BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN TEORI
sebagai ketakutan terhadap stigma dan diskriminasi yang akan didapat. Orang
menolak gejala-gejala kesakitan dan menghindari mencari pertolongan awal,
yang lebih mudah ditangani pada tahap awal gejala gangguan jiwa.6
2. Faktor Genetik
Hingga saat ini belum ditemukan adanya gen tertentu yang
menyebabkan terjadinya gangguan jiwa. Akan tetapi telah ditemukan
adanya variasi dari multiple gen yang telah berkontribusi pada
terganggunya fungsi otak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
National Institute of Health di Amerika serikat telah menemukan
adanya variasi genetik pada 33000 pasien dgn diagnosa skizofrenia,
Autis, ADHD, bipolar disorder dan mayor deppressive disorder.
Disamping itu juga telah ditemukan bahwa dari orang tua dan anak
dapat menurunkan sebesar 10%. Dari keponakan atau cucu sebesar 2
4 % dan saudara kembar identik sebesar 48 %.
4. Neurotransmitter
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal
di antara neuron. Neurotransmitter terdiri dari:
a. Dopamin berfungsi membantu otak mengatasi depresi,
meningkatkan ingatan dan meningkatkan kewaspadaan mental.
b. Serotonin pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood
dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau
marah dan libido
c. Norepinefrin berfungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan,
pusat perhatian dan orientasi; mengatur fight-flightdan proses
pembelajaran dan memory
d. Asetilkolin mempengaruhi kesiagaan, kewaspadaan, dan
pemusatan perhatian
e. Glutamat pengaturan kemampuan memori dan memelihara fungsi
automatic.
pihak belum sanggup dan belum ingin menerima tanggung jawab atas
semua perbuatannya. Egosentris bersifat menentang terhadap otoritas,
senang berkelompok, idealis adalah sifat-sifat yang sering terlihat.
Suatu lingkungan yang baik dan penuh pengertian akan sangat
membantu proses kematangan kepribadian di usia remaja.
Hubungan sosial,sikap terhadap saudara kandung dan teman
bermain,jumlah teman dan kedekatannya, pemimpin atau pengikut,
popularitas social, partisipasi dalam aktivitas kelompok atau geng,
figure idola, pola agresi, sikap pasif, ansietas, perilaku, antisosial.
e. Masa Dewasa muda
Seorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan
bahagia akan cukup memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri dan
umumnya ia akan berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan pada masa ini.
Sebaliknya yang mengalami banyak gangguan pada masa sebelumnya,
bila mengalami masalah pada masa ini mungkin akan mengalami
gangguan jiwa.
f. Masa dewasa tua
Sebagai patokan masa ini dicapai kalau status pekerjaan dan sosial
seseorang sudah mantap. Sebagian orang berpendapat perubahan ini
sebagai masalah ringan seperti rendah diri. pesimis. Keluhan
psikomatik sampai berat seperti murung, kesedihan yang mendalam
disertai kegelisahan hebat dan mungkin usaha bunuh diri.
g. Masa Tua
Ada dua hal yang penting yang perlu diperhatikan pada masa ini
Berkurangnya daya tanggap, daya ingat, berkurangnya daya belajar,
kemampuan jasmaniah dan kemampuan sosial ekonomi menimbulkan
rasa cemas dan rasa tidak aman serta sering mengakibatkan kesalah
pahaman orang tua terhadap orang di lingkungannya. Perasaan terasing
karena kehilangan teman sebayak keterbatasan gerak dapat
menimbulkan kesulitan emosional yang cukup hebat.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA