Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

E (87 thn)
DENGAN KATZ INDEKS A DAN OSTEOARTHRITIS
DI WISMA MUNAJAT PSTW BUDI PERTIWI

Oleh:
Dewi Puspitasari
220112160091

BAGIAN KEPERAWATAN GERONTIK


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXII
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. E (87 thn)
DENGAN KATZ INDEKS A DAN OSTEO ARTHRITIS
DI WISMA MUNAJAT PSTW BUDI PERTIWI

PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 82 Tahun
Tahun lahir : 1930
Alamat : Bandung
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Sunda
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
Tanggal Masuk Panti : 10 Agustus 2008
Tanggal Pengkajian : 29 April 2017
2. Status Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada kedua lutut
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh sudah lama merasakan nyeri pada kedua lutut. Nyeri di
rasakan hilang timbulseperti di tusuk- tusuk , bertambah berat bila klien
banyak beraktifitas dan berkurang bilaberistirahat. Nyeri yang dirasakan pada
skala 4 (0-10) pada face pain scale
Pada saat dikaji : klien mengatakan nyeri pada kedua lutut pada skala 4, yang
dirasakan bertambah nyeri bila banyak beraktifitas, klien berjalan dengan
perlahan dengan posisi tubuh kifosis (bungkuk).
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi sudah 9 tahun sejak pertama
kali dating ke panti, klien juga pernah menjalani operasi selaput mata 3 tahun
yang lalu. Klien juga pernah jatuh di kamar mandi 5 bulan yang lalu. Menurut
catatan rekam medic klien menderita penyakit osteo artritis
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien menyangkal anggota keluarganya ada yang menderita penyakit hipertensi,
jantung , diabetes atau penyakit keturunan lainnya
5. Riwayat Pemakaian Obat
Klien biasa minum amlodipine 5mg 1x1
6. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum : Bersih, berpakaian rapi, dan tidak berbau
Kesadaran : Compos Mentis
TTV
Tekanan Darah :150/ 80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu :36.20 C
BB :45 kg
TB :142 cm
- Kepala
Bentuk simetris, rambut sebagian besar beruban, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan
- Mata
Bentuk mata simetris, fungsi penglihatan sudah berkurang. Sklera tak ikterik,
konjungtiva tak anemis, katarak (-), glaukoma (-)keluhan nyeri mata
().fungsi penglihatan sudah berkurang Klien menggunakan alat bantu
penglihatan. Klien pernah menjalani operasi selaput mata sekitar 3 tahun yang
lalu sehingga sampai sekarang klien harus menggunakan obat tetes mata
setiap merasakan matanya sudah agak kering (keset)
- Telinga
Bentuk simetris, tidak terlihat kotoran telinga, fungsi pendengaran masih
baik
- Hidung
Bentuk simetris, penciuman baik, dapat membedakan bau, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
- Mulut, gigi dan tenggorok
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak ada sariawan.
Klien sudah tidak memiliki gigi (ompong), klien mengatakan tidak ada
kesulitan dalam mengunyah dan menelan, tidak ada perdarahan dan
pembengkakan gusi, mampu menjulurkan lidah kesegala arah.
- Wajah
Pergerakan otot wajah normal, ekspresi wajah (+), klien dapat melawan
tahanan saat menoleh ke samping kanan dan kiri.
- Leher dan bahu
Bentuk simetris, tidak teraba pembesaran kelenjar, peninggian JVP (-),
pembesaran thyroid tidak ada, dapat memberikan tahanan pada bahu kanan
dan kiri.
- Thorak
- Dada : bentuk dada barel chest dan pergerakan dada simetris.
- Paru : RR 20 x/m, tidak ada bunyi tambahan
- Jantung : bunyi teratur, cardiomegali (-), tidak ada bunyi jantung
tambahan, TD: 150/80 mmHg, HR 84x/m
- Abdomen
Abdomen lembut dan datar, tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan,
bising usus: 8x/menit, tidak ada pembesaran hati. Klien mengatakan bahwa ia
BAB 1 x/hari di pagi hari dengan konsistensi lunak, control BAB masih baik
- Genitalia/ urinarius
Kontrol BAK kurang, klien sudah tidak bisa menahan kencing, frekuensi 6-
7x/hari warna kuning jernih, hematuri (-), nyeri saat berkemih (-)
- Ekstremitas/ musculoskeletal
Bentuk tubuh kifosis ( bungkuk)
- Ekstremitas atas: bentuk simetris, kanan = kiri, akral hangat, edema (-)
gerakan ROM tangan kanan dan kiri bebas.
- Ekstremitas bawah: bentuk simetris, kaki kanan dan kaki kiri edema (-) b,
klien menyeluh nyeri pada kedua lutut, klien berjalan secara perlahan
- Kulit
Kulit berwarna sawo matang, kulit klien sudah tampak keriput, kulit lembab
dan tidak ada lesi, suhu tubuh 36.20 C.
7. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
Peran diri

