MARKETS & COPORATE INFRASTRUCTURE OPINION

Sido Muncul Usulkan Jasa Marga Operasikan Penanganan Kejahatan

Bagi Dividen Hingga 50% 6 Ruas Tol Tahun Ini Pasar Modal Lintas Negara
>> 02 >> 03 >> 02

KORAN EKONOMI
media independen

PERBANKAN
Edisi PERDANA TAHUN I / 2014 Rabu 19 Pebruari 2014

2013, Laba Perbankan

Tembus Rp 106 Triliun
Total laba bersih bank umum selama
2013 mencapai Rp 106,71 triliun,
tumbuh 14,95% dibandingkan tahun
2012 yang sebesar Rp 92,83 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut
terutama ditopang oleh pertumbuhan
pendapatan bunga bersih bank umum
yang mencapai Rp 243,05 triliun atau
tumbuh 17,09%.

Hal 02

PERBANKAN
2013, Laba Perbankan
Tembus Rp 106 Triliun
Total laba bersih bank umum selama
2013 mencapai Rp 106,71 triliun,
tumbuh 14,95% dibandingkan tahun
2012 yang sebesar Rp 92,83 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut
terutama ditopang oleh pertumbuhan
pendapatan bunga bersih bank umum
yang mencapai Rp 243,05 triliun atau
tumbuh 17,09%.
Bagian 3
Hal 02

