Pneumatik 2
Pneumatik 2
PNEUMATIK 2
(Menerapkan Sistem Pneumatik Lanjut Di Industri)
DAFTAR ISI
BAB 1 PENGANTAR.........................................................................................................1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini....................................................................1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung...........................1
Definisi....................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi..........................................................................2
Simbol........................................................................................................................ 2
Terminologi.................................................................................................................2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATI.........................................................................................5
Peran Pelatih..............................................................................................................5
Strategi Penyajian......................................................................................................5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini..................................5
Peraturan.................................................................................................................... 6
Sumber-sumber untuk mendapatkan informasi tambahan.........................................6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI......................................................................................7
Judul Unit................................................................................................................... 7
Deskripsi Unit.............................................................................................................7
Kemampuan Awal.......................................................................................................7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja.............................................................7
Variabel...................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok......................................................................8
Aspek Penting Penilaian...........................................................................................10
Keterkaitan dengan Unit Lain...................................................................................10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini...............................11
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini.....11
BAB 4 STRATEGI PEYAJIAN.........................................................................................12
A Recana Materi...................................................................................................12
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi...........................................................14
C Materi-Pendukang Untuk Pelatih.......................................................................20
Lembar Informasi..........................................................................................21
Tugas............................................................................................................ 70
Transparansi.................................................................................................81
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI....................................................................................101
Apa yang dimaksud dengan penilaian?..................................................................101
Apakah yang kita maksud dengan kompeten?.......................................................101
Pengakuan kemampuan yang dimiliki....................................................................101
Kualifikasi penilai....................................................................................................101
Ujian yang disarankan............................................................................................102
Checklist yang disarankan bagi Penilai untuk:........................................................109
Lembar Penilaian....................................................................................................111
BAB 1 PENGANTAR
Definisi
Dalam bahan pelatihan, seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi
seharusnya berkenan manamakan dirinya sebagai peserta latih.Dalam situasi pelatihan
anda orang tersebut dapat ditempatkan sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta. Mirip
dengan itu, seorang pengajar kompetensi ini adalah sebagai pelatih. Dalam situasi pelatihan
anda, orang tersebut dapat ditempatkan sebagai guru, instruktur, mentor, fasilitator atau
sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol:
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Equity
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standard-standard yang dibutuhkan
oleh industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat
(cakap=berkualitas) dengan kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki semua ketrampilan, pengetahuan, sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan
standard yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan apa yang harus dapat dilakukan orang dan mengukur
unjuk kerja mengacu pada standard yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2
Batam Institutional Development Project
370004900.doc
Bab 1 Pengantar
Menerangkan titik pusat tentang penilaian dan poin-poin utama yang dicari bila melakukan
penilaian.
Kontek Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen
Elemen atau sub.kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun sebuah
unit kompetensi.
Evidence Guide
Evidence guide atau pedoman penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah
unit kompetensi harus dinilai.
Fair
Adil dan tidak merugikan para peserta (kandidat) tertentu.
Fleksibel
Mengesahkan bahwa tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian
unjuk kerja dalam sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Ini merupakan tuga-tugas penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan. Mereka
membantu dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan dan juga memberikan umpan
batik kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Key Competency (Kompetensi Umum/kunci)
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja suatu pekerjaan.Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis,mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah team, memecahkan masalah, menggunakan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matemmatis .
Kompetensi-kompetensi in digolongkan kedalam tingkat yang berbeda.sebagai berikut:
Tingkat kemampuan yang akan didemonstrasikan dalam mencapai kompetensi kunci
Tingkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan secara periodik
kemajuannya dicek oleh supervisor.
2 Memikul tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih komplex dengan peningkatan
kemampuan diri untuk menangani pekerjaan secara otonomi.Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Memikul tanggung jawab atas aktifitas-aktifitas yang komplex dan non-rutin, atas
prakarsa sendiri dan bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran menyediakan informasi tentang bagaimana melaksanakan pelatihan
terhadap program yang dapat dilaksanakan di tempat kerja dan/atau di tempat pelatihan
institusi / organisasi yang bersangkutan.
Peran Pelatih
Salah satu peran anda sebagai pelatih atau guru adalah memastikan standar pelayanan
yang tinggi melalui pelatihan yang efektif. Untuk memastikan bahwa anda siap bekerja pada
kompetensi ini dengan peserta pelatihan atau siswa, pertimbangkanlah pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
Seberapa yakin anda tentang pengetahuan dan ketrampilah anda sendiri
yang dibutuhkan untuk menyampaikan setiap elemen?
Apakah ada informasi atau peraturan baru yang mungkin anda butuhkan
untuk diakses sebelum anda memulai pelatihan?
Apakah anda merasa yakin untuk mendemonstrasikan tugas-tugas praktek?
