Ditjen Minerba - ESDM PDF
Ditjen Minerba - ESDM PDF
WARTA MINERBA
EDISI XV APRIL 2013
Meningkatkan
Kinerja Sub Sektor
Minerba
Kegiatan Prioritas &
Srategis DJMB 2013
04
Menata IUP, Membenahi
Industri Minerba
18
Simino: Energi Alternatif
dari Batubara
44 Bauma
Exhibition
Pameran internasional di
Jerman yang dioptimalkan
untuk meraih peluang
investasi di Indonesia.
Hal 22
DAFTAR ISI
02
DAFTAR ISI
artikel minerba
04 Kegiatan Prioritas dan Strategis DJMB 2013
liputan warta
22 Bauma Exhibition 2013
info minerba
42 Etalase Potensi Bisnis Nasional di Batam Trade Expo 2013
si mino
44 Energi Alternatif dari Batubara
Cover Story
Cover ini mewakili semangat mencapai kinerja terbaik
yang hanya dapat diperoleh dengan perjuangan
maksimal.
PENGATAR REDAKSI
03
Pengantar Redaksi
Warta Minerba Edisi XV
EMAIL: wartambp@djmbp.esdm.go.id WEBSITE: www.djmbp.esdm.go.id
Salam redaksi, Kegiatan Prioritas Dan Strategis Jangan lewatkan pula serunya
Ditjen Mineral Dan Batubara Tahun pameran internasional di Jerman
Warta Minerba Edisi XV ini 2013. (Bauma Exhibition) yang membawa
merupakan terbitan warta pertama angin segar potensi investasi ke
di tahun 2013. Kami segenap tim Masalah perizinan juga perlu Indonesia. Mino juga masih hadir
warta mengucapkan Selamat Tahun disoroti karena masih banyak yang kini berceloteh tentang energi
Baru 2013 bagi pembaca semuanya. terjadi kesalahpahaman tentang alternatif batubara.
Semangat tahun baru semangat implementasi UU Minerba. Pada
kinerja baru sesuai dengan tema artikel berjudul Menata IUP, Para pembaca budiman,
warta kali ini yaitu Meningkatkan Membenahi Industri Minerba,
Kinerja Sektor Minerba. penulis memaparkan upaya yang Sekali lagi kami mengajak pembaca
terus dilakukan pemerintah untuk menjelajah warta minerba,
Semangat tahun baru ini menular membenahi industri pertambangan dengan harapan warta minerba
pada seluruh pimpinan dan pegawai di Indonesia. dapat selalu memberikan kepuasan
Ditjen Minerba dengan mengadakan kepada seluruh pembaca. Akhirul
sinkronisasi kegiatan dan progam Untuk kedua kalinya, DJMB kata kami mengucapkan terima
yang ditujukan untuk menyelaraskan memberikan apresiasi kepada PKP2B kasih kepada pembaca setia warta
kegiatan dan program yang ada Tahap Pra Produksi dan Produksi minerba.
di lingkungan DJMB. Tulisan yang dalam bentuk penghargaan RKAB
berkaitan dengan hal tersebut dapat Award. Tim Redaksi
dinikmati dalam artikel yang berjudul
S
umber daya mineral dan batubara tergolong
sumber daya alam yang tidak terbarukan
(non renewable) yang dikuasai oleh negara.
Dengan demikian, pengelolaannya harus memberi
nilai tambah bagi perekonomian nasional guna
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pengelolaan pertambangan mineral dan
batubara dilakukan dengan berazaskan manfaat, keadilan dan keseimbangan,
serta keberpihakan kepada kepentingan bangsa. Hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam Undang-Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara. UU Minerba tersebut mewajibkan pemegang IUP dan
IUPK melakukan peningkatan nilai tambah mineral dan batubara melalui
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
Peran subsektor mineral dan batubara untuk mewujudkan nilai tambah komoditi tambang dan neraca perdagangan
pembangunan nasional diimplementasikan dengan four track (produksi, ekspor dan domestik).
strategy yaitu: pro poor, pro job, pro environment dan pro
growth seperti yang terdapat pada gambar di atas (Four Track Selanjutnya, Ditjen Mineral dan Batubara memiliki sasaran
Strategy Kementerian ESDM). strategis tahun 2013 yang diarahkan untuk meningkatkan
pembangunan nasional. Antara lain (1) meningkatnya
Dalam sub sektor mineral dan batubara, Pro Poor kemampuan pasokan energi untuk domestik; (2)
terkait dengan Coorporate Social Responsibility (CSR) meningkatnya investasi subsektor mineral dan batubara; (3)
dan pemberdayaan masyarakat. Pro Job terkait dengan Terwujudnya peran penting subsektor mineral dan batubara
Ketenagakerjaan yang mengutamakan penduduk lokal (local dalam penerimaan Negara; (4) Terwujudnya peningkatan
content). Pro Environment terkait dengan penerapan peran subsektor mineral dan batubara dalam pembangunan
Good Mining Practice, Reklamasi dan Pasca Tambang dalam daerah; (5) Terwujudnya penyerapan tenaga kerja; dan (6)
kegiatan Pertambangan. Sedangkan Pro Growth terkait Terlaksananya kegiatan pertambangan mineral dan batubara
dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi termasuk yang memenuhi persyaratan lingkungan; seperti yang
di dalamnya penerimaan negara, investasi, peningkatan terdapat pada gambar di bawah ini.
Dengan penataan perizinan yang sedang dilakukan ini Sehubungan dengan upaya untuk mewujudkan peningkatan
merupakan upaya pemerintah dalam rangka penataan nilai tambah terutama untuk komoditas mineral, pada
perizinan pertambangan di Indonesia. IUP yang sudah tanggal 16 Februari 2012 telah diterbitkan Peraturan
tertata dengan baik akan membawa dampak positif bagi Menteri ESDM Nomor 07 tahun 2012 tentang
penyelenggaraan kebijakan dan pendapatan negara. Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan
Diantaranya adalah sebagai berikut: IUP dapat digunakan Pengolahan dan Pemurnian Mineral. Kemudian pada tanggal
sebagai dasar penetapan Wilayah Pertambangan; bahan 16 Mei 2012 dilakukan perubahan dengan diterbitkannya
koordinasi dengan instansi lain dalam penentuan tata Peraturan Menteri ESDM No, 11 tahun 2012.
ruang sehingga dapat mengetahui tumpang tindih antara Penerbitan Peraturan tersebut yang sudah ditindaklanjuti
daerah; tumpang tindih antar sektor dan tumpang tindih dengan Permendag Nomor: 29/M-DAG/PER/5/2012 tentang
antar pemegang IUP; optimalisasi penerimaan negara Ketentuan Ekspor Pertambangan dan Peraturan Menteri
bukan pajak (iuran tetap, royalti, penjualan hasil tambang) Keuangan Nomor: 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan
dari IUP; peluang untuk peningkatan nilai tambah mineral Barang Ekspor yang dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea
dan batubara; mengetahui produksi nasional mineral dan Keluar. Munculnya kebijakan tersebut merupakan upaya
batubara; sebagai dasar penentuan pemenuhan kebutuhan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
domestik (DMO); peningkatan kontribusi usaha jasa sehingga hilirisasi minerba dapat dilaksanakan.
