Anda di halaman 1dari 3

Analisis Laporan Keuangan PT Unilever Indonesia Triwulan I Tahun 2015

Dalam Laporan Keuangan ini terdapat akun aset (assets) dimana dalam akun ini terbagi atas 2
jenis yakni aset lancar (current assets) dan aset tidak lancar (non-current assets). Di dalam akun
aset lancar (current assets) terdapat akun akun lagi yakni kas dan setara kas (cash and cash
equivalents), piutang usaha (trade debtors) dimana terdiri dari piutang usaha pihak ketiga (trade
debtors from third parties) serta piutang usaha pihak berelasi (trade debtors from related parties),
lalu terdapat akun persediaan (inventories), pajak dibayar dimuka (prepaid taxes) dimana di
dalamnya ada pajak lain lain (other taxes) serta terdapat akun beban dibayar dimuka (prepaid
expenses). Di dalam akun aset tidak lancar (non-current assets) terdapat akun akun lainnya
yakni aset tetap (fixed assets), goodwill, aset takberwujud (intangible assets), dan aset tidak
lancar lainnya (other non-current assets).

Di dalam laporan keuangan ini juga, terdapat akun liabilitas (liabilities) dimana dalam akun
ini juga terbagi menjadi 2 yakni liabilitas jangka pendek (current liabilities) dan liabilitas jangka
panjang (non-current liabilities). Di dalam akun liabilitas jangka pendek (current
liabilities)terdapat juga akun akun lagi yakni pinjaman bank (bank borrowings), utang usaha
(trade creditors) dimana akun utang usaha (trade creditors) ini ada dari pihak ketiga (third
parties) dan pihak berelasi (related parties), terdapat juga utang pajak (taxes payable) dimana
akun utang pajak (taxes payable) ini terbagi atas pajak penghasilan badan (corporate income tax)
dan pajak lain lain (other taxes). Lalu terdapat akun akrual (accruals), akun utang lain lain
(other payables) dimana utang lain lain (other payables) ini ada dari pihak ketiga (third parties)
dan pihak berelasi (related parties), dan juga terdapat akun kewajiban imbalan kerja jangka
panjang bagian lancar (long-term employee benefits obligations current portion). Akun
liabilitas jangka panjang(non-current liabilities) hanya terdiri dari dua akun saja yakni liabilitas
pajak tangguhan (deffered tax liabilities) serta kewajiban imbalan kerja jangka panjang bagian
tidak lancar(long-term employee benefits obligations non-current portion).

Kemudian terdapat pula akun ekuitas (equity) yang terdiri atas : modal saham (share capital)
yaitu modal dasar yang seluruhnya ditempatkan dan disetor penuh, lalu terdapat tambahan
modal disetor (additional paid-in capital), saldo laba yang dicadangkan (appropriated retained
earnings), dan yang terakhir adalah saldo laba yang belum dicadangkan (unappropriated retained
earnings).

Laporan Laba Rugi terdiri atas beberapa akun yaitu akun penjualan bersih (net sales) dan
harga pokok penjualan (cost of goods sold) menghasilkan laba bruto (gross profit),kemudian laba
bruto (gross profit) tersebut dengan beban pemasaran dan penjualan (marketing and selling
expenses), beban umum dan administrasi (general and administration expenses) serta
(penghasilan)/beban lain-lain,bersih (other(income)/expenses,net) yang menghasilkan laba usaha
(operating profit), lalu laba usaha (operating profit) dengan penghasilan keuangan (Finance
income) dan biaya keuangan (finance costs) menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan
(profit before income tax), laba sebelum pajak penghasilan (profit before income tax) dan beban
pajak penghasilan (income tax expanse) menghasilkan laba periode berjalan (profit for the
period), laba periode berjalan (profit for the period) dan pendapatan komprehensif lainnya (other
comprehensive income)menghasilkan jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan (total
comprehensive income for the period), dan yang terakhir adalah laba bersih per saham dasar
(basic earnings per sahare).

Laporan Perubahan Ekuitas terdiri atas beberapa periode yaitu yang pertama adalah saldo 1
Januari 2013 (balance as at 1 January 2013) dengan akun jumlah pendapatan komprehensif
periode berjalan (total comprehensive income for the period), dampak perubahan kebijakan
akuntansi atas kewajiban imbalan kerja (impact of changes in accounting policy on employee
benefits obligation) serta deviden (dividend) menghasilkan saldo 1 Januari 2014 (balance as at 1
january 2014). Kemudian saldo 1 Januari 2014 (balance as at 1 january 2014) dan akun jumlah
pendapatan periode berjalan (total comprehensive income for the period)menghasilkan saldo 31
Maret 2014 (balance as at 31 Maret 2014). Selanjutnya saldo 31 Maret 2014 (balance as at 31
Maret 2014) dengan akun jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan (total
comprehensive income for the period), dampak perubahan kebijakan akuntansi atas kewajiban
imbalan kerja (impact of changes in accounting policy on employee benefits obligation) dan
deviden (dividend) menghasilkan saldo 1 Januari 2015 (balance as at 1 January 2015). Lalu saldo
1 Januari 2015 (balance as at 1 January 2015) dan jumlah pendapatan komprehensif periode
berjalan (total comprehensive income for the period) menghasilkan saldo 31 Maret 2015
(balance as at 31 Maret 2014).

Anda mungkin juga menyukai