Sebelum masuk ke panti klien ikut sama saudaranya bekerja, klien sudah
tidak mempunyai suami dan tidak punya anak..

Harga diri
Klien merasa dirinya sebagai artis di PSTW Budi Pertiwi.

Citra tubuh
Klien sangat menyukai dan membanggakan suaranya

Ideal diri

Klien ingin selalu tampil menyanyi lagu-lagu lama. .

b. Emosional
PERTANYAAN TAHAP I
Apakah klien mengalami sukar tidur? Tidak

Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak

Apakah klien sering merasa murung atau menangis sendiri? Tidak

Apakah klien sering was-was atau kuatir? Tidak

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (-)


Interpretasi Hasil:
Klien tidak mengalami gangguan emosional
c. Spiritual

Klien beragama Islam, menurut tetangga di wismanya, klien jarang pergi


Kegiatan pengkajian, klien juga jarang pergi ke masjid untuk solat berjamaah..

Saat ditanya tentang konsep kematian klien hanya tertawa.
8. Pengkajian Fungsional Klien
KATZ Indeks
Termasuk/kategori yang manakah klien?
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK,BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah, dan satu fungsi
yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.
H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan kategori
di atas)
Keterangan :
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia anggap mampu.
Kesimpulan :
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK,BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
9. Modifikasi Barthel indeks
DENGAN
No KRITERIA MANDIRI SKOR KETERANGAN
BANTUAN
1 Makan Frekuensi : 3x/hr
Jumlah : 11porsi
Jenis : nasi, lauk
pauk,sayur yang
5 10 10
diberi di panti,
klien kadang beli
sendiri makanan
dari luar
2 Minum Frekuensi : 5 - 6
gelas/hr (1 termos)
Jumlah :600 800
5 10 10
cc/hr
Jenis : air putih dan
teh
3 Berpindah dari kursi roda Klien dapat
ke tempat tidur, sebaliknya 5 /10 15 15 berpindah tempat
tanpa bantuan
4 Personal toilet (cuci muka, Frekuensi : 1x/hari
menyisir rambut, gosok 0 5 5
gigi)
5 Keluar masuk toilet klien mampu
(membuka pakaian, 5 10 10 melakukan sendiri
menyeka tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15 15 Frekuansi :2x/hari
7 Jalan dipermukaan datar 0 5 5
8 Naik turun tangga Klien bisa naik
turun tangga sendiri
5 10 5
tetapi harus dengan
bantuan seseorang
9 Mengenakan pakaian Klien bisa
5 10 10 mengenakan
pakaian sendiri
10 Kontrol bowel (BAB) Frekuensi :1x/hr
5 10 10
Konsistensi : lunak
11 Kontrol bladder (BAK) Frekuensi : 6-7x/hr
5 10 10 Warna : kuning
jernih
12 Olah raga/latihan Frekuensi :
seminggu 2 kali
5 10 10
Jenis : senam
lansia
13 Rekreasi/ pemanfaatan Frekuensi: sewaktu
waktu - waktu
5 10 10 Jenis : mengobrol
dengan teman atau
tidur
Total Skor 120
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60 125 : Ketergantungan sebagian
c. 55 : Ketergantungan total
Pengkajian fungsional Barthel Indeks menunjukkan skor 120 termasuk kategori
ketergantungan sebagian
10. Pengkajian Status Mental Gerontik
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPSMQ)
JAWABAN
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
BENAR
01 Tanggal berapa hari ini ? tidak tahu 2
02 Hari apa sekarang ini ? Selasa Selasa
03 Apa nama tempat ini? PSTW Budi Pertiwi PSTW Budi
Pertiwi
04 Dimana alamat anda sekarang? Bandung Bandung
05 Berapa umur anda ? 83 tahun 83 tahun
06 Kapan anda lahir ? zaman Belanda 1935
07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Jokowi
Jokorowi
08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ? SBY
SBY
09 Siapa nama ibu anda ? Ibu Rohaena Ibu
Rohaena
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 17-14-11
dari setiap angka baru, semua secara
menurun 17-14-11
= 10 =0
Skor total =
3
Interpretasi hasil:
a. Salah 0 3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 5 : Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 8 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 10 : Kerusakan intelektual berat.
Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPSMQ) diperoleh nilai salah 1 (fungsi kognitif utuh).
10.1Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE
(Mini Mental Status Exam)
ASPEK NILAI NILAI JAWABAN
NO KRITERIA
KOGNITIF MAKS KLIEN KLIEN
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan
Tahun 2017 2017
Musim Hujan Hujan
Tanggal tidak tahu 2
Hari Selasa selasa
Bulan Mei Mei

Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang


berada Negara Indonesia
Negara Indonesia Propinsi Jawa
Provinsi Jawa Barat Barat
Kota Bandung Kota Bandung
PSTW Budi Pertiwi PSTW Budi
Wisma Pasrah Pertiwi
Wisma Pasrah
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek
(oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan
masing-masing objek.
Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga
objek tadi. (untuk
disebutkan)
Objek .puplen Pulpen
Objek .kursi Kursi
Objek .kertas Kertas
3 Perhatian 5 4 Minta klien untuk
dan memulai dari angka 100
kalkulasi kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat
93 93
86 86
79 79
72 62
65 65
4 Mengingat 3 1 Minta klien untuk
mengulangi ketiga
objek pada no 2 Pulpen, kursi,
(registrasi) tadi. Bila Kertas
benar, 1 point untuk
mesing-masing objek.
5 Bahasa 9 Tunjukan pada klien
suatu benda dan
tanyakan namanya pada
klien
2 (misal pulpen) Pulpen
(misal jam tangan) Jam tangan

Minta klien mengulangi


kata berikut:tak ada
jika, dan, atau, tetapi.
1 Bila benar, nilai 1 point Tak ada, jika, dan,
pernyataan benar 2 buah atau, tetapi
(contoh : tak ada tetapi).

Minta klien untuk


mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari
3 langkah Klien mampu
3 ambil kertas di tangan melakukannnya
Anda, lipat dua dan
taruh dilantai.
ambil kertas di tangan
anda
Lipat dua
Taruh di lantai

Perintahkan pada klien


untuk hal berikut (bila Klien menutup
aktivitas sesuai perintah mata
1 nilai 1 point)
tutup mata anda

Perintahkan pada klien Klien tidak bisa


untuk menulis satu membaca dan
kalimat dan menyalin menulis
gambar.
2 Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
Total 26
Interpretasi hasil :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Jumlah : 26
Identifikasi dengan instrumen MMSE (Mini Mental Status Exam) didapatkan skor 26
yang berarti terjadi aspek mental baik.