pertambangan nasional; peningkatan kebutuhan sumber
daya manusia; dan dapat juga digunakan untuk pengelolaan Hingga Januari 2013 terdapat 185 perusahaan yang telah
lingkungan. dan akan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian
mineral di dalam negeri. Saat ini terdapat sembilan fasilitas
Sampai saat ini jumlah IUP yang telah teregistrasi di Ditjen pengolahan dan pemurnian yang berpotensi untuk dibangun
Minerba per 27 Maret 2013 sejumlah 10.809 dengan hasil dengan rincian sebagai berikut:
verifikasi 5.502 IUP Clear and Clean (C&C) dan 5.307 IUP
Non Clear and Clean C&C dengan rincian sebagai berikut: Status Smelter Jumlah
Pengolahan & Pemurnian Telah Beroperasi 7
Pengajuan Rencana Pengolahan dan Pemurnian sebelum Permen ESDM No. 7/2012 24
Hasil Verifikasi IUP Pengajuan Rencana Pengolahan dan Pemurnian setelah Permen ESDM No. 7/2012 154
Total 185
MINERAL BATUBARA
STATUS JUMLAH
Ekplorasi OP Ekplorasi OP
Nama Pembangun Fasilitas
CNC 1.361 1.906 1.338 897 5.502 No Pengolahan Lokasi Pabrik Komoditas Produk Status
dan Pemurnian Akhir
NON CNC 1.583 2.073 1.190 461 5.307
Halmahera Timur
TOTAL 2.944 3.979 2.528 1.358 10.809 1. PT Aneka Tambang, Tbk
(Buli) Malut
Bijih Nikel FeNi Konstrusi
Status: Maret 2013 2. PT Bintang Delapan Mineral Morowali, Sulteng Bijih Nikel FeNi Konstruksi
3. PT Stargate Pasific Resources Konawe Utara, Sultra Bijih Nikel NPI Konstruksi
4. PT Putra Mekongga Sejahtera Kolaka, Sutra Bijih Nikel NPI Konstruksi
IUP C&C adalah data IUP yang perizinannya tidak bermasalah
5. PT Meratus Jaya Iron Steel Batu Licin, Kalse Bijih Besi Pig Iron Konstruksi
dan tidak termasuk dalam kategori tumpang tindih sama
6. PT Indonesia Chemical Alumina Tayan, Kalbar Bauksit CGA Konstruksi
komoditi, tidak tumpang tindih beda komoditi, tidak 7. PT Sebuku Iron Lateritic Ore Kotabaru, Kalsel Bijih Besi Pig Iron Konstruksi
tumpang tindih lintas kewenangan, dokumen pendukung Studi
8. PT Kembar Emas Sultra Konawe Utara, Sultra Bijih Nikel NPI
sudah lengkap, koordinat sesuai dengan SK dan KP yang Kelayakan
belum penyesuaian menjadi IUP. 9. PT Delta Prima Steel Tanah Laut, Kalsel Bijih Besi
Sponge
Konstruksi
Iron
ARTIKEL MINERBA
08
Penyelesaian Renegosiasi Amandemen dan belum setuju seluruhnya. Adapun rinciannya dapat
Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya dilihat pada tabel berikut:
Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) Perkembangan Renegosiasi KK dan PKP2B
Sebagai pelaksana amanat konstitusi (Pasal 33 UUD 1945), Setuju Setuju Belum
No Rincian Sub Total
Undang-undang No. 4 Tahun 2009 mengatur bahwa Seluruhnya Sebagian Setuju
ketentuan dalam pasal Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian 1. Kontrak Karya 2 31 4 37
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) harus
2. PKP2B 12 62 - 74
disesuaikan. Terkait penyesuaian KK dan PKP2B tersebut
terdapat enam isu strategis yang menjadi perhatian Total 14 93 4 111
pemerintah untuk diupayakan penyelesaiannya, yaitu: (1)
Luas Wilayah Kerja; (2) Perpanjangan Kontrak; (3) Penerimaan Isu Strategis Renegosiasi Setuju Tidak Setuju
Negara; (4) Kewajiban Pengolahan dan Pemurnian; (5) KK (27 Perusahaan)
Kewajiban Divestasi; dan (6) Kewajiban Penggunaan Barang/ Luas wilayah 28 9
Jasa Pertambangan Dalam Negeri. Perpanjangan kontrak 24 13
Penerimaan negara 10 27
Pelaksanaan renegosiasi KK dan PKP2B adalah amanat
Kewajiban pengelolaan dan pemurnian 27 10
UU No.4/2009 karena dalam pasal KK dan PKP2B harus
Kewajiban divestasi 13 24
disesuaikan terhadap enam pokok bahasan di atas.
Kewajiban pengunaan barang dan jasa
Pelaksanaan renegosiasi semata-mata dilakukan karena 28 9
pertambangan dalam negeri
pengelolaan minerba mengacu pada prinsip komoditas
minerba dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
Isu Strategis Renegosiasi Setuju Tidak Setuju
bagi kesejahteraan rakyat, sehingga proses renegosiasi wajib
PKP2B (74 Perusahaan)
dilakukan sesuai dengan situasi, kondisi dan peraturan terkini.
Luas wilayah 23 51
Berikut ini latar belakang renegosiasi KK dan PKP2B di bawah
Perpanjangan kontrak 74 -
ini.
Penerimaan negara 25 49
Sampai dengan Januari 2013, sebanyak 12 PKP2B dan 2 KK Kewajiban pengelolaan dan pemurnian 74 -
yang telah siap untuk melakukan penandatanganan kontrak, Kewajiban divestasi 56 18
penyesuaian KK dan PKP2B telah menghasilkan kesepakatan. Kewajiban pengunaan barang dan jasa
74 -
Kontrak tersebut dibagi menjadi beberapa kategori yaitu, pertambangan dalam negeri
kesepakatan secara prinsip setuju seluruhnya, setuju sebagian
Penyusunan
Sistem Manajemen
Keselamatan
Pertambangan (SMKP)
Mineral & Batubara
A
spek Keselamatan Pertambangan telah
menjadi persyaratan global. Dengan
diterapkannya Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan (SMKP) akan
bermanfaat untuk mencegah kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, menjamin operasional
perusahaan berjalan secara aman, serta
meningkatkan image serta daya saing perusahaan.
ARTIKEL MINERBA
13
Disusun Oleh:
vanlockhart.blogspot.com
P
enyusunan SMKP Mineral dan Batubara Draft rumusan SMKP pertama kali dibahas pada
dimulai ketika terbitnya PP No. 55 Tahun pertemuan teknis tahunan Kepala Teknik Tambang (KTT)
2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan seluruh Indonesia pada Kegiatan Pertambangan Mineral
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Batubara Tahun 2010. Pertemuan tersebut berhasil
Mineral dan Batubara. PP tersebut dikeluarkan merumuskan elemen dan sub elemen SMKP.
sebagai pelaksana Undang-Undang No. 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Kemudian, melalui surat Direktur Teknik dan Lingkungan
Mineral dan Batubara selaku Kepala Inspektur Tambang
Pada pasal 26 PP No 55 tersebut diatur tentang No. 4207/37.04/DBT/2010 tanggal 20 Desember 2010,
pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Draft rumusan SMKP tersebut disampaikan kepada seluruh
Pertambangan. Selanjutnya di pasal 27 diatur tentang KTT Pertambangan Mineral dan Batubara untuk mendapat
pengawasan Keselamatan Operasi (KO) Pertambangan. tanggapan dan masukan.
Oleh karena itu, sebagai panduan pelaksanaan
K3 dan KO Pertambangan diperlukan SMKP yang Di tengah proses mengumpulkan tanggapan dan masukan
bertujuan menciptakan sistem manajemen keselamatan serta finalisasi draft SMKP tersebut, pada 12 April 2012,
pertambangan di perusahaan. Hal itu dilakukan dengan terbit PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
melibatkan unsur manajemen dan pekerja yang terintegrasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
dalam rangka melaksanakan kerja dengan aman, sehat, PP No. 50 Tahun 2012 ini mengatur kebijakan nasional
efisien dan produktif. tentang SMK3 sebagai pedoman perusahaan dalam
ARTIKEL MINERBA
14
ARTIKEL MINERBA
15
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan upaya mengenali bahaya dan potensi bahaya yang
mungkin timbul dari kegiatan pertambangan.
2. Analisis Risiko
Menganalisis besarnya risiko yang mungkin timbul dari peristiwa yang tidak diinginkan.
Selanjutnya, risiko bisa dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Misalnya risiko yang bisa
dipindahkan ke pihak lain, risiko yang bisa dihindari, mengurangi efek negatif risiko, dan
menyiapkan konsekuensi ketika risiko terjadi.
3. Pengendalian Risiko
Memutuskan langkah yang tepat untuk mengurangi dan mengendalikan risiko. Lalu
menerapkan menajemen kontrol agar proses pengendalian risiko dapat terukur dan terawasi
dengan baik.
III. Organisasi dan Personil 3.1 Struktur Organisasi, Tanggung Jawab, dan Wewenang
3.2 KTT dan Kepala Tambang Bawah Tanah ( Khusus untuk tambang bawah
tanah)
3.3 Bagian K3 dan KO
3.4 Pengawas Operational dan Teknik
3.5 Personil Khusus Pertambangan
3.6 Komite K3 dan KO
3.7 Tim Tanggap Darurat
3.8 Penerimaan, Seleksi, dan Penempatan
3.9 Pelatihan dan Kompetensi
3.10 Komunikasi K3 dan KO
3.11 Partisipasi, Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran
Menata IUP,
Membenahi Industri Minerba
K
ehadiran Undang-Undang No. 4
Tahun 2009tentang Mineral dan
Batubara (UU Minerba) dilandasi
oleh niat untuk memperbaiki tata kelola
pertambangan mineral dan batubara di
Indonesia. Salah satu esensi perbaikan
yang dikandung UU Minerba adalah
menata ulang izin-izin yang tumpang
tindih.
