Anda di halaman 1dari 3

3.

Teori kelahiran pemimpin


a. Teori Hereditas ( kerturunan )

Teori ini dipelopori oleh Galton (1879). Teori ini mengemukakan bahwa
pemimpin tidak dihasilkan tetapi dilahirkan ( leader are born), seorang pemimpin itu
muncul berdasarkan warisan atau keturunan. Takdir telah menentukan ia menjadi
pemimpin.

Dengan demikian berarti seorang pemimpin hanya berasal dari kalangan


tertentu dan telah membawa sifat-sifat pemimpin sejak lahir. Seorang pemimpin
dilahirkan dari kalangan pemimpin juga. Hak dan wewenang memimpin itu hanya
dimiliki oleh suatu kalangan tertentu atau keturunan dinasti tertentu. Keluarga yang
berasal dari luar dinasti tersebut tidak mempunyai hak untuk menjadi pemimpin,
walaupun banyak kesempatan dan usaha yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi
pemimpin, orang tersebut tidak akan pernah menjadi pemimpin.

Teori asal usul kepemimpinan berdasarkan keturunan ini menganggap bahwa


lingkungan keluarga tidak berpengaruh. Padahal ini bertentangan dengan prespektif
Islam. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: Setiap bayi dilahirkan dalam
keadaan firah, ayah dan ibunyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau
Majusi ( HR. Al-Bukhari). Dari isi hadits tersebut menjelaskan bahwa faktor
lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk karakter sesorang, termasuk dalam
hal memunculkan karakter seorang pemimpin. ( buku coklat)

Tetapi disisi lain Islam juga mengajarkan bahwa faktor keturuanan mempunyai
peranan yang cukup besar dalam melahirkan seorang pemimpin yang berkualitas. Oleh
karena itu Nabi SAW menganjurkan dalam mencari seorang istri harus dilihat dari
keturunan yang baik. Perempuan itu biasanya dinikahi karena 4 hal ; hartanya,
cantiknya, nasabnya ( keturunannya) dan agamanya. Pilihlah yang mempunyai agama
yang baik maka kamu beruntung ( HR Al-Bukhari)

b. Teori sosial ( social theory)


Dalam teori ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin dibentuk dan disiapkan
(leder are made). Pemimpin tersebut menjadi pemimpin melalui pembentukan dengan
proses tertentu, mislanya melalui pendidikan formal maupun informal. Melalui
pendidikan yang ditempuhnya dapat membantu seseorang tersebut untuk membentuk
kemampuannya sebagai pemimpin. Selain bakat dan sifat dasar yang dimiliki untuk
mencapai efektivitas kepemimpinanya, kepemimpinan dapat dikembangkan melalui
pendidikan dan latihan. Pendidikan disini bukan dalam cakupan tentang memberikan
ilmu pengetahuan saja tetapi juga pendidikan yang menuju pembentukan
kepemimpinan.

Selain melalui suatu proses, masyarakat sebagai lingkungan sosial juga ikut
membentuk dan mempelopori terbentuknya pemimpin. Dengan adanya lingkungan
yang kondusif dimana dapat merangsang untuk bekerjasama, memecahkan masalah,
berinteraksi satu sama lain akan mempermudah seseorang tersebut tumbuh sebagai
sorang pemimpin. Lain halnya dengan lingkungan yang penuh protektif dan penuh
larangan-larangan kepada anak-anak. Dengan semakin banyak larangan yang dibeikan
kepada anak, maka anak tersebut akan snagat sulit berkembang , terlebih lagi
lingkungan yang individualistis, dimana setiap individu akan menyelesaikan
maslahnya secara sendiri Dengan demikian potensi untuk terbentuknya seorang
pemimpin kurang dapat dikembangkan secara optimal.

Teori ini menyatakan bahwa ciri-ciri individual dan situasu tempat kelompok
berada menentukan siapa yang menjadi pemimpin.

Dengan adanya teori bahwa kepemimpinan dapat dibentuk maka kesempatan


untuk menjadi pemimpin sangat terbuka lebar bagi siapa saja . Oleh karena itu, para
generasi muda dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan cara membekali diri
dengan memperbanyak pengetahuan kepemimpinan dan banyak berlatih untuk
memimpin. Banyak cara untuk mewujudkannya, misalnya dengan bergabung dengan
kelompok kegiatan organisasi atau sebagainya. Dengan terbiasanya bekerja dalam
kelompok, maka secara otomatis seseorang tersebut belatih memimpin dan dipimpin.
Kemampuan mempimpin dapat diperoleh dengan berlatih dan belajar dari pengalaman
orang lain.
c. Teori Ekologis atau sintesis ( situational theory) ( yang muncul sebagai reaksi dari
kedua teori tersebut) ( Hersey & Blanchard )

Dalam teori ini lahirnya seorang pemimpin didasarkan oleh kondisi lingkungan
sosial tertentu. Dimana kondisi tersebut merupakan sebuah tantangan yang harus
dihadapi dan diselesaikan. Salah satu pendukung teori ini adalah Mumford ( 1909 ), ia
berpendapat bahwa seorang pemimpin dapat disebabkan dari kemampuan dan
keterampilannya dalam memecahkan suatu masalah. Biasanya pemimpin ini sangat
kondisional dalam keadaan yang dihadapi, artinya tokoh yang muncul sebagai
pemimpin disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan situasi pada waktu itu. Meskipun
pemimpin itu terlahir karena kondisi situasional baik karena inisiatif sendiri atau
karena dipilih, tetapi pada hakikatnya memang memiliki kemampuan untuk
memimpin. Atau dengan kata lain dapat diartikan bahwa kemampuan memimpin
tersebut dipertemukan dengan kondisi yang membutuhkan kecakapan dan keahlian
yang dimiliki.

( teori interaksi ) : Seorang pemimpin memerlukan kemampuan dan


keterampilan tertentu, tetapi jika situasi dan kebutuhan kelompok berubah, maka orang
yang diterima sebagai pemimpinpun juga akan berubah.

Menurut Adair, 1984 kejadian-kejadian besar adalah produk dari kekuatan-


kekuatan historis yang akan menjadikan seorang pemimpin hadir.

Contoh dari bentuk teori kepemimpinan ini adalah RA. kartini

Anda mungkin juga menyukai