Stanley Baiman Journal
Stanley Baiman Journal
Stanley Baiman
Carnegie Mellon University
Abstrak
1
agensi, yaitu model prinsipal-agen, dan untuk mengkaji potensi
agen. Tujuan kedua artikel ini adalah membahas sejauh mana janji
2
agensi muncul jikalau sikap kerjasama (atau terbaik-pertama),
dari sikap kooperatif mereka. Tentunya, jika ada satu atau lebih
memburuk.
3
sistem penganggaran, kontrak-kontrak kerja, sistem pengawasan,
PERBANDINGAN MODEL-MODEL
Model prinsipal-agen
4
sebagaimana adanya dan lebih berkonsentrasi pada sistem-sistem
kontrak-kontrak.
5
keyakinan-keyakinan yang dipegangnya. Selain itu, tiap individu
sendiri-sendiri.
6
Untuk mencapai produksi yang efisien prinsipal harus menjual
perusahaan ke agen dengan bea tetap. Tapi hal ini secara tidak
7
adalah: sistem-sistem pengawasan, sistem-sistem anggaran, sistem
permasalahan agensi.
8
Meski gagasan ini sederhana, tapi seringkali terabaikan
9
Penekanan model prinsipal-agen pada konsistensi internal,
pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan akan dan efek dari
kritisisme lain.
10
Kumpulan kritisisme kedua berkaitan dengan kesederhanaan
11
Kumpulan kritisisme ketiga berkaitan dengan hasil-hasil
12
akuntansi manajerial dalam situasi-situasi dunia nyata. Kedua,
aktual.
13
Kritisisme terakhir berkaitan dengan muatan empiris dalam
14
transaksi berasumsi bahwa orang tidak memiliki kemampuan
15
disebutkan dalam kontrak mengenai tindakan-tindakan apa yang
harus diambil oleh semua pihak yang terikat kontrak bilamana itu
16
tidak dijelaskan dalam kontrak, maka orang tidak bisa dipercaya
benar terjadi.
17
biaya transaksi cenderung berfokus pada hubungan-hubungan
kebijaksanaan.
18
disebut prosedur-prosedur penataan. Intinya, prosedur-prosedur
19
pasar dari perilaku oportunistik pihak lain, karena pasar tidak
20
diatur, termasuk prosedur-prosedur penataan yang telah
21
hanya muncul bila digunakan kontrak-kontrak yang tidak lengkap.
biaya-biaya transaksi.
22
dikeluarkan untuk pembuatan kontrak, meski seringkali digunakan
23
Permasalahan lain perincian modelnya adalah konsep
Model Rochester
24
mengantisipasi insentif-insentif manajemen, memainkan peranan
mentransfer kekayaan.
mementingkan diri.
25
organisasional. Tapi fokus dan penekanan diantara kedua cabang
26
sehingga akan merespon insentif-insentif ekonomi yang diberikan
27
menyulitkan untuk menjelaskan apa yang memotivasi dipilihnya
28
dan kongresional beserta ongkos-ongkos terkait (dan pengurangan
akuntansi ini?
29
menerapkan rencana-rencana yang dapat mengurangi permasalahan-
permasalahan tersebut.
1983; Kelly, 1983; Lambert & Larcker, 1985; Watts & Zimmerman,
manajerial.
30
Akan tetapi, pengujian-pengujian tersebut sifatnya tidak
31
model-model yang berbeda, Murphy mendapatkan implikasi-implikasi
model kelalaian.
32
sehingga membenarkan argumen bahwa skema-skema kompensasi ini
33
Selain itu, Wolfson (1985) juga dikenal karena secara langsung
1982b). Antle & Smith (1986) secara empiris menguji hasil ini
34
pengujian secara langsung terhadap pernyataan bahwa kontrak-
35
prinsipal dengan agen yang memiliki keyakinan-keyakinan yang
36
yang tidak terlihat dimana ia bisa mendapatkan disutilitasnya.
ini.
37
adalah untuk melihat kaidah mana dari kedua kaidah ini yang
hasil-hasil prinsipal-agen.
38
paling, peneliti eskternal biasanya hanya bisa mengamati bagian-
kontrak aktual.
39
Jadi penelitian empiris yang berpijak pada data-data dari
40
penggunaan-penggunaan dan implikasi-implikasi yang menarik dari
41
Pengukuhan kontrak oleh pengadilan. Ingat bahwa model
kontrak dengan akurat dan tanpa ongkos. Lalu apa yang terjadi
42
(1988) menunjukkan bahwa strategi-strategi tindakan agen yang
bisa dipicu dalam situasi seperti ini adalah (1) strategi dimana
dimunculkan.
43
Dengan kontrak-kontrak yang tidak lengkap, tuntutan untuk
Hart & Moore (1987) serta Green & Laffont (1988a) menjawab
44
bahwa kita bisa membatasi perhatian pada kontrak-kontrak anti-
ketidaklengkapan kontrak.
45
kontrak yang tidak lengkap dan memperbolehkan negosiasi ulang
model-model prinsipal-agen.