Salah satu kendala pelaksanaan
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009
tentang Minerba adalah UU tersebut
dianggap masih terlalu general.
Sementara, dalam kasus tambang
minerba terdapat beberapa kondisi-
kondisi yang spesifik, yang tidak bisa
diakomodir dalam Undang-Undang
yang sifatnya general. Misalnya, dulu kita
punya aturan bahwa jika mau menambang
harus punya Izin Usaha Pertambangan (IUP)
eksplorasi dan minimal harus mempunyai
wilayah seluas 5.000 meter persegi. Pada
kenyatannya persyaratan tersebut sudah tidak
relevan di berbagai daerah. Bangka Belitung
misalnya, luas wilayah 5.000 meter persegi itu
sudah tidak ada lagi. Jika mengacu pada aturan
tadi, otomatis di daerah tersebut tidak bisa dibuka IUP sedangkan PT
baru. Freeport Indonesia hanya membayar 1 persen. Dari sisi
keadilan hal ini tentu sangat mengganggu. Oleh karena itu
Aturan mengenai luas wilayah IUP yang 5.000 meter
pemerintah terus mengupayakan renegosiasi kontrak yang
persegi itu adalah untuk membatasi izin. Berdasarkan data
sudah ada sebelum aturan baru berlaku.
Kementerian ESDM, mencatat sudah ada lebih dari 10.000
izin. Kondisi perlu diperhatikan secara serius. Artinya, kalau Kita juga menginginkan upaya renegosiasi Kontrak Karya
kita tidak memperketan persyaratan izin, maka jumlahnya bisa dipahami masyarakat bahwa ini sebetulnya juga untuk
akan terus melonjak hingga 20.000 izin nantinya, karena kepentingan masyarakat. Hal ini bukan berarti pemerintah
mudahnya memberi izin. tidak menghormati kontrak, namun perlu diingat bahwa
kondisinya saat ini juga berbeda antara dulu dengan
Namun, masalah lain yang menghadang adalah kurangnya
sekarang.
dari aspek pengawasan pemberian izin. Bisa dibayangkan
bahwa ada daerah-daerah yang sudah menerbitkan Saat ini pemerintah tengah melakukan upaya penataan
ratusan izin tapi ternyata mereka tidak mempunyai tenaga pengelolaan minerba. Salah satunya dengan memperketat
pengawas. Seyogyanya proses pemberian izin diawasi. masalah perizinan tambang minerba. Artinya pemerintah
Setiap daerah sudah seharusnya memiliki inspektur akan lebih selektif dalam memberikan IUP. Sekarang
tambang. Jikapun daerah sudah memiliki inspektur pemerintah sudah membuat rambu-rambu, bahkan dalam
tambang, tetapi jumlahnya masih relatif tidak mencukupi UU Minerba ada ketentuan pidana jika pemberi izin
dibandingkan dengan jumlah izin yang sedang diajukan. menerbitkan IUP tidak sesuai dengan kewenangannya,
Lemahnya pengawasan pemberian izin ini menjadi maka bisa dikenakan sanksi pidana.
Kemudian yang kedua, penyesuaian kontrak. Jika kita Sekarang prioritas pemerintah adalah melakukan penataan
bicara secara hukum penyesuaian kontrak itu harusnya dan pengetatan terhadap IUP yang ada supaya ke depan
dilakukan dalam jangka waktu satu tahun sesuai dengan aktivitas industri tambang minerba tetap berjalan dan
UU Minerba. Secara hukum itu sebetulnya menimbulkan investasi tidak terkendala.
kontradiksi juga, karena di satu sisi pemerintah
menghormati asaspacta sun servanda:kontrak itu
harus dihormati sebagai Undang-Undang. Tapi di sisi
lain pemerintah juga mempunyai kewajiban untuk
Implikasi dari Kelemahan UU
mengamandemen kontrak supaya lebih fair. Minerba
Kenapa lebih fair? Kita ambil contoh Freeport. Apakah Gugatan akibat ketidakpuasan terhadap sebuah peraturan
kita rela PT Freeport Indonesia hanya membayar 1 persen bisa diajukan oleh siapa saja. Terhadap UU Minerba ini
royalti, sementara aturan yang sekarang sudah 3,75 tetap terbuka kemungkinan akan ada pihak pihak yang
persen? Pengusaha lokal harus membayar 3,75 persen, tidak sepakat terhadap UU ini karena merasa dirugikan.
ARTIKEL MINERBA
20
Tetapi juga pasti ada pihak yang sepakat Revisi PP tersebut diharapkan bisa lebih
karena merasa diuntungkan. Setuju dan operasional. Secara umum sudah terlihat
Sudah ada tidak setuju terhadap produk perundang- adanya kepatuhan dari pemerintah daerah
10.600 undangan adalah sesuatu yang lumrah, dan masyarakat untuk mengikutinya.
izin dan apalagi dalam alam yang demokratis Namun masih ada juga pihak yang belum
berpotensi seperti saat ini. mematuhinya.
membengkak Pihak-pihak yang merasa tidak sependapat
hingga dengan UU Minerba dapat menempuh
Aspek Lingkungan
20.000. mekanisme gugatan terhadap sebuah
peraturan sebagai koridor hukum yang dalam UU Minerba
konstitusional. Jadi, segala implikasi-
implikasi yang menurut sebagian pihak Terkait denganlingkungan, saat ini kita
adalah implikasi negatif silakan diajukan sudah memiliki PP khusus tentang itu, yakni
untuk diuji sesuai dengan aturan hukum PP No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
yang berlaku. Pemerintah menghormati dan Pasca Tambang. PP ini menjadi bukti
tetap menghormati segala bentuk bahwa UU Minerba sangat menekankan
upaya hukum yang ditempuh. Bahkan aspek kelestarian lingkungan dalam
terhadap putusan Mahkamah Agung yang pengelolaan tambang.
sebetulnya menurut pemerintah tidak Untuk aspek pidana lingkungan, kita
bisa dikeluarkan, pemerintah pun tetap sudah memiliki UU No. 32 Tahun 2009
menghormati dan melaksanakan putusan tentang Lingkungan Hidup. Pelanggaran
itu. Meskipun yang membuat aturan atas aspek lingkungan, pada konteks
tersebut adalah pemerintah, namun pada apapun, mengacu pada Undang-Undang
saat ada lembaga negara yang menurut Lingkungan Hidup. Begitu juga dengan
Undang-Undang Dasar punya kewenangan pertambangan mineral dan batubara,
untuk mengeluarkan putusan tersebut, apabila ada pihak yang melakukan tindak
pemerintah akan menghormatinya. pidana terkait lingkungan akan dijerat
dengan UU Lingkungan Hidup, bukan
dengan UU Minerba.
Aturan Pelaksanaan
atas UU Minerba Khusus untuk PP 78 Tahun 2010 ini, yang
diatur adalah kewajiban perusahaan
Peraturan pelaksanaan atas UU Minerba melakukan reklamasi setelah melakukan
terus dilengkapi. Pemerintah sudah aktivitas produksi tambang. Jadi, sebelum
menyiapkan sekitar 20 peraturan menteri sebuah perusahaan mendapat IUP,
untuk melaksanakan empat PP yang khususnya IUP eksplorasi, mereka harus
menjalankan amanat UU Minerba. Dapat mengurus izin lingkungan terlebih dahulu
dikatakan sudah hampir semua aturan dan dilanjutkan mengurus Amdal. Sehingga
pelaksanaan sudah dibahas. Akan tetapi pada prinsipnya setiap perusahaan
yang menjadi masalah adalah ada wilayah pertambangan harus punya kelengkapan
pertambangan (WP) yang belum keluar. dokumen lingkungan untuk mendapatkan
Kalau WP belum keluar, maka praktis IUP operasi produksi.
penerbitan IUP juga tidak bisa dilakukan.