11. Pengkajian Keseimbangan


KOMPONEN
KRITERIA SKOR
PENGKAJIAN
Bangun dari tempat duduk (dimasukan analisis)
dengan mata terbuka
Perubahan tidak bangun dari tempat tidur dengan
posisi atau sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong 1
gerakan tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke
keseimbangan bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada
saat berdiri pertama kali
duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata
terbuka
0
menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di
tengah kursi
Bangun dari tempat duduk (dimasukan analisis)
dengan mata tertutup
tidak bangun dari tempat duduk dengan sekali
gerakan, akan tetapi usila mendorong tubuhnya ke 1
atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan
kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri
pertama kali
duduk ke kursi (dimasukkan analisis) dengan mata
tertutup
1
menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di
tengah kursi
Ket : Kursi harus yang keras tanpa lengan
menahan dorongan pada sternyum (3kali) dengan
mata terbuka
klien menggerakkan kaki, memegang 1
objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya
menahan dorongan pada sternum (3 kali) dengan
mata tertutup
klien menggerakkan kaki, memegang 1
objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya
perputaran leher (klien sambil berdiri)
menggerakkan kaki, menggenggam objek
1
untuk dukungan kaki: keluhan vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil
gerakan mengapai sesuatu
tidak mampu untuk menggapai sesuatu
dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri 1
pada ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang
sesuatu untuk dukungan
membungkuk
tidak mampu membungkuk untuk
mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari
1
lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan
memerlukan usaha-usaha yang keras untuk
bangun.
Komponen minta klien berjalan ke tempat yang ditentukan
gaya berjalan ragu-ragu, tersandung, memegang objek 1
atau untuk dukungan
pergerakan ketinggian langkah kaki
kaki tidak naik dari lantai secara
1
konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
kontinuitas langkah kaki
setelah langkah-langkah awal menjadi
0
tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai
kesimetrisan langkah
1
langkah tidak simetris
penyimpangan jalur pada saat berjalan
tidak berjalan dalam garis lurus, 1
bergelombang dari sisi ke sisi
berbalik 1
berhenti sebelum mulai berbalik,
jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek
untuk dukungan
Score total 13
Interpretasi hasil:
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11-15 : resiko jatuh tinggi

Deteksi Awal Perilaku Kekerasan pada Lanjut Usia

No Pertanyaan Ya Tidak
Apakah bapak/ ibu mempunyai seseorang yang menemani,
1
mengantar bepergian, dan periksa ke dokter?
Apakah bapak/ ibu memiliki tanggung jawab membantu
2
seseorang?
3 Apakah bapak/ibu merasa sering sedih atau kesepian?
Apakah bapak/ ibu membuat keputusan sendiri tentang
4
kehidupan yang bapak/ ibu jalani?
Apakah bapak/ibu merasa tidak nyaman dengan seseorang
5
dalam keluarga?
Apakah bapak/ ibu dapat minum obat dan berjalan-jalan
6
sendiri?
7 Apakah bapak/ ibu merasa tidak diinginkan oleh orang sekitar?
Apakah dalam keluarga ada anggota keluarga yang berperilaku
8
kasar kepada bapak/ ibu?
Apakah ada anggota keluarga yang memperlakukan bapak/ibu
9 seperti orang sakit dan harus berada di tempat tidur walaupun
sebenarnya bapak/ ibu merasa sehat?
Adakah seseorang yang memaksa bapak/ibu melakukan
10
sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dilakukan oleh bapak/ibu?
Adakah seseorang yang mengambil barang milik bapak/ ibu
11
tanpa izin?
Apakah bapak/ibu mempercayai sebagian besar orang yang ada
12
dalam keluarga bapak/ibu?
Apakah ada yang mengatakan pada bapak/ibu bahwa bapak/ibu
13
menyebabkan banyak masalah buat keluarga?
Apakah bapak/ibu mempunyai kesempatan untuk melakukan
14
kegiatan pribadi?
Apakah ada orang yang mencoba untuk melukai atau berbuat
15
kasar pada bapak/ibu akhir-akhir ini?
Sumber: Modifikasi dari Neale, A. V., Hwalek, M. A., Scott, R. O., & Stahl, C. (1991).
Validation of the Hwalek- Sengstock elder abuse screening test
ANALISA DATA

NO DATA ETILOGI MASALAH


1 DS : Proses degeneratif
klien mengeluh nyeri pada Nyeri kronis
daerah kedua lutut Pemecahan kondrosit
nyeri sering dirasakan
ketika klien beraktivitas Pengeluaran enzim lisosom
(berjalan)

