gliseri
menjadi ganglion Gasseri atau ganglion semilunare. Ada dua ganglion Gasseri yang
terletak pada dasar cranium di dekat garis median, tiap-tiap ganglion menginervasi
satu sisi wajah. Ganglion Gasseri berbentuk bulan sabit yang pipih, panjangnya
kurang lebih 10 mm dan lebarnya kuranglebih 20 mm, dan terbagi menjadi tiga
N. Maxillaris (Divisi 2)
seperti gigi geligi, periosteum, membrane mukosa, sinus maxillaris, palatum molle,
palpebra inferior (kelopak mata bawah), labium oris superior (bibir atas), sisi lateral
cavum nasi dan memberikan beberapa innervasi pada regio tonsilla palatina.
sepanjang sulcus infraorbitalis pada facies superior maxilla untuk masuk ke dalam
a. Cabang pertama:
sepanjang septum nasi dan diteruskan menuju ke canalis palatina major yang
atas. N. nasopalatinus dextra (kanan) dan sinistra (kiri) masuk ke dalam canalis
palatal gigi-gigi anterior atas, dari gigi cuspid ke cuspid dan berhubungan
melalui canalis palatine major, pada os. palatinum, kemudian muncul pada
maxilla kurang lebih 20 mm, kemudian masuk ke dalam satu atau beberapa
foramina alveolaria. Saraf ini menginervasi semua akar gigi rnolar ketiga,
kedua, dan kedua akar gigi molar pertama atas. Pada sebagian besar kasus akar
medius.
c. Cabang ketiga:
pada dinding lateral sinus rnaxillaris. Saraf menginervasi gigi premolar pertama
d. Cabang keempat:
mukosa labial, periosteum dan alveolus pada salah satu sisi. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa ada hubungan antara n. alveolaris superior anterior,
pada wajah dalam teritorial cabang n. v tertentu, dan seringkali disertai dengan
lain seperti:
petrosus.
serangan nyeri dan kemerahan wajah sisi ipsilateral diduga disebabkan oleh
iritasi N. Petrosus.
dan V2
Bagian sensorik saraf V2 diperiksa dengan palpasi, nyeri, dan suhu pada
2. Sensibilitas yang harus diperiksa adalah sensibilitas kulit dan mukosa dalam
3. Modalitas sensorik yang diperiksa meliputi rasa nyeri, panas, dingin, dan raba4.
subkutan.
rangsangan.
menimbulkan luka.
d. Klien jangan ditanya apakah anda merasakan ini atau apakah ini runcing
rangsangan dimulai dari daerah tadi menuju kea rah yang normal.
Massa otot, tendo atau saraf yang dekat permukaan ditekan dengan
ujung jari atau dengan (menekan di antara jari telunjuk dan ibu jari).
Penderita diminta untuk menyatakan apakah ada perasaan nyeri atau tidak.
hangat
d. Pada orang normal, adanya perbedaan suhu 2-5oC sudah mampu untuk
mengenalinya 5.
kontralateral 4.
5. Gambaran Animasi Perjalanan Saraf
Seorang pria berusia 47 tahun datang dengan riwayat sakit wajah kiri 6
tahun, didiagnosis sebagai neuralgia trigeminal oleh ahli sarafnya. Sejak melihat
neurologinya 5 tahun sebelumnya dan mengalami multiple sclerosis, rasa sakitnya
acetaminophen / hydrocodone. Saat itu, dia dilaporkan rasa sakit rata-rata per hari
dengan menggunakan skala rating numerik yaitu 9,1 / 10. Pasien menderita sakit
parah dan telah mengunjungi bagian gawat darurat rumah sakit setempat setiap 2 -
dengan bantuan jangka pendek 2 bulan 80% biofeedback dan ke ahli akupunktur.
masa suntikan dan setelah itu ia terus lanjutkan perawatan dengan psikologi rasa
Melalui laporan kasus ini, blokade dari ganglion gasseria tersebut melalui
supraperiosteal
hubungannya dengan periosteurn bukal dan labial. Teknik ini oleh beberapa
mengalir ke dalam periosteum dan tulang melalui proses difusi. Anestetikum akan
berpenestrasi ke dalam serabut saraf yang masuk ke apeks gigi dan menginervasi
Teknik: Dengan menggunakan kasa atau kapas yang diletakkan diantara jari
dan membrane mukosa mulut, tariklah pipi atau bibir serta rncmbran mukosa yang
bergerak ke arah bawah untuk rahang atas dan ke arah atas untuk rahang bawah,
Garis yang membatasi mukosa bergerak dan tidak bergerak bisa diperjelas
berwarna lebih gelap dari pada mukoperiosteum. Suntiklah jaringan pada lipatan
mencapai setinggi akar gigi. Untuk menghindari gembungan pada jaringan dan
mengurangi rasa sakit, deponirlah larutan dengan perlahan. Setelah posisi jarum
tepat, deponirkan 1-2 cc anestetikum. Injeksi yang perlahan akan memperkecil atau
mengurangi rasa sakit. Diharapkan anesthesia kan terjadi dalarm waktu 5 menit.
Gambar 5. Teknik Injeksi supreperiosteal pada rahang atas
1. Faiz Omar, Moffat David. 2003. At a Glance Anatomi. EMS. Hal. 124-125
3. Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 131
5. Aulina Susi dkk. 2014. Manual CSL IV Sistem Neuropsikiatri pemeriksaan sistem
Acces Agustus.2015