Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan fisik :

Peningkatan TIO

Sudut coa yang sempit

Sinekia anterior ( dengan tingkatan yang bervariasi )

Kelainan diskus optikus dan lapangan pandang

Beberapa teknik pemeriksaan dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis glaukoma sudut
terbuka misalnya :6,8,9

1. Tonometri, untuk mengetahui tekanan bola mata seseorang, dengan teknik:

a. Digital (palpasi) tonometri, kurang tepat karena tergantung faktor subjektif : - Merupakan cara
yang paling mudah dan murah karena tidak memerlukan alat - Caranya adalah dengan menyuruh
penderita melihat ke bawah, pada kelopak atas diberikan tekanan dengan jari telunjuk kedua
tangan bergantian - Bila satu telunjuk menekan bola mata, telunjuk yang lain tidak menekan bola
mata - Nilai daya tahan bola mata terhadap tekanan jari - Tekanan bola mata dicatat dengan T.N
= tekanan normal, Tn + 1 = tekanan bola mata agak tinggi, Tn 1 = tekanan bola mata agak
rendah

b. Schiotz tonometri, dengan memberi beban pada permukaan kornea - Pemeriksaan tekanan
bola mata yang dilakukan dengan menggunakan tonometer - Alat : obat tetes anestesi lokal
(tetrakain) dan tonometer schiotz - Pasien diminta melonggarkan pakaian termasuk dasi yang
dipakai, dan tidur terlentang di tempat tidur. - Mata ditetesi dengan tetrakain dan tunggu sampai
pasien tidak merasa pedas - Kelopak mata pasien dibuka dengan telunjuk dan ibu jari, kemudian
pasien diminta untuk melihat ibu jari tangannya d depan matanya atau melhat ke langit langit
ruangan pemeriksaan - Telapak tonometer Schiotz diletakkan pada permukaan kornea - Setelah
telapak tonometer menunjukkan angka yang tetap, dibaca nilai tekanan pada skala busur Schiotz
yang berantara 0 15, - Nilai jika tekanan lebih tinggi dari 20 mmHg dicurigai glaukoma dan
bila tekanan lebih 25 mmHg maka pasien menderita glaukoma

c. Aplanasi tonometri, mendatarkan permukaan kecil kornea


d. Tonometri udara, kurang teliti karena dipergunakan di ruang terbuka

2. Lapang pandangan Pemeriksaan lapang pandangan

Uji konfrontasi Pemeriksaan dengan melakukan perbandingan lapang pandangan pasien dengan
pemeriksa.

Tes komputerisasi lapang pandang penglihatan atau perimetry adalah pengukuran terpenting
untuk melihat luasnya kerusakan syaraf mata. Selama tes dilakukan, pasien akan diminta melihat
layar komputer dan menekan tombol ketika pasien melihat kilatan cahaya atau munculnya garis
garis hitam. Kondisi saraf optik pasien akan difoto berwarna pada saat kunjungan pertama.
Foto ini akan dijadikan pembanding untuk foto yang diambil pada kunjungan berikutnya.
Dengan cara ini, setiap perubahan atau kemajuan glaukoma dapat dideteksi.4

Perimetri statis otomatis merupakan teknik pilihan untuk mengevaluasi lapangan pandang. Tes
permulaan statis dan kinetik kombinasi manual merupakan alternatif yang dapat dilakukan jika
perimetri atomatis tidak tersedia atau pasien tidak mau menggunakannya.

Penyebab hilangnya lapangan pandang akibat selain neuropati saraf glaukomatous sebaiknya
dicari saat anamnesis dan pemeriksaan fisis.

Tes lapangan pandang dengan perimetri otomatis gelombang pendek dan teknologi penggandaan
frekuensi dapat mendeteksi lebih dini dibanding perimetri konvensional. Sangat penting metode
pemeriksaan yang sama saat pemeriksaan lapangan pandang.

Gonioskopi

Dapat dilihat keadaan sudut bilik mata yang dapat menimbulkan glaukoma. Pemeriksaan
dilakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) didataran depan kornea setelah diberikan
lokal anestetikum. Lensa ini dapat dipergunakan untuk melihat sekeliling sudut bilik mata
dengan memutarnya 360 derajat.4

Funduskopi Pemeriksaan fundus untuk melihat struktur nervus saraf optik dengan dilatasi pupil,
bertujuan untuk mencari abnormalitasyang menvebabkan defek lapangan pandang.
Penilaian Diskus Optikus Cupping merupakan ciri normal lempeng optik. Adanya perubahan
glaukomataus dilihat dengan analisa disk optik lapisan serat optik retina yang mengalami
perubahan dini yang dapat dideteksi dengan perimetri otomatis standar. Selain itu dapat juga
dengan menggunakan oftalmoskop konfokal serta dengan merekam ketebalan lapisan serabut
saraf di sekitar lempeng optik. Segmen anterior

Pemeriksaan dengan biomikroskopik slit lamp pada segmen anterior untuk melihat adanya
kelainan yang dihubungkan dengan sudut sempit, patologi kornea atau mekanisme sekunder pada
peningkatan TIO seperti pseudoeksfoliasi- dispersi primer, neovaskularisasi sudut dan iris, atau
inflamasi Uji lain pada glaukoma

Uji kopi Penderita meminum 1-2 mangkok kopi pekat, bila tekanan bola mata naik 15-20
mmHg sesudah minum 20-40 menit menunjukkan adanya glaukoma.

Uji minum air Minum air banyak akan mengakibatkan turunnya tekanan osmotik sehingga air
akan banyak masuk kedalam bola mata, yang akan menaikkan tekanan bola mata. Sebelum
makan pagi tekanan bola mata diukur dan kemudian pasien disuruh minum dengan cepat 1 liter
air. Tekanan bola mata diukur setiap 15 menit. Bila tekanan bola mata naik 8-15 mmHg dalam
waktu 45 menit pertama menunjukkan pasien menderita glaukoma. Biasanya bersamaan dengan
naiknya tekanan bola mata akan terjadi pengurangan outflow of facility.

Uji steroid Pada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat glaukoma
simpleks pada keluarga, betametason atau deksametason 0,1% 3-4 kali sehari. Tekanan bola
mata diperiksa setiap minggu. Pada pasien berbakat glaukoma maka tekanan bola mata akan naik
setelah 2 minggu.

Uji variasi diurnal Pemeriksaan dilakukan karena diketahui tekanan bola mata bersifat
intermiten atau bervariasi dari waktu ke waktu. Pemeriksaan dengan melakukan tonometri setiap
2-3 jam sehari penuh, selama 3 hari. Biasanya pasien dirawat. Nilai variasi harian pada mata
normal adalah antara 2-3 mmHg, sedangkan pada mata glaukoma sudut terbuka variasi dapat
mencapai 15-20 mmHg. Perubahan 4-5 mmHg sudah dicurigai keadaan patologik

Anda mungkin juga menyukai