PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Candida albicans merupakan salah satu jamur penyebab penyakit rongga mulut
berupa lesi merah dan lesi putih yang disebabkan oleh jamur jenis Candida sp.
Kandidiasis pertama kali dikenalkan oleh Hipocrates pada tahun 377 sebelum Masehi,
dengan melaporkan adanya lesi oral yang kemungkinan disebabkan oleh jamur genus
Candida.
candida albicans adalah organisme komensal rongga mulut individu yang sehat dan
hidup bersama dengan mikrobial flora normal mulut dalam keadaan seimbang dan jika
terjadi gangguan pada keseimbangan antara Candida albicans dengan anggota mikrobial
mulut lainnya, maka organisme ini dapat berproliferasi, berkolonisasi, menginvasi
jaringan dan menghasilkan infeksi oportunistik yang dikenal dengan kandidiasis
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Masalah
LANDASAN TEORI
Pada sediaan apus eksudat, Candida tampak sebagai ragi lonjong, kecil,
berdinding tipis, bertunas, gram positif, berukuran 2-3 x 4-6 m yang memanjang
menyerupai hifa (pseudohifa). Candida membentuk pseudohifa ketika tunas-tunas terus
tumbuh tetapi gagal melepaskan diri, menghasilkan rantai sel-sel yang memanjang yang
terjepit atau tertarik pada septasi-septasi diantara sel.Candida Albicans bersifat
dimofik,selain ragi-ragi dan pseudohifa ia juga bisa menghasilkan hifa sejati
(Brooks,et.al,2007).
Kuku yang terinfeksi tampak tidak mengkilat, berwarna seperti susu, kehijauan
atau kecoklatan. Kadang-kadang permukaan kuku menimbul dan tidak rata.Dibawah
permukaan yang keras terdapat bahan rapuh yang mengandung jamur,kelainan ini
dapat mengenai satu beberapa atau seluruh jari tangan dan kaki(Jawetz et al,2005).
2.3. Pemeriksaan Candida Albicans
Media kultur yang dipakai untuk biakan Candida. albicans adalah Sabouraud
dextrose agar/SDA dengan atau tanpa antibiotik, ditemukan oleh Raymond Sabouraud
(1864-1938) seorang ahli dermatologi berkebangsaan Perancis. Pemeriksaan kultur
dilakukan dengan mengambil sampel cairan atau kerokan sampel pada tempat infeksi,
kemudian diperiksa secara berturutan menggunakan Sabourauds dextrose broth
kemudian Sabourauds dextrose agar plate. Pemeriksaan kultur darah sangat berguna
untuk endokarditis kandidiasis dan sepsis.Kultur sering tidakmemberikan hasil yang
positif pada bentuk penyakit diseminata lainnya. (Greenwood D,2007)
Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus
memanjang membentuk hifa semu. Hifa semu terbentuk dengan banyak kelompok
blastospora berbentuk bulat atau lonjong di sekitar septum. Dinding sel Candida
albicans berfungsi sebagai pelindung dan juga sebagai target dari beberapa antimikotik
permukaan koloni halus, licin, berwarna putih kekuning- kuningan (Hasanah, 2012).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pada percobaan Identifikasi Jamur Candida ini dilaksanakan pada hari Selasa 18
April 2017.Bertempat di Laboratorium Klinik Terpadu Analis Kesehatan STIKES
Mandala Waluya.
3.2.1.Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan permeriksaan jamur candida adalah
sebagai berikut :
N Alat Fungsi
O
1. Autoklaf Untuk mensterilkan alat dan bahan
2. Cawan Petri Untuk menyimpan media biakan
3. Inkubator Untuk menyimpan media
4. Kompor Listrik Untuk memanaskan media
5. Lampu Spiritus Untuk mencegah kontaminasi terhadap
bakteri lain
6. Jarum Ose Untuk memindahkan biakan atau koloni
7. Mikroskop Untuk mengamati objek yang sangat kecil
8. Kaca Objek Untuk meletakkan objek yang akan diamati
9. Laminan Untuk tempat sebagai kultur media
10. Batang Pengaduk Untuk menghomogenkan larutan
11. Erlenmeyer Untuk membuat dan menyimpan media
3.2.2.Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan permeriksaan jamur candida adalah
sebagai berikut :
No Alat Fungsi
.
1. Sampel kuku dan sekret Untuk
2. Media SDA Untuk
3. KOH Untuk
4. Alkohol Untuk
5. Tissue Untuk
3.3.Prosedur Kerja
3.3.1.Pembuatan Preparat
1.Dibuat apusan sekret pada kaca objek dan diamkan hingga kering
2.Diambil sedikit sampel sekret vagina dan ditaruh pada kaca objek lain,ditambahkan
setetes larutan saline.
2.Disterilkan media yang telah dibuat dengan menggunakan autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit.
4.1.Hasil Pengamatan
4.4.Pembahasan