Jika perusahaan tidak memiliki kelengkapan
Oleh karena itu setelah WP keluar
dokumen lingkungan, maka tentu saja
berikutnya pemerintah akan mengeluarkan
bisa dikenakan pidana sebagaimana yang
UU MINERBA aturan mainnya. Hingga saat ini aturan
diatur dalam UU Minerba. Dalam konteks
pelaksanaan UU Minerba sebenarnya
SANGAT sudah dalam tahap finalisasi. Langkah
reklamasi, pada dasarnya perusahaan
dituntut bukan hanya sekedar bisa
MENEKAN- terakhir yang sedang dinanti adalah
menunggu WP.
menambang, tapi juga bisa me-recovery,
bisa mengembalikan lahan yang sudah
KAN ASPEK rusak.
Untuk Peraturan Pemerintah (PP), hingga
KELESTARIAN saat ini sudah ada empat PP yang menjadi
Ada juga yang namanya jaminan
turunan dari UU Minerba. Bahkan ada satu
LINGKUNGAN PP yang sudah direvisi, yakni PP No. 23
reklamasi, pada saat mendapatkan IUP
perusahaan harus bayar jaminan dalam
PENGELOLA- Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
bentuk deposito. Jika perusahaan tersebut
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
tidak melakukan reklamasi atau me-
AN TAMBANG direvisi menjadi PP No. 24 Tahun 2012.
recoverykerusakan lahan dari aktivitas
ARTIKEL MINERBA
21
Implementasi UU
tergolong sangat besar meskipun tidak
sebesar migas. Peraturan yang mendukung
SEKTOR
Minerba investasi adalah kebijakanclean and MINERBA
clear(CnC). Dengan adanya kewajiban
Masih ada beberapa pihak yang mensinyalir seluruh perusahaan melengkapi status LEBIH
tentang kepastian hukum sektor minerba, CnC-nya, dari sisi investasi ini sangat baik
sekali karena investor yang ingin menanam
TERJAMIN
khususnya di daerah. Permasalahan
silang sengkarut proses perizinan antara saham di Indonesia hanya tinggal melihat
pusat dan daerah dinilai sebagai indikasi saja bagaimana status CnC perusahaan
masalah ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa yang akan dibantu investasinya.
kenyataan tersebut masih terjadi, meskipun
Status CnC sekaligus menjadi indikator
tidak dapat digenalisir secara nasional.
apakah perusahaan bagus atau tidak.
Perihal kekhawatiran penegakan hukum Artinya, investasi di sektor minerba tidak
minerba ini, Indonesia memiliki hierarki lagi seperti membeli kucing dalam karung.
peraturan perundang-undangan sesuai Pengalaman terdahulu, yakni banyak
dengan UU No. 12 Tahun 2011 Tentang investor yang sudah menanam saham tapi
Pembentukan Peraturan Perundang- ternyata izinnya bodong atau statusnya
Undangan. Prinsipnya, peraturan yang lebih tidak CnC. Sekarang dengan adanya
rendah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan CnC ini maka sudah lebih aman
aturan yang lebih tinggi. Pengaturan karena pemerintah sudah melakukan
apapun yang dibuat oleh pemerintah evaluasi terhadap izin-izin yang sudah ada.
daerah, itu tidak boleh bertentangan Mudah-mudahan dari sisi investasi, terkait
dengan peraturan yang lebih tinggi. dengan adanya penataan IUP bisa lebih
Jadi tidak masalah jika di tataran daerah baik. Kemudian, kebijakan peningkatan
perda mengatur apa saja sepanjang tidak nilai tambah juga mendorong para investor
bertentangan dengan aturan yang ada. untuk menanamkan sahamnya di Indonesia
melalui pembangunansmelter. Ini kan
Jika masih terjadi perbedaan pendapat, peluang bisnis yang luar biasa.
forum untuk menyelesaikannya adalah
di pengadilan. Apakah melaluijudicial Kita sekarang sudah punya satuStandard
review di Mahkamah Agung atau Operational Procedureterkait dengan
lewat Mahkamah Konstitusi. Dengan pemrosesan IUP CnC. Kalau ada
adanya kedua lembaga itu semua pihak, perusahaan atau pemerintah daerah
termasuk pemerintah daerah punya mengajukan, syaratnya tidak lengkap maka
hak untuk menguji aturan yang lebih kita akan telpon dan mengarahkannya
tinggi. Pemerintah pusat pada prinsipnya untuk melengkapi sendiri syaratnya.
menghormati hak setiap warga negara, Apabila sudah melengkapi syarat dengan
termasuk pemerintah daerah, yang bukti pemberian sertifikat, maka dia DALAM SOP
diarahkan untuk datang sendiri ke
melakukan upaya hukum berdasarkan
Kementerian ESDM. Dalam SOP tersebut
PEMROSE-
aturan. Kita tidak ingin destruktif, jika ada
problem hukum yang dirasa tidak sesuai ditegaskan untuk menghindari adanya SAN CNC,
dengan kebutuhan nyata di daerah. Jika perantara-perantara atau jasa orang-
tidak setuju maka ajukanlah ke pengadilan orang yang tidak bertanggung jawab DITEGASKAN
yang menghubungkan antara pemerintah
bukan melakukan upaya-upaya yang
dengan pihak perusahaan. Sekarang pelaku
UNTUK
destruktif.
perusahaan langsung berhubungan dengan MENGHINDA-
pemerintah, bahkan sekarang pemerintah
Menyuburkan Iklim sudah manjalankan sistem pelayanan RI JASA
terpadu satu pintu untuk proses pemberian
Investasi Lewat IUP CnC.
PERANTARA
Pengaturan Izin
Welcome Indonesia at
BAUMA
EXHIBITON 2013
14 21 April 2013, New Munich Trade Fair Centre, Munich, Germany
B
auma Exhibition adalah pameran dagang internasional untuk bidang mesin konstruksi, mesin material
bangunan, mesin pertambangan, kendaraan dan peralatan konstruksi. Pameran yang diadakan di
Jerman ini merupakan pameran terbesar di dunia untuk bidang tersebut. Pameran Bauma sendiri telah
rutin diadakan sejak 1954. Event internasional yang bergengsi ini merupakan ajang promosi bagi partner
country karena dihadiri oleh banyak perusahaan industri dan manufaktur terkemuka di dunia.
Laporan:
Dodik Ariyanto (Kepala Seksi Pengawasan Teknis Mineral)
Totok Sundoro (Inspektur Tambang, Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba)
Andri B. Firmanto (Inspektur Tambang, Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba)
Jajat Sudrajat (Inspektur Tambang, Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba)
Liputan Warta
23
b. Sebagai platform yang kuat untuk mengembangkan Kementerian ESDM memanfaatkan event ini sebagai
dan memperkuat jejaring bisnis antar perusahaan ajang mempromosikan peluang investasi dan kerjasama di
Indonesai dan Internasional. sektor pertambangan. Selain itu juga akan digambarkan
beberapa investasi di sektor pertambangan yang ada dan
c. Menggalang investasi di bidang infrastruktur serta sedang berjalan antara lain operasional pertambangan,
industri material dan peralatan konstruksi serta infrastruktur penunjang, serta fasilitas pengolahan dan
pertambangan (mining). pemurnian
Aktivitas pengunjung dan petugas booth KESDM dalam Situasi di Booth KESDM
rangka memberikan informasi mengenai mekanisme
berinvestasi di Indonesia
LIPUTAN WARTA
24
54
Terkait hal tersebut, anggota DELRI dari
Pelaksanaan sub-sektor minerba memberikan informasi
Negara
Pameran bahwa kegiatan pertambangan di
Indonesia sedang berkembang dan masih
Pameran Bauma 2013 berlangsung terbuka peluang untuk investasi terkait
3.445
tanggal 1521 April 2013 di New Munich penyediaan peralatan pertambangan.
Trade Fair Centre, Munich, Jerman dan Selain itu juga diinformasikan potensi
Exhibitor dibuka oleh Foreign Minister of the komoditas tambang di Indonesia, daftar
Federal Republic of Germany, HE. Guido perusahaan pertambangan dan perusahaan
Westerwelle pada tanggal 14 April jasa pertambangan yang beroperasi di
DTL, DBP, Menteri PU, Djoko Kirmanto dan Minister for Transport, Building and Urban Development Germany, HE. Peter
Ramsauer, serta pejabat dari VDMA berfoto bersama di booth KESDM.
