Anda di halaman 1dari 22

PETA KONSEP

STATISTIKA

POPULASI dan VARIABEL DISTRIBUSI


SAMPEL ACAK BINOMIAL

Variabel Acak PROBABILITAS


Diskrit

Variabel Acak RATA-RATA


Kontinu dan RAGAM

Distribusi
Probabilitas
Marginal
Distribusi
Probabilitas
Bersama
Bersyarat

Rata-rata dan
Ragam

Dewasa ini perubahan barang elektronik sangat pesat. Sebagai contoh perubahan dari
TV tabung menjadi LED TV. Perubahan tersebut telah diteliti oleh perusahaan elektronik
melalui hipotesis-hipotesis yang sesuai dengan perihal kegunaan, minat konsumen,
efektivitas pemakaian ruangan, dan kenyamanan tontonan serta daya tahan.

Pada ilmu statistika hal-hal yang berkaitan dengan pengamatan, hipotesis, dan
kemungkinan (probabilitas) merupakan syarat perlu dalam sebuah penelitian dan akan
dibahas pada bab ini.

POPULASI DAN SAMPEL


Ketika Ibu memasak sayur asem dengan berbagai sayuran, labu, melinjo, asam, dan
bumbu rempah-rempah, Ibu juga menambahkan garam ke msakan tersebut. Bagaimana Ibu
dapat mengetahui masakan sayur asamnya sudah masak dan rasanya sudah sedap (enak)?
Untuk mengetahui hal itu dengan pasti, seharusnya Ibu menghasilkan isi kuali masakan yang
berisi sayur asam. Akan tetapi, dalam menilai masakan tersebut, Ibu hanya mencicipi
sebanyak satu sendok makan. Hal itu cukup mengetahui rasa seluruh sayur asam dalam kuali.
Dalam hal ini seluruh kuah dari masakan sayur asam secara istilah penelitian dikenal dengan
populasi dan sesendok makan dari masakan yang dicicipi ibu dinamakan sampel.

Definisi Populasi dan Sampel


Populasi merupakan suatu himpunan yang ingin diketahui informasinya dan menjadi tujuan
penelitian.
Sampel merupakan sekumpulan objek yang menjadi bagian dari populasi untuk mewakili
tujuan dari penelitian sebagai penarikan kesimpulan.
Proses pengambilan sampel merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu
penelitian. Dalam pengambilan sampel, ada istilah yang dinamakan sampel bias. Sampel bias
merupakan sampel yang tidak dapat merepresentasikan populasi. Untuk menghindari sampel
dikembangkan suatu prosedur yang dinamakan pengambilan sampel secara acak.
Sampel acak merupakan sampel dimana semua anggota populasi mempunyai peluang
yang sama untuk dipilih. Pengambilan sampel yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), teknik pengambilan
sampel dilakukan secara sederhana dimana setiap unit dalam populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
2. Pengambilan acak sistematik (systematic random sampling), dilakukan dengan
membagi populasi menjadi n bagian dan mengambil sebuah sampel pada tiap bagian
secara acak. Misalkan populasi sebanyak 75 buah akan diambil sampel sebanyak 15
buah. Masing-masing bagian akan terdiri 5 buah. Misalkan angka acak yang terpilih
untuk mengambil sampel pertama adalah 2, maka sampel berikutnya adalah
7,12,17,..., dan seterusnya sebanyak 15 buah sampel.
3. Pengambilan sampel acak berkelompok (cluster sampling), dilakukan dengan menjadi
beberapa grup bagian yang disebut cluster. Selanjutnya beberapa cluster dipilih
secara acak. Item-item data yang terpilih pada cluster merupakan sampel.
4. Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling), dilakukan dengan
membagi populasi menjadi subpopulasi atau strata. Selanjutnya, pengambilan sampel
acak dapat dilakukan dalam masing-masing strata. Strata dapat berupa karakteristik
tertentu misalnya jenis industri, besarnya aset, dan lain-lain.
5. Pengambilan sampel bertahap (multistage sampling) dilakukan secara bertingkat, baik
bertingkat dua maupun lebih. Misalnya : provinsi-kabupaten-kecamatan-desa-
lingkungan RT-KK.

DISTRIBUSI VARIABEL (PEUBAH) ACAK


1. Variabel acak (Random variable)
Variabel acak merupakanmerupakan suatu fungsi yang menghubungkan suatu ruang
sampel ke nilai numeriknya, dinotasikan dengan huruf kapital X yang menyatakan
nilai-nilai dari kemungkinan sebuah kejadian. Hal ini berarti, suatu bilangan X
merupakan ukuran dari karakteristik pada setiap kejadian dari ruang sampel. Berikut
diberikan suatu ilustrasi :
A. Keluarga Abdullah
Keluarga Abdullah merencanakanmemilki 3 anak. Variabel acak X
menyatakan jumlah anak laki-laki. Ilustrasinya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel taksiran anak laki-laki di keluarga Abdullah
Ruang Sampel Variabel X
PPP 0
LPP = PLP = PPL 1
LLP = LPL = PLL 2
LLL 3
Keterangan P : anak perempuan
L : anak laki-laki
B. Masalah kelereng dalam kantong
Dalam sebuah kantong berisi 10 kelereng yang terdiri 4 kelereng mereh (M)
dan 6 kelereng biru (B). Dari kantong tersebut, diambil 2 kelereng berturut-
turut. Hal ini berarti, hasil yang mungkin untuk x sebagai variabel acak X yang
menyatakan banyak kelereng merah yang diambil akan menghasilkan ruang
sampel = {BB,BM,MB,MM} dengan variabel acak X = {0,1,2}.
C. Masalah kendaraan yag melintas di jalan tol Cikampek
Jika tidak mengamati jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol dengan X
menyatakan variabel acak yang menyatakan jumlah kendaraan yang melintas,
maka X = {0,1,2,3,...}.
Ilustrasi A dan B merupakan variabel acak yang berrsifat diskrit dengan ruang
sampel diskrit dan ilustasi C merupakan variabel acak yang bersifat kontinu
dengan ruang sampel kontinu.
2. Distribusi Variabel Acak Diskrit
Dalam menghitung probabilitas (peluang), suatu variabel acak dinyatakan dalam nilai
fungsi x, yaitu f(x) dengan f(x) = P(X = x). Pada variabel acak diskrit, setiap nilai x
dikaitkan dengan probabilitanya. Himpunan pasangan terurut (x,f(x)) menyatakan
distribusi probabilitas variabel acak X. Tabel atau distribusi yang memuat data semua
kemungkinan nilai variabel acak diskrit x dan nilai probabilitasnya disebut distribusi
probabilitas diskrit.

CONTOH 1
Tuliskan distribusi probabilitas keluarga Abudllah yang merencanakan memiliki tiga anak
dengan variabel acak X menyatakan banyak anak laki-laki.
Jawab :
Tabel distribusi peubah acak diskrit keluarga Abdullah adalah sebagai berikut :
x 0 1 2 3
1 3 3 1
P(X = x)
8 8 8 8

Terlihat bahwa 3=0 ( = ) = 1


CONTOH 2
Sebuah kotak berisi 10 telur, terdapat diantaranya 5 telur busuk. Tuti telah membeli 4 telur
secara acak. Jika X menyatakan banyak telur busuk yang dibeli Tuti, tuliskan tabel distribusi
probabilitas untuk X.
Jawab :
Dengan menggunakan prinsio kombinasi pada penentuan probabilitas, akan diperoleh sebagai
berikut.
Misalkan : x menyatakan banyak telur busuk yang dibeli Tuti, maka (4-x) menyatakan
10 5
banyak telur baik yang dibeli Tuti. Hal ini berarti kombinasi yang terjadi ( ).
4
Untuk x = 0,1,2,3 dan 4. Kemungkinan-kemungkinan nilai P(X=x) sebagai berikut.
5 105 5 5
( )( ) ( )( ) 5
0 40 0 4
( = 0) = 10 = 10 = 210
( ) ( )
4 4
5 5
( )( ) 50
1 3
( = 1) = 10 = 210
( )
4
5 5
( )( ) 100
2 2
( = 2) = 10 = 210
( )
4
5 5
( )( ) 50
3 1
( = 3) = 10 = 210
( )
4
5 5
( )( ) 5
4 0
( = 4) = 10 =
( ) 210
4

