Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

1. TUJUAN
1. Menguji daya hantar listrik suatu larutan
2. Mengelompokan dan mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit
3. Mengelompokan dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah

2. DASAR TEORI
Larutan adalah suatu campuran homogen antara dua zat atau lebih
dimana partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebut
secara merata. Komponen-komponen larutan adalah pelarut atau (Biasanya
dengan jumlah lebih banyak) dan zat terlarut (Biasanya dengan jumlah sedikit).
Dalam kegiatan ini, jenis pelarut yang akan dibahas adalah air. Air berbagai
alasan mengapa air merupakan pelarut yang umum ditemui dan digunakan. Hal
ini antara lain karena ketersediaan air yang melimpah di alam. Disamping itu,
sifat air yang mampu melarutkan berbagai macam zat, menyebabkan reaksi
kimia sebagian besar berlangsung dalam pelarut air dapat membentuk larutan.
Tetapi tidak hanya semua larutan berwujud cair saja, misalnya udara
yang merupakan campuran dari berbagai macam gas. Ada juga campuran
berupa padatan, misalnya emas 23 karat yang merupakan campuran logam
emas dan tembaga.
(a) Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
Berdasarkan daya hantar listriknya, Larutan dapat digolongkan kedalam
larutan elektrolit dan non elektrolit.
1. Larutan Elektrolit
Merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Hal
tersebut disebabkan adanya ion-ion positif dan ion-ion negatif yang
berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan. Hantaran
listrik melalui larutan dapat ditunjukkan dengan alat penguji elektrolit.
Adanya aliran listrik melalui larutan ditandai oleh menyalanya lampu pijar
pada rangkaian itu dan/atau adanya suatu perubahan (misal timbul
gelembung) pada salah satu atau kedua elektrodenya.
Contoh ionisasi larutan elektrolit :
a) HCl H + Cl (asam)
b) KOH K + OH (basa)
c) NaCl Na + Cl (garam)
Berdasarkan daya hantar listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi
dua sebagai berikut:
a) Larutan elektrolit kuat
Adalah larutan elektrolit dengan daya hantar listrik besar,
sehingga menyebabkan nyala lampu terang.
Contoh: larutan asam kuat (HCl, HBr, HSO, HNO), basa kuat
(LiOH, NaOH, KOH, Ba(OH)), asam-asam oksihalogen (HClO, HlO,
HClO, HlO), dan garam-garam (NaCl, KCl).
b) Larutan elektrolit lemah
Adalah larutan elektrolit dengan daya hantar listrik lemah/kecil,
sehingga menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul
gelembung gas saja.
Contoh: CHCOOH, Al(OH), AgCl, CaCO, NH3
2. Larutan Nonelektrolit
Merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik yang
dikarenakan zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral
(tidak terurai menjadi ion-ion) yang tidak bermuatan listrik.
Contoh: larutan gula (CHO), urea (CO(NH))
(b) Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen Polar
Jika ditinjau dari ikatan kimianya, larutan elektrolit digolongkan atas dua
macam, yaitu :
1. Senyawa ion
Senyawa ion merupakan senyawa yang terbentuk dari atom-atom
dengan ikatan ion. Senyawa ion yang berwujud padat ion-ionnya tidak
dapat bergerak bebas seperti dalam larutan, tetapi dalam wujud
lelehannya dapat bergerak bebas. Oleh karena itu senyawa ion yang
berwujud padat tidak dapat menghantarkan listrik. Akan tetapi, jika
senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-ionny dapat bergerak
bebas, sehingga lelehan dan larutan senyawa ion dapat menghantar
listrik.Senyawa ion terdiri atas ion-ion, misalnya NaCl dan NaOH. NaCl
terdiri ats ion-ion Na dan Cl, sedangkan NaOH terdiri atas Na dan
OH.
2. Senyawa kovalen polar
Senyawa kovalen polar merupakan senyawa yang terbentuk dari
atom-atom yang berkaitan kovalen dan memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar. Senyawa kovalen polar dalam bentuk
murninya merupakan penghantar listrik yang buruk, tetapi jika dilarutkan
dalam air menjadi penghantar listrik yang baik. Contoh larutan senyawa
kovalen polar adalah sebagai berikut:
a) Larutan elektrolit kuat, contohnya HCl, HNO3, dan H2SO4
b) Larutan elektrolit lemah, contohnya CH3COOH dan NH4OH
(c) Teori Ion Svante Arrhenius
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius mengajukan teorinya, bahwa
dalam larutan elektrolit yang berperan menghantarkan arus listrik adalah
partikel-partikel bermuatan (ion) yang bergerak bebas di dalam larutan. Bila
kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka oleh pengaruh air NaCl akan
terdisosiasi menjadi ion Na+ (kation)dan Cl- (anion) yang bergerak bebas.
Ion-ion inilah yang bergerak sambil membawa muatan listrik ke dua ujung
kawat (kutub elektrode) alat uji elektrolit.
(d) Alat Uji Elektrolit
Untuk mengetahui kemampuan suatu larutan menghantarkan listrik
digunakan alat sebagai berikut:
Dua buah electrode yang dirangkaikan dengan lampu pijar dan
dihubungkan dengan tegangan listrik
Gejala kelistrikan yang diamati pada larutan yang dapat menghantar listrik:
1. Lampu pijar menyala terang, dan muncul gelembung-gelembung gas di
sekitar elektroda
2. Lampu pijar redup, dan muncul gelembung-gelembung gas disekitar
elektroda
3. Lampu pijar tidak menyala, tapi timbul gelembung-gelembung gas
disekitar elektroda
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, tidak akan
memberikan gejala kelistrikan seperti : lampu pijar tidak menyala dan tidak
muncul gelembung gas pada alat uji elektrolit

3. ALAT DAN BAHAN


1. Alat uji elektrolit
2. Kertas tissue
3. Batu baterai
4. Gelas kimia
5. Air
6. Larutan KOH
7. Larutan NaCl
8. Larutan HCl
9. Larutan H2SO4
10. Larutan Gula
11. Larutan CO(NH2)2
12. Larutan NH3
13. Larutan cuka

4. LANGKAH KERJA
1. Hubungkan kabel-kabel yang ada pada alat uji elektrolit dengan benar dan
colok ke stop kontak.
2. Tuangkan larutan secukupnya pada gelas kimia yang bersih dan kering
(cukup 20 mL tiap larutan)
3. Ujilah larutan yang terdapat pada tabel hasil pengamatan dengan
mencelupkan elektrode ke dalam larutan.
4. Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup,
atau tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat
banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung sama sekali.
5. Bila akan berganti larutan, celupkan elektroda ke dalam air terlebih dahulu
dan keringkan dengan kertas tissue agar larutan tersebut tidak
terkontaminasi/tercampur dengan larutan yang diuji sebelumnya.
6. Lakukan hal yang sama untuk pengujian larutan lainnya.

5. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan kelompok kami :
No. Bahan (zat terlarut) Rumus kimia Lampu Sekitar elektrode
Sedikit
1. Kalium hidroksida KOH Menyala
gelembung gas
Banyak
2. Natrium klorida NaCl Menyala
gelembung gas
Banyak
3. Asam klorida HCl Menyala
gelembung gas
Banyak
4. Asam sulfat H2SO4 Menyala
gelembung gas
Tidak ada
5. Gula C12H22O11 Tidak menyala
gelembung gas
Tidak ada
6. Urea CO(NH2)2 Tidak menyala
gelembung gas
Tidak ada
7. Amonia NH3 Tidak menyala
gelembung gas
Tidak ada
8. Asam cuka CH3COOH Tidak menyala
gelembung gas

Hasil pengamatan yang benar :


No. Bahan (zat terlarut) Rumus kimia Lampu Sekitar elektrode
Banyak
1. Kalium hidroksida KOH Menyala
gelembung gas
Banyak
2. Natrium klorida NaCl Menyala
gelembung gas
Banyak
3. Asam klorida HCl Menyala
gelembung gas
Banyak
4. Asam sulfat H2SO4 Menyala
gelembung gas
Tidak ada
5. Gula C12H22O11 Tidak menyala
gelembung gas
Tidak ada
6. Urea CO(NH2)2 Tidak menyala
gelembung gas
Sedikit
7. Amonia NH3 Menyala redup
gelembung gas
Menyala
Sedikit
8. Asam cuka CH3COOH redup/tidak
gelembung gas
menyala

6. PEMBAHASAN
1. Kalium hidroksida (KOH)
Kalium hidroksida seharusnya termasuk larutan elektrolit kuat. Sesuai
dengan teori yang benar, lampu menyala dan terdapat banyak gelembung
gas di sekitar elektrode. Namun, ketika kami melakukan pengamatan,
lampu menyala dan terdapat sedikit gelembung gas di sekitar elektrode.
2. Natrium klorida (NaCl)
Natrium klorida (garam dapur) termasuk larutan elektrolit kuat. Ketika kami
melakukan pengamatan dan sesuai dengan teori yang benar, lampu
menyala dan terdapat banyak gelembung gas di sekitar elektrode.
3. Asam klorida (HCl)
Asam klorida termasuk larutan elektrolit kuat. Ketika kami melakukan
pengamatan dan sesuai dengan teori yang benar, lampu menyala dan
terdapat banyak gelembung gas di sekitar elektrode.
4. Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat termasuk larutan elektrolit kuat. Ketika kami melakukan
pengamatan dan sesuai dengan teori yang benar, lampu menyala dan
terdapat banyak gelembung gas di sekitar elektrode.
5. Gula (C12H22O11)
Gula termasuk larutan nonelektrolit. Ketika kami melakukan pengamatan
dan sesuai dengan teori yang benar, lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas di sekitar elektrode.
6. Urea (CO(NH2)2)
Urea termasuk larutan nonelektrolit. Ketika kami melakukan pengamatan
dan sesuai dengan teori yang benar, lampu tidak menyala dan tidak ada
gelembung gas di sekitar elektrode.
7. Amonia (NH3)
Amonia seharusnya termasuk larutan elektrolit lemah. Sesuai dengan teori
yang benar, lampu menyala redup dan terdapat sedikit gelembung gas di
sekitar elektrode. Namun, ketika kami melakukan pengamatan, lampu tidak
menyala dan tidak terdapat gelembung gas di sekitar elektrode.
8. Asam asetat/cuka (CH3COOH)
Asam asetat (cuka) seharusnya termasuk larutan elektrolit lemah. Sesuai
dengan teori yang benar, lampu menyala redup atau bahkan tidak menyala,
namun masih terdapat sedikit gelembung gas di sekitar elektrode. Namun,
ketika kami melakukan pengamatan, lampu tidak menyala dan tidak
terdapat gelembung gas di sekitar elektrode.

