UNIVERSITAS LAMPUNG
Disusun oleh :
JAMLI, SP
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
TAHUN 2017
A. IDENTIFIKASI ALAT
NAMA ALAT : TG-DTA 7300 (Thermogravimetry / Differential Thermal Analyzer)
MERK : EXSTAR SERIES
KELUARAN : TAHUN 2012
KETERANGAN ALAT :
Metode TGA merupakan prosedur yang cukup banyak dilakukan dalam karakterisasi
bahan. Pada prinsipnya metode ini mengukur berkurangnya massa material ketika dipanaskan
dari suhu kamar sampai suhu tinggi yang biasanya sekitar 1300 0 C. Alat TGA dilengkapi dengan
timbangan mikro di dalamnya sehingga secara otomatis berat sampel setiap saat bisa terekam
dan disajikan dalam tampilan grafik.
Pada pemanasan yang kontinyu, dari suhu kamar, maka pada suhu-suhu tertentu material
akan kehilangan cukup signifikan dari massanya. Kehilangan massa pada suhu tertentu dapat
mengindikasikan kandungan dari bahan uji, meski tidak bisa secara spesifik merujuk pada suatu
senyawa tertentu seperti yang misalnya ditunjukkan oleh puncak-puncak dari histogram FTIR
ataupun XRD. Sehingga biasanya TGA digunakan untuk melakukan analisa/ proximate seperti
kadar air, kadar senyawa folatil dan kadar abu dalam bahan.
Sebenarnya TGA bisa beroperasi dalam kondisi inert dengan mengalirkan gas tertentu
seperti nitrogen ataupun helium. Tapi juga bisa beroperasi dalam atmosfer gas non inert seperti
udara dan oksigen yang memungkinkan terjadinya reaksi dengan sampel dengan adanya
kenaikan suhu. Sehingga disini TGA juga bisa berfungsi sebagai reactor untuk menganalisa masa
bahan yang bereaksi dalam kondisi operasi tertentu. Salah satu contohnya pada penelitian
mencari katalis yang tepat untuk membakar soot (partikel karbon yang terkandung dalam asap
knalpot mesin diesel), yang dilakuan dengan cara soot dicampur katalis dimasukkan dalam TGA
jika dinaikkan suhunya dan dialirkan udara maka akan terjadi reaksi pembakaran yang akan
menurunkan massa yang terdeteksi oleh TGA. Katalis yang baik tentunya bisa menurunkan suhu
reaksi yang signifikan dibandingkan tidak memakai katalis.
Cara pemakaian alat ini sangat mudah. Material yang berupa serbuk cukup dimasukkan
kedalam cawan kecil dari bahan platina atau alumina atau Teflon. Pemilihan bahan dari cawan
perlu disesuaikan dengan suhu. Pastikan cawan tidak bereaksi dengan balance beam. Analisa
memerlukan bahan standar sebagai referensi dan penyeimbang dari timbangan mikro. Biasanya
dipakai alumina sebagai standar yang dimasukkan dalam cawan.
Yang perlu dilakukan dengan hati-hati adalah ketika meletakkan cawan-cawan diatas pan
timbangan karena lengan dari pan timbangan sangat mudah patah. Sehingga dalam
menempatkan dan mengambil container perlu dilakukan dengan hati-hati. Setelah sample
dimasukkan kita bisa memprogram urutan pemanasannya. Pemanasan bisa di program sesuai
dengan kebutuhan, misalnya memanaskan sample sampai 110 O C dan ditahan selama 10 menit.
Kemudian pemanasan dengan cepat menjadi 900 O C kemudian suhu diturunkan menjadi 600 O C
kemudian ditahan selama 30 menit. Kita dapat memprogram temperature dan juga kecepatan
pemanasan. Alat ini bisa memanaskan sampai 1000 O C dengan kecepatan sampai 100 O C per
menit.
