 105.000 1 106.800 1 106.996 1 paket 112.34 Waka
dan Mesin Lainnya peralatan dan paket paket paket paket 6 Sarpras
mesin lainnya

Meningkatkan Peserta PROGRAM Persentase 85% 85% 529.190 85% 555.650 86% 583.432 86% 612.604 86% 643.23 Kepala APBD
pelayanan didik, PENUNJANG URUSAN Indikator 286.7 4 Sekolah
Pengelolaan pendidik, PEMERINTAH Program yang 00
SMK, tendik/pega DAERAH (APBD) Tercapai
pelayanan wai, alumni,
biaya operasi, masyarakat
pelayanan Persentase 85% 85% 85% 86% 86% 86%
Sarana dan realisasi
Prasarana, anggaran
pelayanan
pendidik dan
tenaga Indeks 80% 80% 80% 81% 81% 81%
kependidikan profesionalitas
ASN

49
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Perencanaan, Jumlah 0 dok 4 16.400 4 17.220 4 18.081 4 18.985 4 19.934 Kasubag APBD
Penganggaran, dan Dokumen umen 2.200 dokum doku doku doku dokum TU
Evaluasi Kinerja Perencanaan en men men men en
Perangkat Daerah dan Anggaran
Perangkat
Daerah

Penyusunan Dokumen Jumlah 0 7 4.500 7 4.725 11 4.961 11 5.209 11 5.470 Kasubag TU APBD
Perencanaan Perangkat Dokumen doku doku doku doku doku doku
Daerah perencanaan men men men men men men
perangkat
daerah

Koordinasi dan Jumlah 1 1 2.300 1 2.415 1 2.536 1 2.663 1 2.796 Kasubag TU APBD
Penyusunan Dokumen dokumen RKA doku 2.200 doku doku doku doku doku
RKA-SKPD men men men men men men

Koordinasi dan Jumlah 0 1 2.300 1 2.415 1 2.536 1 2.663 1 2.796 Kasubag TU APBD
Penyusunan Dokumen dokumen RKA doku doku doku doku doku doku
Perubahan RKA-SKPD Perubahan men men men men men men

Koordinasi dan Jumlah 0 1 2.500 1 2.625 1 2.756 1 2.894 1 3.039 Kasubag TU APBD
Penyusunan DPA-SKPD dokumen DPA doku doku doku doku doku doku
men men men men men men

Koordinasi dan Jumlah 0 1 2.500 1 2.625 1 2.756 1 2.894 1 3.039 Kasubag TU APBD
Penyusunan Perubahan dokumen DPA doku doku doku doku doku doku
DPA-SKPD Perubahan men men men men men men

50
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Evaluasi Kinerja Jumlah dokumen 0 1 2.300 1 2.415 1 2.536 1 2.663 1 2.796 Kasubag TU APBD
Perangkat Daerah evaluasi kinerja doku doku doku doku doku doku
men men men men men men

Administrasi Jumlah laporan 0 0 12 63.990 12 67.190 12 70.549 12 74.076 12 77.780 Kasubag APBD
Keuangan Perangkat pertanggungja laporan lapor lapor lapor lapor lapor TU
Daerah waban an an an an an
keuangan

Penyediaan Administrasi jumlah laporan 0 12 51.620 12 54.201 12 56.911 12 59.757 12 62.744 Kasubag TU APBD
Pelaksanaan Tugas ASN Administrasi laporan lapor lapor lapor lapor lapora
Pelaksanaan an an an an n
Tugas ASN

Pelaksanaan Jumlah laporan 0 12 1.125 12 1.181 12 1.240 12 1.302 12 1.367 Kasubag TU APBD
Penatausahaan dan verifikasi laporan lapor lapor lapor lapor lapora
Pengujian/Verifikasi penatausahaan an an an an n
Keuangan SKPD

Koordinasi dan Jumlah Laporan 0 12 3.000 12 3.150 12 3.308 12 3.473 12 3.647 Kasubag TU APBD
Pelaksanaan Akuntansi akuntansi laporan lapor lapor lapor lapor lapora
SKPD perangkat daerah an an an an n