Apakah anda akan sanggup menerangkan secara jelas tentang pengetahuan
pendukung yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan untuk melakukan
pekerjaan mereka secara tepat?
Apakah anda menyadari ruang-Iingkupan situasi industri dimana kompetensi
ini mungkin diterapkan?
Apakah anda menyadari tentang bahasa, kemampuan membaca dan menulis
serta ketrampilan memahami dan menggunakan matematika peserta
pelatihan yang dibutuhkan untuk mendemonstrasikan kompetensi dalam
standard kompetensi ini ?
Sudahkah anda pertimbangkan issue-issue yang wajar dan dapat diterima
dalam merencanakan penyampaian program pelatihan ini?
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan (aktifitas) pelatihan di tempat pelatihan yang disarankan untuk
pembelajaran /penyampaian kompetensi ini meliputi :
tugas-tugas praktek
proyek-proyek dan tugas-tugas
study kasus
pengajaran / kuliah
video dan referensi
aktifitas kelompok
bermain peran dan simulasi.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diajarkan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktek on the job
tidak memungkinkan, beragam simulasi dan permainan peranan mungkin cukup memadai.
Peraturan
Perhatikan terhadap peraturan-peraturan yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi operasi anda, dan yakinkan bahwa trainee anda mengikutinya.
Judul Unit
MENERAPKAN SISTEM PNEUMATIK LANJUT DI INDUSTRI
Deskripsi Unit
Unit ini bertujuan untuk mempersiapkan seorang teknisi pemeliharaan yang memiliki
kemampuan operasional tingkat lanjut pada perawatan dan troubel shooting sistem
pneumatik.
Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki kemampuan awal berikut:
Menerapkan dasar-dasar sistem pneumatik di industri.
Variabel
Unit kompetensi ini dapat diaplikasikan di semua sektor industri seperti industri
manufacturing, transportasi / pemindahan / pengurusan barang, kemiliteran, pertambangan
dan pelayanan industri lainnya.
Pelatihan kompetensi ini dapat dilaksanakan di lembaga pelatihan atau di industri yang
relevan dengan persyaratan :
Tersedia peralatan dan bahan praktek sistem pneumatik lanjut.
Tersedia sumber-sumber belajar dan media pembelajaran
Tersedia alat dan bahan keselamatan dan kesehatan kerja.
Catatan :
(a) Dapat dilaksanakan simulasi pengoperasian sirkuit pneumatik tingkat lanjut
yang diaplikasikan di industri lokal..
(b) Pemeliharaa pencegahan (preventive maintenance) ditekankan pada
prosedur dan pendekatan logis untuk menemukan sistem pemeliharaan yang
efektif.
(c) Komponen dan sirkuit yang digunakan agar memenuhi standar industri lokal
maupun internasional..
Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian dan tidak hanya
terbatas pada :
Pemakaian pakaian kerja yang cocok..
Bahaya udara kempa
Prinsip-prinsip keselamatan kerja khusus sistem pneumatik..
Tinkat Karakteristik
1 Memikul tugas-tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan di bawah
bimbingan Supervisor secara rutin.
2 Memikul tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kualitas pekerjaan secara mandiri. Supervisor hanya memeriksa hasil akhir dari
pekerjaan.
3 Memikul tugas tugas yang kompleks dan non-rutin yang berkaitan dengan tugas
orang lain dan juga bertanggung jawab terhadap tugas/pekerjaan orang lain.
A Recana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.
3. Analisis sirkit (rangkaian) dan 3.1 Rangkaian pneumatik dan Analisis sirkit pneumatik Penjelasan Handout
komponen pneumatik.. diagram sirkit dianalisis apakah emetoda Lembar tugas
sudah memenuhi aturan tata analisis
letak, penomoran, kode-kode Tanya jawab
alphabetic dan step-step Diskusi
pemindahan. Penugasan
3.2 Parameter udara, yang
ditetapkan dan yang aktual terjadi Analisis udara kempa
dianalisis termasuk jumlah
penggunaan, penurunan
tekanan, kebocoran dan jumlah
aliran rata-rata.
3.3 Pelaksanaan prinsip keselamatan
kerja dianalisis untuk menjamin
keselamatan kerja operator. Analisis keselamatan kerja.
4. Melaksanakanm pemeliharaan 4.1 Sistematika pemeliharaan secara Sistematika pemeliharaan Penyajian Handout
sistem pneumatik. umum dikuasai untuk dapat konsep OHT
diterapkan dalam sistem Tanya-jawab Lembar tugas
pneumatik. Diskusi
Penugasan
4.2 Prosedur pemeliharaan
Preventiv maintenance
pencegahan dikembangkan untuk
pemeliharaan sistem pneumatik
OHT 1 - 4
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas berkut:
Task 1 - 7
1.2. Mendesain sirkuit pneumatik dengan Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mendesain sirkuit pneumatik dengan sistem
sistem cascade cascade.
