Anda di halaman 1dari 155

MATERI PELATIHAN GURU

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


TAHUN AJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran Kimia


SMA/SMK

UNTUK
GURU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2014
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014

Copyright 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa
izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

ii
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai
dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian
beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang
dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal,
nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan
tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses
pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial
dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan
kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum 2013.
Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua
mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini
melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan
mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Jakarta, Maret 2014


Kepala

SYAWAL GULTOM
NIP 196202031987031002

iii
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelatihan calon
instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun
ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelatihan
tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber
Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014


Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

UNIFAH ROSYIDI
NIP. 19620405 198703 2 001

iv
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 vi

A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1

1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 4

1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 16

1.3 Pendekatan, Model-model dan Penilaian Pembelajaran pada Kurikulum 31


2013

B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku 51

Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 54

C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 63

3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran Kimia 66

3.2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Kimia 89

3.3 Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 106

D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 111

4.1 Analisis Video Pembelajaran 114

4.2 Penyusunan RPP 119

4.3 Peer Teaching 141

DAFTAR PUSTAKA 148

v
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013


1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
1.3 Pendekatan, Model-model dan Penilaian
Pembelajaran pada Kurikulum 2013

B. MateriPelatihan 2: Analisis Buku


Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
MATERI
PELATIHAN

C. Materi Pelatihan 3 : Perancangan Pembelajaran dan


Penilaian
3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model
pada Pembelajaran Kimia
3.2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Kimia
3.3 Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran Kimia

D. MateriPelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing


4.1 Analisis Video Pembelajaran
4.2 Penyusunan RPP
4.3 Peer Teaching

vi
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM
1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
1.3 PENDEKATAN, MODEL-MODEL DAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN : 1. KONSEP KURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan
elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.

Kompetensi yang dicapai


1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Kimia.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PJBL, DL, PBL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

Diskusi kelompok Presentasi


tentang rasional hasil diskusi
Tanya jawab Mengamati dan perubahan kelompok,
tentang tayangan video pada Kurikulum tanyajawab
Kurikulum cuplikan 2013 yang dengan
2013 dan contoh meliputi kelompok lain
implementasi- pembelajaran SKL,KI,KD, dan
nya di sekolah Kurikulum pendekatan, Penyimpulan
2013 model dan hasil diskusi
penilaian tentang
pembelajaran Konsep
Kurikulum

Diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1) Analisis Kurikulum

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 2


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Lembar Kegiatan

LK-1.1
ANALISIS KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum
2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil
diskusi
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain

No Pertanyaan Jawaban

1. Mengapa perlu adanya pengembangan


Kurikulum?

2. Apa saja elemen perubahan dalam


Kurikulum 2013

3. Bagaimana strategi implementasi


Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran?

4. Apa perbedaan kompetensi peserta didik


pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013

5. Bagaimana pendekatan dan model-model


pembelajaran dalam Kurikulum 2013

6. Bagaimana penilaian pembelajaran dalam


Kurikulum 2013?

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 3


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Hand-out
HO-1.1

Materi 1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013


A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan,
standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM
usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi
modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi
dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih
dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki
kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa
terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation
based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 4


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.


f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan
berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan
menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan
silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang
sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak
yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas
2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 5


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

- low mengukur kemampuan sampai level knowing


- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak
esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan
internasional.
B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 6


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan


SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 7


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
E. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
- kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan
- kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 8


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah


Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel
berikut ini. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib.

Alokasi waktu belajar Per minggu


MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

2. Struktur Kurikulum SMA/MA


Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu 42 44 44

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 9


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik
harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masing-
masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil
dengan pilihan sebagai berikut.
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 10


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

3. Struktur Kurikulum SMK/MAK

Mata Pelajaran Pendidikan Menengah

ALOKASI WAKTUPER MINGGU


MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24
Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu
42 44 44
(SMA/MA)
Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu
48 48 48
(SMK/MAK)

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur
lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.
Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya
adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat
memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur
umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan
Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan
Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan
Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 11


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/ paket keahlian mempertimbangan


Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar
pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian
dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK
dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog.
Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1);
b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.
Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh
Kementerian Agama
F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d)
penilaian.
a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi
atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi
aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan
internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi
yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA
dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan
output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 12


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

2. Perubahan pada Kompetensi


Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b)
pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 13: Elemen Perubahan


Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran
(ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan
di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelajaran dengan pendekatan saintifik, di SMP
tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen
perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 13


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.

Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013


Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 14


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan


creating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses
pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan
mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu
pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa
untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan
berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan
kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a)
mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang
membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan
hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan
pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir
secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media,
output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi
rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan
terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 15


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

HO- 1.2

Materi 1.2. SKL, KI, dan KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan


Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak
dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka
capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan
kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik.
Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu
peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan
satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut
ini.
Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun),


Individu
rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
SIKAP

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +


Proses
Mencipta

KETERAMPILAN
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PENGETAHUAN Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 16


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN SD SMP SMA-SMK


Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta


KETERAMPILAN pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


PENGETAHUAN pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi tersebut
dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.

B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 17


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan masing-masing
berikut ini
DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
SIKAP
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
KETERAMPILAN abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri.
Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
PENGETAHUAN teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian.

C. STANDAR ISI Mata Pelajaran Kimia


Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik
sama dengan IPA. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi,
struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di
SMA/MA/SMK mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
Berikut ini uraian tujuan, Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar Mata pelajaran Kimia
1. Tujuan
Mata pelajaran kimia di SMA/MA/SMK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam
serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama
dengan orang lain
c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau
eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang
percobaan melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data,
serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan
bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan
melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 18


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

e. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan
penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.
2. Lingkup Materi Kimia
Ruang lingkup materi kimia mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dirumuskan
dalam kompetensi dasar kimia yang harus dimilikisiswa. Kompetensi kimia di SMA dan MA
merupakan kelanjutan dari kompetensi IPA di SMP dimana pada Kurikulum 2013 aspek kimia telah
terintegrasi dalam mata pelajaran IPA.Selain itu kimia di SMA juga merupakan prasyarat untuk
belajar kimia lebih lanjut di perguruan tinggi serta berguna dalam memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Lingkup Materi atau muatan kimia untuk Peminatan MIPA SMA/SMK ( Permendikbud nomor 64
tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.

Tingkat
Kelas Kompetensi Lingkup Materi
Kompetensi

5 X Menumbuhkan keimanan kepada Tuhan Yang Hakikat dan peran kimia


dan Maha Esa melalui pengamatan terhadap dalam kehidupan
XI fenomena dan prinsip kimia
- Struktur atom dan
- Mengembangkan sikap ilmiah: rasa ingin Sistem
tahu, berpikir logis dan analitis, tekun, ulet, - periodik
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan - Ikatan kimia dan Bentuk
peduli melalui kimia molekul
- Memahami struktur atom dan molekul, - Larutan elektrolit dan
ikatan kimia, sifat fisik dan kimia unsur, larutan non-elektrolit
keperiodikan sifat unsur, dan dapat
Konsep reaksi oksidasi
mengkaitkan struktur atom, jenis ikatan,
reduksi dan bilangan
struktur molekul dan interaksi antar
oksidasi
molekul dengan sifat fisik dan kimianya
yang teramati - Tatanama senyawa
- Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, anorganik dan organik
energetika, kinetika dan kesetimbangan - Stoikiometri
untuk menjelaskan fenomena yang terkait - Termokimia
seperti kespontanan reaksi dan faktor- - Laju reaksi
faktor yang mempengaruhi jalannya suatu - Kesetimbangan kimia
reaksi - Sifat larutan asam basa
- Merancang dan melakukan percobaan dan pH larutan
kimia yang mencakup perumusan masalah, - Kesetimbangan Ion
mengajukan hipotesis, menentukan
variabel, memilih instrumen,
mengumpulkan, mengolah dan
menganalisis data, menarik kesimpulan,
dan mengkomunikasikan hasil percobaan
secara lisan dan tertulis

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 19


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

- - Menganalisis dan menyelesaikan


permasalahan yang berkaitan dengan sifat-
sifat molekul, reaksi kimia, kesetimbangan
kimia, kinetika kimia, dan energetika, serta
menerapkan pengetahuan ini pada
berbagai bidang ilmu dan teknologi

6 XI Menumbuhkan keimanan kepada Tuhan Yang Sifat koligatif larutan


Maha Esa melalui pengamatan terhadap
- Redoks dan
fenomena, prinsip dan keteraturan kimia
elektrokimia
- Mengembangkan sikap ilmiah: rasa ingin
- Unsur-unsur golongan
tahu, berpikir logisdan analitis, tekun, ulet,
gas mulia,halogen,
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan
alkali dan alkali tanah,
peduli melalui kimia
periode 3
- Menerapkan prinsip-prinsip dasar kimia,
struktur danenergetika untuk menganalisis - Unsur golongan transisi
feneomena fisik dan kimia yang berkaitan periode 4 dan
dengan sifat fisik larutan, interaksi energi senyawanya
listrik dengan perubahan kimia, dan sifat - Senyawa alkana dan
fisikokimia unsur dan senyawa derivat (haloalkana,
- Menjelaskan berlakunya prinsipprinsip alkanol, alkoksi
dasar kimia dalamfenomena alam dan pada alkana,alkanal, alkanon,
produk teknologi asam alkanoat,dan alkil
- Merancang dan melakukan percobaan alkanoat)
kimia yang mencakup perumusan masalah,
- Benzena dan
mengajukan hipotesis,menentukan
turunannya
variabel, memilih instrumen,
mengumpulkan,mengolah dan - Makromolekul
menganalisis data, menarik kesimpulan, (polimer,
danmengkomunikasikan hasil percobaan karbohidratdan protein)
secara lisan dan tertulis
- Lemak
- Hidrokarbon dan
minyak bumi
- Sistem koloid

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 20


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia


1. Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII

1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan 1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin, mengamalkanperilaku jujur, perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong disiplin, tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan toleran, damai), santun, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan responsif dan pro-aktif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi menunjukkan sikap sebagai sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bagian dari solusi atas berbagai atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara permasalahan dalam dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan berinteraksi secara efektif efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam dengan lingkungan sosial dan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
pergaulan dunia

3. Memahami,menerapkan, 3. Memahami, menerapkan, dan 3. Memahami, menerapkan,


menganalisis pengetahuan menganalisis pengetahuan menganalisis dan
faktual, konseptual, prosedural faktual, konseptual, prosedural, mengevaluasi pengetahuan
berdasarkan rasa ingintahunya dan metakognitif berdasarkan faktual, konseptual,
tentang ilmu pengetahuan, rasa ingin tahunya tentang ilmu prosedural, dan metakognitif
teknologi, seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi, seni, berdasarkan rasa ingin tahunya
humaniora dengan wawasan budaya, dan humaniora dengan tentang ilmu pengetahuan,
kemanusiaan, kebangsaan, wawasan kemanusiaan, teknologi, seni, budaya, dan
kenegaraan, dan peradaban kebangsaan, kenegaraan, dan humaniora dengan wawasan
terkait penyebab fenomena peradaban terkait penyebab kemanusiaan, kebangsaan,
dan kejadian, serta fenomena dan kejadian, serta kenegaraan, dan peradaban
menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan terkait penyebab fenomena
prosedural pada bidang kajian prosedural pada bidang kajian dan kejadian, serta
yang spesifik sesuai dengan yang spesifik sesuai dengan menerapkan pengetahuan

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 21


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII

bakat dan minatnya untuk bakat dan minatnya untuk prosedural pada bidang kajian
memecahkan masalah memecahkan masalah yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar, menyaji,


menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret dan mencipta dalam ranah
dan ranah abstrak terkait dan ranah abstrak terkait konkret dan ranah abstrak
dengan pengembangan dari dengan pengembangan dari terkait dengan pengembangan
yang dipelajarinya di sekolah yang dipelajarinya di sekolah dari yang dipelajarinya di
secara mandiri, dan mampu secara mandiri, bertindak sekolah secara mandiri serta
menggunakan metoda sesuai secara efektif dan kreatif, serta bertindak secara efektif dan
kaidah keilmuan mampu menggunakan metoda kreatif, dan mampu
sesuai kaidah keilmuan menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

2. Kompetensi Dasar ( KD)


Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
KD Kimia diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan
dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter
diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar,
sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang Ilmu Pengetahuan Kimia.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran
dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 22
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan
instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan
dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran Kimia
KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai
ajaran agama yang dianutnya wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur
partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini,
tanggungjawab, peduli (gotong ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
royong, kerjasama, toleran, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
damai), santun, responsif dan berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
pro-aktif dan menunjukkan
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
sikap sebagai bagian dari solusi
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
atas permasalahan dalam
alam.
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana
alam serta dalam sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
menempatkan diri sebagai keputusan
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan
menganalisis pengetahuan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
faktual, konseptual, prosedural
3.2 Menganalisis perkembangan model atom.
berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori
teknologi, seni, budaya, dan mekanika kuantum.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital
kemanusiaan, kebangsaan, untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat
kenegaraan, dan peradaban periodik unsur.
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta 3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
menerapkan pengetahuan ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar
prosedural pada bidang kajian partikel (atom, ion, molekul)materi dan hubungannya dengan sifat
yang spesifik sesuai dengan fisik materi.
bakat dan minatnya untuk 3.6 Menganalisis kepolaran senyawa.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 23


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

memecahkan masalah 3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
(Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi serta
menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik
dan organik sederhana.
3.11 Menerapkankonsep massa molekul relatif, persamaan reaksi,
hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan
perhitungan kimia.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode
menyaji dalam ranah konkret ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta
dan ranah abstrak terkait peran kimia dalam kehidupan.
dengan pengembangan dari
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu 4.3 Mengolah dan menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom
menggunakan metoda sesuai Bohr dan teori mekanika kuantum.
kaidah keilmuan 4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan
diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel
periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi
dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan kepolaran senyawa.
4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan
elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan
non- elektrolit.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
4.10 Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan
organik sederhana.
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif,
persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol
untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 24


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia,
ajaran agama yang dianutnya laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi,
batubara dan gas alam serta berbagai bahan tambang lainnya
sebagai anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran
rakyat Indonesia.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini,
tanggungjawab, peduli (gotong ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
royong, kerjasama, toleran, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
damai), santun, responsif dan berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
pro-aktif dan menunjukkan
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
sikap sebagai bagian dari solusi
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
atas berbagai permasalahan
alam.
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana
sosial dan alam serta dalam sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
menempatkan diri sebagai keputusan
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

3 Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
menganalisis pengetahuan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan
faktual, konseptual, senyawanya.
prosedural, dan metakognitif
3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
berdasarkan rasa ingin tahunya
fraksi minyak bumi serta kegunaannya.
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon
humaniora dengan wawasan terhadap lingkungan dan kesehatanserta cara mengatasinya.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan
kenegaraan, dan peradaban hasil percobaan dan diagram tingkat energi.
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan
menerapkan pengetahuan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
prosedural pada bidang kajian 3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi
yang spesifik sesuai dengan kimia.
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah 3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.
3.8 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbanganyang diterapkan dalam industri.
3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 25


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.