PERBANKAN
2013, Laba Perbankan
Tembus Rp 106 Triliun
Total laba bersih bank umum selama
2013 mencapai Rp 106,71 triliun,
tumbuh 14,95% dibandingkan tahun
2012 yang sebesar Rp 92,83 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut
terutama ditopang oleh pertumbuhan
pendapatan bunga bersih bank umum
yang mencapai Rp 243,05 triliun atau
tumbuh 17,09%.
Hal 02
PERBANKAN
2013, Laba Perbankan
Tembus Rp 106 Triliun
Total laba bersih bank umum selama
2013 mencapai Rp 106,71 triliun,
tumbuh 14,95% dibandingkan tahun
2012 yang sebesar Rp 92,83 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut
terutama ditopang oleh pertumbuhan
pendapatan bunga bersih bank umum
yang mencapai Rp 243,05 triliun atau
tumbuh 17,09%.
Hal 02
PERBANKAN
2013, Laba Perbankan
Tembus Rp 106 Triliun
Total laba bersih bank umum selama
2013 mencapai Rp 106,71 triliun,
tumbuh 14,95% dibandingkan tahun
2012 yang sebesar Rp 92,83 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut
terutama ditopang oleh pertumbuhan
pendapatan bunga bersih bank umum
yang mencapai Rp 243,05 triliun atau
tumbuh 17,09%.
Hal 02
Koran Ekonomi
JAKARTA Pemerintah perlu melakukan terobosan untuk
meningkatkan lifting minyak nasional. Meski sulit, lifting
minyak yang tahun ini ditargetkan mencapai 870 ribu barel per
hari (bph) bisa ditingkatkan 60-70 ribu bph dalam satu hingga
dua tahun mendatang.
Selain itu, pemerintah dan
DPR perlu mempercepat revisi
UU No 22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas (Migas) yang
antara lain memuat soal kesucian
kontrak (contract sanctity) bagi
semua kontrak kerja sama (KKS).
Pemerintah juga perlu mengeluar-
kan cost recovery dari APBN dan
memperpanjang atau memperba-
rui KKS yang segera berakhir.
Langkah terobosan harus segera
dilakukan karena Indonesia sejati-
nya sudah krisis energi. Tanpa ada
terobosan, lifting minyak pada
Sektor Migas Salah Urus
Oleh Retno Ayuningtyas dan Rangga Prakoso
JA K A RTA - I n d o n e s i a
termasuk negara yang mengalami
salah urus (mismanagement) di
sektor minyak dan gas (migas).
Buktinya, impor minyak mentah
dan bahan bakar minyak (BBM)
yang terus meningkat dari tahun ke
tahun tidak diimbangi peningkatan
produksi. Itu pula yang membuat
neraca perdagangan migas terus
digerogoti defisit, hing ga
menyebabkan nilai tukar rupiah
terdepresiasi.
Selain itu,
pembangunan di sektor
migas selama ini timpang.
Pemerintah cenderung
mempriori-taskan
pembangunan di sektor
hulu dan mengabaikan
sektor hilir. Deng an
jumlah penduduk 240 juta,
kebutuhan konsumsi
BBM 1,04 juta barel per
2025 diperkirakan hanya menca-
pai 400 ribu bph.
Demikian benang merah
yang mengemuka dalam Forum
Energi Investor Daily bertajuk
Masa Depan dan Tantangan In-
dustri Migas Nasional, di Jakarta,
Selasa (18/2). Acara yang dipandu
Pemimpin Redaksi Investor Daily
Primus Dorimulu ini mengete-
ngahkan pembicara Direktur
Pembinaan Program Minyak dan
Gas Bumi Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Naryanto Wagimin, Se-
hari (bph), dan lifting sekitar 800
ribu bph, Indonesia hanya memiliki
kilang yang mampu mengolah
minyak sekitar 800 ribu bph. Tak
mengherankan jika kita terus
mengimpor minyak mentah dan
BBM. Ini semua terjadi akibat
mismanagement, ujar anggota
Komisi VII DPR Dito Ganinduto
pada Forum Energi Investor Daily,
di Jakarta, Selasa (18/2).
Seharusnya, kata Dito,
Butuh Terobosan untuk
Genjot Lifting Minyak
kretaris Satuan Kerja Khusus Pe- ko n s u m s i t i d a k d i b a r e n g i
laksana Kegiatan Usaha Hulu Mi- penambahan produksi minyak.
nyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Akibatnya, negara harus
Gde Pradnyana, anggota Komisi mengimpor minyak sekitar 900
VII DPR Dito Ganinduto, dan ribu barel per hari (bph) untuk
Direktur Eksekutif Indonesia memenuhi kebutuhan dalam
Petroleum Association (IPA) negeri. Impor ini menyebabkan
Dipnala Tamzil. neraca perdagangan pada 2013
Sekretaris SKK Migas Gde mengalami defisit sebesar US$ 5
Pradnyana mengungkapkan, miliar. Menurut Gde, peningkatan
tingkat konsumsi BBM melonjak produksi minyak tidak bisa
dua kali lipat dalam 10 tahun dilakukan akibat tidak
terakhir. Hal itu terjadi sejalan ditemukannya cadangan minyak
dengan pertumbuhan ekonomi baru.
nasional. Namun, peningkatan
Pasar Kertas Asia
Terus Tumbuh
Oleh Tri Listiyarini dan Ester Nuky
JA K A R TA A s i a t e r u s
peningkatan lifting (total produksi
menggeser Eropa dan Amerika Serikat
dikurangi minyak yang dipakai
sebagai pasar kertas terbesar. Untuk
untuk eksplorasi) di sektor hulu
kertas uncoated wood free (UWF) yang
diimbangi pembenahan di sektor
banyak diproduksi di Indonesia,
hilir, di antaranya membangun
kilang baru. Impor BBM selama
permintaan Asia mencapai 28,6 juta ton
atau 52% dari total dunia dan konsumsi
ini sangat besar karena Indonesia
tidak memiliki kilang minyak dalam
akan tumbuh 2,4% per tahun hingga
2017.
jumlah memadai dan sesuai
spesifikasi minyak mentah yang
Industri pulp (bubur kertas) dan
diproduksi di dalam negeri, papar
kertas Indonesia perlu memanfaatkan
dia.
pergeseran pasar dari Eropa ke Asia.
Pengapalan produk Indonesia hanya
memakan waktu 7-10 hari ke pasar
utama Asia, seper ti Tiongkok.
Sedangkan dari kompetitor di Amerika
Serikat/Kanada 30-50 hari, Amerika
Latin 40-60 hari, dan Eropa 40-60 hari,
kata President Director Asia Pacific
Resources International Limited
(APRIL) Indonesia Kusnan Rahmin
saat berkunjung ke Kantor Redaksi
Investor Daily, Jakarta, Selasa (18/2).

