Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS .

RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO


Jin. Tambun Bungai No. 16 Telp. 0513-21653 Fax. 0513-23791
e-mail : rsudkapuas@gmail.com website : "vww.rsudkapuas.co.nr
KUALA KAPUAS

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD Dr. H . SOEMARNO SOSROATMODJO


KUALA KAPUAS
NOMOR: ()/o /ll'{t /RSUD.KPSN/2016

TENTANG

KEBUAKAN DOKTER PENANGGUNG JAW AB PELA YANAN (DPJP)

DJREKTUR RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO


KUALA KAPUAS,

Menimbang
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien di RSUD dr. H. Soemamo Sosroatmodjo Kuala Kapuas, maka
diperlukan kebijakan mengenai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP)
b. bahwa kebijakan mengenai DPJP sangat diperlukan dalarn pelaksanaan
asuhan medis di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo sebagai landase:m
untuk menghindari kemunglcinan terjadinya pelayanan yang kurang baik
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438 tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755 tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit

MEMUTUS KAN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DR. H. SOEMARNO SOSROATMODJO


TENTANG KEBIJAKAN DOKTER PENANGGUNG JAW AB
PELAYANAN (DPJP) PASIEN DI RSUD DR. H. SOEMARNO
SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

KESATU Kebijakan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) pasien di RSUD dr. H.
Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA Pembinaan dan pengawasan pelak:sanaan pelayanan Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DP JP) pasien di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
dilaksanakan oleh Ketua Komitc Medik
KETIGA Keputusan ini bcrlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Kuala Kapuas


pada tanggal : 1Juni2016

. L
Direktur RSUD dr. Uemarno Sosroatmodjo }

dr. H. Bawa B i Rahara MM


NIP. 19640131 199903 1 002
LAMP IRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

NOMOR : Ofo I 11vf/RSUD.KPSN/2016


TENT ANG : KEBIJAKAN DOKTER PENANGGUNG JA WAB PELA YANAN
(DPJP)

Kcbijakan Umum

1. Setiap pasien yang mendapat asuhan medis di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas baik rawatjalan maupun rawat inap harus memiliki DPJP.
2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : adalah seorang dokter, sesuai dengan
kewenangan l<linisnya terkait penyakit pasien, mcmberikan asuhan medis lengkap (paket)
kepada satu pasien dengan satu patologi/penyakit, dari awal sampai dengan akhir
perawatan di rumah sakit sampai dengan pembuatan resume. baik pada pelayanan rawat
jalan dan rawat inap. Asuhan medis lengkap artinya melakukan asesrnen medis sampai
dengan impJementasi rencana serta tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
3. DPJP Utama: bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka asuhan medis tersebut
dilakukan secara terintegrasi dan secara tim diketuai oleh seorang DPJP utama yang
berasal dari para DP JP pasien terkait. Diagnosa Utama pasien harus sesuai dengan
kewenangan kinis DP JP utama.
4. Peran DPJP Utama adalah sebagai koordinator proses penge1olaan asuhan medis bagi
pasien yang bersangkutan (Ketua Tim/Clininal Leader), dengan tugas menjaga
terlaksananya asuhan medis komprehensif - terpadu - efektif, demi keselamalan pasien
melalui komunikasi efektif dengan membangun sinergisme dan mencegah duplikasi serta
mendorong penyesuaian pendapat (adjusment) antar anggota/DPJP, mengarahkan agar
tindakan masing-masing DPJP bersifat kontributif (bukan intervensi), dan juga mencegah
duplikasi serta interaksi obat.
5. Dokter yang memberikan pelayanan interpretatif, misalnya memberikan uraian/data
tentang hasil laboratorium atau radiologi, tidak dipakai istilah DPJP, karena tidak
memberikan asuhan medis yang lengkap.
6. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) adalah tenaga kesehatan yang secara langsung
memberikan asuhan kepada pasien, antara lain terdiri dari dokter, perawat, bidan, ahli
gizi, apoteker, penata anastesi, terapis fisik, dsb.
7. Asuhan pasien terintegrasi dan Pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care -
PCC) adalah istilah yang saling terkait, yang mengandung aspek pasien merupakan pusat
pelayanan, PPA memberikan asuhan sebagai tirn interdisip!in/klinis dengan DP.JP sebagai
ketua tim klinis (Clinical Leader).
8. Kiiteria penunjukan DPJP Utama untuk seorang pasicn dapat digunakan butir-butir sbb :
a. DPJP Utama dapat merupakan DPJP yang pertama kali mengelola pasien pada awal
perawatan
b. DPJP Utama dapat mernpakan DPJP yang mengelola pasien dengan penyakit dalam
kondisi (relatif) menonjol atau terparah
c. DPJP Utama dapat merupakan DPJP yang mengelola pasien dengan penyakit yang
relatif memerlukan biaya dan sumber daya yang terbesar
d. DPJP Utama dapat ditentuk:an melalui kesepakatan antar para DPJP terkait
e. DPJP Utama dapat merupakan pilihan dari pasien
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS
RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO
Jin_ Tambun Bungai No. l6 Telp. 0513-21653 fax. 0513-23791
e-mail : rsudkapuas@gmail.com website: W\\/\v.rsudkapuas.co.nr
KUALA KAPUAS

