SAP 9
STRATEGI TINGKAT BISNIS
Dosen Pengampu: Dr. Ni Wayan Ekawati, S.E.,M.M.
Oleh Kelompok 5 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini.
Dalam paper ini penulis membahas tentang Strategi Tingkat Bisnis.
Paper ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Strategik. Kami menyadari bahwa dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah mendukung proses
penyelesaian tugas ini sehingga membawa hasil yang diharapkan. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami.
Semoga paper ini berguna dan bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis menyadari sepenuhnya sebagai manusia biasa, tidak lepas dari
kekurangan, begitu juga dengan paper ini yang masih jauh dari sempurna. Penulis
memohon kepada Ibu dosen khususnya, umumnya para pembaca apabila menemukan
kesalahan atau kekurangan dalam paper ini, penulis mengharapkan untuk kritik dan
saran yang bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
i
BAB I.............................................................................................................................1
KASUS..........................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................6
LANDASAN TEORI....................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................18
PEMBAHASAN KASUS............................................................................................18
BAB IV........................................................................................................................22
PENUTUP...................................................................................................................22
4.1 Simpulan............................................................................................................22
4.2 Saran..................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
ii
BAB I
KASUS
1
oleh perusahaan lain sebagai perusahaan yang mempunyai manajemen yang
terbaik di Indonesia.
2
Dengan mulai banyaknya pesaing baru yang bermunuculan tanda bahwa memang
industri telekomunikasi mulai banyak dilirik para pelaku usaha dan pertumbuhan
industri sekarang ini juga mendukung sekali akan munculnya beragam pelaku
usaha baru. Belum lagi 2015 akan dibukanya masyarakat ekonomi ASEAN yang
tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku industri sejenis yang berasal dari
negara lain akan mudah masuk ke Indonesia. Membuat kekuatan dari kekuatan
ancaman pendatang baru menjadi sedang terhitung penelitian ini di lakukan,
karena di dalam ancaman kekuatan masuknya pendatang baru PT Telekomunikasi
Indonesia,Tbk khususnya melalui TelkomSpeedy masih menjadi leader di pasar
pengguna internet. TelkomSpeedy mempunyai citra merk yang sudah melekat dan
banyak konsumen yang sudah tau akan produk speedy sehingga kredibilitas
TelkomSpeedy yang sudah diakui memberikan dampak positif terhadap penjualan
dan market share selama ini.
Ancaman barang subtitusi (threat of substitutions) pengendalian perusahaan
akan ancaman ini dikatakan tinggi merujuk pada mulai banyaknya layanan
internet yang berbasis wireless yang mulai mengancam dengan kelebihan pesaing
menawarkan kemudahakan akses bagi penggunanya dan menawarkan harga yang
di bawah Telkom Speedy meskipun layanan Telkom Speedy juga bisa digunakan
semi Wireless namun masih membutuhkan kabel tembaga atau serat optic
(Wireline) guna dipasangkan modem yang nantinya modem tersebut akan
memberikan jaringan WiFi. Di sisi lain produk TelkomSpeedy yang membuat
kekuatan dari lini produk subtitusi, seperti yang dijelaskan pada sub bab
sebelumnya yang membuat banyak konsumen beralih ke TelkomSpeedy adalah
karena kestablian jaringannya dibandingkan para kompetitornya hal ini lah yang
perlu dikembangkan dan dipertahankan, namun untuk mengantisipasi akan
pesaing lain maka TelkomSpeedy juga perlu mengembangkan jaringan dan
memberikan kemudahan pengaktivasian terhadap penggunannya.
Daya tawar pembeli yang sedang dilihat dari pangsa pembeli yang masih
bagus, dimana target penjualan perbulannya khususnya di Malang sendiri juga
masih susai dengan apa yang ditargetkan, posisi ini perlu dipertahankan yang
mana perusahaan harus tanggap terhadap perubahan selera di pasar dan peka
3
terhadap apa yang menjadi selera konsumen saat ini. Daya tawar pemasok yang
rendah seiring dengan kemudahan intergrasi teknik dimana sudah banyak
pemasok dari Negara lain yang bisa menyuplai perangkat apa yang sesuai dengan
perusahaan, ditambah lagi dengan banyaknya pemasok dari china yang harganya
lebih murah dan sering menjadi rujukan Telkom seperti ZTE yang berasal dari
china.