HO 10 - 13
OHT 5.-.6
Siswa / peserta menyelesaikan tugas berikut :
Tugas 5,6,10
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
1.3. Mendesain sirkuit pneumatik dengan Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mendesain sirkuit pneumatik dengan sistem
menggunakan shift register. shift register, kemudian menyediakan cukup waktu untuk diskusi dan latihan untuk
memastikan bahwa siswa/peserta benar-benar menguasai cara ini dan diberi cukup
latihan/praktek.
HO 14-20
OHT 18-19
Peserta / siswa menyelesaikan tugas berikut.
Task 10
2.1 Menjelaskan pengertian hydro- Menjelaskan pengertian dan penerapan hidro pneumatik dan pneumatik hidrolik di industri.
pneumatic dan aplikasinya.
HO 21-23
OHT 7-8
Peserta / siswa menyelesaikan tugas berikut
Task 9
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
2.2 Menerapkan sirkuit pneumatik pada Menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana sirkit pneumatik diaplikasikan pada
mesin atau peralatan khusus. peralatan khusus dan siswa/peserta diberi kesempatan untuk mencari contoh aplikasi yang
lain.
HO 24-31
OHT 9-13
Peserta / siswa menyelesaikan tugas berikut :
Task 8-9
2.3 Mengaplikasikan sirkit pneumatik pada Menjelaskan fungsi pneumatik pada alat bantu produksi dan mendemonstrasikan cara
alat-alat bantu produksi. penggunaannya.
HO 32-34
OHT 14
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
3.1 Menganalisis diagram sirkuit dan sirkuit Menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana menganalisis sirkuit pneumatik dan apa
pneumatik tujuannya
HO 35-39
OHT 15
Siswa / peserta menyelesaikan tugas-tugas praktik berikut :
Task 9-10
3.2 Menganalisis komponen pneumatik dan Menjelaskan pengertian analisis komponen dan analisis penggunaan udara kempa serta
penggunaan udara kempa. maksud dan tujuannya.
HO 40-42
OHT 15
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek berikut :
Task 9-10
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
3.3 Menganalisis pelaksanaan keselamatan Menjelaskan bagaimana menganalisis tindakan pencegahan kecelakaan, keselamatan dan
dan kesehatan kerja. kesehatan kerja di bengkel.
HO 42-43
OHT 15
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek .
Task 8-9
4.1 Menguasai prosedur pemeliharaan Menjelaskan sistematika pemeliharaan secara umum untuk dapat melaksanakan prosedur
sistem pneumatik sesuai dengan pemeliharaan sistem pneumatik secara tepat.
sistematika pemeliharaan.
HO 44-46
OHT 16
Siswa/Peserta menyelesaikan tugas-tugas praktek berikut.
Task 11
Keterampilan, pengetahuan dan sikap Bagaimana saya akan mentransfer keterampilan,pengetahuan dan sikap kepada
apakah yang saya kehendaki untuk dimiliki siswa/peserta pelatihan?
siawa/peserta?
4.2. Melaksanakan program pemeliharaan Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara melaksanakan pemeliharaan sistem
pencegahan sistem pneumatik. pneumatik.
HO 47-49
OHT 16
Peserta / siswa menyelesaikan tugas berikut :
Task 11
Lembar Informasi HO 01
Pneumatik 2
Nama Siswa/Peserta: .
Group: ...
1.
HO 02
Untuk membuat sirkuit atau rangkaian pneumatic dari multi aktuator ( lebih dari satu ), perlu
kiranya permasalahannya jelas lebih dulu. Misalnya, tujuan sirkuit untuk apa, gerakan utama
dari setiap actuator harus bagaimana, jenis actuator yang digunakan, jenis-jenis
pengindera- isyarat ( sensing device dan signal cut-out )yang digunakan, kondisi-kondisi
tambahannya apa saja dan lain sebaginya .
Oleh sebab itu langkah yang sebaiknya ditempuh antara lain sebagai berikut :
Perhatikan atau buat gambar sket sederhana dari rangkaian komponen sistem
pneumatic.( bila perlu ). Lihat gambar 1.a .
Buat diagram step pemindahan ( displacement step diagram ) lengkap dengan
nomor-nomor aktuator, nomo katup dan nomor langkah nya. (lihat gambar 1.b)
Gambarlah komponen-komponen sirkit secara simbolis menurut tata letak yang telah
dipelajari pada modul basic pneumatik. (lihat gambar 1.c)
Hubungkanlah komponen-komponen dengan garis-garis sesuai dengan fungsinya
yaitu garis pemandu untuk fungsi kontrol dan garis kerja untuk fungsi penggerak.
Cantumkan nomor-nomor komponen sesuai dengan kaidah, maka diagram sirkit
telah selesai kita gambar ( lihat gambar 1.d )
Analisis cara kerja sirkit dengan membaca diagram sirkit tersebut.
Periksa di mana pemutusan isyarat harusnya terjadi, dengan menggunakan diagram
fungsi.(lihat gambar 1.e)
Coba atau test sirkit tersebut dengan menginstal sirkit pada profile plate kemudian
dioperasika, apakah cara kerjanya telah sesuai dengan yang diharapkan.
Demikianlah langkah-langkah untuk membuat diagram sirkuit ( pneumatic circuit diagram ).
Contoh :
Pemindahan paket secara pneumatis dilaksanakan sebagai berikut: Paket datang dari
sebuah ban berjalan, diangkat oleh silinder A, setelah sampai di atas kemudian didorong ke
conveyor atau ban berjalan yang lain oleh silinder B. Silinder B kembali mundur setelah
silinder A mencapai titik mati belakang secara penuh. Isyarat ( signal ) untuk start
menggunakan push button manual dan hanya untuk satu siklus. Jadi setiap siklus, push
button harus ditekan.( 1.d )
Untuk membuat rangkaian sesuai dengan yang diharapkan oleh contoh di atas maka kita
susunlah diagram sirkuit menganut urutan tersebut di atas. Perhatikan gambar 1.a s.d 1.d.
HO 03
Gambar 1a
Gambar 1.b
Gambar 1.b
Gerakan torak adalah: A maju disusul B maju kemudian A mundur disusul B mundur, atau
dapat dituliskan sebagai : A+ . B+ , A- , B-
HO 04
Gambar.1.c
Gambar. 1.d
HO 05
Gambar 1.e
Sirkuit yang tertera pada gambar 1.d tadi apabila tombol start terus ditekan maka akan
terjadi blok yaitu over-lapping isyarat pada katup 1.2 sehingga katup tersebut tidak bekerja
dan sirkuit berhenti pada langkah ke tiga .Supaya sirkuit dapat berjalan, tombol katup 1.2
harus dilepas. Maka step ke tiga dapat dilanjutkan ke step ke empat dan sirkuit telah
sempurna menempuh satu siklus. Untuk mengoperasikan kembali push button 1.2 harus
ditekan lagi.
Apabila kita menghendaki sirkuit berjalan secara otomatis dan kontinyu, maka
tambahkanlah katup 1.4 pada akhir langkah mundur silinder B kemudian dihubungkan
dengan katub 1.2.(lihat gambar 1.f), sehingga cara kerjanya dapat diuraikan sebagai berikut
Bila suplai udara dimasukkan dari service unit 0.1 dan melalui katup 0.2 ke seluruh system
maka udara kempa akan bekerja memposisikan torak pada posisi mundur atau posisi ( - )
dan berhenti di katup 1.2, 1.3, 2.2 dan 2.3. Pada waktu katup 1.2 dioperasikan ( di on kan )
udara akan melalui katup 1.4 yang sudah terbuka ( on ) menuju ke katup 1.1 ( final control
element ) dan mengubah posisi katup sehingga udara dari working line disalurkan ke silinder
A dan mendorong torak maju ( posisi + ). Sesampai di titik mati depan, torak akan
menyentuh sensor katup 2.2. Katup tersebut akan mengalirkan udara pemandu ke katup 2.1
sehingga posisinya berubah dan melalui katup 2.1 udara dari working line disalurkan ke
silinder B untuk mendorong torak maju. Torak akan menyentuh sensor katup 1.3 yang akan
menyalurkan isyarat udara pemandu ke katup 1.1 dari sebelah kanan. Posisi katup berubah
dan menyalurkan udara kempa ke silinder A untuk mendorong torak mundur. Katup sensor
2.3 tersentuh oleh torak hingga membuka saluran udara pemandu yang akan memberikan
isyarat ke katup 2.1. Posisi katup 2.1 berubah, udara kempa disalurkan ke silinder B untuk
mendorong torak mundur. Katup sensor 1.4 tersentuh torak hingga membuka saluran udara
pemandu yang akan mengubah posisi katup 1.1 yang akan menyalurkan udara kempa untuk
mendorong torak maju yang kedua kalinya.
HO 06
Gambar 1.f
HO 07
Cara lain penggambaran diagram sirkit adalah seperti gambar 2 berikut ini.
Gambar 2
HO 08
Gambar 3
HO 09
Gambar
12.