Delegasi RI dari Sub Sektor Minerba Pengunjung Indonesia Day Pembukaan acara Indonesia Day
Pejabat EKONID, KESDM, Kemenlu RI Booth Kementerian Energi dan Sumber Diskusi dalam acara temu mahasiswa
dan Dr. Ilham Habibie dalam acara Daya Mineral Indonesia
temu mahasiswa Indonesia
LIPUTAN WARTA
26
RWE menawarkan dan membahas teknologi RWE akan memberikan info lebih lanjut
Rhienbraun (RWE) Potensi teknologi coal benefisiasi coal drying untuk efisiensi PLTU perihal teknologi coal benefisiasi yang
lebih detail
Hitachi, Caterpillar & Potensi sistem peralatan electricity Kemungkinan penerapan perlaatan Diperlukan info dan kajian yang lebih
Liebherr based equipment continues mining dan dump truck detail
28
DIALOG
PERTAMBANGAN
INDONESIA - JEPANG
The 5th Indonesia Japan Coal Policy Dialogue di Tokyo 26 Maret 2013
KRISDANYOLAN SIMARMATA, ST
Perencana Pertama - Direktorat Pembinaan Program
Mineral dan Batubara
I
ndonesia dan Jepang menggelar forum pertemuan Indonesia Japan Coal Policy Dialogue.
Pertemuan bilateral ini merupakan upaya kedua negara untuk meningkatkan kerjasama di bidang
energi, khususnya di subsektor Batubara.
Liputan Warta
29
Ketua Delegasi Indonesia Memberikan Sambutan. Ketua Delegasi Jepang Menyampaikan Sambutan.
Hasil
oleh Pemerintah. Ketiga dalam bidang penelitian dan
pengembangan. Jepang bersedia untuk
Kedua negara sepakat akan pentingnya melakukan penelitian dan pengembangan
kelanjutan dari kerjasama dalam batubara terutama batubara peringkat
pembangkit listrik bertenaga batubara rendah di Indonesia serta berharap Keberlangsu-
untuk memenuhi kebutuhan listrik yang agar hasil dari beberapa penelitian dan ngan
semakin meningkat di Indonesia. pengembangan yang sudah dilakukan
dapat digunakan di Indonesia menuju skala
kerjasama
komersil. Dalam realisasi menuju komersil bilateral.
Business Exchanges pihak Jepang mengharapkan adanya Pendidikan &
kemudahan dalam beberapa hal yang salah
Dalam paparannya, JCOAL menyampaikan satunya adalah perpajakan.
Pelatihan
program kegiatannya termasuk Program Penelitian &
teknologi batubara bersih (CCT) serta Pra Keempat dalam bidang ketenagalistrikan.
Jepang meminta agar proyekproyek
Pengemba-
studi kelayakan programprogram untuk
menggantikan pembangkit listrik tenaga pembangkit listrik yang dilakukan oleh ngan
batubara. Sementara Indonesia melalui Jepang dapat dimasukkan ke dalam daftar Ketenagalistri-
Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia proyek FTP2 guna memenuhi kebutuhan
akan listrik di Indonesia.
kan.
(APBI) menjelaskan tentang penggunaan
LIPUTAN WARTA
32
Malam Penganugerahan
Performance Award
KINERJA RKAB
2012 Yogyakarta
sebagai Puncak Kegiatan Penilaian Kinerja PKP2B Periode Penilaian Kinerja Tahun 2012
Pemenang Performance Award Kinerja RKAB 2012 PKP2B bersama Pejabat Eselon
di lingkungan Ditjen Minerba.
P
enganugerahan Performance Award Kinerja reward. Penghargaan ini diberikan dengan mengacu
RKAB merupakan puncak dari penilaian kinerja pada tingkat kesesuaian realisasi kegiatan penambangan
perusahaan PKP2B. Award yang diberikan kepada beserta aspek-aspek terkait terhadap rencana kerja yang
perusahaan PKP2B merupakan hasil penilaian dengan telah disepakati bersama antara pemerintah dengan
sistem skoring. Adapun aspek yang dinilai adalah perusahaan yang tertuang dalam Persetujuan RKAB.
menilai realisasi kegiatan penambangan terhadap
rencana yang telah tertuang di Persetujuan RKAB. Dengan adanya pemberian award ini, diharapkan
Konsistensi perusahaan PKP2B dalam melaksanakan perusahaan PKP2B Tahap Produksi dan Pra Produksi
kegiatan terhadap rencana kerja yang telah disusun akan semakin termotivasi meningkatkan kinerja
perusahaan yang bersangkutan yang tertuang dalam perusahaannya. Selain itu, ajang ini dimaksudkan
Persetujuan RKAB merupakan kunci dari penilaian agar perusahaan dapat lebih konsisten mulai tahap
kinerja RKAB tersebut. penyusunan RKAB hingga hingga merealisasikannya.
LIPUTAN WARTA
34
Dampak berikutnya yang ingin dicapai staf khusus menteri, Dinas Pertambangan
adalah tingkat kesesuaian realisasi dengan dan Energi, asosiasi pertambangan.
75-100% rencana kerja yang telah disepakati dalam
Acara Malam Penganugerahan
Baik Persetujuan RKAB lebih tinggi. Dengan
Performance Award Kinerja RKAB 2012
begitu kegiatan usaha pertambangan
akan berimplikasi terhadap optimalisasi PKP2B ini merupakan kali kedua setelah
acara yang pertama diselenggarakan
50-74,99% penerimaan negara dan meminimalisir efek
ganda negatif dari kegiatan penambangan di Batam pada Bulan Juni tahun 2012.
Cukup batubara. Sebelumnya, sejak 2011 sudah dilakukan
sosialisasi penilaian kinerja kepada seluruh
Penganugerahan Performance Award PKP2B di Bali pada triwulan empat di tahun
25-49,99% Kinerja RKAB 2012 PKP2B Tahap Pra
Produksi dan Tahap Produksi ini yang
2011.
dan Pra Produksi. Masyarakat setempat merupakan salah satu wujud penghargaan
11
juga diikutkan dalam kegiatan ini. kepada PKP2B yang berprestasi dengan
parameter penilaian skor. Tingkat
Selepas berangkat dari penginapan dengan perusahaan
perolehan skor dihasilkan dari pencapaian
menggunakan bus, perjalanan menuju realisasi terhadap aspek yang direncanakan Baik
lokasi penanaman pohon dilanjutkan di Persetujuan RKAB masing-masing
25
dengan jeep lapangan untuk menjangkau PKP2B. Artinya, kunci dari penilaian kinerja
lokasi. Acara penanaman diawali RKAB adalah konsistensi perusahaan perusahaan
dengan sambutan Direktur Pembinaan PKP2B dalam melaksanakan kegiatan
Pengusahaan Batubara, diikuti sambutan terhadap rencana kerja yang telah disusun
Cukup
kepala desa setempat. Acara penanaman perusahaan yang bersangkutan yang
pohon berakhir menjelang siang hari
dan menjelang Jumatan para peserta
sudah berada di tempat penginapan
tertuang dalam Persetujuan RKAB.
24 perusahaan
Buruk
untuk persiapan sholat Jumat. Setelah
rehat hingga bada ashar, panitia beserta
Dasar Perhitungan
para pembaca naskah nominasi segera
bergabung ke lokasi penganugerahan
Penilaian
Konsep dasar penilaian kinerja adalah
14 perusahaan
Performance Award Kinerja RKAB 2012
dengan menggunakan perhitungan skor
Sangat Buruk
PKP2B Tahap Pra Produksi dan Tahap
Produksi untuk gladi bersih acara malam yang merupakan komparasi persentase
harinya. angka realisasi dengan angka rencana 49 Perusahaan
kegiatan yang akan dilakukan oleh PKP2B PKP2B Tahap
Performance Award Kinerja RKAB dalam satu tahun berjalan dan kemudian
Produksi
Para Direktur di Lingkungan DJMB bersiap untuk ikut serta dalam penanaman Pohon,
Minerba Go Green
LIPUTAN WARTA
36
Pejabat Eselon di lingkungan Ditjen Minerba beserta para staf dan juga perwakilan dari masing-masing perusahaan
PKP2B Tahap Produksi dan Pra Produksi saat penanaman pohon
Liputan Warta
37
11
yaitu: Agung, PT Firman Ketaun Perkasa, PT Lanna
Harita Indonesia, PT Mandiri Inti Perkasa,
1. Kategori Baik (Total Skor 75 s.d 100) perusahaan
PT Arutmin Indonesia, PT Tanito Harum,
2. Kategori Cukup (Total Skor 50 s.d
PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Baik
Mining, PT Kaltim Prima Coal dan PT Berau
74,99)
P
eningkatan nilai tambah mineral merupakan amanat dasar yang tertuang dalam UU No. 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Namun, bagi beberapa kalangan
peningkatan nilai tambah dalam negeri masing dianggap sebagai tugas berat karena membutuhkan
perubahan yang sangat fundamental dalam pengelolaan industri pertambangan mineral. Keberhasilan
peningkatan nilai tambah mineral di dalam negeri tidak mungkin tercapai tanpa adanya konsolidasi yang baik
antar seluruh pemangku kepentingan industri mineral.