Alamat Redaksi: Jl. Bypass Ngurah Rai KM.21 Suwung Denpasar BALI 80361 telp: 085239136351 email: designkoran@gmail.com website: http://designkoran.blogspot.com
 RABU 19 PEBRUARI 2014

2 INTERNATIONAL BUSINESS KORAN EKONOMI

BoJ Buka Ruang Pelonggaran Kebijakan
Oleh Iwan Subarkah
TOKYO Bank of Japan
(BoJ) mengisyaratkan ruang
bagi pelonggaran lagi kebijakan
moneter tetap terbuka. Hal itu
tersirat setelah pada Selasa
(18/2) menaikkan program
kredit berbunga rendah kepada
sektor perbankan.
Bank sentral Jepang itu
meng gandakan instrumen
pendanaan tersebut menjadi tujuh
triliun yen atau setara US$ 68
miliar. Setiap bank bisa meminjam
dana itu dua kali lebih banyak
dibandingkan fasilitas yang kedua.
Pe n a m b a h a n f a s i l i t a s
pinjaman itu bertujuan untuk
mendorong pengucuran kredit ke
dunia usaha maupun konsumen.
Hal ini juga terkait upaya BoJ
untuk ikut mengatasi spiral 15
tahun deflasi di Negeri Matahari
Terbit tersebut.
Peng gandaan fasilitas
pinjaman itu dipandang sebagai
sinyal dovish bahwa BoJ siap
untuk melong garkan lagi
kebijakan, yakni BoJ
berkomitmen untuk menjaga
likuiditas ekstra longgar, ujar
Izumi Devalier, ekonom HSBC
Holdings Plc untuk Jepang di
Hong Kong.
T a p i , B o J
mempertahankan janji untuk
menyediakan basis moneter
sebesar 60 triliun 70 triliun yen
per tahun. BoJ sebelumnya
diprediksi melonggarkan lagi
kebijakan pada akhir pertemuan
kebijakan tersebut, lantaran data-
data menunjukkan ekonomi
Jepang bakal terdampak kenaikan
pajak penjualan pada April 2014.
Perekonomian Jepang
Pameran Tenun - Pengunjung mengamati potongan kain tenun pada pameran tenun utama dunia, PremiereVision, di
Villepinte, utara Paris, Prancis, Selasa (18/2). Pameran yang berlangsung hingga 20 Februari 2014 ini diikuti 700
penenun dari 28 negara.
terus pulih secara moderat.
Sejauh ini sudah terjadi kenaikan
permintaan konsumen sebelum
pajak itu resmi dinaikkan, bunyi
pernyataan BoJ.
Kenaikan pajak dari 5%
menjadi 8% itu dipandang
krusial untuk mengurangi beban
utang negara. Tapi, hal itu juga
ditakutkan mengganggu laju
pemulihan ekonomi karena
belanja konsumen akan
berkurang.
Kalangan analis
sebelumnya memperkirakan
BoJ akan meningkatkan
s t i m u l u s m o n e t e r, y a n g
diluncurkan April 2013, tahun
ini. Pada Senin (16/2), data
menunjukkan perekonomian
Jepang mencatat ekspansi 1,6%
tahun lalu. Tapi, pertumbuhan
melambat jadi 0,3% pada
triwulan terakhir 2013.
Tidak meng ejutkan
bahwa BoJ tidak mengubah
kebijakannya. Tapi, kami tetap
p e r c ay a p e l o n g g a r a n i t u
akhirnya harus terjadi, bunyi
pernyataan Capital Economics.
Di pasar mata uang, yen
melemah hingga US$ 102,74
setelah pengumuman BoJ itu
dan pada akhir perdagangan di
Tokyo berada di level US$
102,54 atau tur un 0,6%.
S e d a n g k a n i n d e k s To p i x
menguat 2,7%.
K a m i s u d a h
menguatkan rodaroda agar bisa
memaksimalkan lonjakan tenaga
kuda, yang diberikan oleh
program pelonggan kuantitatif
maupun kualitatif, kepada mesin
kami, ujar Gubernur BoJ
Har uhiko Kuroda, pada
konferensi pers usai
pengumuman BoJ.
Analogi dari Kuroda itu
mengacu pada peningkatan
fasilitas pinjaman berbunga
rendah untuk perbankan. Ia
menambahkan, BoJ akan
fleksibel dalam membeli surat