Gambar 4
HO 10
Gambar 5
Bila kita perhatikan pada diagram sirkit gambar 6,isyarat dari katup 1.4 ovverlap dengan
isyarat dari katup 1.3 ,sehingga katup 1.1 tidak berubah posisi.Oleh karena itu isyarat dari
katup 1.3 ini harus dihentikan (Cut-out ) agar posisi katup 1.1 dapat berubah sehingga sirkit
dapat bekerja.Demikian juga antara isyarat dari katup 2.2 dan 2.3,yang mana isyarat dari
katup 2.3 juga harus dihentikan atau dialihkan
Untuk pengalihan atau pemutusan isyarat ini digunakan tambahan katup lagi yaitu katup 4/2
DCV atau katup 5/2 DCV pemandu pneumatik,kemudian dibuat kelompok-kelompok atau
grup-grup isyarat dengan menggunakan bus-bar. Kelompok 1 melyani isyarat untuk gerak
torak maju misalnya dan kelompok 2 untuk melayani gerak torak mundur.
Gambar 7 menunjukkan pengelompokan isyarat yang menggunakan katup 5/2 DCV
pemandu pneumatik.
HO 11
Gambar 6
HO 12
Gambar 7
Gambar 8 berikut ini menunjukkan diagram sirkuit yang disusun dengan sistem cascade.
Gambar 8
HO 13
Gambar 9
Gambar 9 di atas menunjukkan suatu sirkit diagram yang disusun dengan sistem cascade
dengan menambahkan katup AND .Katup ini berfungsi untuk mengontrol bahwa isyarat
pada satu katup pemandu benar-benar selesai bertugas , baru isyarat yang lain bekerja
pada katup pemandu yang lain pula. Pelajarilah cara kerja sirkit ini dengan sebaik-baiknya.
HO 14
Gambar 10a
Gambar 10b
HO 15
Bila pengaturan dengan sistem cascade, urutan kerjanya seperti grafik berikut :
HO 16
Gambar 10c
HO 17
Gambar 10d
HO 18
Grafik urutan kerja dari sirkuit yang dikendalikan dengan sistem shift register, dengan
susunann atau konfiguras minimum.
Grafik urutan kerja dari sirkuit yang dikendalikan dengan sistem shift register, dengan
susunann atau konfiguras maksimum.
HO 19
Gambar 10e
HO 20
Diagram sirkuit
dengan shift
register
Indonesia Australia Partnership for Skills Development maksimumPage 39
Batam Institutional Development Project konfigurasi
370004900.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Lembar Informasi
Gambar 10f
HO 21
Gambar 11
HO 22
F= p.A
Konstruksi dari pressure intensifier dapat dilihat pada gambar 12
Gambar 12
HO 23
Gambar 13a
Pada feed unit
jenis ini momen
bengkok terjadi
cukup besar pada
batang torak
pneumatik.
Gambar 13.b
Gambar 14
HO 24
Cara kerja mesin ini dapat dijelaskan melalui diagram step dan diagram sirkit gambar 15.b.
Pada posisi awal, silinder 1A dan 2A berada pada posisi mundur ( - ). Katup sensor 1S1 dan
2S1dalamkeadaan bekerja ( terbuka ). Bila push button OS1 dioperasikan maka isyarat .
(udara pemandu ) akan mengoperasikan katup OV3, 1V1 dan 2V1 sehingga torak dari
silinder 1A dan2A akan maju bersama-sama ( parallel ). Begitu torak menyentuh katup
sensor 1S2 dan 2S2 maka katup terbuka dan mengalirkan isyarat, tetapi masuk dulu ke
katup penunda waktu atau timer sehingga baru setelah beberapa detik katup OV3 , 1V1
dan 2V1 bekerja untuk menggerakkan torak mundur. Pada waktu torak menyentuh katup
1S1 dan 1S2 isyarat akan mengoperasikan lagi katup OV3, 1V1, 2V1 sehingga torak
majulagi.dan seterusnya otomatis.
HO 25
Gambar 15c
HO 26
Gambar 23.c
HO 27
Gambar 16d
Sirkit ini akan bekerja satu siklus saja apabila katup on / off 1S1 ditekan kemudian dilepas.
Tetapi bila ingin bekerja secara otomatis dan berkesinambungan maka katup 1S1 harus
ditekan terus. Katup sequen OZ3 berfungsi untuk membuat urutan gerak silinder 2A sedikit
tertunda sehingga diagram step seperti gambar 23.c.
HO 28
Drilling machine
pneumatis
Gambar 17a
Gambar 17b
HO 29
Gambar 17c
HO 30
Gambar 18a
HO 31
Gambar 18b
HO 32
Gambar 19a
Gambar 19b
HO 33
Gambar 20
Gambar 21
Cara kerja :
Udara kempa yang bertekanan kira-kira 0,6 bar ( 60 kPa ) dihembuskan pada bagian bawah
pelat meja dari lubang-lubang yang sangat banyak sehingga pelat meja terangkat kira-kira
0,05 s.d 0,1 mm. Dengan demikian meja dapat digeser dengan mudah. Tekanan udara
kempa dapat ditingkatkan sampai 100 kPa atau 1 bar atau 14,5 psi .