Distribusi probabilitas untuk X disajikan pada tabel berikut.


x 0 1 2 3 4
5 50 100 50 5
P(X = x)
210 210 210 210 210

CONTOH 3
Buatlah distribusi probabilitas dari masalah berikut.
Dalam sebuah kantong berisi 5 kelereng merah (M) dan 4 kelereng putih (P). Jika dalam
kantong diambil 4 kelereng, tentukan kemungkinan terambilnya n buah kelereng merah.
Jawab :
Misalkan n menyatakan banyak kelereng merah yang terambil, maka terambil bukan kelereng
4
merah sebanyak (4-n). Kombinasi yang dibentuk ( ), untuk n = 0,1,2,3, dan 4.
4
Analog dengan contoh 2, fungsi probabilitasnya adalah
5 4 5 4
( )( ) ( )( )
() = 4 = 4
5+4 126
( )
4
Distribusi probabilitas untuk M disajikan pada tabel berikut.
n 0 1 2 3 4
1 20 60 40 5
P(M = n)
126 126 126 126 126

3. Distribusi Variabel Acak Kontinu (kurva beraturan)


Distribusi probabilitas untuk Variabel Acak Kontinu (kurva beraturan) tidak dapat disajikan
dalam bentuk tabel, tetapi dinyatakan dalam bentuk kurva y = f(x) dengan f(x) merupakan
nilai-nilai variabel acak kontinu yang dilukiskan sebagai grafik kurva f(x) berikut.

Fungsi probabilitas variabel acak kontinu pada gambar di atas merupakan luas daerah di
bawah kurva yang dibatasi oleh interval , yang dinyatakan oleh luas daerah yang

diarsir berikut ini : ( ) = ()
Khusus untuk kurva y = f(x) yang berbentuk kurva lurus beraturan dapat juga dihitung
berdasarkan formula luas bidang datar yang terjadi.

CONTOH 4
Sebuah variabel acak kontinu X, yang nilai-nilai diantara x = 1 dan x = 5 dinyatakan dengan
+2
fungsi probabilitas () = .
20

a. Buktikan (1 < < 5) = 1


b. Hitunglah ( < 3)
c. Hitunglah (2 < < 4,5).
SOLUSI
+2
Kurva = () = disajikan pada gambar berikut
20

Kurva tersebut berbentuk trapesium. Hal ini berarti kita dapat menghitung probabilitas dalam
dua cara, yaitu :
a. Buktikan (1 < < 5) = 1
Cara 1 : (Integral)
5 +2
(1 < < 5) = 1
20
1 5 1
= 20 [2 2 + 2]
1
1 1 1
= 20 [(2 52 + 2 5) (2 12 + 2 1)]
1 25 1
= 20 ( 2 + 10 2 2)
1
= 20 (12 + 8)

(1 < < 5) = 1 (Terbukti)

Cara 2 : (Menggunakan rumus luas trapesium)


(1)+(5) 1+2 3
Rumus luas trapesium = (5 1) [ ], dengan (1) = = 20 dan (5) =
2 20
3 7
5+2 7 + 10
= 20, hal ini berarti : (1 < < 5) = 4 [20 2 20] = 2 [20]
20

Jadi, (1 < < 5) = 1 (Terbukti)


b. (Menggunakan Integral)
( < 3) = (1 < < 3)
3 +2
= 1
20
1 3 1
= 20 [2 2 + 2]
1
1 1 1
= 20 [(2 32 + 2 3) (2 12 + 2 1)]
1 9 1
= 20 (2 + 6 2 2)
1 8
= 20 (4 + 4) = 20 = 0,4