Peningkatan nilai tambah dalam negeri tidak dapat tindak lanjut yang diperlukan. Dengan demikian kegiatan
dilepaskan dari karakter dasar mineral, yaitu sumber daya pengolahan dan pemurnian mineral dapat dilaksanakan
yang tidak terbarukan. Sejatinya, kekayaan sumber daya di dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
mineral adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena Melalui seminar ini ditekankan pula iklim investasi
itu pengelolaan dan pemanfaatannya harus ditujukan subsektor mineral dan batubara harus tetap kondusif
untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian meskipun seluruh pihak harus menyukseskan program
nasional. peningkatan nilai tambah ini.
Pemerintah berupaya melakukan percepatan implementasi Seminar dilaksanakan selama dua hari di Balai Sudirman
peningkatan nilai tambah mineral. Dari sisi kebijakan, Jakarta, tepatnya pada tanggal 10 dan 11 April 2013.
pemerintah telah mengeluarkan INPRES No. 3 Tahun 2013 Narasumber yang menyampaikan paparan selama dua
tentang Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral hari tersebut berasal dari pemerintah, pemerintah daerah,
Melalui Pengolahan dan Pemurnian di Dalam negeri. asosiasi-asosiasi perusahaan pertambangan, dan direksi
Dalam Inpres tersebut, Kementerian ESDM ditugaskan perusahaan tambang & pengolahan mineral. Adapun
menyiapkan berbagai hal, diantaranya: menyediakan data moderator berasar dari institusi penelitian dan perguruan
cadangan; penetapan kebijakan pemenuhan kebutuhan tinggi. Sedangkan peserta seminar berasal dari pemerintah,
bijih/konsentrat (DMO hulu); pemenuhan hasil pengolahan perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral,
dan pemurnian mineral untuk kebutuhan di sektor asosiasi-asosiasi, perhimpunan profesi, perbankan, dan
perindustrian (DMO hilir); dan perbaikan regulasi untuk wartawan dari berbagai media.
percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui
pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.
Potensi dan Sebaran Sumberdaya dan Cadangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ikut ambil bagian
Mineral Indonesia. Intinya, disampaikan mengenai data dengan membawakan tema Kebijakan Pembinaan dan
cadangan mineral di Indonesia. Dengan rincian, cadangan Pengawasan Kab/Kota Terkait Peningkatan Nilai Tambah
bijih nikel 1.162.834.951 ton, cadangan bijih bauksit Mineral. Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Ir. Dewi
580.221.415 ton, cadangan bijih timah 801.245.947 ton, J. Putriani, memaparkan kondisi pertambangan yang ada
cadangan bijih besi 48.189.555 ton, cadangan pasir besi di Jawa Timur. Ia juga menjelaskan kebijakan-kebijakan
173.810.612 ton, cadangan bijih tembaga 3.044.920.377 yang ditempuh Jawa Timur dalam mendukung investasi
ton, dan cadangan bijih seng 5.844.091 ton. Artinya, peningkatan nilai tambah mineral logam.
potensi peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia
sangat menjanjikan. Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, tidak
ketinggalan. Bupati Sanggau turut pula menjelaskan
Kemudian, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara kebijakan Kabupaten Sanggau mendukung percepatan
menyampaikan tema presentasi Kebijakan Nilai Tambah peningkatan nilai tambah. Ia menyoroti upaya yang
Mineral. Selain menyampaikan landasan hukum dilakukan pemerintah setempat dalam mempercepat
peningkatan nilai tambah, Direktur Jenderal Mineral dan proses perizinan.
Batubara, Dr. Ir. Thamrin Sihite, menyampaikan progres
peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia. Hingga Dari aspek kebijakan fiskal, Kepala Badan Kebijakan
kini terdapat 11 fasilitas pengolahan dan pemurnian Fiskal Kementerian Keuangan memaparkan tentang
yang berpotensi untuk dibangun. Dr. Ir. Thamrin Sihite kebijakan fiskal untuk mendorong kegiatan pengolahan
juga memaparkan program-program pemerinta untuk dan pemurnian mineral di dalam negeri. Secara rinci Prof.
mempersiapkan berlakunya kebijakan pemurninal mineral. Dr. Bambang PS. Brodjonegoro menyampaikan bentuk
insentif fiskal yang diberikan Badan Kebijakan Fiskal. Ia juga
Dari sudut pandang industri, Direktorat Jenderal Basis menjelaskan disinsentif pada produk pertambangan yang
Industri Manufaktur, mengangkat tema Kebijakan belum dilakukan peningkatan nilai tambah di dalam negeri
Hilirisasi Industri: Road Map Industri Berbasis Mineral. dalam bentuk kebijakan bea keluar.
Direktur Industri Material Dasar Logam, Budi Irmawan,
menyampaikan mengenai strukur industri dan rencana Melalui Asosiasi Pengusahan Mineral Indonesia
tindak lanjut untuk komoditas aluminium, besi baja, nikel, (APEMINDO), para pengusaha mineral membeberkan
dan tembaga. kesiapan perusahaan mineral dalam rangka percepatan
peningkatan nilai tambah. Wakil Ketua Umum APEMINDO,
PLN juga hadir membawakan tema Pasokan Tenaga Ir. Agus Suhartono, juga menyampaikan apa saja yang
Listrik untuk Pembangunan Smelter di Indonesia. PLN menjadi faktor sukses dan tantangan yang harus dihadapi
membahas mengenai kesiapannya memenuhi kebutuhan oleh perusahaan untuk peningkatan nilai tambah mineral.
energi listrik industri pengolahan dan pemurnian dengan
daya total sebesar 2.418 MVA hingga tahun 2017. Lebih Pernyataan tersebut dikuatkan pula oleh Asosiasi
lanjut, PLN menyatakan suplai listrik tersebut tersedia di Pertambangan Indonesia (API-IMA). Selain membahas
wiliayah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan kesiapan pengusaha pertambangan nasional, Ir. Martiono
Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Hadianto, selaku ketua API-IMA menjelaskan mengenai
Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, risiko dan peluang yang dihadapi pemegang kontrak karya
Jawa Timur dan Jawa Barat. Kepala Divisi Niaga PLN, Benny (KK) dalam hal kewajiban pengolahan dan pemurnian
Marbun, juga membahas juga rencana pembangkit listrik mineral.
yang akan beroperasi pada 2013.
LIPUTAN WARTA
40
Berikut adalah hasil yang dicapai oleh pabrik pengolahan dan pemurnian di
sidang komoditas berikut rekomendasi yang dalam negeri.
disampaikan: b. Menempatkan jaminan kesungguhan
dalam bentuk dan jumlah yang akan
1. UU Minerba adalah amanat rakyat yang
ditentukan kemudian.
harus dilaksanakan dan tidak bisa ditawar
lagi. Sejak awal Januari 2014 Pemegang c. Menyampaikan jadwal pembangunan
IUP, IUPK dan KK tidak boleh lagi (master schedule) fasilitas pengolahan
melakukan ekspor bahan mentah (sesuai dan pemurnian yang fix (sesuai
ketentuan Permen ESDM No. 7 jo. No.11 Permen ESDM No. 7, juncto No. 11
Tahun 2012). Tahun 2012) , terukur dan dengan
batas waktu yang disepakati dengan
2. Terdapat perbedaan tahapan yang pemerintah baik sendiri maupun
dialami oleh pemegang IUP dan KK bekerjasama dengan pemegang
dalam hal pembangunan fasilitas IUP OP khusus pengolahan dan
pengolahan dan pemurnian, yaitu:
pemurnian.
a. Sudah melakukan tahap perancangan 5. Pemegang IUP dan KK yang belum
(basic design, detail engineering). melakukan feasibility study (poin 2c) tidak
b. Masih melakukan studi kelayakan. mendapat rekomendasi ekspor.
c. Belum melakukan feasibility study dan
6. Perlu dibentuk tim pemantau untuk
proses perancangan.
menindaklanjuti pelaksanaan butir
3. Perbedaan tahapan yang dialami rekomendasi 4a, b dan c
oleh setiap perusahaan sehubungan
dengan permasalahan-permasalahan Seminar selama dua hari ini menjadi langkah
yang meliputi pendanaan, teknologi, awal bagi seluruh stakeholder dalam
infrastruktur, energi, birokrasi (perizinan). membangun sinergi untuk mendukung
4. Pemegang IUP dan KK yang sudah kebijakan peningkatan nilai tambah di
melakukan tahap perancangan dan yang dalam negeri. Peningkatan nilai tambah
masih studi kelayakan (kondisi 2a dan 2b memang memberikan tantangan baru bagi
di atas), dapat diusulkan mendapatkan perusahaan maupun pemerintah, namun
rekomendasi untuk melanjutkan kegiatan sesungguhnya kebijakan ini merupakan
usahanya (rekomendasi ekspor) dengan amanat rakyat yang harus dilaksanakan.