HO 34
Gambar 22
HO 35
3. ANALISIS SISTEM
Yang dimaksud dengan analisis di sini adalah mengkaji,mempelajari dan mencermati setiap
komponen dan sirkit pneumatik yang ada agar dapat difahami dan diinterpretasikan dalam
bentuk kemampuan serta diimplementasikan dalam bentuk mengkonstruksi sirkit pneumatik
sesuai dengan diagram sirkit atau untuk menemukan kesalahan / gangguan di dalam sirkit.
Tentu saja untuk dapat melaksanakan analisis ini diperlukan pengetahuan tentang metoda-
metoda penyusunan diagram sirkit , tata letak komponen maupun instalasi sirkit.
Gambar 23
HO 36
Apabila suatu diagram sirkit yang kita temui bentuk susunannya tidak sesuai dengan aliran
kontrol seperti tersebut di atas berarti ada tujuan lain misalnya untuk mempermudah teknisi
membaca diagram dan menempetkan komponen.
Sedangkan menurut metoda penyusunan seperti yang dituntunkan dalam skema di atas
adalah seperti gambar-gambar diagram sirkit yang lain.Untuk lebih jelasnya dapat diberikan
contoh sebagai berikut. Lihat gambar 24.
Gambar 24
Dengan susunan seperti gambar di atas kita akan mudah menganalisis cara kerja sirkit, ,
letak komponen dan fungsi setiap komponen sesuai dengan letaknya. Dalam fault-tracing
juga akan lebih mudah yaitu pada kelompok mata rantai mana terdapat gangguan sehingga
akan mudah diatasi.
HO 37
HO 38
Jadi dengan kita mengenal kode-kode penandaan kita akan lebih mudah memahami cara
kerja, posisi atau pun fungsi setiap komponen sehingga memperlancar tugas kita. Bagi
desainer yang merancang atau memodifikasi sirkit pneumatik harus dengan cermat menulis
kode-kode tersebut agar tidak terjadi kesalahan interpretasi.
HO 39
Gambar 25
HO 40
HO 41
HO 42
HO 43
HO 45
PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE)
HO 46
HO 47
Keluarkanlah air
pengembunan
Gb.27a. Drainase kompresor melalui kran
drainase ini
HO 48
Sering-sering ada
Keluarkan air
juga air mengendap
pengembunan Gb.27b. Drainase pada servis unit di bawah oli
dari tabung
pelumas. Maka
filter ini
keluarkanlah
Pencegahan beban lebih. Beban lebih ini akan mengakibatkan rusaknya komponen
atau akan membahayakan keselamatan. Hal ini dapat terjadi karena tekanan udara
kempa terlalu tinggi, oleh karena itu pengatur tekanan (pressure regulator) harus
selalu diperiksa setelannya atau selalu disetel ulang. Untuk operasional sistem
pneumatik tekanannya disetel antara 6 7 bar. ( Lihat Gb.27b ).
Pelumasan. Untuk sistem pneumatik yang memerlukan pelumasan maka anda
harus menambah lubricator pada servis unit dan selalu diperiksa apakah alat
tersebut bekerja atau tidak termasuk memeriksa oli dalam lubricator tersebut.
Demikian juga pelumasan pada kompresor sangat perlu diperhatikan. Periksa gelas
penduga oli setiap hari dan bila kurang harus segera ditambah.
Menjaga Kebersihan. Bengkel pneumatik seperti bengkel-bengkel yang lain perlu
selalu dijaga kebersihannya. Apalagi pneumatik ini menggunakan udara kempa yang
disedot dari udara luar, yang notabene bila udara kotor dengan debu atau partikel
lain, kotoran tersebut akan masuk ke dalam sistem dan akan mengganggu, misalnya
debu akan mengganjal katup, partikel yang keras akan tergoreskan pada bagian-
bagian yang bergerak sehingga membuat goresan yang akan mempercepat keausan
HO 49
Tugas
Tugas 1
Catatan :
Untuk tugas-tugas praktek ini peserta diharapkan dapat melaksanakan praktek secara
individu atau paling tidak dua orang peserta menggunakan satu working stasion.
Tugas 1
Diagram sirkit di bawah ini diagram sirkit untuk mengendalikan dua silinder pneumatic yang
diharapkan bergerak secara berangkai. Perhatikan diagram tersebut dan kerjakan tugas-
tugas berikut !
1.1 Sebutkan nama-nama komponen yang ada pada diagram sirkit tersebut !
1.2 Buatlah displacement step diagram
1.3 Jelaskan cara kerjanya.
1.4 Buatlah rangkaian ( sirkit ) tersebut pada profile plate kemudian operasikan sirkit
tersebut .