B. PERENCANAAN KEGIATAN
Instruksi kerja
2 perawatan :
3 bulanan Kalibrasi
3 bulanan Balance beam
minggua
n Perawatan permukaan
3 Kinerja Alat :
3 bulanan Cek Temperatur
6 bulanan Cek TG
5 Pengembangan metoda
C. HASIL VISITASI
Pada visitasi yang dilaksanakan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan alat dan
bahan kategori 2 da atau 3 bagi PLP, yang dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juli 2017 di Laboratorium
Bio Polimer, UPT Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi Universitas Lampung, dilakukan
analisis sebagai berikut :
Nama alat : TG-DTA 7300
Sample : kulit pisang
Pan : Platina
Temperature awal : 30o C
Rate/kenaikan : 10o C / menit
Temperature akhir : 600o C
Gas purging : N2
Analisis Hasil : Pada suhu 109o C bahan kehilangan massa sebesar 7,2%, pada
suhu 280,2o C bahan kehilangan massa sebanyak 11,9% dan pada suhu 373,8 o C bahan
kehilangan massa sebanyak 61,9
2.500
10.0
DTA uV/mg
-40.0
TG %
1.000 0.500 -50.0
373.8Cel
-61.9% -60.0
0.000 316.1Cel
0.589mg/min
-70.0
0.500
-0.500 59.5Cel -80.0
-0.349uV/mg
-90.0
-1.000
0.000
-100.0
4.500
60.00
0.00
4.000
40.00
744.8Cel
495.1Cel -3.04uV/mg
-2.00
3.500 -0.80uV/mg
20.00
171.2Cel
-4.00 -3.14uV/mg
3.000
12.54%
0.00
-6.00
DTG mg/min
DTA uV/mg
2.500
18.53%
TG %
-8.00 -20.00
2.000
29.94%
-10.00 -40.00
1.500
-12.00
1.000 -60.00
-16.00
0.000
E. PERAWATAN ALAT
I. TUJUAN
Instruksi ini diperlukan sebagai panduan pemeliharaan alat TGA-DTA
II. RUANG LINGKUP
Instruksi kerja ini mencakup pemeliharaan untuk tipe TGA-DTA
III. REFERENSI
Buku panduan bantuan TGA-DTA
IV. PELAKSANA
Laboran Terkait
V. ISTILAH DAN DEFINISI
VI. INSTRUKSI
A. Harian/ Mingguan
a. Membersihkan Permukaan Alat
Bersihkan permukaan dari debu atau kotoran lain dengan menggunakan kain halus,
jangan menggunakan pembersih yang bersifat korosif.
b. Membersihkan pan sampel
Bersihkan pan sample menggunakan kapas (cotton bud), rendam pan sample
menggunakan pelarut aseton jika sisa/kerak sample sulit untuk dibersihkan. Jika
kerak/sisa sample masih tidak bersih dengan aseton, rendam pan sampel dalam pelarut
HF.
B. Bulanan
a. Membersihkan holder sampel
Guanakan etanol dan kapas untuk membersihkan sisa sample pada holder.
b. Membersihkan sumbatan pada furnace
gunakan pembersih sumbatan untuk membersihkan tube furnace jika ada penyumbatan
catatan : lakukan pemanasan holder sampel tanpa menggunakan wadah sampel/pan.
C. Triwulan
a. Cek temperature
Gunakan standar sample (In)
Temperatur leleh (Tm) 156,6O C 2O C
c. Cek baseline
- Lakukan pengukuran baseline pada semua rentang pengukuran temperature
yang biasa digunakan.
- Jika menggunakan wadah sample atau pan, gunakan pan Platina kosong.
IX. LAMPIRAN
B. PENUTUP
Bimbingan Teknis PLP yang dilaksanakan di UPT Laboratorium terpadu dan Sentra Inovasi
Teknologi di Universitas Lampung dibekali dengan pengelolaan alat kategori 3. Alat yang
diperkenalkan adalah TG-DTA dengan merk exstar tipe 7300. Alat ini digunakan untuk
mengetahui jumlah massa yang dilepas dengan pemanasan suhu hingga 1300 O C.
Dari bimtek PLP ini diharapkan PLP mampu membuat perencanaan, pengoperasian,
perawatan dan evaluasi alat kategori 3 sesuai dengan pekerjaannya.
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU TANAH
LABORATOIUM KIMIA DAN KESUBURAN TANAH