3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau
pH larutan.
3.11 Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa.
3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup.
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-
sifatnya

4 Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa
menyaji dalam ranah konkret hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
dan ranah abstrak terkait penggolongan senyawanya.
dengan pengembangan dari
4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan
yang dipelajarinya di sekolah
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta 4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon
mampu menggunakan metoda terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk
sesuai kaidah keilmuan mengatasinya.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan penentuan H suatu reaksi.
4.6 Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan)
untuk menjelaskan reaksi kimia.
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dan orde reaksi.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.
4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara
pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang
tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi
asam/basa.
4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan titrasi asam-basa.
4.12 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 26


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami


hidrolisis.
4.13 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga.
4.14 Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk
memprediksi terbentuknya endapan.
4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid
berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid.

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi
mengamalkan ajaran agama redoks, keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai
yang dianutnya wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi
di alam Indonesia sebagai bahan tambang merupakan anugerah
Tuhan YME yang digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
mengamalkan perilaku jujur, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
disiplin, tanggungjawab, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
peduli (gotong royong, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
kerjasama, toleran, damai), berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
santun, responsif dan pro-
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan
aktif dan menunjukkan sikap
peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya
sebagai bagian dari solusi
alam.
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana
efektif dengan lingkungan sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
sosial dan alam serta dalam keputusan.
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

3 Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan
menganalisis dan pada penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
mengevaluasi pengetahuan beku dan tekanan osmosis.
faktual, konseptual, 3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan
prosedural, dan metakognitif nonelektrolit.
berdasarkan rasa ingin 3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel
tahunya tentang ilmu elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam
pengetahuan, teknologi, seni,

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 27


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

budaya, dan humaniora kehidupan.


dengan wawasan 3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi
kemanusiaan, kebangsaan, dan mengajukan ide/gagasan untuk mengatasinya.
kenegaraan, dan peradaban
3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel
terkait penyebab fenomena
elektrokimia.
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan 3.6 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia,
prosedural pada bidang kajian manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama
(gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur
yang spesifik sesuai dengan
golongan transisi (periode 4) dan senyawanyadalam kehidupan
bakat dan minatnya untuk sehari-hari.
memecahkan masalah
3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat)
3.8 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan
makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan
kegunaan lemak

4 Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait
dan mencipta dalam ranah penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
konkret dan ranah abstrak dan tekanan osmosis larutan.
terkait dengan 4.2 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan
pengembangan dari yang sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan
dipelajarinya di sekolah nonelektrolit yang konsentrasinya sama.
secara mandiri serta 4.3 Menciptakan ide/gagasan/ produk sel elektrokimia.
bertindak secara efektif dan
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi
kreatif, dan mampu
terjadinya korosi
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan 4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia
4.6 Menalar dan menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik
dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur
golongan utama (gas mulia, halogen, alkali dan alkali tanah, periode
3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan senyawanya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.7 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan
senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan
benzena dan turunannya
4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan
makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein)
4.10 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, penggolongan, sifat,
dan pengaruh lemak bagi tubuh manusia.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 28


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Contoh Keterkaitan KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1


Mata Pelajaran : Kimia
Topik :HakikatdanPeran Ilmu Kimia dalamkehidupansertaMetodeIlmiah

KOMPETENSI INTI KOMPTENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Menyadari adanya keteraturan strukturpartikel


agama yang dianutnya materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang strukturpartikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu
(gotong royong, kerja sama, toleran, membedakan faktadan opini, ulet, teliti,
damai), santun, responsif dan pro aktifdan bertanggung jawab, kritis, kreatif,inovatif,
menunjukkan sikap sebagai bagian dari demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
solusi atas permasalahan dalam melakukan percobaan serta berdiskusi
berinteraksi secara efektif dengan
yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
lingkungan sosial danalam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun,
bangsa dalam pergaulan dunia. toleran,cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber
daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta
bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan

3. Memahami, menerapkan, menganalisis 3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan
pengetahuan faktual, konseptual, keselamatan kerja di laboratorium serta peran
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya kimia dalam kehidupan.
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam 4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu
ranah konkret dan ranah abstrak terkait kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja
dengan pengembangan dari yang dalam mempelajari
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 29


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

E. Strategi Implementasi
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013,
pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 30


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Materi 1.3 : PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA


KURIKULUM 2013

HO-1.3a
A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti
spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik
dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat
disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek
yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena
itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi
atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji
hipotesis.
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Kompetensi Yang Dikembangkan
Kegiatan Belajar
Pembelajaran
Membaca, mendengar, menyimak, Melatih kesungguhan, ketelitian,
Mengamati
melihat (tanpa atau dengan alat) mencari informasi

Mengajukan pertanyaan tentang Mengembangkan kreativitas, rasa ingin


Menanya
informasi yang tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan merumuskan
yang diamati atau pertanyaan untuk pertanyaan untuk membentuk pikiran
mendapatkan informasi tambahan kritis yang perlu

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 31


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Langkah Kompetensi Yang Dikembangkan


Kegiatan Belajar
Pembelajaran
tentang apa yang diamati untuk hidup cerdas dan belajar
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke sepanjang hayat
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
- melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
Mengumpulkan
- membaca sumber lain selain buku teks jujur,sopan, menghargai pendapat
informasi/ eksperimen
- mengamati objek/ kejadian/ orang lain, kemampuan berkomunikasi,
- aktivitas menerapkan kemampuan
- wawancara dengan narasumber mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.

- mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur, teliti,


Mengasosiasikan/
dikumpulkan baik terbatas dari hasil disiplin, taat aturan, kerja keras,
mengolah informasi
kegiatan mengumpulkan/eksperimen kemampuan menerapkan prosedur dan
mau pun hasil dari kegiatan mengamati kemampuan berpikir induktif serta
dan kegiatan mengumpulkan informasi. deduktif dalam menyimpulkan .
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan.
Menyampaikan hasil pengamatan, Mengembangkan sikap jujur, teliti,
Mengkomunikasikan
kesimpulan berdasarkan hasil analisis toleransi, kemampuan berpikir
secara lisan, tertulis, atau media lainnya sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan
benar.

a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 32


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.

b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar menanya
dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Menanya dapat juga tidak
diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta didik
mengungkapkannya guru harus member kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan.
Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus
dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari
solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan
yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama
lain.

Kriteria pertanyaan yang baik


Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus,
bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta didik
untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses
interaksi

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 33


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang
menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut
ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif Pengetahuan Apa... pasangkan...
yang lebih (knowledge) Siapa... Persamaan kata...
rendah Kapan... Golongkan...
Di mana... Berilah nama...
Sebutkan... Dll.
Jodohkan...
Pemahaman Terangkahlah... Bandingkan...
(comprehension) Bedakanlah... Ubahlah...
Terjemahkanlah... Berikanlah interpretasi...
Simpulkan...
Penerapan Gunakanlah... Carilah hubungan...
(application Tunjukkanlah... Tulislah contoh...
Buatlah... Siapkanlah...
Demonstrasikanlah... Klasifikasikanlah...
Kognitif Analisis (analysis) Analisislah... Tunjukkanlah sebabnya
yang lebih Kemukakan bukti-bukti Berilah alasan-alasan
tinggi Mengapa
Identifikasikan
Sintesis Ramalkanlah Bagaimana kita dapat
(synthesis) Bentuk memecahkan
Ciptakanlah Apa yang terjadi seaindainya
Susunlah Bagaimana kita dapat
Rancanglah... memperbaiki
Tulislah Kembangkan
Evaluasi Berilah pendapat Berilah alasan
(evaluation) Alternatif mana yang Nilailah
lebih baik Bandingkan
Setujukah anda Bedakanlah...
Kritiklah

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)


Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
- melakukan eksperimen;
- membaca sumber lain selain buku teks;
- mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
- wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus
memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya sehari-hari.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 34


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan
yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan
dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila
dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi


Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah menalar
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran
untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah
memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri
maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.

e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 35


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan
disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru
lebih bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta
didiklah yang harus lebih aktif. Peserta didik berinteraksi dengan
empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh
rasa aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka
perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif. Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak
untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi
dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang
memberi instruksi dan mengawasi secara rijid. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru
berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi,
menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan
kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card
sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata
kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Karena
memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan
informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang
murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi
secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh
informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 36


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
HO- 1.3b
1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi
atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan,
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan,
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai fasilitator, pelatih,
penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi,
kreasi dan inovasi dari siswa.
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram
sebagai berikut.

1 2 3
PENENTUAN PERTANYAAN MENYUSUN PERECANAAN MENYUSUN JADWAL
MENDASAR PROYEK

6 5 4
EVALUASI PENGALAMAN MENGUJI HASIL MONITORING

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 37


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.


1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik yang
diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta didik
diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan
kegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan
proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi kemajuan masing
- masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik, dan membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Peran guru dan peserta didik dalam
pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

c. Peran Guru dan Peserta Didik


Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan mendesain
pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang akan terjadi
antara guru dan siswa, d) Mencari keunikan siswa, e) Menilai siswa dengan cara transparan dan
berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan siswa.
Peran peserta didik pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a) Menggunakan kemampuan

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 38


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d)
Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara,
survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama pembelajaran. Penilaian tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan
disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian

2. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)


a. Definisi dan Konsep
1) Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada
perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan
kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya
bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya
untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan
Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery
Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi
peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 39


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui
dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.
Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository
siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery siswa
menemukan informasisendiri.

2). Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal
dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan
memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-
penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.
Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan
lebih kreatif.

Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah
guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang
scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran


Langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya
- belajar, dan sebagainya)
- Memilih materi pelajaran.
- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh
generalisasi)
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
- tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 40


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya
dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi
interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih
dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada
para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan
benar atau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
3). Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun
non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil
kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa, maka pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses
dan hasil belajar pada materi berikutnya

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 41


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang


dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting,
yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan
berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari.

a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world).
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan
sebagai berikut.

Peserta didik sebagai problem Masalah sebagai awal


Guru sebagai pelatih
solver tantangan dan motivasi
- peserta yang aktif - menarik untuk
- Asking about thinking (bertanya
tentang pemikiran) - terlibat langsung dalam dipecahkan
pembelajaran - menyediakan
- memonitor pembelajaran
- membangun kebutuhan yang ada
- probbing ( menantang peserta didik
pembelajaran hubungannya
untuk berfikir )
dengan pelajaran
- menjaga agar peserta didik terlibat
yang dipelajari
- mengatur dinamika kelompok
- menjaga berlangsungnya proses

b. Tujuan model pembelajaran berbasis masalah


1) Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2) Menjembatani gap antara pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih
praktis yang dijumpai di luar sekolah. PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan
tugas, melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 42


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun


femannya tentang fenomena itu.
3) Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di
bawah bimbingan guru.

c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :


1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi
sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri
dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap
profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta
didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi
proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan
umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan
pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions : PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat
menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan
pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.

d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL


Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah,
pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan
skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih
cepat mendapatkan peta yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang
diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam kelompoknya
peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstorming dengan cara semua anggota
Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 43
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk
memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan melakukan pembagian
tugas dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat.
Guru memvalidasi pilihan-pilihan peserta didik agar mereka memiliki gambaran yang jelas tentang
apa saja yang mereka ketahui, yang tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk
menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnya dari artikel tertulis di perpustakaan, halaman
web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk dipresentasikan
di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, peserta didik
berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi capaiannya dan
merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam kelas
dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir.
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan
sikap (attitude). Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu
pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam
diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran.
d.Tahapan-Tahapan Model PBL

FASE-FASE PERILAKU GURU


Fase 1 Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg
Orientasi peserta didik kepada dibutuhkan
masalah Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2 Membantu peserta didik mendefinisikan dan
Mengorganisasikan peserta didik mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
Fase 3 Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang
Membimbing penyelidikan sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan
individu dan kelompok penjelasan dan pemecahan masalah

Fase 4 Membantu peserta didik dalam merencanakan dan


Mengembangkan dan menyajikan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan
hasil karya berbagi tugas dengan teman

Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari


Menganalisa dan mengevaluasi /meminta kelompok presentasi hasil kerja
proses pemecahan masalah

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 44


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

HO-1.3c
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan merupakan salah
satu standar yang yang bertujuan untuk menjamin: perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan
konteks sosial budaya; dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.

1. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013


Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang dilakukan pada kurikulum 2013
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif
untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 45


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan


Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
j. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
k. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

2. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik


Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan
secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai
kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil
belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada
tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya, penilaian
autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan
luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei,
projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari
penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian
projek.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar
Penilaian Pendidikan.

3. Prinsip dan Pendekatan Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas
penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
c. menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 46


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

d. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.
e. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diakses oleh semua pihak.
f. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
g. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.

4. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013


a. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik
tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam
belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang
berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama,
dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik harus mencerminkan
masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil
belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing.
e. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek,
pengamatan, dan penilaian diri.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 47


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

5. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


f. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada
ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan
proses.
g. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut.
Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 48


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu
tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

6. Mekanisme dan Prosedur Penilaian


a. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.
- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
- Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam
bentuk ulangan atau penugasan.
- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di
bawah koordinasi satuan pendidikan.
- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat
1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan
menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada
akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui
UN.
- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada
akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 49


Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SMA/SMK
Mata Pelajaran Kimia

d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:


- menyusun kisi-kisi ujian;
- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
- melaksanakan ujian;
- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
e. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi
Standar
f. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remedial.
g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan
deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda pelajari selengkapnya
pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum,
Pedoman Umum Pembelajaran.

Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 50


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU

ANALISIS BUKU GURU Dan BUKU SISWA

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 51


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen
atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Pada materi pelatihan ini Anda melakukan analisis buku guru dan buku siswa terhadap kesesuaian
isi buku dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian dengan
pendekatan pembelajaran dan penilaian.

Kompetensi yang dicapai

1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran

Indikator

1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 52


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Langkah Kegiatan

Mendiskusikan hasil
Dalam kelompok analisis buku guru
mengkaji isi materi Menganalisis isi dan buku siswa
struktur, dan pola buku siswa (LK-2.1) dalam
pikir keilmuan dalam dan buku guru kesesuaiannya
buku guru dan buku (LK-2.2) dengan pendekatan
siswa ( LK 2) saintifik dan standar
proses

Mendiskusikan hasil
analisis untuk Mendiskusikan hasil
membuat analisis buku guru
Presentasi hasil
rekomendasi dan buku siswa
analisis buku gurudan
tentang dalam kesesuaiannya
buku siswa
penggunaan buku dengan standar
guru dan buku penilaian
siswa

Kegiatan diskusi awal menggunakan LK-2 Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013,.
Kegiatan menganalisis buku guru dan buku siswa menggunakan LK- 2 Buku Guru dan buku siswa
Kurikulum 2013, LK - 2.1 Analisis buku siswa dan menggunakan LK - 2.2 Analisis buku guru

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 53


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Lembar Kegiatan LK- 2

BUKU GURU dan BUKU SISWA


Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa

Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013


Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud
nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode,
penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa.
Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada
bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan
rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk
setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar
dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh
guru, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa.
Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut,
yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap
bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non
eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji
bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil
kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi
lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal
untuk menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa
perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media
belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 54


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Analisis Buku Siswa


LK 2.1

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil
analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti
kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 55


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Judul Buku : .....................................................................................................


Kelas : ....................................................................................................
Jenjang : .....................................................................................................
Topik : .....................................................................................................

Deskripsi pada Kualifikasi


Komponen Buku Alasan Tindak lanjut
buku Kurang Cukup Baik

A. Sistematika

Judul sesuai dengan


KD yang harus dicapai

Urutan sub topik


/materi sesuai
dengan KD dan
sistematika keilmuan

Komponen penilaian
sesuai tuntutan
penilaian autentik

B. Uraian Materi

Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar

Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD

Kegiatan pada buku


memfasilitasi
pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 56


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Penilaian
Pengetahuan

Penilaian Sikap

Penilaian
Keterampilan

Tugas

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa


.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 57


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R- 2.1

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA


Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan

Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen


sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 58


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Analisis Buku Guru


LK- 2.2

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,
buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara
buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 59


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Judul Buku : .....................................................................................................
Kelas : ....................................................................................................
Jenjang : .....................................................................................................
Topik : .....................................................................................................

Isi buku yang relevan Kualifikasi


Tindak
Kegiatan Guru dengan kegiatan Kurang Cukup Baik Alasan
lanjut
guru

A. Perencanaan Pembelajaran

Menentukan KI dan
KD yang berkaitan

Menentukan alokasi
waktu

Merumuskan
indikator

Merumuskan tujuan
pembelajaran

Menentukan cakupan
materi pembelajaran

Menentukan
pendekatan

Menentukan model

Menentukan strategi

Menentukan metode

Menentukan media,
sumber dan alat

Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran sesuai
dengan pendekatan,
model, dan metode

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 60


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan

Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik

Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik

Portofolio

Penilaian Diri

Penilaian Antar
Teman

Informasi Pengayaan
Belajar

Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru


................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 61


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R - 2.2

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan

Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen


sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru

Materi Pelatihan 2 Analisis Buku 62


MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-
MODEL PADA PEMBELAJARAN KIMIA
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
KIMIA
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM
RAPOR

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 63


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN : 3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan .

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor

Kompetensi yang dicapai

1. Terampil menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran


2. Terampil menerapkan model Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery
Learning pada pembelajaran
3. Memiliki keterampilan merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
4. Memahami pengolahan dan pelaporan hasil penilaian proses dan hasil belajar

Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Kimia.
2. Membuat contoh penerapan model model pembelajaran pada pembelajaran Kimia
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Kimia
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

1. Perancangan Pembelajaran

Kerja Kelompok
menelaah HO Kerja kelompok
Presentasi hasil
contoh menyusun contoh Penyimpulan
kerja kelompok
penerapan penerapan hasil diskusi
dan dikomentari
pendekatan dan pendekatan dan kelompok dan
oleh kelompok
model model rangkuman hasil
lain
pembelajaran pembelajaran

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 64


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

2. Perancangan Penilaian

Diskusi
kelompok Kerja Kelompok
perancangan Presentasi hasil Penyimpulan
menyusun contoh
penilaian sikap, kerja kelompok dan hasil diskusi
instrumen
pengetahuan, dikomentari oleh kelompok dan
penilaian sesuai
keterampilan kelompok lain rangkuman hasil
kriteria

3. Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi Kerja Kelompok Presentasi hasil Penyimpulan


kelompok menyusun contoh kerja kelompok dan hasil diskusi
pengolahan laporan hasil dikomentari oleh kelompok dan
hasil penilaian penilaian kelompok lain rangkuman hasil

Kegiatan diskusi menggunakan :


LK - 3.1a Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Kimia
LK - 3.1b Perancangan Penerapan Model-Model pada Pembelajaran Kimia
LK- 3. 2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran Kimia
LK- 3.3 Pengolahan Dan Pelaporan Nilai Mata Pelajaran Kimia

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 65


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Handout

Materi 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model pada


Pembelajaran Kimia
I. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Untuk mempelajari pendekatan saintifik pada pembelajaran Kimia, silahkan Anda mempelajari hand-
out dan contoh penerapannya
HO-3.1a
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses
pembelajaran.
Pendekatan scientific termasuk pembelajaran inkuiri yang bernafaskan konstruktivisme. Sasaran
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi
tersebut memiliki lintasan perolehan (proses) psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati, menanya,
menalar, menyaji, dan mencipta (Permendikbud nomor 65 tahun 2013).

Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar


menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang
dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan
mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push for analysis) dan berkomunikasi
(Require communication). Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis pendekatan
saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pembelajaran IPA dan pendekatan scientific
pada pembelajaran IPA dan implementasi pendekatan scientific pada pembelajaran IPA.

Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan sintifik diatas maka
ke lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan saintik pada pembelajaran.

A. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 66


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya,


mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai aktivitas siswa
dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan telah dibahas pada materi
pelatihan 1, untuk menambah pengetahuan tentang penerapannya pada pembelajaran IPA
khususnya kimia ada beberapa hal yang spesifik untuk dipelajari.
Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam
mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder),
meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for
analysis) dan berkomunikasi (Require communication).
1. Meningkatkan rasa keingintahuan
Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang siapa,
apa, dan dimana atau who, what dan where dari apa yang ada di sekitar peserta didik. Pada
kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa keingintahuannya sampai mengapa dan bagaimanaatau
whyand how.
Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam kegiatan tanya jawab baik mulai
dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui
memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.
2. Mengamati
Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi
peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut Nuryani, 1995 mengamati
merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti,
menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau
bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi.
Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk
meningkatkan keterampilan mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan
kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk mencatat hasil
pengamatan.
3. Menganalisis
Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc. Collum,2009). Analisis
dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif. Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan
analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Misalnya data pengamatan yang diperoleh
sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk meninjau kembali hasil pengamatan dan mereka
dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya. Latih peserta untuk melakukan
klasifikasi, menghubungkan dan menghitung.
4. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan hal-
hal yang peserta didik telah pelajari baik secara lisan maupun tulisan atau menggunakan media
seperti laporan praktikum, carta atau poster.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 67


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

B. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA


Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam menggunakan pendekatan pembelajaran.
Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses. Aspek-aspek pada
pendekatan saintifik terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah : melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang
eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan
merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan (Helmenstine, 2013).
Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan melalui keterampilan proses.
Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan
dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses perlu
dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran.
Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang
dilakukan. Keterampilan yang dilatihkan sering ini dikenal dengan keterampilan proses IPA.
American Association for the Advancement of Science (1970) mengklasifikasikan menjadi
keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses
tersebut tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu
Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terpadu
Mengamati Mengontrol variabel
Mengukur Menginterpretasikan data
Menyimpulkan Merumuskan hipotesa
Meramalkan Mendefinisikan variabel secara
Menggolongkan operasional
Mengomunikasikan Merancang eksperimen

Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta sub indikatornya.
Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.

No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains

1 Mengamati -Menggunakan sebanyak mungkin alat indera


-Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
2 Mengelompok Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
kan/ - Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri; Membandingkan
Klasifikasi - Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
3 Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan
4 Meramalkan - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum diamati
5 Mengajukan Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
pertanyaan - Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis.
6 Merumuskan - Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian.
hipotesis - Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh
bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 68


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains

7 Merencana- - Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan


kan - Mentukan variabel/ faktor penentu;
percobaan - Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
8 Menggunakan Memakai alat/bahan
alat/bahan - Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ; Mengetahui bagaimana
menggunakan alat/ bahan.
9 Menerapkan Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
konsep - Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang
terjadi
10 Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian
- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik,
tabel atau diagram
- Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
- Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
- Membaca grafik atau tabel atau diagram
- Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu peristiwa.

Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses pada pembelajaran IPA,
berikut ini uraian beberapa jenis keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu yang
dapat dilatihkan pada peserta didik

1. Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya
secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan
alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi
(Nuryani, 1995). Mengamati dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan data tentang
fenomena atau peristiwa dengan menggunakan inderanya. Keterampilan pengamatan dilakukan
dengan cara menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan
pendengar. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif,
sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan
kuantitatif. Pengamatan dapat dilakukan pada obyek yang sudah tersedia dan pengamatan pada
suatu gejala atau perubahan. Contoh : Sekelompok peserta didik diminta mengamati beberapa
tepung yang berbeda jenisnya baik rasa, warna, ukuran serbuk dan baunya.
Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis tepung yang tersedia pada piring ini.
Bagaimana warnanya, rasanya, ukurannya, bentuknya dan baunya?

Tepung Warna Rasa Ukuran Bentuk Bau


1
2
3
4

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 69


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

2. Mengukur
Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan
sebagainya. Menurut Carin dalam Poppy, 2010 mengukur adalah membuat observasi kuantitatif
dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional.
Contoh : Peserta didik melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer, menimbang berat
benda dengan berbagai neraca, mengukur volume cairan menggunakan gelas ukur, mengukur
panjang dengan menggunakan penggaris atau mengukur benda dengan jangka sorong.

3. Mengklasifikasikan

Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau
pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian.
Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai bila peserta didik telah dapat melakukan dua keterampilan
berikut ini.
1) Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi.
2) Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan sifat-sifat objek
Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik menunjukkan persamaan, perbedaan dan hubungan
timbal baliknya. Sebagai contoh peserta didik mengklasifikasikan jenis-jenis hewan, tumbuhan, sifat
logam berdasarkan kemagnetannya
Contoh melatihkan klasifikasi menggunakan bagan:

Fe, Cu, Na, O, Ne, N, K, Ca, C, Cl, F, Ag, He, H,Mg

Logam Non-logam

Utama Transisi Monoatom Dwiatom

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 70


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

4. Menyimpulkan
Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi. Inferensi adalah
sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan
sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih
keterampilan proses inferensi, sebaiknya menggunakan pembelajaran konstruktivisme, sehingga
siswa belajar merumuskan sendiri inferensinya.
Contoh : Siswa diminta membuat inferensi pada percobaan pengujian beberapa
larutan asam dan larutan basa dengan lakmus biru dan merah
Perubahan warna pada
Nama Larutan
Lakmus merah Lakmus biru
Asam Klorida
Natrium Hidroksida
Asam Acetat
Magnesium Hidroksida
Asam Sulfat
Berdasakan data percobaan apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
Asam adalah
Basa adalah

5. Mengomunikasikan
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses
lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel,
gambar, poster dan sebagainya. Keterampilan mengkomunikasikan ini diantaranya adalah sebagai
berikut.
a) Mengutarakan suatu gagasan.
b) Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau
kejadian.
c) Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainnya misalnya grafik, peta secara akurat.

6. Memprediksi
Prediksi dalam sains adalah perkiraan yang didasarkan pada hasil pengamatan yang nyata.
Memprediksi berarti pula mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamati berdasarkan penggunaan pola yang ditemukan sebagai hasil penemuan. Keterampilan
meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang
belum terjadi berdasarkan suatu kecenderunganatau pola yang sudah ada.
Contoh : Peserta didik diminta membuat suatu prediksi
Apa yang akan terjadi jika air dibiarkan didalam piring lebar dibiarkan berhari-hari?
Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan batu baterai nya terbalik. ?

7. Mengidentifikasikan Variabel
Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada
suatu situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 71


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan
pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter dan suhu diukur dalam 0 C.
Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut.
a) Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu eksperimen.
b) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen.
c) Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu eksperimen.
Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel
manipulasi, variabel respon dan variabel kontrol.
Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi dalam
suatu situasi.
Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi.
Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak berpengaruh
terhadap variabel respon.

8. MengInterpretasikan Data
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil observasi sering kali memberikan suatu pola. Pola dari
fakta/data ini dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Karakteristik
keterampilan interpretasi diantaranya: mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-
hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan dan
menarik kesimpulan.
Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan
mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah
difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang
sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan.
Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.

9. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang
pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terhadap variabel respon. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan
masalah yang akan diteliti (Nur, 1996). Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif dan secara
deduktif. Perumusan secara induktif berdasarkan data pengamatan, secara deduktif berdasarkan
teori. Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.
Misalkan seorang siswa memiliki data percobaan laju reaksi logam magnesiumdengan larutan asam
klorida sebagai berikut:
Logam Mg Asam Klorida Waktu reaksi
(bentuk pita) (volume) (konsentrasi) (detik)
3
5 cm 50 m 1M 60
3
5 cm 50 m 2M 30
3
5 cm 50 m 3M 20
Rumuskanlah hipotesis tentang pengaruh konsentrasi HCI terhadap laju reaksi !

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 72


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

10. Mendefinisikan Variabel Secara Operasional


Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu
diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu
variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang
akan dicatat dari suatu eksperimen. Keterampilan ini merupakan komponen keterampilan proses
yang paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang (Nuh dalam Poppy, 2010).

Contoh : Peserta didik melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi antara
larutan natrium tiosulfat 0.2M dengan asam klorida 1 M
Rumusan hipotesis :Makin tinggi suhu larutan natrium tiosulfat, makin cepat laju reaksi
Data hasil observasi
Larutan Na2S2O3 0.2M Larutan HCl 1M Waktu sampai tanda silang tidak
Volume Suhu Volume Suhu tampak ( detik)

( mL) ( C) (mL) ( C)
20 25 20 25 40
20 40 20 25 30
20 55 20 25 20

Identifikasi variabel:
Variabel Manipulasi : Suhu
Variabel Respon : Waktu
Variable Kontrol : Volume larutan, konsentrasi larutan, termometer,gelas
ukur, stopwatch, gelas kimia, tanda silang

Definisi operasional variabel


Definisi operasional variabel manipulasi : Suhu larutan diukur menggunakan termometer
Definisi operasional variabel respon :Waktu diukur dengan menggunakan stopwatch
Definisi operasional variabel kontrol : Alat-alat ukur seperti stopwach, gelas kimia,
termometer, gelas ukur harus sama untuk semua percobaan.

11. Melakukan Eksperimen


Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data
untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika
variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu
hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Melatihkan
merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup
dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep-konsep didalam
kurikulum.
Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan dengan strategi dan
metode yang tepat, mudah-mudahan siswa dapat terlatih dalam keterampilan saintifik. Hasil akhir
yang diharapkan Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 73


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Kimia

Topik /Tema Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit


Sub Topik/Tema Daya Hantar Listrik berbagai larutran
Kompetensi Dasar 3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit.
Tujuan - Merancang alat uji elektrolit
Pembelajaran - Menggunakan alat uji elektrolit yang dirancang peserta didik untuk
mengidentifikasi daya hantar listrik larutan
- Mengklasifikasikan larutan berdasarkan daya hantar listriknya melalui
percobaan
- Menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantar listrik
melalui diskusi data percobaan
- Memberi contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit
Alokasi Waktu 1x pertemuan (3 JP)

Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran
Pada kegiatan ini guru
meminta peserta
mengamati gambar yang
ada pada buku

Mengamati - Guru menyajikan demonstrasi


pengujian contoh larutan
elektrolit dan nonelektrolit seperti
pada gambar

- Peserta didik mengamati percobaan tersebut


Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah
mereka mengamati gambar dan percobaan. Contoh pertanyaan yang
Menanya berkaitan dengan pengamatan peserta didik
- Apa hubungan orang tersengat listrik dengan percobaan?
- Mengapa pada pengujian daya hantar listrik larutan ada larutan yang
menyebabkan lampu menyala, ada pula yang tidak ?