( < 3) = 0,4
c. (Menggunakan Integral)
4,5 +2
(2 < < 4,5) = 2 ( 20 )
1 4,5 1 2
= [ + 2]
20 2 2
1 1 1
= 20 [(2 4,52 + 2 4,5) (2 22 + 2 2)]
1 1
= 20 [2 (4,52 22 ) + 2(4,5 2)]
1
= 20 (13,125)
Jadi, (2 < < 4,5) 0,66
4. Distribusi Probabilitas Bersama
Dalam sebuah percobaan, terkadang kita mengamati 2 atau lebih variabel acak secara
bersamaan yaitu ketika variabel dalam ruang sampel harus diamati secara
berganda.misalkan X dan Y, dua peubah acak diskrit, nilai-nilai X meliputi x1, x2, x3, ..., xn
dan nilai-nilai Y meliputi y1, y2, y3, ..., yn maka setiap pasangan terurut (xi,yi) yang
merupakan probabilitas bahwa X mempunyai nilai xi dan Y mempunyai nilai yi dengan
P(xi,yi) merupakan sebuah fungsi probabilitas bersama dari peubah acak X dan Y yang
dinyatakan oleh :
(, ) = [( = ) ( = )]
Tabel yang berisi fungsi probabilitas bersama beserta nilai x dan y merupakan
distribusi probabilitas bersama (joint distribusion).
A. Distribusi Marginal
Dalam kasus percobaan keluarga Abdullah yang merencanakan memiliki 3 anak, kita
dapat meninjau variabel acak, yaitu X sebagai variabel acak menyatakan jumlah anak
laki-laki dan Y menyatakan jumlah perubahan jenis kelamin. Probabilitas kelahiran anak
laki-laki sama dengan probabilitas kelahiran anak perempuan, yaitu sebesar 0,5.
Perhatikan tabel 1 mengenai distribusi marginal keluarga Abdullah berikut.

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dibuat Tabel 2 distribusi probabilitas bersama
untuk variabel acak X dan Y berikut ini.
Distribusi probabilitas bersama X dan Y dinyatakan dengan nilai-nilai f(x,y). Dari hal
ini, distribusi probabilitas tunggal untuk variabel X dapat dilihat dari total kolom f(x) dan
distribusi probabilitas tunggal untuk variabel Y ditunjukkan oleh total baris f(y), seperti
ditunjukkan pada tabel 1.
Model matematika kedua distribusi marginal tersebut dapat dinyatakan oleh :
(2) = (2,0) + (2,1) + (2,2) + + (2, )

(2) = (2, )
=0

Secara umum, distribusi marginal peubah acak X, ditentukan oleh :


() = (, )
=0

Dan distribusi marginal peubah acak Y, ditentukan oleh :


() = (, )
=0

Misalkan : distribusi probabilitas tunggal untuk X adalah g(x) dan distribusi probabilitas
tunggal untuk Y adalah h(y) merupakan fungsi distribusi marginal untuk variabel acak X
dan Y. Distribusi marginal untuk X dan Y disajikan pada tabel berikut.

CONTOH 5

Sebuah dadu setimbang dilempar dua kali. Dari kedua lemparan itu, X menyatakan
muncul angka 4 dan Y menyatakan muncul angka 6.

a. Buatlah distribusi marginal untuk variabel acak X dan Y.


b. Untuk = {(, )| + 2 2}, hitunglah [(, ) ].

SOLUSI

Buat tabel distribusi probabilitas bersama X dan Y berikut ini.

a. Penentuan distribusi marginal untuk X, yaitu g(x) dan distribusi marginal untuk Y
yaitu h(y).
16 8 1 25
(0) = ( = 0) = (0,0) + (0,1) + (0,2) = 36 + 36 + 36 = 36
10
(1) = ( = 1) = 36
1
(2) = ( = 2) = 36
16 8 1 25
(0) = ( = 0) = (0,0) + (0,1) + (0,2) = 36 + 36 + 36 = 36
10
(1) = ( = 1) = 36
1
(2) = ( = 2) = 36

b. Penentuan [(, ) ] untuk = {(, )| + 2 2}


Kemungkinan A= (0,0); (1,0); (2,0); (0,1); hal ini berarti :
16 8 1 8
[(, ) ] = (0,0) + (1,0) + (2,0) + (0,1) = 36 + 36 + 36 + 36
33 11
[(, ) ] = 36 = 12

CONTOH 6
Tiga kelereng diambil dari sebuah keranjang yang berisi 3 kelereng biru, 2 kelereng merah,
dan 4 kelereng putih. Diketahui X menyatakan banyak kelereng biru yang terambil dan Y
menyatakan banyak kelereng merah yang terambil.

a. Buatlah distribusi probabilitas bersama untuk X dan Y.


b. Hitunglah [(, ) ] untuk = {(, )|2 + 3}.