Investor Daily/AFP PHOTO/FRANCOIS GUILLOT
utang pemerintah. Volume
pembelian bulanan, lanjut
Kuroda, di kisaran enam sampai
delapan triliun yen. BoJ
sebelumnya menyatakan ingin
membeli surat utang pemerintah
sekitar tujuh triliun yen per
bulan.
Prospek pemulihan
setelah kenaikan pajak akan
bergantung pada tren-tren
ekonomi dan pasar finansial.
Kami tetap percaya BoJ pada
akhirnya harus melonggarkan
lagi kebijakan moneter setelah
kenaikan pajak tersebut, ujar
Naohiko Baba, kepala ekonom
Goldman Sachs Group Inc
untuk Jepang.
Sebanyak 25 dari 34
ekonom yang disur vei
Bloomberg memperkirakan BoJ
akan menambah stimulus
moneter pada akhir September
2014. Sedangkan 13 ekonom
memperkirakan hal itu pada
akhir Juni 2014.
Januari, PMA di
RRT Naik 16%
BEIJING Penanaman modal asing (PMA) di
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) naik 16,1% pada Januari
2014 dibandingkan tahun sebelumnya. Aliran investasi dari
negara-negara Asia dan Amerika Serikat (AS)
menunjukkan kenaikan tajam.
PMA selain investasi di sektor keuangan itu mencapai
total US$ 10,8 triliun pada bulan lalu. Data terpisah yang
juga dilansir Kementerian Perdagangan (Kemendag) RRT,
Selasa (18/2) menunjukkan, penanaman modal oleh
perusahaan-perusahaan RRT di luar negeri melonjak
47,2% menjadi US$ 7,23 miliar pada bulan tersebut.
Lonjakan investasi dari RRT tercatat mengalir ke
Jepang, meski secara politik hubungan kedua negara ini
kerap diwarnai ketegangan. Kemendag RRT menyebutkan,
investasi ke Jepang melonjak 500% dibandingkan Januari
2013. Lonjakan inflasi juga terjadi ke Rusia, yakni 282%.
Proporsi terbesar investasi asing di Tiongkok berasal
dari 10 negara dan wilayah di Asia, termasuk Hong Kong,
Taiwan, Jepang, Thailand, dan Singapura. PMA dari
negara-negara itu naik 22,2% menjadi US$ 9,55 miliar.
Adapun kalangan investor AS menanamkan modal US$
369 juta atau melonjak 34,9% di Negeri Tirai Bambu itu.
Investasi dari 10 negara dan wilayah Asia serta AS
tetap deras dan tumbuh pesat. Kami perkirakan PMA bisa
menjaga momentum pertumbuhan yang bagus tahun ini,
ujar Shen Danyang, juru bicara Kemendag RRT dalam
pernyataannya.
Kenaikan PMA dua digit itu juga menunjukkan,
tambah Shen, para investor masih yakin terhadap prospek
perekonomian RRT. Ia mengatakan, pertumbuhan
investasi itu dimotori oleh sektor jasa.
Sementara itu, investasi dari Uni Eropa (UE) turun
tajam sebesar 41,3% menjadi US$ 482 juta. Sedangkan dari
total investasi RRT di luar negeri, 63,3% atau US$ 4,58
miliar mengalir ke Hong Kong, Asean, UE, Australia, AS,
Rusia, serta Jepang.
Aliran investasi RRT ke Hong Kong dan AS masing-
masing naik 53,3% dan 14% pada Januari 2014. Tapi
investasi ke UE merosot 37,8%, ke Asean turun 32%, dan
ke Australia berkurang 24,2%.
Data investasi ke luar negeri itu muncul seiring naiknya
investasi asing ke RRT pada 2013, yakni menjadi US$
117,59 miliar. Setahun sebelumnya, investasi asing ke RRT
turun.
Berarti, sinyal kembalinya kepercayaan asing ke RRT
makin kuat. Investasi oleh perusahaanperusahaan RRT ke
luar negeri juga tahun lalu naik, yakni mencapai US$ 90,17
miliar.
Pemerintah RRT memperkirakan investasi ke luar
negeri bisa melebihi PMA paling cepat tahun ini. (afp/sn)