Koordinasi dan Jumlah dokumen 0 2 2.460 2 2.583 2 2.712 2 2.848 2 2.990 Kasubag TU APBD
Penyusunan Laporan keuangan SKPD dokume doku doku doku doku doku
Keuangan Akhir Tahun n men men men men men
SKPD

51
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Koordinasi dan Jumlah laporan 0 12 2.000 12 2.100 12 2.205 12 2.315 12 2.431 Kasubag TU APBD
Penyusunan Laporan keuangan laporan lapor lapor lapor lapor lapora
Keuangan an an an an n
Bulanan/Triwulanan/Se
mesteran SKPD

Penyusunan Pelaporan Jumlah laporan 0 1 3.785 1 3.974 1 4.173 1 4.382 1 4.601 Kasubag TU APBD
dan Analisis Prognosis prognosis laporan lapor lapor lapor lapor lapora
Realisasi Anggaran an an an an n

Administrasi Barang Jumlah 0 0 12 4.000 12 4.200 12 4.410 12 4.631 12 4.862 Waka APBD
Milik Daerah pada Laporan Lapor Lapo Lapo Lapo Lapo Lapor Sarpras
Perangkat Daerah Pengelolaan an ran ran ran ran an
Barang Milik
Daerah

Rekonsiliasi dan Jumlah Kegiatan 0 12 4.000 12 4.200 12 4.410 12 4.631 12 4.862 Waka APBD
Penyusunan Laporan dan Laporan Lapor Lapor Lapo Lapo Lapo Lapor Sarpras
Barang Milik Daerah an an ran ran ran an
pada SKPD

Administrasi Jumlah 0 12 6.500 12 6.825 12 7.166 12 7.525 12 7.901 Kasubag APBD


Kepegawaian dokumen Lapor 6.500 Lapo Lapo Lapo Lapo Lapor TU
Perangkat Daerah ketatausahaan an ran ran ran ran an
dan
kepegawaian

Koordinasi dan Jumlah laporan 12 12 4.000 12 4.200 12 4.410 12 4.631 12 4.862 Kasubag TU APBD
Pelaksanaan Sistem data pegawai laporan 4.000 lapor lapor lapor lapor lapora
Informasi Kepegawaian an an an an n

52
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Monitoring, Evaluasi, Jumlah laporan 12 12 2.500 12 2.625 12 2.756 12 2.894 12 3.039 Kasubag TU APBD
dan Penilaian Kinerja SKP yang tepat laporan 2.500 lapor lapor lapor lapor lapora
Pegawai waktu an an an an n

Administrasi Umum Jumlah 0 20.00 3 162.100 3 170.205 3 178.715 3 187.651 3 197.034 Kasubag APBD
Perangkat Daerah Laporan laporan 0 lapor lapor lapor lapor lapor TU
Penyediaan an an an an an
Barang dan
Jasa

Fasilitasi Kunjungan jumlah paket 10 kali 20.00 10 23.000 10 24.150 10 25.358 10 26.625 10 kali 27.957 Kasubag TU APBD
Tamu pengadaan 0 kali kali kali kali

Penyelenggaraan Rapat Jumlah Laporan 0 1 136.000 1 142.800 1 149.940 1 157.437 1 165.309 Kasubag TU APBD
Koordinasi dan Konsultasi laporan lapor lapor lapor lapor lapora
SKPD an an an an n

Penatausahaan Arsip Jumlah daftar 0 3 3.100 3 3.255 3 3.418 3 3.589 3 3.768 Kasubag TU APBD
Dinamis pada SKPD arsip aktif, arsip doku doku doku doku doku doku
inaktif, arsip vital men men men men men men

Pengadaan Barang Jumlah 2 2 140.000 2 147.000 2 154.350 2 162.068 2 170.171 Waka APBD
Milik Daerah Laporan lapor 140.0 lapor lapor lapor lapor lapor Sarpras
Penunjang Urusan Pengadaan an 00 an an an an an
Pemerintah Daerah Barang Milik
Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintah
Daerah

53
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Perencanaan Sumber
Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Pengadaan Mebel Jumlah mebel 1 set 40.00 1 set 40.000 1 set 42.000 1 set 44.100 1 set 46.305 1 set 48.620 Waka APBD
0 Sarpras

