Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PUSAT MASSA, IMPULS DAN MOMENTUM LINEAR

5.1. PUSAT MASSA & TITIK BERAT


Pusat massa adalah suatu titik pada benda ( sistem ) dimana seluruh massa benda
terkumpul pada titik tersebut. Pusat berat ( titik berat ) adalah titik dimana seluruh
berat benda dapat dianggap berkumpul pada satu titik. Bila benda tersebut berada dalam
medan gravitasi yang sama/tetap, letak pusat massa berimpit dengan pusat gravitasi
Perhatikan gambar ( 5 1 ) di bawah ini :

Y
(xn,yn)
(x3,y3)
Wn
(X,Y)
(x1,y1)
W3 (x ,y )
2 2

W1
Wtot W2
X
Gambar ( 5 1 ) .Berat W benda merupakan resultan dari sejumlah besar gaya paralel.

Gambar ( 5 1 ) memperlihatkan sebuah benda tipis sembarang bentuk terletak


dalam bidang XY, umpamakan benda itu dibagi-bagi menjadi sejumlah besar partikel
yang beratnya w1, w2, dan seterusnya dengan koordinat partikel-partikel ini ( x1 , y1 ) ,
( x2 , y2 ) , dan seterusnya maka berat total W benda itu adalah :
W w1 w2 ... wn w (51)
Misalkan koordinat ( X , Y ) adalah koordinat pusat berat benda tersebut , maka :
- Absis ( X ) dari titik berat benda tersebut adalah :
w x w2 x2 ... wn xn in
wx
X 1 1 i i
w1 w2 ... wn i 1 wi
(52)
- Ordinat ( Y ) dari titik berat benda tersebut adalah :
w y w2 y 2 ... w3 y3 in
wy
Y 1 1 i i
w1 w2 w3 i 1 wi
(53)
Bila benda terletak dalam ruang, maka koordinat titik berat benda tersebut
( X , Y , Z ), sehingga :
- Aplikat ( Z ) dari titik berat benda tersebut adalah :
w z w2 z2 ... wn zn in
wz
Z 1 1 i i (54)
w1 w2 ... wn i 1 wi
Persamaan ( 5 - 2 ) , ( 5 3 ), dan ( 5 4 ) dapat digunakan dengan menganggap benda
terdistribusi oleh massa yang homogen dan kontinu .
Bila massa benda tidak homogen , maka koordinat pusat massanya dapat dicari
dengan persamaan :

X
x dm , Y
y dm
, Z
z dm (55)
dm dm dm

5.2. MOMENTUM LINEAR DAN IMPULS


v1 v2
m F

A B
Gambar ( 5 2 ) Benda bergerak dengan gaya F dari A ke B

Perhatikan gambar ( 5 2 ); sebuah benda bergerak dari A menuju B dengan selang


waktu t dan kecepatannya berubah dari v1 di A menjadi v2 di B. Menurut Hukum II
Newton berlaku :
dv
F ma F m dt
F dt m dv (56)
bila pers. ( 5 6 ) diintegralkan : F dt m dv (57)
Ruas kiri dari pers. ( 5 7 ) merupakan integral gaya terhadap selang waktu
(t = t2 t1 ) bekerjanya gaya disebut impuls gaya I, atau :
t2

I
t1
F dt F (t2 t1 ) F t (58)

Sedangkan ruas kanan dari pers. ( 5 7 ) bila diintergarsikan merupakan perubahan


momentum benda :
v2

m dv mv
v1
2 mv1 momentum p (59)

Dengan kata lain impuls gaya sama dengan perubahan momentum benda.
Pernyataan ini dikenal sebagai teorema impuls-momentum. Satuan impuls sama
dengan momentum , dalam SI adalah kg m/dt.
Momentum adalah besaran vektor , sehingga dapat ditulis dalam bentuk komponen-
komponen vektornya.