7. KESIMPULAN
Larutan elektrolit kuat mempunyai ciri yaitu lampu menyala dan terdapat
gelembung gas yang banyak di sekitar elektrode.
Larutan elektrolit lemah mempunyai ciri yaitu lampu menyala redup/tidak
menyala dan terdapat sedikit gelembung gas di sekitar elektrode.
Larutan nonelektrolit mempunyai ciri lampu tidak menyala dan tidak
terdapat gelembung gas di sekitar elektrode.

8. DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2007. Kimia untuk SMA kelas X. Surakarta : PHiETA
http://deviafebriani.blogspot.co.id/2014/01/daya-hantar-listrik-larutan-
kimia.html
http://candradayanti.blogspot.co.id/2012/04/laporan-praktikum-kimia.html
http://iu-putry.blogspot.co.id/2012/05/teori-dasar-larutan-elektrolit-dan-
non.html
http://dahliasylvia.blogspot.co.id/2014/02/laporan-praktikum-kimia-uji-
larutan.html
https://www.academia.edu/10658519/LAPORAN_PENELITIAN_DAN_PEN
GAMATAN_LARUTAN_ELEKTROLIT_DAN_NON-_ELEKTROLIT
http://iu-putry.blogspot.co.id/2012/05/teori-dasar-larutan-elektrolit-dan-
non.html
http://ummatul.blogspot.co.id/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

9. JAWABAN PERTANYAAN

1. Kelompokkan larutan yang diuji ke dalam kelompok larutan elektrolit dan


nonelektrolit
a. Larutan elektrolit : Kalium hidroksida, Natrium klorida, Asam
klorida, Asam sulfat, Amonia, Asam asetat
(cuka)
b. Larutan nonelektrolit : Gula, Urea

2. Di antara larutan yang diperiksa, jenis larutan yang mengandung zat


terlarut berupa
a. Senyawa ion : KOH, NaCl
b. Senyawa kovalen : HCl, H2SO4, C12H22O11, NH3, CH3COOH

3. Di antara larutan yang diperiksa, jenis larutan elektrolit yang di dalamnya


mengandung
a. Senyawa ion : KOH, NaCl
b. Senyawa kovalen : HCl, H2SO4, C12H22O11, NH3, CH3COOH,
CO(NH2)2

4. Dalam keadaan cair (leburan) dan dalam larutan, senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik, sebab ion-ionnya bebas bergerak. Akan tetapi,
dalam keadaan padat senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik,
sebab ionnya tidak dapat bergerak bebas. Di dalam larutan, senyawa ion
dapat terurai menjadi ion positif dan negatif, peristiwa itu disebut disosiasi.
Lengkapilah:
a. NaCl(aq) Na+(aq) + Cl(aq)
b. Ca(NO3)2(aq) Ca2+(aq) + NO3 (aq)
c. MgCl2(aq) Mg2+(aq) + 2Cl (aq)
d. Al2(SO4)3(aq) 2Al3+(aq)+ 3SO42 (aq)

5. Senyawa kovalen polar dapat terurai menjadi ion positif dan negatif,
karena gaya tarik molekul-molekul air yang bersifat polar
Lengkapilah:
a. HCl(aq) H+(aq) + Cl(aq)
b. H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
c. HNO3(aq) H+(aq) + NO3(aq)
d. H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)

6. Larutan elektrolit yang berdaya hantar listrik lemah disebut elektrolit


lemah, dan yang berdaya hantar listrik kuat disebut elektrolit kuat.
Jelaskan hubungan antara jumlah ion dengan daya hantar listrik larutan
elektrolit.
Daya hantar listrik larutan elektrolit ditentukan oleh banyak sedikitnya ion
yang terjadi oleh proses disosiasi atau ionisasi. Kekuatan daya hantar
listrik berbanding lurus dengan jumlah ion yang terdapat di dalam larutan.
Semakin banyak ion yang terdapat di dalam larutan, semakin kuat daya
hantar listriknya.

Anda mungkin juga menyukai