Anda di halaman 1dari 2

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori Genetic
Teori Genetic mendefinisikan kepemimpinan sebagai traits withen the
individual leader yaitu seseorang yang menjadi pemimpin karena memang dilahirkan
atau ditakdirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau dididik untuk itu.
Teori ini juga menjelaskan bahwa gen sifat kepemimpinan juga dapat diturunkan oleh
orang tuanya yang juga seorang pemimpin. Gen kepemimpinan yang dimiliki oleh
seseorang dapat membawa dirinya menjadi pemimpin yang bisa mengambil
keputusan yang terbaik bagi lembaga atau organisasinya.
Teori genetic juga disebut dengan teori sifat yaitu mengidentifikasikan
mengenai karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) yang diasosiasikan dengan
keberhasilan kepemimpinan atau dengan kata lain keberhasilan seorang pemimpin
bergantung pada kepribadian pemimpin itu sendiri. Dasar dari teori ini yaitu asumsi
bahwa beberapa pemimpin bersifat alamiah dan dianugerahi beberapa keistimewaan
yang tidak dipunyai oleh orang lain, misalnya energi yang tidak habis, memiliki
pandangan masa depan, kekuatan persuasife yang tidak tertahankan, dan intuisi yang
mendalam. Teori kepemimpinan ini juga menyatakan bahwa keberhasilan manajerial
disebabkan oleh setengah kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.
2. Teori Sosial
Teori sosial memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok. Menurut
teori ini, sukses tidaknya suatu kepemimpinan bukan hanya dipengaruhi oleh
kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang, tetapi yang lebih penting yaitu
dipengaruhi oleh sifat-sifat dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya. Teori ini juga
menjelaskan bahwa pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya lahir secara kodrati,
atau dengan kata lain seorang dapat memiliki sifat pemimpin jika diberikan
pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup.
Para peneliti memulai eksplorasi di akhir tahun 1940-an tentang pemikiran
bagaimana perilaku seseorang menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang.
Menurut teori ini, seseorang bisa menjadi pemimpin dengan belajar dan
mengembangkan diri dan tidak dipengaruhi pada sifat-sifat yang sudah melekat
padanya.
3. Teori Ekologis
Teori Ekologis menjelaskan bahwa kepemimpinan merupakan gabungan antara bakat
alami yang sudah dimilikinya sejak lahir kemudian dikembangkan dengan pendidikan
dan pelatihan yang intensif.
4. Teori Situasional
Teori situasional menjelaskan bahwa kepemimpinan bergantung pada
situasinya. Menurut Basri (2014:28) mengatakan bahwa sukses tidaknya
kepemimpinan yang baik ditentukan oleh situasi yang selalu berubah, yang
mempengaruhi perkembangan dan perubahan kehidupan kelompok yang
dipimpinnya.
Teori ini juga menjelaskan mengenai pendekatan terhadap kepemimpinan
yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya,
dan situasi sebelum mengunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Keberhasilan
seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya sangat tergantung terhadap situasi
dan gaya kepemimpinan yang dipakainya. Jadi untuk situasi yang berbeda, maka
digunakan gaya yang berbeda pula.
5. Teori Sosio-behavioristik
Teori Sosio-behavioristik menjelaskan bahwa kepemimpinan berasal dari bakat dan
kecerdasan yang diturunkan atau alamiah dan berasal dari pengalaman dalam
memimpin.

DAFTAR PUSTAKA
Sukatin, R. M., Marcela, S., Andriyani, R., Margarita, S., Sundafa, S. P., & Maftuha,
R. (2022). TEORI DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM DUNIA
PENDIDIKAN. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 120-128.
Syahril, S. (2019). Teori-teori Kepemimpinan. Riayah: Jurnal Sosial dan
Keagamaan, 4(02), 208-215.
Angraeni, D. K. (2021, March). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar di Masa
Pandemi Covid-19: Bahasa Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional IAHN-TP Palangka
Raya (No. 1, pp. 114-125).

Anda mungkin juga menyukai