PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(radang sendi) ada 3 jenis artritis yaitu yang paling sering diderita adalah
pembengkakan benjolan pada sendi atau radang pada sendi secara serentak.
Penyakit rematik dapat digolongkan kepada 2 bagian, yang pertama diuraikan sebagai
tubuh dan organ-organ internalnya. Jenis penyakit yang dapat digolongkan dalam
golongan ini adalah osteoartritis, gout, dan fibromialgia. Golongan yang kedua
dikenali sebagai penyakit autoimun karena terjadi apabila sistem imun yang biasanya
memproteksi tubuh dari infeksi dan penyakit, mulai merusak jaringan-jaringan tubuh
yang sehat. Jenis penyakit yang dapat digolongkan dalam golongan ini adalah
Ditinjau dari lokasi patologis maka jenis rematik tersebut dapat dibedakan
dalam dua kelompok besar yaitu rematik artikular dan rematik Non artikular.
Rematik artikular atau arthritis (radang sendi) merupakan gangguan rematik yang
gout arthritis. Rematik non artikular atau ekstra artikular yaitu gangguan rematik
yang disebabkan oleh proses diluar persendian diantaranya bursitis, fibrositis dan
sciatica
A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui uji RF serum pada sampel yang diperiksa dengan menggunakan
metode latex aglutinasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris (Rasjad
Chairuddin,199).
inflamasi pada sendi. Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak
sampai usia lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur Artritis
Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya
dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinovial yang mengarah pada
destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut (Susan Martin Tucker, 1998).
Artritis Reumatoid (AR) adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai membran
sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi,
artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang paling sering ditemukan yaitu:
2. Artritis Reumatoid
terjadi akibat proses sinovitis (radang selaput sendi) serta pembentukan pannus yang
persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada kedua sisi).Penyebab Artritis
Rematoid belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan karena mikoplasma, virus, dan
genetik, bisa mempengaruhi reaksi autoimun. Bahkan beberapa kasus Artritis Rematoid telah
ditemukan berhubungan dengan keadaan stres yang berat, seperti tiba-tiba kehilangan suami
atau istri, kehilangan satu-satunya anak yang disayangi, hancurnya perusahaan yang
(Hipertrofi) dan menebal sehingga terjadi hambatan aliran darah yang menyebabkan kematian
(nekrosis) sel dan respon peradanganpun berlanjut. Sinovial yang menebal kemudian dilapisi
oleh jaringan granular yang disebut panus. Panus dapat menyebar keseluruh sendi sehingga
semakin merangsang peradangan dan pembentukan jaringan parut. Proses ini secara perlahan
akan merusak sendi dan menimbulkan nyeri hebat serta deformitas (kelainan bentuk).
3. Osteoatritis
Adalah sekelompok penyakit yang tumpang tindih dengan penyebab yang belum
diketahui, namun mengakibatkan kelainan biologis, morfologis, dan keluaran klinis yang
sama.Proses penyakitnya berawal dari masalah rawan sendi (kartilago), dan akhirnya mengenai
seluruh persendian termasuk tulang subkondrial, ligamentum, kapsul dan jaringan sinovial,
serta jaringan ikat sekitar persendian (periartikular). Pada stadium lanjut, rawan sendi
mengalami kerusakan yang ditandai dengan adanya fibrilasi, fisur, dan ulserasi yang dalam
pada permukaan sendi. Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa faktor
risiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu : Usia lebih dari 40 tahun, Jenis
kelamin wanita lebih sering, Suku bangsa, genetik, kegemukan dan penyakit metabolik, cedera
sendi, pekerjaan, dan olah raga, kelainan pertumbuhan, kepadatan tulang, dan lain-lain.
eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinovial menjadi
menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi
membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub
chondria. Jaringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi
Lamanya arthritis rhematoid berbeda dari tiap orang. Ditandai dengan masa adanya
serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan pertama
dan selanjutnya tidak terserang lagi. Yang lain. terutama yang mempunyai faktor rhematoid
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Juli 2017 pukul 09.00
12.00 WITA bertempat di Laboratorium Klinik Terpadu Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mandala Waluya.
B. Prosedur Kerja
a. Pra analitik
- Persiapan pasien : Tidak memerlukan persiapan khusus
- Persiapan alat dan bahan : Kaset rapid tes, lanset, reagen buffer, pipet
tetes, gelas kimia.
- Persiapan sampel : Whole blood
b. Analitik
Kualitatif
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Menyimpan kit pada suhu ruang selama 30 menit
- Mencampur perlahan reagen latex rf, kosongkan isi dropper kemudian isi
kembali
- Masukkan 1 tetes serum pasien yang telah diencerkan dengan
menggunakan pipet disposible kedalam glass side.
- Mencampur keduanya dengan ujung pipet.
- Merotasikan selama 3 menit
- Mengamati makroskopis dengan menggunakan pencahayan miring yang
tidak langsung
- Membandingkan reaksi dari serum test terhada rf positif dan serum kontrol
negatif.
Semi kuantitatif
A. Hasil Pengamatan
Tabel.1. Hasil Pengamatan pada percobaanRematik (RF):
Jk : Perempuan
B. Pembahasan
Antigen X yang masuk kedalam sendi akan diproses oleh beberapa sel
immunokompeten dari sinovia sendi sehingga merangsang pembentukan antibody
terhadap antigen tersebut. Antibodi yang dibentuk dalam beberepa sendi ini
terutama adalah dari kelas IgG walaupun kelas antibody yang lain juga terbentuk.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil yang kami daptkan pada pemeriksaan rematik pada hasil negatif
yaitu pada pengenceran 1:8, 1:16, 1:32 dengan konsenrasi 160, 320, 640.
B. Saran
Sebaiknya alat dan bahan-bahannya diperbanyak lagi jumlahnya.
DAFTAR PUSTAKA