Persaingan antar sesama pesaing dalam industri yang sama (rivalry among
competitors) sedang disebabkan sudah banyaknya pelaku penyedia internet yang
menawarkan jasa internet dengan beragam pilihan mulai dari kualitas dan harga,
akan tetapi dengan Telkom masih menguasai sebagian besar pagsa pasar yang ada
di Malang, hal ini sebagaimana dapat dilihat bahwa target penjualan Telkom
untuk tiap bulannya selalu memenuhi target.
4
maupun lingkungan internal perusahaan itu sendiri, dengan demikian perusahaan
tetap mampu mengendalikan arah perjalananannya menuju tujuan yang telah
ditentukan perusahaan. Semakin ketatnya persaingan usaha di dunia
telekomunikasi khususnya pada bidang jaringan internet dan seiring dengan
bertambahnya penduduk yang membutuhkan telekomunikasi, internet, maka
sebuah teori aplikatif diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk memenangkan
persaingan.Oleh sebab itu PT Telekomunikasi Indonesia memerlukan suatu
strategi generik untuk mencapai keunggulan bersaing.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi,
5
dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik).
Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per
unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi
adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap
unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli
dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang
memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.
Strategi Porter mensyaratkan adanya penataan organisasi, prosedur
pengendalian, sistem intensif yang berbeda. Perusahaan besar dengan akses sumber
daya yang besar biasanya bersaing dengan landasan keunggulan biaya dan atau
dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil sering bersaing dengan landasan
fokus.
Porter menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya
manfaat untuk mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah
ada dan unit bisnis yang potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber
daya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif karena dengan demikian biaya
berkurang dan diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter juga menekankan perlunya
perusahaan mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis otonomi secara
efektif agar memperoleh keunggulan kompetitif.
6
menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin
dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran dari kedua tipe
strategi ini adalah pasar yang besar.
Terutama dalam pasar komoditi, strategi ini tidak hanya membuat perusahaan
mampu bertahan terhadap persaingan harga yang terjadi tetapi juga dapat menjadi
pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat
keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang
agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya. Sumber dari keefektifan biaya (cost
effectiveness) ini bervariasi. Termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan skala
ekonomi (economies of scale), investasi dalam teknologi yang terbaik, sharing biaya
dan pengetahuan dalam internal organisasi, dampak kurva pembelajaran dan
pengalaman (learning and experience curve), optimasi kapasitas utilitas, dan akses
yang baik terhadap bahan baku atau saluran distribusi. Pada prinsipnya, alasan utama
pelaksanaan strategi integrasi ke hulu (backward integration), ke hilir (forward
integration), maupun ke samping (horizontal integration) adalah untuk memperoleh
berbagai keuntungan dari strategi biaya rendah ini. Biasanya strategi ini dijalankan
beriringan dengan strategi diferensiasi. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton,
1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Terdapat dua strategi alternatif kepemimpinan biaya, yaitu:
1.1 Strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk atau jasa kepada
konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.
1.2 Strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa
kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Berusaha untuk menjadi produsen berbiaya rendah dalam industri bisa sangat
efektif ketika pasar dibangun dari banyak pembeli yang peka terhadap harga, ketika
ada sejumlah cara untuk mencapai diferensiasi produk, ketika para pembeli tidak
terlalu memusingkan perbedaan dari merek yang satu ke merek yang lain, atau ketika
terdapat sejumlah besar pembeli dengan daya tawar yang signifikan. Gagasan
pokoknya adalah menjual dengan harga yang lebih rendah dari pesaing dan dengan
demikian menguasai pangsa pasar dan penjualan, yang sepenuhnya mendepak
7
pesaing keluar dari pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan
biaya rendah atau nilai terbaik harus meraih keunggulan kompetitif dengan cara-cara
yang sulit ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing dapat dengan relatif mudah
atau tidak mahal meniru metode kepemimpinan biaya sang pemimpin, keunggulan
pemimpin tersebut tidak akan bertahan cukup lama untuk memberikan hasil yang
besar di pasar. Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya secara berhasil,
sebuah perusahaan harus memastikan bahwa total biaya diseluruh rantai nilainya
lebih rendah dari total biaya pesaing. Terdapat dua cara untuk mencapai hal tersebut,
antara lain:
1. Menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai secara lebih efektif daripada
pesaing dan mengontrol berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya
aktivitas rantai nilai.
2. Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi atau
memangkas aktivitas-aktivitas yang menambah biaya.
8
Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya
adalah Wal-Mart, BIC, Mc Donalds, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs
and Sratton.
Berikut ini adalah Ciri dari Low Cost Leadership adalah :
Ciri-ciri Low-cost Leadership
Lini Produk Produk dasar yang baik dengan kualitas yang diterima
dengan pilihan produk terbatas
Potensi sistem Integritif, dalam hal laba diatas rata-rata, adalah signifikan, tapi
potensi ini dapat berisiko yang substansial. Pemilihan sebuah strategi tingkat bisnis
menuntut perusahaan untuk melakukan pilihan-pilihan tentang bagaimana mereka
mau bersaing, mencapai posisi biaya-rendah dalam sebuah industri atau segmen
(misalnya strategi fokus) menuntut bahwa perusahaan harus mampu mengurangi
biayanya dengan konsisten relative terhadap biaya para pesaingnya. Penggunaan
strategi diferensiasi, dengan ruang lingkup industri secara luas atau fokus.
9
Menghasilkan laba diatas rata-rata hanya ketika perusahaan menyediakan barang dan
jasa diferensiasi yang dihargai oleh para pelanggan dan yang mau dibayar mereka
dengan harga premium.
10
2. Produk lining, merupakan strategi dimana menjual beberapa jenis
produk. product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling
berkaitan. Produk lining dapat dilakukan dengan trading up dan trading down.
trading up yaitu menambah variasi produk dengan produk yang memiliki
kualitas lebih baik dari produk lain. trading down yaitu menambah variasi
produk dengan produk yang lebih murah atau kualitas rendah. contoh: toko
serba lima ribu.
Strategi diferensiasi, yaitu strategi dimana produk kita memiliki perbedaan
maupun keunikan dibandingkan dengan produk yang lain. Mungkin banyak orang
tidak memanfaatkan cara ini karena terkadang orang merasa ragu jika produknya
berbeda dengan produk lain yang ada di pasaran. Tetapi, ada juga yang merasa bahwa
dengan adanya diferensiasi, maka produk atau jasanya akan lebih laku bila dijual di
pasaran.
Keunggulan Dari Strategi Diferensiasi:
1. Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk
Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan.
Jadi, pada prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk
atau jasa kita, perlu dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam
pemasaran kita meningkat kembali.
2. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh
konsumen
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih melekat di
benak konsumen. Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk
maupun jasa kita, akan membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat
produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of interest yang kita
miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Bagi para marketing, keuntungan yang akan diperoleh adalah mereka
menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produknya. Dikatakan lebih
percaya diri karena dengan adanya keunikan tersebut, para marketing akan
dapat menjelaskan produk atau jasa mereka dengan lebih mudah dan hal
tersebut juga akan lebih menarik bagi konsumen.
11
Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki oleh
produk maupun jasa lain akan merupakan suatu hal yang selalu memancing
rasa ingin tahu konsumen. Berbekal rasa ingin tahu tersebut, konsumen akan
tertarik untuk mengetahui produk atau jasa tersebut dengan lebih dalam dan
biasanya, pada akhirnya konsumen akan tertarik untuk mencoba
mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
3. Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik
dibandingkan dengan produk atau jasa yang lain
Dengan adanya keunikan yang kita miliki, maka produk kita akan
terlihat lebih baik dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut
adalah nilai tambah dari produk atau jasa yang kita pasarkan.
Suatu produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan yang
relatif sama dengan produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di
mata konsumen, karena pada prinsipnya, konsumen sering merasa jenuh
dengan penawaran produk atau jasa yang keunggulannya relatif sama dengan
yang lain.
Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk
atau jasa kita, maka hal tersebut akan membuat konsumen memiliki persepsi
bahwa produk atau jasa yang kita hasilkan lebih baik dibandingkan dengan
yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada konsumen juga akan lebih
tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain.
4. Diferensiasi akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita
pasarkan menjadi lebih tinggi
Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset yang
berharga bagi kita. Dengan keunikan produk atau jasa tersebut, kita dapat
menjual produk atau jasa kita dengan harga yang lebih tinggi. Dikatakan
bahwa kita dapat menjual produk kita dengan harga yang lebih tinggi karena
dengan keunikan yang kita miliki, kita dapat dengan percaya diri
mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang dimiliki oleh kita tidak
dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
12
Jadi, dengan kata lain, kita bisa mempromosikan bahwa harga yang
kita pasarkan merupakan suatu hal yang wajar karena konsumen bisa
menikmati keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
5. Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang surut
sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya diferensiasi
produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku pasar ketika
konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya.
6. Membantu terciptanya image produk
Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin
memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan semakin
banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka semakin besar pula
peluang Anda untuk menanamkan image produk yang Anda tawarkan di hati
para konsumen. Sehingga Anda dapat menentukan positioning yang tepat,
sesuai dengan target pasar yang Anda bidik.
Seperti strategi tingkat bisnis lainya, strategi diferensiasi tidak bebas dari
resiko. Salah satu resiko adalah pelanggan dapat memutuskan bahwa perbedaan harga
antara produk pembuat diferensiasi dan produk pemimpin biaya terlalu besar. Dalam
hal ini perusahaan dapat menawarkan bentuk bentuk diferensiasi yang melampaui
kebutuhan pelanggan, ketika hal itu terjadi, perusahaan itu rentan tarhadap para
pesaing yang mampu menawarkan kombinasi bentuk bentuk diferensiasi yang yang
melampaui kebutuhan. Dalam hal ini perusahaan dapat menawarkan bentuk bentuk
diferensiasi yang melampaui kebutuhan pelanggan. Hal ini rentan terhadap para
pesaing yang mampu yang lebih konsisten dengan kebutuhan pelanggan.
13
Resiko ketiga dari strategi diferensiasi adalah bahwa pembelajaran akan
menyempitkan persepsi pelanggaran nilai diferensial bentuk perusahaan. Resiko ke
empat berkaitan dengan pemalsuan . Barang - Barang palsu produk produk yang
berusaha meniru bentuk diferensiasi dengan harga yang jauh lebih murah menjadi
keprihatinan banyak perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi.
14
rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan
oleh pemasok niche market (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu;
disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk barang
dan jasa khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup
(market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan
oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk
bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen
membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing.
Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada
suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk
barang atau jasa tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen
secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997;
Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
15
4. Perusahaan kurang memiliki kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan
keseluruhan pasar
Resiko Fokus
1. Strategi focus ditiru
Segmen sasaran menjadi tidak menerik secara struktur
Struktur melapuk /terkisis
Permintaan hilang
2. Pesaing sasaran menghebohkan segmen :
Perbedaan segmen dengan segmen lain terbilang sempit
Keunggulan lini yang luas meningkat
3. Para pem-focus baru memecah segmen industri
16
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
17
Tabel Item Strategi Generik
Indikator pada Strategi Generik Rata-rata skor
Cost
NO Responden (setelah
Leadership
1 2 3 4 5 pembulatan)
18
3 Teknologi yang di tetapkan sangat 3 4 4 3 4 3,5
modern dan berbiaya mahal
4 Produk memiliki ciri/ keistimewaan 4 4 4 4 3 4
dibanding produk pesaing
5 Harga produk cenderung mahal 3 3 3 2 3 3
19
Melihat karakteristik perusahaan dengan memberikan dapat diketahui
bahwa perusahaan menetapkan strategi generik berbasis utama Differensiasi
(Differentiation). Strategi Differeniasi di gunakan oleh suatu perusahaan guna
mendapatkan keunikan sehingga bisa memberikan nilai lebih dari ekspetasi
yang diinginkan pelanggan, dengan kelebihan tersebut perusahaan akan
menawarkan produk dengan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keunggulan bersaing, penelitian
ini dilakukan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan industri, dan strategi
generik. Berikut adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan :
20
4.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta kesimpulan yang
berhasil diperoleh, ada beberapa saran yang dapat diberikan bagi adalah sebagai
berikut:
1) Telkom dapat melakukan analisis lingkungan industri untuk
mengetahui sejauh mana Telkom dalam industi yang ditekuni
selama ini.
2) Telkom dapat menerapkan strategi diferensiasi (differentiation)
sebagai strategi generik utama sebagai keunggulan bersaing
Telkom Selatan
3) Strategi perusahaan harus diterapkan secara menyeluruh dan
konsisten
4) Telkom harus peka terhadap perkembangan yang terjadi dalam
masyarakat sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi
keinginan dan selera pasar saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2004. Strategic Management : Concepts, Ninth Edition, PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkiflimansyah. 2007. Manajemen Strategi. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Budi, januar dwi. Agustus 2016. Analisis Strategi Keunggulan Bersaing Pada PT.
Telekomunikasi Indonesia.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=285449&val=6467&titl
e=Analisis%20Strategi%20Keunggulan%20Bersaing%20Pada%20%20PT.
%20Telekomunikasi%20Indonesia (diakses pada pada 11 November 2017)
21