SOLUSI

3 2 4
( )( )( )
3
a. Rumus fungsi (, ) = 9 , untuk X = 0,1,2,3 dan Y = 0,1,2.
( )
3

Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat membuat probabilitas bersama untuk X
dan Y berikut ini.

b. Penentuan nilai [(, ) ] untuk = {(, )|2 + 3}. Kemungkinan B =


(0,0); (1,0); (0,1); (0,2); (1,1). Hal ini berarti :
[(, ) ] = (0,0) + (1,0) + (0,1) + (0,2) + (1,1)
4 18 12 4 24 62
= 84 + 84 + 84 + 84 + 84 = 84
31
[(, ) ] = 42

B. Distribusi Bersyarat

Misalkan nilai x dan y sebagai variabel acak X dan Y menyatakan suatu kejadian dan
merupakan himpunan ruang sampel, maka distribusi bersyaratnya dinyatakan oleh :

(==)
( = | = ) = (=)

(,)
(|) = ()
, untuk () > 0
Bentuk ini menunjukkan bahwa nilai-nilai f(x,y) bergantung hanya pada y untuk x
tertentu, asalkan x dan y merupakan variabel acak dari X dan Y.

Terdapat sifat bebas (independent) dari variabel acak X dan Y yang dekat kaitannya
dengan distribusi bersyarat. Variabel acak X dan Y dinyatakan bersifat bebas jika untuk
setiap nilai x dan y, kejadian (X = x) dan (Y = y) saling bebas, hal ini berakibat :

( = | = ) = ( = )

Dengan kata lain, X dan Y saling bebas jika f(x | y) = g(x) untuk setiap x.

Dengan mensubtitusi f(x | y) = g(x) ke persamaan

(, )
(|) =
()

Sehingga diperoleh hubungan berikut.

(, ) = () ()

Bentuk ini merupakan sifat bebas dari peubah acak X dan Y. Sebaliknya, jika ada satu
titik saja dari (x,y) yang membuat (, ) () (), maka kedua variabel acak X
dan Y dikatakan tidak bebas, berarti :

(, ) () ()

CONTOH 8

Diberikan tabel distribusi bersama untuk variabel acak X dan Y berikut.

a. Tentukan distribusi bersyarat X untuk Y = 2.


b. Apakah kedua peubah acak itu (X dan Y) bersifat saling bebas ?

SOLUSI
a. h(2) = f(4,2) + f(5,2) = 0,20 + 0,30 = 0,50
Pembuatan distribusi bersyarat :
(,2) (,2)
(|2) = =
(2) 0,5

(|2) = 2(, 2)
Formula di atas digunakan untuk x = 4 dan x = 5.
(4|2) = 2(4,2) = 2 (0,20) = 0,40 dan
(5|2) = 2(4,2) = 2 (0,30) = 0,60
Distribusi bersyaratnya diasajikan pada tabel berikut.

b. Tinjauan kedua variabel acak X dan Y, misalkan untuk x = 5 dan y = 1.


f (5,1) = 0,15
g (5) = 0,15 + 0,30 + 0,15 = 0,60
h (1) = 0,10 + 0,15 = 0,25
f (5,1) = g (5) h(1) 0,15 = 0,60 0,25
0,15 = 0,15 (benar)
Jadi, kedua variabel acak X dan Y bersifat saling bebas.