Task 2
Tugas 2
Diagram sirkit pneumatic berikut ini adalah sirkit pengontrolan gerak berangkai yang
bekerja secara otomatis. Perhatikan dengan baik kemudian kerjakan tugas berikut !
2.1 Jelaskan cara keja sirkit dengan pertolongan diagram
2.2 Buat diagram step pemindahan.
2.3 Apa perbedaan antara diagaram pada task no.1 dan pada task no.3 ini
2.4 Buat rangkaian pada profile plate kemudian operasikan
Task 3
Task 3
3.1 Apa perbedaan antara sirkuit pada tugas No.2 dan sirkuit di bawah ini.
3.2 Jelaskan cara kerja sirkit tersebut melalui diagram sirkuit.
3.3 Rakitlah sirkuit tersebut pada profile plate kemudian operasikan.
3.4 Coba analisis apa yang akan terjadi bila isyarat 12 dan14 dipertukarkan
Task 4
Tugas 4
Perhatikan diagram sirkuit di bawah ini.
4.1 Jelaskan cara kerja sirkuit.
4.2 Buat displacement step diagramnya.
4.3 Rakitlah komponen-komponennya sesuai dengan diagram .
4.4 Operasikan sirkuit tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan desain.
Task 5
Tugas 5
Berikut ini adalah penyusunan diagram sirkuit pneumatic dengan sistem Cascade untuk
pengontrolan gerak berangkai dua silinder. Perhatikan dan kemudian selesaikan tugas-tugas
berikut.
5.1 Jelaskan cara kerja sirkit tersebut.
5.2 Buatlah displacement step diagramnya.
5.3 Rakitlah komponen-komponen yang ditunjukkan pada diagram kemudian operasikan
5.4 Coba analisis apa yang akan terjadi bila katup 2.2 dan 2.3 dipertukarkan tempatnya.
Task 6
Tugas 6
Diagram berikut ini juga untuk mengontrol gerakan berangkai dua silinder seperti tugas No.6
hanya perbedaannya disini menggunakan katup logic AND .Perhatikan diagram berikut !
6.1 Jelaskan cara kerja sirkit di bawah ini.
6.2 Apa fungsi katup logic AND
6.3 Bila katup AND 2.5 dilepas ,bagaimana cara sambungan konduktirnya dan apa yang
terjadi .
Task 7
Tugas 7
Perhatikan diagram sirkit di bawah ini.
7.1 Dengan pemasangan flow control seperti pada diagram apa yang terjadi dengan
gerakan torak. Jelaskan pula alasan anda mengapa memilih cara tersebut.
7.2 Jelaskan cara kerja rangkaian tersebut .
7.3 Rakitlah komponen-komponen hingga sesuai dengan diagram sirkit.
7.4 Operasikan , apakah jalannya sirkit telah sesuai dengan desain.
Task 8
Tugas 8
Berikut ini adalah diagram sirkuit untuk mesin pemadat sampah.
8.1 Coba jelaskan cara kerjanya.
8.2 Coba pikirkan bagaimana caranya supaya apabila ada sampah masuk langsung
mesin tersebut beroperasi memadatkan sampah.
8.3 Rakitlah sirkit tersebut pada profile plate danoperasikan.
8.4 Coba buat analisis kemungkinannya perubahan sirkuit tetapi cara kerja tetap.
Task 9
Tugas 9
9.1 Jelaskan cara kerja sirkit di bawah ini
9.2 Rakitlah komponen-komponennya sesuai dengan diagram sirkit.
9.3 Operasikan sirkit tersebut dan analisis apakah sudah sesuai dengan tujuan desain,
baik penggunaan komponen maupun desain sirkuitnya .
Tugas 10
Tugas 10
Gambar di bawah ini adalah gambar mesin shot-blasting untuk benda cor. Benda kerja
diletakkan pada pemegang (fixture) dan diklem oleh silinder 1,0. Silinder 2.0 membuka katup
nosel shot-blast untuk menyemprot benda kerja. Setelah selesai menyemprot, silinder 2.0
menutup nosel dan silinder 3.0 memindah nosel ke tempat benda kerja yang ke dua
kemudian silinder 2.0 membuka kembali katup nosel dan menyemprot lagi. Setelah selesai,
silinder 2.0 menutup nosel, silinder 3.0 mengembalikan ke posisi semula dan silinder 1.0
melepas benda kerja.(Lihat diagram tahap pemindahan)
Perhatikan uraian tersebut di atas, kemudian kerjakanlah tugas berikut :
10.1 Buatlah diagram sirkuit pneumatik dengan sistem cascade.
10.2 Buat diagram sirkuit pneumatik dengan shift register.
10.3 Coba bandingkan (analisis perbandingan) mana yang lebih menguntungkan di antara
kedua cara tersebut.
