Manajemen berarti pengelolaan dan POSKO berarti suatu tempat sebagai pusat kegiatan
yang dilaksanakan bisa bersi
fat tetap atau sementara. Bila pengertian tersebut digunakan, maka pengertian Manajemen
POSKO adalah pengelolaan suatu tempat sebagai pusat kegiatan yang sedang berlangsung.
Seperti diuraikan diatas, fungsi POSKO di tingkat Desa/Kelurahan mempunyai nilai dan
fungsi strategis di garis paling depan yang akan menghadapi langsung bahaya akibat bencana
yang diperkirakan akan terjadi, sehingga POSKO di tingkat ini harus memiliki fungsi dan
peran utama terkait dengan keselamatan masyarakat di wilayah tersebut.
Untuk menentukan tempat atau lokasi POSKO harus memiliki persyaratan dasar tertentu,
antara lain :
* Pilih lokasi yang paling aman dari kemungkinan bahaya bencana yang diperkirakan akan
terjadi.
* Lokasi yang mudah di jangkau oleh kendaraan, baik sepeda motor atau mobil.
a. Fasilitas Umum
* Ada fasilitas ruang yang cukup luas untuk tempat koordinasi dan rapat
* Ada aliran listrik sebagai penerangan dan tenaga penggerak alat komunikasi
* Tersedia ruang untuk menyimpan dengan aman perlengkapan, data dan arsip secara aman
apabila POSKO ditutup
* Petugas POSKO
c. Fasilitas Administrasi
* Buku tamu
* Peta situasi
* Papan tulis
* Daftar instansi, lembaga, dinas dan organisasi terkait beserta alamat, nomor telepon,
frekuensi kerja (bila memiliki fasilitas radio komunikasi)
e. Fasilitas Komunikasi
f. Fasilitas Transport
* Perlu adanya kendaraan siaga yang sewaktu waktu dapat digunakan untuk berbagai
kegiatan POSKO
* Atur dan kelola fasilitas transport yang tersedia di wilayah tersebut untuk disiagakan
g. Fasilitas Logistik
* Fasilitas logistik sangat penting, karena logistik adalah faktor pendukung utama dalam
kegiatan, sehingga pengadan logistik tidak bisa diabaikan
h. Fasilitas Pendukung
* Peralatan navigasi
2. POSKO Operasi
POSKO Operasi adalah perkembangan dan pengalihan fungsi dan status dari POSKO
kesiapsiagaan, sehingga POSKO operasi sebetulnya merupakan alih fungsi dari POSKO
kesiapsiagaan, bukan mendirikan POSKO baru sehingga terdapat dua POSKO. POSKO
operasi diaktifkan pada saat kejadian bencana dan wilayah bersangkutan dilanda bahaya dari
bencana yang terjadi.
POSKO operasi diaktifkan apabila musibah yang diperkirakan betul-betul terjadi dan
menimpa wilayah bersangkutan.
Fungsi POSKO juga beralih dari POSKO kesiapsiagaan yang bersifat koordinasi dan
kesiapsiagaan menjadi POSKO operasi yang bersifat aktif.
Fasilitas POSKO operasi hampir sama dengan POSKO kesiapsiagaan. Yang membedakan
selain fungsi POSKO yang beralih juga fasilitas sumber daya manusia akan meningkat disini,
sehingga otomatis dukungan logistikpun akan mengalami peningkatan. Selain itu, diperlukan
juga penyiapan peralatan pertolongan, PPPK, peralatan navigasi, dll.
Bila POSKO operasi diaktifkan, maka lakukan pengelolaan sesuai dengan status POSKO,
sehingga fungsi utama POSKO adalah sebagai POSKO operasi, yaitu antara lainsebagai pusat
kordinasi, informasi dan pengendalian operasi penyelamatan di lapangan.
Koordinator POSKO
Membuat laporan berkala, bias harian atau mingguan kepada Pemerintah Desa.
Petugas Piket
Petugas piket terdiri dari unsure masyarakat setempat yang ditugaskan secara bergilir
untuk pemantauan perkembangan bencana yang diperkirakan akan terjadi.
Piket POSKO dilaksanakan secara bergilir selama 24 jam dalam 1 hari, sehingga
selama 24 jam tersebut POSKO selalu dijaga oleh petugas yang ditentukan, terutama pada
malam hari.
Petugas piket menyusun dan melaporkan kegiatan piket dan situasi selama giliran
piketnya kepada koordinator POSKO.
Koordinator POSKO
Sekretaris
Bendahara
Bidang Operasi
Mengkoordinir operasi pencarian dan pertolongan (Rescue atau SAR) bila terjadi
kasus warga yang hilang atau mengalami musibah terkait bencana yang terjadi.
Bidang Logistik
Bidang Humas
Bertugas sebagai penghubung antara wilayah dimana POSKO berada dengan pihak luar.
Bidang ini bertugas antara lain :
Menyediakan data terkini terkait dengan bencana yang terjadi kepada masyarakat,
wartawan maupun pihak-pihak lain termasuk pemerintah.
Bidang Bantuan
Menerima dan mencatat semua bantuan yang ada, baik berupa barang, uang maupun
tenaga.