PENGENDALIAN PROSES
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mampu mengidentifikasi unit-unit/ elemen-elemen pengendalian proses.
2. Mampu menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/ elemen pengendalian
proses.
3. Mampu mengidentifikasi variabel-variabel/ sinyal-sinyal pengendalian proses dan media
transmisinya.
Supply enconditioning
Electric mini regulator Unit
CRF PC
UNIT PENGENDALI UNIT PENGENDALI
UNIT PENGENDALI
Valve
Sensor
Fout
UNIT KENDALI AKHIR
PC
P/I
transducer
Control valve
Transmitter FLOWMETER
Centrifugal pump
Turbin meter
Water Drainage
Data 2 : Tabulasi
15 150 ltr/h
Didacta Italia
Flow sensor transmitter
3-15 psi Sinyal Arus standar
2. Pengukuran (flowmeter) PV Flow
PC, Elec.Reg, manual Pengukuran (4-20 mA)
+5v, +12v, -12v
Turbin meter
Sinyal Arus standar
3. Kendali CRL, PC Cod Sinyal Kendali Sinyal elektrik
Pengukuran (4-20 mA)
Model sex 21 A4
T4 t.amb 80oC/T5 t.amb -55 oC
L.eq = 0 ; C.eq = 0
Vmax.in.28v;
Pengubah I/P Tranducer Lmax.215 mA; Sinyal Sinyal Sinyal
4. Sinyal elektrik
(Transduser) Pmax.in.0,42w Kendali Kendali pneumatik
4-20mAv
20-100 kPA
Air supplay 140 kPA
SPRIAD-ITALYA
Gangguan (level, P, T, C)
MV
(CRF, PC) Control valve
(Flow in)
Sinyal kendali PV
Set point (sinyal elektrik
Unit kendali (Flow)
Unit kendali Unit Proses
+ akhir
-
(Tranducer, Transmiiter)
Flow nyata
Sinyal pengukuran (sinyal elektrik)
Unit pengukuran
V. PEMBAHASAN
Arya Febriyanto
08414002
Praktikum pengendalian proses kali ini berdasarkan pada pemahaman terhadap
beberapa variabel dan unit/elemen pengendalian pada suatu sistem proses, jenis alat serta
fungsi pada setiap unit/elemen dan melakukan identifikasi variabel-variabel/sinyal-sinyal
pada pengendalian proses.
Dalam melakukan identifikasi terlebih melakukan penunjukan kemudian
penyebutan unit-unit/elemen-elemen pengendalian proses yang ada di laboratorium
pengendalian proses. Setelah itu dilakukan penjelasan mengenai jenis alat beserta
fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses tersebut.
Praktikum ini bertujuan untuk memantapkan pemahaman dasar mengenai sistem
pengendalian proses terutama modul flow serta dalam praktikum modul-modul selanjutnya
dalam praktikum pengendalian proses.
Dari pengamatan yang diperoleh didapat suatu unit proses berupa pipa-pipa yang
ada dalam proses pengendalian flow. Pipa-pipa tersebut merupakan unit/elemen tempat
proses laju alir (flow) tersebut berlangsung yang kemudian akan dikendalikan. Variabel
yang akan dikendalikan dalam unit ini disebut dengan variabel proses terkendali (Process
Variable atau disingkat dengan PV) dengan besaran flow (Liter/jam). Sedangkan variabel
yang masuk ke dalam unit ini adalah adalah variabel pengendali atau Manipulated Variable
(MV) dengan besaran flow umpan masuk yang digunakan untuk mengendalikan atau
mempertahankan keadaan proses.
Sementara itu, unit pengukuran yang digunakan berupa Flow sensor transmiter.
Unit ini berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV) dalam besaran flow yang diubah
menjadi variabel sinyal pengukuran yang berupa sinyal elektri (arus listrik). Dalam unit
pengukuran ini terdapat alat pengukuran, yaitu flowmeter. Nilai dari flowmeter akan
diterjemahkan oleh flow sensor transmiter menjadi sinyal listrik arus standar (4 20 mA).
Variabel pengukuran dari unit proses yang berupa sinyal listrik (variabel sinyal
pengukuran) tersebut diberikan kepada supply enconditioning unit (unit kendali) yang
berupa Flow Regulation Control (CRF) untuk dibandingkan dan dievaluasi. Unit ini
merupakan otak dari sistem pengendalian proses. Pembandingan disini artinya hasil
pengukuran atau pengamatan variabel proses (nilai terukur) dibandingkan dengan nilai set
point atau nilai variabel proses yang diinginkan (nilai acuan). Selisih antara set point dan
nilai variabel proses terkendali (PV) disebut error (e). Atas dasar besar, lama, dan
kecepatan nilai error, unit pengendali (Flow Regulation control) atau supply enconditiong
unit mengevaluasi atau memutuskan dan mengirim variabel sinyal kendali berupa sinyal
elektrik untuk mengoreksi atau melakukan tindakan.
Sinyal ini akan diteruskan kepada I/P tranducer yang merupakan unit pengubah. I/P
tranducer berfungsi sebagai pengubah sinyal dari sinyal elekrik (variabel sinyal kendali)
menjadi sinyal pneumatic (variabel kendali).
Sinyal pneumatik tersebut kemudian disalurkan kepada Unit Kendali Akhir (Final
Control Valve). Unit ini merupakan unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai
dengan keputusan dan perintah dari unit kendali. Unit ini berupa katup kendali (control
valve). Sinyal pneumatik tersebut memerintahkan control valve untuk memperbesar atau
memperkecil bukaan valve.
Semua hal rangkaian proses pengendalian flow tersebut bertujuan untuk
mendapatkan nilai variabel proses, yaitu flow, yang diinginkan dengan
membandingkannya dengan nilai yang diinginkan (set point) atau dengan kata lain
mempertahankan nilai variabel proses agar sama dengan nilai acuan atau setidaknya nilai
varibel proses tersebut berada di sekitar nilai acuan dalam batas-batas toleransi, tidak
berbeda jauh dengan pustaka acuan. Hal ini adalah untuk kebutuhan operasi agar berada
pada kondisi yang diinginkan.
V. PEMBAHASAN
Annisa Syafitri K