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 74


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

- Mengapa pada percobaan yang lampunya menyala banyak gelembung


gas, sedangkan yang lampunya tidak menyala, tidak ada gelembung
gas?
Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi siswa untuk menemukan
jawaban dengan cara :
- Melakukan percobaan penentuan daya hantar listrik berbagai larutan
elektrolit dan nonelektrolit
- Mencatat data hasil pengamatan dari percobaan dalam kolom yang
tersedia pada lembar kegiatan Daya hantar Listrik Larutan

Mengumpulkan
Informasi

Dari percobaan ini peserta didik akan mengumpulkan informasi tentang


gejala-gejala yang menunjukkan daya hantar listrik berbagai larutan
elektrolit dan nonelektrolit
Setelah mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan mencatat hasil
pengamatan, peserta didik mengasosiasikan pengetahuan yang didapat
dari percobaan dan buku sumber dengan cara:
Mengasosiasikan - Mendiskusikan hasil pengamatan, menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kegiatan berdasarkan data pengamatan dan konsep yang
terkait pada buku siswa.
- Menyimpulkan sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
Setelah menemukan kesimpulan, peserta didk membuat laporan dan
peserta didik dapat menyampaikan laporan hasil pengamatan dan
Mengkomunikasikan kesimpulannya tentang sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya jawab.

Pada pembelajaran IPA, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan pengembangan


keterampilan proses sain peserta didik . Seperti pada hand- out keterampilan proses sain terdiri dari

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 75


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

keterampilan proses dasar dan terpadu . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja
yang dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non eksperimen.

Keterampilan proses sain yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran Sifat larutan elektrolit
dan nonelektrolit ini contohnya adalah

Keterampilan Proses Uraian Keterampilan

Mengamati Mengamati nyala lampu pada alat uji elektrolit


Mengamati gelembung gas disekitar elektroda yang tercelup dalam
larutan

Mengukur Mengukur volume larutan, kedalaman elektroda yang tercelup


larutan, memperkirakan jumlah gelembung gas di sekitar elektrode

Mengklasifikasi Mengelompokkan larutan berdasarkan gelaja-gejala yang muncul


pada percobaan ( nyala lampu dan gelembung gas)

Menyimpulkan Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya

Mengontrol variabel Variabel manipulasi: jenis larutan


Variabel respon: daya hantar lisrik( nyala lampu ) dan gelembung gas
Variabel kontrol: konsentrasi larutan , volume larutan, wadah larutan,
alat uji elktrolit
Melakukan pengujian dan pengamatan dengan cara yang sama

Menginterpretasikan data Mengolah data dengan melihat pola dan kecenderungan data
pengujian terhadap larutan elektrolit dan non elektrolit

Mengkomunikasikan Membuat laporan praktikum dan presentasi hasil percobaan

Merancang eksperimen Merancang alat uji elektrolit yang pada kegiatan ini ditugaskan
sebagai tugas proyek sebelum kegiatan belajar atau seminggu
sebelumnya

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 76


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Lembar Kerja

LK- 3.1a

Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Kimia

Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang penerapan


pendekatan saintifik pada pembelajaran Kimia
Langkah Kegiatan :

1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran kimia
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan


Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 77


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R-3.1a

Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik Pembelajaran Kimia

Rubrik perancangan penerapan saintifik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran
satu topik kimia.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a
5. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan peserta

Penilaian LK- 3.1a

PERINGKAT NILAI KRITERIA


Amat Baik 90 < AB 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan
( AB) alokasi waktu lengkap dan benar
2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan sesuai dengan
topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis
dan logis atau benar secara konsep
Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 78


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN KIMIA

Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning
dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model tersebut pada
pembelajaran Kimia
HO- 3.1b

Penerapan Model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning
pada Pembelajaran Kimia

A. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek


Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap: 1) Penentuan
Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek, 3) Menyusun Jadwal, 4) Memonitor
peserta didik dan kemajuan proyek, 5) Menguji Hasil, dan 6) Mengevaluasi Pengalaman
Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat bekerja sama mendisain
proyek, merancang perncanaan proyek dan menyusun jadwal. Untuk memandu pembelajaran ini
guru dapat mendisain intrumen-intrumen lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan
pembelajarannya umumnya dilakukan sebagai tugas diluar tatap muka kecuali pelaporan hasil
proyek. Untuk penilaiannya guru harus menyiapkan instrumen penilaian proyek. Berikut ini
contoh lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan dilakukan peserta didik.
1. Lembar Kerja Tugas Proyek

Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran kimia sebelum kegiatan tatap muka misalnya
membuat alat uji elektrolit dan membuat bentuk molekul. Untuk mengerjakan proyek, peserta
diberi panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis Proyek
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MATA PELAJARAN: Kimia
KELAS/SEMESTER : X
TOPIK : Larutan Elektrolit dan larutan Nonelektrolit
SUB TOPIK : Daya hantar listrik berbagai larutan
TUGAS : Merancang dan merangkai alat uji elektrolit
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya
4.8. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
INDIKATOR
1. Merancang alat uji elektrolit
2. Merangkai alat uji elektrolit yang telah didiskusikan
3. Mengidentifikasi berbagai larutan elektrolit dan nonelekreolit menggunakan rancangan uji
elektrolit yang dihasilkan

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 79


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

PENTUNJUK UMUM
1. Pelajari cara merancang alat uji elektrolit dari buku atau sumber lainnya
2. Buat rancangan alat uji elektrolit, gambarkan dan jelaskan cara pengerjaannya
3. Setelah dirancang, rangkai alat uji elektrolit sesuai rancangannya
4. Uji alat hasil rancangan dengan menguji daya hantar listrik larutan garam dan air
5. Catat hasil percobaan dan hal-hal yang penting untuk perbaikan alat
6. Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan!
7. Selamat mencoba, mudah-mudahan alat hasil kreativitasmu dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui daya hantar listrik dari berbagai larutan. Semangat!

Pada tugas proyek ini peserta diminta untuk mendisain alat uji elektrolit dalam berbagai model,
misalnya sebagai lampu taman, lampu mobil, lampu kamar sehingga kreasinya dapat dinilai dalam
pelajaran prakarya atau seni. Hal ini termasuk dalam pembelajaran lintas kurikulum.
1. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan merancang alat,
menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang
dibuat.
a. Merancang Alat
LAPORANTUGAS PROYEK

MATA PELAJARAN:Kimia
TOPIK : Larutan Elektrolit dan larutan Nonelektrolit
SUB TOPIK : Daya hantar listrik berbagai larutan
TUGAS : Merancang dan merangkai alat uji elektrolit
NAMA :
KELAS : X .

PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah mempelajari konsep larutan elektrolit, nonelektrolit dan daya hantar listrik larutan,
buatlah rancangan alat uji elektrolit sederhana.
2. Tulislah rancangan berikut gambar dan keterangannya gambarnya!
3. Uraikan rancangan dan penggunaan alatnya!
Tanggal Merancang :

Alat dan Bahan :

Gambar Rancangan dan Keterangan Gambar:

Cara Menggunakan Alat

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 80


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

b.Laporan Pengujian Alat

LAPORAN PENGUJIAN ALAT UJI ELEKTROLIT LARUTAN


PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda membuat alat uji elektrolit, ujilah alat tersebut dengan cara melakukan percobaan
daya hantar listrik berbagai larutan, laporkan hasil pengujian dengan mengunakan format
berikut.
Tanggal Pengujian : . Hasil pengamatan dan catatan perbaikan:
Kegitatan:
.
1. Menguji daya hantar listrik
berbagai larutan

2. Menguji daya hantar listrik air


sungai dan air kelapa

Tanggal Perbaikan dan Pengujian: Hasil pengamatan setelah alat diperbaiki

c. Laporan Penelitian

LAPORAN PENELITIAN
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana tentang daya
hantar listrik larutan yang ada di sekitar rumah atau sekolah dengan menerapkan prinsip daya
hantar listrik larutan.
Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis.

JUDUL
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 81


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

B. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model pembelajaran penemuan
terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan
data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Contoh penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran kimia
Kompetensi : 3.8. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
Dasar berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit.
Topik : Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit
Sub Topik : Daya Hantar Listrik berbagai larutran
Tujuan : Menggunakan alat uji elektrolit untuk mengidentifikasi daya hantar
listrik larutan
Mengklasifikasikan larutan berdasarkan daya hantar listriknya
Memberi contoh larutan elektrolit dan nonelektrolit
Alokasi Waktu : 1x pertemuan (3 JP)

SINTAK PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Stimulation Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
(simullasi/Pemberian memusatkan perhatian pada topik larutan elektrolit dan non
rangsangan) elektrolit dengan cara:
- Menyajikan gambar peristiwa yang berkaitan dengan larutan
elektrolit atau melalui tanya jawab apa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
- Mendemonstrasikan sifat berbagai larutan berdasarkan daya
hantar listriknya menggunakan alat uji elektrolit

2. Problem statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


(pertanyaan/identifika mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan
si masalah) sifat larutan elektrolit sampai siswa menentukan pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya
- Mengapa ada larutan yang dapat menghantar listrik
- Mengapa larutan yang satu timbul nyala sedangkan larutan yang
lain tidak ada nyala yang terjadi?
- Selain timbul nyala, gejala apa lagi yang anda amati pada kedua
elektroda? Mengapa terjadi demikian?

3. Data collection Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpulan data) untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui:
- Melakukan percobaan penentuan daya hantar listrik berbagai
larutan elektrolit dan non-elektrolit untuk mendapatkan data-
data tentang sifat larutan elektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya
- Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah disiapkan oleh
peserta didik

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 82


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

4. Data processing Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk
(pengolahan Data) mengolah data hasil pengamatan dengan cara:
- Mengolah data hasil pengamatan dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja, misalnya mengolah data gejala-
gejala yang timbul pada pengujian berbagai larutan yang diuji
suntuk mengelompokan larutan berdasarkan sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit

5. Verification Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan


(pembuktian) data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan data-data atau teori
pada buku sumber. Misalnya dengan cara:
- Memeriksa kembali data larutan yang termasuk elektrolit dan
non elektrolit
- Memverivikasi jawaban kelompok tentang penyebab larutan
elektolit dapat menghantar listrik
6. Generalization Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dan
(menarik kesimpulan) diskusi misalnya dengan cara:
- Menyimpulkan bahwa larutan ada yang bersifat elektrolit dan
non-elektrolit
- Menyimpulkan gejala-gejala yang menunjukkan sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya
- Menerapkan penemuannya tentang sifat larutan berdasarkan
daya hantar listriknya dengan berlatih mengidentifikasi larutan
yang termasuk elektrolit dan non elektrolit

Pada materi kimia, banyak konsep yang dapat dipelajari melalui penerapan model DL Ada konsep-
konsep kimia yang pada model ini mengajak peserta didik melakukan hipotesis dahulu yaitu pada
tahap problem statemen. Contohnya pada konsep Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Peserta didik dapat membuat hipotesis : 1) Jika konsentrasi larutan makin besar , maka laju reaksi
makin cepat, 2) jika temperatur larutan dinaikkan, maka laju reaksi makin cepat 3) jika luas
permukaan sentuhan diperbesar, laju reaksi makin cepat. Untuk menguji hipotesis ini peserta didik
melanjutkan tahap belajar sesuai dengan tahap DL berikutnya.

C. Penerapan Problem Based Learning pada pembelajaran Kimia


Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta
didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 83


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar : 3.8. Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
nonelektrolit.
Topik : Larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
Sub Topik : Kekuatan sifat larutan elektrolit
Tujuan : Membedakan sifat larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Alokasi Waktu : 1x pertemuan (3 JP)

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fase 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan


Orientasi peserta konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.
didik kepada Melakukan brainstorming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah
masalah hasil percobaan, misalnya setelah belajar larutan elektrolit pada pertemuan
pertama ditemukan data dimana daya hantar listrik larutan yang bersifat
elektrolit ternyata berbeda-beda ada yang mengantarkan listriknya kuat dan
lemah.
Contoh
Larutan elektrolit Nyala lampu Gas yang muncul
HCl Terang Banyak
NH3 Redup Sedikit
C2H5OH Tidak menyala Tidak ada
NaCl Terang Banyak
NaOH Terang Banyak
Peserta didik menentukan masalahnya misalnya Mengapa nyala lampu
dan jumlah gas pada alat uji elektrolit berbeda-beda pada saat pengujian
terhadap beberapa larutan elektrolit?

Fase 2 Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
Mengorganisasikan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
peserta didik tersebut. Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing
mengkaji lembar kegiatan non eksperimen tentang kekuatan sifat larutan
elektrolit dan membuka data percobaan pada pertemuan pertama berikut
hasil diskusi konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit serta penyebab
larutan dapat menhantar listrik
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-
konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab. Untuk memecahkan masalah

Fase 3 Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan


Membimbing membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan
penyelidikan ini peserta didik mendiskusikan materi dengan mengamati gambar hasil
individu dan percobaan daya hantar listrik larutan pada LK dan data hasil percobaan
kelompok sebelumnya. Selanjutnya diskusi perbedaan hasil percobaan pada larutan
elektolit yang berasal dari asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah
Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 84


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN

Fase 4 Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan
Mengembangkan dengan cara berbagi tugas dengan teman
dan menyajikan Pembuatan laporan melalui kegiatan:
hasil karya - Diskusi untuk mengembangakan konsep sifat larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah berdasarkan data pengamatan percobaan dan informasi
pada buku siswa secara teori , informasi dari buku yang berkaitan
contohnya teks berikut

- Peserta didik dapat mengembangakan konsep sampai senyawa-senyawa


pembentuk larutan elektrolit berdasarkan ikatannya berikut contohnya
- Membuat laporan secara sistematis dan benar

Fase 5 Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
Menganalisa dan telah dipelajari melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan
mengevaluasi masalah tentang larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah dan
proses pemecahan senyawa-senyawa pembentuk larutan elektrolit berdasarkan ikatannya
masalah berikut contohnya. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber untuk
batuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya presentasi hasil diskusi dan
penyamaan persepsi

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 85


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Lembar Kerja LK - 3.1b


Perancangan Penerapan Model-Model Pada Pembelajaran Kimia

Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang pembelajaran Kimia
dengan menerapkan model Project Based Learning, Discovery Learning dan
Problem Based Learning
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, pelajari konsep model-model pembelajaran pada hand-out dan
contoh-contoh penerapannya pada pembelajaran kimia
2. Cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
3. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model. Sub topik/materi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan topik/materi yang telah dianalisis
kelompok Anda pada saat Analisis Buku
4. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
5. Presentasikan hasil rancangan Anda
6. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perbaikan
FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Model Project Based Learning
Kompetensi Dasar : 3. .................................................................
4. ............................................................ ..
Topik : .....................................................

