Anda di halaman 1dari 4

NAMA: OSFRED UMBU DJADJI

NIM : 232014259

Posisi Investasi Internasional RI Masih Sehat


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan perkembangan Posisi
Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal III-2015 masih cukup sehat. Turunnya
posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia dan surplus transaksi finansial pada Neraca
Perdagangan Indonesia (NPI) ikut mendorong penurunan kewajiban PII kuartal III-2015.

Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowati mengatakan PII Indonesia


mencatat kewajiban bersih sebesar 327,4 miliar dollar AS pada kuartal III-2015 atau 37,8
persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Posisi ini turun 41,7 miliar dollar AS atau 11,3
persen dari posisi kewajiban senilai 369,1 miliar dollar AS atau 41,8 persen PDB pada
kuartal II-2015.

"Penurunan kewajiban PII Indonesia tersebut disebabkan deprisiasi kurs rupiah dan
perubahan harga saham sepanjang kuartal II ke kuartal III," kata Hendy di Jakarta, Jakarta,
Rabu (30/12/2015).

Hendy menuturkan, penurunan kewajiban PII Indonesia sebesar 37,8 persen dari PDB itu
diikuti penurunan posisi aset finansial luar negeri Indonesia sebesar 201,1 miliar dollar AS

"Secara transaksi, kewajibannya sebenarnya naik, namun karena penguatan dolar AS nilai
kewajibannya jadi menurun," tutur Hendy.

Hendy menjelaskan, sepanjang kuartal II ke kuartal III 2015, transaksi pembayaran selama
periode tersebut sebenarnya menunjukkan penambahan kewajiban sebesar 5,7 miliar dollar
AS.

Pada periode tersebut juga nilai aset menurun 0,7 miliar dollar AS Akan tetapi, karena
depresiasi kurs dan perubahan harga saham, kewajiban menurun 47,4 miliar dollar AS.

"Investor tersebut saat menanamkan sahamnya disini mungkin dalam bentuk rupiah. Seiring
dengan menguatnya dollar AS dan pelemahan rupiah, kewajibannya pun jadi menurun,"
ungkapnya.

Hendy menyatakan, posisi PII Indonesia tersebut mencerminkan solvabilitas dan liabilitas
ekonomi domestik, meskipun sebagian masih dipenuhi utang selain ekuitas.

Namun, ke depan posisi PII Indonesia dapat semakin membaik, terutama didorong perbaikan
fundamental perekonomian dan reformasi struktural yang terus berjalan.

Hingga kuartal III, kewajiban finansial luar negeri (KFLN) sebesar 537,4 miliar dollar AS
dengan aset finansial luar negeri (AFLN) sebesar 210,1 miliar dollar AS, menjadikan
kewajiban sebesar 327,4 miliar dollar AS.
Posisi utang investasi langsung sebesar 41,2 miliar dollar AS dengan ekuitas 168 miliar dollar
AS. Sedangkan utang pada investasi portofolio sebesar 109,9 miliar dollar AS dan ekuitas
66,8 miliar dollar AS.

A. Analisis
Pada kuartal III-2015 PII Indonesia mencatat kewajiban bersih sebesar 327,4 miliar
dollar AS atau 37,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Posisi ini turun 41,7 miliar
dollar AS atau 11,3 persen dari posisi kewajiban senilai 369,1 miliar dollar AS atau 41,8
persen PDB pada kuartal II-2015 sehingga terjadi Penurunan kewajiban PII Indonesia
tersebut yang disebabkan deprisiasi kurs rupiah dan perubahan harga saham sepanjang
kuartal II ke kuartal III. Pada kuartal II ke kuartal III 2015 juga mengalami penambahan
pembayaran pada periode tersebut sebesar 5,7 milliar dollar AS dan pada saat yang
bersamaan juga nilai aset menurun 0,7 miliar dollar AS karena depresiasi kurs dan
perubahan harga saham dan menurunnya kewajiban 47,4 milliar dikarenakan penguatan
dollar AS sehingga investor menanamkan sahamnya dalam bentuk rupiah seiring dengan
menguatnya dollar dan pelemahan rupiah.
B. Konsep
Bank Indonesia (BI) menyatakan perkembangan Posisi Investasi Internasional (PII)
Indonesia pada kuartal III-2015 masih cukup sehat. Turunnya posisi Utang Luar Negeri
(ULN) Indonesia dan surplus transaksi finansial pada Neraca Perdagangan Indonesia (NPI)
ikut mendorong penurunan kewajiban PII kuartal III-2015.
C. Istilah
a. Bank Indonesia (BI)
b. Posisi Investasi Internasional (PII)
c. Utang Luar Negeri (ULN)
d. Neraca Perdagangan Indonesia (NPI)
e. Produk Domestik Bruto (PDB)
f. Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN)
g. Aset Finansial Luar Negeri (AFLN)
D. Defenisi
Manajemen keuangan adalah seni dan ilmu mengelola uang yaitu bagaimana
menghasilkan dan bagaimana mengalokasikan uang dengan sebaik-baiknya. Manajer
keuangan dan investor membuat keputusan dalam lingkungan keuangan yang luas dan
kompleks.Keputusan keuangan yang baik membutuhkan pemahaman dan arah ekonomi saat
ini dan di masa depan, suku bunga dan pasar saham harus memperhitungkan apa yang akan
terjadi dan itu bukanlah hal yang mudah. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham,
hutang, dan surat berharga di pasar uang dan pasar modal.
Pasar uang
Pasar uang adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan instrumen
keuangan jangka pendek,contohnya Commercial Paper (CP), karena CP jatuh tempo
dalam waktu kurang dari satu tahun,Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Certificates of
Deposit ,Repurchase Agreement (Repo).
Pasar modal
Pasar modal adalah pasar keuangan dimana diperdagangkan instrumen
keuangan jangka panjang, contohnya obligasi, karena obligasi jatuh tempo lebih dari
satu tahun, saham preferen ,saham biasa, waran, konvertibel.

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentangmenganalisis dan
merencanakan keuangan, investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu
perusahaan.
1. Menganalisis dan merencanakan keuangan
Fungsi yang berkaitan dengan menstransformasi data keuangan yang dapat digunakan
untuk mengawasi atau memonitor kondisi keuangan perusahaan,melakukan evaluasi
kebutuhan dana dalam rangka peningkatan atau penurunan kapasitas produksi, dan
menetapkan tambahan atau pengurangan dana.
2. Keputusan investasi
Merupakan semua keputusan yang diambil oleh manajemen keuangan baik yang
menyangkut keputusan investasi, keputusan pembelanjaan dan kebijakan dividen yang
memiliki tujuan yang sama. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka
panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik,
karena mempunyai konsekwensi berjangka panjang. Keputusan investasi dilakukan
dengan cara penganggaran modal (capital budgeting) yaitu dengan proses
perencanaan dan pengelolaan jangka panjang sebuah perusahaan.
3. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dilakukan dengan cara struktur modal (capital structure) sebuah
perusahaan adalah kombinasi spesifik ekuitas dan utang jangka panjang yang
digunakan perusahaan untuk mendanai operasinya.

4. Keputusan deviden

Salah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang
diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi sebagian untuk deviden
dan sebagian lagi di bagi dalam laba ditahan.. Secara definisi Kebijakan Deviden
adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden)
kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba
ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap
akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan
sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio
(DPR).

Anda mungkin juga menyukai