DO :
Kerusakan matriks
Wajah klien meringis
kartilago
ketika nyeri daerah lutut
dirasakan
Skala nyeri 4 (0-10) dengan Penebalan tulang sendi
numeric pain scale
Perubahan fungsi sendi
Tanda tanda vital : Deformitas sendi
TD : 150 / 80
N : 84 x/menit Merangsang saraf nyeri
RR : 20 x/menit
S : 36,2 C Mengeluarkan bradikinin,
histamin, dan serotonin

Oleh saraf sensori dibawa
ke
sistem saraf pusat

Merangsang thalamus

Cortex serebri

Saraf perifer

Nyeri dipersepsikan

Nyeri kronis
2 DS : Usia lanjut Resiko jatuh
Klien mengatakan sulit
berjalan perlahan Penurunan aktivitas dan
Klien mengatakan nyeri gerak
daerah lutut bertambah bila
beraktivitas (berjalan)
Kekakuan pada sendi
Klien mnegatakan pernah
jatuh di kamar mandi 5
bulan yang lalu Nyeri saat di mobilisasikan

DO : Hasil pengkajian
Hasil pengkajian keseimbangan skor 13
keseimbangan skor 13 resiko jatuh tinggi
(resiko jatuh tinggi)
Klien terlihat berhati-hati Resiko jatuh
ketika berjalan
Posisi tubuh klien kifosis
( bungkuk)
Usia klien 87 tahun

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan penurunan aktivitas dan gerak
2. Resiko jatuh berhubungan dengan kekakuan sendi lutut
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. E Tempat :PTSW Budi Pertiwi
Umur : 87 tahun Nama Mahasiswa : Dewi P

Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Raional

1 Nyeri kronis berhubungan Tupan: - Kajian intensitas, lokasi, durasi - Untuk keefektifan dalam
dengan penurunan aktifitas dan factor penyebab nyeri penanganan nyeri klie
dan gerak Nyeri berkurang klien bisa muncul dan hilang
beradaptasi dengan nyeri
- Observasi tanda tanda Vital tiap - Tanda - tanda
Tupen: haemodinamik yang
hari
tidak stabil dapat terjadi
Setelah dilakukan tindakan
perawatan selama 8 kali akibat kompensasi
pertemuan nyeri berkurang pertahanan tubuh dari
nyeri berlangsung
atau klien bisa beradaptasi
dengan nyeri, dengan
kriteria - Ajarkan teknik relaksasi nafas - Teknik relaksasi napas
dalam dan anjurkan untuk dalam dapat
- Klien bisa melakukan teknik relaksasi meningkatkan supali O2
beradaptasi nyeri ke jaringan sehingga tidak
napas dalam bila klien
- Ekspresi wajah klien mengalami nyeri terjadi metabolisme
tampak rileks anaerobdan penimbunan
- Skala nyeri asam laktat penyebanyeri
berkurang dari skla - Ajarkan teknik relaksasi otot - relaksasi otot progresif
10 menjadi 2 atau 1 progresif dan ajarkan klien memusatkan perhatian
(dari rentang skala untuk melakukan relaksasi otot pada suatu aktifitas otot
nyeri 1-10) progresif sebelum tidur atau bila dengan mengidentifikasi
- Tanda tanda vital klien merasakan nyeri otot yang tegang
dalam batas normal kemudian menurunkan
- Klien dapat ketegangan dengan.
mempraktekan terafi Selain itu juga dengan
nyeri non relaksasi akan membuat
farmakologis secara individu lebih mampu
mandiri bila nyeri menghindari reaksi yang
dirasakan berlebihan karena adanya
stres, mengatasi masalah-
masalah yang
berhubungan dengan stres
seperti hipertensi, sakit
kepala, insomnia,
mengurangi tingkat
kecemasan, mengurangi
kemungkinan gangguan
yang berhubungan dengan
stres dan mengontrol
anticipatory anxiety
sebelum situasi yang
menimbulkan kecemasan
- Ajarkan klien senam reumatik dan - Olahraga senam dapat
anjurkan untuk melakukan senam menstimulasi peningkatan
reumatik 3 kali seminggu pelepasan hormon
endorfin. Endorfin
memberikan efek
analgesia dengan
memblokir proses
pelepasan substansi p dari
neuron sensorik sehingga
proses transmisi impuls
nyeri di medula spinalis
menjadi terhambat dan
sensasi nyeri menjadi
berkurang.

- Ajarkan klien cara minum obat - Untuk menghindari kasus


nyeri: beritahu klien jenis obat poli farmasi pada lansia
dan fungsinya, anjurkan klien
untuk minum obat sesuai aturan
/ dosis

2 Resiko jatuh berhubungan Tupan : - Identifikasi kebutuhan keamanan - Mengetahui kebutuhan


dengan kgangguan untuk klien sesuai dengan kondisi keamanan klien sesuai
keseimbangan Tidak terjadi jatuh atau fisik dengan kondisi fisik klien
cedera

Tupen : - Berikan lingkungan aman bagi - lingkungan yang aman


klien, seperti: menyingkirkan dapat mengurangi resiko
Setelah dilakukan tindakan barang berbahaya, menghindari jatuh/cidera
keperawatan selama 8 kali lantai licin, mendekatkan alat-alat
pertemuan klien dapat yang biasa diperlukan klien, posisi
menjaga dirinya dan resiko tempat tidur rendah.
jatuh. Dengan kriteria :

- Klien mengerti dengan - Anjurkan klien untuk bangun dari - berdiri maupun berjalan
kondisinya saat ini tempat tidur atau berdiri dari perlahan akan
- Klien mengerti hal-hal tempat duduk dengan perlahan menurunkan resiko jatuh
yang beresiko
menyebabkan klien - Hindari klien keluar malam hari - aktivitas malam hari
jatuh sehingga klien untuk memenuhi kebutuhan merupakan resiko jatuh
dapat meminta eliminasi (mengosongkan kandung dan tanpa pengawasan
bantuan orang lain. kemih dan BAB sebelum tidur orang lain

- Anjurkan klien untuk ditemani


penghuni panti lainnya atau - Antisipasi adanya cedera
petugas bila klien mau keluar akibat jatuh
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Tgl/jam Dx Implementasi Evaluasi/respon paraf


1 2 Mei 1 Dewi
2017 - Mengkaji intensitas, nyeri dirasakan pada
jam 07-14 lokasi, durasi dan kedua lutut dan tangan
factor penyebab nyeri sebelah kanan
muncul dan hilang

- Observasi tanda
tanda Vital TD 150/80 mmHg
HR 84 x/m
RR 20 x/menit
S 36,4oC
- Mengajarkan teknik Klien mengikuti
relaksasi napas dalam teknik napas dalam
dan mengatakan enak
setelah napas dalam

- Mengajak klien untuk klien mengikuti


mengikuti senam senam lansia sambil
lansia duduk

2 - Menganjurkan kepda meminimalkan cedera


klien untuk tidak akibat jatuh
keluar kamar sendiri
atau ditemani petugas

2 3 mei 1 - Mengkaji ulang klien mengatakan Dewi


2017 keluhan klien nyeri berkurang
jam 07-14
- Mengajak klien untuk klien mengikuti
mengikuti senam senam lansia
lansia

- Mengajarkan klien antusias


relaksasi otot mengikuti senam
progresif
2 - Mengukur Tanda- TD 150/90 mmHg Dewi
tanda vita
HR 88 x/m
- Menganjurkan klien RR 20 x/menit
untuk tidak berjalan S 36,2oC
sendiri dan berhati
hati saat jalan

3 4 mei 1 - Mengkaji ulang klien mengatakan nyeri Dewi


2017 keluhan nyeri klien dirasakan hilang timbul

- Mengukur TTV TD 140/80 mmHg


HR 88 x/m
RR 20 x/menit
S 36,2oC
2 - Membantu klien
dalam pemenuhan
kebersihan diri : ke
toilet dan pemenuhan
nutrisi
- Mendampingi klien
melakukan
pemeriksaan mata