f. Pada pelayanan ICU maka DPJP Utama adalah Dokter Spesialis Anastesi atau
Intensivis.
9. Jika dengan kriteria diatas helum juga dapat ditentukan DPJP Utama, maka pencntuan
DPJP Utama dilakukan melalui rapat Komite Medik.

Kebijakan Khusus

1. Pada instalasi gawat darurat (IGD), dokter IGD atau dokter jaga (dcngan sertifikat
kegawatdaruratan, antara Jain PPGD, ATLS, ACLS, GELS) menjadi DPJP pada
pemberian asuhan medis awal/penanganan kegawatdaruratan. Kcmudian selanjutnya saat
dilakukan konsullasi/rujuk ditempat (on side) a1au konsultasi lisan kepada dokter
spesialis, dan dokter spesialis tsb memberikan asuhan mcdis (tennasuk instruksi secara
lisan) maka dokter spesialis tsb telah menjadi DPJP pasien ybs, sehingga saat itulah DPJP
telah berganti dari dokter IGD atau dokter jaga kepada dokter spesialis tsb.
2. Pada Kelompok Staf Medis (KSM/SMF) yang mempunyai lebih dari satu dokter
spesialis, maka penunjukan DPJP dapat antara lain berdas:irkan jadwal jaga KSM ybs,
permintaan pasien, konsul/rujukan langsung, dengan memperhatikan juga kewenangan
klinis masing-masing dokter spesialis dan kontinuitas pelayanan.
3. Penentuan DPJP dan DPJP Utama pada waktu pasien masuk lewat lGD dilakukan oleh
Dokter JGD atau dokter jaga berdasarkan kriteria diatas setelah berkonsultasi dengan
masing-masing DPJP. Penentuan jika ada penambahan/pengurangan/pergantian DPJP
atau DPJP Utama pada waktu pasien dirawat inap, dilakukan oleh Case Manager/
Manajcr Pelayanan Pasien diruangan setelah berkonsultasi dengan masing-masing DPJP.
4. Penentuan awal, pergantian dan perubahan DPJP atau DPJP Utama pada point 2, di catat
dalam Formulir Daftar DPJP (terlampir).
5. Tim membuat keputusan melalui DPJP Utama, termasuk keinginan DPJP
mengkonsultasikan kc dokter spesialis lain agar dikoordinasikan melalui DPJP Utama.
6. Dibawah koordinasi DPJP Utama, sekurang-kurangnya ada rapat Tim yang melibatkan
semua DP.JP ybs beserta PPA terkait lainnya sesuai kebutuhan pasien; rumah sakit
menyediakan ruangan untuk rapat Tim di tempat-tempat pclaya.nan. DPJP Utama juga
bertugas untuk menghimpun komtmikasi/data tentang pasien.
7. Setiap penunjukan DPJP harus diberitahu kepada pasien dan atau keluarga, dan pasien
dan atau keluarga dapat menyctujuinya ataupun scbaliknya. Rumah Sakit berwenang
mengubah DP JP bi la terjadi pelanggaran prosedur.
8. Koordinasi dan transfer inf01masi antar DPJP dilakukan secara lisan dan tertulis sesuai
kebutuhan. Bila ada pergantian DPJP, pencatatan di rekam medis harus jelas tentang alih
tanggungjawabnya. Ha.rap digunakan Formulir Daftar DPJP (terlampir).
9. Pada kamar operasi, DPJP Bedah adalah ketua dalam seluruh kegiatan pada saat di kamar
operasi tsb.
10. Pada keadaan khusus misalnya seperti konsul saat diatas meja operasi/sedang dioperasi,