46
proses negosiasi ulang. Tapi kelemahan dari hal ini adalah
47
perhatian terhadap persoalan-persoalan kepercayaan dan keadilan,
48
bertindak seperti itu akan meningkatkan peluang-peluangnya di
reputasi tersebut.
49
jadi sangat berbeda dari apa yang sudah kita dapatkan sejauh
50
kajian teoritis ini mengusulkan kebutuhan-kebutuhan akan
Kompleksitas Kontrak-Kontrak
51
kondisi pribadi pada saat kontrak kerja mereka dinegosiasikan
sehingga mungkin bisa jauh berbeda (dan jauh lebih rumit) dari
pasar modal.
52
Khususnya, Fudenberg dkk. (1987) menunjukkan bahwa jika (a)
menurun; dan (c) pegawai bisa meminjam dan menabung pada nilai
53
prinsipal-agen adalah dengan secara eksogen membatasi bentuk
54
Salah satu contoh skema turnamen yang paling banyak ditemui
55
situasi dimana sejumlah kecil perusahaan yang dikelola-agen
yang dihasilkan dari dua asumsi yang berbeda ini juga berbeda.
56
tergantung pada kinerjanya, yang tergantung pada kontrak
kontrak dan memicu perilaku agen yang bisa jadi sangat berbeda
57
Menarik untuk merumuskan hubungan teoritis ini dan kemudian
58
reputasi saja akan mengatasi semua insentif-insentif yang
diatas.
59
menggunakan hasil-hasil dari investasi yang dipilih si agen
agensi.
60
perusahaan dapat meningkatkan motivasi agen. Akan tetapi, bila
merevisi upah peluang agen dengan lebih baik. Bila hal ini
future.
61
ARTIKEL-ARTIKEL TEORITIS BARU DENGAN IMPLIKASI-IMPLIKASI
AKUNTANSI MANAJERIAL
Nilai Monitoring
62
sempurna bisa mengawasi jumlah investasi yang telah dialihkan.
63
itu, dengan sistem monitoring, prinsipal bisa memperkecil
secara jujur.
64
Dalam literatur monitoring, asumsinya adalah prinsipal
agennya (e.g. Baiman & Demski, 1980; Dye, 1986). Dalam model
65
Pertanyaan yang menarik terkait dengan monitoring, adalah
66
oleh agen dari informasi pribadinya. Orang mungkin menduga bahwa
67
secara oportunistik pada periode kedua, dan hal ini akan
Manipulasi Penghasilan
68
pelaporan keuangan oleh manajemen tampaknya dipengaruhi oleh
prinsipal.
69
atau manipulasi angka penghasilan yang dilaporkan oleh agen.
hasil yang tidak benar. Oleh karena itu, satu cara untuk
70
Ini adalah pendekatan yang digunakan oleh Baiman dkk. (1987),
Dye (1988) dan Penno (1986). Dye dan Penno memodelkan situasi
bisa bebas tugas. Tapi lalu agen tidak akan melaporkan hal yang
71
sebenarnya. Akibatnya, prinsipal harus membuat si agen memilih
substantif.
72
untuk mendapatkan informasi tersebut. pprl mendelegasikan
tidak ada cara lain bagi agen untuk bisa menyampaikan informasi
73
metode dapat didelegasikan kepada agen dengan pengetahuan bahwa
kepada prinsipal.
74
prinsipal untuk melakukan hal tersebut. Prinsipal memiliki dua
75
Alasan untuk hasil terbaik-pertama dengan pendelegasian ini
untuk agen. Cara ini cukup ampuh untuk memotivasi agen untuk
76
sekali lagi hasil kompensasi ini konsisten dengan cara pemberian
77
Jadi Penno (1988) menyediakan jawaban lain untuk pertanyaan
Selain hasil ini, masih ada satu hal yang menarik dari
Alokasi Biaya
78
dalam tolok ukur evaluasi kinerja. Dalam model mereka, agen
79
tapi karena mengandung informasi tentang tindakan-tindakan yang
80
dalam posisi yang dirugikan. Dengan demikian, prinsipal akan
tersebut.
81
menelaah perusahaan di tingkat yang lebih mikro dibandingkan
lazim.
sinyal yang ada agar bisa optimal untuk semua agensi. Lebih
82
menarik karena kelompok distribusi dimana hasil-hasil linier ini
mereka dengan lebih cermat. Hal ini akan menuntun pada perumusan
83
yang baik, tidak banyak berguna bagi kita karena sistem-sistem
semacam ini. Alasan utama untuk hal ini adalah biaya untuk
realistis.
84
Cara lain untuk meningkatkan pengaruh penelitian prinsipal-agen
yang lebih baik dengan kajian empiris. Pertama dan yang paling
85
Menggabungkan model prinsipal-agen dengan penelitian lapangan
86
Pendekatan lain untuk validasi empiris model agensi adalah
87
yang signifikan untuk penelitian agensi pada umumnya dan untuk
88
kita meningkatkan pengaruh positif penelitian agensi pada
akuntansi manajerial.
89