Sub Topik : ..............................................................................................


Tujuan : ..........................................................................................
Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar

2. Mendesain Perencanaan
Proyek
3. Menyusun Jadwal

4. Memonitor peserta didik


dan kemajuan proyek

5. Menguji Hasil

6. Mengevaluasi Pengalaman

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 86


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN


Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar : 3. .................................................................
4. ............................................................ ..
Topik : .....................................................

Sub Topik : ..............................................................................................


Tujuan : ..........................................................................................
Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)
3. Data collection
(pengumpulandata)
4. Data processing (pengolahan
Data)
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar : 3..
4..
Topik :
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN


Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 87
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R-3.1b

PERANCANGAN PENERAPAN MODEL MODEL PEMBELAJARAN


Rubrik perancangan penerapan model pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil
rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan model pembelajaran satu topik
kimia.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK - 3.1b
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan peserta
pelatihan

Penilaian LK- 3.1b


PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan
( AB) alokasi waktu lengkap dan benar
2. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan
topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap,
sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan
pembelajaran dan konsep)
Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 88


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Materi 3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

HO- 3.2
PENILAIAN PEMBELAJARAN KIMIA
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk
melengkapi perangkat pembelajaran Kimia dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang
sesuai. Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada pembelajaran kimia. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan
kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment),
penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan
SMA, Ditjen Pendidikan Menengah, 2013). Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat
dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara
observasi perilaku. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal.Kompetensi sikap pada pembelajaran Kimia yang harus dicapai peserta didik
sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2. Guru Kimia dapat merancang lembar pengamatan
penilaian sikap untuk masing-masing KD sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang
disajikan. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Contoh penilaian
kompetensi sikap dalam pembelajaran kimia.
1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan
praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.
a. Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum

Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Topik/Subtopik : Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit / Daya Hantar Listrik Larutran
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam
merancang dan melakukan percobaan kimia
Disiplin Tanggung Jujur Teliti Kreatif Peduli Jumlah
No Nama Siswa
jawab Skor
1. .....................
2.
......
-

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 89


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

b. Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi

Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Topik/Subtopik : Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif
serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kerja Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana Jumlah
No Nama Siswa
sama Skor
1. ................
2. ................
...
.
Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil
pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut

PREDIKAT NILAI
Sangat Baik ( SB) 80 AB 100
=
Baik (B) 70 B 79
Cukup (C) 60 C 69
Kurang (K) <60

2. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri


Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik pada setiap selesai mempelajari satu KD atau pada
ssaat telah menyelesaikan tugas tertentu,
c. Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar satu KD

Penilaian Diri
Topik:...................... Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Anda dapat melakukan penilaian
diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami

1. Memahami perbedaan sifat larutan


berdasarkan daya hantar listriknya.
2. Memahami perbedaan larutan
elektrolit berdasarkan kekuatannya.
3. Memahami senyawa-senyawa yang
larutannya bersifat elektrolit.
.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 90


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

d. Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.


Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek Kimia
Penilaian Diri
Tugas:............................ Nama:..........................
Kelas:..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan
teman satu kelompok
2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas
5 .

Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi
bagi semua peserta didik. Penilaian diri, selain sebagai penilaian sikap jujur juga dapat diberikan
untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan
soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang tersedia
pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada topik-
topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat
membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.
Contoh.

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK


Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..........................................................

Skor Pernyataan Penilaian Diri


No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 ..... .....
1 Afgan 2 1 2 ..... .....
2 Aliva 2 2 1 ..... ....
3 .............
.......

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:


Jumlah skor
= x100
2 x jumlah pernyataan

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 91


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

3. Penilaian Sikap melalui Penilaian antar Peserta Didik


Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik.
Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian. Kalimat pernyataan dirumuskan
secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik

Penilaian antar Peserta Didik


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Topik/Subtopik : ...................................
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif
dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.

Format Penilaian

Penilaian antar Peserta Didik


Topik/Subtopik: ........................................ Nama Teman yang dinilai: ........................
Tanggal Penilaian: ..................................... Nama Penilai:............................................

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran Kimia


- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
Dilakukan/muncul
No Perilaku
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................

Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang negatif (no 2)
Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
Skor Perilaku
No Nama Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 .
2 Ami 2 2 1 2 2 9
3

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:


Jumlah skor
= x100
2 x jumlah perilaku

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 92


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

4. Penilaian Sikap melalui Jurnal


Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.
Kriteria jurnal:
- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
- Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
- Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
- Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
- Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian,
jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih
tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah dan
menuntut waktu yang banyak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa
yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda)

Pedoman umum penskoran jurnal:


1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh
skala 1 sampai dengan 4.
2) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1,
sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-masing aspek
kemudian direratakan
4) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara
menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Model Pertama
Contoh Format Jurnal

JURNAL

Aspek yang diamati: . Nama Peserta Didik: .


Kejadian : . Nomor peserta Didik: .
Tanggal: .

Catatan Pengamatan Guru:


............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 93


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):


1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati, tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh
guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan
maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi
Inti.
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: .............................................
Kelas: .....................................................................................
Aspek yang diamati: .............................................

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/


TINDAK LANJUT
1.

...

B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan. Instrumen tes tulis umumnya
menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian. Pada pembelajaran kimia yang menggunakan
pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi
(HOTS,Higher Order thinking Skill) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif.
Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil belajarKimia
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang
sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis
peserta didik pada pembelajaran IPA, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja
operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan
menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan
menafsirkan. Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian


Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
Tes tulis
dan uraian.
Daftar pertanyaan.
Tes lisan
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu
Penugasan atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 94


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

1. Tes Tulis
a. Soal Pilihan Ganda
Topik : Larutan elektrolit dan non elektrolit
Indikator : Disajikan tabel hasil percobaan uji larutan, peserta didik dapat mengidentifikasi senyawa
yang merupakan larutan elektrolit dan non elektrolit dengan tepat.
Soal : Sekelompok siswa melakukan percobaan daya hantar listrik larutan. Datayang diperoleh
adalah sebagai berikut.

Pengamatan
Larutan
Nyala lampu Gelembung gas
P Tidak menyala Ada
Q Tidak menyala Tidak ada
R Menyala Ada
S Tidak menyala Tidak ada
T Menyala Ada

Pasangan larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah....


A. Pdan Q D. Qdan R
B. R dan S E. Tdan S
C. R dan T

Indikator : Disajikan gambar percobaan uji larutan, peserta didik dapat menentukan senyawa sifat
larutan berdasarkan data nyala lampu dan jumlah gas sektar elektroda pada gambar
percobaan
Soal : Perhatikan gambar percobaan berikut

Pernyataan yang tepat berdasarkan data percobaan diatas adalah.


A. Larutan asam asetat termasuk alektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung gas
sedikit
B. Larutan amoniak termasuk elektrolit lemah karena lampu menyala redup dan gelembung gas sedikit
C. Larutan natrium hidroksisa termasuk elektrolit kuat karena lampu menyala terang dan gelembung
gas sedikit
D. Larutan asam klorida termasuk elektrolit kuat karena lampu menyala redup dan gelembung gas
banyak

b. Soal Uraian

Indikator : Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya


Soal : Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki kekuatan sifat larutan elketrolit,
coba jawablah pertanyaan berikut
a. Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya
b. Tentukan variable maniplasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan pada percobaan
tersebut
c. Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 95


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Contoh Pedoman Penskoran


No Jawaban Skor
a. - Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan 30
lengkap dan menarik
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan 20
lengkap dan kurang menarik
10
- Gambar rangkaian alat uji elektrolit benar, keterangan
kurang lengkap dan menarik
b. - Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar 30
- Hanya dua variable yang tepat 20
- Hanya satu variable yang benar 10
c. - Uraian sistematis dan benar 20
- Uraian kurang sistematis dan benar 10
Skor maksimal 80

Indikator : Menjelaskan perbedaan larutan elektolit kuat dan elektroit lemah berdasarkan data
hasil percobaan
Soal : Mengapa daya hantar listrik larutan asam klorida dengan larutan cuka berbeda. Jelaskan
perbedaannya berdasarkan data dan teori ionisasi.

Contoh pedoman penskoran


No Jawaban Skor
2 - Larutan asam klorida termasuk larutan elektolit kuat, larutan asam cuka 10
termasuk elektrolit lemah
- Perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Elektrolit kuat: 20
Dalam air akan terionisasi sempurna, Jumlah ion dalam larutan relatif banyak.
Dari data percobaan uji elektrolit lampu menyala terang dan menghasilkan
banyak gelembung gas
Elektrolit lemah:
Dalam air hanya terionisasi sebagian, Jumlah ion dalam larutan relativ sedikit. 20
Dari data percobaan uji elektrolit lampu menyala redup dan menghasilkan
sedikit gelembung gas

Jumlah 50

2. Tes Lisan
Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan. Pada pembelajaran kimia umumnya jarang
dilakukan dengan tes lisan. Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada
saat ujian praktikum kimia atau pada saat remedial.

Contoh Instrumen tes lisan

Topik : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


Kompetensi Dasar : 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
Indikator : Melakukan percobaan daya hantar listrik pada berbagai larutan

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 96


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Daftar Pertanyaan:
1. Sebutkan komponen-komponen pada alat uji elektrolit!
2. Larutan apa saja yang digunakan pada percobaan?
3. Bagaimana cara menguji daya hantar listrik larutan dengan alat uji elektrolit ini?
4. Bagaimana kamu dapat menyimpulkan bahwa larutan dapat mengkhantar listrik atau tidak?
5. ................

Untuk pemberian nilai lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang tersedia!

3. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh isntrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD

4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil nonelektrolit.


Indikator: Merancang alat percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya

TUGAS: Bersama teman sekelompokmu buatlah rangkaian alat uji elektrolit

dengan menggunakan bahan yang mudah di dapat, buatlah dengan desain


yang menarik, misalnya seperti lampu taman, lampu hias dan lain-lain.

Hasil kerja dikumpulkan pada saat kegiatan pembelajaran topic larutan

Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas yang diberikan
pada peserta didik.

C. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,
projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-
aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling
sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria
yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian
kompetensi peserta didik.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 97


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

1. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas
atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek

Topik : Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


KI : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD : 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
Indikator : Melakukan percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Lembar Pengamatan
Topik: ...............................
Kelas: ................................
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah
No Nama Skor
Percobaan Percobaan Percobaan
1.
2.

Rubrik
Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
1 Persiapan 30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan pengujian
Percobaan - Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama
(Menyiapkan alat
- Alat uji elektrolit dalam keadaan siap pakai
Bahan)
- Tersedia air untuk membilas elektrode dan tisu
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
2 Pelaksanaan 30 - Mencuci elektroda sebelum menguji larutan
Percobaan - Mencelupkan elektroda dengan kedalaman yang sama
- Mengamati nyala lampu pada alat uji elektrolit dalam waktu
yang sama
- Mengamati gelembung gas yang timbul di sekitar elektroda dalam
waktu yang sama
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir 30 - Membuang larutan atau sampah ketempatnya
praktikum - Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 98


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

2. Tes Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
- Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
- Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
- Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
a. Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Contoh format penilaian proyek
diantaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Guru Pembimbing :
Nama Proyek : Nama :
Alokasi Waktu : Kelas :
No. ASPEK SKOR (1 - 5)
1 PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
- Alat dan bahan
- Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat
2 PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
b. Kuantitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
b. Performans
c. Presentasi
TOTAL SKOR

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 99


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

c. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian
produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni,
seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
- Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai kriteria yang ditetapkan.
Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap
appraisal.
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria
yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran : Nama Peserta didik:
Nama Proyek : Kelas :
Alokasi Waktu :

No Tahapan Skor ( 1 5 )*
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
TOTAL SKOR
.
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan
ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian proyek.
Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki sehingga
ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.

3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 100


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.

Kriteria tugas pada penilaian portofolio


Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta
didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang
menunjang kegiatan belajar.
Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas,
kriteria penilaian.
Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam
semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam
isinya.
Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan
mudah dilaksanakan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofoliotersedia di lingkungan
peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan
portofolio.
Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isitugas portofolio.
Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A tahun 2013 dan diskusikan.
Contoh Penilaian Portofolio
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Peminatan : Matematika dan Ilmu Alam
Tahun Ajaran : 2014/2015

Judul portofolio : Pelaporan perancangan alat dan Penyusunan laporan praktikum

Tujuan : Peserta didik dapat merancang alat dan menyusun laporan praktikum Kimia
sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karya portofolio yang dikumpulkan adalah laporan seluruh hasil rancangan alat dan laporan
praktikum kimia semester 2

Uraian tugas portofolio


1. Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum Kimia sebagai tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah peserta didik
melaksanakan tugas

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 101


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Kriteria Penilaian Portofolio


1. Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk

2. Penilaian Laporan Praktikum adalah sebagai berikut


Format Penilaian

Skor
No Komponen yang dinilai
1 2 3

1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Hasil Praktikum
Skor Portofolio ....................................................

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:


No Komponen Skor
1 Persiapan meliputi Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat
ketepatan pemilihan alat Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat
dan bahan praktikum Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat

2 Pelaksanaan meliputi Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat


langkah kerja dan waktu Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
pelaksanaan Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak
tepat

3 Hasil praktik meliputi Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat


keakuratan data dan Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat
ketepatan simpulan hasil Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat

Keterangan:
Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 3
Jumlah skor
Nilai portofolio = = skor maksimal x 4

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 102


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

LK-3.2
Lembar Kerja

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA


Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran Kimia
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang
dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok
Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan
contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan

Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 3. ...................................................................
4. ................................................................
2.........................................................................................
Topik/Materi : .......................................................
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................

1. Instrumen Penilaian Sikap


Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

a. Observasi

b. Penilaian Diri

c. Antar Peserta Didik

d. Jurnal

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 103


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Indikator : ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

e. Tes Tertulis

- Pilihan Ganda

- Uraian

f. Tes Lisan

g. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

a. Tes Praktik

b. Tes Proyek
- Proyek

- Produk

c. Portofolio

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 104


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R- 3.2

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN KIMIA


Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan yang
meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada penilaian sikap
peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes
tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta
ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1. Cermati kriteria penilaian produk peserta
2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk
tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut
Penilaian Sikap
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
( AB)
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Pengetahuan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
( AB)
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Keterampilan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik 90 < AB 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
( AB)
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 105


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

HO-3.3

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD.
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam Laporan
Capaian Kompetensi (LCK atau rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan
peserta didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor
diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan
seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA
yang diterbitkan Direktorat Pembinaan SMA 2014
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

Pelaksanaan Pengolahan dan Tindak Pelaporan


Persiapan
lanjut

Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru.
Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen dari Direktorat Pembinaan SMA
2014
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah:
1. Penilaian Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap pada LCK
Penilaian pengetahuan dan keterampilan pada LCK ( rapor) menggunakan konversi nilai akhir
dengan skala 1 4 (kelipatan 0,33) dan diberi predikat seperti tertera pada tabel berikut:

Tabel Konversi Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan


Konversi Nilai Akhir Predikat
Interval Skla 1-4
3.66 < X 4.00 4.00 A
3.33 < X 3.66 3.66 A
3.00 < X 3.33 3.33 B+
2.66 < X 3.00 3.00 B
2.33 < X 2.66 2.66 B
2.00 < X 2.33 2.33 C+
1.66 < X 2.00 2.00 C
1.33 < X 1.66 1.66 C
1.00 < X 1.33 1.33 D+
0.00 < X 1.00 1.00 D

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 106


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Penilaian akhir sikap pada LCK (rapor) pada skala 1 4 dengan menggunakan tabel konversi
sebagai berikut:
Tabel Konversi Kompetensi Sikap
Interval Sikap
3.33 < X 4.00 SB
2.33 < X 3.33 B
1.33 < X 2.33 C
0.00 < X 1.33 K

2. Cara Pengolahan Nilai Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap untuk LCK.


Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam laporan
capaian kompetensi (LCK atau rapor). LCK merupakan gambaran pencapaian kompetensi peserta
didik dalam setiap semester. Pengolahan yang dimaksud dengan cara input data nilai ke dalam
formula yang dibuat dan dikembangkan oleh masing-masing sekolah berdasarkan peraturan yang
berlaku.
a. Capaian Kompetensi Pengetahuan
- Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru mata pelajaran (Pendidik), terdiri atas: nilai
proses (Nilai Harian) = NH; nilai Ulangan Tengah Semester = NTS; dan Nilai Ulangan Akhir
Semester = NAS.
- Nilai Harian (NH) dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, atau penugasan setiap
kompetensi dasar (KD) sesuai dengan karakteristik KD tersebut.
- Rerata Nilai Harian (RNH) diperoleh dari rerata hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan
setiap Kompetensi Dasar (KD).
Capaian Kompetensi Pengetahuan merupakan rerata atau menggunakan bobot dari data RNH,
NTS, dan NAS. Penentuan besarnya bobot pada masing-masing RNH, NTS, dan NAS merupakan
kebijakan satuan pendidikan yang dirumuskan bersama dengan dewan guru. Beberapa hal yang
dapat menjadi pertimbangan bagi satuan pendidikan dalam menentukan besarnya bobot adalah:
a). tingkat cakupan kompetensi yang diukur; b). Konsistensi dan kontinuitas pengukuran
pencapaian kompetensi; c). Keakuratan pengukuran pelaksanaan masing-masing ulangan; dan d).
Pemenuhan kompetensi secara bertahap dan menyeluruh
Contoh Pengisian Format Pengolahan Capaian Kompetensi Pengetahuan
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
No Nama Nilai Harian LCK( rapor)
Peserta KD KD KD dst R NH N TS N AS NA Angka Predikat
Didik 3.1 3.2 3.3
1 Alif 3.00 3.33 3.00 3.11 3.00 2.66 2.92 3.00 B
2 Annisa
3 ..

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 107


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Keterangan:
RNH diperoleh dari rerata NH
Nilai Akhir ( NA) diperoleh dengan rumus
++ 3.11+3+2.66
= = = = 2.92
3 3

Nilai Akhir 2.92 dikonversi dengan data pada tabel, maka nilai LCK Kimia adalah 3.00 dengan
Predikat B
b) Capaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik), terdiri atas: Nilai Praktik,
Nilai Proyek, dan Nilai Portofolio. Capaian kompetensi keterampilan bukan rerata melainkan nilai
MODE atau modus yaitu nilai yang sering muncul baik nilai praktik (NPr), nilai proyek (NPy),
maupun nilai portofolio (NPo). Dalam LCK, capaian kompetensi keterampilan diisi angka
menggunakan skala 1 4, dengan dua angka dinelakang koma dan diberi predikat D s.d A dengan
menggunakan interval yang sama dengan kompetensi pengetahuan
Contoh Pengisian Format Pengolahan Capaian Kompetensi Keterampilan
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
No Nama Nilai Keterampilan LCK ( rapor)
Peserta Praktik Proyek Portofolio NA
Angka Predikat
Didik 1 2 1 2 1 2
1 Alif 2.60 3.00 3.00 3.00 3.33 3.00 3.00 B
2 Annisa
3 ..

Keterangan:
- Nilai akhir adalah nilai yang sering muncul (MODE)
- Nilai yang sering muncul pada table tsb adalah 3,00, maka nilai akhir adalah 3,00
- Kemudian nilai 3,00 dikonversi dengan table diatas, maka nilai akhir LCK adalah 3,00
dengan predikat B

c. Capaian Kompetensi Sikap


Sikap (spiritual dan sosial) untuk Laporan Capaian Kompetensi (LCK) atau rapor terdiri atas sikap
dalam mata pelajaran dan sikap antarmata pelajaran. Capaian kompetensi sikap dalam mata
pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran,yang merupakan profil secara umum berdasarkan
rangkuman hasil pengamatan guru, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal, selama
satu semester, diisi secara kualitatif dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau
Kurang (K). Nilai akhir sikap tidak berdasarkan rerata dari data melainkan mode atau modus, yaitu
berdasarakan data atau nilai sikap yang sering muncul.

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 108


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Contoh Pengisian Format Pengolahan Capaian Kompetensi Sikap


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
No Nama Hasil Observasi Sikap Profil Sikap Sikap Berdasarkan LCK( rapor)
Peserta Disiplin Sema- Peduli Secara Peni- Penilaian Jurnal Sikap
Didik ngat Umum laian antar Spriritual
Belajar hasil Diri Peserta dan Sikap
Observasi Didik Sosial
1 Alif B B C B B B B
2 Annisa
3 ..
Keterangan:
Jika nilai sikap observasi cukup banyak, maka nilai akhir sikap observasi dapat ditentukan
berdasarkan modus pada nilai observasi (semangat belajar, santun, dan peduli, dll).
Nilai yang sering muncul pada penilaian pada tabel tersebut adalah B, maka nilai akhir sikap pada
LCK adalah B.
Deskripsi Capaian Kompetensi Sikap pada mata pelajaran Kimia adalah: Sikapnya baik, mulai
konsisten menunjukkan disiplin dan semangat belajar, namun sikap kepedulian terhadap lingkungan
perlu ditingkatkan.

3. Penentuan Standar Ketuntasan Minimal


Ketuntasan ninimal diperlukan guru untuk mengetahui kompetensi yang sudah dikuasai secara
tuntas agar guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga
pencapaiankompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Penentuan ketuntasan
minimalditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah antara guru, kepala sekolah, dan
stakeholder lainnya. Ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan (sekolah)
denganmemperhatikan: 1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik); 2) Kompleksitas
(mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar); 3) Kemampuan daya
dukung (berorientasi pada sumber belajar).
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 menentukan ketuntasan belajar pada predikat dan nilai
berikut :

Predikat Nilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap

B 2.66 2.66 Baik

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 109


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN KIMIA

PETUNJUK KEGIATAN
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMA
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran kimia selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor

RUBRIK PENGOLAHAN NILAI KIMIA UNTUK RAPOR


R-3.3

Rubrik pengolahan nilai kimia untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan

PERINGKAT NILAI KRITERIA


Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
Amat Baik
90 < AB 100 keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam
(AB)
penilaian sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
Baik (B) 80 < B 90 keterampilan tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua
Cukup (C) 70 < C 80
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu
Kurang (K) 70
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

Materi Pelatihan 3 Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 110


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 111


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

MATERI PELATIHAN : 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching)

Kompetensi yang dicapai

1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan


memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual.

2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun,
intelektual.

Indikator

1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.


2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik dan
model pembelajaran yang relevan
4. Menelaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain

Langkah Kegiatan

1. Analisis Video

Kerja
kelompok
Mengamati Penyimpulan
mengidentifika Presentasi hasil
tayangan video hasil diskusi
si aspek aspek diskusi analisis
pembelajaran kelompok dan
kegiatan tayangan video
rangkuman hasil
pembelajaran
pada video

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 112


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

2. Penyusunan RPP

Mendiskusikan Telah RPP hasil Presentasi RPP


rambu-rambu Kerja Kelompok kerja kelompok lain yang telah
penyusunan menyusun RPP dan merevisi RPP direvisi dan
RPP yang sesuai untuk satu KD berdasarkan hasil Penyimpulan
standar Proses telaah hasil diskusi

3. Peer Teaching

Mempraktikkan
Diskusi tentang
pembelajaran Melakukan refleksi Penyimpulan
instrumen
sesuai dengan terhadap hasil diskusi dan
penilaian
RPP yang telah pelaksanaan peer rangkuman hasil
pelaksanaan
disusun melalui teaching peer teaching
pembelajaran
peer teaching

Kegiatan pada materi ini menggunakan LK- 4.1 Analisis Tayangan Video Pembelajaran, LK- 4.2
Penyusunan dan Telaah RPP dan LK -4.3 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 113


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Materi 4.1 Analisis Video Pembelajaran

Lembar Kerja
LK-4.1

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

PETUNJUK KEGIATAN

Tujuan Kegiatan: Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis


pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan dan model
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.

Langkah Kegiatan:

1. Cermati format analisis video pembelajaran, siapkan kertas kosong untuk catatan
pengamatan
2. Amatilah secara seksama pelaksanaan pembelajaran yang ditampilkan oleh guru model
dalam video
3. Catat proses pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup
4. Isi format pengamatan pembelajaran pada video berdasarkan catatan pengamatan Anda
dengan cara berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran
6. Diskusikan dalam kelompok hasil analisis terhadap pembelajaran yang disajikan pada video
7. Presentasikan hasil diskusi kelompok
8. Lakukan penyamaan persepsi bedasarkan analisis video terhadap proses pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai materi ajar
9. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 114


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ................................................................................


Kelas : ................................................................................
Topik/Sub Topik : ................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan
1 memberi salam
2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat
6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan


tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 115


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu


yang direncanakan
Penerapan Pendekatan Saintifik
1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengamati
2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan
bagaimana
3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengumpulkan informasi
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengasosiasikan data dan informasi yang
dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan
yang diperolehnya
Pemanfaatan Sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar yang bervariasi
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran


1 Melaksanakan Penilaian Sikap

2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan


3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui


interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 116


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merefleksi proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah

Kesimpulan Hasil Analisis Video

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 117


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R- 4.1

PENILAIAN HASIL ANALISIS TAYANGAN VIDEO PEMBELAJARAN

Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan kriteria dan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat,catatan logis

Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, catatan kurang logis

Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, catatan logis

Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak logis

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 118


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Materi 4.2 Penyusunan RPP


HO- 4.2.1

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasipeserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.
RPP disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).

Prinsip Penyusunan RPP

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.


a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen dan Sistematika RPP

RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun
2013komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 119
SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)


B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk
KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 120


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

HO- 4.2.2
CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA/MA/SMK


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Dua
Materi pokok : Larutan elektrolit dan Nonelektrolit
Alokasi Waktu : 2x 3 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat danminatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Menyadari adanya keteraturan strukturpartikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang strukturpartikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan faktadan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
Indikator:
1. Menjelaskan pengertian larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan data hasil
percobaan
2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan
3. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya
4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 121


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

5. Menjelaskan perbedaan larutan elektolit kuat dan elektroit lemah berdasarkan data hasil
percobaan
6. Memberikan contoh larutan yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah
7. Menjelaskan sifat senyawa yang dapat membentuk larutan elektrolit
8. Memberikan contoh larutan elektrolit yang termasuk senyawa ion dan kovalen

4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit
Indikator:
1. Merancang alat dan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar
listriknya
2. Melakukan percobaan daya hantar listrik pada beberapa larutan.
3. Menganalisis data hasil percobaan daya hantar listrik larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit.
4. Menyimpulkan kekuatan sifat larutan elektrolit berdasarkan data percobaan daya hantar
listrik larutan
5. Mengkomunikasikan hasil percobaan tentang sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat merancang alat dan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui
percobaan
3. Melalui diskusi hasil percobaan peserta didik dapat mengelompokkan larutan ke dalam
larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
4. Melalui diskusi peserta didik dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik
5. Melalui diskusi data hasil percobaan peserta didik dapat menjelaskan kekuatan larutan
elektrolit dan senyawa pembentuk larutan elektrolit
6. Peserta didik terampil melakukan percobaan, menganalisis data sampai menyimpulkan
hasil percobaan daya hantar listrik larutan
7. Peserta didik dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
8. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab selama mempelajari
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit
9. Setelah mempelajari materi larutan elektrolit dan nonelektrolit peserta didik dapat
menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik pada larutan sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME.

D. Materi Pembelajaran

1. Larutan elektrolit dan non elektrolit


- Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit: Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan listrik sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik
- Contoh larutan elektrolit larutan garamdapur, cuka, asam klorida , natrium hidroksia
- Contoh larutan non elektrolit larutan gula dan alcohol

2. Sifat larutan elektrolit


Larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah: Berdasarkan daya ionisasinya larutan ada
yang bersifat elektrolit kuat dan elektrolit lemah
Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi 1 ( = 1 ) dan terionisasi sempurna

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 122


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Contoh : HCl(aq), H2SO4(aq), NaCl(aq), NaOH(aq)

Reaksi ionisasi :
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
NaOH(aq)Na+(aq) + OH-(aq)
Larutan elektrolit lemah mempunyai derajat ionisasi ( 0< < 1 ) dan terionisasi sebagian
Contoh : CH3COOH(aq), NH4OH(aq)
Reaksi Ionisasi : CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
+ -
NH4OH(aq) NH4 (aq) + OH (aq)

3. Senyawa-senyawa pembentuk larutan elektrolit


Berdasarkan ikatannyasenyawa pembentuk larutan elektrolit dapat berupa senyawa yang
memiliki ikatan ion dan kovalen polar
Contoh senyawa elekrolit yang memiliki ikatan ion adalah NaCl dan KCl, yang memiliki ikatan
kovalen adalah HCl dan NH3

4. Perancangan alat uji elekrolit


Alat uji elektrolit dapat dirangkai menggunakan alat-alat listrik seperti lampu, kabel, stop kontak
dan elektroda dari karbon. Rangkaian dapai didisain menarik seperti menjadi lampu taman atau
lampu dalam rumah.
Catatan cara melakukan percobaan :
- Alat uji elektrolit yang digunakan untuk semua larutan dalam satu kelompok peserta didik.
- Konsentrasi larutan yang digunakan sama.
- Kedalaman elektrode karbon yang terendam larutan sama.
- Kabel yang digunakan jangan terlalu panjang (secukupnya).
- Pengamatan difokuskan pada lampu dan elektrode.

E. Metode Pembelajaran:
1. Metode : Eksperimen dan Diskusi
2. Pendekatan : Saintifik dan Keterampilan Proses
3. Model : Discovery Learning ( Pertemuan pertama) dan Problem Based Learning( Pertemuan
kedua)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media.
Lembar Kerja dan Bahan Tayang

2. Alat/Bahan
Alat: Alat uji elektrolit, gelas kimia, gelas ukur
Bahan: Sampel larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan konsentrasi yang sama
Catatan: Alat Uji Elektrolit ditugaskan sebelum pertemuan sebagai Tugas Proyek

3. Sumber Belajar
a. Buku KIMIA Kurikulum 2013 SMA Kelas X, Puskurbuk
b. Buku KIMIA sumber lain yang relevan
c. Internet

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 123


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

G. Langkah-langkahKegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP):
Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah DL Waktu
Pendahu- Menciptakan - Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar 20 menit
luan Situasi - Guru menayangkan gambar orang yang kena aliran listrik
(Stimulasi) pada saat memijit stop kontak.
- Peserta didik diminta memberikan tanggapan terhadap
tayangan gambar.
- Peserta didik mengamati demonstrasi pengujian dua
macam yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit dengan
alat uji elektrolitdan diminta untuk mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan pengamatannya .
- Guru mengecek prasyarat pengetahuan tentang
komponen larutan, iom, dan ikatan kimia
- Guru memberikan pertanyaan tantangan Bagaimana
cara mengetahui bahwa larutan tersebut larutan
elektrolit dan nonelektrolit
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
Kegiatan Problem - Peserta didik diminta untuk mengumpulkan beberapa 90 menit
Inti statemen masalah atau pertanyaan tentang larutan elektrolit
(pertanyaan/ berdasarkan pengamatan demontrasi misalnya :
identifikasi Apakah nyala lampu dari semua larutan elektrolit akan
masalah) sama? Apa yang menyebabkan lampu menyala? .
Gejala apa lagi yang menunjukan sifat larutan elektrolit
pada alat uji elektrolit? atau
Larutan apa saja yang bersifat elektrolit dan non
elektrolit?
Pengumpul- - Menyampaikan informasi tentang percobaan yang akan
an data dilakukan yaitu menguji daya hantar listrik larutan
menggunakan alat uji elektrolit yang dirancang peserta
didik sebagai tugas proyek
- Membagi siswa kedalam kelompok praktikum
- Peserta didik mendiskusikan kegiatan percobaan pada
buku siswa dan mengidentifikasi konsep yang harus
diperoleh melalui percobaan
- Peserta disik melakukan percobaan uji elektrolit,
mengamati percobaan dan mencatat data pengamatan
Pengolahan Mengolah dan menganalisis data hasil pengamatan dari
data dan setiap percobaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
analisis yang dikumpulkan sebelumnya

Verifikasi Mendiskusikan hasil analisis data dan memverifikasi hasil


pengolahan dengan data-data pada buku sumber
Generalisasi Presentasi hasil percobaan dan mendiskusikansifat larutan
elektrolit dan nonelektrolit, penyebab larutan bersifat
elektrolit dan contoh-contohnya
Penutup - Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran 25 menit
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
berkinerja baik
- Siswa menjawab kuis tentang daya hantar listrik larutan
- Pemberian tugas untuk mempelajari kekuatan larutan
elektrolit dan senyawa pembentuk larutan elektrolit

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 124


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Pertemuan Kedua ( 3 JP) :

Langkah- Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
langkah PBL Waktu
Pendahu- Orientasi siswa Peserta didik diminta mengamati data hasil percobaan 10 menit
luan pada masalah daya hantar listrik larutan dan diminta berpikir tentang
beberapa masalah, misalnya:
- Mengapa pada saat larutan elektrolit dialiri listriknyala
lampu pada alat uji elektrolit berbeda-beda?
- Senyawa-senyawa apa saja yang membentuk larutan
elektrolit?
- Guru mengecek prasyarat pengetahuan yaitu tentang
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Mengorgani- - Membentuk kelompok belajar secara heterogen
sasi siswa - Peserta didik menerima informasi kegiatan yang harus
dalam belajar dilakukan, yaitu mendiskusikan kekuatan sifat larutan
elektrolit dan senyawa pembentuk larutan elektrolit
berdasarkan data hasil percobaan dan masalah larutan
elektrolit dalam kehidupan

Kegiatan Membimbing - Mendiskusikan hasil eksperimen Daya Hantar Listrik 40 menit


Inti penyelidikan Larutan pada pertemuan pertama dan Lembar Kerja
siswa tentang Kekuatan sifat larutan elektrolit

Mengembang- - Mendiskusikan konsep larutan elektrolit kuat dan


kan dan elektrolit lemah dengan bantuan langkah pemecahan
menyajikan masalah yang berupa pertanyaan=pertanyaan pada LKS
hasil karya - Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Membimbing - Mengkaji lembar kerja non eksperimen tentang 35 menit
penyelidikan senyawa-senyawa pembentuk larutan elektrolit

Mengembang- - Mendiskusikan konsep senyawa-senyawa pembentuk


kan dan larutan elektrolitdengan bantuan langkah pemecahan
menyajikan masalah yang berupa pertanyaan-pertanyaan pada LKS
hasil karya - Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Menganalisis - Diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan 20 menit


dan masalah dan menyamakan persepsi tentang larutan
mengevaluasi elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah dan
proses senyawa-senyawa pembentuk larutan elektrolit
pemecahan berdasarkan ikatannya berikut contohnya
masalah

Penutup - Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran 30


- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang menit
berkinerja baik
- Siswa menjawab kuis tentang larutan elektrolit dan non
elektrolit

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 125


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

H. Penilaian
1. Jenis/Teknik penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1. Sikap - Observasi kegiatan praktikum - Lembar Observasi
dan diskusi kelompok - Penilaian Diri
- Penilaian antar Peserta didik
2. Pengetahuan - Penugasan - Soal Penugasan
- Tes Tertulis - Soal Uraian
3. Keterampilan - Laporan Praktik - Rubrik Penilaian

2. Bentuk instrumen dan Instrumen


a. Penilaian Sikap
Lembar penilaian sikap pada pertemuan pertama
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/2
Topik/Subtopik : Daya Hantar Listrik Larutan
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti,
kreatifdan peduli dalam merancang dan melakukan percobaan daya hantar listrik larutan

Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan .
1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. jika kadang-kadang berperilaku dalamkegiatan
3. jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. jika selaluberperilaku dalam kegiatan

No Nama Siswa Disiplin Tanggung Jujur Teliti Kreatif Peduli Jumlah


jawab lingkungan Skor
1 ................
2
3

Lembar penilaian kegiatan diskusi pada pertemuan kedua

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Semester : X/2
Topik/Subtopik : Kekuatan sifat larutan elektrolit dan Senyawa-senyawa pembentuk larutan
elektrolit
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif
serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
Berikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
1. jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
2. jika kadang-kadang berperilaku dalamkegiatan
3. jika sering berperilaku dalam kegiatan
4. jika selaluberperilaku dalam kegiatan

No Nama Siswa Kerja Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana Jumlah


sama Skor
1 ................
2
3

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 126


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Pedoman penskoran penilaian sikap


Interval Sikap

3.33 < X 4.00 SB


=
2.33 < X 3.33 B
1.33 < X 2.33 C
0.00 < X 1.33 K

Penilaian diri terhadap pemahaman materi Larutan elektrolit dan nonelektrolit

Setelah mempelajari materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda v pada kolom yang sesuai dengan kemampuan

Pernyataan Sudah Belum


No memahami memahami
1 Memahami cara menggunakan alat uji elektrolit
2 Memahami perbedaan sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya.
3 Memahami perbedaan larutan elektrolit
berdasarkan kekuatannya
4 Memahami senyawa-senyawa
larutannya bersifat elektrolit

Penilaian diri pada saat melaksanakan tugas proyek

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.

No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas membuat rancangan alat uji elektrolit,
saya bekerja sama dengan teman satu kelompok
2 Saya membuat tugas dengan membaca terlebih dahulu
Konsep larutan elektrolit dan alat uji elektrolit dari literatur yang
mendukung
3 Saya melakukan tugas merancang alat uji elektrolit sesuai dengan
jadwal yang telah disepakati
4 Saya menguji coba alat dan memperbaiki kembali agar kerja alat
lebih baik
5 Saya membuat laporan tugas sesuai data yang diperoleh

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 127


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Penilaian Antar Teman

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
penilaianmu terhadap teman yang diamati dengan jujur

No Pernyataan YA TIDAK
1 Mau menerima pendapat teman
2 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4 Dapat bekerja sama dengan seluruh teman dalam kelompok
5 Bertutur kata yang santun kepada sesama teman

b. Penilaian Keterampilan
Tes Praktik

Lembar Pengamatan Keterampilan


Topik: Praktikum larutan elektrolit dan nonelektrolit
Kelas: X A
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Akhir Jumlah
No Nama Skor
Percobaan Percobaan Percobaan
1.
2.

Rubrik
Keterampilan yang
No Skor Rubrik
dinilai
1 Persiapan 30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan pengujian
Percobaan - Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama
(Menyiapkan alat
- Alat uji elektrolit dalam keadaan siap pakai
Bahan)
- Tersedia air untuk membilas elektrode dan tisu
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
2 Pelaksanaan 30 - Mencuci elektroda sebelum menguji larutan
Percobaan - Mencelupkan elektroda dengan kedalaman yang sama
- Mengamati nyala lampu pada alat uji elektrolit dalam waktu
yang sama
- Mengamati gelembung gas yang timbul di sekitar elektroda dalam
waktu yang sama
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir 30 - Membuang larutan atau sampah ketempatnya
praktikum - Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 128


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

c. Penilaian Tugas Proyek dan Laporan praktikum


Indikator : Merancang alat uji elektrolit, melakukan pengujian daya hantar listrik menggunakan
alat uji elektrolit dan melaporkan hasil percobaannnya

Kriteria Penilaian Proyek Membuat Alat Uji Elektrolit


Topik : Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Nama Proyek : Alat Uji Elektrolit
Waktu Pelaksanaan :
Nama Peserta didik :
Kelas :
No. Aspek Skor
1 Perencanaan: 30
a. Persiapan alat dan bahan
b. Rancangan :
- Gambar Rancangan Alat Uji Elektrolit
- Alur kerja dan deskripsi
- Cara penggunaan alat
2 Produk :
- Bentuk Fisik Alat Uji Elektrolit 50
- Inovasi Alat Uji Elektrolit
3 Laporan
- Kebenaran Konsep Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit 20
- Sistematika Laporan
- Penulisan Kesimpulan
TOTAL SKOR 100

Rubrik Penilaian Proyek Membuat Alat Uji Elektrolit

No. Aspek Rubrik


1 Perencanaan: 10. Jika alat dan bahan lengkap dan sesuai dengan gambar
Persiapan alat dan rancangan yang dipersiapkan
bahan 8. Jika alat dan bahan lengkap tetapi kurang sesuai dengan
gambar rancangan yang dipersiapkan
4. Jika alat dan bahan kurang lengkap
Rancangan : 20. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur kerja dan cara
Gambar Rancangan penggunaan alat yang sesuai
Alur kerja dan 10. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur kerja dan cara
deskripsi penggunaan alat tetapi kurang sesuai
Cara penggunaan alat 5. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur kerja dan cara
penggunaan alat tetapi tidak lengkap
2 Bentuk Fisik Produk 30. Jika alat sesuai rancangan, bisa digunakan dan bentuk fisik kuat
dan kokoh
20. Jika alatsesuai rancangan ,dan bisa digunakan
10. Jika alat kurang sesuai rancangan tetapi bisa digunakan
Inovasi Produk: 20 . Alat dibuat dari bahan yang ada lingkungan rumah, dan
menarik
10. Alat dibuat dari bahan yang ada lingkungan rumah, dan disain
kurang menarik
3 Laporan 20. Sistematika laporan sesuai dengan kriteria, konsep benar dan
Kebenaran Konsep kesimpulan sesuai
Laporan 10. Sistematika laporan sesuai dengan kriteria, konsep kurang
Sistematika Laporan tepat, kesimpulan kurang sesuai
Kesimpulan 5. Hanya satu aspek dari laporan yang terpenuhi

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 129


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Catatan : Sistematika laporan eksperimen Uji Daya HantarListrik Larutan adalah sebagai berikut
a. Judul
b. Tujuan
c. Landasan teori
d. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)
e. Langkah kerja
f. Data percobaan
g. Jawaban pertanyaan
h. Kesimpulan
i. Referensi

c. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Soal Uraian

1. Perhatikan gambar rangkaiam alat uji elektrolit di bawah ini:

a. Tunjukkan dan sebutkan nama alat-alat pada rangkaian uji elektrolit tersebut!
b. Jelaskan prinsip kerja rangkaian uji elektrolit tersebut!

2. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan nonelekrolit?

3. Tentukan apakah larutan di bawah ini merupakan elekrolit kuat, elektrolit lemah atau
nonelektrolit dengan memberikan tanda V pada kolom yang sesuai

Larutan Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah Non elektrolit


KCl
Air tomat
Air aki (H2SO4)
Air tebu
MgCl2

4. Beri nama senyawa elektrolit berikut dan tentukan jenis ikatannya.


Rumus Nama Jenis Ikatan
NaCl Natrium Klorida Ikatan ion
HCl
KCl
NH3
Kl

5. Mengapa senyawa-senyawa tersebut bersifat elektrolit?

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 130


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

6. Tuliskan reaksi-reaksi ionisasi jika senyawa-senyawa tersebut larut dalam air.


7. Kesimpulan apa yang didapat dari senyawa pembentuk larutan elektrolit?
8. Gejala-gejala apa yang terjadi jika larutan urea, kalium iodida, amonium klorida, asam sulfat, dan
cuka, diuji daya hantar listriknya dengan alat uji elektrolit. Tulis jawaban dalam bentuk tabel
pengamatan.
9. Tuliskan reaksi ionnya dari soal no. 9 yang merupakan larutan elektrolit.
10. Jelaskan perbedaan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah? Berikan contohnya.

Pembahasan:
1. Elektroda Karbon, lampu, stop kontak, batu batere dan kabel
Elektrode dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji daya hantar listriknya, pijit stop
kontaknya, amati nyala lampu dan gejala disekitar elektrodanya. Jika lampu menyala dan atau
ada gelembung gas disekitar electrode maka larutan bersifat elektrolit, jika sebaliknya maka
larutan bersifat nonelektrolit
2. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik seperti larutan garam
dapur, natrium hidroksida, hidrogen klorida, amoniak, dan cuka. Larutan nonelektrolit adalah
larutan yang tidak menghantarkan arus listrik, seperti air suling, larutan gula, dan alkohol.
3. Beberapa larutan elektrolit dan non elektrolit
Larutan Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah Nonelektrolit
KCl
Air tomat
Air aki (H2SO4)
Air tebu
MgCl2

4. Perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit


Rumus Nama Jenis Ikatan

NaCl Natrium Klorida Ikatan ion


HCl Asam klorida Ikatan kovalen
KCl Kalium klorida Ikatan ion
NH3 Amoniak Ikatan kovalen
Kl Kalium iodide ikatan ion

5. Senyawa tersebut bersifat elektrolit karena dapat menghantarkan listrik dan dapat terionisasi jika
dilarutkan dalam air.
6. Reaksi-reaksi ionisasi jika senyawa-senyawa tersebut larut dalam air adalah sebagai berikut.
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl(aq) NH3(aq) NH4+(aq) + OH(aq)
+
HCl(aq) H (aq) + Cl (aq) Kl(aq) K+(aq) + I(aq)
KCl(aq) K+(aq) + Cl(aq)
7. Kesimpulan yang didapat dari senyawa pembentuk larutan elektrolit adalah senyawa ion dan
senyawa kovalen yang dapat terionisasi jika dilarutkan dalam air.
8. Data hasil eksperimennya
No. Larutan Lampu Elektrode
1 Urea Tidak menyala Tidak ada gelembung gas
2 Kalium klorida Menyala terang Ada gelembung gas
3 Amonium klorida Menyala redup Ada gelembung gas
4 Asam sulfat Menyala terang Ada gelembung gas
5 Cuka Menyala redup Ada gelembung gas

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 131


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

9. Kl(aq) K+(aq) + l(aq) CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO(aq)


NH4Cl(aq) NH4+(aq) + Cl(aq) MgSO4Mg2+(aq) + SO42(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42(aq)

10. Perbedaan larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

No. Elektrolit kuat Elektrolit lemah


1. Dalam air akan terionisasi sempurna Dalam air hanya terionisasi sebagian
2. Zat terlarut berada dalam Zat terlarut sebagian besar
bentuk ion-ion dan tidak ada berbentuk molekul netral dan hanya
zat terlarut dalam bentuk molekul sedikit yang berbentuk ion
3. Jumlah ion dalam larutan relatif banyak Jumlah ion dalam larutan relativ
sedikit
4. Daya hantar listrik kuat Daya hantar listrik lemah

Rubrik Penilaian Uraian

No Uraian Skor
1 Jika semua jawaban terjawab dengan benar 15
2 Jika jawaban terjawab dengan benar 5
3 Jika jawaban benar dan lengkap 10
4 Jika jawaban benar dan lengkap 10
5 Jika terjawab benar 5
6 Jika jawaban benar dan lengkap 10
7 Jika jawaban benar dan lengkap 10
8 Jika jawaban benar dan lengkap 10
9 Jika jawaban benar dan lengkap 10
10 Jika jawaban benar dan lengkap 15
Total 100

Pedoman Penskoran

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 132


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Lampiran : Contoh disain rancangan kegiatan siswa pada pertemuan pertama dan bahan diskusi
pada pertemuan ke dua
LEMBAR KEGIATAN ( Pertemuan Pertama). Eksperimen
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

I. Pendahuluan

Mengapa dilarang menggunakan alat-alat listrik pada


saat tangan kita basah? Apakan air dapat
menghantarkan listrik? Larutan ada yang dapat
menghantarkan listrik ada pula yang tidak dapat
menghantarkan listrik.Apa penyebabnya?.
Larutan adalah suatu campuran dua zat atau lebih yang sifatnya homogen. Daya hantar listrik dari
larutan bergantung pada banyaknya ion dalam larutan. Larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik disebut larutan elektrolit dan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut
larutan non elekrolit. Bagaimana membedakan latutan elektrolit dan non-elektrolit dan kekuatan
daya hantar larutan elektrolit? Cobalah lakukan percobaan berikut ini.

II. Tujuan
Menguji daya hantar listrik berbagai larutan dengan alat uji elektrolit
Membedakan larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit

III. Alat dan Bahan:


Alat: Bahan:
Lampu kecil 1 buah Aquades
Gelas kimia 100 mL 10 buah Larutan NaOH 1 M
Baterai 1,5 V 4 buah Larutan KCl 1 M
Kabel Larutan HCl 1 M
Elektroda karbon 2 buah Larutan gula pasir 1 M
Larutan garam dapur 1M
Larutan asam cuka 1M
Larutan soda kue (NaHCO3) 1M
Larutan amonia 1M
Alkohol
Air Jeruk
IV. Langkah Kerja
1. Siapkan 10 gelas kimia 100 mL dan berilah label 1 sampai 10, kemudian isilah gelas kimia
tersebut secara berurutan masing-masing dengan aquades kemudian larutan HCl, NaOH, KCl,
H2SO4, gula pasir, garam dapur, asam cuka, soda kue (NaHCO3), sabun mandi, amonia (NH3).
2. Rangkailah lampu kecil, kabel, baterai, dan elektroda karbon yang telah disediakan di meja
praktikum menjadi sebuah rangkaian listrik. Cek rangkaian tersebut sampai lampu menyala jika
elektrode dihubungkan.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 133


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

3. Ambil satu buah gelas kimia dan isi dengan aquades sampai volum 75 mL. Celupkan kedua
elektrode karbon ke dalam aquades. Amati apa yang terjadi pada lampu dan elektroda, catat
hasil pengamatanmu dan masukkan kedalam tabel pengamatan sesuai dengan larutan di atas .
4. Ulangi percobaan seperti langkah no. 3 untuk larutan lainnya, volume larutan dan kedalaman
elektode larutan harus sama.

Perhatian : Kedua elektroda harus dicuci bersih dan dikeringkan dengan tisu sebelum
dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji.

V. Tabel Pengamatan
Pengamatan Pengamatan
No. Larutan
pada lampu pada elektrode
1. Aquades
2. Larutan NaOH 1 M
3. Larutan KCl 1 M
4. Larutan HCl 1 M
5. Larutan gula pasir 1 M
6. Larutan garam dapur 1M
7. Larutan asam cuka 1M
8. Larutan soda kue (NaHCO3) 1M
9. Air jeruk
10. Larutan amonia 1M
11. Alkohol

VI. Pertanyaan:
Berdasarkan hasil pengamatan di atas jawablah pertanyaan berikut :
1. Larutan apa saja yang dapat menghantar liskrik dan yang tidak dapat menghantar listrik ?
2. Apa tanda-tanda larutan menghantarkan arus listrik?
3. Apa tanda-tanda larutan yang tidak menghantar arus listrik?
4. Perkirakan mengapa beberapa larutan dapat menghantarkan listrik ?
5. Berikan contoh-contoh larutan lain yang kamu kenal yang merupakan elektrolit dan non
elektrolit!
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan ?

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 134


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

LEMBAR KEGIATAN ( Pertemuan kedua) Non eksperimen

KEKUATAN SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT

Banyak larutan bersifat elektrolit, apakah kekuatan daya hantar listrik larutan elektrolit itu sama?
Untuk mengetahuinya lakukan kegiatan berikut.
1. Membandingkan larutan elektrolit kuat dengan elektrolit lemah dari percobaan daya hantar
listrik.
Amati gambar percobaan daya hantar listrrik dan isi tabel pengamatan sesuai dengan kegiatan pada
percobaan daya hantar listrik larutan.

Pengamatan

No. Larutan Sifat Rumus Nyala Lampu Gelembung gas


1. Asam klorida Asam kuat
2. Asam asetat Asam lemah
3. Natrium Basa kuat
hidroksida
4. Amonia Basa lemah
Catatan: Asam kuat dan basa kuat dalam larutannya terionisasi sempurna
Asam lemah dan basa lemah dalam larutannya terionisasi sebagian
Pertanyaan

NO PERTANYAAN JAWAB
1. Apakah semua larutan bersifat elektrolit? .
.
2. Bandingkan nyala lampu di antara:
b. Larutan HCl 1M dengan CH3COOH 1M
c. Larutan NaOH 1 M dengan NH3 1 M

3. Apa yang menyebabkan perbedaan .


tersebut?

4. Berdasarkan percobaan di atas, jelaskan


pengertian: .
a. larutan elektrolit kuat

b. larutan elektrolit lemah

5. Tentukan variabel-variabel tersebut pada Variabel manipulasi :


percobaan di atas. Variabel respons :
Variabel kontrol :

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 135


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

LEMBAR KERJA SISWA Non eksperimen

SENYAWA-SENYAWA PEMBENTUK LARUTAN ELEKTROLIT


Untuk mengetahui senyawa pembentuk senyawa elektrolit dan jenis ikatannya lakukan kegiatan
berikut ini.
Beri nama senyawa elektrolit berikut dan tentukan jenis ikatannya.
RUMUS NAMA JENIS IKATAN
NaCl Natrium klorida Ikatan ion
HCl .. ..
KCl .. ..
NH3 .. ..
KI .. ..
Pertanyaan
1. Ikatan apa saja yang terbentuk pada senyawa-senyawa tersebut?

2. Mengapa senyawa-senyawa tersebut bersifat elektrolit?


3. Tuliskan reaksi-reaksi ionisasi, jika senyawa-senyawa tersebut larut dalam air.



4. Kesimpulan apa yang didapat dari senyawa pembentuk larutan elektrolit?

KUIS
Buatlah kalimat konsep yang mengandung minimal 3 kata-kata pada kotak berikut!

Ion Larutan Zat terlarut Listrik


Kuat Kovalen Elektrolit Senyawa
Lemah Pelarut Nonelektrolit Ionisasi

Contoh: Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.


Jawaban:
1. ...............................................................................................
2. ...............................................................................................
3. ...............................................................................................
4. ...............................................................................................
5. ...............................................................................................
6. ...............................................................................................
7. ...............................................................................................
8. ...............................................................................................
9. ...............................................................................................
10. ...............................................................................................

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 136


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

LK- 4.2

PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta mampu menyusun RPP
Kimia yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik
dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan RPP

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh RPP Kimia
2. Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua orang mendapatkan
tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka ( Pilih topik kimia yang telah didiskusikan
pada kegiatan merancang model pembelajaran dan penilaian)
3. Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota kelompok lain
4. Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain menggunakan format
yang tersedia
5. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan catatan khusus atau
alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP
6. Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia
7. Setelah selesai telaah RPP, tukarkan kembali RPP selanjutnya diskusikan hasil telaah RPP
kemudian revisi sesuai rekomendasi atau saran perbaikan.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 137


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FORMAT TELAAH RPP


1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada
kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru : .....................................................
Mata pelajaran : .....................................................
Topik/Sub topik : ......................................................

Hasil Penelaahan dan Skor


Catatan
No Komponen Rencana Pelaksanaan
1 2 3 revisi
Pembelajaran
Tidak Kurang Sudah
A Identitas Mata Pelajaran
ada Lengkap Lengkap
1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester,
mata pelajaran jumlah pertemuan
B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
1 Kompetensi Inti
2 Kompetensi Dasar
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja opera-
sional dengan kompetensi yang diukur
3. Kesesuaian rumusan dengan aspek
pengetahuan.
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek
keterampilan
Tidak Sesuai Sesuai
D. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2 Kesesuaian dengan Indikator
3 Kesesuaian perumusan dengan aspek
Audience, Behaviour, Condition, dan Degree
Tidak Sesuai Sesuai
E. Pemilihan Materi Ajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
4 Keruntutan uraian materi ajar
Tidak Sesuai Sesuai
F. Pemilihan Sumber Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
Tidak Sesuai Sesuai
G. Pemilihan Media Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 138


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik


4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
Tidak Sesuai Sesuai
H. Model Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan karakteristik materi

I Metode Pembelajaran Tidak Sesuai Sesuai


Sesuai Sebagian Seluruhnya
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik materi
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
Tidak Sesuai Sesuai
j. Skenario Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup dengan jelas
2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan
saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan informasi,
mengkomunikasikan)
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran
4. Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi
5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup dengan cakupan materi
Tidak Sesuai Sesuai
K. Rancangan Penilaian Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen
dengan indikator pencapaian kompetensi
2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Sikap
3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Pengetahuan
4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Keterampilan

Jumlah skor

Masukkan terhadap RPP secara umum:


..................................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 139


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R- 4.2

RUBRIK PENILAIAN RPP

Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan
fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP
dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:


1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek () pada kolom
pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP
yang ditelaah atau dinilai
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:


= %

PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100
Baik (B) 80 < B 90
Cukup (C) 70 < C 80
Kurang (K) 70

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 140


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Materi 4.2 Peer Teaching


HO- 4.3

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013


tentang standar proses adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media pembelajaran, dan
sumber belajar yang disesuaikan dengankarakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan
pendekatantematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiridan penyingkapan
(discovery) dan/ataupembelajaran yangmenghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
basedlearning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjangpendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yangdipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima,menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruhaktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yangmendorong siswa untuk melakuan
aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuandimilikimelaluiaktivitasmengetahui, memahami,menerapkan,menganalisis,
mengevaluasi, hinggamencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuanini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan
untukmenerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry learning).Untuk
mendorong peserta didikmenghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individualmaupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatanpembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahanmasalah (project based learning).

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 141


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilanharus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatanhingga penciptaan. Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlumelakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar
berbasispenyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning)danpembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahanmasalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun kelompok melakukan
refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yangdiperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaatlangsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telahberlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,baik tugas individual maupun
kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuanberikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku untuk
semua mata pelajaran. Ada beberapa karakteristik pembelajaran kimia yang harus diperhatikan hal
ini berkaitan dengan kompetensi professional guru kimia seperti yang tertera dalam Permendiknas
nomor 16 tahun 2007 dan yaitu:
Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang meliputi struktur,
dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannya secara fleksibel.
Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala alam.
Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala alam/kimia.
Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu Kimia dan ilmu-ilmu
lain yang terkait.
Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum kimia.
Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika untuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.
Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait dengan kimia
terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.
Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang terkait dengan
mata pelajaran kimia.
Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/
belajar di laboratorium kimia sekolah.
Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan peranti lunak komputer
untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratorium, dan lapangan.
Merancang eksperimen kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.
Melaksanakan eksperimen kimia dengan cara yang benar.
Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya kimia dan pikiran-pikiran yang
mendasari perkembangan tersebut.

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 142


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

LK-4.3
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer teaching)

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pada saat menjadi guru tampilkan pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP
3. Pada saat menjadi pengamat, amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta lain yang menjadi guru
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
6. Berikan nilai menggunakan rumus yang tersedia

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 143


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Peserta : ...............................................................................


Asal Sekolah : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kelas: ................................................................................
Topik/Subtopik : ...............................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Perbaikan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan
memberi salam
2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran

1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan


pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat
6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 144


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Penerapan Pendekatan Saintifik


1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan peserta didik untuk
mengamati
2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan
bagaimana
3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
bervariasi
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam
belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar


2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik merangkum
materi pelajaran
2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi
proses dan materi pelajaran
3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 145


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Masukkan terhadap Proses Pembelajaran secara umum:


................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 146


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

R-4.3

RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
- Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
- Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
- Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
- Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:


= %

PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100
Baik (B) 80 < B 90
Cukup (C) 70 < C 80
Kurang (K) 70

Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing 147


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science
Education, 57, 123-151.
Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menegah. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMA.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65tahun 2013 tentang Standar ProsesPendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 69 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan
Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum2013. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Mc Colum . 2009. A scientific approach to teaching.
http://kamccollum.wordpress.com/2009/08/01/a-scientific-approach-to-teaching/last update
Januari 2013

Nuryani_Rustaman. 2013. Assessment pendidikan IPA.


http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-
NURYANI_RUSTAMAN/Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic
Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research
in Science Teaching, French Lick, IN.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Daftar Pustaka 148


SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Kimia

Poppy. K. Devi. 2010. Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA. Modul Program BERMUTU.
Bandung:P4TK IPA

Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/ AgBioPBLCases.pdf
Problem Based Learning and Examples of Science Lesson Ideas;
http://stem.browardschools.com/science/science_general/pbl/
Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudarwan. 2013. Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran. Pusbangprodik
Sudarwan. 2103. Penilaian otentik . Pusbangprodik

Tim Pengembang. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran IPA.
Pusbangprodik

Daftar Pustaka 149

Anda mungkin juga menyukai