Anamnesis
Anamnesis mengambil peran besar dalam menentukan diagnosis. Oleh sebab itu,
anamnesis harus dilakukan sebaik mungkin sehingga dapat mengambil diagnosis
dengan baik pula dan mampu memberikan pertolongan bagi pasien. Anamnesis dapat
dilakukan dengan menanyakan;
(5) riwayat pribadi seperti kebiasaan makan, kebiasaan merokok, alkohol, dan
penggunaan narkoba, serta riwayat imunisasi,
(6) riwayat sosial ekonomi seperti lingkungan tempat tinggal dan hygiene,
(8) riwayat penyakit menahun keluarga seperti alergi, asma, hipertensi, kencing
manis, dll.
Pada umumnya pasien OA mengatakan bahwa keluhan-keluhannya sudah
berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan-lahan, yaitu:
a. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama yang seringkali membawa pasien ke dokter.
Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih
dibang-ding dengan gerakan yang lain. Nyeri pada OA juga dapat berupa penjalaran
atau akibat radiokulopati, misalnya pada OA servikal dan lumbal. OA lumbal yang
menimbulkan stenosis spinal mungkin menimbulkan keluhan nyeri di betis yang
biasa disebut dengan claudicatio intermiteen.
Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri.
c. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi dapat timbul setelah imobilitas, seperti
duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama bahkan setelah bangun
tidur.
d. Krepitasi
Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (seringkali terlihat dilutut
atau tangan) secara pelan-pelan membesar.
Pemeriksaan Fisik
Pada osteoartritis pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan dilakukan pada pasien
adalah:
a. Hambatan gerak
Perubahan ini seringkali sudah ada meskipun pada OA yang masih dini. Biasanya
bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit, sampai sendi hanya bisa
digoyangkan dan menjadi kontraktur. Hambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah
gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerak saja).
b. Krepitasi
Awalnya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien
atau dokter yang memeriksa. Dengan bertambah beratnya penyakit, krepitasi dapat
didengar sampai jarak tertentu. Gejala ini mungkin timbul karena gesekan kedua
permukaan tulang sendi pada saat sendi digerakkan atau secara pasif di manipulasi.
d. Tanda-tanda peradangan
Tanda-tanda adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat
yang merata dan warna kemerahan) mungkin dijumpai pada OA karena adanya
sinovitis. Biasanya tanda-tanda ini tak menonjol dan timbul belakangan, seringkali
dijumpai di lutut, pergelangan kaki, dan sendi-sendi kecil tangan dan kaki.
Perubahan ini dapat timbul karena kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan
sendi, berbagai kecacatan dan gaya berdiri dan perubahan pada tulang dan permukaan
sendi.
Keadaan ini hampir selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi tumpuan berat
badan. Terutama dijumpai pada OA lutut, sendi paha, dan OA tulang belakang
dengan stenosis spinal. Pada sendi-sendi lain, seperti tangan bahu, siku, dan
pergelangan tangan, ostoartritis juga menimbulkan gangguan fungsi.