Dinasti Peugeot Berakhir

PARIS PSA Peugeot Citroen pada
Selasa (18/2) waktu setempat dijadwalkan
menyetujui kesepakatan penyertaan modal
dengan Dongfeng dari Tiongkok. Kesepakatan
ini menunjukkan berakhirnya salah satu dinasti
industrial tertua di Prancis.
Sumber di Peugeot mengatakan, dewan
direksi siap menyetujui perjanjian suntikan
modal dari Dongfeng dan Pemerintah Prancis,
masing-masing 800 juta euro atau US$ 1,1
miliar dengan ganjaran 14% saham perseroan.
Total dana yang bisa digalang oleh Peugeot
bisa mencapai hampir empat miliar euro melalui
penjualan saham. Keluarga Peugeot - yang
mengendalikan perusahaan sejak berdiri pada
1810 sebagai penggilingan kopi dan produsen
sepeda akan mendapati 25% saham dan 38%
hak suaranya terdilusi.
Kesepakatan itu juga menunjukkan
penyelamatan bagi grup usaha otomotif
terbesar kedua di Eropa tersebut. Peugeot
nyaris kolaps tahun lalu sebelum mendapat
refinancing yang dijamin negara sebesar tujuh
miliar euro untuk unit usaha kreditnya.
Peugeot termasuk yang paling parah
terdampak kemerosotan penjualan kendaraan
di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Selain
harus memangkas ribuan lapangan kerja,
Peugeot juga menderita kerugian lima miliar
euro pada 2012.
Bagi Dongfeng, produsen otomotif
terbesar kedua di Tiongkok, perjanjian itu
menandai akuisisi besar lainnya terhadap
perusahaan-perusahaan Barat. Bulan lalu,
Lenovo mengakuisisi Motorola Mobility dari
Google senilai US$ 2,91 miliar. (afp/sn)

Pasar Mobil Eropa Terus Melaju

PARIS Penjualan mobil di Eropa
mencatat kenaikan lima bulan berturut-turut
pada Januari 2014. Pemulihan ekonomi di zona
euro mendorong konsumen untuk membeli
model-model terbaru, seperti VW Golf
hatchback dan Audi A3 sedan.
Asosiasi pemanufaktur otomotif Eropa
atau ACEA melaporkan, Selasa (18/2), tingkat
penjualan tahunan pada bulan tersebut naik
5,2% menjadi sebanyak 967.800 unit. Pada
Desember 2013, penjualan mobil di Eropa
bahkan melonjak 13%.
Durasi kenaikan tersebut adalah yang
terlama sejak penjualan naik 10 bulan berturut-
turut dan terhenti pada Maret 2010.
Kalangan produsen kendaraan memper-
kirakan kebangkitan secara gradual di Eropa ta-
hun ini, setelah permintaan tahun lalu anjlok ke
level terendah sejak 1995. Lima produsen ter-
besar mencatat kenaikan penjualan bulan lalu.
Pertumbuhan penjualan dimotori oleh
model-model VW dan merek premiumnya,
Audi. Crossover kompak Renault Captur, Dacia
Sandero hatchback dan Ford Fiesta juga
mencatat hasil bagus dari sisi penjualan.
Setelah mengalami periode hidup mati
bagi mayoritas pelaku di industri ini, kami
akhirnya memasuki fase pemulihan. Kami tidak
menggunakan istilan bangkit atau terlahir Pasar
Mobil Eropa Terus Melaju kembali. Sebab jalan
ke depan tetap berliku, ujar Carlos Da Silva,
analis otomotif dari IHS Automotive.
Penjualan grup VW naik 8,2% pada
Januari 2014. Seluruh divisi perusahaan
berbasis di Wolfsburg, Jerman itu juga
menunjukkan kenaikan, yakni VW naik 7,6%,
Audi 8,5%, dan Skoda yang berbasis di
Republik Ceko naik 10%.
Penjualan Renault di Eropa melonjak 13%
bulan lalu, termasuk lonjakan penjualan 38% di
unit usaha mobil murahnya, Dacia. Produsen
ketiga terbesar Eropa setelah VW dan Peugeot
itu adalah satu dari dua pemanufaktur 10 besar
yang mencatat pertumbuhan penjualan pada
2013.
(bloomberg/afp/sn)

Koran Ekonomi Jl. Bypass Ngurah Rai KM.21 Suwung Denpasar BALI 80361 telp: 085239136351 email: designkoran@gmail.com website: http://designkoran.blogspot.com