4 5 Mei 1 - Mengajarkan senam klien tampak anusias Dewi


2017 reumatik mengikuti

- Memgukur TTV TD 140/80 mmHg


HR 88 x/m
RR 20 x/menit
S 36,2oC
2 - menciptakan
lingkungan aman
bagi klien dengan
membereskan lemari
klien dan
menjauhkan benda-
mudah pecah dari
jangkauan klien
1 - mengkaji ulang klien mengatakan nyeri
5 6 mei keluhan nyeri klien lutut masih dirasakan Dewi
2017
- melatih kembali klien antusias melakukan
teknik napas dalam ROP
dan relaksasi otot
progresif
klien menggunakan
- menganjurkan klien sandal karet
untuk memakai alas
kaki/sandal yang
tidak licin

6 8-5-2017 - mengkaji ulang klien mengatakan nyeri


jam 7-14 keluhan nyeri klien lutut berkurang

- mengukur TTV TD 140/80 mmHg Dewi


HR 84 x/m
RR 20 x/menit
S 36,2oC
- Mengevaluasi
klien sudah bisa
kembali teknik
melakuka teknik napas
relaksasi napas dalam
dalam
- Mendampingi klien
makan

klien mengatakan nyeri


7 9-5-2017 1 - Mengkaji keluhan Dewi
sendi berkurang
jam 7-14 nyeri klien
- Mendampingi klien
klien senam sambil dudu
senam lansia
- Mengukur TTV
TD 130/80 mmHg
HR 84 x/m
RR 20 x/menit
S 36,2o
- Mengajarkan senam klien senam sambil duduk
2 reumatik
- Mendampingi klien
makan
- Mendampingi klien
jalan- jalan d taman
8 10-5- 1 - Mengkaji keluhan - Klien mengatakan Dewi
2017 klien nyeri sendi berkurang
jam 07-14 - Mengukur TTV - TD 130/80 mmHg
HR 84x/m
RR 20 x/menit
- Mendampingi klien S 36,2oC
melakukan terafi
massage
- Mendampingi klien
jalan-jalan di depan
2 panti
- Mendampingi klien
ke ruang makan

CATATAN PERKEMBANGAN
Dx Tgl/ Jam Catatan Perkembangan Paraf
1 Rabu S: Dewi. P
10-5-2015 Klien mengatakan nyeri sendinya dirasakan hilang
jam 10 timbul terutama bila beraktifitas, saat ini nyeri
sedang tidak dirasakan
O:
- Ekspresi wajah tenang
- Skala nyeri 2 (0-10) pada numeric pain scale
- TD 140/80 mmHg
HR 88 x/m
RR 20 x/menit
S 36,2oC
A:
Masalah hampir teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi

2 Rabu S:
10-5-2015 - Klien mengatakan kalau jalan harus perlahan
jam 10 - Klien mengatakan nyeri kaki masih terasa bila
beraktifitas
O:
- Posisi tubuh kifosis ( bungkuk)
- selama perawatan klien belum pernah jatuh
A:
Masalah belum teratasi ( klien berisiko jatuh)
P:
Lanjutkan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Ayunani, Alie. 2014. Effect Of Progressive Muscle Relaxation Exercise On Blood


Pressure In Elderly With Hypertension In UPT PSLU District Mojopahit
Mojokerto. Jurnal Keperawatan Padjadjaran.Vol 4 no 2 (2016)
Hassanpour, Amir Jalali.2015. Effect of Progressive Muscle Relaxation on the
Fatigue and Quality of Life Among Iranian Aging Persons. Acta Medica
Iranica. Vol. 54, No. 7 (2016)
Herdman, T Heather. 2012. Diagnosa keperawatan, definisi dan klasifikasi 2012-
2014. EGC : Jakarta
Nuratif, Kusuma. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasrkan Penerapan
Diagnose Nanda, NIC,NOC dalam Berbagai Kasus. Media Action : Jogjakarta
Sitinjak dkk. 2016. Pengaruh Senam Rematik terhadap Perubahan Skala Nyeri
pada Lanjut Usia dengan Osteoarthritis Lutut. Volume 4 Nomor 2 Agustus
2016 .

Anda mungkin juga menyukai