Pengadaan Peralatan Jumlah 1 1 paket 100.000 1 105.000 1 110.250 1 115.763 1 121.551 Waka APBD
dan Mesin Lainnya peralatan dan paket 100.0 paket paket paket paket Sarpras
mesin lainnya 00

Penyediaan Jasa Jumlah laporan 0 12 121.200 12 127.260 12 133.623 12 140.304 12 147.319 Waka APBD
Penunjang Urusan Penyediaan laporan 118.0 laporan laporan laporan Sarpras
Pemerintahan Daerah Jasa 00 laporan laporan
Penunjang
Urusan
Pemerintahan
Daerah

Penyediaan Jasa Jumlah 12 12 121.200 12 127.260 12 133.623 12 140.304 12 147.319 Waka APBD
Komunikasi, Sumber penyediaan Jas a bulan 118.0 bulan bulan bulan bulan bulan Sarpras
Daya Air dan Listrik Komunikasi, 00
Sumber Daya Air
dan Listrik

Pemeliharaan Barang Jumlah laporan 0 0 12 15.000 12 15.750 12 16.538 12 17.364 12 18.233 Waka APBD
Milik Daerah Pemeliharaan laporan laporan laporan laporan Sarpras
Penunjang Urusan Barang Milik laporan laporan
Pemerintahan Daerah Daerah
Penunjang
Urusan
Pemerintahan
Daerah

54
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Pemeliharaan Peralatan Jumlah peralatan 0 0 6 15.000 6 15.750 6 16.538 6 17.364 6 18.233 Waka APBD
dan Mesin Lainnya dan mesin paket paket paket paket Sarpras
lainnya yang paket paket
dipelihara

Meningkatkan Peserta PROGRAM Persentase 100% 30.00 100% 71.000 100% 74.550 100% 78.278 100% 82.191 100% 86.301 Kepala BLUD
pelayanan didik, PENGELOLAAN Kelulusan 0 Sekolah
pengelolaan pendidik, PENDIDIKAN (BLUD) Peserta Didik
pendidikan, tendik/peg
pelayanan awai,
pengembang alumni
an kurikulum
satuan
pendidikan, Pengelolaan Jumlah lulusan 350 10.00 385 50.000 392 52.500 399 55.125 406 57.881 413 60.775 Kepala BLUD
pelayanan Pendidikan SMK yang terserap 0 orang orang orang orang Sekolah
capaian di dunia kerja orang orang
kompetensi dan
lulusan, berwirausaha
Pelayanan
proses
pembelajaran Link and Match dengan Jumlah MOU 1 10.00 1 50.000 1 52.500 1 55.125 1 57.881 1 60.775 Waka
BLUD
DUNIA KERJA dengan dunia paket 0 paket paket paket paket paket Humas
kerja

Jumlah lulusan 350 o 385 392 399 406 413 Waka BLUD
yang terserap di rang orang orang orang orang Humas
dunia kerja orang

Peningkatan Persentase 0% 20.000 5% 21.000 5% 22.050 5% 23.153 5% 24.310 5% 25.526 Kepala Fungsi
Pelayanan BLUD Peningkatan Sekolah onal
Sales Growth BLUD

55
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Sumber
Perencanaan Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Pelayanan TEFA Jumlah program 10% 20.00 20% 21.000 30% 22.050 40% 23.153 50% 24.310 60% 25.526 Kepala BLUD
Teknologi dan Rekayasa keahlian yang 0 Sekolah
melaksanakan
TEFA

Meningkatkan Peserta PROGRAM Persentase 100% 100% 205.223 100% 215.484 100% 226.258 100% 237.57 100% 249.449 Kepala APBD
1
pelayanan didik, PENGELOLAAN Kelulusan 195.4 Sekolah
pengelolaan pendidik, PENDIDIKAN (APBD) peserta didik 50
pendidikan, tendik/pega
pelayanan wai, alumni
capaian
kompetensi
lulusan, Pengelolaan Jumlah lulusan 350 385 205.223 392 215.484 399 226.258 406 237.571 413 249.449 Kepala APBD
Pelayanan Pendidikan SMK yang terserap 195.450 orang Sekolah
proses di dunia kerja orang orang orang orang orang
pembelajaran dan
dan penilaian berwirausaha
pendidikan,
Pelayanan
Sarana dan
Prasarana, Jumlah peserta 6 8 10 12 14 16
Pelayanan didik yang peserta peserta peserta peserta peserta peserta
pendidik dan mengikuti didik didik didik didik didik didik
tenaga Lomba
kependidikan

