Disusun Oleh :
Agung Chakra Perdana 240210140062
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2016
Agung Chakra Perdana
240210140062
I. TUJUAN
Indera manusia merupakan organ tubuh yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengetahui dan menilai sifat-sifat dan karakteristik suatu produk/makanan.
Alat indera tersebut adalah mata sebagai indera penglihatan, hidung sebagai
indera pembauan/penciuman, mulut/lidah sebagai indera pengecapan/pencicip dan
perabaan, telinga sebagai indera pendengaran, dan kulit sebagai indera perabaan.
Pengujian terhadap suatu bahan makanan dengan menggunakan alat indera
mausia dinamakan penilaian indera atau pengujian organoleptik.
Penilaian dengan indera banyak digunakan untuk menilai mutu komoditi
hasil pertanian dan makanan. Penilaian cara ini banyak disenangi karena dapat
dilaksanakan dengan cepat dan langsung. Kadang-kadang penilaian ini dapat
memberikan hasil penilaian yang sangat teliti. Dalam beberapa hal, penilaian
dengan indera bahkan melebihi ketelitian alat yang paling sensitif (Sofiah, 2008).
Uji organoleptik atau sering disebut juga sebagai uji sensori merupakan
tahapan uji yang sangat vital dan menentukan gambaran akhir kinerja produk
pangan dipasaran, yaitu menentukan apakah produk tersebut akan sukses
(diterima) atau gagal. Suatu produk pangan dapat memiliki penampilan, kinerja,
mutu fisiko-kimia, dan biokimia gizi yang baik. Namun, jika secara sensori
rasanya tidak enak atau tidak dapat diterima oleh konsumen, maka nilai komersial
produk pangan tersebut dapat jatuh atau bahkan tidak akan laku di pasaran.
Setiap jenis makanan mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji
secara organoleptik. Sifat-sifat inderawi tersebut sangat spesifik untuk setiap jenis
produk. Praktikum ini bertujuan untuk membedakan bermacam-macam
karakteristik suatu produk makanan.
Agung Chakra Perdana
240210140062
3.1 Alat
1. Gelas
2. Piring
3. Pisau
4. Sendok
3.2 Bahan
1. Apel
2. Dodol
3. Jelly
4. Kerupuk
5. Kopi hitam
6. Saus tomat
7. Teh
IV. PROSEDUR
a. Penglihatan
b. Pembauan
c. Perabaan:
- Menggunakan jari tangan
- Menggunakan indera mulut
d. Pencicipan
Agung Chakra Perdana
240210140062
tingkat kenampakan panelis memberikan nilai di level sangat suka karena jelly
yang disajikan memiliki kenampakan yang menarik.
Karakteristik jelly berdasarkan perabaan dengan jari tangan diketahui
bahwa jelly memiliki sifat yang cukup elastis karena ketika sedikit ditekan dapat
kembali ke bentuk semula, namun jika ditekan/ditarik terlalu keras dapat
menyebabkan jelly rusak/patah sehingga dapat dikatakan jelly tersebut bersifat
plastis. Sedangkan jika berdasarkan perabaan dengan indera mulut diketahui
bahwa jelly bertekstur rapuh atau mudah hancur ketika digigit serta bertekstur
kenyal, halus dan berair saat dikunyah. Hal ini disebabkan karena jelly
mengandung air yang cukup banyak.
Selanjutnya, karakteristik pencicipan jelly diketahui bahwa jelly memiliki
cicip antara manis dan asam dan bercitarasa jeruk. Citarasa jeruk yang asam ini
kemungkinan didapatkan dari penambahan perisa makanan yang ditambahkan ke
dalam produk jelly, sedangkan rasa manis timbul karena adanya penambahan gula
pada jelly. Penambahan gula harus ada pada jelly dengan tujuan agar pektin dapat
terbentuk dan membentuk gumpalan. Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam
jelly juga akan menambah stabilitas terhadap mikroorganisme karena gula dapat
menurunkan ERH, sehingga umur simpan dari jelly akan lebih lama (Buckle,
1987).
5.2 Karakteristik Makanan Cair
Tabel 6. Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan Penglihatan
Karakteristik Kenampakan
Contoh
Warna Jenih Keruh Kental Encer
Saus Tomat Merah-oranye
Air Kopi Hitam
Air Teh Kemerahan
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016)
Karakteristik Perabaan
Contoh
Halus Berbutir Lengket Kental Encer
Saus Tomat
Air Kopi
Air Teh
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016)
berasal dari warna alami serbuk kopi yang berwarna hitam, kekeruhan disebabkan
karena adanya ampas kopi yang mengendap, sedangkan kopi yang encer
diesebabkan karena volume air yang dicampurkan cukup banyak.
Selanjutnya, karakteristik air kopi berdasarkan indera penciuman diketahui
bahwa air kopi memiliki aroma khas kopi yang sangat kuat. Karakteristik
perabaan menggunakan jari tangan juga membuktikan bahwa air kopi terasa encer,
begitu pula dengan menggunakan indera mulut. Sementara itu, untuk karakteristik
pencicipan, air kopi memiliki cicip pahit dengan citarasa khas kopi. Hal ini dapat
disebabkan karena tidak adanya penambahan gula pada air kopi. Rasa pahit pada
kopi karena senyawa kafein yang terkandung dalam kopi, sedangkan unutk aroma
khas kopi adalah karena proses penyangraian (roasting) yang membuat aroma
kopi keluar. Kemudian untuk tingkat kesukaan panelis terhadap air kopi yang
disajikan adalah biasa.
5.2.3 Air Teh
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan indera penglihatan, dapat
diketahui air teh berwarna coklat kemerahan, jernih, dan encer. Warna ini
merupakan warna khas dari teh ketika diseduh dengan air. Warna cokelat
kemerahan dari teh terjadi karena proses oksidasi enzimatis pada saat pengolahan
yang reaksinya menyebabkan warna tersebut.
Kemudian, karakteristik air teh berdasarkan indera penciuman diketahui
bahwa air the memiliki aroma khas teh tidak terlalu tajam. Karakteristik perabaan
menggunakan jari tangan dan mulut diketahui bahwa air the bertekstur encer. Hal
ini disebabkan karena adanya penambahan air dengan volume yang cukup banyak
ketika teh diseduh. Selanjutnya, untuk karakteristik pencicipan, air teh memiliki
cicip yang tawar dengan citarasa teh yang khas dan sepat. Rasa tawar ini
disebabkan karena tidak adanya penambahan gula saat penyeduhan sedangkan
rasa khas pada teh tersebut karena senyawa tanin yang terkandung dalam teh.
Terakhir, untuk tingkat kesukaan panelis terhadap air teh yang disajikan adalah
biasa.
Agung Chakra Perdana
240210140062
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah :
Setiap jenis makanan mempunyai karakteristik yang dapat diuji secara
organoleptik menggunakan indera pencicip, pencium, pendengaran,
perabaan, dan penglihatan.
Setiap jenis makanan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan
komposisi bahan yang digunakan serta proses pengolahan yang dilakukan.
Apel merupakan makanan padat yang mempunyai warna merah, bentuk
oblate, tekstur keras dan berair, rasa manis-asam, dan aroma khas apel.
Kerupuk merupakan makanan padat yang mempunyai warna putih, bentuk
mendekati bulat, tekstur keras dan renyah, rasa asin, serta aroma khas
tepung tapioka.
Dodol merupakan makanan semi-padat yang mempunyai warna hitam-
coklat, bentuk kubus, tekstur agak keras, empuk, dan lengket, rasa manis,
serta aroma khas tepung ketan.
Jelly merupakan makanan semi-padat yang mempunyai warna oranye,
bentuk menyerupai mangkuk, tekstur rapuh, lembut, dan berair, rasa asam-
manis, dan aroma/flavor jeruk.
Saus tomat merupakan makanan cair yang berwarna merah tua-oranye dan
keruh, tekstur kental dan lengket, rasa asam, dan aroma khas tomat yang
menyengat.
Air kopi merupakan makanan cair yang berwarna hitam keruh, tekstur
encer, rasa pahit, dan aroma khas kopi.
Air teh merupakan makanan cair yang berwarna coklat kemerahan jernih,
tekstur encer, rasa tawar, dan aroma khas teh.
6.2 Saran
Untuk pengukuran diameter bahan sebaiknya menggunakan pengukuran
abc agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
Agung Chakra Perdana
240210140062
DAFTAR PUSTAKA
Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo
H,Adiono, penerjemah. UI Press. Jakarta. Terjemahan dari: Food Science.
Mohsenin, N.N. 1980. Physical Properties of Plant and Animal Materials. Gordon
and Breach Science Publishers, New York.
Potter, Norman N. 1986. Food Science. Publisher: Chapman & Hall. Ithaca, New
York.
Sofiah, Betty D., Tjutju S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjajaran.
Jatinangor.
Tawali, Abu Bakar, dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu
Buah-Buahan Impor Yang Dipasarkan Di Sulawesi Selatan. Universitas
Hassanudin. Makassar.
Tjahjadi, C., S. Rahimah, dan H. Marta. 2008. Teknologi Pengolahan Cokelat Dan
Kembang Gula. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Agung Chakra Perdana
240210140062
JAWABAN PERTANYAAN
2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol!
Jawab:
Sifat organoleptik tiap bahan tidak harus sama, karena tiap bahan memiliki
komposisi yang berbeda-beda. Dan bahan baku yang berbeda. Perbedaan
karakteristik dodol dengan kerupuk:
Sampel Tekstur Bentuk Rasa Aroma
Dodol Kenyal, Kubus Manis Khas tepung
lengket ketan
Kerupuk Keras, Bulat Asin Khas tepung
renyah tapioka
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan itu penting kita
ketahui?
Agung Chakra Perdana
240210140062
Jawab:
Karena dapat berguna untuk mengetahui tingkat kerusakan bahan makanan,
penting dalam proses penyimpanan dan proses pengolahan serta mengetahui
tingkat mutu suatu bahan pangan.
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diuji itu yang benar-
benar Saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat teman
Saudara!
Jawab:
Jelly, karena mempunyai bentuk dan warna yang menarik, tekstur yang
lembut, serta rasa yang manis.