Anda di halaman 1dari 4

Efek Paparan UV pada Pigmentasi Kulit dan Melasma

• Hubungan silang antara melanosit dan keratosit telah dianggap


sebagai mekanisme melanogenik pada melasma seperti pada kondisi
hiperpigmentasi kulit lainnya, termasuk melanogenesis akibat UV.
Pada pasien melasma, keratinocyte-derived paracrine factors relatif
meningkat pada lesi hiperpigmentasi dibandingkan pada kulit dengan
pigmentasi normal
Tabel 3. Ekspresi dari paracrine melanogenic factors pada melasma yang telah teridentifikasi pada
hiperpigmentasi akibat kondisi kulit lain.
Efek Paparan UV pada Pigmentasi Kulit dan Melasma

• Interaksi yang komplek dari beberapa faktor penyebab, bukan hanya satu
faktor, kemungkinan terlibat pada pertumbuhan melasma.
• Meskipun peran dari paparan UV telah dibuktikan dengan baik, mekanisme
dari pigmentasi akibat UV mungkin berbeda dengan pigmentasi kulit akibat
penyebab lain. Ditambah, radiasi UV mungkin tidak selalu berperan pada
pertumbuhan melasma.
• Penurunan ekspresi H19 RNA telah ditemukan pada kulit pasien yang
mengalami hiperpigmentasi, tetapi tidak pada kulit hiperpigmentasi akibat
UV.
• tidak ada perubahan yang ditemukan pada melanogenesis yang diinduksi
penurunan H19 RNA dengan adanya radiasi UV
• Wnt Inhibitory Factor 1 (WIF-1), sebagai faktor lain yang terlibat dalam
patogenesis melasma tanpa ada perubahan ekspresi akibat radiasi UV.
Gambar 2. Faktor-faktor yang berperan dalam melanogenesis pada melasma dan kondisi
hiperpigmentasi lain.
• Penurunan ekspresi dari H19 RNA dan WIF-1 berperan dalam patogenesis dari melasma,
tetapi tidak pada hiperpigmentasi post inflamasi dan pigmentasi akibat paparan UV.

Anda mungkin juga menyukai