Jumlah guru 2 3 4 5 6 7
yang guru guru guru guru guru
mendapatkan guru
pelatihan

56
Data Capaian
pada Tahun Unit Kerja
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Awal Perangkat
Perencanaan Sumber
Daerah
Dana
Penanggung
Program/ Kegiatan/ jawab
Tujuan Sasaran Indikator
Sub Kegiatan

20X5
20X0 20X1 20X2 20X3 20X4

Terea Rp.
Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000) Target Rp. (000
lisasi (000)

Pembinaan Minat, Bakat Jumlah kegiatan 10 kali 40.00 11 kali 42.000 12 kali 44.100 13 kali 46.305 14 kali 48.620 15 kali 51.051 Waka APBD
dan Kreativitas peserta pembinaan Minat 0 Kesiswaan
didik Bakat dan
Kreativitas
peserta didik

Penyelenggaraan Proses Jumlah peserta 2.380 70.45 2.381 73.973 2.382 77.671 2.383 81.555 2.384 85.632 2.385 89.914 Waka APBD
Belajar dan Ujian bagi didik yg peserta 0 peserta peserta peserta peserta peserta Kurikulum
Peserta Didik mengikuti proses didik didik didik didik didik didik
belajar

Pengadaan Alat Praktik Jumlah alat 0 unit 35.00 1 unit 36.750 2 unit 38.588 3 unit 40.517 4 unit 42.543 5 unit 44.670 Waka APBD
dan Peraga Peserta Didik praktek dan 0 Sarpras
peraga peserta
didik

Pengembangan Karir Jumlah Guru dan 2 50.00 3 52.500 4 55.125 5 57.881 6 60.775 7 orang 63.814 Waka APBD
Pendidik dan Tenaga Tenaga orang 0 orang orang orang orang PSDM
Kependidikan Pada Satuan Kependidikan
Pendidikan SMK yang mengikuti
pengembangan
karir

JUMLAH TOTAL BELANJA 1.536, 2.856,23 3.022,55 3.164,7 3.307,5 3.472,8


45 9 1 05 07 83

Keterangan:
Kolom 1: diisi dengan tujuan pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan
Kolom 2: diisi dengan sasaran (subyek maupun obyek) pelaksanaan program/kegiatan/sub kegiatan
Kolom 3: diisi dengan nama program/kegiatan/sub kegiatan sesuai dengan e-blud

57
Kolom 4: diisi dengan indikator ketercapaian program/kegiatan/sub kegiatan
Kolom 5: diisi dengan data capaian/realisasi pada tahun awal perencanaan (tahun pengajuan BLUD)
Kolom 6: diisi dengan data capaian/realisasi anggaran pada tahun awal perencanaan (tahun pengajuan BLUD)
Kolom 7: diisi dengan target kinerja pada tahun+1
Kolom 8: diisi dengan target pendanaan program/kegiatan/sub kegiatan pada tahun n+1
Kolom 9: diisi dengan target kinerja pada tahun n+2
Kolom 10: diisi dengan target pendanaan program/kegiatan/sub kegiatan pada tahun n+2
Kolom 11: diisi dengan target kinerja pada tahun n+3
Kolom 12: diisi dengan target pendanaan program/kegiatan/sub kegiatan pada tahun n+3
Kolom 13: diisi dengan target kinerja pada tahun n+4
Kolom 14: diisi dengan target pendanaan program/kegiatan/sub kegiatan pada tahun n+4
Kolom 15: diisi dengan target kinerja pada tahun n+5
Kolom 16: diisi dengan target pendanaan program/kegiatan/sub kegiatan pada tahun n+5
Kolom 17: diisi dengan pejabat penanggung jawab program/kegiatan/sub kegiatan
Kolom 18: diisi dengan sumber dana program/kegiatan/sub kegiatan

58
59

Anda mungkin juga menyukai