Disusun Oleh :
Dewi Puspitasari
220112160091
A. Pengertian
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular kronik yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae (M leprae) yang intra
seluler obligat menyerang saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu
kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas kemudian ke organ
lain kecuali susunan saraf pusat. Penyakit kusta dikenal juga dengan
nama Morbus Hansen atau lepra.
B. Etiologi
Penyakit kusta disebabkan oleh M .leprae yang ditemukan oleh G.H.
Armauer Hansen tahun 1873 di Norwegia.Basil ini bersifat tahan
asam, bentuk pleomorf lurus, batang ramping dan sisanya berbentuk
paralel dengan kedua ujung-ujungnya bulat dengan ukuran panjang 1-8
um dan diameter 0,25-0,3 um. Basil ini menyerupai kuman berbentuk
batang yang gram positif, tidak bergerak dan tidak berspora.
C. Manifestasi Klinik
1. Lesi (kelainan) kulit yang mati rasa
Kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak keputih-putihan
(hypopigmentasi) atau kemerah-merahan (erithematous) yang mati
rasa (anaesthesi).
2. Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi
saraf. Gangguan fungsi saraf ini merupakan akibat dari peradangan
kronis saraf tepi (neuritis perifer). Gangguan fungsi saraf ini bisa
berupa :
a. Gangguan fungsi sensori seperti mati rasa
b. Gangguan fungsi motoris seperti kelemahan otot (parese) atau
kelumpuhan (paralise)
c. Gangguan fungsi otonom seperti kulit kering dan retak-retak.
3. Adanya bakteri tahan asam (BTA) didalam kerokan jaringan kulit
Seseorang dinyatakan sebagai penderita kusta apabila di temukan satu
atau lebih
dari
sebagian
besar
tanda-tanda
utama
diatas.
Pada
dasarnya
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Nama
: Tn. U
Tanggal Lahir
: 30 Juli 1975
Umur
: 41 Tahun
Alamat
: Gunung Halu rt 08 rw 04
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Kerja Bangunan
Suku
: Sunda
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: menikah
Tanggal Pengkajian : 3 November 2016 jam 11
Diagnosa Medis
: Morbus Hansen
No Medrek
: 1490583
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Bercak eriteme ( kemerahan ) pada kulit sekitar
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kurang lebih 1 tahun SMRS klien mengatakan terdapat bercak- bercak
putih seperti panu pada daerah perut dan punggung tapi tidak dirasakan
gatal, semakin lama bercak putihnya semakin banyak menjalar ke daerah
lengan. Kurang lebih 4 bulan SMRS klien mengeluh daerah sekitar mata
merah dan bengkak dan dirasakan sakit, bercak putih yang ditangan juga
menjadi merah dan bengkak, telapak tangan dirasakan baal. Pada saat
dikaji kemerahan kulit daerah sekitar mata + bengkak berkurang, nyeri
sudah tidak dirasakan, baal pada telapak tangan berkurang, terdapat bercak
putih pada daerah perut, punggung dan lengan
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan klien
4. Riwayat Masa Lalu
Klien pernah dirawat karena penyakit typus.
5. Riwayat Sosial
Klien tinggal bersama istri dan ketiga anaknya dirumah berukuran sedang,
ventilasi rumah cukup, hubungan klien dengan keluarga lainnya dan
tetangga cukup baik, klien dan keluarganya sudah paham bahwa
penyakitnya menular, klien juga mengatakan bahwa semua anggota
keluarganya sudah diperiksa dan hasilnya negatif
6. Riwayat Psikososial
Klien tidak merasa minder karena penyakit yang dideritanya, klien
menganggap bahwa penyakitnya merupakan cobaan
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 M6 V5
TTV
TD
: 120/80
Nadi
: 84x/ menit
RR
: 24x/ menit
Suhu
: 36.5 C
b. Sistem Penglihatan
Ukuran simetris, Kulit daerah sekitar mata tampak kemerahan dan sedikit
bengkak, replek mengedip +, tidak ada gangguan penglihatan, nyeri tekan
-, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, klien dapat
menggerakkan bola mata ke segala arah dan dapat membaca papan nama
pada jarak 1 meter.
c. Sistem pernapasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan, klien dapat
mencium bau minyak kayu putih dalam keadaan mata tertutup, tidak ada
kesulitan bernapas
d. Sistem Persyarfan
Sedikit baal pada daerah jari tangan
e. System musculoskeletal
Ekstrimitas atas dan bawah simetris, tidak ada atropi, tdk ada edema,
kekuatan oyot 5, sedikit baal baal pada daerah jari tangan
f. Sistem Integumen
Terdapat bercak putih ( hipopigmentasi) pada daerah lengan, perut dan
punggung, terdapat eritema ( kemerahan) pada kulit Sekitar mata
D. ANALISA DATA
No.
Data
DS :
Etiologi
Masalah
mycobacterium leprae
Klien
mengeluh
kulit
disekitar
mata
sudah
bulan
mengalami
integritas kulit
droplet infection atau kontak dgn kulit
6
masuk dalam pemb dermis dan sel sechwan
kemerahan
system imun seluler meningkat
DO :
Eritema
atau
kemerahan
pada
kerusakan
fagisitosis
basil mati dan menumpuk bercampur
makrofag
terbentuk granuloma
masuk ke aliran darah
terjadi proses inflamasi
terbentuk nodul eritema pada kulit sekitar
mata
kerusakan integritas kulit
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
: Tn. U
Usia
: 41 tahun
DIAGNO
N
SA
O KEPERA
WATAN
1 Kerusakan
integritas
kulit
berhubung
an dengan
proses
inflamasi
PERENCANAAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
Setelah
1. Kaji/catat
1. Memberikan
dilakukan
warna
lesi,
informasi
tindakan
perhatikan jika
dasartentang
keperawatan
ada
jaringan
terjadi
proses
selama
1x30
nekrotik
dan
inflamasidan
menit
klien
kondisi sekitar
mengenai
menunjukan
luka
sirkulasi
kemampuan
daerahyang
dalam
terdapat lesi.
2. Berikan
melakukan
perawatan
perawatan luka
khusus
pada 2. Menurunkan
dengan klien,
daerah
yang
dengan kriteria:
terjadi inflamasi
Keluarga
mampu
3. Evaluasi warna
menyebutkan
lesi
dan
kembali
cara
jaringan yang
melakukan
terjadi
perawatan luka
inflamasi,
perhatikan
adakah
penyebaran pada
jaringan sekitar
4. Ajarkan klien
untuk
melakukan
perawatan lika
dirumah :
-
Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
kontak
dengan
dengan luka
Bersihkan
luka dengan
sabun
kemudian
lembabkan
luka dengan
kassa nacl
Bila
ada
tanda
bengkak,
kemerahan
atau
bau
pada luka
segera bawa
terjadinyapenyeba
ran
inflamasi
pada jaringan seki
3. Mengevaluasi
perkembangan
lesi dan inflamasi
dan
mengidentifikasi
terjadinya
komplikasi
4. Untuk mencegah
terjadinya infeksi
pada luka
ke
pelayanan
terdekat
5. Untuk
menghindari
terjadinya
cacat
pada
kusta
disebabkan oleh
kerusakan fungsi
saraf tepi, baik
karena
kuman
kusta
maupun
karena peradangan
sewaktu keadaan
reaksi netral
5. Ajarkan klien
untuk
melakukan
perawatan pada
daerah mata
- Memeriksa
mata setiap
hari
dari
kotoran dan
kemerahan
yang
bertambah
- Klien harus
mengedip
engan kuat 6. Tujuan
utama
dan sering
program
pemberantasan
6. Kolaborasi
kusta
adalah
untuk
penyembuhan
pemberian
pasien kusta dan
multi
drug
mencegah
terafi
timbulnya
cacat
serta
memutuskan
mata
rantai
penularan
dari
pasien
kusta
terutama tipe yang
menular
kepada
orang lain untuk
menurunkan
insiden penyakit
: Tn. U
Usia
41 tahun
Tgl/ jam
DP
2/11-16
11
Implementasi
Evaluasi
Paraf
1. Mengkaji adanya
lesi dan jaringan
nekrotik pada luka
1. Eriteme
pada
daerah sekitar mata,
tidak ada jaringan
nekrotik,
luka
sudah mulai kering,
bengkak berkurang
2. Mengajarkan
kepada klien
tentang perawatan
luka dirumah :
-
2. Klien
tampak
mengerti dan bisa
menyebutkan
kembali
cara
perawatan luka di
Cuci
tangan
rumah
sebelum
dan
sesudah kontak
dengan dengan
luka
Bersihkan luka
dengan sabun
kemudian
lembabkan luka
dengan
kassa
nacl
Bila ada tanda
bengkak,
kemerahan atau
bau pada luka
segera bawa ke
pelayanan
terdekat
3. Mengjarkan
klien
untuk
melakukan
3. klien
perawatan
pada
mengerti
daerah mata
- Memeriksa mata
setiap hari dari
kotoran
dan
tampak
kemerahan yang
bertambah
Klien
harus
ingat
sering
mengedip
dengan kuat
I.
DP
EVALUASI
Nama Klien
: An. M
Usia
: 3.2 tahun
Tanggal/Jam
2 Oktober 2016 / 13.00
Catatan Perkembangan
S:O:
Keluarga ( nenek dan kakek klien) mampu
menyebutkan
kembali
bagaimana
cara