5. Rata-rata () dan Ragam ( 2 ) Variabel Acak


Variabel acak diskrit X, dari hasil percobaan dengan distribusi probabilitas P(x)
maupun hasil pengamatan, merupakan distribusi frekuensi relatif dari populasinya.
Nilai harapan untuk variabel acak X diskrit secara sampel dinotasikan dengan E(x)
dan rata-rata tertimbang hasil pengamatan keseluruhan nilai X secara populasi
dinotasikan dengan . Hal ini berarti :
= () merupakan rata-rata populasi
Secara umum, nilai harapan atau rata-rata variabel acak ditentukan oleh :

= () = ( )
=1

Sementara itu, ragam dari variabel acak X ditentukan oleh :



2 2]
= [( ) = ( )2 ( )
1

Dengan menurunkan rumus 2 , diperoleh :


2 = 1( )2 ( )
= =1 2 ( ) 2 =1 ( ) + 2 =1 ( ), dengan =1 ( ) = 1
2 = ( 2 ) 2 2 + 2
2 = ( 2 ) 2

Untuk mempermudah pengerjaan soal, nilai harapan dari variabel acak memiliki sifat-
sifat sebagai berikut.
(i) Jika c konstanta, maka E(c) = c.
(ii) Jika variabel X dikalikan konstanta c, maka E(cX) = c E(X).
(iii) Jika X dan Y variabel acak, maka E ( X Y ) = E(X) E(Y).

CONTOH 11

Pusat Farmasi di Blitar menemukan vaksin baru jenis influenza. Probabilitas bahwa seorang
penderita influenza berhasil sembuh dari penyakit itu sebesar 80%. Jika X menyatakan
banyaknya pasien yang sembuh, maka tentukan :

a. Rata-rata banyak pasien yang sembuh,


b. Ragamnya.

SOLUSI

Dengan menggunakan rumus seperti contoh 4, yaitu


( = ) = ( ) , dengan n = 5, p = 0,8, q = 1 - 0,8 =0,2,

Diperoleh tabel distribusi probabilitas X, sebagai berikut.

a. Variabel acak X dpat mengambil nilai 0,1,2,...,5. Rata-rata atau nilai harapan pasien
yang berhasil sembuh adalah
= () = 0(0,0003) + 1(0,0064) + 2(0,0512) + 3(2048) + 4(0,4096) +
5(0,3277)
= () = 4
Jadi, rata-rata pasien yang sembuh sebanyak 4 orang.
b. Cara I :
Berdasarkan rumus 2 = =1( )2 ( ), untuk = 4 sehingga diperoleh
ragam dari X sebagai berikut.
2 = (0 4)2 (0,0003) + (1 4)2 (0,0064) + + (5 4)2 (0,3277)
= 0,0048 + 0,0576 + 0,2048 + 0 + 0,3277
2 = 0,8

Cara II :

Berdasarkan rumus 2 = ( 2 ) 2 , diperoleh :

( 2 ) = =1 2 ( )

= 0(0,0003) + 12(0,0064) + 22(0,0512) + 32(0,2048) + 42(0,4096) + 52(0,3277)

= 0 + 0,0064 + 0,2048 + 1,8432 + 6,5536 + 8,1925

( 2 ) = 16,8

2 = ( 2 ) 2 = 16,8 42 = 0,8

Jadi, ragam dari banyak pasien yang sembuh adalah 0,8.

Sekarang marilah kita lihat kembali variabel acak baru g(X) yang bergantung pada X atau
variabel acak h(Y) yang hanya bergantung pada Y. Artinya, setiap nilai g(X) atau h(Y) dapat
ditentukan jika nilai X atau Y diketahui. Jika X merupakan suatu variabel acak diskrit dengan
distribusi probabilitas (1 ), (2 ), (3 ), , ( ), maka rata-rata dan ragam variabel acak
g(X) ditentukan oleh :

Rata-rata : () = [()] = =1 ( ) ( ) dan

2 2
Ragam : 2() = [{() () } ] = =1{() () } ( )

CONTOH 13

Probabilitas seseorang sembuh dari penyakit demam adalah 0,5. Diketahui X menyatakan
banyak pasien yang sembuh dari penyakit ini dan g(X) = 3X + 2 menyatakan jumlah uang
yang diterima toko atas pembelian obat.

a. Tentukan besarnya ragam.


b. Buktikan bahwa ragam variabel acak g(X) adalah 2() = 2 2 .
SOLUSI

Berdasarkan data pada soal di atas maka diperoleh distribusi probabilitas untuk X sebagai
berikut.

a. Hitung rata-rata variabel acak g(X) = 3X + 2


() = (3 + 2)
= 40(3 + 2) ( )
1 4 6 4 1
= 2 (16) + 5 (16) + 8 (16) + 11 (16) + 14 (16)

=8

Selanjutnya, dengan mensubtitusikan () = 8, kita peroleh :

2() = =0(3 + 2 8)2 ( )

= =0(9 2 36 + 36) ( )

1 4 6 4 1
= 36 (16) + 9 (16) + 0 (16) + 9 (16) + 36 (16)

=9

b. Misalkan fungsi probabilitas diambil sembarang, yaitu g(X) = AX + b. Berdasarkan


sifat-sifat variabel acak, diperoleh :
2 + = [{ + + }2] akan tetapi + = +
= [{ + ( + )}2 ]
= {( )2 }
= 2 ( )2
2 + = 2 2 (terbukti)

DISTRIBUSI BINOMIAL

Sering dalam berbagai macam permasalahan peluang hanya memiliki dua


kemungkinan hasil atau dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Sebagai contoh,
ketika suatu koin dilempar, maka kita akan mendapat angka atau gambar. Ketika seorang
bayi lahir, maka seorang bayi tersebut merupakan bayi laki-laki atau perempuan. Dalam
permainan bola basket, tim yang bermain bisa menang atau kalah. Keadaan benar/salah
tersebut dapat dijawab dengan dua cara, yaitu benar atau salah. Kondisi-kondisi lainnya dapat
disederhanakan untuk menghasilkan dua kemungkinan. Sebagai contoh, suatu pengobatan
medis dapat diklasifikasikan sebagai efektif atau tidak efektif, tergantung hasilnya. Seseorang
dapat dikategorikan memiliki tekanan darah normal atau tidak normal, tergantung dari
pengukuran tekanan darahnya. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda, walaupun memiliki
empat atau lima pilihan jawaban, dapat diklasifikasikan menjadi benar atau salah. Kondisi-
kondisi yang telah dicontohkan tersebut dinamakan percobaan binomial.

Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat berikut:
1. Terdapat n kali percobaan.
2. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan, atau hasil yang
diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Hasil yang diperoleh tersebut
dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau gagal.
3. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.
4. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang disebut
sebagai distribusi binomial.
Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut
dinamakan distribusi binomial.
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan sebagai hasil yang
sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu pertanyaan pilihan ganda dapat
diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses, sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan
jawaban yang salah dan diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal. Notasi-notasi yang
umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial adalah sebagai
berikut.
Penerapan Distribusi Binomial :
Beberapa kasus dimana distribusi normal dapat
diterapkan yaitu :
1. Jumlah pertanyaan dimana anda dapat mengharapkan bahwa terkadang anda benar dalam
ujian pilihan ganda.
2. Jumlah asuransi kecelakaan yang harus dibayar oleh perusahaan asuransi.
3. Jumlah lemparan bebas yang dilakukan oleh pemain basket selama satu musim.

Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut.

Rumus Peluang Binomial


Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan tepat X sukses
dalam n percobaan adalah

Dengan x = 0,1,2,3,...,n
Keterangan :
n : banyak percobaan
x : banyak hasil
p : peluang berhasil
q : peluang gagal (q = 1-p)
Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial tersebut bermula,
perhatikan Contoh 1 berikut.

Contoh 1: Melempar Koin


Suatu koin dilempar sebanyak tiga kali. Tentukan peluang mendapatkan tepat dua angka.

Pembahasan
Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang sampelnya. Ruang sampel dari
pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah
S = {AAA, AAG, AGA, GAA, GGA, GAG, AGG, GGG}
Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua
angka, yaitu AAG, AGA, dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat dua angka
adalah 3/8 atau 0,375.

Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka contoh
tersebut memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.
1. Terdapat tiga kali percobaan.
2. Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (A) atau gambar (G).
3. Hasil dari masing-masing percobaan saling bebas (hasil dari suatu pelemparan tidak
mempengaruhi hasil pelemparan lainnya).
4. Peluang percobaan sukses (angka) adalah di setiap percobaannya.
Dalam kasus ini, n = 3, X = 2, p = , dan q = . Sehingga dengan mensubstitusi nilai-nilai
tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan
Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang menggunakan ruang sampel.
Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial.
Pertama, perhatikan bahwa terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan satu
gambar dari delapan kemungkinan. Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan GAA.
Sehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari pelemparan koin
sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum, banyak cara untuk
mendapatkan X sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan urutannya adalah

Dengan x = 0,1,2,3,...,n
Keterangan :
n : banyak percobaan
x : banyak hasil
Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki
peluang dan muncul sebanyak dua kali. Demikian juga masing-masing gagal memiliki
peluang dan muncul sekali. Sehingga akan memberikan,

pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses sukses memiliki
peluang p dan muncul X kali serta peluang gagalnya adalah q dan muncul n X kali, maka
dengan menuliskan peluang percobaan sukses kita akan mendapatkan rumus binomial.

Contoh Soal Dan Pembahasan


Sebuah mata uang logam dilemparkan sebanyak 8 kali.Berapa peluang muncul gambar
sebanyak 5 kali?
Diketahui :
n=8
x=5
p = 1/2
q = 1-p = 1- 1/2 = 1/2
Ditanya : peluang muncul gambar sebanyak 5 kali
Jawab :
Jadi, peluang muncul gambar sebanyak 5 kali adalah 7/32

Rata-Rata dan Ragam Distribusi Binomial


Nilai rata-rata () dan ragam ( 2 ) distribusi binomial ditentukan oleh kejadian-
kejadian dari percobaan binomial. Percobaan ke-n dinotasikan sebagai Ln dengan probabilitas
p, keberhasilan Ln = 1 dan probabilitas kegagalan Ln = 0.
Rata-rata () dari populasi distribusi binomial ditentukan oleh :
=
Ragam distribusi binomial untuk setiap Li ditentukan oleh :
2 =
Ragam untuk populasi distribusi binomial ditentukan oleh :
2 =
Dan simpangan baku populasi dari distribusi binomial ditentukan oleh :
=
Dengan q = 1 p.

Contoh 1
Berdasarkan penelitian, probabilitas seorang anak sembuh dari penyakit infeksi saluran
pernafasan dengan diberi obat tertentu adalah 60%. Jika diambil 10 orang yang terjangkit
penyakit tersebut secara acak, hitunglah probabilitas :
a. Tidak lebih dari 3 orang sembuh,
b. Sedikitnya 5 orang sembuh,
c. Hitunglah rata-rata dan simpangan baku untuk pasien yang sembuh (n = 10, p = 0.6
dan q = 0,4).
SOLUSI
a. Probabilitas tidak lebih dari 3 orang dapat sembuh.
( 3) = 30 (; 10; 0.6)
= (0; 10; 0.6) + (1; 10; 0.6) + (2; 10; 0.6) + (3; 10; 0.6)
b. Probabilitas sedikitnya 5 orang dapat sembuh.
( 5) = 1 (30 (; 10; 0.6) + (4; 10; 0.6))
= 1 (0.548 + 0.1115)
= 0.341
c. Rata ragam dan simpangan baku pasien dapat sembuh,
Rata-rata, = 10(0.6) = 6
Simpangan baku, = 10(0.6)(0.4) = 1.55

Contoh 2
Dari uji petik sebuah perusahaan kalkulator, diperoleh bahwa rata-rata produksi kalkulator
yang rusak sebanyak 10%. Jika dari total produksi diambil diambil 5 kalkulator, hitunglah
probabilitas :
a. Ada 2 kalkulator yang rusak,
b. Paling sedikit 2 kalkulator yang rusak.
SOLUSI
a. Probabilitas sebanyak 2 kalkulator yang rusak
( = 2) = (2; 5; 0.1) = 0.0729
b. Probabilitas paling sedikit 2 kalkulator yang rusak
Diketahui p = 0.9, q = 0.1, dan n = 5
( 2) = 1 10 (; 5; 0.9)
= 1 {(0; 5; 0.9) + (1; 5; 0.9)}
= 1 (0.0001 + 0.0005)
= 0.9994

Anda mungkin juga menyukai