dokter yang dirujuk tsb melakukan tindakan/memberikan instruksi, maka otomatis
menjadi DPJP juga bagi pasien tsb.
11. Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DPJP dibantu oleh dokter lain
(dokter ruanga.n, asisten dokter spesialis) dimana ybs boleh menulis/mencatat di rekam
medis, maka tanggung jawab adalah tetap ada pada DPJP, sehingga DPJP yang
bersangkutan harus memberikan supervisi, dan melakukan validasi berupa pemberian
paraf/tandatangan pada setiap catatan kegiatan tsb di rekam medis setiap hari.
12. DPJP harus aktif dan imensif dalam pemberian edukasi/informasi kepada pasien dan
keluarganya. GW1akan dan kembangkan tehnik komtmikasi yang berempati.
13. Pendokumentasian yang dilakukan oleh DPJP di rekam medis harus mencantumkan nama
dan paraf/tandatangan. Pendokumentasian tsb dilakukan antara lain di form asesmen awal
medis, catatan perkembangan pasien terintegrasi/CPPT, form asesmen pra
anastesi/sedasi, instruksi pasca bedah, fonn edukasi/informasi ke pasien tsb. Termasuk
juga pendokmnentasian keputusan hasil pembahasan tim medis, hasil ronde bersan1a
multi kelompok staf med is (KSM). dsb.
14. DPJP sebagai ketua tim dari para PPA beke1jasama erat dengan Manajer Pelayanan
Pasien (Case Manager) agar terjaga kontinuitas pclayanan baik waktu rawat inap, rencana
pemulangan, tindak lanjut asuhan mandiri dirumah, kontrol, dsb.
15. Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan (kumulatif, bila lebih dari satu) tentang
DPJP, dalam bentuk satu formulir yang diisi secara periodik sesuai
kebutuhan/penambahan/pengurangan/penggantian, yaitu nama dan gelar setiap DPJP,
tanggal mulai dan akhir penanganan pasien, nama dan gebr DP JP Utama, tanggal mulai
dan akhir sebagai DPJP Utama (Formulir Daftar DPJP, terlampir).
16. Setiap DPJP bertanggungjawab mengupayakan proses asuhan pasien (baik asuhan medis
ataupun asuhan k perawatan atau asuhan 1ainnya) yang diberikan kepada pasien patuh
pada Panduan Praktek Klinis (PPK) dan Alur Perjalanan Klinis/Clinical Pathway yang
telah ditetapkan oleh rurnah sakit. Tingkat kcpatuhan pada PPK dan Clinical Pathway ini
akan menjadi objek Audit Klinis dan Audit Medis.
17. Apabila dokter tidak mematuhi PPK dan Clinical Pathway maka harus memberi
penjelasan tertulis dan dicatat di rekam medis.

Ditetapkan di Kuala Kapuas


pada tanggal : J Juni 2016

. oemarno Sosroatmodjo J-
Na ma

RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO


Jl. Tambun Bungai No. 16 T elp. 0513-21653 F<Lx. 0513- 23791 MR
e-mail : rsuJbpuas {_12mail.com web: w1n\ .rsudkapuas.co.nr
KUALA KAPlJAS Rgn

Formulir DPJP

Diagnosa DPJP DPJP Utama Ket

Tgl Tgl Tgl Tgl


Nam a Nam a
Mulai Akhir Mulai Akhir

Anda mungkin juga menyukai