B. Kronologi Kejadian
1,5 jam SMRS, saat bekerja di pabrik BH di Bantul, saat hendak membetulkan kain di
mesin laminating, tangan kanan pasien tiba-tiba tertarik ke dalam mesin, dan pasien
segera menarik. Saat ditarik, jari telunjuk tangan kanannya tampak kulit jari sudah
terkelupas, berdarah (+) banyak, nyeri (+), tampak tulang (+). Oleh teman, pasien
segera dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Bantul didiagnosis vulnus amputatum
digiti II phalanx proximal-distal manus dextra, dan segera dirawat luka, dipasang
infus RL 20 tpm, injeksi Ceftriaxone 1 gram IV, injeksi Ketorolac kp IV, injeksi
Tetagam IA, dilakukan rontgen manus dextra AP, dan segera dirujuk ke Unit Bedah
Plastik di RSUP Dr. Sardjito.
Di RSS, pasien mendapat IVFD RL 20 tpm, injeksi Ceftriaxone 1 gram/12 jam, injeksi
Ketorolac 30 mg/8 jam, injeksi Ranitidin 50 mg/12 jam, dilakukan cek lab, rontgen
thorax AP/L, dan segera dilakukan operasi CITO. Diagnosis sebelum dan sesudah
operasi: skin loss, skin degloving digiti II manus dextra. Jari sempat direndam es
sehingga tidak dapat disambung lagi, sehingga dilakukan cangkok selama 4 minggu.
C. Pemeriksaan Fisik
KU: sedang, CM
Vital Sign
Tekanan Darah : 121/79 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : afebris
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
AL 7,76 Hb 9,3 L
AE 4,35 Hmt 33,3 L
AT 290 Netrofil # 7,14
MCV 26,6 L Lymfosit # 5,49 L
MCH 22,8 L Monosit # 0,11 L
MCHC 29,7 L Netrofil % 92,1 H
Goldar O+ Lymfosit % 6,3 L
APTT 21,8 L OT/PT 14 L/20
8. Vulnus Schlopetorum
Vulnus Schlupetorum atau di singkat VS adalah jenis luka yang dalam akibat
terkena peluru atau tembakan senjata.
VS ada berbagai macam:
- Luka tembak masuk (jarak jauh, jarak dekat, jarak sangat dekat, tembak tempel)
memiliki nilai investigasi tinggi seperti dapat diketahui sudut tembaknya
dilihat dari kesimetrisan lingkaran jalan masuk peluru. Jarak dibedakan dari ada-
tidaknya black spot mesiu, dan juga jelaga.
- Luka tembak keluar (tembus) memiliki nilai investigasi yang kecil karena luka
berantakan.
Luka bakar listrik umumnya derajat 3. Penyebabnya adalah arus listrik tegangan
tinggi mengaliri tubuh tahanan jaringan yang lebih tinggi menimbulkan luka bakar
yang lebih tinggi derajatnya. Pada luka masuk dan keluar terjadi destruksi jaringan
yang hebat panas yang timbul pada pembuluh darah merusak intima; timbul
thrombosis, iskemik dan nekrosis jaringan.
IV. KESIMPULAN
V. REFERENSI