5.3. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM LINEAR


Perhatikan gambar ( 5 3 ) dibawah ini :

v1 v1'
v2 v '2
m1
m1 F m1
m2 m2 F m
2
a b c

Gambar ( 5 3 ). Tumbukan dua benda


Perubahan momemtum dari benda A selama tumbukan berlangsung :
FA dt PA m A v A 2 mA v A1 ( 5 10 )
Sedangkan untuk benda B adalah :
FB dt PB mB vB 2 mB vB1 ( 5 11 )
Bila kedua benda bertumbukan , dan tidak ada gaya lain yang bekerja pada sistem ini
maka FB = - FA , sehingga dari persamaan ( 5 10 ) dan ( 5 11 ) diperoleh :
PA PB 0 atau PA PB
( 5 12 )
dan selanjutnya didapat :
mA v A1 mB vB1 m A v A 2 mB vB 2 ( 5 13 )
Persamaan ( 5 13 ) dikenal dengan hukum kekekalan momentum, yaitu bila
rusultan gaya luar yang bekerja pada sebuah sistem sama dengan nol maka momentum
sistem tersebut tetap atau kekal.
Teorema impuls-momentum dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan
dalam mencari hubungan antara kecepatan benda dan waktu tempuh benda tersebut
selama benda bergerak.

5.4. TUMBUKAN
Peristiwa tumbukan adalah salah satu contoh persoalan momentum. Ada tiga
macam tumbukan yang ada , yaitu :
a. Tumbukan elastis sempurna, yang bercirikan momentum total sistem dan energi
kinetik total sistem tetap serta harga dari koefisien tumbukan e = 1.
b. Tumbukan elastis sebagian, yang bercirikan momemtum total sistem tetap
sedangkan energi kinetik total sistem tidak tetap, serta harga koefisien tumbukan 0
e 1.
c. Tumbukan tidak elastis sama sekali, yang bercirikan momentum total sistem tetap,
sedangkan energi kinetik total sistem setelah tumbukan tidak ada, serta harga
koefisien tumbukan e = 0.
Koefisien tumbukan e adalah perbandingan dari selisih kecepatan setelah
tumbukan dan sebelum tumbukan , secara matematika ditulis :
v v2
e 1' ( 5 14 )
v1 v2'
dimana : v1 dan v2 kecepatan benda sebelum bertumbukan
v1' dan v2' adalah kecepatan benda setelah bertumbukan.

SOAL-SOAL
1. Tentukan letak pusat massa dari sistem dibawah ini :
4 cm
R1=10 cm
L = 50 cm
10 cm
2 cm

4 cm
R = 10 cm
c
a b
2. Sebuah bola massanya 200 gram dijatuhkan bebas dari ketinggian 3 m di atas lantai.
Setelah sampai di lantai bola dipantulkan kembali dan mencapai ketinggian 2 m.
Tentukan :
a. Momentum bola sebelum dan sesudah mengenai lantai
b. Gaya rata-rata yang diserahkan oleh lantai kepada bola jika waktu tumbukan
0,01 detik

3. Dua buah bola massanya m1 = 2 kg dan m2 = 4 kg bertumbukan. Kecepatan bola 1 =


10 m/dt arah ke kanan dan kecepatan bola 2 = 4 m/dt arah ke kiri, jika tumbukan
tidak lenting sempurna dengan e = 0,5, tentukan :
a. Kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan
b. Energi kinetik yang hilang pada saat tumbukan.

4. Sebuah balok kayu yang massanya 4 kg digantungkan pada seutas tali. Sebuah
peluru ditembakkan ke arah balok hingga bersarang didalamnya, akibatnya balok
menyimpang setinggi 50 cm dari pisisi semula. Bila massa peluru 0,02 kg, hitunglah
kecepatan peluru sebelum mengenai balok.

5. Sebuah mobil 1massanya 2000 kg melaju ke utara dengan kecepatan 30 m/dt


bertabrakan dengan mobil 2 yang massanya 1600 kg melaju ke timur dengan
kecepatan 15 m/dt. Jika kedua mobil saling menempel setelah bertabrakan, tentukan
arah dan kecepatannya dari kedua mobil tersebut.

6. Tentukan pusat massa dari sistem tiga partikel yang massanya masing-masing m1 =
2 kg, m2 = 3 kg dan m3 = 4 kg. Tiap-tiap massa terletak di titik-titik sudut segitiga
sama kaki yang panjang alasnya 1 m dan puncaknya bersudut 120o.

7. Sebuah peluru massa 15 gram ditembakkan dari sebuah senapan, ternyata mengenai
sebuah balok dan masuk ke dalamnya. Jika massa balok 1 kg terletak di bidang
datar licin dan menempel pada ujung pegas yang konstanta pegasnya 2 N/cm,
ternyata pegas tertekan 20 cm. Tentukan :
a. Energi potensial maksimum pegas
b. Kecepatan balok tepat sesaat setelah tumbukan dengan peluru
c. Kecepatan peluru sebelum mengenai balok
d. Energi yang hilang dalam peristiwa tumbukan tersebut

Anda mungkin juga menyukai