Task 11
Tugas 11
11.6 Periksa katup-katup apakah cukup bersih dan tidak tersumbat kotoran .
11.7 Periksa seal-seal konektor dan konektornya apakah bocor atau kendor,bila terjadi
demikian maka rapatkan dan kencangkan.
11.8Periksa lubang-lubang saluran katup , apakah ada yang tersumbat. Bila demikian
bersihkan !
Transparansi
OHT 1
OHT 2
OHT 3
OHT 4
DIAGRAM FUNGSI
DIAGRAM SIRKIT
OHT 5
CASCADE SYSTEM
OHT 6
URUTAN GERAKAN : A+ , B+ , B- , A-
OHT 7
HYDRO-PNEUMATIC
PRESSURE CONVERTER
PRESSURE INTENSIFIER
OHT 8
HYDRO-PNEUMATIC ( CONT )
OHT 9
PENERAPAN KHUSUS
.
.
OHT 10
OHT 11
OHT 12
OHT 13
OHT 14
TABLE
VACUUM SYSTEM
OHT 15
PENANDAAN ELEMEN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
OHT 16
PREVENTIVE MAINTENANCE
PETUGAS PEMELIHARAAN HARUS KOMPETEN
KEGIATAN :
Keluarkanlah air
pengembunan
melalui kran drainase
Gb.27a. Drainase kompresor
ini
OHT 17
Tekanan operasional
udara kempa diset sesuai
dengan ketentuan
Sering-sering ada
Keluarkan air
juga air mengendap
pengembunan Gb.27b. Drainase pada servis unit di bawah oli
dari tabung
pelumas. Maka
filter ini
keluarkanlah
OHT 18
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 97
Batam Institutional Development Project
370004900.doc
Bab 4 Strategi Penyajian Transparansi
OHT 19
OHT 20
SISTEMATIKA PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE)
Kualifikasi penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, seorang peniIai industri yang diakui akan menentukan
apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit kompetensi ini .
Bila anda diakui (qualified) untuk menilal unit ini mungkin anda akan memilih metode yang
ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode Anda sendiri untuk
melakukan penilaian. Namun para penilai harus memperhatikan pedoman penilaian terlebih
dulu dalam standar kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Halaman berikut merupakan daftar beberapa metoda yang dapat digunakan untuk menilai
unit kompetensi ini. Maksud penilaian yang telah dirancang, diarahkan untuk setiap elemen
(sub.kompetensi), unjuk kerja dan pokok-pokok keterampilan dan pengetahuan.
Keberhasilan penilaian seharusnya mengindikasikan cukup dan relevannya pengetahuan
dan pemahaman untuk dapat dinyatakan kompeten.
Untuk unit : Pemeliharaan Sistem Pneumatik Tingkat Lanjut , cara penilaian berikut ini
disarankan untuk digunakan:
3.2 Jelaskan tentang : fungsi, cara kerja , nama-nama bagian dan cara pemeliharaan
preventivnya dari komponen-komponen pneumatik berikut ini :
a. Silinder kerja ganda dengan cushion .
3.3 Untuk mengetahui kondisi workshop pneumatik dan pelaksanaan kerja yang aman
maka lakukanlah hal-hal berikut :
a. Buatlah lembar observasi kondisi workshop pneumatik ditinjau dari sudut
keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Buatlah lembar pengamatan pelaksanaan kerja yang aman.
Penilaian Praktek
Penilaian praktek untuk tugas : 1 - 11
Setiap pelaksanaan praktek hendaknya dinilai secara individual dan siswa / peserta harus
mengulang seluruh tes atau komponen dari tes tersebut hingga tingkat penguasaan yang
telah ditetapkan dari suatu keterampilan dan pengetahuan,dapat dicapai.
Bila melaksanakan penilaian praktek hal-hal berikut perlu dipertimbangkan :
Pemilihan komponen-komponen yang akan digunakan harus benar .
Dalam mempersiapkan peralatan , selang , konektor , adaptor dan sebagainya
harus benar .
Kemampuan untuk merakit sirkit secara benar.
Ketepatan dan ketelitian dalam membaca diagram .
Perakitan instalasi sirkit secara aman.
Penyelesaian seluruh tugas.
Menginterpretasikan hasil kerja dengan benar .
Apabila bekerja dalam satu tim (kelompok) pastikan bahwa setiap anggota telah
memberikan kontribusi
Pertanyaan-pertanyaan lisan dapat digunakan untuk mentes secara individu dari setiap
anggota kelompok atau untuk penekanan-penekanan terhadap bagian-bagian yang penting
Lembar Penilaian
Nama Penilai: ..
Tanda tangan
Peserta sudah deberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
Tanggal: