Anda di halaman 1dari 2

I.

PROSEDUR INSPEKSI
Langkah langkah prosedural inspeksi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel :

1. Melakukan Rapat Pendahuluan


Rapat pendahuluan dilakukan dengan pihak pengusaha penyediaan tenaga listrik.
Pertemuan dilakukan dalam rangkaian pelaksanaan tugas inspeksi/pengawasan K2
yang memberikan penjelasan tentang tujuan dan dasar inspeksi serta memberikan
penjelasan tentang ruang lingkup Inspeksi.
Selanjutnya dilakukan pula penjelasan (presentasi) tentang peraturan perundang-
undangan ketenagalistrikan (aspek legalitas operasi), penjelasan tentang administrasi
dan teknis operasi, serta menjelaskan tentang keselamatan operasi dan keselamatan
lingkungan.

2. Meminta dokumen dan administrasi operasi


Dokumen dan Administrasi Operasi diperlukan sebagai bahan informasi awal serta
bahan evaluasi yang akan dijadikan sebagai acuan dalam mendapatkan temuan untuk
membuat kesimpulan dan rekomendasi. Data dan informasi yang diperlukan antara lain
seperti sebagai berikut:

A. Legalitas Operasi :
a. Surat Izin Operasi (IO)
b. Sertifikat Laik Operasi (SLO)
c. Sertifikat Kompetensi Personil
d. Dokumen UKL dan UPL

B. Administrasi Operasi
a. Manual Book
b. Standar Operating Procedure (SOP) operasi dan perawatan pembangkit
c. Log-sheet / Log-book operasi pembangkit
d. Single-line diagram (Diagram Segaris) sistem kelistrikan
e. Peta Lay-out pembangkit
f. Peta Evakuasi
g. Job Safety Analysis (JSA)
h. Dokumen-dokumen hasil uji yang pernah dilakukan

3. Melakukan Peninjauan Lapangan


Peninjauan lapangan dimaksudkan untuk melihat kondisi fisik peralatan dan power
house, memeriksa spesifikasi teknis peralatan yang digunakan, memeriksa dokumen
dan administrasi operasi yang terdapat di powerhouse, mencatat data operasi serta
pemeriksaan peralatan keselamatan, rambu-rambu peringatan dan rambu keselamatan
serta memeriksa peralatan keselamatan dan kondisi lingkungan mesin pembangkit di
powerhouse, secara rinci dilakukan sebagai berikut :
a. Memeriksa data pembacaan alat ukur, baik yang terdapat di mesin maupun di panel
utama.
b. Mengamati kondisi fisik alat ukur dan panel, kondisi fisik mesin pembangkit dan
kondisi fisik kabel power, serta sistem bahan bakar, sistem penangkal petir dan
sistem pentanahan (grounding).
c. Melakukan pemeriksaan Buku / lembar catatan Operasi Harian (Daily Log-sheet)
mesin pembangkit, SOP operasi dan perawatan, Single-line diagram sistem
kelistrikan, Peta lay-out pembangkit dan jaringan distribusi, Job Safety Analysis
(JSA) dan Peta Evakuasi, serta mengamati nilai parameter-parameter yang dicatat
serta melakukan tanya jawab dengan operator untuk mengetahui kemampuan
operator dalam memahami arti data / parameter yang dicatat dalam kaitannya
terhadap pemahaman tentang kinerja (performance) mesin.
d. Mengamati ketersediaan dan penggunaan peralatan keselamatan, seperti APD (Alat
Pelindung Diri) Tabung Racun Api (jumlah, penempatan dan kemampuan operator)
dan pemasangan rambu-rambu keselamatan, safety line, Hydrant (Air, Selang dan
Kepala Selang / nozzle) dan Alarm Kebakaran.
e. Memeriksa rute evakuasi dan mengamati penanggulangan limbah cair, limbah padat
dan gas buang, melakukan pengamatan terhadap pembacaan alat ukur pada mesin
maupun pada panel, melakukan pengamatan terhadap kabel-kabel power serta
sistem pentanahan peralatan dan penangkal petir.
f. Melakukan evaluasi dan analisa hasil pengamatan/pemeriksaan terhadap kondisi
sistem dan data operasi pembangkit.

4. Rapat Hasil Pemeriksaan


a. Menyampaikan hasil-hasil temuan di lapangan berdasarkan pengamatan lapangan,
analisa serta evaluasi data operasi/lapangan dan dokumen operasi/perawatan, serta
memberikan penjelasan tentang pentingnya temuan itu untuk diperbaiki atau
dilengkapi.

b. Menjawab pertanyaan dari pihak perusahaan terhadap permasalahan teknis yang


dihadapi oleh perusahaan dalam upaya perbaikan kinerja, serta pertanyaan terkait
lainnya yang diperlukan.

c. Mengisi lembaran hasil inspeksi (Physical Checking Sheet) yang ditanda-tangani


bersama antara Inspektur Ketenagalistrikan sebagai pelaksana inspeksi dan pihak
pimpinan perusahaan sebagai penanggung-jawab objek inspeksi.

Anda mungkin juga menyukai