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
a. Volume yang diekspor tidak
mengganggu kebutuhan pasokan
INFO MINERBA
42
P
agelaran Batam Trade Expo 2013 merupakan wilayah Batam maupun di wilayah lainnya di Indonesia
kegiatan yang kedua kalinya. Pameran ini menjadi dan membangun komunikasi strategis pemasaran produk-
agenda publikasi potensi ekonomi dan bisnis melalui produk unggulan.
kesinergian antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, dan pelaku usaha. Ruang lingkupnya mencakup Tidak kurang dari 60 peserta yang turut berpartisipasi
nasional dan internasional. baik melalui kegiatan pameran dan mengisi stand pameran, yang terdiri dari beberapa
ataupun forum bisnis. Kementerian dan BUMN/BUMD, produk unggulan dari
masing-masing daerah di Indonesia.
Pameran berlangsung pada tanggal 21 24 Maret 2013
dan mengambil tempat di Gedung Sumatera Convention Dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ada
Centre, Batam Centre, Kota Batam. 4 unit eselon I yang turut berpartisipasi pada pameran
ini, yakni Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat
Usrinal sebagai Ketua Panitia mengatakan maksud dan Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,
tujuan dari pameran Batam Trade Expo 2013 adalah Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara serta Badan
sebagai sarana promosi dan publikasi potensi bisnis Diklat ESDM.
nasional dalam meningkatkan arus investasi, baik di
P
emeran Jambi Emas Expo 2013 diselenggarakan dicapai rata-rata tujuh persen. Menteri Koperasi juga
dalam rangka Jambore Siaran Nasional (Jamsinas) berjanji akan terus memperhatikan Provinsi Jambi melalui
yang berlangsung pada tanggal 24 28 April berbagai program, terutama dalam memperkuat sektor
2013. Pameran yang diselenggarakan di Gedung Olah usaha produk unggulan.
Raga (GOR) Kotabaru Jambi ini baru dibuka secara resmi
pada tanggal 26 April 2013 oleh Menteri Koperasi Dr. Gubernur Jambi dalam sambutannya menyampaikan
Syarifuddin Hasan, MM, MBA. Pada peresmian tersebut, dari berbagai upaya dan program yang dicanangkan
turut hadir pula Gubernur Jambi H. Hasan Basri, anggota pemerintah daerah untuk meningkatkan ekonomi
BPK RI Dr. Rizal Djalil, sertaKetua TP PKK Provinsi Jambi Hj. kerakyatan, diantaranya melalui One Village One Product
Yusniana Hasan Basri. (OVOP). Peran pemuda dioptimalkan guna menggerakkan
perekonomian di desa dengan mengedepankan prinsip
Dalam sambutannya Menteri Koperasi menyatakan OVOP.
prestasi luar biasa ke pada Provinsi Jambi, karena dapat
mengurangi angka pengangguran turun hingga tiga Program tersebut telah dilakukan Pemprov Jambi
persen. Menteri Koperasi juga memuji meningkatnya dengan Gerakan 10 ribu wirausaha bekerjasama dengan
ekonomi rakyat dan turunnya angka penggangguran HIPMI. Pembangunan kewirausahaan sudah menjadi
di Provinsi Jambi berkat kinerja Pemprov Jambi dalam agenda strategis dalam kerangka memperkuat struktur
melaksanakan berbagai program yang menyentuh perekonomian berskala local, regional maupun global.
langsung kemasyarakat. Bahkan Menteri Koperasi optimis Wirausaha merupakan tulang punggung perekonomian,
program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan karena sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan
dengan baik, dan pertumbuhan ekonomi Jambi dapat kemajuan suatu negara adalah parawirausahawan.
INFO MINERBA
43
S
umbagsel Exhibition, Forum & Business Matchin, perekonomian terutama di wilayah Sumbagsel.
berupa pameran dan forum bisnis. Event ini dibuka
secara resmi oleh Deputi Menko Perekonomian Sementara itu, Bapak Imam Mardi Nugroho Sekretaris
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Bapak Daerah Bangka Belitung dalam sambutannya
Luki Eko Wurianto yang mewakili Menko Perekonomian. mengucapkan terima kasih kepada Menko
Perekonomian yang telah memberikan kepercayaan
Acara peresmian tersebut disaksikan oleh Duta Besar untuk menyelenggarakan Sumbagsel Expo & Forum.
Negara Kuba, Miss. Enna Eviant Valdes dan didampingi Disampaikan pula bahwa Bangka Belitung sedang terus
colsellor Leonel Gonzales. Adapun dari Pemda Bangka bergiat menunjang pertumbuhan perekonomian wilayah
Belitung diwakili oleh Sekretaris Daerah Bapak Imam Mardi dengan pembangunan berbagai infrastruktur baru, dengan
Nugroho didampingi Kepala Bappeda Bangka Belitung, harapan akan mampu mengembangkan potensi khusus
Bapak Nezalyus. yang dimiliki daerah seperti wisata dan kelautan.
Pameran yang berlangsung pada tanggal 7 10 Maret Sedangkan Bapak Nazalyus Kepala Bappeda Bangka
2013 tersebut dilangsungkan di Novotel Convention Belitung yang juga sebagai Ketua Panitia pelaksana
Center, Pangkal Pinang Bangka Belitung. Diharapkan Sumbagsel Forum & Expo menjelaskan bahwa pameran
melalui pameran ini pembangunan ekonomi daerah diikuti tidak kurang dari 65 stand yang terdiri dari instansi
maupun nasional semakin pesat, selain itu pameran juga Pemerintah Pusat, instansi Pemerintah Daerah, Dinas
memberikan kesempatan produk kerajinan dan industri Provinsi dan Kabupaten serta beberapa UKM binaan
lokal dapat memamerkan karya-karyanya. Pemda, juga tidak ketinggalan ada beberapa perusahaan
swasta. Pameran terselenggara berkat kerjasama Kantor
Bapak Luki mengatakan bahwa Sumbagsel Exhibition Menko Perekonomian bekerjasama dengan Pemda Bangka
harus menjadi momentum promosi keunggulan daerah, Belitung dan PT Gerindo Media Tama serta didukung oleh
pertemuan bisnis yang mampu meningkatkan jaringan Babel Pos.
perekonomian guna mendukung upaya pembangunan
MINO & DINO
44
Energi Alternatif
Dari Batubara
M ino dan Dino sedang bermain ke rumah
saudara Mino di desa. Mereka tinggal di
rumah sederhana dengan suasana yang masih
alami.
Suatu pagi Dino melongok ke dapur rumah, nampak di dinding-dindingnya
berwarna hitam yang menjelaga karena kepulan asap yang berasal dari
tungku kompor. Aromanya asapnya juga sangat terasa. Belum lagi debu
bekas pembakaran menelpel di seluruh penjuru ruangan.
45
WowwMino,Mino,
WowwMino, Mino,
kenapa
kenapa
sih dinding
sih dinding
di dapur
di dapur besarnya
besarnya untuk
untuk kemakmuran
kemakmuran rakyat.
rakyat.
ini berwarna
ini berwarna hitam
hitamya?ya?
Serem
Serem
banget
banget
disini,
disini,
seru Dino
sery
Dino setengah
setengah berteriak
berteriak
sepulangsepulang
dari dapur.dari dapur. Mino
Mino benar.
benar. Seharusnya
Seharusnya briket briket batubara
batubara sudah sudah banyak
banyak
digunakan
digunakan sebagai
sebagai energi
energi alternatif
alternatif untuk
untuk kebutuhan
kebutuhan
Hahahakenapa serem Din? Dinding ini hitam karena memasak.
memasak. Pernah
Pernah ada ada informasi
informasi yang yang menyebutkan
menyebutkan bahwa bahwa
kepulan asap dari kompor yang ada di ujung itu. bahwa
dengan
dengandengan
melonjaknya
melonjaknyamelonjaknya
harga
harga bahan
bahan
harga bakar
bakar
bahanminyak
minyak
bakar minyak
Nampaknya saudara Mino masih menggunakan kayu bakar (BBM) akibat meroketnya harga minyak mentah dunia
untuk kebutuhan memasak. (BBM)
(BBM)memaksa
telah akibat
akibat meroketnya
meroketnya
pemerintah harga
harga
untuk minyak
minyak mentah
mentahprogram
meluncurkan dunia
dunia
telah
telah memaksa
memaksa pemerintah
pemerintah untuk
untuk
penghematan energi. Hal ini sekaligus mengkaji meluncurkan
meluncurkan program
program
Tak lama berselang, saudara Mino yang mendengarkan penghematan
penghematanberbagai
penggunaan energi.
energi. HalHal ini
sumberini sekaligus
sekaligus mengkaji
mengkajiyang
energi alternatif
pembicaraan mereka berdua datang menghampiri, Dino penggunaan
penggunaan berbagai
berbagai sumber
sumber energi
energi
ketersediaannya cukup melimpah di dalam negeri, alternatif
alternatif yang
yang antara
belum pernah lihat kompor bahan bakar kayu alias tungku ketersediaannya
ketersediaannya
lain batubara. cukup
cukup melimpah
melimpah di
di dalam
dalam negeri,
negeri, antara
antara
ini ya? Kami disini pakai kayu sebagai bahan bakar karena lain
lain batubara.
batubara.
harga bakar yang lain yang biasa kami pakai sekarang Dalam penggunaan komoditi batubara sebagai sumber
harganya mahal Dino. Memasak dengan kayu bakar Dalam
Dalamprimer,
energi penggunaan
penggunaanbatubara komoditi
komoditi
memegang batubara
batubara sebagai
sebagai
peranan sumber
sumber
penting
memang bikin sesak napas dan seluruh dinding dapur energi
energi primer,
primer, batubara
batubara memegang
memegang
dalam mewujudkan keamanan pasokan energi nasional. peranan
peranan penting
penting
berubah jadi kelam. Tapi ya, bagaimana lagi, sekarang dalam
dalam mewujudkan
Dalam mewujudkan
hal ini batubara keamanan
keamanan
memberikan pasokan
pasokan energi
energi33%
kontribusi nasional.
nasional.
itulah solusi paling baik untuk kami, terang Pak Wahyu Dalam
Dalam hal
hal ini
ini batubara
batubara memberikan
memberikan
terhadap konsumsi energi nasional pada tahun 2025. kontribusi
kontribusi 33%
33%
saudaranya Mino. terhadap
terhadap
Hal tersebutkonsumsi
konsumsi energi
energi nasional
membuktikan nasional
bahwa era pada
pada tahun
tahunbumi
minyak 2025.
2025. akan
Hal
berakhir dan batubara akan mengganti peran utamaakan
Hal tersebut
tersebut membuktikan
membuktikan bahwa
bahwa era
era minyak
minyak bumi
bumi akan
Iya Dino pernah lihat orang masak pakai kayu itu kalau berakhir
berakhir dan
dan batubara
batubara akan
akan mengganti
mengganti
minyak bumi sebagai energi utama dan akan dikelola baik peran
peran utama
utama
di hutan atau sedang mendaki gunung saja, oh ternyata minyak
minyak bumi
bumi sebagai
pemanfatannya sebagai
denganenergi
energi
clean utama
utama dan
dan akan
coal technologyakan dikelola
dikelola
(CCT baikbaik
di rumah ini juga pakai kayu, kenapa kok pakai kayu? Kan pemanfatannya
pemanfatannya dengan
dengan clean
clean coal
coal technology
technology
teknologi batu bara bersih). CCT merupakan pemanfaatan (CCT
(CCT
ada bahan bakar lainnya? tanya Dino. Memang tidak ada teknologi
teknologi batu
teknologi batu bara
untuk bara bersih).
bersih). CCT
memproses CCT merupakan
merupakan
batubara yang mampupemanfaatan
pemanfaatan
solusi lain, selain menggunakan kayu bakar? teknologi
teknologi untuk
untuk memproses
memproses batubara
batubara
meningkatkan kinerja lingkungan batubara. Teknologi yang
yang mampu
mampu
meningkatkan
meningkatkan
tersebut kinerja
mengurangikinerjaemisi,
lingkungan
lingkungan batubara.
batubara.
mengurangi Teknologi
limbahTeknologi
dan
Pak Wahyu pun menjawab, Itu dia Dino, bahan bakar tersebut
meningkatkan jumlah energi yang diperoleh daridan
tersebut mengurangi
mengurangi emisi,
emisi, mengurangi
mengurangi limbah
limbah dan
setiap ton
lain harganya masih jauh lebih tinggi dibandingkan pakai meningkatkan
meningkatkan jumlah
jumlah energi
energi yang
yang diperoleh
diperoleh dari
dari setiap
setiap ton
ton
batubara, dan menyelesaikan berbagai masalah lingkungan
kayu bakar. Lalu Pak Wahyu pun melanjutkan ceritanya. batubara,
batubara, dan
dan menyelesaikan
menyelesaikan berbagai
berbagai masalah
masalah lingkungan
lingkungan
hidup.
Ia juga pernah mendengar ada yang punya solusi lain, hidup.
hidup.
yakni pakai briket batubara. Dengar-dengar lagi, Indonesia Pemerintah juga telah mendorong kalangan industri di
surganya batubara jadi briket batubara pasti lebih banyak Pemerintah
Pemerintah
dalam negerijuga
juga
untuktelah
telah mendorong
mendorong kalangan
menggunakan kalangan industri
batubara industri di
sebagai di
pasokannya. dalam
dalam negeri
negeri untuk
untuk menggunakan
menggunakan batubara
batubara
sumber energi alternatif pengganti BBM. Jadi tidak hanya sebagai
sebagai
sumber
sumberrumah
dalam energi
energitangga
alternatif
alternatif
sajapengganti
pengganti
yang dapat BBM.
BBM. Jadi
Jadi tidak
mengunakan tidak hanya
hanya
Mino menyahut pernyataan saudaranya mengenai dalam
dalam rumah
rumah tangga
tangga saja
saja yang
yang dapat
dapat mengunakan
mengunakan
batubara ini sebagai energi alternatif. Bahkan pemerintah
pemanfaatan batubara sebagai energi alternatif saat ini. batubara
batubara
juga mulaiini
ini sebagai
sebagai energi
energi alternatif.
mempertimbangkan alternatif.
ini danBahkan
Bahkan
segerapemerintah
pemerintah
Nah bener itu, batubara memang tepat kalau digunakan juga
juga mulai
mulai mempertimbangkan
mempertimbangkan ini
ini dan
dan segera
segera
menggunakan batubara sebagai energi alternatif.
sebagai energi alternatif, kata Mino. Komoditi Batubara menggunakan
menggunakan batubara batubara sebagai
sebagai energi
energi alternatif.
alternatif.
merupakan kekayaan alam yang di dalamnya terkandung Wah, batubara keren dong, berarti kita harus beralih ke
nilai-nilai yang sangat bermanfaat untuk menyejahterakan Wah,
Wah, batubara
batubara batubara
nih, Dino keren
keren dong,
dong, berarti
menyimpulkan. berarti kita
kita harus
harus beralih
beralih ke ke
rakyat. Artinya, komoditi tersebut akan berguna bila batubara
batubara nih,
nih, Dino
Dino menyimpulkan.
menyimpulkan.
digunakan untuk kegiatan produksi. Salah satu Inti Benar Dino, sebagai negara penghasil batubara kita harus
dari kegiatan proses pertambangan adalah produksi, Benar
Benar
lebih Dino,
Dino, sebagai
proaktif sebagai
mendukung negara
negara penghasil
penghasil batubara
pemanfaatan batubara
batubarakita kita harus
untukharus
karena dengan produksi tersebut akan berdampak pada lebih
lebih proaktif
proaktif mendukung
mendukung pemanfaatan
pemanfaatan
kesejahteraan rakyat Indonesia, sahut Mino. batubara
batubara untuk
untuk
penerimaan negara yang selanjutnya digunakan sebesar- kesejahteraan
kesejahteraan rakyatrakyat Indonesia,
Indonesia, sahut sahut Mino.
Mino.
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA