I. Identitas Pasien
Nama : Rusmiyati
Usia : 48 tahun
Alamat : Banyubiru Dukun
Pasien datang ke dokter dengan keluhan nyeri tengkuk (leher), tangan, dan
kaki. Dari hasil pemeriksaan kolesterol didapatkan hasil kolesterol total 259
mg/dl. Dokter kemudian memberikan resep.
III. Resep
1) Asam Mefenamat 500 mg
2) Vitamin B Complex
3) Simvastatin 10 mg
1) Asam Mefenamat
a) Farmakodinamika (Schmitz, Lepper, et al., 2009)
Inhibisi reversibel siklooksigenase
Gambar 1. Mekanisme Inhibisi COX. (Gilron, Minrae, et al., 2003)
2) Vitamin B Complex
a) Farmakodinamika
B1 (Tiamin)
Pada dosis kecil atau dosis terapi, tiamin tidak memperlihatkan efek
farmakodinamik yang nyata. Pada pemberian IV secara cepat dapat
menimbulakn efek langsung seperti vasodilatasi ringan pembuluh darah
perifer disertai penurunan tekanan darah yang bersifat sementara.
Tiamin pirofsfat adalah bentuk aktif tiamin yang berfungsi sebagai
koenzim dalam karboksilasi asam piruvat dan asam ketoglutarat. Tiamin
berperan dalam metabolisme karbohidrat (Syarif, Setiawati, et al.,
2001).
B6 (Piridoksin)
Pemberian piridoksin secara oral dan parenteral tidak memberikan
efek yang nyata. Piridoksal fosfat dalam tubuh merupakan koenzim
yang berperan penting dalam metabolisme berbagai asam amino,
diantaranya dekarboksilasi, transaminasi, dan reseminasi triptofan
(Syarif, Setiawati, et al., 2001).
B12 (Sianokobalamin)
Vitamin B12 berperan dalam reaksi enzim esensial yang ada pada
manusia. Vitamin B12 berperan dalam perantara dalam pemindahan satu
gugus metul dari N5-metiltetrahidrofolat ke homosistein, membentuk
metionin. Tanpa vitamin B12, perubahan folat makanan dan simpanan
menjadi terahidrofolat tidak dapat terjadi. Hal ini dikarenakan adanya
defisiensi kofaktor folat untuk memindahkan gugus-gugus satu-karbon.
Pada akhirnya dampak dari defisiensi ini adalah menghambat
pembentukan deoksitimidilat (dTMP) dan purin yang dibutuhkan dalam
sintesis DMA di sel-sel yang cepat membelah (Katzung, Francisco, et al.,
2006)
b) Farmakokinetika
B1 (Tiamin)
Absorpsi per oral berlangsung dalam usus halus dan duodenum
maksimal 8 15 mg/hari yang dicapai dengan pemberian oral 40 mg.
Dalam 1 hari, sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan
tubuh. Jika asupan jauh melebihi jumlah tersebut, maka zat ini akan
dikeluarkan melalui urin sebagai tiamin atau pirimidin. (Syarif,
Setiawati, et al., 2001)
B6 (Piridoksin)
Piridoksin, piridoksan, dan piridoksamin mudah diabsorpsi
melalui saluran cerna. Metabolit terpernting dari ketiga bentuk tersebut
adalah 4-asam piridoksat. Eksresi melalui urin utama dalam bentuk 4-
asam piridoksat dan piridoksal. (Syarif, Setiawati, et al., 2001)
B12 ( Sianokobalamin)
Vitamin B12 diabsorpsi oleh tubuh dengan bantuan faktor intrinsik
yang disekresikan oleh sel parietal mukosa gaster. Vitamin B12
diabsorpsi di terminal ileum membentuk kompleks faktor intrinsik-B12.
Setelah diabsorpsi, vitamin B12 berikatan dengan trans-cobalamin II
(TC II), yaitu plasma glikoprotein yang membantu mendistribusikan
menuju jaringan terutama ke hepar. Waktu paruh TC-II hanya 1 jam.
Vitamin B12 melewati siklus enterohepatik dan diekskresikan dalam
jumlah yang sangat sedikit di urin. Konsentrasi plasma normal untuk
vitamin ini adalah 200 900 miumeter/mL. (Seth, 2009)
B6 (Piridoksin)
Neuropati sensorik atau sindrom neuropati. Gejala awal dapat berupa
sikap yang tidak stabil dan rasa kebas di kaki, diikuti pada tangan dan
mulut. Gejala berangsung-angsur hilang jika konsumsi dihentikan.
B12 (Sianokobalamin)
Defisiensi vitamin B12 dengan manifestasi paresthesis tangan dan kaki,
penurunan sensitasi vibrasi dan posisi.
f) Instruksi Pengobatan
Setelah makan agar lebih mudah diabsorpsi.
g) Peringatan
h) Kunjungan Berikutnya
Saat gejala yang dirasakan tidak mereda atau jika muncul efek samping
dari penggunaan obat.
3) Simvastatin
a) Farmakodinamika